Anda di halaman 1dari 26

OVERVIEW EKSPLORASI

di INDONESIA

Hotel Century Park


Jakarta , 24 Oktober 2019
OUTLINE
A. General Overview Eksplorasi Mineral di Indonesia
B. Peran Pemerintah
C. Hasil Kegiatan Eksplorasi
D. Tantangan

2
OUTLINE
A. General Overview Eksplorasi Mineral di Indonesia
B. Peran Pemerintah
C. Hasil Kegiatan Eksplorasi
D. Tantangan

3
REGULASI PELAKSANAAN KEGIATAN EKSPLORASI
• Amanat UUD 1945 Pasal 33 Ayat 3 : Sumber daya alam yang
terdapat di bumi Indonesia harus dimanfaatkan sebesar-
besarnya untuk kemakmuran rakyat
EKSPLORASI UNTUK
KETAHANAN ENERGI DAN
INDUSTRI INDONESIA

PILAR UTAMA PERMEN ESDM REGULASI SEKTOR


Undang-Undang KEPMEN ESDM LAIN
• UU Minerba Nomor 4 Th 2019 • Permen ESDM No. 11 Th 2018 • Regulasi-regulasi sektor
• PP 23 Tahun 2010 → Kewajiban Pelaporan Lingkungan Hidup dan
• Jangka Waktu Eksplorasi → Eksplorasi Lanjutan Kehutanan
total 8 tahun untuk IUP Eksplorasi • Kepmen ESDM 1806 th 2018 dan 1827 th • Regulasi terkait Rencana Tata
Logam 2018 Ruang
✓ Mewujudkan ketahanan energi dalam
→ Pelaksanaan Pertambangan sesuai • Standard Nasional Indonesia rangka menyediakan sumber energi
Kaidah-Kaidah Pertambangan yang Baik untuk Pelapran Hasil Eksplorasi, nasional.
→ Pedoman Pengusahaan Pertambangan Pelaporan Estimasi Sumberdaya ✓ Mewujudkan ketahanan industri dalam
→ Kewajiban Pelaporan dan Pelaporan Estimasi rangka menyediakan bahan baku untuk
→ Kewajiban Penggunaan CP Cadangan industri nasional

4
LUAS DAN JANGKA WAKTU KEGIATAN PERTAMBANGAN

5
KONTRIBUSI PERTAMBANGAN TERHADAP PRODUK DOMESTIK BRUTO
16.000.000,00 5,20%

14.000.000,00 5,01% 5,00%


4,98%
(Rp Miliar)
12.000.000,00
4,80%

10.000.000,00 4,70% 4,69%


4,60%

8.000.000,00
4,40%
6.000.000,00 4,31%
4,24%
4,20%
4.000.000,00

4,00%
2.000.000,00

- 3,80%
2014 2015 2016 2017 2018 Smt 1 2019
PRODUK DOMESTIK BRUTO (Rp Miliar) 10.569.705,30 11.526.332,80 12.401.728,50 13.587.212,60 14.837.357,50 7.747.198,60
Pertambangan Mineral dan batubara (Rp Miliar) 529.639,70 497.178,20 525.882,70 638.104,70 738.817,20 363.522,80
Pertambangan Minerba vs GDP (%) 5,01% 4,31% 4,24% 4,70% 4,98% 4,69%

Sumber data: BPS. 2019 (diolah)

6
REALISASI PNBP SUBSEKTOR MINERBA

60,00

50,00

40,00

30,00

20,00

10,00

-
2014 2015 2016 2017 2018 Realisasi 2019 Rencana 2019
PNBP (Rp Triliun) 35,47 29,63 27,15 40,62 50,00 34,70
26,98 43,27
per 23/10/19

7
PERKEMBANGAN KEGIATAN EKSPLORASI MINERAL

Eksplorasi mineral di Indonesia


hanya 1% dari Budget Eksplorasi BERR 1,6%
1,4%
Dunia

1. Budget eksplorasi mineral di Indonesia hanya 1% dari dunia yaitu pada kisaran 100 juta USD (menurun dibandingkan pada
tahun 2006-2014 sebesar 2,5% dunia)
2. Tren peningkatan biaya eksplorasi secara global diengaruhi oleh peningkatan harga komoditas logam
3. Tren Budget Expenditure Mineral Indonesia mengikuti tren dunia dan cenderung akan terus meningkat dengan kemudahan izin
eksplorasi di kawasan hutan dan pengawasan kinerja eksplorasi minimum (BERR) sebesar 1%)

8
PERKEMBANGAN KEGIATAN EKSPLORASI MINERAL

Walaupun secara nominal besaran budget turun, namun akibat upaya perbaikan dan kemudahan berinvestasi pada kegiatan eksplorasi
menjadikan Indonesia termasuk negara menengah sebagai tujuan investasi eksplorasi pada Tahun 2018
9
INVESTASI EKSPLORASI vs INVESTASI MINERBA 2016-2020

350,00 10.000

USD Juta

USD Juta
Tren peningkatan realisasi 9.000
biaya eksplorasi 300,00
8.000
dipengaruhi oleh:
1. Tren peningkatan indeks 250,00 7.000
harga komoditas dunia;

Total Investasi Exploration


6.000

Total Investasi Minerba


2. Kemudahan 200,00
mendapatkan IPPKH 5.000
untuk kegiatan 150,00
4.000
eksplorasi (PerMen LHK
No.27 Tahun 2018. 100,00 3.000

2.000
50,00
1.000

- -
2016 2017 2018 2019 2020
GREENFIELD EXPLORATION (BATUBARA) 0,46 1,02 6,81 6,10 5,51
DEVELOPMENT EXPLORATION (BATUBARA) 15,02 19,38 33,25 95,60 104,66
GREENFIELD EXPLORATION (MINERAL) 18,30 0,80 9,30 49,50 54,40
DEVELOPMENT EXPLORATION (MINERAL) 31,70 93,40 96,50 123,00 135,30
TOTAL INVESTASI EXPLORATION 65,48 114,60 145,86 274,20 299,87
TOTAL INVESTASI Minerba 7.282 6.138 7.486 6.175 8.878

10
OUTLINE
A. General Overview Eksplorasi Mineral di Indonesia
B. Peran Pemerintah
C. Hasil Kegiatan Eksplorasi
D. Tantangan

11
PERAN PEMERINTAH DALAM EKSPLORASI
FASILITASI PENYELESAIAN PERMASALAHAN EKSPLORASI REGULASI TERKAIT EKSPLORASI
- PP 23/2010, kewajiban IUP/IUPK menyampaikan data hasil
Memanfaatkan momentum exploration rebound akibat kegiatan eksplorasi
naiknya harga di 2018 dengan fasilitasi dan koordinasi - Permen ESDM 11/2018, Eksplorasi lanjutan untuk
untuk kemudahan eksplorasi kawasan hutan (MoU KESDM 07 meningkatkan status keyakinan data dan informasi geologi
& KLHK. PKS DJMB. dan Ditjen PKTL). berupa sumberdaya dan/atau cadangan pada tahap OP
01
REKONSILIASI SUMBERDAYA 06
DAN CADANGAN PEMBINAAN DAN PENGAWASAN
• Permen 11/2018, kewajiban pelaporan RKAB
- Bersama Badan Geologi melakukan
pendataan perubahan Sumberdaya dan
02 • Kepmen ESDM 1806/2018, format pelaporan
Cadangan Nasional eksplorasi
- Bersama Pusdatin KESDM melaksanakan 05 • Kepmen ESDM 1827/2018, peksanaan kaidah
Rekonsiliasi SDC secara Online pertambangan yang baik

AKSELERASI EKSPLORASI 03
• Penetapan target untuk penambahan 04 PEMANTAUAN KINERJA EKSPLORASI
cadangan terhadap produksi tambang pada
→ Sebagai bentuk pengawasan kinerja eksplorasi dan
tahun berjalan (Reserve Replacement Ratio)
melalui evaluasi RKAB PEMANFAATAN TEKNOLOGI salah satu upaya mendorong kegiatan eksplorasi
- Coverage Area (CA)
DAN INFORMASI - Reserve Replacement Ratio (RRR)
• Exploration Data Warehouse - Budget Exploration to Revenue Ratio (BERR)
• Exploration Monitoring System

12
STATUS KEGIATAN PERTAMBANGAN DI KAWASAN HUTAN
Kegiatan Hutan Produksi/
Hutan Konservasi Hutan Lindung Hutan Produksi Terbatas/
Pertambangan Hutan Produksi Dapat Dikonversi

Pasal 38 UU NO. 41/1999 tentang Kehutanan Pasal 38 UU NO. 41/1999 tentang Kehutanan
Survey & Pasal 38 ayat (1) UU NO. Surat Persetujuan Pelaksanaan Kegiatan Surat Persetujuan Pelaksanaan Kegiatan
Penyelidikan 41/1999 tentang Kehutanan Permen LHK P.27 tentang Pedoman Pinjam Pakai
Kawasan Hutan
Permen LHK P.27 tentang Pedoman Pinjam Pakai
Kawasan Hutan

Pasal 38 UU NO. 41/1999 tentang Kehutanan Pasal 38 UU NO. 41/1999 tentang Kehutanan
Pasal 38 ayat (1) UU NO.
Eksplorasi 41/1999 tentang Kehutanan
IPPKH Eksplorasi
Permen LHK P.27 tentang Pedoman Pinjam Pakai
IPPKH Eksplorasi
Permen LHK P.27 tentang Pedoman Pinjam Pakai
Kawasan Hutan Kawasan Hutan

Pasal 38 UU NO. 41/1999 tentang Kehutanan Pasal 38 UU NO. 41/1999 tentang Kehutanan
Eksplorasi Pasal 38 ayat (1) UU NO. IPPKH Eksplorasi Lanjutan IPPKH Eksplorasi Lanjutan
Lanjutan 41/1999 tentang Kehutanan Permen LHK P.27 tentang Pedoman Pinjam Pakai
Kawasan Hutan
Permen LHK P.27 tentang Pedoman Pinjam Pakai
Kawasan Hutan

Sistem Penambangan Bawah Tanah Pasal 38 UU NO. 41/1999 tentang Kehutanan


Operasi Pasal 38 ayat (1) UU NO.
Pasal 38 UU NO. 41/1999 tentang Kehutanan
IPPKH Operasi Produksi
IPPKH Operasi Produksi
Produksi 41/1999 tentang Kehutanan
Permen LHK P.27 tentang Pedoman Pinjam Pakai
Permen LHK P.27 tentang Pedoman Pinjam Pakai
Kawasan Hutan
Kawasan Hutan

13
PERAN PEMERINTAH DALAM IMPLEMENTASI COMPETENT PERSON
Pasal 3, UU No. 20 tahun 2014
UU No. 4 Tahun 2009 UU No. 20 Tahun 2014 Standardisasi dan Penilaian Kesesuaian bertujuan:
a. Meningkatkan jaminan mutu, efisiensi produksi, daya saing nasional,
persaingan usaha yang sehat dan transparan dalam perdagangan,
SNI 4726: 2011 kepastian usaha, dan kemampuan pelaku usaha, serta kemampuan inovasi
teknologi;
PP No. 55 Tahun 2010 b. Meningkatkan perlindungan kepada konsumen, pelaku usaha, tenaga
Pelaporan sumberdaya harus ditandatangani
PP No. 23 Tahun 2010 oleh tenaga kompeten (competent person) yaitu
kerja, dan masyarakat lainnya, serta negara, baik dari aspek keselamatan,
keamanan, kesehatan, maupun pelestarian fungsi lingkungan hidup;
seseorang yang mempunyai kemampuan dan c. Meningkatkan kepastian, kelancaran, dan efisiensi transaksi perdagangan
diakui oleh pemerintah barang dan/atau jasa di dalam dan luar negeri.

Permen ESDM Permen ESDM Permen ESDM Pasal 61 Permen ESDM No. 11 tahun 2018
No. 25 Tahun No. 26 Tahun No. 11 tahun Pemegang IUP atau IUPK Wajib:
2018 2018 2018 t. Menyerahkan seluruh Data yang diperoleh dari hasil kegiatan tahap Eksplorasi dan operasi produksi kepada
Menteri atau gubernur sesuai dengan kewenangannya
bb. Menyusun laporan lengkap Eksplorasi dan laporan Studi Kelayakan termasuk perubahannya berdasarkan
standar nasional Indonesia dan ditandatangani oleh orang yang berkompeten (competent person) sepanjang
telah terdapat orang yang berkompeten (competent person) sesuai dengan ketentuan peraturan
Kepmen ESDM No. Kepmen ESDM No. perundang-undangan bagi komoditas mineral logam, mineral bukan logam, dan Batubara (Kecuali
1806.K/30/MEM/2018 1827.K/30/MEM/2018 komoditaas batuan)

Kepmen ESDM No. 1827.K/30/MEM/2018 Kepmen ESDM No. 1827.K/30/MEM/2018


Pemegang IUP/IUPK komoditas logam, Orang yang berkompeten (Competent Person) merupakan orang yang memiliki pengetahuan, kemampuan dan pengalaman untuk melakukan pelaporan
hasil eksplorasi, estimasi sumber daya dan estimasi cadangan mineral dan batubara yang dibuktikan dengan sertifikat kompetensi sesuai dengan
bukan logam dan batubara wajib mengisi ketentuan peraturan perundang-undanganan. Dengan persyaratan:
dan menyampaikan ‘Pernyataan 1. memiliki pengalaman paling kurang 5 (lima) tahun di bidang pelaporan hasil eksplorasi dan/atau estimasi sumber daya dan/atau estimasi cadangan
Competent Person” didalam matrik RKAB untuk komoditas yang sama; dan
Eksplorasi dan RKAB Operasi Produksi 2. memiliki sertifikat kompetensi di bidang pelaporan hasil eksplorasi dan/atau estimasi sumber daya dan/atau estimasi cadangan untuk komoditas
tahunan yang sama.

14
PERAN PEMERINTAH DALAM MENINGKATKAN EKSPLORASI
Penilaian Komponen Kinerja Eksplorasi melalui RKAB

Coverage Area
Perbandingan luas area eksplorasi tingkat lanjut terhadap luas prospek
CA
Reserve Replacement Ratio
Perbandingan penemuan cadangan baru terhadap produksi

RRR pada tahun berjalan

Budget Exploration to Revenue Ratio


Perbandingan anggaran eksplorasi terhadap penjualan

BERR pada tahun berjalan

15
PENERAPAN TEKNOLOGI INFORMASI
PENGELOLAAN DATA EKSPLORASI PENILAIAN KINERJA EKSPLORASI
EXPLORATION DATA WAREHOUSE (EDW) EXPLORATION MONITORING SYSTEM (EMS)
Features
1. Penyimpanan data dalam database

Features
1. Rekapitulasi data sumberdaya dan cadangan
sesuai dengan tahapan kegiatan mineral
eksplorasi
2. Verifikasi data sumberdaya dan cadangan
2. Penyimpanan data berupa raw data
3. Evaluasi kinerja eksplorasi pertambangan
(database) dan data hasil intepretasi
mineral
(document management)
4. Sebaran sumberdaya dan cadangan mineral
3. Level security access dalam pengelolaan
dan pemanfaatan data
MOMS
1 Eksplorasi Database 5 Data Peta Sumberdaya RENCANA DAN
REALISASI Data ditampilkan menggunakan grafik dan
DASHBOARD
• Drillhole Database • Pemetaan hasil analisis
PEMASARAN bar untuk menyediakan informasi kepada
MOMS pimpinan.
• Spot Sample sumberdaya
LOGIN RENCANA DAN
FRONT END
REALISASI
2 Data Geologi Lokal dan Regional 6 Data Peta Cadangan MOMS PRODUKSI
MOMS

• Data Pemetaan Geologi • Pemetaan hasil analisis MINE Evaluator melakukan evaluasi data yang
telah diinput. Membuat data ad-hoc sesuai
cadangan SUMBERDAYA MARKET kebutuhan.
DAN CADANGAN
3 Peta Topografi 7 Data Log Bor & Geofisika
• Data lithology dan
• Data Topografi mineralisasi SUMBERDAYA
• Data seismic, Geolistrik
DAN
CADANGAN

4 Peta Sebaran Titik Bor


Data ditampilkan menggunakan grafik dan
DATA FRONT END DASHBOARD bar untuk menyediakan informasi kepada
Database LOGIN EMS EKSPLORASI EMS EMS pimpinan.

• Lokasi titik pemboran Document Management COMPETENT


PERSON
EMS

16
OUTLINE
A. General Overview Eksplorasi Mineral di Indonesia
B. Peran Pemerintah
C. Hasil Kegiatan Eksplorasi
D. Tantangan

17
PETA SEBARAN POTENSI MINERAL

Komoditi
Komoditi Mineral
Mineral LogamLogam
/ /
Metallic
Metallic Mineral
Mineral Commodities:
Commodities:

! ! Emas
Emas Plaser
Placer Placer
Plaser
Gold Gold
S S
Besi Laterit
Besi Laterit
LateriteLaterite
Iron Iron
Emas Primer
Emas Primer Besi Primer
Besi Primer
( ( S S
PrimaryPrimary
Gold Gold PrimaryPrimary
Iron Iron
Perak Perak Kromit Kromit
! ! S S
Silver Silver ChromiteChromite
Platina
%
Platina Kromit Kromit
Plaser Plaser
Komoditi
KomoditiMineral
Mineral
Logam
Logam
/ / %
U U
Platinum
Platinum a
% a
%
Placer Placer
ChromiteChrom
Metallic
Metallic
Mineral
Mineral
Commodities:
Commodities:
Bauksit
Bauksit Tembaga
Tembaga SS
! !Emas
Emas
Plaser
Plaser Besi
Besi
Laterit
Laterit ""
S S Copper
Copper

"
"
Placer
Placer
Gold
Gold Laterite
Laterite
IronIron Bauxite
Bauxite
Monasit
Monasit Timah
Timah SS
Emas
EmasPrimer
Primer Besi
Besi
Primer
Primer ""
( ( S S TinTin

"
"
Primary
Primary
Gold
Gold Primary
Primary
IronIron Monazite
Monazite
AirAir
Raksa
Raksa Timbal
Timbal SS
Perak
Perak Kromit
Kromit "" " " Lead
Lead
! ! S S Mercury
Mercury
Silver
Silver Chromite
Chromite
Platina
Platina Seng
Seng Kobal
Kobal SS
% U
% Kromit
Kromit
Plaser
Plaser "" % %
Komoditi
KomoditiMineral
MineralLogam
Logam/ / U
Platinum
Platinum a %
% a Zinc
Zinc Cobalt
Cobalt
Placer
Placer
Chromite
Chromite
Metallic
MetallicMineral
MineralCommodities:
Commodities:
Bauksit
Bauksit Tembaga
Tembaga Mangan
Mangan Titan
TitanLaterit
Laterit
SS ""
!! Emas
EmasPlaser
Plaser Besi
BesiLaterit
Laterit "" Manganese
Manganese Lateritic
LateriticTitanium
Titanium
SS Copper
Copper

"
"
Placer
PlacerGold
Gold Laterite
LateriteIron
Iron Bauxite
Bauxite
Monasit
Monasit Timah
Timah Molibdenum
Molibdenum Titan
TitanPlaser
Plaser
Emas
EmasPrimer
Primer Besi
BesiPrimer
Primer "" SS
Molybdenum
Molybdenum ]]
''
(( SS Tin
Tin Placer
PlacerTitanium
Titanium

"
"
Monazite
Monazite
Primary
PrimaryGold
Gold Primary
PrimaryIron
Iron Timbal
Timbal Nikel
Nikel Xenotim
Xenotim
Perak
Perak Kromit
Kromit Air
AirRaksa
Raksa "" Lead SS ]'
']
!! SS "" Lead Nickel
Nickel Xenotime
Xenotime
Silver
Silver Mercury
Mercury
Chromite
Chromite
Seng
Seng Kobal
Kobal Pasir
PasirBesi
Besi
Platina
Platina Kromit
KromitPlaser
Plaser "" %% SS
%U
U% a%
%a Zinc
Zinc Cobalt
Cobalt Iron
IronSand
Sand
Platinum
Platinum Placer
PlacerChromite
Chromite

18
HASIL EKSPLORASI MINERAL
Sumber Daya (Bijih Ton) Cadangan (Bijih Ton)
KOMODITAS
Hipotetik Tereka Tertunjuk Terukur Total Terkira Terbukti Total
Bauksit 14,511,228 1,235,470,207 1,223,067,626 828,289,086 3,301,338,147 2,056,986,051 330,359,053 2,387,345,104

Besi** 1,237,586,903 4,776,457,724 3,414,856,128 2,650,551,046 12,079,451,802 2,539,862,823 534,153,469 3,074,016,292

Emas Primer 83,711,478 4,556,866,271 5,216,101,029 1,545,654,995 11,402,333,773 2,031,831,888 992,566,579 3,024,398,467

Nikel 294,973,464 4,297,042,822 2,686,734,159 2,032,310,867 9,311,061,312 2,872,674,320 698,887,276 3,571,561,596

Perak 502 1,263,986,325 4,194,096,095 984,936,356 6,443,019,278 1,845,992,893 919,971,099 2,765,963,992

Tembaga 16,355,127 7,294,980,449 4,059,948,927 1,097,069,518 12,468,354,021 1,846,637,067 914,545,627 2,761,182,694

Emas Alluvial* 348,641,135 800,029,294 136,484,340 334,694,545 1,619,849,314 856 6,057,058 6,057,914

Timah* 12,002,000 1,269,434,583 668,011,929 1,928,849,970 3,878,298,482 744,167,377 465,780,990 1,209,948,367

* Satuan SDC Bijih dalam m3 Sumber: Badan Geologi 2019


** Gabungan endapan primer, laterit, sedimen, dan aluvial (Status Data Desember 2018)

19
PENILAIAN KOMPONEN KINERJA EKSPLORASI
COVERAGE AREA (CA)
Perbandingan luas area kegiatan eksplorasi lanjut dengan total luas area prospek

Prospek A

Prospek C

Prospek B

𝑨+𝑪
𝑪𝒐𝒗𝒆𝒓𝒂𝒈𝒆 𝑨𝒓𝒆𝒂 (𝑪𝑨) =
𝑨+𝑩+𝑪

20
PENILAIAN KOMPONEN KINERJA EKSPLORASI
COVERAGE AREA (CA)

Coverage Area* Coverage Area / Komoditas*


0% 10% 20% 30% 40% 50% 60% 70% 80% 90% 100% 100%
100%
Bengkulu Utara Gold
Kasongan Bumi Kencana
83%
Tambang Tondano Nusajaya 80% Target
2019
Timah Babel
62%
Nusa Halmahera Mineral
60% 57%
Sumbawa Timur Mining 54%
50%
Indo Muro Kencana
Masmindo Dwi Area 40%
Agincourt Resources
Dairi Prima Mineral
SM 20%

Natarang Mining
MSM
0%
Pasifik Masao Mineral emas tembaga timah timbal nikel bauksit
Freeport Indonesia
Conch Maros SSM
Timah Kepri
Antam Tayan
Sultan Rafli Mandiri
*Data IUP Kewenangan Pusat, KK dan IUPK
Puri Sakti

21
PENILAIAN KOMPONEN KINERJA EKSPLORASI
RESERVE REPLACEMENT RATIO (RRR)

Perbandingan penemuan cadangan baru terhadap produksi di tahun berjalan RESE RVES RE PLAC E ME N T RAT I O /
𝑝𝑒𝑛𝑎𝑚𝑏𝑎ℎ𝑎𝑛 𝑐𝑎𝑑𝑎𝑛𝑔𝑎𝑛 𝑏𝑎𝑟𝑢 𝑡𝑎ℎ𝑢𝑛 𝑏𝑒𝑟𝑗𝑎𝑙𝑎𝑛 KO MO DI TA S TA HUN 2 0 1 8
𝑅𝑅𝑅 = 8,94
𝑝𝑟𝑜𝑑𝑢𝑘𝑠𝑖 𝑡𝑎ℎ𝑢𝑛 𝑏𝑒𝑟𝑗𝑎𝑙𝑎𝑛 9,0

8,0
ANTAM Malut 37,05 7,0
13,07
NHM 2,46 6,0
2,45
NM 2,27 5,0 Target
1,85 2019
Timah Babel 1,21
1,11 4,0
Sultan Rafli Mandiri 1,00
0,91 3,0 2,45
TTN 0,78
0,25 2,0 1,38
JRBM 0,10
0,00 1,0
Vale 0,00 0,38 0,36
-
0,00 0,0
KBK 0,00
0,00
EKM 0,00
0,00
AR 0,00
0,00 5,00 10,00 15,00 20,00 25,00 30,00 35,00
*Data IUP Kewenangan Pusat, KK dan IUPK

22
PENILAIAN KOMPONEN KINERJA EKSPLORASI
BUDGET EXPLORATION TO REVENUE RATIO
Perbandingan anggaran eksplorasi terhadap penjualan di tahun berjalan No Perusahaan
Biaya Eksplorasi
Revenue (USD)
Rata2 s.d Q2
s.d Q2 2019 (USD) 2019
𝐴𝑛𝑔𝑔𝑎𝑟𝑎𝑛 𝐵𝑖𝑎𝑦𝑎 𝐸𝑘𝑠𝑝𝑙𝑜𝑟𝑎𝑠𝑖 (𝑡𝑎ℎ𝑢𝑛𝑎𝑛, 𝑡𝑟𝑖𝑤𝑢𝑙𝑎𝑛) 1 Amman Mineral Nusa Tenggara 14,743,723 53,680,349 27.5%
𝐵𝐸𝑅𝑅 = 2 Meares Soputan Mining 1,927,907 27,457,696 7.0%
𝑃𝑒𝑛𝑗𝑢𝑎𝑙𝑎𝑛 (𝑡𝑎ℎ𝑢𝑛𝑎𝑛, 𝑡𝑟𝑖𝑤𝑢𝑙𝑎𝑛) 3 Agincourt Resources 15,449,837 260,050,122 5.9%
4 Tambang Tondano Nusajaya 5,596,033 139,069,049 4.0%
5 Natarang Mining 575,296 15,531,239 3.7%
6 J Resources Bolaang Mongondow 721,670 27,717,696 2.6%
Budget Exploration to Revenue Ratio* 7 Indomuro Kencana 524,312 23,401,746 2.2%
Perusahaan

8 Nusa Halmahera Minerals 2,706,573 133,349,825 2.0%


ANTAM Pongkor 0,0% 9 Kasongan Bumi Kencana 429,347 32,526,872 1.3%
0,1% 10 Gag Nikel 275,411 24,293,565 1.1%
ANTAM Malut 0,4% 11 Timah Babel 2,812,534 290,375,493 1.0%
Rata-rata realiasasi BERR s.d. Q2
12 ANTAM Tayan 15,105 2,909,580 0.5%
0,5% Tahun 2019 sebesar 1,8% 13 ANTAM Malut 83,243 19,775,899 0.4%
Timah Babel 1,0% 14 Freeport Indonesia 885,870 1,537,963,000 0.1%
1,1% 15 ANTAM Pongkor - 16,218,807 0.0%
Kasongan Bumi Kencana 1,3% Total 46,746,861 2,604,320,940 1.8%
2,0%
Indomuro Kencana 2,2%
2,6%
1. Perusahaan yang sudah menyampaikan laporan Triwulan II 2019 sebanyak 33
Natarang Mining 3,7%
Perusahaan
4,0%
Agincourt Resources 2. Perusahaan yang ada data realisasi kegiatan eksplorasi dalam laporan triwulan II
5,9%
2019 sebanyak 11 Perusahaan
7,0%
Amman Mineral Nusa Tenggara 3. Secara rata-rata, BERR perusahaan tambang mineral sampai dengan Triwulan II
27,5%
Tahun 2019 sebesar 1,8%
0,0% 5,0% 10,0% 15,0% 20,0% 25,0% 30,0%

Target 2019 >1% BERR


*Data IUP Kewenangan Pusat, KK dan IUPK

23
OUTLINE
A. General Overview Eksplorasi Mineral di Indonesia
B. Peran Pemerintah
C. Hasil Kegiatan Eksplorasi
D. Tantangan

24
TANTANGAN SUBSEKTOR MINERBA
3.
SINKRONISASI KEGIATAN DENGAN SEKTOR
LAIN PADA RUANG YANG SAMA

4.
2. MINIMNYA
IMPLEMENTASI GREENFIELD
PENINGKATAN NILAI EXPLORATION
TAMBAH MINERAL DAN
BATUBARA
3
2 4

1. 5.
PERLAMBATAN KESIAPAN
EKONOMI DUNIA 1 5 COMPETENT
PERSON

25
26

Anda mungkin juga menyukai