Anda di halaman 1dari 27

PERAN DESA PENANGGULANGAN

STUNTING

DINAS KESEHATAN KABUPATEN


CILACAP

PERBANDINGAN RISKESDAS
HASIL RISKESDAS 2018
NASIONAL ,
KAB LOKUS STUNTING JAWA
PROV JAWA TENGAH DAN KAB
TENGAH
CILACAP


KONDISI STUNTING
KAB.CILACAP PREVALENSI STUNTING
BULAN PENIMBANGANAN

 JUMLAH STUNTING
7000
6677
6328
6
5.17
4.86 4.94
6152 5
4.04
6000
5144 4

5000
3

4000
2

3000
1

2000
0
2018 2019 2020 44228
1000

0
2018 2019 2020 44228
MASALAH GIZI LAINNYA

60

50
48
51
49
53 
7000
6610
6000
40 5444
5000 4654
4478
4000
30
3000
ABSOLUT
2000 %
20 3,48
3,43 4,3
1000 5,16
0
10
0.04 0.04 2017 2018
0.04 0.04 2019
2020

0
2017
2018
2019
2020
3

ARAH KEBIJAKAN RPJMN 2020-


2024
Meningkatkan pelayanan kesehatan menuju cakupan kesehatan semesta terutama penguatan pelayanan kesehatan dasar (Primary Health Care)


dengan mendorong peningkatan upaya promotif dan preventif, didukung inovasi dan pemanfaatan teknologi

Peningkatan kesehatan Penguatan


Percepatan Peningkatan Pembudayaan Gerakan
ibu, anak, KB, dan sistem kesehatan dan
perbaikan gizi pengendalian Masyarakat Hidup Sehat
kesehatan reproduksi pengawasan obat dan
masyarakat penyakit (Germas) makanan

PELAYANAN PENGUATAN PENGUATAN


(Health Delivery) PREVENTIF & SISTEM
PROMOTIF
TANTANGAN
PERCEPATAN PENURUNAN STUNTING
2020
24,1% 2022 Pelaksana
18,4% Kemenkes, BKKBN, Kemendikbud, Kemensos,
2021 KemenPU&PR, Kemendagri, Kementan,
21,1% Kemenperin, Kemenag, KKP, KemenPP&PA,
Kemenkominfo, BPOM, KemendesPDTT,
2023 Kementerian PPN/Bappenas, KemenkoPMK,
16% 2024 BPS, Kemendag, Kemensetneg, BATAN &
Target Stunting Balita
(persen) 14% Pemda

Anemia Ibu Hamil Ibu hamil KEK Balita gizi kurang Obesitas dewasa
48,9 % 17,3 % 10,2 % 21,8 %

2024 : 20 % 2024 : 10 % 2024 : 7 % 2024 : tidak terjadi


kenaikan

Konsekuensi terhadap Ibu hamil KEK memiliki risiko Balita akan mengalami gagal Balita stunting akan berisiko
perkembangan janin terhadapirendah. tumbuh dan anak cenderung kelebihan berat badan/obes di
pendek dibanding usianya. usia dewasa dan berisiko PTM
PRIORITAS PENGGUNAAN DANA DESA 2021:
PENCAPAIAN SDGs DESA
1. Pemulihan ekonomi nasional sesuai kewenangan Desa

1) pembentukan, pengembangan, dan revitalisasi BUMDes/
BUMDesma (SDGs Desa 8)
2) penyediaan listrik Desa (SDGs Desa 7)
3) pengembangan usaha ekonomi produktif, utamanya yang dikelola
BUMDes/ BUMDesma (SDGs Desa 12)
2. Program prioritas nasional sesuai kewenangan Desa
1) pendataan Desa, pemetaan potensi dan sumber daya, dan
pengembangan teknologi informasi dan komunikasi (SDGs Desa 17)
2) Pengembangan Desa wisata (SDGs Desa 8)
3) penguatan ketahanan pangan dan pencegahan stunting di Desa
(SDGs Desa 2)
4) Desa inklusif (SDGs Desa 5, 16, 18)
3. Adaptasi kebiasaan baru: Desa Aman Covid-19 (SDGs Desa 1 dan 3)
8
Bagaimana
Peran Desa??

Kata Kunci “
KOMITMEN


& PENGANGGARAN

Mencegaha dan Mengatasi


Masalah Stunting
KEGIATAN
KEGIATAN
UTAMA
POSYANDU PENGEMBANGAN POSYANDU
(Permendagri 19 Tahun 2011)
1. Pembinaan gizi dan kesehatan

 ibu dan anak;


2. Pengendalian penyakit dan
penyehatan lingkungan;
1.KIA
3. Perilaku hidup bersih dan sehat;
4. Kesehatan lanjut usia;
2.KB
5. BKB;
6. Pos PAUD;
3.IMUNISASI
7. Percepatan penganekaragaman
konsumsi pangan; dan
4. Gizi 8. Pemberdayaan fakir miskin,
5. Penanggulanga komunitas adat terpencil dan
penyandang masalah
n Diare kesejahteraan sosial;
Hampir seluruh kegiatan 9. Kesehatan reproduksi remaja;
merupakan upaya Pencegahan dan
Stunting,, Imunisasi,, dan 10.Peningkatan ekonomi keluarga.
Eliminasi Tbc
STRATEGI PENINGKATAN LAYANAN POSYANDU
MELALUI PEMBERDAYAAN MASYARAKAT

Peningkatan
pengetahuan dan
kemampuan masyarakat
Peningkatan kesadaran
masyarakat Pengembangan dan
pengorganisasian
Penguatan dan peningkatan masyarakat
advokasi
Kemitraan dan pastisipasi
lintas sektor
Pemanfaatan potensi dan
sumber daya
Integrasi program
MENTERI KESEHATAN
Strategi Nasional Percepatan Pencegahan Stunting 2018 – 2024 PIC: Bappenas
REPUBLIK INDONESIA

5 PILAR PERCEPATAN PENCEGAHAN STUNTING


1 2 3 4 5
• Pemantauan
• Komitmen • Kampanye • Konvergensi, • Gizi dan
dan Evaluasi
Nasional dan Koordinasi, dan ketahanan
dan Visi Konsolidasi pangan
Kepemimpin Komunikasi
Program Pusat, PIC:

an Perubahan Daerah dan Setwapres


/ TNP2K
Perilaku Desa PIC:
Kementan &
kemenkes
PIC: PIC:
Setwapres/ Kemenkes
TNP2K & Kominfo PIC: Bappenas &
Kemendagri
8 AKSI PENURUNAN STUNTING
Aksi 1.Identifikasi sebaran
stunting,ketrsediaan program &
kendala dlm pelaks integrasi
Aksi 2 Menyusun renc
Aksi 8.Riviuw keg utk melaks keg
Kinerja
Tahunan  intregasi interv.gizi

Aksi 3.
Aksi 7.Melakukan Menyelengg
Pengukuran & rembuk stunting
perkemb.anak balita tk Kab/Kota
dan publikasi angka
stunting Kab/kota

Aksi 4 Memberikan
kepastian hokum bg
desa utk menjalankan
peran & kewenangan
Aksi 6.Meningkatkan sistim
desa dlm interv.gizi
pengelolaan data stunting &
terintegrasi
cakupan intervensi di tk
Kabupaten Aksi 5.Memastikan tersidianya &
berfungsinya kader yg membantu
Pemerintah Desa dlm pelaks
interv.gizi terintegrasi di tk Desa
Aksi 1.Identifikasi sebaran
stunting,ketrsediaan program &
kendala dlm pelaks integrasi Aksi 2 Menyusun renc
keg utk melaks keg

 intregasi interv.gizi

Aksi 2 Rembug
Desa Stunting
KERANGKA KONSEP PENURUNAN STUNTING
Intermediate
Program Intervensi Efektif
Outcome

1. Pemberian Tablet Tambah


Darah (remaja putri, catin,
bumil)
 Konsumsi
Gizi yang
Adekuat
Remaja Putri
Bumil & Busui:
• Perbaikan Gizi •Anemia
2. Promosi ASI Eksklusif •BBLR
Masyarakat 3. Promosi Makanan •ASI Eksklusif
• PKH Pendamping-ASI •Kecacingan
• PAUD-GCD 4. Suplemen gizi mikro (Taburia) Pola Asuh
yang tepat
Stunting
• PAMSIMAS 5. Suplemen gizi makro (PMT)
• SANIMAS 6. Tata Laksana Gizi
• STBM Kurang/Buruk
7. Suplementasi vit.A
• BKB
8. Promosi garam iodium
• Kegiatan Lain 9. Air bersih, sanitasi, dan cuci
Akses ke
Baduta:
tangan pakai sabun •Diare
pelayanan
10. Pemberian obat cacing kesehatan, •Gizi buruk
11. Bantuan Pangan Non-Tunai dan kesehatan
lingkungan

Enabling Factor
Advokasi, JKN, NIK, Akta Kelahiran,
ANUNG Dana
untuk POPM DitjenDesa,
P2P Dana Insentif Daerah, 15
Keamanan dan Ketahanan Pangan 15
Kegiatan Pendukung Penurunan
Stunting
01 Peningkatan / Perbaikan Gizi Masyarakat

02 Peningkatan Layanan Kesehatan Ibu dan Anak

03 Penyediaan Obat dan Pengendalian Penyakit Ibu dan Anak

04 Penguatan Promotif dan Preventif “Gerakan Masyarakat Hidup


Sehat”
05 Pembinaan Pelaksanaan Sanitasi
Get a modern PowerPoint
is beautifully designed.
Total Bermasyarakat
Presentation that (STBM)

06 Cakupan Penduduk yang menjadi Peserta PBI


JKN
PENCEGAHAN INTEGRATIF STUNTING PEMBERDAYAAN ORANG
TERDEKAT (SUAMI, ORANG
PROGRAM 1000 HPK TUA, GURU, REMAJA PUTRA)
INTERVENSI SENSITIF : INTERVENSI SOSIAL :
KUALITAS REMAJA PUTRI

HOLISTIK LINTAS
1. Penyediaan akses dan ketersediaan air bersih 1.Penggerakan Toma (Tokoh Masyarakat)
serta sarana sanitasi (jamban sehat) di untuk mensosialisasikan Keluarga Berencana


keluarga INTERVENSI PENDIDIKAN :

GENERASI
2.Penyediaan Bantuan Sosial dari Pemda
2. Pendidikan dan KIE Gizi Masyarakat 1. Pendidikan Kespro di Sekolah
untuk Keluarga Tidak Mampu (Keluarga
2. Pemberian edukasi gizi remaja Miskin)
3. Pemberian Pendidikan dan Pola Asuh dalam
Keluarga
4. Pemantapan Akses dan Layanan KB
3. Pembentukan konselor sebaya untuk
membahas seputar perkembangan remaja TERSIER

INTEGRASI
PEMBERDAYAAN ORANG

KEGIATAN
5. Penyediaan Jaminan Kesehatan Nasional
(JKN) dan Jaminan Persalinan
TERDEKAT (SUAMI,
ORANG TUA, GURU,
6. Pemberian Edukasi Kespro SEKUNDER REMAJA PUTRA)
PRIMER INTERVENSI KESEHATAN :
KUALITAS REMAJA PUTRI 1. Konsultasi perencanaan kehamilan
PROGRAM 1000 HPK dengan melibatkan suami dan
INTERVENSI KESEHATAN : keluarga (orang tua)
INTERVENSI SPESIFIK :
1. Suplementasi Tablet Tambah Darah pada Remaja 2. Pelayanan kontrasepsi bagi Suami
1. Suplementasi Tablet Besi Folat pada Bumil Putri untuk penundaan kehamilan
2. Pemberian Makanan Tambahan (PMT) Bumil KEK 2. Pemberian obat cacing pada Remaja Putri
3. Promosi dan Konseling IMD dan ASI Eksklusif 3. Bimbingan konseling ke Bidan
3. Promosi Gizi Seimbang bersama dengan suami untuk
4. Pemberian Makanan Bayi dan Anak (PMBA) 4. Pemberian Suplementasi Zink penentuan tempat dan penolong
5. Pemantauan Pertumbuhan di Posyandu 5. Penyediaan akses PKPR (Pelayanan Kesehatan persalinan
6. Pemberian Imunisasi Peduli Remaja) di Puskesmas 4. Pendidikan Kespro bagi Remaja Putra
7. Pemberian Makanan Tambahan Balita Gizi Kurang
5. Mempersiapkan konseling Calon
8. Pemberian Vitamin A
Pengantin
9. Pemberian Obat Cacing pada Bumil

KERANGKA PIKIR PENYEBAB MASALAH GIZI
PADA 1000 HPK

Penanganan masalah gizi merupakan upaya lintas sektor untuk mengatasi


penyebab langsung, tidak langsung, dan akar masalah melalui upaya
intervensi gizi spesifik dan intervensi gizi sensitif

MENGAPA 1000 HPK?


Masa
Period
e
EMAS

Perkembangan
Perkembangan
88 minggu
minggu pertama
pertama sejak
sejak Perkembangan
Perkembangan penting
penting
pembuahan
pembuahan penting sebagian
penting sebagian sebagian organ
sebagian organ
terjadi pembentukan
terjadi pembentukan organ berlanjut
organ berlanjut berlanjut
berlanjut
semua cikal
semua cikal bakal
bakal organ
organ sampai akhir
sampai akhir sampai 22 tahun
sampai tahun
tubuh
tubuh kehamilan
kehamilan pertama
pertama 270 Hr 730 Hr
kehidupan
kehidupan
Kerangka Penanganan Stunting

Intervensi yang ditujukan kepada anak dalam 1.000


Hari Pertama Kehidupan (HPK). Kegiatan ini

1
Intervensi Gizi Spesifik
umumnya dilakukan oleh sektor kesehatan. Intervensi
(berkontribusi 20%)
spesifik bersifat jangka pendek, hasilnya dapat dicatat
dalam waktu relatif pendek.

Intervensi yang ditujukan melalui berbagai


Intervensi Gizi kegiatan pembangunan diluar sektor

2 Sensitif
(berkontribusi 80 %)
kesehatan. Sasarannya adalah
masyarakat umum, tidak khusus untuk
1.000 HPK.
UPAYA PERCEPATAN
PENURUNAN (Pencegahan)


• Makanan Tambahan untuk • Pemberian ASI sampai usia 2 • Ketahanan pangan (pertanian,
mengatasi KEK pd bumil
warung hidup, KRPL)
tahun didampingi dengan MP
• Tablet Tambah Darah untuk ASI adekuat • Pembangunan Perumahan
mengatasi anemia pada • Pemberian Obat Cacing • Akses air bersih dan sanitasi
bumil • Pemberian Makanan Tambahan • Pendidikan kesehatan
• Konsumsi Garam • Pemberian Vitamin A • Bantuan sosial lainnya
Beriodium • Tata Laksanan Gizi Buruk • JKN
• ASI Ekslusif • Penanggulangan Malaria • Program Padat Karya Tunai
• Imunisasi • Pencegahan dan Pengobatan
• PAUD , Parenting
• Cuci tangan dengan benar diare
• dsb
INTERVENSI STUNTING MEMBUTUHKAN KERJASAMA LINTAS PROGRAM
DAN LINTAS SEKTOR MULAI DARI PERENCANAAN, PENGANGGARAN, PELAKSANAAN,
PEMANTAUAN DAN PENGENDALIAN
INTERVENSI KESEHATAN
DALAM UPAYA PERBAIKAN GIZI
Intervensi Gizi Spesifik
Intervensi Gizi Sensitif lingkup Kesehatan:
1. Pemberian Tablet Tambah Darah untuk remaja putri, calon


1. Pemantauan pertumbuhan dan perkembangan
pengantin, ibu hamil (suplementasi besi folat) 2. Penyediaan air bersih dan sanitasi
2. Promosi dan kampanye Tablet Tambah Darah 3. Pendidikan gizi masyarakat
3. Kelas Ibu Hamil 4. Imunisasi
4. Pemberian kelambu berinsektisida dan pengobatan bagi ibu 5. Pengendalian penyakit Malaria
6. Pengendalian penyakit TB
hamil yang positif malaria
7. Pengendalian penyakit HIV/AIDS
5. Suplementasi vitamin A 8. Memberikan Edukasi Kesehatan Seksual dan
6. Promosi ASI Eksklusif Reproduksi, serta Gizi pada Remaja.
7. Promosi Makanan Pendamping-ASI 9. Jaminan Kesehatan Nasional
8. Suplemen gizi mikro (Taburia) 10. Jaminan Persalinan (Jampersal)
11. Program Indonesia Sehat melalui Pendekatan
9. Suplemen gizi makro (PMT)
Keluarga (PIS PK)
10. Promosi makanan berfortifikasi termasuk garam beryodium 12. Nusantara Sehat (Tenaga Ahli Gizi dan Tenaga
dan besi Promosi Kesehatan, Tenaga Kesling)
11. Promosi dan kampanye gizi seimbang dan perubahan perilaku 13. Akreditasi Puskesmas dan RS
12. Tata Laksana Gizi Kurang/Buruk
13. Pemberian obat cacing
14. Zinc untuk manajemen diare 24
Intervensi Gizi Spesifik, dampak : 20-30 %
1. Ibu hamil 6. Lansia
• Konseling gizi
 Suplementasi besi folat = 82% • Pelayanan gizi Lansia
 PMT ibu hamil KEK

2.Ibu Menyusui 

Penanggulangan kecacingan
Suplemen kalsium
5. Remaja & Usia
Kepada ibu menyusui
 Promosi menyusui / ASI Eksklusif produktif
 Konseling Menyusui

• Kespro remaja
• Konseling: Gizi
• Suplementasi Fe
3.Bayi & Balita


Pemantauan pertumbuhan (D/S = 80,3%
Suplemen vitamin A = 84,1%
4. Usia sekolah
 Pemberian garam iodium = 74,7 %
 PMT / MPASI • Penjaringan
 Fortifikasi besi dan kegiatan suplementasi (Taburia) di 15 Provinsi • Bln Imunisasi Anak Sekolah
 Zink untuk manajemen diare • Upaya Kes Sekolah
 Pemberian obat cacing • PMT anak sekolah di Prov. Papua dan P Barat
• Promosi MJAS di sekolah
INTERVENSI GIZI SENSITIF, dampak : 70-80 %
Pengarusutamaan Pembangunan Gizi pada Lintas Sektor

PU

BKP/PERTANIAN
Air Bersih &
Ketahanan Pangan dan
Sanitasi
Gizi

PP DAN PA
BPJS Remaja Perempuan
Jaminan Kesehatan
Masyarakat

AGAMA
SOSIAL
Pendidikan Gizi
Penanggulangan Masyarakat
Kemiskinan BKKBN
DIKBUD

Keluarga 26

Berencana
CEGAH
STUNTING
TERIMA KASIH
ITU
PENTING

Anda mungkin juga menyukai