Volume : 1 kali
A. Latar Belakang
a. Dasar Hukum
1. Komitmen untuk percepatan perbaikan gizi melalui peraturan Presiden Nomor 42
Tahun 2013 Tentang Gerakanan Nasional Percepatan Perbaikan Gizi.
2. Implementasi Perbaikan gizi yang dituangkan ke dalam Rencana Aksi Nasional
Pangan dan Gizi (RAN-PG) 2015-2019
3. Strategi Nasional Percepatan Pencegahan Stunting Periode 2018-2024 (Stranas
Stanting)
4. Strategi Nasional dengan menggunakan pendekatan Lima Pilar Pencegahan Stunting,
yaitu 1. Komitmen dan visi kepemimpinan; 2. Kampanye Nasional dan Komunikasi
Perubahan Perilaku; 3. Konvergensi, koordinasi, dan konsilidasi program pusat,
daerah dan desa; 4. Gizi dan ketahanan pangan; 5. Pemantauan dan evaluasi,
menetapkan Kementrian /Lembaga penanggungjawab upaya percepatan pencegahan
stunting dan menyiapkan strategi kampanye nasional stunting
b. Gambaran Umum
Menurut WHO, diseluruh dunia, diperkirakan ada 178 juta anak di bawah usia
lima tahun pertumbuhannya terhambat karena stunting. Stunting adalah masa gizi
kronis yang disebabkan oleh asupan gizi yang kurang dalam waktu lama, umumnya
karena asupan makan yang tidak sesuai kebutuhan gizi.
Stunting terjadi mulai dari dalam kandungan dan baru terlihat saat anak berusia
dua tahun. Menurut UNICEF, stunting didefinisikan sebagai persentase anak-anak
usia 0 sampai 59 bulan, dengan tinggi di bawah minus (stunting sedang dan berat)
dan minus tiga (stunting kronis) diukur dari standar pertumbuhan anak keluaran
WHO.
Selain pertumbuhan terhambat, stunting juga dikaitkan dengan perkembangan
otak yang tidak maksimal, yang menyebabkan kemampuan mental dan belajar
kurang, serta prestasi sekolah yang buruk. Stunting dan kondisi lain terkait kurang
gizi, juga dianggap sebagai salah satu faktor risiko diabetes, hipertensi, obesitas dan
kematian akibat infeksi
Penyebab Stunting Situs Adoption Nutrition menyebabkan, stunting berkembang
dalam jangka panjang karena kombinasi dari beberapa atau semua faktor-faktor
berikut:
1. Kurang Gizi Kronis dalam waktu lama
2. Retardasi pertumbuhan intrauterine
3. Tidak cukup protein dalam proporsi total asupan kalori
4. Perubahan hormon yang dipicu oleh stres
5. Sering menderita infeksi di awal kehidupan seorang anak
Perkembangan stunting adalah proses yang lambat, kumulatif dan tidak berarti
bahwa asupan makanan saat ini tidak memadai. Kegagalan pertumbuhan mungkin
telah terjadi di masa lalu seseorang. Gejala stunting sebagai berikut:
1. Anak berbadan lebih pendek untuk anak seusianya
2. Proporsi tubuh cenderung normal tetapi anak tampak lebih muda/kecil untuk
usianya
3. Berat badan rendah untuk anak seusianya
4. Pertumbuhan tulang tertunda Mencegah Stunting waktu terbaik untuk
mencegah stunting adalah selama kehamilan dan dua tahun pertama
kehidupan
Stunting di awal kehidupan akan berdampak buruk pada kesehatan, koginitif, dan
fungsional ketika dewasa
2. Batasan Kegiatan
Pertemuan Musyawarah Masyarakat Desa (MMD) diharapakan semua
Pemerintah Desa, Bidan Desa, Kader Posyandu, Tokoh Masyarakat berperan
aktif di dalam penanganan stunting di desa Kabiraan
2. Tujuan Kegiatan
Pertemuan Musyawarah Masyarakat Desa bertujuan untuk meningkatkan
efektifitas pelaksanaan intervensi dalam penanganan stunting.
f. Indikator Keluaran
1. Indikator Keluaran
Terselenggaranya Musyawarah Masyarakat Desa (MMD) tentang stunting
di Desa Kabiraan Kabuapaten Majene
2. Keluaran
Keluaran dari kegiatan ini adalah adanya peran aktif dari semua
masyarakat dalam intervensi penurunan stunting
h. Biaya
Kegiatan Pertemuan Musyawarah Masyarakat Desa (MMD) dibebankan pada
APBN Tahun Anggaran 2019
PAHARUDDIN