Konvergensi Pencegahan
Stunting
7
Konvergensi Intervensi
Pada tahun 2018, pemerintah akan menguji coba penggunaan kartu skor
desa (village score card) yang fokus pada konvergensi lima paket layanan didesa, yakni:
14
Jika hasil pengukuran posisi tumit anak
melebihi/ dibawah garis kuning
dan terletak dalam warna hijau,
sampaikan kepada orang tua anak sebagai
berikut:
15
Jika hasil pengukuran posisi tumit anak
tepat pada garis kuning, sampaikan kepada
orang tua anak
sebagai berikut:
16
Jika hasil pengukuran posisi tumit bayi
tidak mencapai garis kuning
dan terletak dalam warna merah, sampaikan
kepada orang tua anak sebagai berikut:
17
18
Pengorganisasian Pelaku
Kovergensi Pencegahan
Stunting
Thanks!
Any questions?
You can find me at:
◇ @username
◇ user@mail.me
20
Tahap 1
TAHAP PEMETAAN SOSIAL DAN PENDATAAN SASARAN 1000 HPK
Pemetaan sosial merupakan proses di tingkat dusun untuk mengidentifikasi
dan mendata status layanan sasaran 1,000 hari kehidupan pertama dan
kondisi konvergensi layanan.
Langkah Pelaksanaan
Pemetaan Sosial
Awali dengan penjelasan secara singkat tentang stunting dan
tujuan pertemuan untuk melakukan pemetaan sosial.
memfasilitasi diskusi
kelompok terarah,
berdasarkan hasil • Ajak peserta untuk membahas hasil pendataan dan
pemetaan sosial dan rangkuman yang sudah disiapkan.
pendataan sasaran, KPM 2.
perlu melakukan analisis
sederhana dan membuat
rangkuman atas • Ajak peserta untuk merumuskan kegiatan penanganan
permasalahan stunting berdasarkan masalah yang sudah
terkait konvergensi paket
layanan dan intervensi 3. teridentifikasi.
yang diperlukan.
Tahap 3
Rembuk Stunting Tingkat Desa
3. Memfasilitasi Desa
1. Konsolidasi dengan untuk melakukan
beberapa pihak pertemuan koordinasi 3
terkait seperti Tenaga bulanan sebagaimana 4. Mengikuti pertemuan
kesehatan, guru yang telah disepakati koordinasi UPTD-UPTD
PAUD, fasilitator dalam rembuk stunting di Kecamatan untuk
program, Puskesmas, untuk membahas menyampaikan
dll untuk memastikan pelaksanaan kegiatan permasalahan layanan
pelaksanaan kegiatan. konvergensi penanganan dan upaya peningkatan
2. Membantu Desa untuk stunting. Dalam
5 (lima) paket
melaksanakan kegiatan pertemuan ini
pelayanan dasar untuk
penanganan stunting melibatkan pihak-pihak
terkait (seperti UPTD
penanganan stunting
yang telah
kecamatan, LSM,
dianggarkan melalui
Swasta, Kelompok
APBdes
Pemerhati).
Tahap 5
MONITORING PAKET PELAYANAN STUNTING DAN
PROMOSI PENGUKURAN PANJANG/TINGGI BADAN
Thanks!
pelaksanaan konvergensi 5 paket layanan penanganan
stunting. Monitoring dilakukan dengan mengikuti pelaksanaan
kegiatan posyandu, kegiatan PAUD dan kunjungan ke rumah
sasaran.
2. Rapat Koordinasi 3 Bulanan
Any questions?
Sesuai kesepakatan dalam rembuk stunting telah
disepakati untukmengadakan rapat kordinasi dalam setiap
3 bulan untuk membahaspelaksanaan
You can find me at: konvergensi
penanganan stunting di Desa
◇ @username
◇ 3. Laporan dan Penyebarluasan
user@mail.me
Data formulir dan hasil analisa perlu dibuatkan atau
dituliskan kembali dalam format yang sederhana dan cukup
informatif untuk selanjutnya disebarkan atau dipasang di
papan-papan informasi sehingga dapat dibaca dan diketahui
26
oleh masyarakat berbagai pihak.
Tahap 6
PERENCANAAN KEGIATAN PENANGANAN
STUNTING DALAM RKPDES DAN APBDES
2. “
berdasarkan hasil monitoring
bulanan.
KPM menyiapkan hasil rapat
koordinasi penanganan stunting
hasil rapat koordinasi 3 bulanan
dalam Musdes tersebut. Dalam
Musdes ini, KPM bisa meminta
bantuan dengan pihak lain yang
3 bulanan yang terakhir, relevan (bidan desa, sanitarian,
terutama terkait rencana Tenaga Pelaksana Gizi (TPG) dari
kegiatan dan tindak lanjut yang puskesmas, dll) untuk lebih
telah disepakati. meyakinkan desa dalam menyiapkan
3. KPM terlibat dalam penyusunan usulan kegiatan konvergensi
dokumen RKPDes dan APBDes Stunting. Atau dapat juga
untuk memastikan kegiatan menyediakan informasi-informasi
penanganan stunting masuk praktik baik atau kegiatan inovatif
dalam dokumendokumen penanganan stunting kepada pelaku
pembangunan tingkat desa.
tersebut.
27
“
28
DINAS KESEHATAN KABUPATEN PANGANDARAN
KEBIJAKAN
TERKAIT PENGGUNAAN DANA DESA
Peraturan Pemerintah Nomor 43 Tahun 2014
tentang Peraturan Pelaksanaan Undang-Undang
Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa sebagaimana
telah diubah dengan Peraturan Pemerintah
Undang-Undang
Nomor 47 Tahun 2015
Nomor 6 Tahun
2014 tentang
Desa Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2014
tentang Dana Desa yang Bersumber dari
Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara
sebagaimana terakhir telah diubah dengan
Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2016
UNDANG-UNDANG NOMOR 6 TAHUN 2014
TENTANG DESA
KELEMBAGAAN
PENYULUHAN
PELAKSANA
PENDATAAN
(Posyandu)
Desa)
Penerima
Manfaat
PEMBIAYAAN
(APBDES)
STANDAR PELAYANAN PELAYANAN SOSIAL DASAR
Untuk Keluarga dengan Ibu Hamil, Bayi Dan Baduta
Dana Desa (DD):Rp111.840,2 M
Roadmap Dana Desa Rata-rata DD per Desa:Rp 1.509,5 juta
ADD:Rp60.278,0 M
Jumlah Desa Dana Desa (DD):Rp81.184,3M Bagi Hasil PDRD:Rp3.376,7M
Rata-rata DD per Desa:Rp1.095,7 juta TOTAL= Rp175.494,9 M
74.754 Rata2 perdesa:Rp2.368,6 juta
ADD:Rp42.285,9M
Keterangan:
1. Alokasi Transfer ke Daerah TA 2017-2019 berdasarkan Medium-Term Budget Framework
2. Dari 508 kab/kota, yang mempunyai Desa sebanyak 434 kab/kota.
3. Alokasi Dana Desa (ADD) sebesar 10% dari DAU dan DBH dan bagian hasil PDRD sebesar 10% dihitung berdasarkan jumlah kab/kota yang
memiliki Desa.
4. Jumlah Desa pada tahun 2015 sebanyak 74.093 dan berdasarkan data dari Kemendagri (Permendagri No. 56/2015) naik sebanyak 661 desa
sehingga pada tahun 2016 sebanyak 74.754 Desa, dan diasumsikan s.d. tahun 2019 tidak bertambah. 41
Pengertian DANA DESA
(PP Nomor 60 tahun 2014 tentang Dana Desa bersumber APBN pasal 1)