Anda di halaman 1dari 55

Stunting dan Kegiatan

Konvergensi Pencegahan
Stunting

DINAS KESEHATAN KABUPATEN PANGANDARAN


STUNTING
STUNTING merupakan gangguan
pertumbuhan dan perkembangan otak
pada anak yang disebabkan karena
1 Transition headline
kekurangan asupan gizi dalam waktu lama.
Stunting
Let’sditandai dengan
start with the first setpanjang/tinggi
of slides
badan anak lebih pendek dari anak
seusianya.
Penyebab Stunting
Intervensi dalam Penanggulangan Stunting
1. Intervensi Gizi Spesifik
Intervensi dalam Penanggulangan Stunting
2. Intervensi Gizi Sensitif
Konvergensi Intervensi
Upaya percepatan pencegahan
Konvergensi didefinisikan stunting akan lebih efektif apabila
sebagai sebuah pendekatan intervensi gizi spesifik dan intervensi
intervensi yang dilakukan secara gizi sensitif dilakukan secara
terkoordinir, terpadu, dan bersama- konvergen. Konvergensi penyampaian
layanan membutuhkan keterpaduan
sama pada target sasaran wilayah
proses perencanaan, penganggaran,
geografis dan rumah tangga prioritas
dan pemantauan program/kegiatan
untuk mencegah stunting.
pemerintah secara lintas sektor untuk
Penyelenggaraan intervensi secara memastikan tersedianya setiap
konvergen dilakukan dengan I am Jayden Smithlayanan intervensi gizi spesifik kepada
menggabungkan atau
I am here because I love to give keluarga sasaran
presentations. prioritas dan
mengintegrasikan berbagai sumber intervensi gizi sensitif untuk semua
You can find me at @username
daya untuk mencapai tujuan bersama. kelompok masyarakat, terutama
masyarakat miskin.

7
Konvergensi Intervensi
Pada tahun 2018, pemerintah akan menguji coba penggunaan kartu skor
desa (village score card) yang fokus pada konvergensi lima paket layanan didesa, yakni:

Kesehatan dan Gizi


Ibu-Anak

Pendidikan Anak Konseling


Usia Dini (PAUD) Kesehatan dan
Gizi

Jaminan Air Bersih dan


Sosial/kesehatan Sanitasi yg Baik
9
3 KOMPONEN
PENANGGULANGAN STUNTING -

POLA POLA AIR BERSIH


ASUH MAKAN SANITASI

Cegah Stunting, Itu Penting


3
STUNTING BISA DICEGAH DENGAN MEMASTIKAN KESEHATAN YANG
BAIK DAN GIZI YANG CUKUP PADA 1000 HARI PERTAMA KEHIDUPAN

1000 Hari Pertama Kehidupan (1000 HPK) yang Optimal


11
Gizi tepat + Pencegahan Penyakit = Tumbuh Kembang Optimal = Mencegah Stunting
Doddy Izwardy 2/15/2018
Pengenalan Tikar
Pertumbuhan

DINAS KESEHATAN KABUPATEN PANGANDARAN


Cara Pemakaian
Tikar Pertumbuhan

14
Jika hasil pengukuran posisi tumit anak
melebihi/ dibawah garis kuning
dan terletak dalam warna hijau,
sampaikan kepada orang tua anak sebagai
berikut:

15
Jika hasil pengukuran posisi tumit anak
tepat pada garis kuning, sampaikan kepada
orang tua anak
sebagai berikut:

16
Jika hasil pengukuran posisi tumit bayi
tidak mencapai garis kuning
dan terletak dalam warna merah, sampaikan
kepada orang tua anak sebagai berikut:

17
18
Pengorganisasian Pelaku
Kovergensi Pencegahan
Stunting

DINAS KESEHATAN KABUPATEN PANGANDARAN


BAGAN ALUR TAHAPAN KEGIATAN

Thanks!
Any questions?
You can find me at:
◇ @username
◇ user@mail.me

20
Tahap 1
TAHAP PEMETAAN SOSIAL DAN PENDATAAN SASARAN 1000 HPK
Pemetaan sosial merupakan proses di tingkat dusun untuk mengidentifikasi
dan mendata status layanan sasaran 1,000 hari kehidupan pertama dan
kondisi konvergensi layanan.

Langkah Pelaksanaan
Pemetaan Sosial
Awali dengan penjelasan secara singkat tentang stunting dan
tujuan pertemuan untuk melakukan pemetaan sosial.

Ajak peserta untuk membuat peta dusun

Melakukan pendataan sasaran 1000 HPK atas status penerimaan


konvergensi 5 paket layanan melalui pengecekan data di
Posyandu dan dilakukan wawancara dengan rumah tangga sasaran
1000 HPK. Hasil pengecekan dan wawancara dimasukkan dalam
formulir pemantauan sasaran
Tahap 2
Fasilitasi Diskusi Kelompok Terarah
Langkah Fasilitasi Perumusan Kegiatan
Pertemuan diskusi
terarah untuk menggali
dan merumuskan gagasan • Libatkan juga tenaga kesehatan dan kader, serta guru
kegiatan terkait stunting PAUD, Kadus, Aparat Desa, dan Tim Perumus RKP
dengan kelompok
masyarakat. Sebelum
1. Desa.

memfasilitasi diskusi
kelompok terarah,
berdasarkan hasil • Ajak peserta untuk membahas hasil pendataan dan
pemetaan sosial dan rangkuman yang sudah disiapkan.
pendataan sasaran, KPM 2.
perlu melakukan analisis
sederhana dan membuat
rangkuman atas • Ajak peserta untuk merumuskan kegiatan penanganan
permasalahan stunting berdasarkan masalah yang sudah
terkait konvergensi paket
layanan dan intervensi 3. teridentifikasi.
yang diperlukan.
Tahap 3
Rembuk Stunting Tingkat Desa

Rembuk stunting merupakan pertemuan dalam rangka


membahas hasil perumusan kegiatan melalui diskusi terarah
untuk membuat komitmen Desa dan menetapkan kegiatan-
kegiatan konvergensi dalam menangani stunting.

Peserta meliputi: Aparat dan Kepala Desa, BPD, Tim perencana


kegiatan desa, Unsur PKK, KPMD, Kader Posyandu, Bidan Desa,
Tendik PAUD, Pelaku program terkait penanganan stunting termasuk
UPT terkait (Puskesmas terutama Sanitarian dan Ahli Gizi, Pamsimas,
PKH, KRPL, KWT, dll) dan organisasi masyarakat seperti kelompok
tani/KWT, kelompok keagamaan dan karang taruna.
23
Tahap 3
Rembuk Stunting Tingkat Desa

5. Fasilitasi kesepakatan dalam rembuk


1. Siapkan rumusan kegiatan hasil stunting ini untuk mengadakan rapat
diskusi kelompok terarah, koordinasi setiap 3 bulan sekali untuk
2. Presentasikan kondisi desa membahas pelaksanaan konvergensi
dengan menggunakan peta dan monitoring penanganan stunting
sosial, data sasaran, kondisi di desa.
layanan, peta kelembagaan 6. Fasilitasi Kepala Desa untuk membuat
komitmen sesuai kewenangan desa
desa.
atas pembiayaan kegiatan
3. Diskusi rancangan kegiatan
konvergensi stunting. Misalnya Desa
konvergensi stunting hasil
berkomitmen akan mengalokasi
perumusan Kegiatan kegiatan penanganan stunting minimal
4. Catat hasil diskusi ke dalam 15% atau 20% dari APBDesa sesuai
formulir Rencana Kegiatan hasil musyawarah.
Konvergensi Penanganan 7. Buat notulensi dan berita acara hasil
Stunting (lihat dalam Buku rembuk stunting yang ditanda tangani
Monitoring). Kepala Desa dan Badan
Permusyawaratan Desa (BPD).
24
Tahap 4
PELAKSANAAN KEGIATAN KONVERGENSI
PENANGANAN STUNTING

3. Memfasilitasi Desa
1. Konsolidasi dengan untuk melakukan
beberapa pihak pertemuan koordinasi 3
terkait seperti Tenaga bulanan sebagaimana 4. Mengikuti pertemuan
kesehatan, guru yang telah disepakati koordinasi UPTD-UPTD
PAUD, fasilitator dalam rembuk stunting di Kecamatan untuk
program, Puskesmas, untuk membahas menyampaikan
dll untuk memastikan pelaksanaan kegiatan permasalahan layanan
pelaksanaan kegiatan. konvergensi penanganan dan upaya peningkatan
2. Membantu Desa untuk stunting. Dalam
5 (lima) paket
melaksanakan kegiatan pertemuan ini
pelayanan dasar untuk
penanganan stunting melibatkan pihak-pihak
terkait (seperti UPTD
penanganan stunting
yang telah
kecamatan, LSM,
dianggarkan melalui
Swasta, Kelompok
APBdes
Pemerhati).
Tahap 5
MONITORING PAKET PELAYANAN STUNTING DAN
PROMOSI PENGUKURAN PANJANG/TINGGI BADAN

1. Monitoring Paket Layanan


Dalam tahap ini, KPM melakukan monitoring bulanan atas

Thanks!
pelaksanaan konvergensi 5 paket layanan penanganan
stunting. Monitoring dilakukan dengan mengikuti pelaksanaan
kegiatan posyandu, kegiatan PAUD dan kunjungan ke rumah
sasaran.
2. Rapat Koordinasi 3 Bulanan
Any questions?
Sesuai kesepakatan dalam rembuk stunting telah
disepakati untukmengadakan rapat kordinasi dalam setiap
3 bulan untuk membahaspelaksanaan
You can find me at: konvergensi
penanganan stunting di Desa
◇ @username
◇ 3. Laporan dan Penyebarluasan
user@mail.me
Data formulir dan hasil analisa perlu dibuatkan atau
dituliskan kembali dalam format yang sederhana dan cukup
informatif untuk selanjutnya disebarkan atau dipasang di
papan-papan informasi sehingga dapat dibaca dan diketahui
26
oleh masyarakat berbagai pihak.
Tahap 6
PERENCANAAN KEGIATAN PENANGANAN
STUNTING DALAM RKPDES DAN APBDES

1. KPM memfasilitasi pembaruan 4. KPM terlibat dalam Musdes


peta sosial yang menggambarkan penyiapan RKPDes dan menyampaikan
status sasaran 1000 HPK peta sosial yang telah diperbarui dan

2. “
berdasarkan hasil monitoring
bulanan.
KPM menyiapkan hasil rapat
koordinasi penanganan stunting
hasil rapat koordinasi 3 bulanan
dalam Musdes tersebut. Dalam
Musdes ini, KPM bisa meminta
bantuan dengan pihak lain yang
3 bulanan yang terakhir, relevan (bidan desa, sanitarian,
terutama terkait rencana Tenaga Pelaksana Gizi (TPG) dari
kegiatan dan tindak lanjut yang puskesmas, dll) untuk lebih
telah disepakati. meyakinkan desa dalam menyiapkan
3. KPM terlibat dalam penyusunan usulan kegiatan konvergensi
dokumen RKPDes dan APBDes Stunting. Atau dapat juga
untuk memastikan kegiatan menyediakan informasi-informasi
penanganan stunting masuk praktik baik atau kegiatan inovatif
dalam dokumendokumen penanganan stunting kepada pelaku
pembangunan tingkat desa.
tersebut.
27

28
DINAS KESEHATAN KABUPATEN PANGANDARAN
KEBIJAKAN
TERKAIT PENGGUNAAN DANA DESA
Peraturan Pemerintah Nomor 43 Tahun 2014
tentang Peraturan Pelaksanaan Undang-Undang
Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa sebagaimana
telah diubah dengan Peraturan Pemerintah
Undang-Undang
Nomor 47 Tahun 2015
Nomor 6 Tahun
2014 tentang
Desa Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2014
tentang Dana Desa yang Bersumber dari
Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara
sebagaimana terakhir telah diubah dengan
Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2016
UNDANG-UNDANG NOMOR 6 TAHUN 2014
TENTANG DESA

Upaya peningkatan kualitas hidup dan


PEMBANGUNAN DESA kehidupan untuk sebesar-besarnya
kesejahteraan masyarakat Desa.

a. melindungi dan menjaga persatuan, kesatuan, serta


kerukunan masyarakat Desa dalam rangka kerukunan
nasional dan keutuhan Negara Kesatuan Republik
Indonesia;
b. meningkatkan kualitas kehidupan masyarakat Desa;
KEWAJIBAN DESA c. mengembangkan kehidupan demokrasi;
d. mengembangkan pemberdayaan masyarakat Desa;
e. memberikan dan meningkatkan pelayanan kepada
masyarakat Desa.
KEBIJAKAN
TERKAIT PENGGUNAAN DANA DESA
Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 113 Tahun 2014 tentang
Pengelolaan Keuangan Desa

Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 114 Tahun 2014 tentang


Pedoman Pembangunan Desa
Peraturan Menteri Desa PDT Trans Nomor 1 Tahun 2015
tentang Kewenangan Desa

Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 44 Tahun 2016 tentang


Kewenangan Desa
KEBIJAKAN
TERKAIT PENGGUNAAN DANA DESA

Peraturan Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan


Transmigrasi Nomor 2 Tahun 2016 Tentang Indeks Desa Membangun

Peraturan Menteri Keuangan Nomor 49/PMK.07/2016 tentang Tata


Cara Pengalokasian, Penyaluran, Penggunaan, Pemantauan dan
Evaluasi Dana Desa

Peraturan Menteri Desa PDT Trans Nomor 1619 Tahun 2018


2017 tentang
Penetapan Prioritas Penggunaan Dana Desa Tahun 2019
2018vc
NOTA KESEPAHAMAN
KEMENKES - KEMENDESA PDTT
UPAYA PENINGKATAN PEMANFAATAN DANA DESA
UNTUK KESEHATAN
Peran Kementerian Desa dan PDTT, menerbitkan Kebijakan –
Panduan – Orientasi Pendampingan pada Aparat Desa
KERANGKA KERJA STANDAR PELAYANAN SOSIAL DASAR
Standar Layanan
Kesehatan Kewenangan Desa Sosial Dasar di
(UU 6/2014, PP Desa Bidang
43/2014, Kesehatan, Gizi
Sanitasi Permendes 1/2015) dan Sanitasi
Gizi
(konsumsi & produksi)

Inpres I/ 2017, PP 42/2013 Gerakan


Nasional Perbaikan Gizi
Permendagri No. 19/2011 tentang  Jenis
Posyandu  Mutu
 Pemanfaat
PP 66/2014 tentang kesehatan
lingkungan, Permen PU No. 1/2014
 Kelembagaan
tentang SPM PU dan PTR  Pembiayaan

Permenkes 43 2016 tentang SPM / Pasal 2


Ayat 2 butir a,b, c,d
RUANG LINGKUP PEMENUHAN STANDAR PELAYANAN
SOSIAL DASAR DI DESA UNTUK PENANGGULANGAN
STUNTING
(Kader dan Aparat

KELEMBAGAAN
PENYULUHAN
PELAKSANA

PENDATAAN

(Posyandu)
Desa)

Penerima
Manfaat

PEMBERIAN AKSES KEPATUHAN

PEMBIAYAAN
(APBDES)
STANDAR PELAYANAN PELAYANAN SOSIAL DASAR
Untuk Keluarga dengan Ibu Hamil, Bayi Dan Baduta
Dana Desa (DD):Rp111.840,2 M
Roadmap Dana Desa Rata-rata DD per Desa:Rp 1.509,5 juta
ADD:Rp60.278,0 M
Jumlah Desa Dana Desa (DD):Rp81.184,3M Bagi Hasil PDRD:Rp3.376,7M
Rata-rata DD per Desa:Rp1.095,7 juta TOTAL= Rp175.494,9 M
74.754 Rata2 perdesa:Rp2.368,6 juta
ADD:Rp42.285,9M

Dana Desa (DD):Rp20.766,2 M


Bagi Hasil PDRD:Rp2.733,8M
TOTAL= Rp126.204,2M 2019
Rata-rata DD per Desa:Rp 280,3 Rata2 perdesa:Rp1.703,3 juta
juta
ADD:Rp32.666,4 M 2017
Bagi Hasil PDRD:Rp2.091,0 M 2018 Dana Desa (DD):Rp103.791,1M
TOTAL= Rp55.523,6M Rata-rata DD per Desa:Rp 1.400,8 juta
Rata2 perdesa:Rp749,4 juta ADD:Rp55.939,8M
APBN-P 2016 Dana Desa (DD):Rp46.982,1 M
Rata-rata DD per Desa:Rp628,5 juta
Bagi Hasil PDRD:Rp3.055,3M
TOTAL= Rp162.786,3M
2015 ADD:Rp36.723,9 M Rata2 perdesa:Rp2.197,1 juta
Bagi Hasil PDRD:Rp2.650,4 M
TOTAL= Rp86.356,4M
Rata2 perdesa:Rp1.115,2 juta

Keterangan:
1. Alokasi Transfer ke Daerah TA 2017-2019 berdasarkan Medium-Term Budget Framework
2. Dari 508 kab/kota, yang mempunyai Desa sebanyak 434 kab/kota.
3. Alokasi Dana Desa (ADD) sebesar 10% dari DAU dan DBH dan bagian hasil PDRD sebesar 10% dihitung berdasarkan jumlah kab/kota yang
memiliki Desa.
4. Jumlah Desa pada tahun 2015 sebanyak 74.093 dan berdasarkan data dari Kemendagri (Permendagri No. 56/2015) naik sebanyak 661 desa
sehingga pada tahun 2016 sebanyak 74.754 Desa, dan diasumsikan s.d. tahun 2019 tidak bertambah. 41
Pengertian DANA DESA
(PP Nomor 60 tahun 2014 tentang Dana Desa bersumber APBN pasal 1)

Dana yang bersumber dari APBN diperuntukkan bagi


desa, ditransfer melalui APBD kabupaten/kota dan
digunakan untuk mendanai penyelenggaraan
pemerintah, pelaksanaan pembangunan, pembinaan
kemasyarakatan dan pemberdayaan masyarakat
KEWENANGAN LOKAL BERSKALA DESA
Bidang PEMBANGUNAN PELAYANAN DASAR di Desa
(Permendesa No.1 Tahun 2015)

KESEHATAN PENDIDIKAN SOSIAL

• Fasilitasi pengelolaan posyandu; • Penyelenggaraan Pendidikan • Pendataan warga buta


• pengelolaan dana sehat; Anak Usia dini (PAUD); huruf/aksara , Putus Sekolah
• pengelolaan kegiatan tanaman • pendataan warga buta dan Siswa Memfasilitasi
obat keluarga (toga); huruf/aksara , Putus Sekolah dan pengurusan orang terlantar
Siswa Miskin. dan difabel;
• penyelenggaraan upaya sarana
kesehatan tingkat desa; • Bantuan Siswa Miskin
• penyelenggaraan upaya promosi
kesehatan;
Pemanfaatan Dana Desa
CONTOH
PEMANFAATAN DANA DESA UNTUK PENANGGULANGAN STUNTING

DANA DESA DAPAT DIGUNAKAN UNTUK PENINGKATAN PELAYANAN


KESEHATAN, PENGURANGAN GIZI BURUK DAN PERBAIKAN SANITASI
Peraturan Menteri Desa PDT Trans Nomor 16 Tahun 2018 tentang Penetapan Prioritas Penggunaan Dana Desa 2019
Peraturan Menteri Desa PDT Trans Nomor 16 Tahun 2018 tentang Penetapan Prioritas Penggunaan Dana Desa 2019
54
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai