Anda di halaman 1dari 9

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR

PENGAMATAN KUALITAS REPLANTING CANE (RPC)

A. Dasar-dasar pengamatan dan perhitungan Drop


1. Proses drop dilakukan bertujuan untuk mengestimasi jarak antar ikatan bibit tebu
(dalam jumlah tertentu) yang akan ditanam di suatu petakan supaya target
overlap 50% diharapkan dapat tercapai.
2. Hasil drop dapat dikriteriakan baik jika jumlah dan panjang bibit tebu dalam satu
ikat dapat ditanam sesuai jarak antar titik drop. Hal ini dapat mengurangi celah
(gap) pada saat tebu tumbuh.

3. Waktu pengamatan dilakukan pada saat tebu yang akan ditanam sudah selesai
diseleksi bibit dan didistribusikan ke petak tanam.
4. Pengamatan dilakukan dengan mengambil sampel 3 row dropping bibit yang
representatif dalam satu petakan
5. Pada setiap sample dilakukan pengukuran jarak aktual antar drop bundle bibit
sebanyak 3 jarak secara berurutan ( 9 data jarak aktual)
6. Untuk menentukan jarak teoritis dengan mengambil 1 ikat bibit dari setiap sample
dan melakukan pengamatan:
a. Menghitung jumlah bibit (3 data jumlah bibit)
b. Mengukur panjang 5 batang tebu dalam meter (15 data panjang batang)

( )
7.
( )

8. Membandingkan jarak aktual dan jarak teoritis dari dropping bibit di petakan
tersebut. Semakin kecil selisih antara jarak aktual dan jarak teoritis maka
semakin baik
9. Form Audit untuk Drop RPC
Rata- Rata-
Lokasi rata rata 1 Jarak Drop (m)
Waktu Area Jarak
No. Panjang Bandle Selisih
Pengamatan (Ha) (m)
Divisi Blok Petak Bibit Bibit Actual Rerata
(cm) (batang)

4,70

5,90

5,10

7,60

1 08:30 2 AA 02/05 012AA037 2,18 177,20 30,00 5,91 5,20 6,28 0,37

7,20

6,20

6,70

7,90

10. Tabel Standar Drop pada RPC


Panjang
Jumlah Bibit per jarak teoritis
Bibit Overlap
Bundle (meter)
(meter)
1,1 28 50% 3,42
1,1 29 50% 3,54
1,1 30 50% 3,67
1,1 31 50% 3,79
1,1 32 50% 3,91
1,1 33 50% 4,03
1,1 34 50% 4,16
1,1 35 50% 4,28
1,1 36 50% 4,40
1,1 37 50% 4,52
1,1 38 50% 4,64
1,1 39 50% 4,77
1,1 40 50% 4,89
1,2 28 50% 3,73
1,2 29 50% 3,87
1,2 30 50% 4,00
1,2 31 50% 4,13
1,2 32 50% 4,27
1,2 33 50% 4,40
1,2 34 50% 4,53
1,2 35 50% 4,67
1,2 36 50% 4,80
1,2 37 50% 4,93
1,2 38 50% 5,07
1,2 39 50% 5,20
1,2 40 50% 5,33
1,3 28 50% 4,04
1,3 29 50% 4,19
1,3 30 50% 4,33
1,3 31 50% 4,48
1,3 32 50% 4,62
1,3 33 50% 4,77
1,3 34 50% 4,91
1,3 35 50% 5,06
1,3 36 50% 5,20
1,3 37 50% 5,34
1,3 38 50% 5,49
1,3 39 50% 5,63
1,3 40 50% 5,78
1,4 28 50% 4,36
1,4 29 50% 4,51
1,4 30 50% 4,67
1,4 31 50% 4,82
1,4 32 50% 4,98
1,4 33 50% 5,13
1,4 34 50% 5,29
1,4 35 50% 5,44
1,4 36 50% 5,60
1,4 37 50% 5,76
1,4 38 50% 5,91
1,4 39 50% 6,07
1,4 40 50% 6,22
1,5 28 50% 4,67
1,5 29 50% 4,83
1,5 30 50% 5,00
1,5 31 50% 5,17
1,5 32 50% 5,33
1,5 33 50% 5,50
1,5 34 50% 5,67
1,5 35 50% 5,83
1,5 36 50% 6,00
1,5 37 50% 6,17
1,5 38 50% 6,33
1,5 39 50% 6,50
1,5 40 50% 6,67
1,6 28 50% 4,98
1,6 29 50% 5,16
1,6 30 50% 5,33
1,6 31 50% 5,51
1,6 32 50% 5,69
1,6 33 50% 5,87
1,6 34 50% 6,04
1,6 35 50% 6,22
1,6 36 50% 6,40
1,6 37 50% 6,58
1,6 38 50% 6,76
1,6 39 50% 6,93
1,6 40 50% 7,11
B. Dasar-dasar pengamatan dan perhitungan Ecer
1. Pengamatan ecer dilakukan bertujuan untuk mengetahui overlap pada bibit tebu
yang diecer sepanjang baris di suatu petakan.
2. Hasil ecer dikriteriakan baik jika 50% overlap yang diilustrasikan sebagai berikut:

3. Waktu pengamatan dilakukan setelah proses drop dilakukan untuk petakan RPC.
4. Pengamatan dilakukan dengan satuan contoh untuk 5 kali pengulangan. Untuk
memperoleh data yang representatif, pada petak yang sudah diecer semua
maka penentuan titik pengambilan sampel dilakukan dengan perhitungan
sebagai berikut :

n baris antar sampel = (luas petakan dalam Ha x 27)/jumlah sampel*

*Jika luas petakan < 5 Ha, maka jumlah sampel = 5


Jika luas petakan > 5 Ha, maka jumlah sampel = 10

Pengamatan yang dilakukan setelah menentukan titik sampel yaitu :


a. Untuk setiap sampel, pengamatan overlap bibit tebu yang diecer pada 10 meter
baris tebu (kanan dan kiri diamati).
b. Pengukuran hanya dilakukan pada bibit tebu yang overlap (dalam satuan
centimeter)
c. Perhitungan (dalam persentase) :
% Bibit overlap = (total panjang overlap (cm)/total panjang sampel (cm))*100%

Keterangan:
Jika jumlah sampel = 5, maka total panjang sampel adalah 10000 cm
Jika jumlah sampel = 10, maka total panjang sampel adalah 20000 cm

d. Dokumentasi minimal dilakukan pada 3 sample


5. Form audit ecer

PT GULA PUTIH MATARAM

Lokasi Kriteria Panjang tebu overlap tebu tebu Overlap


Waktu Luas
No. overlap overlap Remarks
Pengamatan (Ha)
Divisi Blok Petak 01-10 (titik) 11-20 (titik) 21-30 (titik) 31-40 (titik) 41-50 (titik) >50 (cm) 0-50 >50 AH

1 Contoh 3 TU 02/01 010TU015 1,77 0 3 6 11 15 3387 12,55% 33,87% 46,42%

PT SWEET INDOLAMPUNG

Lokasi Kriteria Panjang tebu overlap tebu tebu Overlap


Waktu Luas
No. overlap overlap Remarks
Pengamatan (Ha)
Divisi Blok Petak 01-10 (titik) 11-20 (titik) 21-30 (titik) 31-40 (titik) 41-50 (titik) >50 (cm) 0-50 >50 AH

1 Contoh 2 AA 02/05 014AA042 1,19 12 3 7 9 12 2319 11,35% 23,19% 34,54%


C. Dasar-dasar pengamatan dan perhitungan Cacah
1. Pengamatan cacah dilakukan untuk mengetahui jumlah bibit tebu yang tercacah
lebih dari 3 mata tunas dan 40 cm.
2. Hasil cacah dikriteriakan baik jika semua bibit tebu tercacah < 3 mata tunas,
sedangkan hasil cacah yang kurang baik dapat diilustrasikan seperti gambar di
bawah ini:

3. Waktu pengamatan dilakukan setelah proses ecer di petakan tersebut.

4. Pengamatan dilakukan dengan satuan contoh untuk 5 kali pengulangan. Untuk


memperoleh data yang representatif, pada petak yang sudah dicacah semua dan
belum dicover maka penentuan titik pengambilan sampel dilakukan dengan
perhitungan sebagai berikut :

n baris antar sampel = (luas petakan dalam Ha x 27)/jumlah sampel*

*Jika luas petakan < 5 Ha, maka jumlah sampel = 5


Jika luas petakan > 5 Ha, maka jumlah sampel = 10

Pengamatan yang dilakukan setelah menentukan titik sampel yaitu :


a. Untuk setiap sampel, pengamatan bibit tebu yang dicacah dalam 5 meter baris
tebu (kanan dan kiri diamati), jumlah seluruh bibit dimisalkan y.
b. Penghitungan bibit tebu yang tercacah > 3 mata tunas dan 40 cm, jumlahnya
dimisalkan x.
c. Perhitungan (dalam persentase)

d. Dokumentasi dilakukan pada minimal 3 sampel.


5. Form audit cacah RPC

PT GULA PUTIH MATARAM


Cacah (%) >3 mata
Lokasi
Waktu Area dan >40 cm
No.
Pengamatan (Ha)
Divisi Blok Petak Hasil Rerata

30%

34%
TU
1 Contoh 3 010TU015 2,00 19% 25%
02/01
27%

14%

45%

31%
AA
2 Contoh 2 014AA042 3,00 25% 33%
02/05
18%

45%
D. Dasar-dasar pengamatan dan perhitungan Covering RPC
1. Pengamatan covering dilakukan untuk mengetahui jumlah bibit tebu yang tidak
tertutup oleh tanah sehingga terhitung sebagai % bibit terlihat. Hal ini diperlukan
untuk mencegah kematian bibit tebu yang menyebabkan munculnya celah (gap),
serta akan menurunkan produktivitas tebu per Ha.
2. Hasil covering dikriteriakan baik jika semua bibit tebu tertutup tebu dengan baik
dan % bibit terlihat hanya mendekati 7%.

3. Waktu pengamatan covering dilakukan setelah proses cacah selesai.


4. Pengamatan dilakukan dengan satuan contoh untuk 5 kali pengulangan. Untuk
memperoleh data yang representatif, pada petak yang sudah dicover semua
maka penentuan titik pengambilan sampel dilakukan dengan perhitungan
sebagai berikut :

n baris antar sampel = (luas petakan dalam Ha x 27)/jumlah sampel*

*Jika luas petakan < 5 Ha, maka jumlah sampel = 5


Jika luas petakan > 5 Ha, maka jumlah sampel = 10

Pengamatan yang dilakukan setelah menentukan titik sampel yaitu :


a. Untuk setiap sampel, pengamatan bibit tebu yang dicover dalam 10 meter baris
petakan tebu (kanan dan kiri diamati).
b. Pengukuran dilakukan pada bibit tebu yang terlihat dalam satuan centimeter.
c. Dokumentasi dilakukan pada 3 bibit terlihat yang terpanjang dalam sampel.
d. Perhitungan dilakukan dengan :
( )
( )

Keterangan:
Jika jumlah sampel = 5, maka total panjang sampel adalah 10000 cm
Jika jumlah sampel = 10, maka total panjang sampel adalah 20000 cm
5. Form audit covering RPC

Lokasi Kriteria panjang tebu terlihat Covering


tebu tebu
Waktu Luas Bibit
No. terlihat terlihat Remarks
Pengamatan (Ha) Terlihat
0-25 >25
Divisi Blok Petak 01-05 (titik) 06-10 (titik) 11-15 (titik) 16-20 (titik) 21-25 (titik) >25 (cm) AH

1 Contoh 3 TU 02/01 010TU015 3,10 1 14 9 9 2 182 4,40% 1,82% 6,22% 93,78%

Noted :
Jika satu petakan sedang dilakukan beberapa proses penanaman RPC, maka luas petakan (dalam Ha) dibagi berdasarkan jumlah
proses yang terjadi.

Anda mungkin juga menyukai