DI INDONESIA
SKRIPSI
Diajukan Kepada Dosen Metodologi Penelitian STP Trisakti Jakarta untuk Memenuhi
Tugas Praktikum Individu Metodologi Penelitian Program Studi Usaha Perjalan
Wisata
Oleh:
REKHA SYAFIRA
NIM: 1642010042
BAB I PENDAHULUAN…………………………………………………………….2
DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………………………......12
BAB I
PENDAHULUAN
Indonesia merupakan negara Kepulauan terbesar di dunia yang terdiri dari 17.504 Pulau.
Masing masing dari Pulau tersebut seperti khususnya Pulau Jawa, Bali, dan Nusa Tenggara
menyimpan keanekaragaman kekayaan Indonesia yang sudah dikenal oleh masyarakat Asia
hingga masyarakat dunia.
Selain itu, Indonesia juga merupakan negara maritim, yang dimana sebagian besar
wilayahnya merupakan perairan dengan luas daratan yang lebih kecil. Luasnya perairan
Indonesia tersebut dapat dijadikan jalur penghubung dari berbagai Pulau dan destinasi wisata
yang dimiliki Indonesia.
Dari peluang yang dimiliki, Indonesia berpotensi untuk mengembangkan destinasi kapal
pesiar. Pesiar pun menjadi salah satu wisata minat khusus yang dicanangkan Kementrian
Pariwisata dan kapal pesiar adalah salah satu paket wisata yang dapat diandalkan untuk
meningkatkan kunjungan wisatawan asing ke Indonesia.
Ketua Tim Percepatan Pengembangan Wisata Bahari Indonesia dan Penasehat Menteri
Pariwisata, Indroyono Soesilo mengatakan bahwa Presiden Joko Widodo telah melakukan
kerjasama dengan Singapura dalam peningkatan wisatawan asing masuk ke Indonesia melalui
industri kapal pesiar. Singapura dipilih untuk berkolaborasi karena bandara Singapura
merupakan bandara yang paling banyak dituju oleh wisatawan dari berbagai negara. Dari
Singapura-lah perusahaan kapal pesiar membuat paket wisata dengan tujuan Indonesia, yang
kemudian mendatangkan wisatawan asing ke Indonesia.
Dari upaya dan rencana pengembangan wisata kapal persiar, ada beberapa masalah yang
harus dijumpai oleh Pemerintah Indonesia. Hal tersebut disebabkan oleh berbagai faktor yang
belum mendukung terwujud dan berkembangnya wisata kapal pesiar di Indonesia. Faktor-
faktor tersebut diantaranya adalah :
Faktor pertama adalah belum tersedianya pelabuhan khusus untuk kapal pesiar di
Indonesia yang dapat menampun ribuan wisatawan seperti pelabuhan Marina Bay Singapura
yang menyediakan ruang tunggu khusus dengan kapasitas lebih dari 3000 orang. Jika
ditambah dengan lalu lintas kapal feri dan barang, maka suasana di pelabuhan Indonesia yang
biasa dipakai untuk kapal pesiar akan menjadi ramai dan menyebabkan suasanya yang tidak
nyaman bagi para wisatawan kapal pesiar.
Aspek kedua adalah teknologi informasi dan komunikasi yang terkait dengan industri
wisata kapal pesiar. Kapal pesiar membutuhkan sistem reservasi secara online yang dapat
menghubungkan antara sistem di dalam kapal dengan sistem pelabuhan. Sehingga pekerjaan
rumahnya adalah Indonesia harus merancang sistem informasi yang lebih canggih.
Kemudian faktor yang terakhir adalah sumber daya manusia terkait dengan pelayanan
yakni penggunaan bahasa. Mayoritas masyarakat Indonesia kurang menguasai Bahasa
Internasional, Bahasa Inggris yang dapat menghambat komunikasi antara wisatawan asing
dengan warga lokal yang terkait.
Merujuk pada latar belakang yang ada, maka dapat diidentifikasikan beberapa masalah
yang berkaitan dengan latar belakang di atas yang terdiri dari :
1. Belum tersedianya pelabuhan yang memadai.
2. Kurang canggihnya sistem teknologi informasi dan komunikasi Indonesia.
3. Belum optimalnya sumber daya manusia di indonesia.
Batasan peneliti membatasi ruang lingkup penelitian yang diteliti yaitu pada strategi
pengembangan wisata kapal pesiar di Indonesia.
Untuk memenuhi dan mendapatkan gambaran yang jelas mengenai strategi yang
sebaiknya dilakukan untuk mengembangkan wisata kapal pesiar di Indonesia.
Untuk memberikan gambaran yang sistematis serta dapat dengan mudah dipahami maka
penelitian ini disusun berdasarkan ketentuan yang biasa digunakan sesuai petunjuk penulisan
penelitian dari perguruan tinggi tempat penulis belajar, dengan ketentuan sebagai berikut :
Bab I Pendahuluan
Bab V Penutup
BAB II
LANDASAN TEORI
II.1.1 Strategi
Dengan demikian dapat dinyatakan bahwa strategi adalah sekumpulan cara secara
keseluruhan yang dilakukan oleh lembaga, instansi ataupun organisasi untuk mencapai tujuan
yang diinginkan dengan melihat peluang dan ancaman secara eksternal, menggunakan
kemampuan internal dan sumber daya untuk mencapainya dengan rencana cermat untuk
mencapai sebuah sasaran khusus.
II.I.II Pariwisata
Menurut Richardson and Fluker (2004) dalam (Pitana dan Diarta, 2009:46)
mengatakan bahwa definisi pariwisata yang dikemukakan mengandung beberapa unsur
pokokk yaitu:
1. Adanya unsur perjalanan (travel), yaitu pergerakan manusia dari satu tempat ke
tempat lainnya.
2. Adanya unsur “tinggal sementara” di tempat yang bukan merupakan tempat
tinggal yang biasanya; dan
3. Tujuan utama dari pergerakan manusia tersebut bukan untuk mencari
penghidupan/pekerjaan di tempat yang dituju.
Hal tersebut dilakukan melalui pemeliharaan budaya, sejarah dan taraf perkembangan
ekonomi dan suatu tempat wisata yang masuk dalam pendapatan untuk wisatawan akibatnya
akan menjadi pengalaman yang unik dari tempat wisata.Pada waktu yang sama, ada nilai-
nilai yang membawa serta dalam perkembangan kepariwisataan. Sesuai dengan panduan,
maka perkembangan pariwisata dapat memperbesar kuntungan sambil memperkecil masalah-
masalah yang ada.
Objek wisata adalah suatu tempat yang menjadi kunjungan wisatawan karena
mempunyai sumberdaya, baik alamiah maupun buatan manusia, seperti keindahan alam atau
pegunungan, pantai flora dan fauna, kebun binatang, bangunan kuno bersejarah, monumen-
monumen, candi-candi, tari-tarian, atraksi dan kebudayaan khas lainnya. Objek wisata
dipahami sebagai gejala kepergian orang-orang di dalam negaranya sendiri (pariwisata
domestik) atau penyeberangan orang-orang pada tapal batas suatu negara (pariwisata
internasional). Selanjutnya proses bepergian ini mengakibatkan terjadinya interaksi dan
hubungan, saling pengertian insani, perasaan, persepsi, motivasi, tekanan, kepuasan,
kenikmatan antar sesama pribadi atau antar kelompok. Menurut Fandeli, objek wisata adalah
perwujudan daripada ciptaan manusia, tata hidup, seni budaya serta sejarah bangsa dan
tempat atau keadaan alam yang mempunyai daya tarik untuk dikunjungi wisatawan12.
Undang-Undang Repulik Indonesia Nomor 10 tahun 2009 tentang kepariwisataan Pasal 1
mengatakan bahwa : “Daya tarik wisata adalah sesuatu yang memiliki keunikan, keindahan,
dan nilai yang berupa keanekaragaman kekayaan alam, budaya, dan hasil buatan manusia
yang menjadi sasaran atau tujuan kunjungan wisatawan”. Unsur yang terkandung dalam
pengertian di atas dapat disimpulkan, yaitu:
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa objek wisata yaitu suatu tempat yang
menjadi kunjungan wisatawan karena mempunyai sumberdaya dimana sumberdaya yang
dimaksud adalah perwujudan daripada ciptaan manusia, tata hidup, seni budaya serta sejarah
bangsa dan tempat atau keadaan alam yang mempunyai daya tarik untuk dikunjungi
wisatawan sehingga terjadi interkasi antara sesama manusia.
Wisata kapal pesiar menjadi salah satu aktivitas wisata yang cukup banyak diminati
oleh beberapa wisatawan di dunia. Aktivitas wisata dengan menggunakan kapal pesiar dapat
diartikan sebagai beikut :
“The ship it self is a floating resort and not as a means of transports” (UNWTO,
2010)
“Cruising is defined as a passenger vessel operating for pleasure purposes only. The
ships are not involved in the transportation industry, like ferries or cargo ships. For the
cruiser, it is not a matter of going from A to B; the voyage is a part of a holiday package”
(Cartwright and Baird 1999)
“Within tourism industry, the term ‘cruising’ is generally assumed to mean sea
cruising. This tend. This tends to imply trips during which the passenger is primarly based
on vessel that travels to a number of destinations, where they disembark for short periods to
visit land-based sites.” (Mintel Leisure Intelligence Report “Cruise Industry” March 2001)
Secara singkat dapat diartikan bahwa wisata kapal pesiar adalah aktivitas wisata
dengan menggunakan sebuah kapal yang melakukan perjalanan ke beberapa destinasi dimana
para penumpang tersebut dapat turun untuk mengunjungi atraksi wisata yang ada di destinasi.
Untuk mengetahui strategi apa yang harus dilakukan, peneliti menggunakan teknik
analisis SWOT. Adapun teknik analisis SWOT adalah suatiu cara menganalisis faktor-faktor
internal dan eksternal menjadi langkah-langkah strategi dalam mengoptimalkan usaha yang
lebih menguntungkan. Dalam analisis faktor internal, akan menentukan aspek-aspek yang
menjadi kelemahan dan kekuatan. Sedangkan faktor eksternal akan menentukan faktor-
faktor yang menjadi peluang dan ancaman dengan begitu akan ditemukan berbagai
kemungkinan alternatif strategi yang dapat dijalankan dalam pengembangan wisata kapal
pesiar di Indonesia. Untuk lebih jelasnya, kerangka penulisan dalam penelitian ini dapat
dilihat di gambar dibawah ini:
INPUT
PROSES
FEEDBACK ANALISIS SWOT
OUTPUT