Anda di halaman 1dari 10

STRATEGI PENGEMBANGAN WISATA KAPAL PESIAR

DI INDONESIA

SKRIPSI

Diajukan Kepada Dosen Metodologi Penelitian STP Trisakti Jakarta untuk Memenuhi
Tugas Praktikum Individu Metodologi Penelitian Program Studi Usaha Perjalan
Wisata

Oleh:
REKHA SYAFIRA
NIM: 1642010042

PROGRAM STUDI USAHA PERJALANAN WISATA


STP TRISAKTI
2016
DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN…………………………………………………………….2

1.1 LATAR BELAKANG……………..……………………………………...2


1.2 IDENTIFIKASI MASALAH.......................................................................3
1.3 BATASAN MASALAH..............................................................................3
1.4 RUMUSAN MASALAH.............................................................................3
1.5 TUJUAN PENELITIAN.............................................................................4
1.6 SISTEMATIKA PENULISAN....................................................................5

BAB II LANDASAN TEORI…………………………………………………….........7

2.1 TINJAUAN PUSTAKA...…......……………………………………….....7

2.2 KERANGKA PIKIRAN.............................................................................9

BAB III METODOLOGI PENELITIAN.......................................................................11

DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………………………......12
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Indonesia merupakan negara Kepulauan terbesar di dunia yang terdiri dari 17.504 Pulau.
Masing masing dari Pulau tersebut seperti khususnya Pulau Jawa, Bali, dan Nusa Tenggara
menyimpan keanekaragaman kekayaan Indonesia yang sudah dikenal oleh masyarakat Asia
hingga masyarakat dunia.

Selain itu, Indonesia juga merupakan negara maritim, yang dimana sebagian besar
wilayahnya merupakan perairan dengan luas daratan yang lebih kecil. Luasnya perairan
Indonesia tersebut dapat dijadikan jalur penghubung dari berbagai Pulau dan destinasi wisata
yang dimiliki Indonesia.

Dari peluang yang dimiliki, Indonesia berpotensi untuk mengembangkan destinasi kapal
pesiar. Pesiar pun menjadi salah satu wisata minat khusus yang dicanangkan Kementrian
Pariwisata dan kapal pesiar adalah salah satu paket wisata yang dapat diandalkan untuk
meningkatkan kunjungan wisatawan asing ke Indonesia.

Ketua Tim Percepatan Pengembangan Wisata Bahari Indonesia dan Penasehat Menteri
Pariwisata, Indroyono Soesilo mengatakan bahwa Presiden Joko Widodo telah melakukan
kerjasama dengan Singapura dalam peningkatan wisatawan asing masuk ke Indonesia melalui
industri kapal pesiar. Singapura dipilih untuk berkolaborasi karena bandara Singapura
merupakan bandara yang paling banyak dituju oleh wisatawan dari berbagai negara. Dari
Singapura-lah perusahaan kapal pesiar membuat paket wisata dengan tujuan Indonesia, yang
kemudian mendatangkan wisatawan asing ke Indonesia.

Dari upaya dan rencana pengembangan wisata kapal persiar, ada beberapa masalah yang
harus dijumpai oleh Pemerintah Indonesia. Hal tersebut disebabkan oleh berbagai faktor yang
belum mendukung terwujud dan berkembangnya wisata kapal pesiar di Indonesia. Faktor-
faktor tersebut diantaranya adalah :
Faktor pertama adalah belum tersedianya pelabuhan khusus untuk kapal pesiar di
Indonesia yang dapat menampun ribuan wisatawan seperti pelabuhan Marina Bay Singapura
yang menyediakan ruang tunggu khusus dengan kapasitas lebih dari 3000 orang. Jika
ditambah dengan lalu lintas kapal feri dan barang, maka suasana di pelabuhan Indonesia yang
biasa dipakai untuk kapal pesiar akan menjadi ramai dan menyebabkan suasanya yang tidak
nyaman bagi para wisatawan kapal pesiar.

Aspek kedua adalah teknologi informasi dan komunikasi yang terkait dengan industri
wisata kapal pesiar. Kapal pesiar membutuhkan sistem reservasi secara online yang dapat
menghubungkan antara sistem di dalam kapal dengan sistem pelabuhan. Sehingga pekerjaan
rumahnya adalah Indonesia harus merancang sistem informasi yang lebih canggih.

Kemudian faktor yang terakhir adalah sumber daya manusia terkait dengan pelayanan
yakni penggunaan bahasa. Mayoritas masyarakat Indonesia kurang menguasai Bahasa
Internasional, Bahasa Inggris yang dapat menghambat komunikasi antara wisatawan asing
dengan warga lokal yang terkait.

Berdasarka latar belakang diatas, maka peneliti tertarik mengangkat permasalahan


tersebut untuk dilakukan penelitian dengan judul “ Strategi Pengembangan Wisata Kapal
Pesiar di Indonesia “ .

I.11 IDENTIFIKASI MASALAH

Merujuk pada latar belakang yang ada, maka dapat diidentifikasikan beberapa masalah
yang berkaitan dengan latar belakang di atas yang terdiri dari :
1. Belum tersedianya pelabuhan yang memadai.
2. Kurang canggihnya sistem teknologi informasi dan komunikasi Indonesia.
3. Belum optimalnya sumber daya manusia di indonesia.

1.111 BATASAN MASALAH

Batasan peneliti membatasi ruang lingkup penelitian yang diteliti yaitu pada strategi
pengembangan wisata kapal pesiar di Indonesia.

1.1V RUMUSAN MASALAH

Berdasarkan latar belakang dan permasalahan penelitian yang diuraikan sebelumnya,


maka permasalahan dalam penelitian ini dapat dirumuskan,
Bagaimanakan strategi yang tepat dalam pengembangan wisata kapal pesiar di Indonesia?
1.V TUJUAN PENELITIAN

Untuk memenuhi dan mendapatkan gambaran yang jelas mengenai strategi yang
sebaiknya dilakukan untuk mengembangkan wisata kapal pesiar di Indonesia.

1.V1 SISTEMATIKA PENULISAN

Untuk memberikan gambaran yang sistematis serta dapat dengan mudah dipahami maka
penelitian ini disusun berdasarkan ketentuan yang biasa digunakan sesuai petunjuk penulisan
penelitian dari perguruan tinggi tempat penulis belajar, dengan ketentuan sebagai berikut :

Bab I Pendahuluan

1.1 Latar Belakang


Latar belakang menggambarkan ruang lingkup dan kedudukan yang akan diteliti
dalam bentuk uraian secara deduktif, dari lingkup yang paling umum hingga menukik ke arah
yang paling sensitif dan relevan dengan judul. Materi dari uraian ini dapat bersumber pada
hasil penelitian yang sudah ada sebelumnya, hasil pengamatan dan wawancara terkait. Latar
belakang masalah perlu diuraikan secara aktual dan logis.

1.11 Identifikasi Masalah


Menjelaskan identifikasi peneliti terhadap permasalahan yang muncul dari uraian
pada latar belakang masalah diatas, identifikasi masalah dapat diajukan dalam bentuk
pernyataan.

1.111 Batasan Masalah


Menjelaskan keterbatasan kemampuan dan kemampuan berfikir peneliti terhadap
permasalahan dari uraian latar belakang dan identifikasi masalah.

1.IV Rumusan Masalah


Dari sejumlah masalah hasil identifikasi peneliti di atas, ditetapkan masalah yang
paling penting yang berkaitan dengan fokus penelitian. Pembatasan masalah mencakup fokus
dan lokus penelitian, termasuk di dalamnya membuat batasan definisi konsep dan operasional
yang digunakan dalam penelitian.

1.V Tujuan Penelitian


Tujan penelitian mengungkapkan tentang sasaran yang ingin dicapai dengan
dilaksanakannya penelitian terhadap masalah yang telah dirumuskan. Isi dan tujuan penelitian
sejalan dengan isi dari tujan penelitian.

1.VI Sistematika Penulisan


Untuk memberikan garmbaran yang sistematis serta dapat dengan mudah dipahami
maka tugas Mtodologi Penelitian ini disusun berdasarkan ketentuan yang biasa digunakan
sesuai petunjuk dari perguruan tinggi dimana penulis belajar.

Bab II Tinjauan Pustaka

II.1 Tinjauan Pustaka


Tujuan pustaka memuat hasil kajian terhadap sejumlah teori yang relevan dengan
permasalahan yang variabel penelitian sehingga akan memperoleh konsep penelitian yang
jelas.

II.II Kerangka Pemikiran


Kerangka pemikiran penelitiaan menggambarkan alur pikiran peneliti sebagai kelanjutan dari
deskripsi teori untuk memberikan penjelasan kepada pembaca dapa dilengkapi dengan bagan
yang menunjukkan alur pikiran peneliti serta kaitan antar teori yang diteliti.

Bab III Metode Penelitian

Bab IV Hasil dan Pembahasan

Bab V Penutup
BAB II

LANDASAN TEORI

II.1 TINJAUAN PUSTAKA

Tinjauan pustaka merupakan uraian tentang teori-teori yang digunakan dalam


penelitian untuk menjelaskan masalah penelitian sealigus juga menjadi landasan teori dalam
penelitian.

II.1.1 Strategi

Menurut Suwarjono dalam bukunya “Manajemen Strategis”, karena strategi adalah


suatu alat untuk mencapai tujuan baik yaitu tujuan organisasi atau perusahaan, maka strategi
memiliki beberapa sifat antara lain :

1. Menyatu (Unified) ; yaitu menyatukan seluruh bagian-bagian dalam organisasi atau


perusahaan.
2. Menyeluruh (Comprehensive) ; yaitu mencakup seluruh aspek dalam suatu organisasi
atau perusahaan.
3. Integral (Integrated) ) ; yaitu seluruh strategi akan cocok/sesuai dari seluruh tingkatan
(corporate, business, and functional)

Dengan demikian dapat dinyatakan bahwa strategi adalah sekumpulan cara secara
keseluruhan yang dilakukan oleh lembaga, instansi ataupun organisasi untuk mencapai tujuan
yang diinginkan dengan melihat peluang dan ancaman secara eksternal, menggunakan
kemampuan internal dan sumber daya untuk mencapainya dengan rencana cermat untuk
mencapai sebuah sasaran khusus.

II.I.II Pariwisata

Menurut Richardson and Fluker (2004) dalam (Pitana dan Diarta, 2009:46)
mengatakan bahwa definisi pariwisata yang dikemukakan mengandung beberapa unsur
pokokk yaitu:
1. Adanya unsur perjalanan (travel), yaitu pergerakan manusia dari satu tempat ke
tempat lainnya.
2. Adanya unsur “tinggal sementara” di tempat yang bukan merupakan tempat
tinggal yang biasanya; dan
3. Tujuan utama dari pergerakan manusia tersebut bukan untuk mencari
penghidupan/pekerjaan di tempat yang dituju.

II.I.III Pengembangan Pariwisata

Strategi pengembangan pariwisata menurut Rangkuti (2002:3) sebagaimana mengutip


Chandler, strategi merupakan suatu alat untuk mencapai tujuan dalam kaitanyya dengan
jangka panjang, program tindak lanjut serta prioritas sumber daya.

Menuurut Marpaung (2007:19): “Perkembangan kepariwisataan bertujuan


memberikan keuntungan baik bagi wisatawan maupun warga setempat. Pariwisata dapat
memberikan kehidupan yang standar kepada warga setempat melalui penyediaan tempat
tujuan wisata. Dalam perkermbangan infrastruktur dan fasilitar rekreasi,, keduanya
menguntungkan wisatawan dan warga setempat, sebaliknya kepariwisataan dikembangkan
melalui penyediaan tempat dan tujuan wisata”

Hal tersebut dilakukan melalui pemeliharaan budaya, sejarah dan taraf perkembangan
ekonomi dan suatu tempat wisata yang masuk dalam pendapatan untuk wisatawan akibatnya
akan menjadi pengalaman yang unik dari tempat wisata.Pada waktu yang sama, ada nilai-
nilai yang membawa serta dalam perkembangan kepariwisataan. Sesuai dengan panduan,
maka perkembangan pariwisata dapat memperbesar kuntungan sambil memperkecil masalah-
masalah yang ada.

II.I.IV Objek Wisata

Objek wisata adalah suatu tempat yang menjadi kunjungan wisatawan karena
mempunyai sumberdaya, baik alamiah maupun buatan manusia, seperti keindahan alam atau
pegunungan, pantai flora dan fauna, kebun binatang, bangunan kuno bersejarah, monumen-
monumen, candi-candi, tari-tarian, atraksi dan kebudayaan khas lainnya. Objek wisata
dipahami sebagai gejala kepergian orang-orang di dalam negaranya sendiri (pariwisata
domestik) atau penyeberangan orang-orang pada tapal batas suatu negara (pariwisata
internasional). Selanjutnya proses bepergian ini mengakibatkan terjadinya interaksi dan
hubungan, saling pengertian insani, perasaan, persepsi, motivasi, tekanan, kepuasan,
kenikmatan antar sesama pribadi atau antar kelompok. Menurut Fandeli, objek wisata adalah
perwujudan daripada ciptaan manusia, tata hidup, seni budaya serta sejarah bangsa dan
tempat atau keadaan alam yang mempunyai daya tarik untuk dikunjungi wisatawan12.
Undang-Undang Repulik Indonesia Nomor 10 tahun 2009 tentang kepariwisataan Pasal 1
mengatakan bahwa : “Daya tarik wisata adalah sesuatu yang memiliki keunikan, keindahan,
dan nilai yang berupa keanekaragaman kekayaan alam, budaya, dan hasil buatan manusia
yang menjadi sasaran atau tujuan kunjungan wisatawan”. Unsur yang terkandung dalam
pengertian di atas dapat disimpulkan, yaitu:

1. Setiap daya tarik wisata memiliki keunikan, keindahan.


2. Daya tarik dapat berupa alam, budaya, atau hasil karya manusia yang berseni
tinggi dan layak untuk dijadikan suatu produk.
3. Yang menjadi sasaran utama adalah wisatawan.

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa objek wisata yaitu suatu tempat yang
menjadi kunjungan wisatawan karena mempunyai sumberdaya dimana sumberdaya yang
dimaksud adalah perwujudan daripada ciptaan manusia, tata hidup, seni budaya serta sejarah
bangsa dan tempat atau keadaan alam yang mempunyai daya tarik untuk dikunjungi
wisatawan sehingga terjadi interkasi antara sesama manusia.

II.I.IV Wisata Kapal Pesiar

Wisata kapal pesiar menjadi salah satu aktivitas wisata yang cukup banyak diminati
oleh beberapa wisatawan di dunia. Aktivitas wisata dengan menggunakan kapal pesiar dapat
diartikan sebagai beikut :

“The ship it self is a floating resort and not as a means of transports” (UNWTO,
2010)

“Cruising is defined as a passenger vessel operating for pleasure purposes only. The
ships are not involved in the transportation industry, like ferries or cargo ships. For the
cruiser, it is not a matter of going from A to B; the voyage is a part of a holiday package”
(Cartwright and Baird 1999)

“Within tourism industry, the term ‘cruising’ is generally assumed to mean sea
cruising. This tend. This tends to imply trips during which the passenger is primarly based
on vessel that travels to a number of destinations, where they disembark for short periods to
visit land-based sites.” (Mintel Leisure Intelligence Report “Cruise Industry” March 2001)

Secara singkat dapat diartikan bahwa wisata kapal pesiar adalah aktivitas wisata
dengan menggunakan sebuah kapal yang melakukan perjalanan ke beberapa destinasi dimana
para penumpang tersebut dapat turun untuk mengunjungi atraksi wisata yang ada di destinasi.

II.II KERANGKA PEMIKIRAN

Suriasumantri, 1986 dalam (Yunita, 2015) mengemukakan bahwa seorang peneliti


harus menguasai teori-teori ilmiah sebagai dasar menyuusun kerangka pemikiran yang
membuahkan hipotesis. Kerangka pemikiran merupakan penjelasan sementara terhadap
gejala yang menjadi objek permasalahan. Untuk menjawab permasalahan yang telah
dirumuskan dalam penelitian ini, dibutuhkan sebuah kerangka konsep atau model penelitian.
Kerangka berikir dalam penelitian ini adalah tentang strategi pengembangan wisata kapal
pesiar.

Untuk mengetahui strategi apa yang harus dilakukan, peneliti menggunakan teknik
analisis SWOT. Adapun teknik analisis SWOT adalah suatiu cara menganalisis faktor-faktor
internal dan eksternal menjadi langkah-langkah strategi dalam mengoptimalkan usaha yang
lebih menguntungkan. Dalam analisis faktor internal, akan menentukan aspek-aspek yang
menjadi kelemahan dan kekuatan. Sedangkan faktor eksternal akan menentukan faktor-
faktor yang menjadi peluang dan ancaman dengan begitu akan ditemukan berbagai
kemungkinan alternatif strategi yang dapat dijalankan dalam pengembangan wisata kapal
pesiar di Indonesia. Untuk lebih jelasnya, kerangka penulisan dalam penelitian ini dapat
dilihat di gambar dibawah ini:

Alur Kerangka Berpikir

INPUT

1. Belum optimalnya sarana prasarana pelabuhan di


Indonesia
2. Belum canggihnya sistem TI di Indonesia
3. SDM yang kurang berpengetahuan

PROSES
FEEDBACK ANALISIS SWOT

Meningkatkan devisa negara dan menambah 1. Strengths


lapangan pengerjaan kepada masyarakan 2. Weaknesses
Indonesia sehingga meningkat pula 3. Opportunities
kesejahteraan masyarakat. 4. Threats

OUTPUT

Diperoleh gambaran umum dan pilihan


strategi yang tepat dalam pengembangan
wisata kapal pesiar di Indonesia.

Anda mungkin juga menyukai