Anda di halaman 1dari 15

©Jurnal SISTEM INFORMASI

Vol. 1 No. 1, Maret 2019. 69 - 84


69
www.journal.ibmasmi.ac.id

ANALISIS SISTEM CAR TERMINAL OPERATING SYSTEM DALAM


KEGIATAN BONGKAR MUAT PADA PT. INDONESIA KENDARAAN
TERMINAL

Budimansyah. E-mail: budimansyahr@gmail.com


Institut Bisnis dan Multimedia ASMI
Aston F Sitorus. E-mail: aston.freddy@yahoo.com
Institut Bisnis dan Multimedia ASMI

Abstract

The purpose of this study as a whole to determine operational activities in


activities in the port sector in managing the loading and unloading of goods by
using the Car Terminal Operating System at PT Indonesia Vehicle Terminal.
Understanding of the Car Terminal Operating System System is an application
system used to manage the flow of goods in the stacking terminal in the form of
CBUs and heavy equipment at loading and unloading service companies. The
methodology used in this research is the collection of library research data (Field
Research) Field Research the data and information collection was carried out
by the observation method using interview transcripts with several respondents.
The final conclusion regarding the Analysis of Car Terminal Operating Systems
in Unloading Activities at PT Indonesia Terminal Vehicles, a hypothesis test is
obtained where Operational activities really need an adequate system such as
this system where managing the flow of goods can be done effectively.
Keywords: System, Car Terminal Operating System, Loading and Unloading

Abstrak

Tujuan penelitian ini secara keseluruhan untuk mengetahui kegiatan


operasional dalam kegiatan di sektor pelabuhan dalam mengelola bongkar
muat barang dengan menggunakan sistem Car Terminal Operating Sistem
pada PT Indonesia Kendaraan Terminal. Pengertian dari Sistem Car terminal
Operating System adalah suatu sistem aplikasi yang digunakan untuk
mengelola arus barang di terminal penumpukan berupa CBU dan alat berat
pada perusahaan jasa bongkar muat. Metodologi yang digunakan dalam
penelitian ini adalah pengumpulan data penelitian kepustakaan (Library
Research) penelitian lapangan (Field Research) Pengumpulan data dan
informasi dilakukan dengan metode observasi menggunakan transkrip
wawancara dengan beberapa responden. Kesimpulan akhir mengenai Analisis
Sistem Car Terminal Operating Sistem Dalam Kegiatan Bongkar Muat Pada PT
Indonesia Kendaraan Terminal, diperoleh uji hipotesis dimana kegiataan
Operasional sangat membutuhkan sistem yang memadai seperti sistem ini
dimana dalam mengelola arus barang dapat dikerjakan secara efektif.
Kata Kunci : Sistem, Car Terminal Operating System, Bongkar Muat
Pendahuluan
Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang ada di Indonesia sangat berpengaruh
dalam perkembangan dunia usaha dan masyarakat dalam menjalankan usahanya, karena
kebanyakan dari perusahaan milik pemerintah tersebut telah memonopoli beberapa bidang

Budimansyah1, Aston F Sitorus2


70

usaha yang mengatur kehidupan dan kebutuhan hidup masyarakat banyak oleh karena itu,
dalam mengatur dan menjalankan usahanya, BUMN diatur dan dikelola oleh pemerintah
karena sangat berhubungan dengan nasib masyarakat Indonesia. Badan-Badan Usaha
Milik Negara tersebut, diharapkan dapat memenuhi kebutuhan dan keinginan dari dunia
usaha pada umumnya dan masyarakat pada khususnya dan harus dapat mempertahankan
citra yang baik di mata masyarakat. BUMN harus dapat memberikan kepuasan kepada
masyarakat selaku konsumen dan memberikan citra yang baik di mata masyarakat dengan
cara memberikan pelayanan yang berkualitas.
Perkembangan industri otomotif nasional mengalami pertumbuhan yang cukup pesat
dalam satu dekade terakhir ini. Hal ini dikarenakan semakin tingginya daya beli masyarakat
dan meningkatnya kepercayaan produsen produk otomotif global untuk menjadikan
Indonesia sebagai basis produksi dengan mendirikan pabrik otomotif di negara ini.
Kesempatan ini tentu harus didukung pemerintah dengan meningkatkan pertumbuhan
infrastruktur yang mendukung industri otomotif nasional. Sedangkan pelabuhan-pelabuhan
untuk menangani Pengiriman kendaraan baik antar pulau maupun ekspor/impor dilakukan
oleh Pelabuhan dengan terminal konvensional untuk itu peningkatan produktifitas dan
percepatan distribusi kendaraan diperlukan sistem terminal yang efisien yang secara
khusus melayani kendaraan, tuk membuat rancangan terminal kendaraan.
Gambat 1.1
Car Terminal Operating System

Sumber: ILCS
Perencanaan strategis sistem informasi diperlukan untuk menjamin keberhasilan
sebuah organisasi dalam memenuhi kebutuhan akan sistem dan teknologi informasi yang
paling tepat saat ini dan pada masa yang akan datang. Pembuatan sistem informasi yang
tidak terencana dan terkelola dengan baik, akan mendatangkan dampak yang sangat
merugikan perusahaan. Dampak yang sangat berbahaya adalah jika terjadi penurunan
kepercayaan dari sistem informasi. Jika informasi yang dihasilkan dari pengolahan data
yang ada tidak dapat dipercaya, berarti sistem yang bersangkutan tidak dapat
dipergunakan dalam organisasi, karena dapat membahayakan proses pengambilan
keputusan bagi manajemen.
Car Terminal Operating System adalah sistem aplikasi yang digunakan dalam
pengoperasian terminal barang berupa CBU dan alat berat yang secara umum mempunyai
fungsi sebagai berikut :
1. Mengelola arus barang di terminal dengan rencana penempatan yang tepat sehingga
diperoleh efisiensi proses bongkar-muat

Analisa Sistem Car Terminal Operating System Dalam Kegiatan Bongkar Muat
Pada PT. Indonesia Kendaraan Terminal
©Jurnal SISTEM INFORMASI
Vol. 1 No. 1, Maret 2019. 69 - 84
www.journal.ibmasmi.ac.id 71

2. Membuat jadwal rencana loading/unloading dan yard transfer dengan mengacu


kepada informasi yang dikirimkan oleh shipping companies yang memuat posisi
cargo pada kapal yang akan berlabuh
3. Mengolah informasi pengiriman kontainer menuju terminal yang dikirimkan
oleh transportation companies
4. Memberikan informasi kepadashipping companiesdantrucking companiesmengenai
lokasi penempatan container
Ada beberapa fitur-fitur yang ditampilkan oleh Car Terminal Operating System antara
lain adalah:
1. Plan and Control yang terdiri dari: 1) Vessel Definition; 2) Berth Plan; 3) Ship Plan
and Control; 4) Yard Plan and Control
2. Operation and Control yang terdiri dari¨1) Operation Control; 2) Job Optimization; 3)
Equipment Monitoring; 4) Terminal Monitoring; 5) Exception Handling
3. Cargo Handling and Control yang terdieri dari : 1) Container SearchSistem; 2) Reefer
Cargo Handing Sistem; 3) DG Cargo Handling Sistem; 4) TOS Assistant Device
Execution; 5) PDA – Tally User; 8) PDA – ReeferSistem; 7) VMT – Top Pick & Reach
Stacker Sistem; 8) VMT – Yard Truck (Internal Truck).
Sedangkan beberapa manfaat (benefit) dari Car Terminal Operating System antara
lainadalah :
1. Perencanaan yang mudah dan cepat
2. Interface dengan pihak ketiga yang sudah terbukti :– pengalaman interface yang
terbukti dengan setiap peralatan terminal seperti ARMG (Auto RMG), ASC, RMG, E-
RTG, RTG, Yard Tractor, Shuttle Carrier, Straddle Carrier
3. Optimalisasi operasi dan monitoring :
4. Perencanaan dan kontrol kerja yang baik
5. Workload-balance untuk penjadwalan dan manajemen kerja
6. Kustomisasi yang mudah. (Sumber: ILCS).
Penelitian Terdahulu diperlukan dalam sebuah penelitian untuk mengidentifikasi
penelitian-penelitian serupa yang telah dilakukan sebelumnya, sehingga peneliti dapat
mengetahui perbedaan penelitian yang akan dilakukannya dengan penelitian-penelitian
tersebut.Berikut ini adalah beberapa penelitian yang digunakan peneliti sebagai
Penelitian Terdahulu:
1. Kajian Kinerja Peralatan Bongkar Muat Peti Kemas Semarang (Studi Kasus di
Pelabuhan Tanjung Emas (Siswandi, 2015). Hasil penelitian studi ini melakukan
analisis mengenai kinerja peralatan bongkar muat dan di Terminal Peti Kemas
Semarang
2. Kinerja di Pelabuhan Sunda Kelapa (Chaniago, 2002). Hasil penelitian studi analisis
Deskriptif dengan melihat perkembangan beberapa variable amatan.Variabel amatan
tersebut terdiri dari kunjungan kapal,volume bongkar muat,kunjungan wisata
asing,arus penumpang dan tingkat pelayanan.
3. Optimalisasi Pelayanan Gudang dan lapangan penumpukan Pada Pelabuhan
Tanjung Priok (Dananjaya , 2011) Hasil penelitian ini adalah Lama Optimal barang di
gudang dan lapangan penumpukan serta total biaya minimal.
4. Analisis Ketepatan Waktu dan kenyamanan terhadap peningkatan kerja pelayanan
di pelabuhan Tanjung Priok (Utami, 2009). Hasil yang didapatkan Variabel Ketepatan
Waktu dan Variabel kenyamanan berpengaruh positif terhadap kinerja pelayanan di
pelabuhan.
Berdasarkan identifikasi masalah diatas maka memberikan rumusan masalah
sebagai berikut :
1. Bagaimana alur sistem dari Sistem Car Terminal Operating System dalam kegiatan
bongkar muat pada PT. Indonesia Kendaraan Terminal?
2. Bagaimana pemanfaatan Sistem Car Terminal Operating System dalam kegiatan
bongkar muat pada PT. Indonesia Kendaraan Terminal?
3. Bagaimana perubahan alur Sistem Car Terminal Operating System dalam kegiatan
bongkar muat pada PT. Indonesia Kendaraan Terminal?

Budimansyah1, Aston F Sitorus2


72

Hasil penelitian yang akan digunakan sebagai bahan penyusunan skripsi nanti dan
sesuai rumus pada masalah yang ada mempunyai beberapa tujuan yang akan dicapai
adalah sebagai berikut :
1. Untuk mengetahui alur sistem dari Sistem Car Terminal Operating System dalam
kegiatan bongkar muat pada PT. Indonesia Kendaraan Terminal.
2. Untuk mengetahui pemanfaatan Sistem Car Terminal Operating System dalam
kegiatan bongkar muat pada PT. Indonesia Kendaraan Terminal.
3. Untuk mengetahui perubahan alur Sistem Car Terminal Operating System dalam
kegiatan bongkar muat pada PT. Indonesia Kendaraan Terminal
Pengertian Sistem
Pengertian Sistem menurut Krismiaji (2005:1) adalah serangkaian komponen yang
dikoordinasikan untuk mencapai serangkaian tujuan. Edangkan pngertian Sistem menurut
McLeod (2001:11) adalah sekelompok elemen yang terintegrasi dengan maksud yang
sama untuk mencapai suatu tujuan. Jadi, dapat disimpulkan bahwa Sistem adalah
serangkaian komponen yang saling terintegrasi dan memiliki tujuan yang sama untuk
mencapai tujuan Sistem tersebut. Selanjutnya menurut Menurut O’Brien dan Marakas
(2008) Sistem didefinisikan sebagai sekumpulan komponen yang saling terkait, dengan
batas jelas, bekerja sama untuk mencapai tujuan dengan menerima input dan
menghasilkan output dalam proses transformasi terorganisir.
Menurut Jogiyanto (2009), Sistem dapat didefinisikan sebagai kumpulan dari
komponen yang saling berhubungan satu sama lainnya membentuk satu kesatuan untuk
mencapai tujuan tertentu. Demikian pula yang dimyatakan oleh Bennet et al (2010), sistem
adalah suatu kumpulan yang kompleks dan saling berinteraksi apabila mereka menjadi
suatu kesatuan. Sedangkan Stair dan Reynolds (2010) berpendapat bahwa sistem adalah
sekumpulan elemen atau komponen yang berinteraksi untuk mencapai tujuan. Selanjutnya
menurut Satzinger (2010), sistem adalah komponen yang saling berfungsi bersama-sama
untuk mencapai suatu hasil. Terakhir menurut Sutarman (2012:13), sistem adalah
kumpulan elemen yang saling berhubungan dan berinteraksi dalam satu kesatuan untuk
menjalankan suatu proses pencapaian suatu tujuan utama.
Berdasarkan definisi yang sudah disebutkan di atas, dapat disimpulkan bahwa
Sistem adalah sekumpulan komponen kompleks dengan unsur tertentu yang dapat
menerima input menjadi output untuk mencapai tujuan yang diinginkan.
Karakteristik System
Menurut Jogiyanto (2008:3), suatu Sistem mempunyai karakteristik atau sifat-sifat
yang tertentu yaitu mempunyai komponen-komponen (components), batas Sistem
(boundary), lingkungan luar Sistem (environments), penghubung (interface), masukan
(input), keluaran (output), pengolah (proses), dan sasaran (objectives), atau tujuan (goal).
Karakteristik Sistem mempunyai beberapa komponen diantaranya yaitu: 1) Komponen
Sistem (Components); 2) Batas Sistem (Boundary); 3) Lingkungan Luar Sistem
(Environments); 4) Penghubung Sistem (Interface); 5) Masukan Sistem (Input); 6)
Keluaran sistem (Output)
Klasifikasi Sistem
Klasifikasi Sistem adalah suatu bentuk kesatuan antara satu komponen dengan satu
komponen lainya,karena tujuan dari Sistem tersebut memiliki akhir tujuan yang berbeda
untuk setiap perkara atau kasus yang terjadi dalam setiap Sistem tersebut sehingga Sistem
tersebut dapat di klasifikasikan dari beberapa Sistem,dianaranya adalah sebagai berikut:
1. Sistem menurut bentuk fisiknya antara lain: Sistem Abstrak (Abstract System), dan
Sistem Fisik (Physical System)
2. Sistem menurut terjadinya System antara lain: Sistem Alamiah (Natural System) dan
Sistem Buatan Manusia (Human Made System)

Analisa Sistem Car Terminal Operating System Dalam Kegiatan Bongkar Muat
Pada PT. Indonesia Kendaraan Terminal
©Jurnal
SISTEM INFORMASI
Vol. 1 No. 1, Maret 2019. 69 - 84
www.journal.ibmasmi.ac.id 73

3. Sistem menurut kejadian masa depan antasra lain: Sistem tertentu (Deterministic
System) dan Sistem tak tentu (Probabilistic System)
4. Sistem menurut sifatnya antara lain: Sistem tertutup (Closed System) dan Sistem
terbuka (Open System)
Gambar 2.2
Karakteristik Suatu System

Sumber:Jogiyanto, 2008)
Sistem Car Terminal Operating System
Car Terminal Operating System adalah suatu sistem aplikasi yang digunakan untuk
mengelola arus barang di terminal kendaraan, meliputi penempatan kendaraan/kargo,
penyusunan rencana kegiatan terminal, serta controlling dan monitoring kegiatan
operasional. Solusi yang ditawarkan dengan adanya sistem Car Terminal Operating
System adalah sebagai berikut:
1. Mengelola arus barang di terminal dengan rencana penempatan yang tepat.
2. Membuat jadwal rencana bongkaran/muatan berdasarkan informasi yang diterima.
3. Real time monitoring terhadap seluruh kegiatan dan barang yang ada di terminal.
4. Memberikan informasi kepada pemilik barang mengenai lokasi penempatan barang.
Bisnis proses terminal terbagi menjadi 4 (empat) proses utama, keempat proses
utama terminal adalah sebagai berikut: Receiving, Muat; Bongkar; Delivery.
Untuk mendukung keempat proses tersebut, Car Terminal Operating System
memiliki beberapa modul utama, diantaranya: Perencanaan Lapangan dan Dermaga dan
Operasi Terminal (Yard Management).
Pengertian Bongkar Muat
Bongkar Muat adalah suatu usaha memindahkan barang dari suatu tempat ke tempat
(disini yang dimaksud adalah kapal} ke tempat lain atau sebaliknya.Berdasarkan buku dari
Biro Pusat Statistik (1996:3)Bongkar adalah pembongkaran barang dari kapal, baik barang
yang diangkut dari pelabuhan asal diIndonesia ataupun dari luar negeri. Muat adalah
pemuatan barang ke kapal untukdiangkut ke pelabuhan tujuan di Indonesia atau ke luar
negeri Proses Bongkar Muat Barang Meliputi : Stevedoring, Cargodoring, Receiving, dan
Delivery
Pelayanan Kapal Masuk

Budimansyah1, Aston F Sitorus2


74

Pelayanan Kapal adalah jasa yang diberikan terhadap kapal agar dapat berlabuh
dengan aman menunggu pelayanan berikut seperti tambat,bongkar muat atau menunggu
pelayanan lainya.
1. Perusahaan pelayaran / agen mengirimkan daftar jumlah kedatangan Kapal / Roro
kepada Tanjung Priok Car Terminal pada tiap bulannya.
2. Perusahaan pelayaran / agen mengirimkan permohonan Sandar kapal / Roro Vessel
Information Advice (RVIA) paling lambat 24 jam sebelum kapal tiba kepada Indonesia
Kendaraan Terminal.
3. Perusahaan Pelayaran / agen mengirimkan Best Estimate Time Arrival paling lambat
24 jam sebelum kapal tiba kepada Tanjung Priok Car Terminal.
4. Perusahaan Pelayaran / agen mengirimkan RKSP (Rencana Kunjungan Sarana
Pengangkut) kepada Tanjung Priok Car Terminal.
5. Perusahaan Pelayaran / agen dan Perusahaan Bongkar Muat wajib menghadiri
Rapat Koordinasi Perencanaan Kapal yang diselenggarakan oleh Tanjung Priok Car
Terminal paling lambat 24 jam sebelum kapal tiba.
Penetapan Urutan Rencana Pelayanan
Penetapan urutan rencana pelayanan dilakukan pada saat rapat koordinasi dengan
memperhatikan :
1. Kapal yang pertama tiba di pintu Pelabuhan PT Indonesia Kendaraan Terminal
dengan referensi Best Estimate Time Arrival dari master kapal.
2. Ketersediaan lapangan penumpukan dengan jumlah cargo export / import.
3. Kesiapan cargo ekspor.
Penetapan urutan rencana kegiatan ekspor impor di atas kapal dalam dermaga
pelabuhan PTIndonesia Kendaraan Terminal selama tambatan:
1. Perwira jaga dan ABK siap di kapal.
2. Ramp door kapal berfungsi dengan baik.
3. Ramp door diberi alas agar dermaga tidak rusak.
4. Tangga kapal berfungsi dengan baik.
5. Setiap saat kapal siap digerakkan.
6. Tidak membuang limbah di kolam / dermaga.
7. Perusahaan Pelayaran / agen membuat permohonan kepada Tanjung Priok Car
Terminal terhadap adanya permintaan logistic / makanan ABK.
8. Setelah kapal sandar diikat dengan tali-tali tambat yang memenuhi syarat dengan
metode sedemikian rupa dan dijaga sehingga selama dalam tambatan kapal
senantiasa dalam keadaan aman.
9. Selama kapal tambat, kapal harus dilengkapi jala-jala keselamatan (safety net) pada
tangga kapal dan penangkal tikus (rat guard) pada tali-talinya.
Pelayanan Kapal Keluar dari Tambatan
Pelayanan Kapal dari tambatan harus mengikuti standard Operasional Perusahaan
Persyaratan Teknis:
1. Kapal keluar biasa (regular): Posisi kapal dalam posisi normal, Ramp door telah
tertutup sempurna; ABK dan muatan lengkap; Perlengkapan yang dibutuhkan selama
berlayar sudah terpenuhi, Petugas pandu, kapal tunda dan petugas mooring telah
siap di dermaga dan Telah menyelesaikan kewajiban Administrasi terhadap
pelabuhan dan instansi terkait.
2. Kapal keluar paksa (wajib keluar), kapal akan dikeluarkan apabila : Kapal tidak
bekerja selama 6 (enam) shift berturut-turut, Kapal dalam keadaan emergency
(kebakaran, bocor, stabilitet kapal tidak normal), sehingga akan membahayakan
fasilitas keselamatan, Kerusakan alat bongkar muat untuk perbaikan membutuhkan
waktu yang lama, dan Terjadinya ancaman huru-hara, peperangan dan lain-lain yang
mengakibatkan terminal mengeluarkan statement level 3 (tiga).
Pelayanan Barang

Analisa Sistem Car Terminal Operating System Dalam Kegiatan Bongkar Muat
Pada PT. Indonesia Kendaraan Terminal
©Jurnal SISTEM INFORMASI
Vol. 1 No. 1, Maret 2019. 69 - 84
www.journal.ibmasmi.ac.id 75

Bongkar muat adalah satu kegiatan yang dilakukan dalam proses forwarding
(pengiriman) barang.Persyaratan Teknis:
1. Persyaratan Administratif dimana Perusahaan Pelayaran/Agen harus melengkapi
data barang sebagai berikut: Manifest, Stowage Plan., Special Cargo List, Packing
List dan Loading List / Shipping Order.
2. Muatan Barang Berbahaya sudah dilengkapi dengan ijin bongkar / muat dari
Syahbandar dan PT. (Persero) Pelabuhan Indonesia II Cabang Tanjung Priok.
Dalam persiapan Bongkar Muat Harus memenuhi standard operasional di lapangan
selama kegiatan berlangsung.Persyaratan Teknis :
1. Perusahaan Bongkar Muat telah melengkapi / menyediakan peralatan Bongkar Muat
dan atau alat-alat bantu Bongkar Muat yang memenuhi syarat, cukup dan tepat guna
sesuai dengan jenis, sifat, bentuk barang yang akan dibongkar / muat, serta telah
menyiapkan pelaksana B/M dan TKBM yang cukup sesuai hasil rapat koordinasi
perencanaan kapal.
2. Pemilik / EMKL barang harus sudah menyelesaikan dokumen barang eksport (PE)
sebelum pelaksanaan kegiatan B/M dilaksanakan.
3. Seluruh Pelaksana B/M dan TKBM telah siap fisik maupun mental dan telah
mengenakan rompi / alat pelindung diri (APD) sesuai standar K3.
4. Stevedore memberikan arahan kepada pelaksana B/M dan TKBM disisi kapal
sebelum melaksanakan tugas operasional B/M.
5. Telah ada persetujuan dari PT Indonesia Kendaraan Terminal untuk dapat
melaksanakan kegiatan B/M.
Dalam kegiatan pelaksanaan Bongkar Muat TKBM harus mengikuti tata cara
peraturan dalam membawa Cargo/barang.Persyaratan Teknis :
1. Kecepatan maksimum kendaraan 30 KM / Jam selama kegiatan bongkar muat
dengan jarak antar cargo minimal 10 meter.
2. Rampdoor harus menggunakan alas selama kegiatan bongkar muat.
3. Alat berat non roda karet wajib menggunakan alas pada saat kegiatan
Stevedoring dan wajib menggunakan lowbad/ mobil gendong pada saat
kegiatan Cargodoring..
4. Alat mekanis / Shore crane dilengkapi dengan alas sehingga tidak melebihi
beban fasilitas sesuai ketentuan yang berlaku.
5. Driver harus memperhatikan aba-aba signalman ataupun leadman.
6. Kegiatan B/M diatas rampdoor tidak diperbolehkan secara pararel dan
dilakukan secara silih berganti.
7. Dilarang menyalakan Air Conditioning (AC), Radio / tape atapun peralatan
elektronik lainnya pada cargo.
8. Signal man harus memprioritaskan lalu lintas kegiatan operasional.
9. Kegiatan penumpukan / parkir cargo harus berpedoman pada stowage plan di kapal
atau storge plan di lapangan.
10. Pelaksana kegiatan bongkar muat harus memperhatikan petunjuk-petunjuk /
simbol/label pada kemasan / cargo dan menggunakan alat bantu bongkar muat
dengan tepat dan aman.
11. Pelaksana kegiatan bongkar muat harus segera membersihkan muatan yang
jatuh / tercecer di dermaga dan sekitarnya yang diakibatkan oleh penanganan yang
tidak mengikuti ketentuan yang berlaku.
12. Pelaksana kegiatan bongkar muat harus menjaga agar tidak menimbulkan
kerusakan fasilitas, pencemaran lingkungan dan mengganggu kebersihan serta
keindahan PT Indonesia Kendaraan Terminal.
13. Pelaksana kegiatan bongkar muat bertanggung jawab terhadap kelancaran
kegiatan bongkar muat, jam kerja, pencapaian target produktivitas, kerusakan dan
kerugian yang ditibulkan dalam pelaksanaan kegiatan bongkar muat.
Beberapa aturan batas waktu penumpukan barang yang diperhatikan dalam
pelabuhan (TPS) Persyaratan Teknis:
1. Penumpukan cargo kendaraan harus terpisah dari alat berat maupun spare part.

Budimansyah1, Aston F Sitorus2


76

2. Harus dibuatkan gambar situasi / denah dimana barang tersebut ditumpuk di


gedung parker / lapangan penumpukan.
3. Harus tersedia jalur-jalur kerja dalam gedung parker yang sekaligus sebagai jalur
pengamanan untuk memudahkan olah gerak cargo itu sendiri.
4. Pintu-pintu gedung parkir yang tersedia harus digunakan sebagai jalan keluar
masuk cargo dan tidak dimatikan, kecuali apabila keadaan memaksa.
5. Penumpukan cargo tidak boleh melebihi daya dukung lapangan penumpukan /
gedung parkir.
6. Untuk cargo spare part / unitized cargo wajib diberi alas pallet atau sejenisnya,
sehingga jumlahnya dapat diidentifikasi dan memudahkan penanganan.
7. Barang bongkaran disisi darat dan barat muatan ditumpuk disisi laut.
8. Kondisi penumpukan cargo harus selalu rapi dan dapat dengan mudah
diidentifikasikan serta harus dapat menjamin keselamatan cargo yang ditumpuk.
9. Kondisi tempat penumpukan (gudang/lapangan) harus selalu bersih.
10. Menyediakan / menyiapkan tabung racun api dan peralatan pemadam kebakaran
lainnya yang siap pakai pada tempat yang mudah terjangkau dan mudahnya harus
cukup sesuai ketentuan yang berlaku.
11. Dilarang merokok di dalam gudang.
12. Dilarang menumpuk cargo di dermaga kecuali stockkade.
13. Jarak antara cargo kendaraan bumper to bumper minimal 20 cm sedangkan door
to door minimal 25 cm.
14. Alat berat non roda karet wajib menggunakan alas selama berada di area
penumpukan.
15. Untuk penumpukan cargo spare part / unitized cargo dengan kemasan box / create
yang berat tidak boleh ditempatkan diatas barang-barang yang lebih ringan.
16. Dalam melakukan penyusunan penumpukan cargo spare part / unitized cargo
kemasan box / create, tanda / simbol barang (marking of goods) harus dapat terlihat
dengan jelas dan menghadap keluar.
17. Dalam proses un / stacking di lapangan penumpukan / gedung parkir, shifting driver
harus memperhatikan aba-aba dari leadman.
18. Penanganan barang-barang harus mengikuti petunjuk-petunjuk keselamatan dan
kesehatan kerja (K3).
19. Harus tersedia kotak PPK yang isinya lengkap sesuai dengan persyaratan.
20. Selama di area penumpukan, Tenaga kerja dilarang menggunakan arloji, cinciin dan
harus menggunakan pakaian kerja tanpa kancing / menutupi kancing.
21. Tenaga kerja yang bekerja di gudang / lapangan harus selalu menggunakan rompi
/ alat pelindung diri (APD).
22. Dilarang parkir kendaraan pribadi / dinas di area penumpukan lapangan maupun
gedung parkir.
23. Kecepatan kendaraan di dalam gedung parkir maupun lapangan penumpukan
maksimal 10 km / Jam.
24. Orang / tenaga kerja yang berada di area lapangan / gedung parkir harus
mempunyai kepentingan dan identitas yang jelas dan telah ada persetujuan PT
Indonesia Kendaraan Terminal untuk memasuki areal lini 1 penumpukan.
25. Tidak boleh membuang sampah / punting rokok sembarangan.
Tata cara penanganan barang berbahaya diatur berdasarkan Surat Keputusan
bersama Administrator Pelabuhan Tanjung Priok, General Manager Cabang Pelabuhan
Tanjung Priok dan Kepala Kantor Wilayah IV Direktorat Jenderal Bea dan Cukai Jakarta.
Nomor:AL.304/5/22/Adpel.96 HK.55/9/33/C.Tpk-96 Kep.49/WBC.04/1996 Tentang:
Peraturan Bongkar Muat, pengangkutan dan penumpukan muatanbahan / barang
berbahaya di daerah Pelabuhan Tanjung Priok.Tertanggal 12 September 1996
Para pekerja pelabuhan yang melaksanakan pekerjaan bongkar muat dari atas kapal
ke pelabuhan,dan muat barang dari pelabuhan keatas kapal.Persyaratan Teknis:
Penempatan dan penggunaan jumlah buruh disesuaikan dengan kualitas (Quality of

Analisa Sistem Car Terminal Operating System Dalam Kegiatan Bongkar Muat
Pada PT. Indonesia Kendaraan Terminal
©Jurnal SISTEM INFORMASI
Vol. 1 No. 1, Maret 2019. 69 - 84
www.journal.ibmasmi.ac.id 77

Labour), pemakaian buruh dalam satu regu kerja (Manning levels), penyebaran
(Deployment) sehingga memudahkan pengawasan dan pengendalian buruh di kapal.
Setiap buruh yang berada di lokasi kerja wajib memakai perlengkapan kerja sesuai
K3 yang meliputi baju, helm, sepatu, sarung tangan, masker, dan perlengkapan lain yang
diperlukan.
Setiap buruh harus mengikuti petunjuk-petunjuk penanganan muatan. Buruh bekerja
3 (tiga) shift per hari dengan pembagian shift kerja sebagai berikut :
1) Shift I : 08.00 – 16.00 : Istirahat 12.00 – 13.00
2) Shift II : 16.00 – 24.00 : Istirahat 20.00 – 21.00
3) Shift III : 00.00 – 08.00 : Istirahat 04.00 - 05.00
TKBM harus di perhitungan selama kegiatan Bongkar muat agar efisien saat kegiatan
berlangsung.Persyaratan Teknis:
1. Jumlah personil tiap gang buruh harus lengkap 12 (dua belas) orang (Mandor,
Tukang Derek dan sebagainya).
2. Apabila operasional belum dilaksanakan dapat menempati ruang tunggu yang telah
disediakan.
3. Tiap penggantian shift kerja diikuti penggantian gilir kerja gang buruh.
4. Alat-alat K3 masingmasing TKBM dilengkapi rompi, sarung tangan, helmet dan
sebagainya.
5. Dijaga agar buruh bekerja tepat waktu (mulai maupun berakhir) dan tidak
meninggalkan pekerjaan pada jam kerja.
6. Tiap personil / buruh wajib berpakaian dinas seperti yang telah ditentukan.
7. Tiap buruh / personil harus membawa tanda pengenal dan Pas Pelabuhan.
8. Tiap buruh dilarang membawa barang / sesuatu dari barang yang dibongkar, dimuat
diutslag / diopslag.
9. Tiap buruh / personil harus taat / mematuhi terhadap penggunaan alat alat bongkar
muat agar tidak merusak barang-barang yang dikerjakan.
Receiving adalah melakukan penerimaan material dan pengecekan terhadap barang-
barang yang diterima sesuai dengan documen pengiriman dari supplier.Persyaratan
Teknis:
1. Untuk Kegiatan Delivery wajib menyerahkan Surat Perintah Pengeluaran Barang
(SPPB) dari Bea Cukai dan Delivery Order dari pelayaran untuk mendapatkan
pengesahan surat jalan dari TPT.
2. Setiap Car Carrier yang akan melaksanakan kegiatan receiving / delivery wajib
menunjukan dokumen Delivery Order dan Surat jalan dari pemilik barang kepada
petugas Gate TPT dan tidak diperkenankan masuk ke wilayah tersebut tanpa bisa
menunjukan dokumen tersebut.
3. Setiap Delivery Cargo Passenger Car wajib menggunakan car carrier / towing dan
tidak diperkenankan secara self drive.
4. Untuk kegiatan receiving / delivery, ramp door car carrier / towing / low bad wajib
menggunakan alas.
5. Terhadap Car Carrier / towing / lowbad dilarang parkir / melaksanakan loading /
unloadingdi lapangan penumpukan.
6. Kegiatan receiving / delivery secara Truck Loosing pemilik barang wajib
menyelesaikan dan menunjukan dokumen Kepabeanan (SPPB / PE) asli kepada
petugas Tanjung Priok Car Terminal dan mengurus Surat Persetujuan Truck Loosing
yang diterbitkan oleh Tanjung Priok Car Terminal.
7. Car Carrier / towing / lowbad yang menunggu kegiatan receiving / delivery secara
truck loosing tidak diperkenankan menunggu di dermaga / sisi kapal apabila belum
ada arahan dari petugas Tanjung Priok Car Terminal.
Metode Penelitian
Objek dan Subjek Penelitian

Budimansyah1, Aston F Sitorus2


78

Objek penelitian adalah sesuatu yang ingin diketahui oleh peneliti atau yang diteliti
dari subjek penelitian. Maka objek peneliti pada penelitian ini adalah Analis Sistem Car
Terminal Operating System dalam kegiatan bongkar muat pada PT Indonesia Kendaraan
Terminal
Subjek penelitian atau informan adalah pihak-pihak yang dijadikan sampel dalam
sebuah penelitian. Maka subjek pada penelitian ini adalah Petugas operasional bongkar
muat Sistem Car Terminal Operating System
Jenis Penelitian
Berdasarkan permasalahan yang diteliti, maka jenis penelitian yang dipergunakan
adalah penelitian kualitatif. Penelitian kualitatif merupakan penelitian yang berhubungan
dengan ide, persepsi, pendapat, kepercayaan orang yang diteliti dan kesemuanya tidak
dapat di ukur dengan angka. Dalam penelitian ini, teori yang digunakan dalam penelitian
tidak dipaksakan untuk memperoleh gambaran seutuhnya mengenai suatu hal menurut
pandangan manusia yang telah diteliti (Sulistyo-Basuki, 2006:24).
Dalam penelitian kualitatif tidak menggunakan alat-alat yang mewakili jumlah,
intensitas atau frekuensi. Peneliti menggunakan dirinya sendiri sebagai perangkat
penelitian, mengupayakan kedekatan dan keakraban antara dirinya dengan obyek atau
subyek penelitiannya yang menggambarkan secara tepat individu-individu dengan adanya
hubungan interaksi sosial dan hubungan lainnya yang saling berelasi dengan masyarakat
serta pengumpulan datanya lewat observasi, wawancara, dan dokumentasi kepada
pengguna Sistem Car Terminal Operating Sistem.
Etika Penelitian
Etika penelitian membantu untuk merumuskan pedoman etis yang lebih kuat dan
norma–norma baru yang dibutuhkan karena adanya perubahan dinamis dalam pemakaian
sistem. Etika penelitian menunjuk pada prinsip – prinsip etis yang diterapkan dalam
kegiatan penelitian. Dalam melaksanakan seluruh kegiatan penelitian, peneliti harus
memegang teguh sikap ilmiah (scientific attitude) serta menggunakan prinsip – prinsip etika
penelitian. Etika Penelitian yang digunakan oleh peneliti di dalam melakukan penelitian ini
antara lain: 1) Persetujuan Informasi (Informed consent); 2) Kerahasian (Confediality); 3)
Tanpa Nama (Anonimity) (Hidayat, 2007).
Metode Pengumpulan Data
Dalam penelitian ini, digunakan beberapa metode pengumpulan data dalam
meteologi Penelitian ini, yaitu: 1) Penelitian Kepustakaan (Library Research); 2) Penelitian
Lapangan (Field Research) yang melputi Metode Observasi dan Metode Wawancara.
Teknik Analisis Data
Analisis data dilakukan dengan menelaah data yang diperoleh dari berbagai sumber
atau informasi yakni lewat observasi, wawancara, dan dokumentasi. Menurut Moleong
(2006:12) analisis data adalah proses mengorganisasikan dan mengurutkan data ke dalam
pola, kategori, dan satuan uraian dasar sehingga dapat ditemukan tema dan dapat
dirumuskan hipotesis kerja seperti disarankan oleh data.
Analisis data dalam penelitian ini menggunakan tahap-tahap seperti yang
dikemukakan oleh Sarantakos dalam (Alston dan Bowles, 1998:195), yaitu reduksi data,
pengorganisasian data dan interpretasi data.
Tempat dan Waktu Penelitian
Dalam penyusunan penelitian ini, maka penulis melakukan penelitian pada PT.
Indonesia Kendaraan Terminal yang beralamat di jalan Sindang Laut No. 101,Cilincing
Jakarta Utara, 14110 Alasan penulis memilih obyek tersebut adalah dengan pertimbangan
bahwa penulis bekerja di kota yang sama yaitu di Tanjung Priok, sehingga mempermudah
dalam perolehan data serta waktu, tenaga dan biaya dapat digunakan seefisien mungkin.

Analisa Sistem Car Terminal Operating System Dalam Kegiatan Bongkar Muat
Pada PT. Indonesia Kendaraan Terminal
©Jurnal SISTEM INFORMASI
Vol. 1 No. 1, Maret 2019. 69 - 84
www.journal.ibmasmi.ac.id 79

Penelitian ini membutuhkan waktu 3 (tiga) bulan yaitu dari awal bulan April sampai
dengan bulan Mei 2017. Rencana jadwal penyelesaian penelitian dapat dilihat pada tabel
di bawah ini.
Hasil dan Pembahasan
Alur Sistem dari Sistem Car Terminal Operating System yang sudah dijalankan selama ini
1. Pendapat responden mengenai cara pengelolaan yang baik dalam Sistem Car
Terminal Operating System pada kegiatan Bongkar Muat di PT Indonesia Kendaraan
Terminal sudah cukup baik dan membantu mempercepat kegiatan ekspor impor dan
sangat efektif hanya saja di perlukan kembali mengenali dasar System dan SOP
operasional bagi petugas Car Terminal Operating System di setiap posisinya.
Perlunya Komunikasi Antar Petugas Operasional dan Aware Room dalam
Menjalankan Kegiatan Bongkar Muat karena hubungan yang baik dalam menjalin
pekerjaan akan menghasilkan kepuasan dalam bekerja karena pengoperasian
System ini kembali kepada sumber daya manusianya.
2. Pendapat responden mengenai kendala terbesar yang menghambat kegiatan
Bongkar Muat pada Sistem Car Terminal Operating System yang seringkali terjadi
berawal dari sinyal / jaringan yang mengakibatkan Sistem Car Terminal Operating
System terhambat dan menggganggu kegiatan yang berlangsung dari proses
announcement storagemaupun tallykapaldi saat bongkar muat, selain itu cargo telat
datang pun salah satu masalah sehingga entry tiket terhambat dalam megelola data
karena Sistem ini bergantung pada jaringan
3. Pendapat responden mengenai Sistem yang telah berjalan saat ini dalam memenuhi
kegiatan Operasional di PT Indonesia Kendaraan Terminal sudah cukup baik dan
cepat untuk kegiatan operasional dalam mengelola kegiatan receiving delivery
maupun kapal dan berjalan baik dimana Sistem ini dapat mempermudah pemilik
barang dan mitra usaha mencari posisi letak barang yang siap di ekspor maupun
impor cukup efektif juga dalam segi storage barang/cargo di lapangan penumpukan
selama ini Sistem Car Terminal Operating System terbilang efektif dan berjalan baik
dalam memenuhi kegiatan operasional
4. Pendapat responden mengenai pengaruh adanya Sistem Car Terminal Operating
System dalam kegiatan operasional pada PT Indonesia Kendaraan Terminal bahwa
dengan adanya Sistem ini kegiatan lebih terkontrol dan mudah mengetahui lokasi
barang dan sangat efektif dalam kegiatan bongkar muat berpengaruh besar dalam
kegiatan bongkar muat di pelabuhan dan Sistem Car Terminal Operating System ini
mengurangi petugas operasional dan mepercepat kegiatan bongkar muat dibanding
Sistem yang lama pekerjaan operasional pun lebih mudah dijalankan tidak memakan
waktu lama lebih efektif dan cepat dalam mengelola cargo yang jumlahnya ribuan
dapat dihitung dalam hitungan detik sangat membantu mempermudah kegiatan
operasional di lapangan penumpukan.
5. Pendapat responden peran petugas operasional dalam Sistem Car Terminal
Operating System dalam menunjang kegiatan Bongkar Muat pada PT Indonesia
Kendaraan Terminal berpengaruh besar karena petugaslah yang melakukan
kegiatan secara langsung kelapangan peran petugas operasional sangat penting
karena System Car Terminal Operating System masih tergantung oleh petugas
operasional itu sendiri dan masih mengandalkan tenaga operasional dalam
mengelola data storage cargo maupun tally kapal dan langsung menganalisa cargo
masuk dan keluar secara langsung cargo di lapangan penumpukan dan sangat
membantu dalam melakukan kegiatan ekspor impor serta peran aware room yang
memonitoring kegiatan bongkar muat dari kejauhan
Pemanfaatan Sistem Car Terminal Operating System
1. Pendapat responden cara mengetahui Sistem Car Terminal Operating System
berjalan dengan baik dengan cara menanyakan report dan meminta laporan harian

Budimansyah1, Aston F Sitorus2


80

kepada petugas aware room dan mengecek semua cargo sesuai data dengan Sistem
Car Terminal Operating System ini bisa di ketahui dimana barang ekspor maupun
impor sudah masuk atau belum
2. Pendapat responden tentang perubahan yang anda rasakan saat menggunakan
Sistem Car Terminal Operating System ini mempermudah mengetahui lokasi barang
dan lebih cepat untuk kegiatan bongkar muat sudah sangat bagus dalam mengolah
data barang ekspor impor serta membuat pekerjaan menjadi lebih aman, efektif, lebih
mudah, dan cepat dalam melakukan kegiatan ekspor impor untuk menunjang
kegiatan operasional pada PT Indonesia Kendaraan Terminal. Dengan adanya
perubahan ini mengurangi jumlah petugas tetapi meningkatkan kegiatan bongkar
muat Sistem kerja menjadi lebih cepat dari alur penerimaan barang maupun
pengiriminan barang yang tadinya rumit menjadi lebih cepat dan efektif serta
pekerjaan di bagian operasional terasa ringan dan cepat
3. Pendapat responden mengenai permasalahan yang timbul dalam Sistem Car
Terminal Operating System permasalahan awal dari Sistem ini bila sinyal mati sangat
menggangu Sistem yang berjalan disaat jaringan terputus semua kegiatan tidak
berjalan dan data sulit di input karena Sistem Car Terminal Operating System sangat
membutuhkan jaringan yang bagus bila jaringan kurang bagus akan timbul
permasalahan di handheld yang di gunakan storage cargo bukan hanya itu saja
permasalahan yang sering timbul terkadang dari aplikasi itu sendiri error tapi masih
bisa diatasi dengan baik serta perlunya komunikasi antar divisi petugas operasional
terabaikan merupakan salah satu kendala dalam permasalahan ini
4. Pendapat responden mengenai peningkatan Sistem Car Terminal Operating System
dalam menunjang kegiatan operasional pada PT Indonesia Kendaraan Terminal data
lebih cepat dan akurat dan mempercepat kegiatan operasional dalam kegiatan Car
Terminal Operating System sendiri sangat bagus dalam kegiatan bongkar muat kapal
dimana Sistem ini mempermudah dan mempercepat kegiatan dan di perlukanya
upgradeSistem yang lebih baik terkadang Sistem ini dalam pengecekan barang lama
di karenakan Sistem sering down dan perlunya Perbaikan bagian bagian Sistem
perbaharuan Sistem agar lebih efisien lagi Dan menerapkan Sistem tersebut sebaik
mungkin dalam pelaksanaanya. Melakukan pengecekan Sistem yang ada dan
menganalisa Sistem yang harus diperbaharui. Upaya pembaharuan Sistem Car
Terminal Operating System dan Peningkatan Sistem kembali
5. Pendapat responden mengenai manfaat penggunaan Sistem Car Terminal Operating
System untuk kegiatan di sektor Pelabuhan semua data bongkar muat di ketahui
secara pasti Sangat mudah cepat dan tidak membutuhkan tenaga yang banyak
dibanding Sistem yg terdahulu System mampu mencakup ratusan cargo bahkan
ribuan dalam waktu singkat membantu dan mempermudah dalam melakukan
kegiatan bongkar muat sangat efektif dengan adanya System ini kegiatan bongkar
muat tidak lagi rumit pendataan cargo menjadi cepat dan akurat menjadikan Sistem
ini yang terbaik dalam mengelola cargo serta memberikan rasa nyaman dan aman
dalam mengelola cargo Sangat mudah tidak membutuhkan tenaga yang banyak dan
bermanfaat dalam mendata ribuan cargo dengan waktu yang singkat
Perubahan alur Sistem mengurangi jumlah pekerja lapangan
1. Pendapat responden mengenai cara Sistem ini mempengaruhi jumlah tenaga kerja
operasional di lapangan. Dimana sistem ini mengurangi tenaga kerja operasional
karena Sistem kerja yang dibutuhkan sangat sedikit dan efisien dalam mengelola
cargo bongkar muat berbeda dengan Sistem lama memerlukan petugas operasional
yang cukup banyak dengan adanya System ini petugas lapangan menjadi sedikit dan
pekerjaan semakin cepat dan tidak membutuhkan tenaga yang banyak lebih efektif
karena Sistem ini hanya cukup beberapa orang dalam pengoperasian kegiatan
bongkar muat karena Sistem ini hanya memerlukan tenaga kerjayang sedikit
2. Pendapat responden tentang alur Sistem yang dirubah akan mempercepat kegiatan
operasional dengan jumlah petugas lapangan yang sedikit. Dimana sistem kurang

Analisa Sistem Car Terminal Operating System Dalam Kegiatan Bongkar Muat
Pada PT. Indonesia Kendaraan Terminal
©Jurnal SISTEM INFORMASI
Vol. 1 No. 1, Maret 2019. 69 - 84
www.journal.ibmasmi.ac.id 81

mempengaruhi kegiatan operasional karena tergantung petugas lapangan namun


Sistem ini efektif dan lebih cepat dalam mengelola ribuan cargo dalam waktu yang
singkat dengan sedikitnya petugas lapangan mengurangi resiko kerja didalam
kegiatan ekspor impor secara langsung dengan adanya Sistem ini tally out kapal lebih
mudah cukup memonitoring kegiatan dari jauh tanpa harus turun kelapangan Sistem
Car Terminal Operating System ini sangat membantu mempercepat kegiatan
bongkar muat Lebih efektif dalam mengelola cargo ekspor impor secara cepat dan
akurat
3. Pendapat responden mengenai dampak yang akan timbul terhadap perubahan alur
Sistem Car Terminal Operating System. Dampak yang timbul mempengaruhi mitra
kerja dengan PT Indonesia Kendaraan Terminal dalam mengetahui bila mana terjadi
gagal ekspor dan tidak diketahui letak atau lokasi barang secara langsung di
lapangan penumpukan tidak hanya itu dampak lainya petugas Car Terminal
Operating System harus beradaptasi kembali dengan Sistem yang baru dan
memahami menyesuaikan kembali dasar pelaksanaan Sistem yang baru untuk
petugas operasional tentunya di bagian System
4. Pendapat responden mengenai Sistem Car Terminal Operating System dengan
jumlah petugas operasional yang sedikit dalam memenuhi kegiatan Bongkar Muat.
Dengan jumlah petugas operasional yang sedikit dalam memenuhi kegiatan Bongkar
Muat cukup efektif karena jumlah petugas yang sedikit dengan menggunakan Sistem
ini sudah cukup baik cepat akurat serta Efisien mempercepat kegiatan disektor
kepelabuhan dalam kegiatan bongkar muat dengan jumlah yang sedikit di lapangan
bongkar muat menghindari dent cargo dan mengurangi kecelakaan kerja mungkin
dengan Sistem yang lama akan kerepotan bila jumlah tenaga kerja sedikit dengan
System ini cukup dengan sedikit orang bisa melakukan kegiatan secara cepat dan
mengurangi anggaran perusahaan Mengurangi resiko kecelakaan kerja secara
langsung.
5. Pendapat responden mengenai harapan yang ingin di capai PT Indonesia Kendaraan
Terminal agar Sistem Car Terminal Operating System menjadi lebih efektif dan
efisien bagi Perusahaan. Menjadikan Sistem di PT Indonesia Kendaraan Terminal
lebih modern semua kegiatan bongkar muat secara otomatis terdeteksi masuk
otomatis kedalam Sistem dan terus melakukan upgrade data Sistem agar dapat
bersaing dengan Sistem lain yang mencakup kegiatan bongkar muat. Dan Membuat
hal baru terhadap Sistem yang ada memanipulasi karena Sistem ini berasal dari
Germany bukan dari anak bangsa sendiri serta menjadi pelabuhan terbaik di bidang
jasa ekspor impor cargo dianalisa kembali dari segi System maupun SDM agar
perusahaan lebih baik dari tahun tahun sebelumnya menjadi pelabuhan termodern
dengan Sistem bongkar muat yang baik dan menjadi pelabuhan terbesar terkemuka
di sektor kepelabuhan serta menjadi pelabuhan kendaraan terbesar di dunia
Kesimpulan dan Saran
Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan yang telah dilakukan mengenai “Analis
Sistem Car Terminal Operating System Dalam Kegiatan Bongkar Muat Pada PT Indonesia
Kendaraan Terminal”, maka dapat diambil beberapa kesimpulan yaitu:
1. Sistem Car Terminal Operating System adalah sistem aplikasi yang digunakan untuk
mengelola barang di terminal kendaraan penumpukan barang, meliputi penempatan
kendaraan/kargo, penyusunan rencana kegiatan terminal, serta controlling dan
monitoring kegiatan operasional pada PT Indonesia Kendaraan Terminal. Proses
utama yang termasuk ruang lingkup dalam sistem ini ada empat, yaitu kegiatan
bongkar, muat, receiving dan delivery Alur sistem dari Sistem Car Terminal Operating
System yang telah dijalankan selama ini sudah cukup baik dalam mengelola semua
kargo di lapangan penumpukan barang pada PT Indonesia Kendaraan Terminal
namun masalah yang sering timbul dalam sistem ini mengenai sinyal jaringan Sistem
Car Terminal Operating System yang menghambat kegiatan bongkar muat.

Budimansyah1, Aston F Sitorus2


82

2. Dengan adanya pengembangan dan Pemanfaatan Sistem Car Terminal Operating


System ini, maka manfaat yang diperoleh adalah:Real time monitoring pada barang
dan kegiatan operasional; mengelola kegiatan yang terjadi di terminal dan beralihnya
dari kegiatan manual ke penggunaan Sistem Car Terminal Operating System;
Memberikan informasi posisi cargo kepada pemilik barang pekerjaan operasional
yang sebelumnya rumit menjadi lebih cepat dan efektif serta memberikan rasa
nyaman dan aman dalam mengelola cargo masuk dan keluar
3. Dengan adanya perubahan alur Sistem Car Terminal Operating System dampaknya
mengurangi jumlah tenaga kerja lapangan yang sebelumnya memerlukan banyak
tenaga kerja lapangan untuk kegiatan operasional dengan Sistem ini cukup beberapa
orang saja untuk mengelola kegiatan bongkar muat dan mengurangi kecelakaan
kerja secara langsung petugas cukup memonitoring kegiatan dalam melakukan
operasional sangat efektif dalam mengelola kegiatan bongkar muat selain Efektif
Sistem Car Terminal Operating System ini dapat mengurangi pengeluaran anggaran
Perusahaan.
Berdasarkan hasil analisis dan kesimpulan yang ada di atas, maka penulis
memberikan saran
1. Agar bisa dilakukan pengembangan lebih lanjut di Sistem Car Terminal Operating
System ini oleh karena sistem hanya bisa mengakomodir kegiatan yang ada di
operasional. Dengan dilakukannya pengembangan lebih lanjut, diharapkan nantinya
sistem lebih baik lagi dari segi jaringan sistem yang seringkali menjadi masalah
utama dalam menggunakan sistem ini
2. Perlunya pengembangan dan pemanfaatan kembali Sistem Car Terminal Operating
System secara menyeluruh dilapangan karena tidak semua petugas operasional
dapat memonitoring kegiatan dan masih di butuhkan beberapa orang yang harus
turun kelapangan untuk melihat kegiatan berlangsung padahal sistem ini sudah
mampu mengelola kegiatan secara sistem dan tidak lagi manual akan tetapi masih di
perlukan beberapa petugas operasional untuk turun ke lapangan dan dengan sistem
ini sangat membantu dalam mengurangi anggaran Perusahaan karena sistem ini
hanya memerlukan sedikit tenaga kerja untuk mengelola kegiatan bongkar muat di
lapangan penumpukan sangat efektif yang tadinya memerlukan tenaga kerja yang
banyak namun dengan Sistem Car Terminal Operating System ini mampu
mengurangi tenaga kerja operasional di lapangan.
3. Penelitian ini bersifat kualitatif dengan masih ada kekurangan seperti kemampuan
dan keterbatasan peneliti maka perlu diadakan penelitian lanjutan dalam bentuk
kuantititatif bahkan bila dimungkingkan diperluas dalam bentuk perpaduan antara
penelitian kuantitatif dan kualitatif dengan menggunakan jenis pertanyaan terbuka
dan tertutup.
Daftar Pustaka
Alston, Margareth and Wendy Bowles (1998). Research for social workers : An
introduction to methods. Australia: Allen and Unwin.
Badan Litbag Perhubungan, (2006).Kajian Peningkatan Kinerja Pelayanan
Pelabuhan Regional. Jakarta: Departemen Perhubungan.
BatamPort. 2016.Pelayanan Kapal diakses minggu 13 mei 2018
Belajar sistim informasi, (2014)klasifikasi system diakses hari selasa 8 mei 2018..
Car Terminal, (2006) SOP Operasional Lapangan. PT Tanjung Priok Car Terminal.
Chairunissa A.S, (2013). Analisa Kebutuhan Kapasitas Dermaga General Cargo
Pelabuhan
definisi-pengertian, (2016)pengertian system diakses hari sabtu 12 mei 2018
Hidayat, Alimul (2007). Metode Penelitian Kebidanan Teknik Analisis Data. Jakarta:
Salemba Medika.
IKT, (2014) Sistem Car Terminal Operating System PT Indonesia Kendaraan Terminal
IPC Pelabuhan Indonesia, (2013) Bongkar Muat Barang Pelabuhan indonesia.
Jakarta.

Analisa Sistem Car Terminal Operating System Dalam Kegiatan Bongkar Muat
Pada PT. Indonesia Kendaraan Terminal
©Jurnal SISTEM INFORMASI
Vol. 1 No. 1, Maret 2019. 69 - 84
www.journal.ibmasmi.ac.id 83

IPC. 2012. Ship Service. Diakses hari minggu 13 mei 2018.


JICA, (2000). Pedoman Pembangunan Pelabuhan. Jakarta ; Departemen
Perhubungan PT Pelabuhan Indonesia
Jogiyanto. (2008). Metodologi Penelitian Sistem Informasi. Yogyakarta
Krismiaji, (2005). Sistem Informasi Akuntansi Edisi Kedua.Yogyakarta; UPP AMP
YKPN.
Kriyantono, Rachmat (2008). Teknik Praktis Riset Komunikasi. Jakarta : Kencana
Prenada Media Group
Makalahpelaut, (2015) Definisi Bongkar muat diakses 4 mei 2018
Moleong, j, Lexy (2006). Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT. Remaja
Rosdakarya.
Port-Semarang Phase III, (1999). Implementasi Program for urgent Development
Plan. Semarang
Raymond McLeod,jr. 2001. Sistem Informasi Edisi 7 jilid 2. Prenhallindo.
Sulistyo-Basuki (2006). Metode Penelitian. Jakarta: Wedatama Widya Sastra dan
Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia
Yang Z, (1999). Analysis of Container Port Journal Maritime. Vol 26 369-381

Budimansyah1, Aston F Sitorus2

Anda mungkin juga menyukai