Anda di halaman 1dari 10

INFORMATIKA DAN RPL, Vol. 2, No. 2, September 2020, Hal.

87-97 ISSN 2656-2855

Pembangunan Sistem Manajemen Armada


pada PT. Kino Indonesia Tbk
Lidya Siti Hafsari1*, Tacbir Hendro Pudjiantoro2, Irma Santikarama3
1,2,3
Jurusan Informatika , Fakultas Sains Dan Informatika,
Universitas Jenderal Achmad Yani
Jl. Terusan Jend.Sudirman, Cibeber, Kecamatan Cimahi Sel., Kota Cimahi, Jawa Barat 40531.
*
Email: lidyasitihafsari06@gmail.com, tacbir.hendro@lecture.unjani.ac.id,
irma.santikarama@lecture.unjani.ac.id

Abstrak
Manajemen armada merupakan kegiatan operasional perusahaan untuk layanan angkutan
orang ataupun barang, manajemen armada dilakukan untuk memperoleh informasi seperti
jarak yang ditempuh, tujuan yang dicapai, perbaikan serta pemeliharaan dan perencanaan
servis berkala. Penelitian sebelumnya telah menunjukkan bahwa banyak penelitian mengenai
manajemen armada tetapi penelitian tersebut dilakukan sebagian besar fokus pada salah satu
modul manajemen armada. Sistem manajemen armada ini menerapkan beberapa modul
seperti routing, shipment management dan vehicle management. Dalam studi ini, peneliti
mencoba untuk menerapkan sistem manajemen armada pada PT Kino yang memiliki 30
armada tetapi terdapat masalah yaitu perkiraan waktu pengiriman tidak dapat dipantau
dikarenakan perusahaan tidak mempunyai perencanaan rute yang tepat dalam setiap
pengiriman yang mengakibatkan optimalisasi rute dengan tata letak barang pada armada
tidak terstruktur, sehingga perusahaan tidak kunjung mempunyai perencanaan rute yang
optimal untuk pencapaian perusahaan. Selanjutnya perusahaan sulit memonitoring armada
saat proses pengiriman barang, hal ini dikarenakan proses yang berjalan masih dilakukan
secara minimalis yang mengakibatkan adanya data laporan berbeda antara pelanggan dan
bagian pengiriman. Setelah melakukan pembangunan sistem yang dibutuhkan, tes penerimaan
pengguna dilakukan dengan hasil sebesar 83.95% dari 41 kasus uji yg dilakukan oleh 6 aktor.
Untuk pengembangan sistem manajemen armada ini maka disarankan agar dapat melakukan
live tracking menggunakan Maps.

Kata kunci: data, manajemen armada, monitoring, routing

PENDAHULUAN servis berkala armada. Laporan dapat


Manajemen armada (fleet management) dihasilkan setiap seminggu sekali, dua minggu
merupakan kegiatan yang relevan di tingkat sekali, satu bulan sekali, sesuai dengan
operasional yang harus dihadapi perusahaan kebutuhan (Yudianto dkk, 2017).
swasta dan lembaga publik yang ditujukan Penerapan sistem manajemen armada
untuk layanan angkutan penumpang atau (fleet management system) sangat berguna bagi
angkutan barang (Bielli et al, 2015). Dalam perusahaan BUMN (Badan Usaha Milik
penggunaannya baik perusahaan swasta Negara) salah satunya PT PLN (Persero)
ataupun lembaga publik harus mengetahui dimana dalam proses penerapan fleet
bagaimana melakukan pengelolaan armada, management system ini perusahaan dapat
agar mereka dapat memastikan armada yang mengoptimalkan pengelolaan armada dinas
akan digunakan untuk kegiatan operasional sehingga mampu memberikan pelayanan yang
ataupun perjalan dinas dapat berjalan secara lebih cepat (Masrur dkk, 2015). Selain pada
optimal (Ayunda 2018). Sistem Manajemen perusahaan yang dikelola oleh negara
Armada (Fleet Management System) dibuat penerapan fleet management system juga sangat
dengan terstruktur agar memungkinkan berguna bagi perusahaan swasta seperti pada
perusahaan mendapatkan informasi pada PT Roda Pembina Nusantara dimana
berbagai aspek seperti dalam penggunaan, sebelumnya pendokumentasian pemeliharaan
pemeliharaan, dan operasional armada. dan perbaikan kendaraan masih belum
Informasi yang perlu didapatkan antara lain terdokumentasi dengan baik, sehingga
jarak yang ditempuh, tujuan yang dicapai, informasi yang dibutuhkan untuk pemeliharaan
perbaikan serta pemeliharaan dan perencanaan dan perbaikan kendaraan menjadi kurang

88 e-ISSN 2685-5518
INFORMATIKA DAN RPL, Vol. 2, No. 2, September 2020, Hal. 87-97 ISSN 2656-2855

akurat. Dengan dibuatkannya sistem informasi


pengelolaan armada perusahaan dapat TINJAUAN PUSTAKA
mengelola data kendaraan dengan baik dimana 2.1 Perencaaan Rute
dapat merekam hasil transaksi yang dilakukan Perencanaan rute digunakan untuk
melakukan pengelolaan kendaraan (Kurniawan menentukan rencana rute berdasarkan waktu
dan Awalludin, 2019). perjalanan normal dan data permintaan tersedia
PT Kino Indonesia Tbk memiliki 30 yang menghasilkan perubahan waktu perjalanan
armada yang digunakan untuk melakukan serta mempercepat kedatangan pesanan
kegiatan distribusi atau penyampaian produk pelanggan baru. Efektivitas rencana rute
kepada pelanggan (retail dan agen). Pada mempertimbangkan data dinamis dari posisi
proses manajemen armada yaitu perencanaan kendaraan, level muatan dari setiap kendaraan,
rute yang ada masih terdapat masalah dimana waktu perjalanan serta status data pesanan
perusahaan melakukan perencanaan rute pelanggan (Cheung et al, 2015). Pembentukan
tersebut dengan cara perkiraan pribadi oleh rute dan alokasi dapat diimplementasikan
bagian logistik dimana hal tersebut dapat menjadi dua varian: varian 1- ketika armada
mengakibatkan adanya informasi yang tidak masih diperusahaan, varian 2- ketika armada
tersampaikan secara lengkap sehingga tidak berangkat menggunakan jalur yang telah
terstrukturnya penempatan barang pada armada disediakan (Oleg Shandera, Danylo Shumyka,
dapat mengurangi kualitas layanan pada Yuliya Shandera 2019).
pelanggan, hal lain yang terjadi yaitu
perusahaan tidak memiliki laporan target 2.2 Penjadwalan Pengiriman
pengiriman dan tidak mengetahui rute optimal Persaingan yang berkembang mendorong
untuk pencapaian perusahaan serta perencanaan perusahaan-perusahaan pengiriman untuk
rute selanjutnya. Permasalah lainnya yaitu menyediakan layanan ekspres seperti
perusahaan kesulitan memonitoring proses pengiriman hari ini atau hari
pengiriman barang yang menyebabkan banyak berikutnya. Layanan tersebut ditawarkan
celah untuk menghilangkan barang yang akan sebagai tanggapan atas pengiriman mendesak
dikirim ke pelanggan (retail dan agen) oleh dan jadwal dari pelanggan. Untuk itu
pihak yang tidak bertanggung jawab yang perusahaan harus melakukan penjadwalkan
menyebabkan kerugian bagi perusahaan. pengiriman secara efisien dimana
Terdapat metode Saving Matrix yang memperkenalkan penjadwalan pengiriman ini
dapat digunakan untuk penerapan sistem fleet dapat menahan total biaya. Penjadwalan
management yang akan membantu dalam pengiriman dipengaruhi oleh jenis kendaraan,
perencanaan rute, ketepatan waktu, biaya pemasangan, biaya penyimpanan, dan
minimalisasi pembiayaan dan penyimpangan permintaan (Masaeli et al, 2018).
destinasi. Dimana metode saving matrix akan
memberikan jarak, rute, waktu atau ongkos 2.3 Monitoring
dalam pelaksanaan pengiriman barang dari Monitoring merupakan suatu kegiatan
perusahaan kepada konsumen. Metode ini mengamati secara seksama suatu keadaan atau
bertujuan agar pengiriman barang yang sesuai kondisi, termasuk juga perilaku atau kegiatan
pesanan konsumen dapat dilakukan dengan cara tertentu, dengan tujuan agar semua data
yang efektif dan efisien, sehingga perusahaan masukan atau informasi yang diperoleh dari
dapat menghemat biaya, tenaga, dan waktu hasil pengamatan tersebut dapat menjadi
pengiriman. landasan dalam mengambil
Berdasarkan permasalahan diatas keputusan.Monitoring memiliki beberapa
dilakukan penelitian dengan membangun sistem prinsip, yaitu : dilakukan terus menerus,
manajemen armada yang dapat mengelola menjadi umpan terhadap perbaikan sistem, dan
armada dengan adanya perencanaan rute pada memberi manfaat terhadap organisasi maupun
setiap jadwal pengiriman serta adanya laporan terhadap pengguna layanan (Kartakusumah
rekap jadwal secara cepat dan tepat tanpa 2019).
adanya pencatatan ulang dan sistem mampu
memonitoring aset dan memberikan laporan
hasil monitoring (tracking) agar proses
pengelolaan armada dapat dimaksimalkan.

TEKNIK INFORMATIKA-UNIVERSITAS WAHID HASYIM 89


INFORMATIKA DAN RPL, Vol. 2, No. 2, September 2020, Hal. 87-97 ISSN 2656-2855

2.4 Perawatan Armada 3.2 Metode Penentuan rute menggunakan


Perawatan armada (Service) adalah masalah metode Saving Matrix
penting pada perusahaan, karena kondisi buruk Pada tahap kedua ini yaitu proses
di jalan yang mengakibatkan kerusakan pada perhitungan untuk menentukan jalur/rute
armada sangat merugikan yang berdampak dengan cara menentukan jalur yang harus
pendapatan perusahaan. Efisien melaksanakan dilalui sesuai dengan jumlah kapasitas dari alat
layanan service ini adalah yang paling penting angkut tersebut agar diperoleh jalur yang
untuk meminimalkan risiko kinerja yang efisien dan biaya transportasi yang optimum.
signifikan berkurang (Lukman et al, 2018). Pengolahan data pertama yaitu menentukan
Reminder service digunakan untuk melakukan matrix jarak dilakukan dengan cara perhitungan
pemberitahuan kepada konsumen kegiatan menggunakan rumus, setelah mendapat olahan
servis (perawatan) berkala, dengan adanya data jarak antara lokasi dngan lokasi lain dalam
reminder pengurusan berkas serivce dapat satuan km maka dilakukan matrix penghematan
menampilkan berkas secara akurat berdasarkan yaitu menghitung penghematan apabila ada
proses tanggal service sebelumnya (Erwan dkk, penggabungan rute yang dinilai satu arah dan
2018). tahap terakhir yaitu menentukan urutan rute.
Metode saving matrix dilakukan pada
METODE PENELITIAN pendistribusian produk dengan tujuan untuk
Metode penelitian adalah suatu cara yang membuat jadwal pengiriman produk lebih
dipergunakan untuk melakukan penelitian efisien dan pengalokasian produk ke setiap
sehingga mampu menjawab identifikasi armada yang tersedia dilakukan secara tepat
masalah dan tujuan penelitian. Adapun tahapan dengan tidak melebihi kapasitas armada dengan
- tahapan penelitian yaitu: memberikan rute yang memiliki waktu
3.1 Metode Pengumpulan Data penghematan terbesar. Diketahui armada yang
Pada tahap ini adalah tahapan untuk tersedia terdapat 2 armada yaitu mobil colt
melakukan pengambilan data terhadap proses dengan kapasitas 600, dimana data customer
distribusi yang berada di PT Kino Indonesia beserta order dapat dilihat pada Tabel 1.
Tbk. Pengumpulan data dilakukan dalam dua
cara yaitu observasi dan wawancara. Tabel 1. Data Order Customer
1. Observasi No Nama Order
Observasi merupakan metode 1. Deni (c1) 50
pengumpulan data melalui pengamatan 2. Raka (c2) 135
3. Wanda (c3) 150
langsung atau peninjauan secara cermat di
4. Aris (c4) 120
lapangan atau lokasi penelitian. Observasi di 5. Wina (c5) 60
PT Kino Indonesia Tbk yang beralamat di Jl.
Cibolerang Masgasuka Kec. Babakan Ciparay 1. Menentukan Matrix Jarak menyatakan jarak
Kota Bandung dilakukan dengan tujuan diantara tiap pasangan lokasi yang harus
memperoleh gambaran yang jelas mengenai dikunjungi. Menentukan jarak dapat
proses bisnis yang terjadi, sehingga dapat menggunakan google earth, google maps
menemukan solusi untuk memecahkan maupun melakukan perhitungan manual.
permasalahan tersebut. Adapun disini saya menggunakan google
2. Wawancara maps yang mana menentukan matriks jarak
Wawancara adalah teknik pengumpulan dapat dilihat pada Tabel 2.
data yang dilakukan dengan mengajukan
pertanyaan langsung kepada narasumber terkait
dengan proses bisnis pada PT Kino Indonesia Tabel 2. Menentukan Matrix Jarak
Gudang C1 C2 C3 C4 C5
Tbk. Narasumber yang diwawancarai di
C1 15.70 0.0
antaranya adalah Sales dan Manager PT Kino C2 1.92 15.75 0.0
Indonesia Tbk untuk memperoleh informasi C3 3.18 14.18 2.05 0.0
secara langsung disertai dengan adanya data C4 3.56 13.77 2.45 0.40 0.0
yang akurat. C5 3.29 14.04 1.88 0.13 0.29 0.0

2. Menentukan Matrix Penghematan


menunjukkan penghematan yang terjadi jika
menggabungkan dua toko customer yang

90 e-ISSN 2685-5518
INFORMATIKA DAN RPL, Vol. 2, No. 2, September 2020, Hal. 87-97 ISSN 2656-2855

memungkinkan ke dalam satu armada menjadi 120 + 60 + 150 = 330 (<600)


sehingga dapat dilakukan penghematan dengan demikian customer 3 dapat
jarak, waktu dan biaya transportasi. Dimana dimasukkan ke dalam rute yang sudah
persamaan untuk mencari penghematan tetap.
seperti dibawah ini : c. Iterasi 3 : dari tabel 3.9, diperoleh
penghematan berikutnya sebesar 5.49 =
S(1,4) dengan menggabungkan rute
untuk customer 1 dan customer 4. Karena
- S (1,2) = 15,70 + 1.92 - 15.75 = 1.87
dari iterasi sebelumnya rute untuk
- S (1,3) = 15.70 + 3.18 - 14.18 = 4.7
customer 4 sudah tetap maka yang terjadi
- S (2,3) = 1.92 + 3.18 - 2.05 = 3.05
- S (1,4) = 15.70 + 3.56 - 13.77 = 5.49 kita lihat apakah customer 1 dapat
- S (2,4) = 1.92 + 3.56 - 2.45 = 3.03 digabungkan dengan rute tersebut,
- S (3,4) = 3.18 + 3.56 - 0.40 = 6.34 dimana beban untuk rute tersebut
- S (1,5) = 15.70 + 3.39 - 14.04 = 5.05 menjadi 120 + 60 + 150 + 50 = 380
- S (2,5) = 1.92 + 3.29 - 1.88 = 3.33 (<600) dengan demikian customer 1
- S (3,5) = 3.18 + 3.29 - 0.13 = 6.34 dapat dimasukkan ke dalam rute yang
- S (4,5) = 3.56 + 3.29 - 0.29 = 6.56 sudah tetap.
d. Iterasi 4 : dari tabel 3.9, diperoleh
Setelah menggunakan cara diatas, penghematan berikutnya sebesar 5.05 =
maka dapat diperoleh matrix penghematan S(1,5) dengan menggabungkan rute
yang dapat dilihat pada Tabel 3. untuk customer 1 dan customer 5. Dari
iterasi sebelumnya dapat dilihat bahwa
Tabel 3. Matrix Penghematan customer 1 dan customer 5 sudah masuk
C1 C2 C3 C4 C5 dalam rute.
C1 0.0 e. Iterasi 5 : dari tabel 3.9, diperoleh
C2 1.87 0.0
penghematan berikutnya sebesar 4.7 =
C3 4.07 3.05 0.0
C4 5.49 3.03 6.34 0.0 S(1,3) dengan menggabungkan rute
C5 5.05 3.33 6.34 6.56 0.0 untuk customer 1 dan customer 3. Dari
iterasi sebelumnya dapat dilihat bahwa
3. Pengalokasian masing-masing konsumen customer 1 dan customer 3 sudah masuk
kedalam armada dan menentukan rute dalam rute.
berdasarkan lokasi f. Iterasi 6 : dari tabel 3.9, diperoleh
a. Iterasi 1 : dari tabel 3.9, diperoleh penghematan berikutnya sebesar 3.33 =
penghematan tertinggi sebesar 6.56 = S(2,5) dengan menggabungkan rute
S(4,5) dengan menggabungkan rute untuk customer 2 dan customer 5. Karena
untuk customer 4 dan customer 5 dalam dari iterasi sebelumnya rute untuk
satu rute. Selanjutnya dilakukan customer 5 sudah tetap maka yang terjadi
pengecekan apakah penggabungan kita lihat apakah customer 2 dapat
tersebut layak dilakukan atau tidak. digabungkan dengan rute tersebut,
Beban yang dibawa dengan dimana beban untuk rute tersebut
penggabungan ini yaitu 120 + 60 = 180 menjadi 120 + 60 + 150 + 50 +85 = 465
(<600) dengan demikian rute ini layak (<600) dengan demikian customer 2
digabungkan. dapat dimasukkan ke dalam rute yang
b. Iterasi 2 : dari tabel 3.9, diperoleh sudah tetap.
penghematan tertinggi berikutnya sebesar Diperoleh satu rute yaitu 4,5,3,1,2 yang
6.34 = S(3,4) dan S(3,5) dengan berarti hanya menggunakan 1 mobil colt
menggabungkan rute pertama yaitu untuk melayani/mengirimkan barang ke
customer 3 dan customer 4 selanjutnya customer.
customer 3 dan customer 5. Karena dari
iterasi sebelumnya rute untuk customer 4 4. Pengurutan lokasi tujuan dalam suatu rute,
dan customer 5 sudah tetap maka yang pengurutan lokasi pengiriman yang terdiri
terjadi kita lihat apakah customer 3 dapat dari konsumen 4,5,3,1 dan 2 kedalam rute
digabungkan dengan rute tersebut, menggunakan prosedur Nearest Neighbour
dimana beban untuk rute tersebut yang menitik beratkan pada jarak terdekat

TEKNIK INFORMATIKA-UNIVERSITAS WAHID HASYIM 91


INFORMATIKA DAN RPL, Vol. 2, No. 2, September 2020, Hal. 87-97 ISSN 2656-2855

dari perusahaan dan selanjutnya Alur sistem yang akan dijalankan oleh
mengutamakan lokasi yang jaraknya paling setiap aktor digambarkan dalam bentuk activity
dekat dengan lokasi yang dikunjungi diagram yang ditunjukkan pada Gambar 1.
terakhir. Sehingga diperoleh rute G -> 2 -> Pelanggan melakukan pemesanan dengan
5 -> 3 -> 4 -> 1 -> G dimana untuk menentukan pilih pesanan serta metode
menentukan panjang jarak dapat dilihat pada pembayaran yang akan digunakan, setelah
tabel 2 sehingga diperoleh panjang jarak pelanggan melakukan submit pesanan maka
1.92 + 1.88 + 0.13 + 0.40 + 13.77 + 15.70 = daftar pesanan akan masuk ke bagian
33.8 km. administrasi. Administrasi akan melakukan
pengecekan apakah pelanggan yang melakukan
3.3 Metode Pengembangan Sistem pemesanan pernah melakukan pemesanan atau
Dalam perancangan aplikasi ini, penulis belum, dan jika pernah apakah masih ada
mengimplementasikan metode Waterfall atau piutang atau tidak. Setelah administrasi
classic life cycle sebagai metode pengembangan melakukan persetujuan pesanan maka admin
perangkat lunak yang meliputi tahap : AE akan membuatkan faktur bagi pelanggan
1. Analisa Kebutuhan (Analysis) yang melakukan pemesanan dengan metode
2. Desain Sistem (Design) pembayaran cash. Selanjutnya administrasi
3. Pemrograman (Coding) akan membuat jadwal distribusi dimana pada
4. Pengujian (Testing) bagian ini akan dilakukan perhitungan dengan
metode saving matrix yang akan menghasilkan
Pemodelan sistem dilakukan dengan jadwal pengiriman hari A dengan armada A dan
menggunakan metode UML yang meliputi rute yang akan dilalui. Setelah jadwal dibuat
usecase diagram, sequence diagram dan class maka administrasi akan membuat surat faktur
diagram. sesuai rute yang akan dilewati.
Logistik melakukan pengiriman sesuai
HASIL DAN PEMBAHASAN rute yang telah ditentukan dimana pada setiap
Hasil dari penelitian ini yaitu Sistem titik penurunan barang logistik diharuskan
Manajemen Armada yang dapat menampilkan update tracking dengan melakukan konfirmasi
laporan rekap pesanan secara realtime, bahwa barang telah diterima oleh pelanggan
menampilkan jadwal dengan memberikan rute serta mengirimkan bukti konfirmasi sebagai
optimal distribusi dan laporan rekap jadwal penanda barang telah terkirim.
serta memonitoring proses pengiriman barang. Kebutuhan pengguna serta kebutuhan
dari alur proses yang telah dijelaskan diatas di
4.1 Kebutuhan Sistem dalam sebuah sistem disebut dengan kebutuhan
Tahapan ini didapatkan dari hasil fungsional. Dimana kebutuhan sistem yang
pengumpulan data yang dijelaskan pada dibangun : Kelola Pengguna, Kelola Pelanggan,
langkah metode penelitian dimana setelah Kelola Pemesanan Beverage, Kelola
dianalisa sistem manajemen armada ini Pemesanan Non Food, Daftar Pesanan, Kelola
memiliki enam aktor yaitu super admin, Armada, Kelola Jadwal Distribusi, Kelola Surat
pelanggan, administrasi, admin AE, logistik Jalan, Kelola Tracking, Kelola Faktur, Kelola
serta manager. Barang dan Kelola Servis. Dimana setiap
pengguna mempunyai role hak akses yang
berbeda – beda dalam mengoperasikan sistem
ini, untuk lebih jelasnya lagi dapat dilihat pada
use case pada gambar 2.

Gambar 1. Alur Proses Sistem

92 e-ISSN 2685-5518
INFORMATIKA DAN RPL, Vol. 2, No. 2, September 2020, Hal. 87-97 ISSN 2656-2855

Gambar 4. Halaman Kelola Pesanan

Halaman Daftar Pesanan adalah halaman


yang dapat diakses oleh administrasi hak
aksesnya yaitu persetujuan pesanan, konfirmasi
pembayaran kredit dan cetak laporan.

Gambar 2. Use Case Diagram

4.2 Implementasi dan Pengujian


Tahap implementasi adalah tahap untuk
mengimplementasikan dari tahap analisa
kebutuhan yang sudah dilakukan. Implementasi Gambar 5. Halaman Daftar Pesanan
dilakukan menggunakan Bahasa Pemrograman
PHP dengan framework CI (Code Igniter) serta Halaman Kelola Jadwal Distribusi adalah
sarana penyimpanan data yaitu database halaman yang dapat diakses oleh administrasi
MySQL. dimana hak akses dalam sistem ini adalah
Desain interface ditunjukkan pada menambahkan jadwal, melihat detail jadwal
gambar 3,4,5,6,7,8,9 dan 10 dimana Halaman dan cetak laporan.
pertama yaitu halaman login. Halaman login
digunakan oleh setiap aktor untuk mengakses
sistem dengan memberikan keamanan otoritas
dan membedakan hak akses setiap aktor.

Gambar 6. Halaman Jadwal Distribusi

Halaman Perhitungan Metode Saving


Matrix adalah halaman perhitungan metode
Gambar 3. Halaman Login Saving Matrix dimana akan ditampilkan tabel
perhitungan serta rute optimal pada jadwal
Halaman Kelola Pesanan adalah halaman tersebut.
yang hanya dapat diakses oleh pelanggan hak
akses dalam sistem ini adalah menambah,
mengubah dan menghapus pesanan jika belum
dilakukan persetujuan oleh admin.

TEKNIK INFORMATIKA-UNIVERSITAS WAHID HASYIM 93


INFORMATIKA DAN RPL, Vol. 2, No. 2, September 2020, Hal. 87-97 ISSN 2656-2855

Gambar 7. Halaman Perhitungan Metode Gambar 10. Halaman Laporan Tracking


Saving Matrix
Sistem yang telah direalisasikan dengan
Halaman Kelola Tracking adalah source code sebagai suatu program utuh
halaman yang dapat diakses oleh logistik dilakukan pengujian pada setiap unit untuk
dimana akan ditampilkan urutan rute sesuai memenuhi spesifikasi kebutuhan fungsional
perhitungan yang telah dilakukan. Dimana hak yang sudah ditetapkan. Pengujian dilakukan
akses dalam sistem ini adalah menambah, secara bertahap dari unit satu ke unit
melihat dan cetak laporan. berikutnya. Modul yang telah selesai akan diuji
untuk mengecek kegagalan dan kesesuaian hasil
yang diharapkan. Pengujian yang dilakukan
menggunakan Black Box Testing, User
Acceptance Test (UAT) dan White Box Testing.
Setiap modul diuji oleh pelanggan sebagai
pengguna eksternal, manager, super admin, staf
administrasi, staf admin AE dan staf logistik
sebagai pengguna internal. Hasil pengujian
Black Box dapat dilihat pada Tabel 4.

Gambar 8. Halaman Detail Pengiriman Tabel 4. Pengujian Black Box


N Modul Uji Pengguna Keberh
Halaman Laporan adalah halaman yang o asilan
dapat diakses oleh administrasi, manager serta 1. Isi form login Seluruh 100%
logistik dimana hak akses dalam sistem ini pengguna
adalah melakukan cetak laporan atau download 2. Mengelola data Super 100%
laporan. Laporan jadwal menampilkan grafik seluruh pengguna Admin
jadwal pengiriman yang dilakukan perhari, dan pelanggan
perbulan dan pertahun. 3. Melakukan Pelanggan 100%
pemesanan produk
4. Mengelola dan Staf 100%
membuat laporan Administrasi
pemesanan masuk
5. Mengelola Armada Staf 100%
Administrasi
6. Mengelola jadwal Staf 100%
dan membuat Administrasi
laporan jadwal
distribusi
7. Mengelola surat Staf 100%
jalan Administrasi
Gambar 9. Halaman Laporan Jadwal Distribusi 8. Mengelola faktur Staf Admin 100%
AE
Laporan tracking data pengirimanyaitu 9. Mengelola tracking, Staf Logistik 100%
rute yang dilakukan bagian logistik tersebut servis dan
yang dilakukan perhari. persediaan barang
digudang

94 e-ISSN 2685-5518
INFORMATIKA DAN RPL, Vol. 2, No. 2, September 2020, Hal. 87-97 ISSN 2656-2855

UAT (User Acceptance Test) adalah perangkat lunak itu sendiri. Pengujian white box
suatu proses pengujian yang dilakukan oleh dilakukan untuk meyakinkan semua statement
pengguna dengan hasil output sebuah dokumen dan kondisi dieksekusi secara optimal. Karena
uji yang dapat dijadikan bukti bahwa perangkat keterbatasan dalam penulisan maka yang
lunak sudah diterima dan sudah memenuhi disampaikan yaitu pengujian pada function
kebutuhan yang diminta. User Acceptance Test metode_penjadwalan bagian perhitungan
yang telah dilakukan dapat dilihat pada tabel 5. saving matrix. Berikut penentuan blok kode
program, source code sebagai berikut :
Tabel 5. Pengujian UAT
User Accepta Notable User customer_result = array();
atau nce Rate Comments hitung_customer = count($customer);
Tester for ($i=0; $i < $hitung_customer; $i++) {
Super (7 dari 9) “Akan lebih baik $hitung_isi_customer= count ($customer
Aktor 2.
Admin 77,8% jika form latitude [$i]);
dan longitude dapat 2 . $counter_gudang = 0;
terisi secara for ($j=0; $j < $hitung_isi_customer;
otomatis saat $j++) {
memasukan alamat” $hasil = 0;
Pelangg (7 dari 8) “Tampilan cukup
Aktor $gudang_1_counter = $jarak
an 87,5% menarik, tapi lebih
bagus jika code 5 3. gudang[$i]- >jarak_gudang;
order sudah tersedia $gudang_2_counter= $jarak_
3.
sehingga tidak perlu gudang[$counter_gudang]-
copy-paste code >jarak_gudang;
order lagi jadi $jarak_customer = $customer[$i]
tinggal langsung [$counter_gudang];
lacak order” 4. if($jarak_customer != 0){
Admini (11 dari “Cukup bagus dan $hasil = $gudang_1_
Aktor . 4
strator 12) penentuan rute
4 counter+ $gudang_2_counter
91,7% jadwal mudah 2
dimengerti, sayang - $jarak_customer;
5. 5 }
tampilan dashboard 1
polos” 2 $object_data = new stdClass();
Admin (2 dari 3) “Sangat membantu $object_data->id_start =
Aktor 1
AE 66,7% dimana saat akan $jarak_gudang
membuat faktur 3 [$i]->order_id;
data pelanggan $object_data->id_end =
tidak perlu ditulis $jarak_gudang
ulang, bagusnya 6. [$counter_gudang]->order_id;
tambah nama pada
tabel yang disajikan $object_data->total_start =
awal” $jarak_gudang[$i]->total_dus;
6
Logistik (8 dari 10) “Tambahkan $object_data->total_end =
Aktor 2
80% notifikasi jika pada $jarak_gudang
satu hari list 6 [$counter_gudang]->total_dus;
tracking masih ada
1
$object_data->jarak =
yang belum (float)$hasil;
dikonfirmasi” array_push($customer_result,
Manage (2 dari 2) “Modul laporan
Aktor $object_data);
r 100% yang disajikan
mudah dimengerti 1 $counter_gudang++;
untuk membantu 7. }
dalam analisa tiap 7}
bulan atau 2

tahunnya” Berikut tampilan source code yang telah


Averag
e
83,95% diubah 1menjadi flowgraph dapat dilihat pada
Accepta gambar 11.
nce

Pengujian white box didasarkan pada


pengujian dengan melihat source code pada

TEKNIK INFORMATIKA-UNIVERSITAS WAHID HASYIM 95


INFORMATIKA DAN RPL, Vol. 2, No. 2, September 2020, Hal. 87-97 ISSN 2656-2855

yang dibuat dengan persentase hampir


mendekati 85%. Dimana jika sistem
diimplementasikan dapat membantu para aktor
dalam masalah yang terjadi di perusahaan dapat
dibuktikan dari pengujian tersebut
menghasilkan beberapa persentase penerimaan
sistem serta masing-masing aktor melakukan
penilaian dengan nilai yang sesuai. Sistem akan
memberikan informasi pesanan barang dan
pelaporan rekap pesanan secara cepat dan
efektif, sistem mampu melakukan perencanaan
rute optimal sehingga perusahaan mengetahui
jalur mana yang dilalui bagian logistik dimana
telah disesuaikannya total pengiriman dengan
armada sehingga tidak akan terjadi kelebihan
Gambar 11. Flowgrapgh Function muatan dimana perencaan rute tersebut
metode_penjadwalan bagian saving_matrix didapatkan dari perhitungan metode saving
matrix yang dapat memperoleh rute optimal
Membuat data uji untuk menunjukkan untuk efesiensi jarak tempuh sehingga
data yang mungkin dilakukan dalam pengujian perusahaan dapat melakukan penghematan
dapat dilihat pada Tabel 7. dikarenakan biaya yang perlu dikerluarkan
menjadi lebih minimum, sistem mampu
Tabel 7. Pengujian White Box
melakukan tracking pengiriman untuk
Keluaran yang Keberh
No Statement meningkatkan pelayanan serta melakukan
diharapkan asilan
1. Mengambil Menampilkan 100% pemantauan armada jika terjadi sesuatu, hal lain
variabel yaitu keseluruhan jarak sistem dapat memberikan reminder servis pada
jarak dari customer dan setiap armada agar perusahaan dapat
setiap mengisi jarak pada memastikan armada yang digunakan berjalan
customer lalu array
mengisi hasil secara optimal. Proses ini dapat menghasilkan
jarak pada laporan pemesanan serta jadwal distribusi yang
array berbentuk grafik untuk melihat kenaikan dan
2. Melakukan Menampilkan jarak 100% penurunan pelayanan baik pemesanan atau
pengulangan berdasarkan index
untuk mencari
pengiriman.
jarak
berdasarkan DAFTAR PUSTAKA
index Ayunda, (2018), Perancangan Sistem Informasi
3. Menentukan Mengahasilkan jarak 100% Manajemen Kendaraan Dalam
Matrix Jarak customer ke gudang
menyatakan Memonitoring Kendaraan Dinas Pada
jarak diantara Dinass Perhubungan Kota Bekasi, J. Ilm.
tiap pasangan Sisfotenika, Pp. 1–9.
lokasi yang Bielli M. Bielli A., and Rossi R., (2015),
harus
dikunjungi
Trends In Models And Algorithms For
4. Menentukan Menghasilkan jarak 100% Fleet Management, Procedia - Soc.
jarak penghematan rute Behav. Sci., Vol. 20, Pp. 4–18.
penghematan dapat digabungkan Cheung B. K. S., Choy K. L., Li C. L., Shi W.,
atau tidak And Tang J., (2015), Dynamic Routing
5. Memasukan Menghasilkan 100%
hasil dari pengalokasian rute Model And Solution Methods For Fleet
penghematan Management With Mobile Technologies,
kedalam array Int. J. Prod. Econ., Vol. 113, No. 2, Pp.
694–705.
KESIMPULAN Erwan L. V., Yulia Y. dan Rostianingsih S.,
Setelah dilakukan penelitian, sistem (2018), Sistem Informasi Administrasi
dibuat lalu diuji menggunakan metode black Servis Dan Penjualan Motor Honda Pada
box dan user acceptance test dimana dapat Cv Anugrah Jaya Sumenep, J. Infra
disimpulkan pengguna dapat memahami sistem Petra, Vol.7 No.1.

96 e-ISSN 2685-5518
INFORMATIKA DAN RPL, Vol. 2, No. 2, September 2020, Hal. 87-97 ISSN 2656-2855

Kartakusumah M. M. F., (2019), Prototype


Sistem Monitoring Gardu Distribusi
Melalui Sms Gateway Berbasis
Mikrokontroler, Vol.14 No.1.
Kurniawan A. dan Awalludin D., (2019),
Analisis Dan Perancangan Sistem
Informasi Pengelolaan Kendaraan
Operasional Berbasis Web Pada Pt Roda
Pembina Nusantara, J. Interkom, Vol. 14,
No. 1, Pp. 16–23.
Lukman R. K., Cerinšek M., Virtič P., And
Horvat B., (2018), Improving Efficient
Resource Usage And Reducing Carbon
Dioxide Emissions By Optimizing Fleet
Management For Winter Services, J.
Clean. Prod., Vol. 177, No. May 2014,
Pp. 1–11.
Masaeli M., Alumur S. A., And Bookbinder J.
H., (2018), Shipment Scheduling In Hub
Location Problems, Transp. Res. Part B
Methodol., Vol. 115, Pp. 126–142.
Masrur M., Mustofa N. A., dan Sofanni M.,
(2015), Rancang Bangun Sistem
Informasi Pengelolaan Kendaraan Di Pt
Pln (Persero) Area Mojokerto, Regist. J.
Ilm. Teknol. Sist. Inf., Vol. 1, No. 1, P.
24.
Shandera O., Shumyka D., Shander Y., and
Ischuka O., (2019), Improving The
Technology Of Freight Car Fleet
Management Of Operator Company,
Procedia Comput. Sci., Vol. 149, Pp. 50–
56.
Yudianto D. T., Noertjahyana A., dan
Andjarwirawan J., (2017), Pembuatan
Aplikasi Manajemen Kendaraan Berbasis
Android, J. Infra, Vol. Vol 5.

TEKNIK INFORMATIKA-UNIVERSITAS WAHID HASYIM 97

Anda mungkin juga menyukai