Anda di halaman 1dari 10

TUGAS KELOMPOK PERANCANGAN SISTEM TRANSPORTASI CERDAS

Dosen Pengampu :

I Made Suraharta,S.T.,S.Si.T.,MT

Disusun Oleh :

1. Ahmad Naufal (20013061)


2. Mega Safira Ayu Annisa Putri (20013073)
3. Mutiara Annisa Seftiani (20013078)
4. M. Danang Rizqi Andreanto (20013091)

POLITEKNIK KESELAMATAN TRANSPORTASI JALAN

TAHUN AJARAN 2023


1. AUTOMATIC VEHICLE LOCATION SYSTEM

Automatic Vehicle Location (AVL) system atau Sistem Lokasi Kendaraan Otomatis adalah
teknologi yang digunakan untuk melacak dan memonitor lokasi kendaraan secara real-time.
Sistem ini umumnya menggunakan GPS (Global Positioning System) atau sistem navigasi
berbasis satelit lainnya untuk menentukan koordinat geografis kendaraan dengan akurasi tinggi.

Perangkat ini menggabungkan teknologi GPS, komunikasi seluler, pemetaan tingkat jalan, dan
antarmuka pengguna yang intuitif, dengan tujuan nyata untuk meningkatkan manajemen armada
dan layanan pelanggan.

Misalnya, perusahaan yang menggunakan sistem AVL dapat menentukan garis bujur, garis
lintang, kecepatan gerak, dan arah jalur kendaraan tertentu.

AVL system umumnya digunakan dalam manajemen armada dan operasi transportasi untuk
meningkatkan efisiensi, meningkatkan keamanan, dan memberikan layanan pelanggan yang
lebih baik. Berikut adalah beberapa fitur dan manfaat utama dari sistem AVL:

1. Pelacakan secara real-time: Sistem AVL memungkinkan manajer armada untuk


memantau lokasi dan pergerakan kendaraan secara tepat waktu. Hal ini memungkinkan
mereka untuk mengoptimalkan rute, merespons keadaan darurat atau keterlambatan, dan
memastikan kendaraan beroperasi sesuai yang diharapkan.

2. Optimisasi rute: Sistem AVL dapat menganalisis kondisi lalu lintas secara real-time dan
menyarankan rute yang paling efisien bagi kendaraan. Hal ini membantu mengurangi
konsumsi bahan bakar, meminimalkan waktu perjalanan, dan meningkatkan produktivitas
secara keseluruhan.

3. Keamanan dan keamanan yang ditingkatkan: Sistem AVL dapat memberikan peringatan
dan notifikasi dalam hal penggunaan kendaraan yang tidak sah, kecelakaan, atau keadaan
darurat lainnya. Mereka juga dapat diintegrasikan dengan fitur keamanan lain seperti
pemantauan perilaku pengemudi dan geofencing, yang dapat membantu mencegah
kecelakaan dan memastikan kepatuhan terhadap peraturan keselamatan.

4. Manajemen aset: Sistem AVL memungkinkan manajer armada untuk melacak tidak
hanya lokasi kendaraan tetapi juga informasi penting lainnya seperti kecepatan
kendaraan, jarak tempuh, dan jadwal pemeliharaan. Hal ini membantu mengoptimalkan
aktivitas pemeliharaan, mengelola inventaris, dan memperpanjang umur aset.
5. Peningkatan layanan pelanggan: Dengan sistem AVL, bisnis dapat memberikan informasi
yang akurat dan dapat diandalkan kepada pelanggan mengenai perkiraan waktu
kedatangan kendaraan. Hal ini membantu meningkatkan kepuasan pelanggan dan
membangun kepercayaan terhadap keandalan layanan.

6. Analisis data dan pelaporan: Sistem AVL mengumpulkan berbagai data tentang
pergerakan kendaraan, rute, dan metrik relevan lainnya. Manajer armada dapat
menganalisis data ini untuk mengidentifikasi pola, tren, dan area yang perlu diperbaiki.
Laporan yang dihasilkan oleh sistem dapat digunakan untuk evaluasi kinerja, analisis
biaya, dan pengambilan keputusan strategis.

Secara keseluruhan, sistem Automatic Vehicle Location menyediakan visibilitas dan kendali
yang komprehensif atas armada kendaraan, yang menghasilkan peningkatan efisiensi, keamanan,
dan kepuasan pelanggan.
2. PUBLIC TRANSPORT PASSENGER INFORMATION SYSTEM

Public Transport Passenger Information System adalah sebuah metode atau teknologi untuk
memberikan informasi kepada penumpang mengenai status moda transportasi tertentu pada
sebuah transportasi umum. Passenger Information System (PIS) merupakan salah satu elemen
yang paling penting dari sistem transportasi modern. Passenger Information System diciptakan
untuk mengurangi keterlibatan penumpang untuk mencari informasi, menghemat waktu dan
meningkatkan kenyamanan. Cara-cara tradisional memberitahu penumpang perlahan-lahan
memudar terlupakan dan digantikan oleh solusi lebih mudah, efisien dan dengan tingkat ruang
lingkup informasi yang disampaikan lebih besar (“The-Alcatel-Lucent,” 2016).

Matsumoto, Nakada, dan Azuma (2016) menyatakan sistem informasi penumpang saat ini
terdiri dari:

1. Display informasi menggunakan layar LED untuk aplikasi indoor atau outdoor.
2. Drivers untuk pengawasan dan integrasi tiap perangkat.
3. Modul GPS digunakan untuk mengetahui lokasi aktual kendaraan.
4. Modul yang digunakan untuk mengeluarkan pengumuman dan announcer pemberhentian
kendaraan.
5. Modul untuk komunikasi wireless dengan komputer pusat jaringan sistem.

Sistem informasi penumpang yang baik adalah sistem yang menggunakan beberapa media,
sehingga penumpang dengan cepat dan mudah akses ke informasi di semua tempat dimana
informasi tersebut mungkin diperlukan ketika berpergian. Menurut Hamer (2016), persyaratan
ini dapat dicapai dengan memperluas jangkauan sistem informasi penumpang ke semua lokasi
yang penumpang mungkin gunakan, dari kereta, atau stasiun itu sendiri. Penggunaan sistem
informasi penumpang tidak terbatas untuk transportasi umum yang ada di pusat perkotaan.
Sistem tersebut sering digunakan dalam bus antarkota ,pesawat dan kereta api. Sistem informasi
penumpang yang menginformasikan penumpang terkait dengan pengoperasian transportasi
umum tersebut. Informasi yang disampaikan antara lain:

1. Jadwal, stasiun, nomor kereta, tujuan akhir.


2. Informasi mengenai keterlambatan kereta yang mempengaruhi jadwal.
3. Informasi mengenai kondisi aktual di perjalanan
4. Pesan tentang perubahan dalam jaringan komunikasi, hiburan, dll).
5. Visual advertisement Sistem informasi penumpang dapat diimplementasikan pada:
a. Display tampilan yang terdapat pada stasiun atau kereta.
b. Internet dengan web browser, ponsel, dan perangkat mobile dengan akses internet.

Contoh penerapan teknologi Public Transport Passenger Information System pada


penerapan Bus Rapid Trans (BRT) Semarang. Aplikasi BRT ini dapat memantau keberadaan
Bus Rapid Transit (BRT) dan mengetahui berbagai informasi seperti estimasi waktu kedatangan
bus, koridor bus, dan angkutan umum di sekitarnya. Salah satu upaya agar transportasi umum
(Bus Trans Semarang adalah melalui pemberian informasi kedatangan secara real time sehingga
pengguna dapat merencanakan waktu berangkat dan sampai di tempat tujuan (Swati, 2013).
Upaya ini mengalami hambatan karena Bus Trans di Semarang berjalan bersama kendaraan lain
(mix traffic) di ruas jalan, sehingga informasi kedatangan menjadi tidak akurat. Berdasarkan hal
tersebut diperlukan sebuah sistem monitoring dan passenger information system untuk
masyarakat, agar dapat mengetahui informasi jadwal keberangkatan, sehingga masyarakat
pengguna angkutan umum dapat merencanakan perjalanan dengan baik, yang pada akhirnya
akan merubah perilaku masyarakat dalam melakukan transportasi, yaitu perpindahan pengguna
kendaraan pribadi ke kendaraan angkutan umum (Bus Trans Semarang).

Hal ini tentunya akan mengurangi kemacetan di ruas jalan dan mengurangi volume
kendaraan / lalu lintas di Kota Semarang serta mengurangi konsumsi Bahan Bakar Minyak
(BBM) yang terbuat dari fosil yang tak terbarukan (Handajani, 2013). Tujuan penerapan sistem
monitoring dan passenger information system adalah agar dapat memberikan informasi
kedatangan secara lebih akurat untuk Rapid Transit (BRT) Trans Semarang serta
mengaplikasikan ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK) dalam bidang transportasi dengan
memanfaatkan sistem informasi. Hal ini juga akan mendukung pengembangan ilmu pengetahuan
dan teknologi (IPTEK) dalam bidang teknologi informasi untuk Sistem Monitoring dan
Passenger Information System penumpang Bus Rapid Transit (BRT) Trans Semarang.
3. AUTOMATIC PASSENGER COUNTER

Definisi

Automatic Passenger Counter (APC) adalah sebuah sistem elektronik yang digunakan untuk
menghitung jumlah penumpang yang naik dan turun dari kendaraan umum, seperti bus, kereta
api, atau kapal feri. Sistem ini secara otomatis mendeteksi keberadaan penumpang dengan
menggunakan sensor, seperti sensor berbasis cahaya atau sensor berbasis tekanan, dan
menghitung jumlah penumpang yang masuk dan keluar dari kendaraan.APC biasanya dipasang
di pintu masuk dan pintu keluar kendaraan, dan dapat berfungsi secara real-time atau dengan
pemrosesan data setelah perjalanan selesai. Data yang dikumpulkan oleh APC dapat digunakan
untuk berbagai tujuan, termasuk pemantauan kinerja operasional, perencanaan kapasitas, analisis
tren penumpang, serta penilaian efektivitas jalur atau jadwal perjalanan.

Tujuan

Tujuan dari Automatic Passenger Counter (APC) adalah sebagai berikut:

· Pengumpulan Data Penumpang: APC digunakan untuk mengumpulkan data yang


akurat tentang jumlah penumpang yang naik dan turun dari kendaraan. Informasi ini
mencakup jumlah penumpang berdasarkan waktu, rute, dan lokasi. Data ini sangat berharga
dalam pemantauan dan analisis kinerja operasional serta perencanaan kapasitas.

· Analisis Kinerja Operasional: Dengan APC, operator transportasi dapat menganalisis


kinerja operasional mereka dengan lebih baik. Data yang dikumpulkan membantu dalam
mengevaluasi efisiensi jalur, penjadwalan perjalanan, waktu tunggu, dan kepadatan penumpang.
Informasi ini memungkinkan operator untuk mengidentifikasi masalah dan membuat perbaikan
yang diperlukan untuk meningkatkan efisiensi dan kepuasan penumpang.

· Perencanaan Kapasitas: Data dari APC membantu dalam perencanaan kapasitas


kendaraan dan infrastruktur transportasi. Informasi tentang jumlah penumpang yang
menggunakan layanan pada waktu tertentu dapat digunakan untuk menentukan kebutuhan
kapasitas di masa depan. Hal ini membantu operator dalam mengoptimalkan penggunaan
sumber daya mereka dan mengantisipasi pertumbuhan permintaan.

· Evaluasi Kebijakan dan Penilaian Layanan: APC memberikan informasi penting untuk
evaluasi kebijakan dan penilaian layanan transportasi. Data tentang jumlah penumpang dan pola
perjalanan dapat digunakan untuk menilai keefektifan kebijakan, seperti tarif atau jadwal baru.
Informasi ini juga membantu dalam membandingkan layanan antara rute atau jalur yang berbeda.

· Peningkatan Efisiensi Operasional: Dengan memantau jumlah penumpang secara


otomatis, APC membantu mengurangi kesalahan dan keterlambatan yang terkait dengan
metode penghitungan manual. Ini meningkatkan efisiensi operasional, menghemat waktu,
dan mengurangi biaya administrasi yang terkait dengan pengumpulan data penumpang.
· Secara keseluruhan, tujuan dari APC adalah untuk memberikan informasi yang akurat,
terperinci, dan real-time tentang penggunaan layanan transportasi publik. Hal ini membantu
operator dalam pengambilan keputusan yang lebih baik, peningkatan layanan, dan
pengelolaan yang efisien dari sistem transportasi mereka.

Manfaat

Manfaat dari Automatic Passenger Counter (APC) adalah sebagai berikut:

· Akurasi Data: APC memberikan data yang akurat tentang jumlah penumpang yang naik
dan turun dari kendaraan. Hal ini menghilangkan kesalahan manusia yang mungkin terjadi dalam
penghitungan manual dan memberikan gambaran yang lebih tepat tentang penggunaan layanan
transportasi.

· Pemantauan Kinerja: APC memungkinkan operator transportasi untuk memantau


kinerja operasional dengan lebih baik. Data yang dikumpulkan membantu dalam memantau
jumlah penumpang pada waktu tertentu, kepadatan penumpang, tingkat penggunaan
kendaraan, dan waktu tunggu. Hal ini membantu dalam mengidentifikasi masalah dan
kesempatan perbaikan untuk meningkatkan efisiensi dan kepuasan penumpang.

· Perencanaan Kapasitas yang Lebih Baik: Data yang dikumpulkan oleh APC membantu
dalam perencanaan kapasitas kendaraan dan infrastruktur. Informasi tentang jumlah
penumpang pada waktu tertentu membantu operator dalam menentukan kebutuhan kapasitas
di masa depan, mengoptimalkan penggunaan sumber daya, dan mengantisipasi pertumbuhan
permintaan.

· Analisis Tren dan Pola Perjalanan: Dengan APC, operator transportasi dapat menganalisis
tren dan pola perjalanan penumpang. Data yang dikumpulkan membantu dalam memahami
preferensi perjalanan penumpang, pola waktu perjalanan, serta kebutuhan dan permintaan di
berbagai rute atau jalur. Hal ini memungkinkan operator untuk mengoptimalkan penawaran
layanan mereka sesuai dengan kebutuhan penumpang.

· Evaluasi Kebijakan dan Penilaian Layanan: APC memberikan dasar data yang kuat untuk
evaluasi kebijakan dan penilaian layanan transportasi. Data yang terkumpul dapat digunakan
untuk mengevaluasi efektivitas kebijakan tarif, jadwal perjalanan, atau pengoperasian jalur
tertentu. Hal ini membantu operator dalam membuat keputusan yang lebih baik dalam perbaikan
layanan dan peningkatan pengalaman penumpang.

· Penghematan Waktu dan Biaya Administrasi: Dengan menggunakan APC, proses


penghitungan penumpang menjadi otomatis, mengurangi kebutuhan akan penghitungan manual
yang memakan waktu dan rentan terhadap kesalahan. Hal ini mengurangi biaya administrasi dan
membebaskan waktu staf operator untuk fokus pada tugas-tugas lain yang lebih penting.

· Secara keseluruhan, APC memberikan manfaat yang signifikan bagi operator


transportasi dalam pengambilan keputusan yang lebih baik, peningkatan efisiensi, dan
peningkatan layanan yang disesuaikan dengan kebutuhan penumpang.
Penerapan

Penerapan Automatic Passenger Counter (APC) dapat ditemukan di berbagai negara di


seluruh dunia. Beberapa negara yang telah menerapkan APC dalam sistem transportasi
mereka antara lain:

1. Jepang: Jepang merupakan salah satu negara yang telah menerapkan APC secara luas
dalam sistem transportasinya. Teknologi ini digunakan dalam berbagai moda transportasi,
termasuk kereta, bus, dan trem.
2. Amerika Serikat: Di Amerika Serikat, APC telah digunakan dalam beberapa sistem
transportasi publik, terutama di kota-kota besar seperti New York City, Los Angeles, dan
Chicago. Sistem APC membantu dalam pemantauan jumlah penumpang, pengaturan
kapasitas, dan analisis data penumpang.
3. Inggris: Di Inggris, APC telah diterapkan dalam sistem transportasi seperti London
Underground (Tube) dan Transport for London (TfL). Sistem ini membantu dalam
mengumpulkan data penumpang untuk mengoptimalkan operasi dan perencanaan
transportasi.
4. Jerman: Beberapa operator transportasi di Jerman juga menggunakan APC untuk
menghitung jumlah penumpang dan menganalisis pola perjalanan. Ini membantu dalam
perencanaan rute, pengaturan jadwal, dan pengelolaan kapasitas kendaraan.
5. Prancis: Di Prancis, beberapa sistem transportasi publik, seperti Paris Metro, telah
menerapkan APC untuk mengumpulkan data penumpang secara real-time. Informasi ini
digunakan untuk mengoptimalkan operasi dan meningkatkan pengalaman penumpang.
6. Selain negara-negara di atas, banyak negara lainnya juga telah menerapkan APC dalam
sistem transportasi mereka. Teknologi ini terus berkembang dan semakin banyak negara
yang menyadari manfaatnya dalam mengelola dan meningkatkan layanan transportasi
publik.
4. GEOGRAPHIC INFORMATION SYSTEM

Geographic Information System (GIS) adalah sistem berbasis komputer yang dirancang untuk
menangkap, menyimpan, memanipulasi, menganalisis, dan menyajikan data spasial atau
geografis. GIS menggabungkan perangkat keras, perangkat lunak, dan data untuk mengelola,
menampilkan, dan menganalisis informasi geografis. GIS memungkinkan pengguna untuk
memvisualisasikan, menafsirkan, dan memahami pola, hubungan, dan tren dalam data yang
terkait dengan lokasi geografis tertentu.

Komponen kunci dari GIS meliputi:

1. Data: GIS mengandalkan berbagai jenis data, seperti peta, citra satelit, foto udara, data survei,
dan informasi demografis. Data ini dapat berupa titik, garis, poligon, atau grid raster yang
mewakili fitur dan atribut berbeda dari permukaan Bumi.

2. Perangkat lunak: Perangkat lunak GIS menyediakan alat dan fungsionalitas untuk manajemen
data, visualisasi, analisis, dan output. Beberapa paket perangkat lunak GIS yang populer meliputi
ArcGIS, QGIS, dan GRASS GIS.

3. Perangkat keras: GIS dapat dijalankan pada komputer desktop, server, atau platform berbasis
cloud. Perangkat keras khusus mungkin diperlukan untuk aplikasi GIS yang canggih, seperti
server kinerja tinggi atau penerima GPS untuk pengumpulan data.

4. Sumber daya manusia: GIS adalah bidang multidisiplin yang melibatkan para profesional
dengan keahlian dalam geografi, kartografi, penginderaan jauh, ilmu komputer, dan analisis data.
Individu-individu ini menggunakan alat dan teknik GIS untuk memecahkan masalah dunia nyata
dan membuat keputusan yang berdasarkan pada data spasial.
Beberapa penggunaan umum GIS meliputi:

1. Analisis spasial: GIS memungkinkan pemeriksaan pola dan hubungan antara fitur spasial yang
berbeda, membantu peneliti dan perencana membuat keputusan yang berdasarkan pada data
spasial.

2. Pemetaan dan visualisasi: GIS memungkinkan pembuatan peta dan representasi visual dari
data, memudahkan pemahaman dan komunikasi informasi geografis yang kompleks.

3. Manajemen data: GIS menyediakan alat untuk mengorganisir, menyimpan, dan mengambil
data geografis dengan efisien.

4. Pemodelan lingkungan: GIS dapat digunakan untuk memodelkan dan mensimulasikan


fenomena alam, seperti perubahan iklim, aliran air, dan kesesuaian habitat.

5. Layanan berbasis lokasi: GIS adalah dasar untuk banyak aplikasi dan layanan berbasis lokasi,
termasuk sistem navigasi, layanan pemetaan online, dan aplikasi mobile.

Teknologi GIS terus berkembang, menggabung sumber data baru, teknik analisis baru, dan
metode visualisasi baru. Ini memainkan peran penting dalam mengatasi masalah spasial yang
kompleks dan mendukung proses pengambilan keputusan di berbagai industri dan sektor.

Anda mungkin juga menyukai