Anda di halaman 1dari 7

MATA KULIAH : SISTEM TRANSPORTASI PERTEMUAN XIII

Rencana Pembelajaran Studi (RPS) Pertemuan XIII :

Mampu Menjelaskan Konsep Pemanfaatan Teknologi Informasi Dalam

Bidang Transportasi

A. Pengertian dan Tujuan Intelligent Transport System (ITS)

Pemerintah melalui implementasi Intelligent Transport System (ITS) berusaha

mengatasi masalah kemacetan, khususnya di kota-kota metropolitan. Intelligent Transport

System (ITS) adalah integrasi antar sistem informasi dan teknologi komunikasi dengan

infrastruktur transportasi, kendaraan dan pengguna jalan. Melalui sistem ini, pemerintah

memberikan solusi dengan mengintegrasikan pengguna jalan, sistem transportasi, dan

kendaraan melalui sistem informasi dan teknologi komunikasi.

Negara tetangga seperti Vietnam telah mengimplementasikan ITS ini melalui

penyediaan mesin tol elektronik (electronic toll collection (ETC), lampu lalu lintas (traffic

control) dan alat pemonitor sistem (equipment monitoring systems). Vietnam menyadari bahwa

kemacetan dapat menghambat pertumbuhan ekonomi. Untuk mengantisipasi hal tersebut

Vietnam akhirnya mengimplementasikan ITS untuk membantu mengurangi kemacetan

terutama meningkatkan efisiensi distribusi logistik antar daerah.

Negara maju seperti Jepang, Amerika serikat, dan Kanada juga telah

mengimplementasikan Intelligent Transport System. Mereka telah mengimplementasikan

dengan baik sistem ini untuk menangani masalah kemacetan lalu lintas. Intelligent Transport

System memadukan antara faktor manusia (people), jalan (road), dan kendaraan (vehicles)

dengan memanfaatkan stade of the art teknologi informasi.

Intelligent Transport System (ITS) mempunyai tujuan dasar yakni membuat sistem

transportasi yang dapat membantu pemakai transportasi dan pengguna transportasi untuk :

DOSEN : DR. IR. HJ. ASMA MASSARA, MT. / HAMDAN KADIR, ST. MT.
MATA KULIAH : SISTEM TRANSPORTASI PERTEMUAN XIII

- Mendapatkan informasi.

- Mempermudah transaksi.

- Meningkatkan kapasitas prasarana dan sarana transportasi.

- Mengurangi kemacetan atau antrian.

- Meningkatkan keamanan dan kenyamanan.

- Mengurangi polusi lingkungan.

- Mengefisiensikan pengelolaan transportasi.

Intelligent Transportation

System pada prinsipnya adalah penerapan

teknologi maju di bidang elektronika,

komputer dan telekomunikasi yang dipadu

dengan prinsip manajemen strategi untuk

meningkatkan fungsi transportasi secara

keseluruhan. Empat komponen tersebut

adalah alat angkut (vehicle), pengguna (user),

infrastuktur dan sistem komunikasi. Sistem ini

mampu memberikan informasi kepada

pemilik barang atau penumpang serta operator

angkutan sedemikian sehingga proses transportasi dapat berjalan secara efektif dan efisien.

Selain itu, ITS juga mampu memberikan informasi yang real-time. Beberapa contoh aplikasi

ITS yang telah terbukti mampu meningkatkan efektivitas dan efisiensi transportasi adalah

transit system, vehicle/ fleet management system, emergency and security sytem, electronic

payment, traffic management sytem dan lain-lain.

DOSEN : DR. IR. HJ. ASMA MASSARA, MT. / HAMDAN KADIR, ST. MT.
MATA KULIAH : SISTEM TRANSPORTASI PERTEMUAN XIII

B. Beberapa Teknologi Intelligent Transport System (ITS)

1) Advance Navigation System/ Advanced Traveller Information System (ATIS)


Sistem ini secara prinsip adalah sistem informasi yang menjadi panduan kendaraan

untuk mendapatkan rute jalan yang optimal. Para pengguna transportasi dapat mengetahui

informasi secara real time, seperti jadwal, rute transit, arahan navigasi, traffic operation

center. Tujuannya adalah untuk panduan kendaraan mendapatkan rute jalan yang optimal.

Umumnya berbentuk peta digital berbasis Geographic Information System (GIS).

2) Advanced Transportation Management System (ATMS)


Sistem ini digunakan oleh pengelola jalan untuk memantau lalu lintas dan memberikan

informasi real time kepada pengguna jalan serta hambatan/ kecelakaan pada rute yang

ditempuh. Input data diperoleh dari: CCTV, traffic analyzer, traffic counter, dan sebagainya.

Sedangkan outputnya melalui: Variable Message Sign (VMS), radio, call centre, dan

sebagainya.

3) Incident Management System


Aplikasi ini digunakan untuk mendeteksi kejadian darurat seperti kecelakaan,

longsor/bencana lainnya. Sensor pada traffic management system akan memberikan informasi

berupa tingkat kecelakaan, jumlah ambulan yang diperlukan, tenaga medis yang harus dikirim,

dan sebagainya. Informasi diteruskan otomatis ke rumah sakit, pemadam kebakaran, dan

sebagainya.

4) Electronic Toll Collection


Aplikasi ini bertujuan untuk mempersingkat waktu transaksi pembayaran pengguna

sarana transportasi. Pembayaran secara elektronis tanpa menggunakan uang tunai.

5) Advance For Save driving


Pada aplikasi ini kendaraan dilengkapi sejumlah sensor yang mengarahkan pengemudi

berkendara dengan aman. Manfaat dari sensor dan komputer pada kendaraan adalah

DOSEN : DR. IR. HJ. ASMA MASSARA, MT. / HAMDAN KADIR, ST. MT.
MATA KULIAH : SISTEM TRANSPORTASI PERTEMUAN XIII

memberitahukan kepada pengemudi apabila tanpa sengaja pengemudi melakukan hal-hal yang

membahayakan seperti jarak dengan kendaraan lain terlalu dekat, berada di lajur jalan yang

salah, kecepatan terlalu tinggi.

6) Advanced Bus Information System


Aplikasi ini dapat memberikan informasi waktu kedatangan bus. Disamping itu juga

dapat mengendalikan sistem angkutan umum secara terpusat (fleet management).

7) Electronic Road Pricing (ERP)


Electronic Road Pricing, (ERP) merupakan sistem pengaturan arus lalu lintas di suatu

ruas jalan berbayar secara elektronik. Sistem ini diadopsi di Singapura dan mulai dilaksanakan

bulan September 1998. Singapura adalah kota pertama di dunia yang menerapkan sistem jalan

berbayar untuk tujuan biaya kemacetan. Sistem ini menggunakan sistem jalan terbuka dimana

kendaraan tidak perlu berhenti atau memperlambat untuk membayar. Di setiap jalan masuk di

pasang detektor untuk mendeteksi lewatnya kendaraan yang dilengkapi perangkat on board

unit dan secara otomatis terjadi transaksi pembayaran. Tarif yang diterapkan bersifat real

time dimana semakin padat volume lalu lintas maka tarifnya semakin mahal agar supaya

kendaraan lebih memilih rute lain sehingga tingkat kemacetan dapat di tekan.

C. Penerapan ITS di Pekotaan Indonesia

Jakarta merupakan salah satu kota di Indonesia yang sudah mulai mengembangkan dan

mengimplementasikan Intelligent Transportation System yaitu Dinas Perhubungan Provinsi

DKI Jakarta bekerja sama dengan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, Dewan Transportasi Kota,

serta PT. Transjakarta. Sistem ini akan mengelola dan menggunakan sumber data yang

dibagikan antara berbagai sistem pengelolaan informasi yang secara umum menggunakan

beberapa alat yaitu melalui CCTV, Auto Traffic Control System (ATCS), dan Camera

Counting. Melalui sistem ini pemerintah berharap transportasi secara keseluruhan dapat

DOSEN : DR. IR. HJ. ASMA MASSARA, MT. / HAMDAN KADIR, ST. MT.
MATA KULIAH : SISTEM TRANSPORTASI PERTEMUAN XIII

bekerja secara efektif dan efisien. Ide pemerintah ini cukup tanggap menjawab kebutuhan

masyarakat akan solusi kemacetan di Jakarta. Namun sayangnya implementasi sistem ini tidak

dibarengi dengan edukasi kepada masyarakat. Masyarakat tentunya berharap sistem ini bisa

dengan serius dikembangkan oleh pemerintah.

Beberapa penerapan teknologi Intelligent Transportation System lainnya di Indonesia

yang sudah diterapkan antara lain Area Traffic Control System (ATCS), National Traffic

Management Center (NTMC-Polri), E-Toll Road Payment dan Advanced Traveller

Information System (ATIS).

1) Area Traffic Control System (ATCS)

ATCS adalah suatu sistem pengendalian lalu lintas berbasis teknologi informasi pada

suatu kawasan yang bertujuan untuk mengoptimalkan kinerja jaringan jalan melalui optimasi

dan koordinasi pengaturan lampu lalu lintas di setiap persimpangan. Fungsi ATCS yaitu,

mengatur waktu sinyal di persimpangan secara responsif dan terkoordinasi, Dalam keadaan

tertentu, memberikan waktu hijau pada kendaraan yang memiliki prioritas, Menyampaikan

informasi kondisi lalu lintas dan alternatif lintasan, dan menyediakan rekaman data lalu lintas,

kejadian kecelakaan, dan kejadian lainnya di persimpangan. Beberapa perkotaan di Jawa,

Sumatera dan Bali telah menerapkan ATCS di beberapa persimpangan. Penerapan ATCS

masih terkendala input lalu lintas masih berupa data manual dan belum melihat kondisi lalu

lintas secara real time.

2) Traffic Management Center (TMC)

Saat ini beberapa instansi di beberapa kota di Indonesia telah menerapkan sistem

pemantauan lalu lintas, seperti: Kepolisian, Kementerian Perhubungan, Kementerian Pekerjaan

Umum, Badan Usaha Jalan Tol sebagai pengelola jalan tol serta pihak swasta lainnya. Kondisi

saat ini sistem tersebut belum terintegrasi satu sama lain. Selain itu fungsi yang digunakan

DOSEN : DR. IR. HJ. ASMA MASSARA, MT. / HAMDAN KADIR, ST. MT.
MATA KULIAH : SISTEM TRANSPORTASI PERTEMUAN XIII

hanya sebagai kamera pemantau (CCTV) kondisi lalu lintas. Seharusnya sistem itu dapat

dikembangkan menjadi suatu sistem informasi kondisi arus lalu lintas real time yang

terintegrasi antar instansi terkait.

3) E-Toll Road Payment

E-toll card saat ini juga sudah diimplementasikan oleh PT. Jasa Marga pada beberapa

ruas jalan tol di Jabodetabek. Sistem ini bertujuan mempercepat transaksi pembayaran di gardu

tol dengan menggunakan sistem touch and go yang tanpa menggunakan bantuan petugas

pengumpul tol. Rencana pemerintah mulai bulan Oktober 2017 seluruh jalan tol akan melayani

pembayaran dengan E-Toll Road Payment dan tidak melayani pembayaran tunai.

4) Advanced Traveller Information System (ATIS)

Penerapan sistem ATIS, dimana pengguna jalan bisa memanfaatkan aplikasi

seperti Maps dan Waze untuk mendapatkan rute tercepat ke lokasi tujuan. Penerapan lainnya

yaitu pada sistem GPS taksi untuk keperluan taxi dispatch dan taxi distribution. Proses taxi

dispatch dapat dilakukan melalui telepon seluler untuk melihat posisi pengguna jasa dan

ketersedian taksi yang berada di sekitar lokasi. Selain itu juga pada sistem Bus Transjakarta

yang beroperasi di DKI Jakarta saat ini sudah dilengkapi dengan sistem GPS, namun sistem

GPS yang ada belum dimanfaatkan untuk fleet management bus transjakarta.

Beberapa rekomendasi dalam penerapan ITS di Indonesia antara lain, melakukan

evaluasi kebijakan transportasi perkotaan dengan mencantumkan pendekatan Intelligent

Transportation System (ITS) dan harus dilakukan secara terintegrasi dalam suatu sistem. Perlu

dibuat secara khusus road map dan grand strategy pengembangan ITS yang merupakan

kebijakan pendukung bagi pola transportasi makro kawasan perkotaan Indonesia. Pemerintah

pusat dan daerah perlu mendorong kebijakan pengelolaan sistem transportasi perkotaan yang

DOSEN : DR. IR. HJ. ASMA MASSARA, MT. / HAMDAN KADIR, ST. MT.
MATA KULIAH : SISTEM TRANSPORTASI PERTEMUAN XIII

salah satunya melalui pendekatan Intelligent Transportation System (ITS) yang terintegrasi

dan efisien.

DOSEN : DR. IR. HJ. ASMA MASSARA, MT. / HAMDAN KADIR, ST. MT.

Anda mungkin juga menyukai