Anda di halaman 1dari 6

Implementasi Fuzzy Mamdani Pada Lampu Lalu Lintas Renaldi

IMPLEMENTASI FUZZY MAMDANI PADA LAMPU LALU LINTAS SECARA


ADAPTIF UNTUK MEMINIMALKAN WAKTU TUNGGU PENGGUNA JALAN

Renaldi Primaswara Prasetya


Program Studi Teknik Informatika, Fakultas Teknologi Industri, ITN Malang
renaldipp@lecturer.itn.ac.id

ABSTRAK

Pengaturan nyala lampu lalu lintas merupakan salah satu upaya yang digunakan untuk dapat mengatur laju
kendaraan di jalan raya. Pada kenyataannya volume kendaraan semakin meningkat, dan kemacetan tidak dapat
terelakan. Pengaturan lampu lalu lintas berdasarkan fase waktu yang bersifat tetap/statis, kurang mampu berfungsi
secara baik dalam mengurai kemacetan, mengingat setiap sudut jalan memiliki kepadatan kendaraan yang berubah-
ubah. Maka perlu adanya optimasi terhadap pengaturan nyala lampu lalu lintas di persimpangan jalan raya agar
dapat meminimalisasi waktu tunggu pengguna jalan. Dalam makalah ini dibahas pembuatan simulasi sistem kontrol
yang dapat menentukan durasi nyala lampu lalu lintas secara adaptif pada persimpangan jalan raya menggunakan
algoritma fuzzy mamdani. Penentuan nyala lampu lalu lintas ditentukan oleh parameter jumlah kendaraan mobil,
motor, dan lebar jalan. Dari hasil pengujian dengan kondisi parameter yang berbeda dapat diperoleh nyala lampu
merah yang berubah secara adaptif menyesuaikan kondisi yang terjadi pada jalan raya.

Keyword : penentuan, nyala lampu, lalu lintas, adaptif, Fuzzy Mamdani

1. PENDAHULUAN satu karakter logika fuzzy yang bersifat flexible


Berdasarkan PPRI (Peraturan Pemerintah dengan konsepnya yang mudah dimengerti. Sistem
Republik Indonesia) no. 43 tahun 1993 tentang ini mensimulasikan penentuan lama waktu lampu
prasarana dan lalu lintas jalan Pasal 4 Ayat 5 bahwa menyala menurut jumlah kendaraan dan lebar jalan di
Sistem informasi terkait rambu-rambu lalu lintas, setiap persimpangan. Perubahan jumlah kendaraan
marka jalan, alat pemberi isyarat lalu lintas, serta yaitu mobil dan motor, lebar jalan, serta jenis
alat kendali dan pengaman pengguna jalan persimpangan tersebut akan menentukan nyala lampu
dibutuhkan agar rekayasa lalu lintas dapat yang yang secara adaptif akan berubah sehingga
dilaksanakan secara berhasil guna dan berdaya guna. diharapkan tidak sampai menimbulkan kemacetan
Rambu Lalu Lintas merupakan komponen dari lalu lintas pada tiap persimpangan jalan.
perlengkapan jalan dalam bentuk lambang, angka,
huruf, kalimat, dan/atau perpaduan dari perlengkapan Penelitian Sebelumnya
yang memiliki fungsi sebagai larangan, peringatan, Penelitian yang telah ada sebelumnya
perintah, atau petunjuk bagi pengguna jalan. membahas tentang optimalisasi lampu lalu lintas
Termasuk didalamnya adalah lampu lalu lintas yang menggunakan fuzzy logic (Yudanto, Apriyadi, &
disebut sebagai alat pemberi isyarat lalu lintas karena Sanjaya, 2013) kemudian inputan kondisi yang
peralatan tersebut merupakan perangkat elektronik digunakan hanya bergantung pada jumlah mobil dan
yang menggunakan lampu sebagai isyarat dan dapat motor. Penelitian terkait yang lainnya dengan
ditambahkan dengan isyarat lain seperti bunyi untuk menggunakan algortima fuzzy yaitu sistem
mengatur lalu lintas kendaraan atau pejalan kaki pada pengaturan lampu lalu lintas menggunakan
persimpangan atau pada ruas jalan (UU nomor 22 mikrokontroler (Prasetyo & Sutisna, 2014) dan
tahun 2009). optimasi pengaturan lampu lalu lintas di kota depok
Melihat pentingnya pengelolaan lalu lintas agar (Riwinoto & Isal, 2010) dimana parameter yang
menghasilkan kelancaran arus lalu lintas, maka perlu digunakan juga hanya berdasarkan jumlah motor dan
adanya upaya untuk memaksimalkan penggunaan mobil.
rambu lalu lintas khususnya lampu lalu lintas yang Pada penelitian ini selain memperhatikan
diterapkan dengan metode fuzzy mamdani untuk jumlah kendaraan mobil dan motor, penambahan
meminimalkan waktu tunggu pengguna jalan. parameter lebar jalan pada tiap persimpangan akan
Pertimbangan dalam penentuaan nyala lampu diimplementasikan menggunakan metode Fuzzy
lalu lintas adalah keputusan yang dibuat oleh manusia Mamdani, mengingat kapasitas jalan dalam
melalui hasil pengamatan. Dapat memahami konsep menampung volume kendaraan mempunyai
berpikir seperti manusia adalah salah satu upaya yang pengaruh terhadap kemacetan lalu lintas.
berguna agar dapat diterapkan dalam sistem Terdapat beberapa metode pada proses
komputer yang mampu menyelesaikan masalah perhitungan menggunakan logika fuzzy, dan setiap
secara nyata. Oleh karenanya, metode fuzzy cocok logika fuzzy memiliki metode serta hasil perhitungan
diterapkan untuk menemukan solusi terhadap kondisi yang berbeda. Perbedaan perhitungan pada metode
masalah yang bersifat adaptif. Apalagi, melihat salah fuzzy Mamdani terdapat pada mesin inferensi dan

Copyright (c) 2020 Jurnal Mnemonic

24
Jurnal MNEMONIC Vol 3, No. 1, Februari 2020

proses defuzzyfikasi (Aprizal, Rahman & Mardiani, 3. Jalan Lokal


2015). Kecepatan Rencana
Sistem Fuzzy Inferensi (FIS) adalah suatu 10 km/jam
paling rendah
bentuk perhitungan yang didasarkan pada teori Lebar Minimal badan
himpunan, bentuk fuzzy rule berupa IF-THEN, dan 5 ± 6,5 meter
jalan
penalaran fuzzy (Kusumadewi, 2006). Sistem Fuzzy
Mamdani menggunakan metode min ketika 4. Jalan Lingkungan Sekunder : jalan lingkungan
melakukan evaluasi aturan pada mesin inferensi dan sekunder merupakan jalan lingkungan yang meliputi
fungsi max pada komposisi antar-rule agar daerah perumahan, perdagangan, dan pariwisata pada
menghasilkan himpunan fuzzy yang baru dengan kawasan perkotaan.
proses komputerisasi yang sederhana dan efisien.
Sementara pada proses defuzzyfikasi digunakan 2. METODOLOGI
metode centroid. Diharapkan dengan menggunakan Fuzzy Mamdani yang sering disebut sebagai
metode tersebut, dapat mengoptimalkan waktu metode max-min, adalah algoritma yang diciptakan
tunggu lampu lalu lintas sehingga kemacetan pada oleh Ebrahim Mamdani tahun 1975. Dalam metode
persimpangan jalan dapat terurai. mamdani, ada 4 tahap proses yang dilakukan untuk
mendapatkan hasil keluaran (output), yaitu :
Permasalahan Lalu Lintas
Dalam UU no. 22 tahun 2009, Lalu Lintas dapat 1. Proses fuzzifikasi, untuk menentukan variabel
dijelaskan sebagai gerak kendaraan dan orang pada input dan output serta himpunan fuzzynya.
ruang Lalu Lintas Jalan. Ruang Lalu Lintas Jalan 2. Fungsi implikasi menggunakan fungsi MIN.
yang dimaksud adalah tempat yang diperuntukkan 3. Komposisi Aturan pada metode mamdani
bagi pergerakan atau perpindahan orang, kendaraan, diperoleh dari proses inferensi. Terdapat tiga metode
dan/atau barang yang berupa Jalan serta fasilitas inferensi yaitu max, additive, dan probabilistik OR.
pendukung. Sementara komponen sistem lalu lintas Metode inferensi yang digunakan adalah max.
meliputi kendaraan, manusia sebagai pengguna, dan 4. Defuzzifikasi pada komposisi aturan fuzzy
jalan yang saling berinteraksi dalam bentuk mamdani menggunakan metode centroid of area
pergerakan kendaraan. (COA) yang dapat ditulis dalam persamaan 2 :
Permasalahan yang dihadapi pada lalu lintas à ìÁV:ì;
jalan dapat disebabkan oleh komponen yang ada pada y* = ÃÁV:ì; (1)
sistem lalu lintas. Tidak seimbangnya kapasitas jalan
dengan jumlah kendaraan atau orang yang Keterangan :
memanfaatkan jalan tersebut. Kemudian timbul y* = nilai crisp
persoalan apabila volume lalu lintas/kendaraan µR(y) = derajat keanggotaan dari y
mendekati kapasitas jalan yang dapat mengakibatkan
kemacetan, ketidakaturan lalu lintas, kecelakaan, dan Proses perhitungan sistem inferensi fungsi
pengaruh psikis para pengguna jalan (Triana, 2009). mamdani diperoleh dari rentang nilai kriteria yang
Selain jumlah kendaraan, jalan yang merupakan salah sudah ditentukan. Rentang nilai tersebut nantinya
satu komponen berpengaruh dalam sistem lalu lintas digunakan sebagai data untuk menentukan waktu
memiliki klasifikasi tertentu. Berdasarkan fungsinya, nyala lampu lalu lintas. Data pada rentang nilai
jalan diklasifikasikan menjadi 4 dengan skala tersebut akan digunakan dalam pengujian secara acak
wilayah perkotaan/sekunder. (sumber : UU RI dengan mempertimbangkan dan mengkombinasikan
Nomor 38 Tahun 2004 & Departemen besaran nilai ketiga kriteria input tersebut secara
Pemukiman dan Prasarana Wilayah) : bergantian. Berikut adalah rentang nilai kriteria yang
ditampilkan dalam Tabel I.
1. Jalan Arteri
Kecepatan Rencana Tabel 1
30 km/jam
paling rendah
Lebar Minimal badan Kriteria Variabel Input Range Nilai
8 ± 11 meter
jalan
Mobil 0 ± 80
2. Jalan Kolektor Lebar Jalan 5 ± 15
Kecepatan Rencana Motor 0 ± 90
20 km/jam
paling rendah
Lebar Minimal badan Setelah mengetahui rentang nilai kriteria,
7 ± 9 meter selanjutnya diberikan satu contoh data kondisi
jalan
persimpangan ruas jalan yang digunakan sebagai data
input pada tiap kriteria.

25
Implementasi Fuzzy Mamdani Pada Lampu Lalu Lintas Renaldi

V Q wr
V F wr

L^
Tabel 2
wr Q V Q yr
yr F wr
Áð !
V R yr
á
Variabel Input Nilai

Jumlah Mobil 20
Lebar Jalan 9
Jumlah Motor 15

A. Fuzzifikasi
Fuzzifikasi mengkonversi inputan data/crisp set
ke dalam bentuk fuzzy input yang nilai kebenarannya
bersifat pasti (crisp input), berupa nilai linguistik
yang semantiknya ditentukan berdasarkan fungsi
keanggotaan tertentu (Suyanto, 2007).
Nilai keanggotaan himpunan Sedikit, Sedang,
Banyak dari variabel Mobil, diperoleh melalui fungsi
sebagai berikut :

V R ur
Gambar 2 Himpunan fuzzy motor

ur F V

L^ sw Q V Q ur
ur F sw
Nilai keanggotaan himpunan Sempit, Sedang,
Á
V Q sw
á Lebar dari variabel Lebar Jalan, diperoleh melalui

V Q sw œ R xw
sá fungsi sebagai berikut :
Ó V F sw VRz
Ö

V L vr zFV
L vr F sw

L^ x Q VQz
Ô xw F V zFx
á
Á
Ö V L vr
Á
VQx
á
Õ xw F vr á
V Q wr V Q x œ R sr

Ó VFx
V F wr Ö

VLz

L^ wr Q V Q xw L zFx
xw F wr Ô sr F V
Áð ! á

V R xw
á
Ö
Á

Õ sr F z á VLz
VQz
VFz

L^ z Q V Q sr
sr F z
Áú
V R sr
á

Gambar 1 Himpunan fuzzy mobil

Nilai keanggotaan himpunan Sedikit, Sedang,


Banyak dari variabel Motor, diperoleh melalui fungsi
sebagai berikut :

V R vr
vr F V

L^ tr Q V Q vr
Gambar 3 Himpunan fuzzy pH

vr F tr
Á
V Q tr
á
Nilai keanggotaan himpunan Cepat, Sedang,

V Q tr œ R yr

Ó V F tr
Lama dari variabel Output Lampu Merah, diperoleh

Ö

V L vw
melalui fungsi sebagai berikut :

L vw F tr V R tw
Ô yr F V
á

Ö tw F V
Á rá

Õ yr F vw á V L vw –L^ tr Q V Q tw
tw F tr
Áñ
V Q tr
á

26
Jurnal MNEMONIC Vol 3, No. 1, Februari 2020

V Q tr œ R vr
Ó V F tr
Ö
rá 10 Sedang Sempit Sedikit Sedang
V L ur
L ur F tr
11 Sedang Sedang Sedikit Sedang

Ô vr F V
á

Ö
Á 12 Sedang Lebar Sedikit Sedang

Õ vr F ur á V L ur
13 Sedang Sempit Sedang Cepat

V Q uw
14 Sedang Sedang Sedang Cepat

V F uw

L^ uw Q V Q vr
15 Sedang Lebar Sedang Sedang

vr F uw
Áú 16 Sedang Sempit Banyak Cepat

V R vr
á
17 Sedang Sedang Banyak Cepat
sá 18 Sedang Lebar Banyak Sedang
19 Banyak Sempit Sedikit Cepat
20 Banyak Sedang Sedikit Cepat
21 Banyak Lebar Sedikit Sedang
22 Banyak Sempit Sedang Cepat
23 Banyak Sedang Sedang Cepat
24 Banyak Lebar Sedang Cepat
25 Banyak Sempit Banyak Cepat
26 Banyak Sedang Banyak Cepat
27 Banyak Lebar Banyak Cepat

C. Defuzzifikasi
Dalam metode mamdani, defuzzifikasi
dilakukan untuk mendapatkan nilai crisp dengan
Gambar 4 Himpunan fuzzy jenis ikan mengubah nilai output menggunakan metode
centroid. Sebelum proses defuzzifikasi, terdapat
B. Sistem Inferensi Fuzzy proses komposisi yaitu penyatuan hasil clipping dari
Proses Inferensi melakukan penalaran semua aturan fuzzy sehingga menghasilkan satu
menggunakan fuzzy input dan aturan fuzzy yang fuzzy set tunggal. Proses perhitungan defuzzifikasi
telah ditentukan sehingga menghasilkan fuzzy output menggunakan metode centroid dituliskan seperti
(Suyanto, 2007). Proses inferensi pada model dalam persamaan 1.
mamdani, dapat dilakukan dengan dua metode
inferensi yaitu clipping (alpha cut) atau scaling. y=
à ìÁV:ì; 6:8
= 9á87 = 48,6
Namun cara yang paling sering dipakai adalah ÃÁV:ì;
clipping karena mudah untuk diimplementasikan.
Aturan fuzzy atau rule based dalam bentuk IF- dari perhitungan diatas didapatkan nilai nyala lampu
THEN digunakan dalam sistem inferensi model merah adalah 48,6 detik sehingga dapat dikategorikan
mamdani. Dari aturan fuzzy yang sudah ditentukan, sesuai dengan ketentuan output pada tabel berikut :
digunakan aturan Conjunction (^) pada nilai-nilai
linguistic untuk menentukan derajat keanggotaan Tabel 4. Range Nilai Output Fuzzy
minimum. Kemudian dilanjutkan dengan
menggunakan aturan Disjunction (v) untuk memilih Kategori Range
derajat keanggotaan maximum. Aturan fuzzy atau
Rule based yang telah ditentukan disajikan dalam Cepat 0 ± 80
Tabel III. Sedang 5 ± 15
Lama 0 ± 90
Tabel 3. Kondisi Rule Based
INPUT OUTPUT 3. ANALISIS HASIL
Rule Lebar Lampu Pengujian dilakukan untuk mengetahui
Mobil Motor
Jalan Merah perbandingan dan hasil optimal dari nyala lampu
1 Sedikit Sempit Sedikit Lama merah menggunakan metode fuzzy mamdani dan
2 Sedikit Sedang Sedikit Lama metode konvensional. Pengujian dilakukan dengan
3 Sedikit Lebar Sedikit Lama prosedur menggunakan tiga variabel input pada
4 Sediktit Sempit Sedang Lama persimpangan jalan (simpang 4) dengan lebar tiap
5 Sedikit Sedang Sedang Lama jalan berbeda dan jumlah mobil serta motor yang
6 Sedikit Lebar Sedang Lama berhenti berubah-ubah pada tiap kondisi tertentu.
7 Sedikit Sempit Banyak Sedang Sebanyak 24 data digunakan sebagai data uji dengan
8 Sedikit Sedang Banyak Sedang hasil yang ditampilkan pada Tabel 5 dan Tabel 6.
9 Sedikit Lebar Banyak Sedang

27
Implementasi Fuzzy Mamdani Pada Lampu Lalu Lintas Renaldi

Tabel 5. Pengujian Metode Mamdani


Simpang Lebar Hasil Fuzzy Mamdani
Mobil Motor
Jalan Jalan (Lampu Merah)
1 45 5 15 30 detik
2 28 10 12 36.1 detik
3 10 9 25 54.9 detik
4 20 6 30 39.5 detik
1 20 5 20 48.6 detik
2 50 10 35 30 detik
3 68 9 57 10.6 detik
4 14 6 4 55,8 detik
1 3 6.5 16 55.6 detik
2 18 12.5 40 51.4 detik
3 13 13.5 45 55.9 detik
4 33 12.8 11 30 detik
1 24 6.5 3 42.7 detik
2 11 12.5 22 55.3 detik
3 36 13.5 12 30 detik
4 5 12.8 8 57 detik
1 3 8 3 57.4 detik
2 24 8.7 9 42.7 detik
3 11 6.2 8 56.1 detik
4 42 14 36 30 detik
1 12 8 6 56.1 detik
2 6 8.7 12 56.3 detik
3 36 6.2 2 30 detik
4 28 14 10 35.2 detik
Total 1017.2 detik

Tabel 6. Sistem Metode Konvensional


Simpang Lebar
Mobil Motor Nyala Lampu Merah
Jalan Jalan
1 45 5 15 90 detik
2 28 10 12 120 detik
3 10 9 25 90 detik
4 20 6 30 120 detik
1 20 5 20 90 detik
2 50 10 35 120 detik
3 68 9 57 90 detik
4 14 6 4 120 detik
1 3 6.5 16 90 detik
2 18 12.5 40 120 detik
3 13 13.5 45 90 detik
4 33 12.8 11 120 detik
1 24 6.5 3 90 detik
2 11 12.5 22 120 detik
3 36 13.5 12 90 detik

28
Jurnal MNEMONIC Vol 3, No. 1, Februari 2020

4 5 12.8 8 120 detik


1 3 8 3 90 detik
2 24 8.7 9 120 detik
3 11 6.2 8 90 detik
4 42 14 36 120 detik
1 12 8 6 90 detik
2 6 8.7 12 120 detik
3 36 6.2 2 90 detik
4 28 14 10 120 detik
Total 2520 detik

Berdasarkan hasil perhitungan pada Tabel 5 dan [3] Taufik, R. & Supriono., 2008. Rancang Bangun
Tabel 6, diperoleh waktu yang dihasilkan oleh Simulator Kendali Lampu Lalu Lintas Dengan
metode mamdani berubah secara adaptif sesuai Logika Fuzzy Berbasis Mikrokontroler.
dengan jumlah kendaraan dan lebar jalan pada tiap Seminar Nasional IV SDM Teknologi Nuklir
persimpangan yang dilalui oleh kendaraan, berbeda ,25-26 Agustus 2008, Sekolah Tinggi Teknologi
dengan sistem metode konvensional yang memiliki Nuklir. Yogyakarta.
waktu tunggu yang sama pada tiap persimpangan [4] Departemen Perhubungan., 1993. Peraturan
jalan, meskipun jumlah kendaraan dan lebar jalan Pemerintah RI Tahun 1993 Tentang Prasarana
yang dilalui berbeda. Waktu tunggu yang dihasilkan dan Lalu Lintas Jalan. Available
oleh metode mamdani dapat disesuaikan dengan at:http://hubdat.dephub.go.id/peraturan-
kondisi jumlah kendaraan dan lebar jalan pada tiap pemerintah/79-pp-no-43-tahun-1993-tentang-
persimpangan. prasarana-dan-lalu-lintas-jalan/download.
[5] Prasetyo, E. E. & Wahyunggoro, O., 2015.
4. KESIMPULAN Desain Pengatur Lampu Lalu Lintas Adaptif
Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa Dengan Kendali Logika Fuzzy. Seminar
sistem fuzzy mamdani dapat digunakan untuk Nasional Teknologi Informasi dan Multimedia
meminimalkan waktu tunggu secara dinamis bagi 6 ± 8 Februari 2015, STMIK AMIKOM.
pengguna jalan di persimpangan jalan. Dengan Yogyakarta.
menentukan data yang berubah-ubah pada inputan [6] Prasetyo, H. & Sutisna, U., 2014. Implementasi
jumlah mobil, lebar jalan, dan jumlah motor Algoritma Logika Fuzzy Untuk Sistem
diperoleh lama detik lampu merah yang berbeda tiap Pengaturan Lampu Lalu Lintas Menggunakan
kondisi sehingga jumlah detik yang dihasilkan lebih Mikrokontroler. (2), pp.1±8. Tekhno, Oktober
minimal dibandingkan dengan metode konvensional. 2014. Purwokerto.
Pada penelitian selanjutnya, metode ANFIS [7] Hadi, H.N & Mahmudy, W.F., 2015.
dapat diterapkan pada nyala lampu merah untuk PENILAIAN PRESTASI KINERJA
mengoptimasi nilai waktu tunggu lampu merah bagi PEGAWAI MENGGUNAKAN FUZZY
pengguna jalan mengingat metode logika fuzzy tidak TSUKAMOTO., Jurnal Teknologi Informasi
memiliki kemampuan belajar. Selain itu sistem dapat dan Ilmu Komputer (JTIIK). 2(1), pp. 41-48.
diimplementasikan pada persimpangan lebih dari 4 [8] Aprizal, M. Rahman, D. & Mardiani.,2015
ruas jalan seperti pada 6 ruas jalan. Perbandingan Metode Logika Fuzzy Tsukamoto
Dan Logika Fuzzy Mamdani Dalam Pemilihan
DAFTAR PUSTAKA Penerima Beasiswa Pada STMIK Global
[1] Yudanto, A.Y., Apriayadi M. & Sanjaya, K., Informatika MDP.
2013. Optimalisasi Lampu Lalu Lintas dengan [9] Riwinoto, R. & Isal, Y.K., 2010. Simulasi
Fuzzy Logic. Optimasi Pengaturan Lalu Lintas Di Kota
[2] Kementerian PU, 2004. Undang - Undang RI Depok Dengan Menggunakan Pendekatan
Nomor 38 Tahun 2004 Tentang Jalan. Available Greedy Berbasis Graf. Prosiding Seminar
at: www.pu.go.id/uploads/services/service201 Nasional Sistem dan Informatika 2010, 13
21011145510. pdf November 2013. Bali.

29

Anda mungkin juga menyukai