Anda di halaman 1dari 5

9

PENERAPAN ALGORITMA DIJKSTRA PADA APLIKASI JASA TRANSPORTASI


ONLINE DI KOTA MEDAN

Abdul Alfattah Hidayah1), Samsudin,2), dan Triase3)

1,2,3
Sistem Informasi, Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Islam Negeri Sumatera Utara
Email: abdul.alfattah@uinsu.ac.id
Email: mr.samsudin@gmail.com
Email: triase@uinsu.ac.id

ABSTRACT
This study aims to determine the shortest route in the application of online transportation services
which is the main attraction for entrepreneurs who want to start looking for their fortune in technology and
transportation, given the enormous opportunity where the human population is very large. increased, and
some human activities had to be carried out. fulfilled. Some online transportation service companies use paid
features provided by Google to determine the shortest distance and route, thus costing a lot of money. In this
study, to determine the shortest route on a journey, it is necessary to calculate using an algorithm method,
namely the dijkstra algorithm which is an algorithm used to solve the problem of the shortest route or the
shortest path from one point to another at a point. weighted graph, The distance between vertices is the
weight value of each edge in the graph. A graph that has a weight must be positive (weight >= 0). Dijkstra's
algorithm itself uses a greedy strategy in its operation, where in each step the chosen one with the smallest
weight connects the selected node with other nodes that have not been selected.

Keywords: dijkstra algorithm, online transportation service, shortest route,

PENDAHULUAN google untuk menentukan jarak dan rute terpendek


Di era modern saat ini, manusia sudah banyak pada sebuah perjalanan, sehingga memakan biaya
melakukan revolusi ilmiah, baik dalam bidang yang tidak sedikit dalam menentukan jarak dan rute
fisika, astronomi, kimia, biologi, teknologi, dan terpendek tersebut. Untuk dapat menghemat biaya
beberapa ilmu pengetahuan lain. Salah satu bidang yang akan keluar, dibutuhkan sebuah sistem ataupun
ilmiah yang mempunyai perkembangan sangat pesat algoritma yang dapat menentukan rute terpendek pada
adalah pada bidang teknologi. Teknologi sudah sebuah perjalanan sehingga tidak perlu menggunakan
menjadi kebutuhan primer pada manusia saat ini, fitur berbayar yang sudah disediakan oleh google.
salah satunya ada pemanfaatan teknologi pada Dalam penelitian ini, untuk menentukan rute terpendek
bidang angkutan dan transportasi yaitu ojol (ojek dalam sebuah perjalanan, maka dibutuhkan sebuah
online) yang dapat mengantarkan penumpang perhitungan dengan menggunakan metode algoritma
kemana saja dan kapan saja. Aplikasi ojol inipun yaitu algoritma dijkstra yang merupakan sebuah
sudah menjadi daya tarik tersendiri untuk para algoritma yang digunakan untuk menyelesaikan
pengusaha yang ingin memulai mencari peruntungan persoalan pencarian rute terpendek ataupun lintasan
pada bidang teknologi dan transportasi, mengingat terpendek dari satu vertex ke vertex yang lainnya
peluang yang cukup besar dimana jumlah populasi pada suatu graf yang berbobot, jarak antara vertex
manusia yang semakin banyak, dan beberapa adalah nilai bobot dari setiap edge pada graph. Suatu
kesibukan manusia yang harus dipenuhi. Aplikasi graf yang mempunyai bobot, harus mempunyai nilai
ojol inipun tentunya akan dapat digunakan dalam yang positif (bobot >= 0). Algoritma Dijkstra sendiri
beberapa macam aktifitas manusia sehari-hari seperti menggunakan strategi greedy dalam pengerjaannya,
mengantar ke kantor, sekolah, pengantaran paket. dimana pada setiap langkah dipilih sisi dengan bobot
Beberapa perusahaan jasa transportasi online terkecil yang menghubungkan sebuah simpul yang
menggunakan fitur berbayar yang disediakan oleh sudah terpilih dengan simpul lain yang belum terpilih

Penerapan Algoritma Dijkstra Pada Aplikasi Jasa Transportasi Online Di Kota Medan (Abdul Alfattah Hidayah, Samsudin, dan Triase)
Al Ulum Sains dan Teknologi Vol. 7 No. 1 November 2021 10
(Harahap & Khairina, 2017). Node digunakan didalam sangat membantu dalam mendefinisikan arsitektur
perhitungan pada algoritma dijkstra, dikarenakan sistem yang akan dibuat secara keseluruhan.
algorima Dijkstra menggunakan graph berarah pada 3. Revise (Prototype Evaluation), pada tahap ini
pengerjaanya untuk penentuan rute lintasan terpendek. pelanggan akan melakukan evaluasi kepada
Algoritma ini berfungsi untuk menemukan lintasan prototype yang sudah di desain, apabila sudah
terpendek berdasarkan titik yang mempunyai bobot sesuai maka akan masuk ke proses selanjutnya
paling kecil ataupun terkecil dari satu titik ke titik yaitu coding. Apabila prototype belum sesuai
lainnya (Ardana & Saputra, 2016). Sedangkan menurut keinginan maka penulis akan melakukan revisi
(Triase & Aprilia, 2020) algoritma Dijkstra merupakan terhadap prototype dengan mengulang langkah-
salah satu algoritma yang banyak digunakan dan sangat langkah sebelumnya.
popular dalam menyelesaikan sebuah permasalahan 4. Coding, merupakan penerjemahan desain dalam
dalam pencarian jalur terpendek. Dalam penyelesaian- bahasa pemrograman yang bisa dikenali oleh
nya algoritma ini memiliki teknik sumber tunggal komputer. Dalam penelitian ini, penulis akan
untuk menentukan jalur terpendek. Algoritma ini melakukan coding menggunakan bahasa
mempunya sebuah teori dasar yaitu, dalam setiap pemrograman Java melalui Android Studio.
vertex tertentu mempunyai peran sebagai titik jalur 5. Testing, pada tahap ini penulis akan menguji
terpendek untuk ke semua titik lain yang ingin dituju. coba sistem yang sudah dibuat agar benar-benar
Algoritma Dijkstra ini tidak hanya terfokus dalam sesuai dengan kebutuhan. Tahapan yang
mencari jalur terpendek dari setiap vertex, namun dilakukan untuk testing adalah pengetesan
dapat mencari jalur ke semua vertex yang ada. program untuk menemukan kesalahan-kesalahan
ataupun bug yang mungkin terjadi.
METODE PENELITIAN 6. Implementation and Maintenance, pada tahap ini
Pendekatan pada penelitian ini didasarkan sistem yang sudah siap untuk digunakan akan di
dengan menggunakan model pengembangan sistem implementasikan pada pengguna dan nantinya
pada perangkat lunak yaitu metode pengembangan melakukan pengembangan lebih lanjut terhadap
sistem Prototype. Menurut (Widiyanto, 2018), metode sistem tersebut.
Prototype merupakan sebuah proses dalam pembuatan
model secara sederhana terhadap sebuah software yang HASIL DAN PEMBAHASAN
memungkinkan pengguna memiliki gambaran mengenai Tahap Perancangan
sistem yang akan dibuat dan memungkinkan melakukan Dalam melakukan orderan, seorang aktor
pengujian terhadap sistem. Metode Prototype sendiri customer pastinya mempunyai aktifitas-aktifitas yang
memungkinkan untuk seorang pengembang dan pemakai akan dilalui agar dapat melakukan pesanan terhadap
dapat melakukan interaksi dalam proses pembuatan sistem, jasa transportasi online yang akan dirancang. Pada
sehingga memudahkan pengembang dalam melakukan activity ini, user dapat melakukan pemesanan jasa
pemodelan terhadap sistem yang akan dibuat. transportasi online, dimana customer setelah melakukan
Menurut (Mubarok et al., 2015), adapun tahapan- login dan berada pada halaman utama, customer dapat
tahapan dalam penggunaan metode Prototype yaitu: memilih menu Bike kemudian memasukkan alamat
1. Listen to Customer, dalam tahap ini penulis yang akan dituju, dan juga memasukkan alamat
melakukan komunikasi untuk mengidentifikasi penjemputan. Setelah mengisi data alamat yang dituju
tentang bagaimana sistem yang diinginkan dan dan juga alamat penjemputan, maka customer dapat
diharapkan pada perusahaan yang berkaitan, langsung melakukan proses transaksi ataupun
sehingga penulis dapat merancang sebuah sistem melakukan pemesanan. Setelah melakukan pemesanan,
usulan yang didapatkan melalui identifikasi pada sistem secara otomatis akan mencarikan driver yang
keinginan perusahaan terkait. Penulis akan sedang online. Orderan akan segera berlangsung ketika
melakukan identifikasi sistem, yakni: sistem sudah mendapatkan driver. Ketika orderan
2. Build Prototype, pada tahap ini bertujuan untuk telah selasai, maka customer akan melakukan
memberikan gambaran tampilan yang akan dikerja- aktifitas pembayaran. Adapun aktifitas-aktifitas pada
kan beserta gambaran tentang tahap-tahap yang akan customer telah dirancang oleh penulis, yakni:
dikerjakan. Dalam melakukan tahap ini dapat
11

Gambar 3 Menu Bike Aplikasi Jasa Transportasi


Online

Gambar 1 Diagram Activity Aplikasi yang akan


dibangun

Tahap Implementasi

Gambar 4 Tampilan Mendapatkan Driver dan


Gambar 2 Menu Utama Aplikasi Jasa Transportasi Keterangan Rute Terpendek Algoritma
Online Dijkstra

Penerapan Algoritma Dijkstra Pada Aplikasi Jasa Transportasi Online Di Kota Medan (Abdul Alfattah Hidayah, Samsudin, dan Triase)
Al Ulum Sains dan Teknologi Vol. 7 No. 1 November 2021 12
Tahap Pengujian Algoritma Dijkstra Dari Tabel 1, terdapat jarak antar vertex ataupun
Pada penelitian ini, aplikasi jasa transportasi node yang sudah ditentukan penulis berdasarkan
online yang akan dibangun nantinya menggunakan jarak yang tertera pada Google Maps menggunakan
algoritma dijkstra sebagai penentuan rute terpendek satuan jarak kilometer (km) yakni:
dan juga jarak yang akan ditempuh. Adapun contoh Tabel 2 Tabel Jarak Antara Node
kasus yang diangkat penulis mengenai pencarian rute Node
Node Tujuan Jarak (Kilometer)
terpendek seperti tertera pada gambar berikut ini: Awal
A B 1,0 km
B A 1,0 km
B C 1,1 km
B G 2,0 km
C B 1,1 km
C D 0,95 km
D C 0,95 km
D E 0,55 km
D H 0,35 km
E D 0,55 km
E F 0,35 km
Gambar 5 Contoh Kasus Algoritma Dijkstra F E 0,35 km
G B 2,0 km
G H 1,3 km
G I 0,45 km
H D 0,35 km
H G 1,3 km
I G 0,45 km
I J 1,4 km
J I 1,4 km
J K 1,0 km
K F 0,35 km

Adapun perhitungan manual algoritma


Gambar 6 Graf Contoh Kasus Algoritma Dijkstra dijkstra yang telah dihitung penulis menurut contoh
kasus yang diangkat penulis seperti yang tertera
Seperti yang tertera pada gambar 6 diatas yang
pada gambar 5 sebagai titik-titik lokasi yang tertera
merupakan sebuah graf berarah dan berbobot yang
pada google maps, gambar 6 yang merupakan hasil
merupakan hasil penerjemahan dari gambar 5, dapat
graph dari terjemahan pada gambar 5, dan juga
dilihat pada kasus yang diangkat penulis menetapkan
Tabel 1 yang didalamnya terdapat daftar lokasi dan
node ataupun vertex berjumlah sebanyak 11 titik node.
juga jarak antara satu vertex dengan vertex yang
Adapun node-node tersebut yakni:
lainnya adalah sebagai berikut:
Tabel 1 Daftar Lokasi Rute Terpendek
Tabel 3 Hasil Perhitungan Manual Dijkstra Node F
Node Daerah/Jalan
C A B C D E F G H I J K
A UNIMED
∞ ∞ ∞ ∞ ∞ 0𝐹 ∞ ∞ ∞ ∞ ∞
B Jalan Willem Iskandar F ∞ ∞ ∞ ∞ 0,35𝐹 0𝐹 ∞ ∞ ∞ ∞ ∞
C Jalan Perjuangan E ∞ ∞ ∞ 0,9𝐸 0,35𝐹 0𝐹 ∞ ∞ ∞ ∞ ∞
D Jalan Pelita I D ∞ ∞ 1,85𝐷 0,9𝐸 0,35𝐹 0𝐹 ∞ 1,25𝐷 ∞ ∞ ∞
E Jalan H. M Said H ∞ ∞ 1,85𝐷 0,9𝐸 0,35𝐹 0𝐹 2,55𝐻 1,25𝐷 ∞ ∞ ∞
F Kampus Pasca Sarjana UINSU C ∞ 2,95𝐶 1,85𝐷 0,9𝐸 0,35𝐹 0𝐹 2,55𝐻 1,25𝐷 ∞ ∞ ∞
G Jalan Gurilla G ∞ 2,95𝐶 1,85𝐷 0,9𝐸 0,35𝐹 0𝐹 2,55𝐻 1,25𝐷 3,0𝐺 ∞ ∞
H Jalan Rakyat B 3,95𝐵 2,95𝐶 1,85𝐷 0,9𝐸 0,35𝐹 0𝐹 2,55𝐻 1,25𝐷 3,0𝐺 ∞ ∞
I Jalan Sentosa Baru I 3,95𝐵 2,95𝐶 1,85𝐷 0,9𝐸 0,35𝐹 0𝐹 2,55𝐻 1,25𝐷 3,0𝐺 4,4𝐼 ∞
J Jalan Prof. M. Yamin A 3,95𝐵 2,95𝐶 1,85𝐷 0,9𝐸 0,35𝐹 0𝐹 2,55𝐻 1,25𝐷 3,0𝐺 4,4𝐼 ∞
K Universitas HKBP Nommensen J 3,95𝐵 2,95𝐶 1,85𝐷 0,9𝐸 0,35𝐹 0𝐹 2,55𝐻 1,25𝐷 3,0𝐺 4,4𝐼 5,4𝐽
13
Keterangan: KESIMPULAN
c = current Berdasarkan penelitian yang telah penulis
∞ = tak hingga (tidak terhubung) lakukan yaitu adalah mengimplementasikan
d = distance
algoritma Dijkstra dalam aplikasi transportasi online
dapat ditarik kesimpulan yaitu Algoritma dijkstra
Tabel 4 Hasil Perhitungan Manual Dijkstra Node F
sangat membantu mendapatkan rute terpendek pada
Node Rumus (km) Node Rumus (km)
sebuah orderan dengan sangat optimal dan dapat
= c+d = c+d
dimanfaatkan dalam pemetaan pada aplikasi
= B + 1,0 = H + 1,3
A G transportasi online yang dibuat untuk mencari rute-
= 2,95 + 1,0 = 1,25 + 1,3
= 3,95 km = 2,55 km rute terpendek pada sebuah perjalanan dengan
=c+d = c+d memanfaatkan node-node yang sudah ditentukan
= C + 1,1 = D + 0,35 pada suatu graf yang berbobot, dimana masing-
B H
= 1,85+ 1,1 = 0,9 + 0,35 masing pada node ataupun vertex tersebut sudah
= 2,95 km = 1,25 km memiliki nilai jarak yang sudah ditetapkan.
= c+d = c+d
= D + 0,95 = G + 0,45
C I DAFTAR PUSTAKA
= 0,9 + 0,95 = 2,55 + 0,45
= 1,85 km = 3 km Ardana, D., & Saputra, R. (2016). Penerapan
= c+d = c+d Algoritma Dijkstra pada Aplikasi Pencarian
= E + 0,55 = I + 1,4 Rute Bus Trans Semarang. Seminar Nasional
D J Ilmu Komputer.
= 0,35 + 0,55 = 3 + 1,4
= 0,9 km = 4,4 km
= c+d = c+d Harahap, M. K., & Khairina, N. (2017). Pencarian
= F + 0,35 = J + 1,0 Jalur Terpendek dengan Algoritma Dijkstra.
E K SinkrOn, 2(2), 18.
= 0 + 0,35 = 4,4 + 1,0
= 0,35 km = 5,4 km https://doi.org/10.33395/sinkron.v2i2.61
= c+d
F =0+0 Mubarok, F., Harliana, H., & Hadijah, I. (2015).
= 0 km Perbandingan Antara Metode RUP dan
Prototype Dalam Aplikasi Penerimaan Siswa
Baru Berbasis Web. Creative Information
Berdasarkan perhitungan node F, dapat
Technology Journal, 2(2), 114.
disimpulakan node F mempunyai panjang lintasan https://doi.org/10.24076/citec.2015v2i2.42
masing-masing, yakni:
a. F → A = F-E-D-C-B-A dengan panjang lintasan Triase, T., & Aprilia, R. (2020). Implementasi
3,95km Penyaluran Paket Online Shop Menggunakan
b. F → B = F-E-D-C-B, dengan panjang lintasan Algoritma FIFO dan Dijkstra. Query: Journal
2,95km of Information Systems, 4(1), 60–67.
c. F → C = F-E-D-C, dengan panjang lintasan
Widiyanto, W. W. (2018). Analisa Metodologi
1,85km Pengembangan Sistem Dengan Perbandingan
d. F → D = F-E-D, dengan panjang lintasan 0,9km Model Perangkat Lunak Sistem Informasi
e. F → E = dengan panjang lintasan 0,35km Kepegawaian Menggunakan Waterfall
f. F → G = F-E-D-H-G, dengan panjang lintasan Development Model, Model Prototype, Dan
2,55km Model Rapid Application Development (Rad).
Jurnal Informa Politeknik Indonusa Surakarta
g. F → H = F-E-D-H, dengan panjang lintasan
ISSN, 4(1), 34–40.
1,25km http://www.informa.poltekindonusa.ac.id/inde
h. F → I = F-E-D-H-G-I, dengan panjang lintasan x.php/informa/article/view/34
3,0km
i. F → J = F-E-D-H-G-I-J, dengan panjang lintasan
4,4km
j. F → K = F-E-D-H-G-I-K, dengan panjang
lintasan 5,4km

Penerapan Algoritma Dijkstra Pada Aplikasi Jasa Transportasi Online Di Kota Medan (Abdul Alfattah Hidayah, Samsudin, dan Triase)

Anda mungkin juga menyukai