Sistem informasi manajemen adalah serangkaian sub sistem informasi yang menyeluruh dan
terkoordinasi secara rasional dan terpadu yang mampu mentransformasi data sehingga menjadi
informasi lewat serangkaian cara, guna meningkatkan produktivitas yang sesuai dengan
gaya dan sifat manajer atas dasar kriteria mutu yang telah ditetapkan .
Dengan kata lain SIM adalah sebagai suatu sistem berbasis komputer yang menyediakan
informasi bagi beberapa pemakai dengan kebutuhan yang sama. Para pemakai biasanya
membentuk suatu entitas organisasi formal, perusahaan atau sub unit dibawahnya.
Informasi menjelaskan perusahaan atau salah satu sistem utamanya mengenai apa yang terjadi di
masa lalu, apa yang terjadi sekarang dan apa yang mungkin terjadi di masa yang akan datang.
Informasi tersebut tersedia dalam bentuk laporan periodik, laporan khusus dan ouput dari model
matematika. Output informasi digunakan oleh manajer maupun non manajer dalam perusahaan
saat mereka membuat keputusan untuk memecahkan masalah.
Ada beberapa faktor yang membuat SIM menjadi semakin diperlukan, antara lain bahwa manajer
harus berhadapan dengan lingkungan bisnis yang semakin rumit. Salah satu alasan dari
kerumitan ini adalah semakin meningkatnya kerumitan di dunia bisnis dengan munculnya
peraturan dari pemerintah. Lingkungan bisnis bukan hanya rumit tetapi juga dinamis. Oleh sebab
itu manajer harus membuat keputusan dengan cepat terutama dengan munculnya masalah
manajemen dengan munculnya pemecahan yang memadai.
SIM yang baik adalah SIM yang mampu menyeimbangkan biaya dan manfaat yang akan
diperoleh artinya SIM akan menghemat biaya, meningkatkan pendapatan serta tak terukur, yang
muncul dari informasi yang sangat bermanfaat. Tujuan sistem informasi manajemen adalah
memenuhi kebutuhan informasi umum semua manajer dalam perusahaan atau dalam subunit
organisasional perusahaan. SIM menyediakan informasi bagi pemakai dalam bentuk laporan dan
output dari berbagai simulasi model matematika.
Keberhasilan dari pembangunan tidak terlepas dari peran aktif dari semua sektor terutama sektor
transportasi. Luasnya wilayah jasa pelayanan angkutan darat yang harus dapat dijangkau, yang
meliputi seluruh wilayah Indonesia, maka perlu dilakukan suatu penanganan khusus dalam
meningkatkan kualitas pelayanan transportasi yang aman, selamat, mudah dijangkau, berdaya
saing dan terintegrasi.
Pengelolaan pelayanan transportasi dalam skala nasional merupakan pekerjaan yang kompleks.
Pekerjaan ini harus memperhitungkan berbagai sub mode transportasi baik umum maupun
pribadi, berbagai event-event rutin maupun khusus yang dapat meningkatkan beban transportasi
seperti angkutan lebaran, natal dan tahun baru, liburan, bencana alam, kondisi operasional di
lapangan (kemacetan lalu lintas yang semakin parah di kota-kota besar dan metropolitan),
perkembangan sarana-prasarana transportasi dan juga tindakan-tindakan pihak-pihak lain yang
dapat mengganggu jalannya pelayanan jasa angkutan. Dalam penyelenggaraan transportasi,
sangat perlu kecepatan informasi agar setiap permasalahan dapat diatasi secara cepat dan
semaksimal mungkin.
Kondisi tersebut perlu dan harus didukung dengan sistem teknologi informasi untuk transportasi
yang handal, yang mampu saling mendukung dan terpadu dengan sistem–sistem lainnya. Dalam
rangka mendukung pelaksanaan tugas di bidang transportasi, maka suatu sistem yang berbasis
teknologi informasi yang terintegrasi ditingkat regional maupun nasional, merupakan suatu
kebutuhan utama, mengingat tantangan tugas masa depan yang dituntut untuk mampu
menyediakan pelayanan.
Transportasi dengan cepat, tepat, konsisten dan mudah selalu tersedia setiap saat (Timely
Available) itulah yang kini menjadi tuntutan dari masyarakat. Guna mewujudkan sistem tersebut,
pada saat ini hal tersebut sangat dimungkinkan dengan semakin pesatnya perkembangan
teknologi informasi yang didukung pula oleh perkembangan kemampuan sumber daya manusia
di Indonesia dalam penguasaan teknologi informasi. Dalam perencanaan pembangunan
transportasi, pemanfaatan data base dengan menggunakan teknologi informasi berbasis GIS
(Geografic Information Sistem) sangat diperlukan. Pada tingkat operasional guna mengatasi
permasalahan lalu lintas di tingkat lokal maka penerapan Program Aplikasi Pengendalian Lalu
Lintas seperti ATCS/ITCS (Area Traffic Control System/Integrated Traffic Control System), ITS
(Intelegent Transport System), sedangkan ditingkat regional dan nasional pengembangan
Transportation Management Centre (TMC) merupakan salah satu solusi terbaik dari sistem
teknologi informasi yang dapat dikembangkan.
Selain daripada itu dalam rangka melayani kebutuhan informasi transportasi bagi masyarakat dan
penerapan e-governance, penggunaan website, call centre, sms centre merupakan media
informasi yang efektif dan effisien, sedangkan untuk kelancaran dan kemudahan pelayanan
transportasi, pengunaan smart card dimasa datang akan menjadi suatu kebutuhan.
C. Pengertian E-Ticketing
E-ticketing atau electronic ticketing adalah suatu cara untuk mendokumentasikan proses
penjualan dari aktifitas perjalanan pelanggan tanpa harus mengeluarkan dokumen berharga
secara fisik ataupun paper ticket . E-ticketing (ET) adalah peluang untuk meminimalkan biaya
dan mengoptimalkan kenyamanan penumpang. E-ticketing mengurangi biaya proses tiket,
menghilangkan fomulir kertas dan meningkatkan fleksibilitas penumpang dan agen perjalanan
dalam membuat perubahan-perubahan dalam jadwal perjalanan.
Sejalan dengan perkembangan teknololgi informasi, internet kini muncul sebagai alternative
system distribusi informasi travel. Internet merupakan medium yang sempurna untuk menjual
paket perjalanan, karena internet sanggup membawa jaringan supplier yang luas dan basis
kostumer yang besar ke sebuah market place terpusat. Adapun pengertian lain dari E-Ticketing,
atau penjualan tiket online, merupakan salah satu cara bagi orang untuk membeli tiket untuk
acara lokal. Merupakan fasilitas pemesanan tiket online yang dirancang untuk membantu
kelompok masyarakat yang tidak memiliki akses ke sistem jenis ini. Hal ini memungkinkan
kelompok-kelompok masyarakat untuk meningkatkan kegiatan dan menjual tiket secara online
melalui situs web.
Kita tak perlu lagi menghabiskan waktu untuk mengkhawatirkan ‘keamanan’ tiket bepergian
nantinya. Lupakan resiko hilangnya tiket, dicuri, tertinggal, atau bahkan tercebur air. Bahkan E-
ticketing memungkinkan anda, membelikan tiket untuk kerabat pada saat mendadak. Kemudahan
yang demikian ini, merupakan bukti komitmen Garuda Indonesia terhadap konsumennya.
Siapapun dapat membeli tiket pada sistem online. Kita harus mendaftar pada sistem pembayaran
kami untuk menggunakan sarana. Ini adalah proses yang sangat sederhana dan membantu untuk
menyimpan data bagi yang telah membeli tiket. Akan tetapi proses pendaftaranpun harus tetap
dilakukan sebagai syarat dalam melakukan pembeliantiketonline.
D. Manfaat E-Ticketing
Saat ini pembelian tiket baik untuk bepergian memakai travel agent, maskapai penerbangan
ataupun untuk suatu event tidak lagi hanya mengandalkan sistem manual. Tetapi customer bisa
memesannya jauh-jauh hari tanpa harus datang langsung ke kantor yang bersangkutan, yaitu
melalui sistem e-ticketting. Untuk hal ini banyak sekali manfaat serta keuntungan yang akan
didapat baik oleh konsumen ataupun perusahaan. Manfaat tersebut diantaranya :
- Biaya Simpanan - Mengurangi biaya yang terkait dengan pencetakan dan mailing tiket ke
pembeli. Menghilangkan atau mengurangi memerlukan tiket untuk stok, amplop dan pos.
-Buruh Simpanan - Mengurangi tenaga kerja yang terkait dengan pencetakan dan mailing tiket.
Aman dan Aman - E-Tiketiselamat dan aman. Barcode validasi menghilangkan kemungkinan
palsu dan duplikat tiket.
Kehadiran atau Pelaporan - Cari tahu berapa banyak e-tiket patrons anda dihadiri pada saat acara
dan ketika mereka tiba.
Instant Pengiriman - Pembeli senang karena mampu mencetak tiket mereka segera. Tidak perlu
menunggu suratatau mengantri di acara tersebut. Pelanggan dapat mencetak tiket elektronik
mereka segera setelah mereka membelinya. Informasi tambahan E-Tiket menyediakan ruang
untuk tambahan informasi seperti peta jalan, arah, dan informasi lain yang mungkin dibutuhkan
pelanggan.
E. Langkah-Langkah E-Ticketing
Dalam proses e-ticketing terdapat beberapa langkah yang dapat dilakuklan guna mempermudah
kita dalam pemesanan tiket secara online. Dimana dengan e-ticketing kita tidak perlu repot
mengantri dalam memesan tiket serta bisa memesannya kapanpun dan dimanapun. Langkah-
langkah E-Ticketing sangat praktis, serta reservasi adalah yang paling utama sebab syarat mutlak
dari pemesanan tiket online adalah reservasi dimana data kita disimpan sebagai tanda bukti.
Sabagai seorang mobile, sibuk dan akrab dengan e-lifestyle, ada beberapa pilihan yang tersedia
bagi anda. Menelepon Call Center maskapai penerbangan yang dipilih. Langkah berikutnya
adalah pembayaran. Dengan mengutamakan kemudahan, anda dapat melakukannya melalui
ATM, serta credit card. Call Center yang menjamin keamanan saat memasukkan nomor credit
card. Terjamin semua informasi anda akan disimpan dengan rapi dan aman. Jika tertinggal tanda
terima perjalanan, anda dapat meminta duplikatnya di seluruh kantor penjualan tiket maskapai
penerbangan (airport) . Serta untuk perjalanan darat anda juga tidak perlu khawatir apabila
tertinggal tanda terima perjalanan karena melalui e-ticketing semua data anda akan tersimpan
dengan aman pada data base kantor travel tersebut.
F. Permasalahan dan Studi Kasus (contoh)
Saat ini permasalahan pelayanan transportasi baik darat maupun udara yang sangat serius terjadi
di wilayah perkotaan terutama di kota-kota besar dan kota metropolitan didunia. Dominasi
pennggunaan alat transportasi pribadi dalam melalukan perjalanan tidak seimbang dengan luas
jalan-jalan yang ada di tiap daerah. Pada akhirnya akan menyebabkan kepadatan penumpang
yang tinggi di setiap lalu lintas.
Salah satu solusi yang fundamental dari pemerintah khususnya mengenai pemesanan tiket adalah
dengan menerapkan sistem e-ticketing pada setiap perusahaan transportasi yang ada. Karena
dengan adanya sistem e-ticketing dapat memudahkan kita dalam memperoleh tiket.
Namun di balik kemudahan–kemudahan yang ada terdapat juga beberapa masalah diantaranya :
Tidak semua orang mengerti tentang internet artinya belum bisa mengoprasikan internet itu
sendiri Keterbatasan pihak maskapai penerbangan atau pihak travel agent dalam memasarkan
tiketnya secara online.
Belum semua orang mengetahui tentang bagaimana caranya memesan tiket secara online.
Belum semua orang mengetahui dan paham betul tentang e-ticketing.
Selama ini kita mengenal sistem e-ticketting hanya pada perusahaan airlines saja, akan tetapi
seiring dengan kemajuan teknologi, saat ini sistem e-ticketting telah diterapkan pada transportasi
darat dan salah satunya adalah perusahaan Cipaganti Group. Salah satu travel agent yang
menerapkan sistem e-ticketing untuk pertama kalinya adalah Cipaganti travel. Cipaganti Travel (
Door to Door Service ) adalah sebuah layanan angkutan penumpang dengan sistem layanan
penjemputan penumpang ( Door ) dan pengantaran penumpang sampai ke tempat tujuan ( Door )
sesuai dengan trayek / jurusan yang dilayani Cipaganti Travel ( Door to Door Service).
Cipaganti travel merupakan perusahaan jasa travel agent yang berada dibawah perusahaan
Cipaganti Group.
Cipaganti Group adalah perusahaan yang bergerak di sektor riil dengan mengelola beberapa
produk jasa yang sangat dibutuhkan demi perkembangan pembangunan di Indonesia. Cipaganti
Group telah menjadi inspirasi dan contoh riil dunia kewirausahaan hingga saat ini dan
berkembang menjadi Korporasi Nasional.
Keberadaan Cipaganti Group dimulai dengan dibukanya usaha jual beli mobil bekas dengan
nama Cipaganti Motor oleh Andianto Setiabudi pada tahun 1985 di jalan Cipaganti No.84
Bandung. Perkembangan usaha dari tahun ke tahun mengalami peningkatan yang cukup baik
sehingga dapat berkembang dengan memiliki beberapa showroom mobil bekas di jalan
Cipaganti, Cihampelas dan jalan Abdul Muis (d/h Pungkur) Bandung. Pada tahun 1991, seiring
dengan perkembangan perekonomian nasional dan banyaknya perusahaan besar yang melakukan
out source untuk kebutuhan kendaraan sebagai sarana transportasi dan operasional perusahaan.
Dengan pasar yang sedemikian luas dan pertumbuhan kebutuhan kendaraan sebagai pendukung
usaha, maka Cipaganti Motor dikembangkan menjadi Cipaganti Rental yang menyewakan segala
jenis dan merk kendaraan, mulai dari kendaraan angkutan barang, penumpang, pernikahan serta
paket wisata. Saat ini Cipaganti Rental memiliki cabang di kota-kota besar se-Jabodetabek dan
Bandung Priangan.
Pada tahun 2002 dilakukan diversifikasi usaha sejenis dengan target market retail, yaitu Travel &
Paket layanan Door to Door dengan jurusan perdana Bandung-Bogor, kemudian Bandung-
Jakarta, Bandung-Bandara Soekarno Hatta, Bandung-Tasikmalaya dan Bandung-Cirebon. Tahun
2006 dengan adanya akses jalan tol Cipularang, terbuka peluang usaha baru dan Cipaganti
Otojasa mengembangkan layanan Shuttle Service Point to Point Bandung - Jabodetabek yang
terus dikembangkan. Peluang usaha ini sangat besar dan luas sesuai dengan permintaan pasar,
oleh karena itu akan terus dikembangkan sesuai dengan kebutuhan masyarakat yang memerlukan
sarana transportasi antar kota yang aman.
Tahun 2007 adalah pencetusan konsep transportasi terpadu dengan adanya penambahan jasa
layanan bus pariwisata, tours & airlines ticketing ditambah layanan dokumen, paket dan kargo
memberikan solusi menyeluruh kebutuhan transportasi .
Sebagai pelopor jasa travel, Cipaganti Group kini menawarkan cara baru yang nyaman, mudah
dan flexibel yaitu dengan mengeluarkan website pribadi mereka www.cipaganti.co.id, dimana
setiap konsumen saat ini tidak perlu lagi membuang waktu dan tenaganya untuk memesan tiket.
Mereka bisa memesan tiket kapanpun dan dimanapun mereka inginkan.
Pengoperasian websitenya pun dilakukan 24 jam sehingga transaksi pemesanan ’sheet’ dapat
diproses langsung. Setelah reservasi online tersebut selesai dilakukan, konsumenpun akan secara
otomatis mendapat nomor kursi sesuai dengan pemesanan yang mereka lakukan. Selain untuk e-
ticketing www.cipaganti.co.id pun menyediakan berbagai informasi mengenai layanan customer
care, yang mereka namai Layanan Customer Care Cipaganti Shuttle Service. Setiap ide, saran
perbaikan dan kritikan dari para pelanggan Cipaganti Shuttle Service dapat disampaikan melalui
layanan SMS Customer Care dengan cara ketik ISK spasi ide, saran perbaikan dan kritikan Anda
ke nomor 0813 2160 6666 (24 jam). Segala ide, saran perbaikan dan kritikan dari para pelanggan
Cipaganti Shuttle Service akan ditindaklanjuti oleh pihak Manajemen Cipaganti Retail Otojasa.
Dengan begitu semua keinginan konsumen akan ditampung dengan baik sehingga akan tercipta
customer delight dibenak konsumen yang secara otomatis akan menciptakan loyalitas yang baik
dari konsumen terhadap perusahaan. Selain itu dengan adanya layanan customer care citra
perusahaan pun akan senatiasa terbentuk.
Demikianlah beberapa keuntungan yang didapat dari berkembangnya sistem informasi yang
dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya. Penerapan sistem informasi akan semakin memudahkan
perpanjangan tangan perusahaan untuk menjangkau konsumennya. Artinya, dengan adanya
sistem e-ticketing pada perusahaan, konsumen yang ada dimana saja dapat dijangkau. Dengan
begitu secara otomatis konsumen perusahaan akan semaikin bertambah, untuk itu perusahaan
harus memberikan layanan yang baik untuk menciptakan loyalitas dan keterikatan konsumen
terhadap perusahaan .
Maka, walaupun harga tiket pada Cipaganti Group sedikit lebih mahal dibandingkan travel agent
lainnya, tidak akan membuat konsumen pergi dan pindah ke perusahaan lain. Sebab kebanyakan
konsumen tingkat menengah keatas lebih mengutamakan kenyamanan ketimbang kuantitas.
Salah satunya dengan sistem e-ticketing yang kini sedang dikembangkan. Serta loyalitas yang
sudah menmpel di
SISTEM INFORMASI MANAJEMEN DANGAN KOMPUTER SAAT KINI
Sistem Informasi Manajemen (SIM): adalah sistem formal dan informal yang menyediakan
informasi di masa lalu, sekarang, dan proyeksi masa depan baik secara lisan dan tulisan yang
berhubungan dengan operasi perusahaan dan lingkungannya. Informasi ini penting bagi manajer
atau karyawan dalam membantu pengambilan keputusan.
Sistem Penunjang Keputusan (Decision Support System=DSS): merupakan sistem yang berbasis
komputer yang diharapkan untuk digunakan oleh manajer tertentu atau sekumpulan manajer
pada setiap level organisasi dalam pembuatan keputusan sebagai dasar untuk pemecahan yang
semi-struktural.
Otomatisasi Perkantoran (Office Automation=OA): mencakup semua sistem formal dan informal
yang pada intinya menekankan pada komunikasi informasi dari dan kepada orang-orang dalam
perusahaan
Experts System (ES): adalah program komputer yang berfungsi sama seperti keahlian manusia,
memberikan saran pada pemakai bagaimana memecahkan suatu masalah.
B. Manajemen Informasi
Manajer menggunakan banyak laporan atau tampilan informasi untuk mencerminkan kondisi
fisik perusahaan. Dapat dibayangkan bagaimana perusahaan yang besar hampir sepenuhnya
harus mengandalkan informasi. Para eksekutif sangat mungkin menganggap informasi sebagai
sumberdaya mereka yang paling berharga.
Jenis-jenis Sumberdaya Informasi:
-Manusia
-Material
-Mesin (termasuk fasilitas dan enerji)
-Uang
-Informasi (termasuk data)
Tugas manajer adalah bagaimana mengelola sumberdaya ini agar dapat digunakan secara
efektif. Empat jenis sumberdaya yang pertama memiliki wujud, ada secara fisik, dan dapat
disentuh. Sumberdaya ini disebut sumberdaya fisik. Sumberdaya yang terakhir, informasi,
memiliki nilai dari apa yang diwakilinya, bukan dari bentuknya, disebut sumberdaya konseptual.
Manajemen Sumberdaya
Sumberdaya diperoleh dan disusun agar siap digunakan saat diperlukan. Setelah sumberdaya
disusun, manajer berusaha untuk memaksimalkan penggunaannya, meminimalkan waktu yang
terbuang dan menjaganya agar berfungsi pada efisiensi puncak. Akhirnya, manajer mengganti
sumberdaya ini pada saat kritis—sebelum sumberdaya tersebut menjadi tidak efisien atau usang.
3
Manajer bukan saja mengelola sumberdaya fisik, tetapi juga sumberdaya konseptual. Manajer
memastikan bahwa data mentah yang diperlukan terkumpul dan kemudian diproses menjadi
informasi yang berguna. Kemudian dipastikan siapa yang layak memperoleh informasi tersebut
dalam bentuk yang tepat pada saat yang tepat sehingga informasi tersebut dapat dimanfaatkan.
Akhirnya manajer membuang informasi yang tidak berguna dan menggantikan dengan yang
mutakhir dan akurat. Seluruh aktivitas ini: memperoleh informasi, menggunakan secara efektif,
dan membuangnya pada saat yang tepat disebut manajemen informasi.
Alat Output
Terdiri dari :
1. Hard Copy device : pada media yang keras. Seperti : kertas, film.
2. Printer : - Impact printer : dot matrik printer
Nonimpact printer : Inkjet printer, laser
Ploter
Computer output to microfilm
3. Softcopy device
Video Display
Alpahanumeric display, grapic display, monochromp display, color dispay.
Speaker
3. Drive Device
Adalah alat penggerak untuk membaca atau untuk mereka dari atau ke media simpanan luar.
Misalnya : disk drive, tape drive.
Software
1.Sistem Software
2.Application Software
Para manajer memberikan perhatian yang semakin besar pada manajemen informasi belakangan
ini karena dua alasan: (1) kegiatan bisnis semakin kompleks, dan (2) kemampuan komputer
semakin baik.
Pada awalnya pemakai output komputer adalah adalah pegawai administrasi di bagian akuntansi,
yang komputernya melakukan aplikasi pembayaran gaji, pengelolaan persediaan, dan penagihan.
Para pemakai komputer meliputi: manajer, non-manajer, dan orang-orang dan organisasi-
organisasi dalam lingkungan perusahaan.
Tingkatan manajemen adalah tingkat perencanaan strategis, seperti direktur dan para wakil
direktur. Manajer tingkat menengah mencakup manajer wilayah, direktur produk dan kepala
devisi dinamakan tingkat pengendalian manajemen. Dan manajer tingkat bawah mencakup
kepala departemen, penyelia, dan pimpinan proyek yang bertanggung jawab pada pelaksanaan
rencana-rencana tingkat yang lebih tinggi disebut tingkat pengendalian operasional.
Sistem adalah sekelompok elemen-elemen yang terintegrasi dengan maksud yang sama untuk
mencapai suatu tujuan. Semua sistem tidak memiliki kombinasi elemen-elemen yang sama.
Sistem dapat dikelompokkan menjadi sistem lingkaran terbuka dan lingkaran tertutup.
Sistem lingkaran terbuka adalah suatu sistem tanpa kontrol, lingkaran balik, dan tujuan.
Sebaliknya sistem lingkaran tertutup adalah sistem dengan tiga elemen kontrol (tujuan,
mekanisme kontrol, dan lingkaran umpan balik).
Kalau berbicara sistem, tentu ada sub-sistem dan supra sistem. Sub-sistem adalah sistem di
dalam sistem. Supra sistem adalah sistem yang lebih besar dari suatu sistem. Contoh: pemerintah
kota adalah sistem, tetapi ia juga merupakan bagian dari sistem yang lebih besar – pemerintahan
propinsi. Pemerintahan propinsi adalah supra sistem dari pemerintahan kota dan juga merupakan
sub-sistem dari pemerintahan nasional.
Perusahaan bisnis adalah suatu sistem fisik yang berada pada satu atau lebih sistem lingkungan
yang lebih besar atau super sistem.
Dalam sumberdaya informasi di atas disebutkan data dan informasi. Data terdiri dari fakta-fakta
dan angka-angka yang secara relatif tidak berarti bagi pemakai. Contoh: jumlah jam kerja
pemakai. Informasi adalah data yang telah diproses atau data yang memiliki arti. Contoh:
pendapatan kotor tiap karyawan jika dijumlahkan akan menjadi total biaya gaji perusahaan
Usaha awal untuk menerapkan komputer dalam area bisnis terfokus pada data. Kemudian
penekanan pada informasi dan pendukung keputusan. Sekarang, komunikasi dan konsultasi
mendapat perhatian yang paling besar.
Selama paruh pertama abad dua puluh, saat punched card dan keydriven
bookkeeping machines berada dalam masa jayanya, perusahaan-perusahaan umumnya
mengabaikan kebutuhan informasi para manajer. Praktek ini diteruskan dengan komputer
generasi pertama yang terbatas untuk aplikasi akuntansi.
Nama untuk aplikasi akuntansi berbasis komputer adalah pengolahan data elektronik (electronic
data processing=EDP). Istilah EDP tidak lagi populer dan telah disingkat menjadi data
processing (DP). Kita menggunakan istilah Sistem Informasi Akuntansi (SIA) atau Accounting
Information System untuk menggambarkan sistem yang memproses aplikasi aplikasi pengolahan
data perusahaan. SIA menghasilkan beberapa informasi sebagai produk sampingan dari proses
akuntansi.
Tahun 1964 diperkenalkan alat penghitung generasi komputer. Komputer baru ini menggunakan
sirkuit silikon sehingga daya proses lebih besar. Konsep enggunaan komputer sebagai SIM
dipromosikan oleh pembuat komputer untuk mendukung peralatan baru tersebut. Konsep SIM
menyadari bahwa aplikasi komputer harus diterapkan untuk tujuan utama menghasilkan
informasi manajemen. Konsep ini banyak diterima perusahaan besar.
Perkembangannya tidak mulus, karena: (1) kurangnya pengetahuan tentang komputer, (2)
kurangnya pengetahuan tentang bisnis dan keawaman spesialis informasi mengenai peran
manajemen, (3) peralatan komputer mahal dan terbatas, dan lain-lain. Kesalahan secara khusus
adalah sistem tersebut terlalu ambisius.
Sementara banyak orang hanya mengamati dari pinggir saat perusahaan-perusahaan berjuang
dengan SIM raksasa mereka, sejumlah ilmuwan informasi di Massachusetts Institute of
Technology (MIT) memformulasikan pendekatan yang berbeda. Ilmuwan ini adalah Michael S.
Scott Morton, G. Anthony Gorry, dan Peter G.W. Keen dan konsep mereka disebut Sistem
Pendukung Keputusan (Decision Support System = DSS).
Pada tahun-tahun awal era DSS, terdapat banyak argumen mengenai DSS dan SIM. Apakah DSS
menawarkan pendekatan baru pada penggunaan komputer dan jika memang demikian
bagaimana?. SIM adalah suatu sumberdaya organisasional. SIM dimaksudkan untuk
menyediakan informasi pemecahan masalah bagi sekelompok manajer secara umum, sedangkan
DSS dimaksudkan untuk mendukung satu orang manajer secara khusus.
OA dimulai pada tahun 1964 saat IBM mengumumkan produknya, Magnetic Tape/Selectric
Typewriter (MT/ST), yaitu mesin tik yang dapat mentik kata-kata yang telah direkam dalam pita
magnetik. Operasi pentikan ini mengarah pada aplikasi OA yang disebut pengolahan kata (word
processing).
OA berkembang meliputi aplikasi: konferensi jarak jauh (teleconferencing), voice mail, surat
elektronik (electronic mail), electronic calendaring, facsimile transmission, dan desktop
publishing.
Perkembangan saat ini adalah penerapan kecerdasan buatan (artificial intelligence = AI), bagi
masalah-masalah bisnis. Ide dasar AI adalah bahwa komputer dapat diprogram untuk
melaksanakan sebagian penalaran logis yang sama seperti manusia. Bagian khusus dari AI, yaitu
sistem pakar (expert system = ES) yang paling banyak mendapatkan perhatian.
DAFTAR PUSTAKA
Pertamina Way merupakan standar baru yang diterapkan untuk seluruh Stasiun Pengisian Bahan
Bakar Minyak Umum (SPBU Pertamina) di seluruh Indonesia kepada konsumen baik dari segi
pelayanan, jaminan kualitas dan kuantitas termasuk kenyamanan di lingkungan SPBU. SPBU
yang telah sukses menerapkan Pertamina Way berhak mendapatkan Sertifikasi Pasti Pas, setelah
dinyatakan lolos oleh auditor independen bertaraf internasional.
Pembuatan rencana Portofolio Sistem Informasi di ISG PT. Pertamina (Persero) Unit Pemasaran
Keberadaan Instalasi Surabaya Group sebagai salah satu instalasi yang sampai saat ini dirasakan
masih belum di antaranya adalah masalah bertambahnya jumlah keluhan pelanggan tentang
sistem, administrasi dan operasional. Salah satu faktor penyebabnya adalah perencanaan
portfolio sistem informasi yang masih kurang tepat dalam hal pemanfaatan aplikasi-aplikasi
SI/TI yang masih belum optimal meliputi kurangnya kontribusi, integrasi dan inovasi. Sehingga
diperlukan suatu perencanaan portfolio aplikasi mendatang yang lebih terstruktur, inovatif,
terintegrasi dengan baik dan memberikan kontribusi yang optimal dalam pencapaian strategi
bisnis Instalasi Surabaya Group-Pertamina UPms V. Permasalahan yang muncul antara lain
bagaimana menginisialisasi, menganalisa dan menginterpretasikan situasi bisnis dan SI/TI yang
ada sekarang, apa saja portfolio aplikasi dan prioritas yang dibutuhkan untuk memenuhi
kebutuhan bisnis sekarang dan mendatang, dan bagaimana mengatur arsitektur informasi dan
sistem di masa mendatang yang sesuai dengan strategi bisnis Instalasi Surabaya Group-
Pertamina Upms V.
Perencanaan portfolio aplikasi dilakukan dengan memahami kondisi internal maupun eksternal
bisnis dan SI/TI yang ada sekarang untuk menginterpretasikan kebutuhan bisnisnya melalui
analisis SWOT, Activity Chain, dan Critical Success Factors. Berdasarkan analisis tersebut
nantinya akan dihasilkan matriks portfolio McFarlan untuk menentukan aplikasi-aplikasi yang
dibutuhkan sekarang dan potensial mendatang dengan membaginya dalam empat kuadran yang
berbeda yaitu support, key operational, strategic dan high potensial.
Hasil akhir dari perencanaan portfolio aplikasi ini berupa daftar aplikasi yang dibutuhkan
sekarang, daftar aplikasi yang potensial di masa depan dan pemetaansetiap aplikasi yang
diusulkan tersebut berdasarkan setiap fungsi atau bagian organisasi.
BBM Industri & Marine
Merupakan satu Divisi di Direktorat Pemasaran dan Niaga, Divisi Pemasaran BBM dengan tugas
pokok menangani semua usaha marketing dan layanan jual Bahan Bakar Minyak kepada
konsumen Industri dan Marine. BBM yang tersedia meliputi Minyak Solar (High Speed Diesel),
Minyak Diesel (Industrial/Marine Diesel Oil), dan Minyak Baka (Industrial/ Marine Fuel Oil).
Saat ini konsumen BBM Pertamina di sector Industri dan marine mencapai lebih dari 4500
konsumen, tersebar diseluruh daerah di Indonesia. Beberapa Pelanggan utama kami adalah PT.
PLN (Persero), TNI/POLRI, Industri Pertambangan, Industri Besi Baja, Industri Kertas, Industri
Makanan, Industri Semen, Industri Pupuk, Kontraktor Kontrak Kerja Sama, transportasi lair dan
industri lainnya. Di bidang Marine, kami fokus dalam meningkatkan volume penjualan. Dan
memperluas area dan lokasi layanan BBM Pertamina di semua Pelabuhan penting di Indonesia.
Kelebihan utama BBM Pertamina adalah adanya jaminan ketersediaan dan supply BBM.
Pertamina memiliki jaringan yang luas diseluruh daerah dan pelosok di Indonesia yang didukung
oleh dan 7 kilang milik Pertamina maupun sumber dari luar negeri, sarana dan prasarana
angkutan BBM yang lengkap, serta lebih dari 120 lokasi Depot, Terminal Transit dan Instalasi
yang tersebar di seluruh Indonesia. Mutu produk BBM dan kualitas serta kuantitas layanan yang
terjamin serta memenuhi standard Internasional
Pelumas
Bisnis pelumas adalah usaha yang prospektif mengingat pertamina merupakan Market Leader
pasar pelumas dalam negeri selama lebih dari 30 tahun. Bisnis Pelumas pertamina terdiri atas
bisnis dalam negeri untuk segmen retail maupun segmen industri, dan bisnis pelumas luar negeri.
Di samping produk jadi, Pelumas pertamina juga melayani kebutuhan Base Oil Group I dan Base
Oil Group III (mulai medio 2008). Pangsa pasar kami saat ini mencapai 54% di segmen retail
dan 58% di segmen industri. Untuk segmen retail di dalam negeri, Pelumas pertamina
memasarkan lebih dari 17 Brand, sementara untuk segmen industri sebanyak 18 Brand. Untuk
pasar luar negeri, pertamina memasarkan 3 Brand yang merupakan extension dari Brand di
dalam negeri. Untuk Lube Base Oil, pertamina memasarkan 5 jenis kekentalan untuk LBO
Group I, dan 2 jenis kekentalan untuk LBO Group III. Pemasaran Pelumas PERTAMINA di
dalam negeri, didukung oleh 7 Sales Region, 180 Agen Pelumas, dan 45 OliMart, tersebar dari
sabang sampai merauke.
B. Manajemen Sumber Daya Manusia Pada Pertamina
Pengembangan SDM difokuskan kepada penciptaan pekerja yang profisien, profesional,
berkomitmen, berdedikasi dan berorientasi bisnis. Untuk mencapai hal tersebut di atas,
Perusahaan telah menetapkan strategi korporat berikut untuk pengembangan SDM:
• Mengimplementasikan pengembangan pekerja yang terorganisasi dan konsisten sehingga para
pekerja memiliki kompetensi, ketrampilan, dedikasi, kinerja dan produktivitas yang tinggi.
• Memberikan penghargaan dalam bentuk kesejahteraan dan remunerasi yang kompetitif serta
memberikan perlindungan kepada pekerja sesuai dengan standar perusahaan migas di Indonesia
dan peraturan yang berlaku.
• Menciptakan dan mengembangkan hubungan industri yang aman untuk menciptakan suasana
yang harmonis dan nyaman guna mendukung produktivitas yang tinggi
Strategi korporat ini menjadi dasar untuk pengimplementasian program pengembangan SDM.
Perusahaan memiliki keyakinan bahwa pengembangan SDM merupakan investasi jangka
panjang sehingga Perusahaan memiliki komitmen terhadap program pengembangan yang
sistematik dan berkelanjutan untuk mengantisipasi perubahan kebutuhan bisnis.
Perusahaan telah mengimplementasikan proses rekruitmen dan seleksi pekerja yang transparan
guna memperoleh ahli dan lulusan Sarjana baru untuk regenerasi. Proses rekruitmen dan seleksi
awal dilaksanakan melalui pihak ketiga yang independent seperti Universitas Indonesia,
Universitas Gadjah Mada dan Universitas Padjadjaran.
Melanjutkan kebijakan tahun 2001, Perusahaan telah mengembangkan sistem dan program
manajemen karir berdasarkan kemampuan dan kinerja (merit system). Program dan sistem
tersebut diharapkan dapat meningkatkan efektifitas dan transparansi dalam pengembangan karir
pekerja Pertamina dimasa mendatang. Untuk menciptakan budaya perusahaan yang mendukung
proses transformasi, Perusahaan telah melakukan program sosialisasi untuk nilai-nilai unggulan
yang dikenal dengan FIVE-M (Focus, Integrity, Visionary, Excellence and MutualRespect).
Untuk pengukuran kinerja, Perusahaan menggunakan Ukuran Kerja Terpilih dan Indeks
Produktivitas. Pengukuran ini meningkatkan pengembangan yang berkelanjutan untuk
mempercepat pencapaian status sebagai perusahaan bertaraf internasional.
C. Studi Kasus
Ibukota Jakarta mempunyai berbagai macam persoalan, salah satunya adalah kemacetan yang
terjadi di mana-mana, bahkan pada SPBU pun mengalami kemacetan sehingga menyebabkan
terjadinya antrian pada SPBU tersebut. Kemacetan yang terjadi di SPBU inilah yang akan
dijadikanhtopik oleh penulis dalam penulisan skripsi dan berusaha untuk mencari pemecahan
masalah antrian terjadi di SPBU pertamina di Jalan Ciledug Raya dengan kode (34-15120). Pada
SPBU yang terdapat tiga server. penulis melakukan penelitian untuk mengambil data waktu tiap
kendaraan mulai dan memasuki area SPBUJ mengantri, melakukan pengisian bahan bakar
sampai dengan meninggalkan area SPBU di Ciledug Raya. Dan data yang telah terkumpul,
penulis kemudian menghitung jumlah unit kendaraan yang datang (A) dan lamanya pelanggan
dilayani pada saat mengisi bahan bakar (p).
Setelah itu penulis akan memasukkan data tersebut dengan menggunakan program, WinQSB
untuk mendapatkan perhitungan antrian. Penulis mendapatkan bahwa tingkat pelayanan dengan
hanya menggunakan tiga server menyebabkan waktu rata-rata yang digunakan konsumen di
dalam system antrian (W) adalah 0,1312 jam atau sekitar 7,872 menit, berarti waktu tunggu
konsumen dalam antrian cukup lama sehingga dapat membuat konsumen merasa jemu
mengantri. Tetapi setelah server yang berjumlah tiga buah ditambah menjadi lima server, dan
hasil perhitungan dengan menggunakan W1nQSB, maka waktu rata-rata yang diqtinakan
konstirnon di dalani system antrian adalah 00201 jam atau sekitar 1,2 menit sehingga dapat
membuat pelayanan yang diberikan kepada konsumen dapat meningkat karena konstimen tidak
harus merasa jemu dalam mengantri.
Google+
Stumble
Digg
About Unknown
This is a short description in the author block about the author. You edit it by entering text in the
"Biographical Info" field in the user admin panel.
«
Next
Previous
PERENCANAAN PEMBANGUNAN
Related Posts
11May2014
11May2014
29Apr2014
30Apr2014
30Apr2014
Follow by Email
Label Terpilih
kebangsaan
komunikasi
kreasi
opini
organisasi
politik
psikologi
sosial
Facebook
Twitter
Instagram
YouTube
LinkedIn
Bisnis
Mengenal Sistem Informasi Manajemen dan
Manfaatnya Bagi Perusahaan
By Witdya Pangestika 24 August 2018 4 Mins Read
Share
Cara kerja sistem informasi manajemen, dimulai dari pemprosesan data kemudian
disimpan dalam database terpusat di mana ia dapat diakses dan diperbarui oleh
semua orang yang memiliki wewenang sesuai dengan tujuan mereka.
Sistem informasi manajemen memiliki banyak manfaat baik bagi pihak manajemen
maupun untuk organisasi keseluruhan. Adapun manfaat Sistem Informasi
Manajemen seperti:
1. Meningkatkan efisiensi dan efektivitas data secara akurat dan realtime.
2. Memudahkan pihak manajemen untuk melakukan perencanaan, pengawasan,
pengarahan, dan pendelegasian kerja kepada semua departemen yang memiliki
hubungan atau koordinasi.
3. Meningkatkan kualitas sumber daya manusia, karena unit sistem kerja yang
terkoordinasi dan sistematis.
4. Meningkatkan produktivitas dan penghematan biaya dalam organisasi
Penerapan Sistem Informasi Manajemen
Beberapa dari Anda mungkin ada yang masih kurang paham mengenai bentuk
sistem informasi manajemen. Untuk memperjelas, berikut ini beberapa contoh
penerapan sistem informasi manajemen yang dapat membantu bisnis Anda:
Witdya Pangestika
11 October 2019
Peluang Besar Bisnis Minimarket yang Perlu Dicoba
10 October 2019
Ingin Stock Opname Lebih Mudah? Lakukan Langkah Ini
8 October 2019
Hemat Pengeluaran Bisnis dengan Pembukuan yang Rapi
5 October 2019
Subscribe Blog
Nama
Recent Posts
o Mencari Supplier Terpercaya? Gunakan Sumber dan Tips Ini
o Peluang Besar Bisnis Minimarket yang Perlu Dicoba
o Langkah Mudah Menerapkan Psikologi Marketing
o Strategi Buttonscarves Menembus Pasar Internasional
o Cara Meningkatkan Brand Awareness untuk Manfaat Jangka Panjang Bisnis
Categories
o Akuntansi
o Bisnis
o Event
o Inspirasi
o Investasi
o Keuangan
o Lifestyle
o Marketing
o Produk
o Uncategorized
Facebook
Twitter
Instagram
YouTube
LinkedIn