Anda di halaman 1dari 10

INTELLIGENT TRANSPORT SYSTEM

JAPAN

A. Apa Yang Dibuat

TRAFFIC CONTROL CENTER

B. Bagaimana Cara Membuatnya


Di Jepang, traffic control system mengumpulkan informasi melalui berbagai jenis detektor
kendaraan, kamera TV (CCTV), dan beberapa peralatan pengumpul informasi yang mengirim data
pada traffic control center. Berbagai detektor kendaraan telah terpasang di Jepang dengan jumlah
mencapai 110.000 di akhir 1997 (JTMA). Dari 110.000 kendaraan di jepang yang telah terpasang
detector tersebut. Pihak jepang telah memasang di berbagai titik di jepang, khususnya di tempat
tempat yang sering terjadinya kecelakaan, rawan kemacetan, rawan pelanggaran lalulintas,
persimpangan, sejumlah jalan yang padat, dan lain lain. Sebagai contoh ultrasonic vehicle detectors
yang telah terpasang sebanyak 88.000 titik di wilayah jepang, Bus Detectors yang telah terpasang
1.100 titik, dan lain lainya.
C. Teknologi Yang Digunakan

Teknologi yang di gunakan ITS pihak jepang yaitu yaitu alat Detektor dari Traffic Control Center, yaitu
sebagai Berikut:

 Ultrasonic vehicle detectors


Ultrasonic vehicle detectors terdiri dari sensor ultrasonic yang dipasang menghadap ke bawah
(jalan). Secara umum sensor ini dipasang dengan ketinggian 5 m dari jalan. Kendaraan dapat
dideteksi ketika gelombang yang diterima memiliki jarak yang lebih pendek dari pada jarak
seharusnya (terpantulkan oleh kendaraan). Hingga akhir 1997, Jepang telah memiliki setidaknya
88000 ultrasonic vehicle detectors yang terpasang di jalan.

 Infrared vehicle detectors (optical beacon)


Infrared vehicle detectors memanfaatkan sensor infrared untuk mengetahui apabila ada
kendaraan yang melintas serta untuk melakukan komunikasi dua arah dengan kendaraan. Pada
akhir 1997, Jepang memiliki sekitar 18.000 optical beacon.
 Radar vehicle detectors
Radar vehicle detectors sering disebut juga sebagai “R-type vehicle detector” yang terdiri dari
main unit dan transceiver. Transceiver memproyeksikan sebuah microwave dan menerima
refleksinya. Berdasarkan intensitas dari pemantulan microwave, Radar vehicle detectors dapat
mendeteksi pergerakan kendaraan. Detektor ini juga mampu mendeteksi kecepatan
memanfaatkan efek Doppler serta mampu membedakan jenis kendaraan berdasarkan durasi
pemantulan. Terdapat sekitar 4500 radar vehicle detector di Jepang saat akhir 1997.

 Image processing vehicle detectors


Image processing vehicle detectors terdiri dari kamera TV dan main unit. Kamera TV akan merekam
kendaraan dan dengan menggunakan pengolahan citra, alat ini akan mendeteksi kendaraan,
menghitung jumlahnya, serta mengukur kecepatannya. Detektor ini diletakkan tepat diatas sebuah
jalur atau sisi jalan. Image processing vehicle detectors berjumlah sekitar 1200 pada akhir 1997 di
Jepang.
 Bus detectors
Keberadaan bus dideteksi melalui aplikasi dengan berbagai detektor kendaraan dengan jumlah
sekitar 1100 detektor yang telah terpasang di Jepang pada akhir 1997.

 Travel time measuring (AVI) terminals


Terminal ini mengambil gambar dari kendaraan yang berpindah menggunakan CCD kamera yang
terletak diatas jalan. Mereka membaca nomor plat kendaraan secara real time memanfaatkan
pengolahan citra. Terminal lainnya berada pada posisi yang jauh dengan terminal sebelumnya,
dan bertugas untuk melakukan pencocokan nomor plat ketika kendaraan melintas, sehingga
kecepatan dari kendaraan dapat diperkirakan. Terdapat sekitar 800 AVI terminal di akhir 1997
yang melingkupi sekitar 570 bagian atau sekitar 4100 km.

 CCTV cameras
Kamera biasanya dipasang di persimpangan jalan, dapat diarahkan, zoom dan wiper melalui traffic
control center. Gambar yang direkam oleh cctv akan dikirim ke traffic control center melalui kabel
transmisi. Jumlah CCTV di Jepang hingga akhir 1997 mencapai 2100 buah.

D. Siapa Yang Membuat


Kanagawa Prefectural Police bekerja untuk mengurangi masalah yang terkait dengan masyarakat
otomotif seperti kecelakaan lalu lintas dan kemacetan serta pencemaran lingkungan. Untuk
melakukannya, pada tahun 1991 diperkenalkan Traffic Control System yang memungkinkan
pengumpulan dan penyediaan informasi lalu lintas yang lebih maju. Sistem ini juga bertujuan untuk
menciptakan lingkungan yang lebih baik bagi masyarakat Kanagawa dan menciptakan jaringan jalan
yang aman dan lancar. Berdasarkan tema "Untuk masyarakat mobil yang ramah lingkungan dan
manusia," sistem manajemen lalu lintas baru, yang pertama dari jenisnya di Jepang, diperkenalkan di
Kanagawa pada tahun 19994. Selanjutnya, mulai musim semi tahun 1996, UTMS akan bertindak
sebagai bagian integral dari VICS.

E. Regulasi
Sistem kontrol lalu lintas telah digunakan di Jepang selama beberapa waktu untuk mengatasi
masalah yang terkait dengan arus lalu lintas yang padat. Sekarang, Jepang juga berupaya untuk
meningkatkan keselamatan, kenyamanan, dan lingkungan melalui penggunaan sarana manajemen
lalu lintas yang paling tepat, termasuk kontrol sinyal, informasi lalu lintas ke unit dalam kendaraan,
prioritas kendaraan angkutan umum, sistem panduan rute dinamis, pemantauan kendaraan
komersial, informasi jalan memutar yang lebih baik, dan mengendalikan sinyal untuk mengurangi
polusi lalu lintas. Ini adalah upaya bersama Kementerian Konstruksi, yang bertanggung jawab atas
jalan tol, dan Badan Kepolisian Nasional, yang menjaga jalan permukaan. Jalan tol metropolitan
sepanjang sekitar 250 kilometer ini memiliki total 2.077 detektor kendaraan untuk mengukur jumlah
mobil yang lewat dan kecepatannya, 862 kamera televisi, dan 456 tampilan informasi atau
grafik. Informasi diperbarui setiap menit di jalan tol metropolitan. Kita harus mempertimbangkan
bagaimana menggabungkan sistem yang ada ini dengan sistem baru yang akan dikembangkan di
masa depan.
INTELLIGENT TRANSPORT SYSTEM
CHINA

A. Apa yang dibuat

Electronic Tall Collection (ETC) System (Metropolitan Transportation Commission)

B. Bagaimana cara membuatnya

Program pertama yang dicanangkan oleh pemerintah Republik Rakyat Cina adalah perencanaan
nasional 5 tahunan yang dilaksanakan pada tahun 2001-2005. Pada tahun 2001 Cina memilih
sepuluh model kota untuk area pengujian dan evaluasi ITS. Pada periode ini juga, banyak aspek dan
isu terkait riset dan pengembangan ITS diarahkan pada level ilmu pengetahuan dan perekayasa yang
tinggi, antara lain adalah agent-based dan vision-based technologies, serta pemodelan, pengaturan,
dan simulasi lalu lintas. Selain itu, teknologi komunikasi dan servis berbasis lokasi serta driving safety
assistance juga dikembangkan. Alhasil, sistem terminal bus digital di gunakan di kota-kota seperti
Beijing, Guangzhou, Chongqing, Shanghai, Hangzhou, Shenzhen, Nanjing, Shenyang dan sebagainya.

Pada periode program lima tahunan berikutnya, pada 2006-2010, ITS mendapat lebih banyak
kesempatan untuk dikembangkan karena terkait dengan acara besar internasional. Olympic Traffic
Management Command and Control System dibangun untuk olimpiade Beijing 2008. Sistem tersebut
memiliki empat fungsi utama antara lain, pusat perintah (command), pengatur sinyal, pemonitor
terintegrasi, dan regional traffic optimization. Sistem ini secara komprehensif mendukung keamanan
publik manajemen lalu lintas di Beijing pada masa olimpiade. (Xinping Yan, Hui Zhang dan
Chaozhong Wu).

C. Teknologi yang digunakan


Sistem ini menggunakan pengendali komputer, jaringan tanpa kabel dan LED display control yang
telah dikembangkan. (Xinping Yan, Hui Zhang dan Chaozhong Wu).

D. Siapa yang membuat/mengoperasikan


Intelligent Transportation System (ITS) di Cina sudah dikembangkan lebih dari sepuluh tahun.
Teknologi ITS telah meningkatkan kondisi transportasi dan keamanan di Cina dengan sangat besar.
Pada tahun 1999 National Engineering Technology Research Center of Intelligent Transportation
System didirikan di negara tersebut. Selain itu, banyak juga pusat penelitian ITS yang didirikan di
universitas- universitas dan pusat-pusat riset. Pada pusat-pusat penelitian tersebut dilakukan
penelitian terkait teori-teori dan teknologi yang digunakan dalam ITS. Tiga aspek yang ditonjolkan
dalam penelitian-penelitian yang dilakukan adalah terkait pengendara (driver), kendaraan (vehicle),
dan jalan raya (road). (Xinping Yan, Hui Zhang dan Chaozhong Wu)

E. Regulasi
Pada sistem pemonitoran lalu lintas dalam Intelligent Transport System (ITS), data di lapangan dapat
diambil dengan beberapa cara. Cara-cara tersebut antara lain adalah penggunaan teknologi satelit
(GPS), mengambil data dari sensor yang ditaruh langsung di jalan, atau melalui media sosial. Cara-
cara tersebut dapat dipisahkan dalam dua kategori besar yaitu intrusive dan non-intrusive
(penjelasan detail akan dijelaskan selanjutnya). Teknologi satelit seperti GPS dan media sosial seperti
Twitter termasuk dalam kategori non-intrusive sedangkan untuk sensor di jalan bisa termasuk
intrusive maupun non-intrusive.

Struktur umum dari aplikasi ITS mencakup beberapa komponen yang akan saling terhubung satu
sama lain berdasarkan skema yang sudah didetapkan. Komponen-komponen tersebut antara lain
adalah kendaraan, pencegahan kecelakaan, pembayaran elektronik, manajemen keadaan darurat,
manajemen keadaan cuaca di jalan, operasi dan pemeliharaan jalan raya, serta informasi bagi
pengendara.
Berdasarkan (Xinping Yan, Hui Zhang and Chaozhong Wu), aplikasi ITS pada umumnya mencakup
aspek-aspek berikut.

a. Pengamat/pemantau lalu lintas


b. b. Pengorganisasi lalu lintas dinamis

c. Pengemudi otomatis

d. Pengidentifikasi status dan perilaku pengendara

e. Penghindar tabrakan f. Analisis dan pencegah kecelakaan


INTELLIGENT TRANSPORT SYSTEM
AUSTRALIA

A. Apa Yang Dibuat

Sejak tahun 1963 mengembangkan Sydney Coordinated Adaptive Traffic System (SCATS) dengan 8
sistem koordinasi percontohan di Sydney CBD menggunakan peralatan IBM berbasis katup. Sydney
Coordinated Adaptive Traffic System (SCATS) dikembangkan selanjutnya pada tahun 1964 oleh
Brisbane St Control Room. Pada tahun 1970 menggunakan sistem solid state dan minicomputer,
dilanjutkan pada tahun 1974 oleh pengendali sinyal lalu lintas mikroprosesor. SCATS dimiliki dan
dikembangkan oleh Roads & Maritime Services sebuah otoritas transportasi pemerintah di New
South Wales, dan mengalami peningkatan terus menerus sejak awal. Pada tahun 2000
dikembangkan Multi-lane freeflow electronic tolling, yand digunakan pada jalan CityLink. CityLink
adalah jalan raya sepanjang 22 kilometer di Melbourne, Australia, yang menghubungkan tiga jalan
raya utama di dalam kota, dan menghubungkan pusat manufaktur Melbourne dengan pusat kota,
pelabuhan dan bandara.

B. Bagaimana Cara Membuatnya

SCATS ® UTMC adalah solusi perangkat lunak berbasis MS-Windows yang bekerja secara berjenjang
melalui 1 atau lebih Regional Controllers (RC). Sistem SCATS ® umumnya memiliki Central Manager
(CM) yang ditunjuk dan satu atau lebih RC yang dapat berjalan di server fisik yang sama atau server
fisik berbeda yang terletak di lokasi geografis lain. Manajer pusat dapat mengelola hingga 64 sistem
RC. Setiap RC diidentifikasi secara unik dan dapat melakukan koordinasi pada maksimum 250
Pengontrol Sinyal Lalu Lintas persimpangan
C. Teknologi yang digunakan
SCAT unik karena seluruhnya terdiri dari komputer dan sepenuhnya adaptif terhadap permintaan
lalu lintas. Jaringan komunikasinya memberikan manajemen sistem yang sangat kuat namun
fleksibel. Fitur termasuk integrasi yang lebih baik dengan sensor pihak ketiga, prediksi berbasis
pembelajaran mesin, analitik canggih dan pelaporan kinerja, serta penyegaran UI/UX

D. Siapa Yang Membuat/Mengoprasikan

Sydney Coordinated Adaptive Traffic System (SCATS) dikembangkan oleh Departemen Jalan Utama
Pemerintah NSW di NSW pada tahun 1975 dan merupakan salah satu sistem kontrol adaptif pertama
yang tersedia secara komersial. SCATS terus dikembangkan oleh tim khusus dalam Transport for
NSW. Transport for NSW adalah sebuah badan dalam Pemerintah NSW yang memimpin
pengembangan sistem transportasi yang aman, terpadu, dan efisien bagi penduduk NSW.

E. Regulasi

SCATS menggunakan sensor di setiap lampu lalu lintas untuk mendeteksi keberadaan kendaraan di
setiap jalur dan pejalan kaki yang menunggu untuk menyeberang di lokasi setempat. Sensor
kendaraan umumnya berupa loop induktif yang dipasang di dalam trotoar jalan. Sensor pejalan kaki
biasanya tombol tekan. Berbagai jenis sensor lainnya dapat digunakan untuk deteksi keberadaan
kendaraan, asalkan output yang serupa dan konsisten tercapai. Informasi yang dikumpulkan dari
sensor kendaraan memungkinkan SCATS menghitung dan mengadaptasi waktu sinyal lalu lintas di
jaringan.

Anda mungkin juga menyukai