Anda di halaman 1dari 9

JURNAL RISET DAN TEKNOLOGI TERAPAN KEMARITIMAN

Volume 1, Nomor 2, Desember 2022, pp. 1-5


e-ISSN: 2962-3359
DOI: 10.25042/jrt2k.06202201

EVALUASI PENERAPAN SISTEM INAPORTNET DI


PELABUHAN SEMAYANG BALIKPAPAN
Andi Sitti Chairunnisa1, Abd. Haris Djalante2*, Sri utari3
1
Departemen Teknik Perkapalan, Fakultas Teknik, Universitas Hasanuddin, Makassar, Indonesia

*Email: sri.utari.icha21@gmail.com

Abstract

Salah satu Pelabuhan di Indonesia adalah pelabuhan Semayang Balikpapan, Terhitung mulai 20 semptember 2017 kantor
Syahbandar dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) kelas 1 Semayang menerapkan sistem tunggal pengurusan dokumen pelayaran
melalui Indonesia Port Integration System (Inaportnet). Penelitian ini bertujuan untuk mengukur kinerja pelaksanaan sistem
Inaportnet di pelabuhan Semayang Balikpapan. Dalam penelitian ini dilakukan survei lapangan dengan mewawancarai
beberapa respondon dari pihak administrator otoritas pelabuhan dan agen pelayaran. Data analisis menggunakan metode
Importance Performance Analysis, yaitu Metode yang digunakan untuk memperoleh tingkat kesesuaian antara kinerja layanan
dengan harapan responden.Hasil penelitian menggunakan metode Importance Performance Analysis didapatkan nilai tingkat
kesesuain (Tki) antara kinerja dengan apa yang diharapkan oleh pengguna administrator otoritas pelabuhan yaitu sangat baik
dengan persentase 90% atau <100% dan agen pelayara yaitu sangat baik dengan persentase 95% atau <100% . sehingga masih
diperlukan adanya perhatian dan perbaikan sistem inaportnet, terdapat 4 atribut dimensi kinerja oleh pengguna administrator
otoritas pelabuhan yaitu Integrasi data 88% , Unit layanan sistem inaportnet 85%, Monitoring dokumen 86%, dan Training
88% dan kemudian 3 atribut dimensi kinerja oleh pengguna agen pelayaran yaitu Kendala sistem inaportnet 74%, Media
layanan sistem inaportnet 93%, dan Transparansi layanan sistem inaportnet 94%. Dari hasil analisis tingkat kesesuain antara
kinerja yang dirasakan dengan apa yang diharapkan oleh pengguna administrator otoritas pelabuhan dan agen pelayaran masuk
dalam kategori sangat baik.
Keywords: Inaportnet; pelayanan; pelabuhan;

1. Pendahuluan untuk pertumbuhan industri dan perdagangan serta


dapat memberikan kontribusi bagi pembangunan
Era revolusi industri 4.0 yang telah terjadi hingga
nasional. Hal ini membawa konsekuensi terhadap
saat ini. Revolusi ini sangat berperan penting dalam
pengelolaan segmen usaha pelabuhan agar
membantu perusahaan dalam melakukan transformasi
pengoperasiannya dapat dilakukan secara efektif,
digital menuju manajemen yang berbasis teknologi.
efisien dan profesional sehingga pelayanan pelabuhan
Sejalan dengan hal tersebut khususnya dalam bidang
menjadi lancar, aman, dan cepat dengan biaya yang
transportasi laut berupa perkembangan layanan
terjangkau[1]
berbasis online sebagai upaya dalam menunjang dan
Menurut A. Chairunnisa Mappangara (2016),
meningkatkan layanan operasional di pelabuhan.
berdasarkan penggunaannya, pelabuhan laut
Pelabuhan merupakan suatu simpul sistem dibedakan menjadi pelabuhan umum dan terminal
transportasi laut dan darat, karena sifatnya sebagai khusus (dahulu disebut sebagai pelabuhan khusus).
tempat peralihan moda angkutan, maka pelabuhan Pelabuhan umum terdiri dari pelabuhan yang
harus dihubungkan dengan sistem darat dan diusahakan dan pelabuhan umum yang tidak
dilengkapi dengan berbagai macam kemudahan, diusahakan. Adapun Terminal Khusus adalah terminal
diantaranya tempat yang aman untuk berlabuhnya yang terletak di luar daerah lingkungan kerja dan
kapal, pelayanan kapal selama berlabuh dan ketika daerah lingkungan kepentingan pelabuhan yang
akan melanjutkan pelayaran, jasa terminal untuk merupakan bagian dari pelabuhan terdekat untuk
muatan dalam proses bongkar muat barang. Oleh kepentingan sendiri sesuai dengan usaha pokoknya.
karena itu dalam suatu pelabuhan harus memiliki Fungsi utama pelabuhan adalah pendistribusian
sistem yang memiliki kemampuan dalam menunjang barang dari angkutan laut ke angkutan darat atau
operasional pelayanan kapal khususnya proses sebaliknya secepat dan seefisien mungkin[2]
bongkar muat pelabuhan sehingga waktu yang Salah satu Pelabuhan di Indonesia adalah
digunakan dapat terpakai secara efektif dan efisien. pelabuhan Semayang Balikpapan, yang berlokasi di
Pelabuhan mempunyai peran penting dan strategis jalan Yos Sudarso N0.30, Prapatan, Kecamatan
1
Jurnal Riset dan Teknologi Terapan Kemaritiman, Vol. 1, No. 1, Juni 2022, pp. 1-5

Balikpapan Selatan, Kota Balikpapan, Provinsi Adapun penentuan jumlah sampel menurut rumus
Kalimantan Timur. Pelabuhan tersebut melakukan Slovin adalah sebagai berikut:
kegiatan-kegiatan seperti bongkar muat peti kemas,
penumpukan peti kemas, receiving dan delivery peti (1)
kemas dan berbagai kegiatan lainnya yang ada
dipelabuhan. Terhitung mulai 20 semptember 2017 Dimana : n = ukuran sampel
kantor Syahbandar dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) α = error (10%)
kelas 1 Semayang menerapkan sistem tunggal N = ukuran populasi
pengurusan dokumen pelayaran melalui Indonesia Setelah jumlah sampel ditentukan maka instumen
Port Integration System (Inaportnet). Penerapan penelitian dibagikan sebagai sumber data, sumber
layanan ditandai dengan peluncuran layanan bertajuk data yang digunakan yaitu kuesioner merupakan
Go Live Inaportnet serentak di tiga kota melalui sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan untuk
teleconference dengan kementrian perhubungan, memperoleh sejumlah informasi dari responden yang
salah satunya yaitu pelabuhan Semayang Balikpapan. berisi laporan tentang pribadinya, atau hal lain yang
Angkutan laut merupakan bagian dari sistem diketahui kuesioner digunakan untuk mengumpulkan
transportasi nasional yang harus dikembangkan data tentang kinerja dan kepentingan (harapan) dari
potensi dan peranannya untuk mewujudkan sistem pengguna sistem inaportnet.
transportasi yang efektif dan efisien[3]
Berdasarkan Peraturan Menteri Perhubungan 2.2 Skala Likert
Nomor PM 157 Tahun 2015 tentang Penerapan Sugiyono (2012) menerangkan bahwa skala Likert
Inaportnet Untuk Pelayanan Kapal dan Barang di digunakan untuk mengukur sikap atau pendapat
Pelabuhan. Pada peraturan tersebut (Pasal 1) seseorang atau sejumlah kelompok terhadap sebuah
menerangkan “Inaportnet adalah sistem layanan fenomena sosial yang dimana jawaban setiap item
tunggal secara elektronik berbasis internet/web untuk instrumen mempunyai gradasi dari sangat positif
mengintegrasikan sistem informasi kepelabuanan sampai sangat negatif. Dengan skala likert variabel
yang standar dalam melayani kapal dan barang secara yang akan diukur dijabarkan menjadi indikator
fisik dari seluruh instansi dan pemangku kepentingan variabel. Kemudian indikator tersebut dijadikan titik
di pelabuhan” [4] tolak untuk menyusun item-item instrumen yang
Eksistensi inaportnet sangat penting dalam dapat berupa pernyataan atau pertanyaan. Berikut
mengurangi waktu tunggu kapal masuk ke pelabuhan. adalah skala yang dipakai pada penelitian ini:
Tingginya biaya biaya logistic tidak hanya karena Pada kuesioner yang diberikan kepada pengguna
dwelling time, tetapi juga lamanya waktu tunggu jasa, kepentingan pelayanan dan kinerja pelayanan
diluar DLKR pelabuhan. Dwelling time sangat diukur menggunakan skala likert 5 poin yaitu :
mempengaruhi perekonomian karena menambah Tabel 1. Skala Tingkat Kepentingan
ketidakpastian pada proses ekspor sehingga sulit bagi No Jawaban Bobot
industri lokal untuk menjual barangnya keluar negeri. 1 Sangat Penting 5
Sistem layanan tunggal dan informasi kepelabuhanan
berbasis internet (Inaportnet) ini oleh sebagian pelaku 2 Penting 4
usaha hingga kini belum juga berjalan maksimal
3 Netral/Biasa 3
terutama dalam kaitan keterpaduan pelayanan dengan
national single window. Sistem inaportnet tidak 4 Kurang Penting 2
selamanya juga berjalan lancar karena ada faktor
internal seperti maintenence system atau suatu 5 Tidak Penting 1
perbaikan sistem pada jam-jam tertentu yang dapat
menghambat proses port clearance. [5] Sedangkan untuk tingkat kinerja/aspek kepuasan
pelanggan diukur dengan menggunakan skala likert 5
2. Metode Penelitian poin yaitu :
Tabel 2. Skala Tingkat Kinerja
2.1 Populasi dan Sampel No Jawaban Bobot
Populasi menurut Sugiyono (2012) adalah wilayah
generalisasi yang terdiri atas objek/subjek yang 1 Sangat Puas 5
mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang
2 Puas 4
diterapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan
kemudian ditarik kesimpulannya. Sedangkan secara 3 Netral/Biasa 3
umum sampel diartikan sebagai bagian dari populasi.
Sampel dalam penelitian haruslah bersifat 4 Kurang Puas 2
representatif/mewakili agar didapat hasil yang akurat. 5 Puas 1

2
Jurnal Riset dan Teknologi Terapan Kemaritiman, Vol. 1, No. 1, Juni 2022, pp. 1-5

Menurut Sugiyono (2017: 130) menyatakan


2.3 Uji Validitas bahwa uji reliabilitas adalah sejauh mana hasil
Menurut Sugiyono (2017:125) menunjukkan pengukuran dengan menggunakan objek yang sama,
derajat ketepatan antara data yang sesungguhnya akan menghasilkan data yang sama, dengan
terjadi pada objek dengan data yang dikumpulkan oleh menggunakan pertanyaan yang telah dinyatakan valid
peneliti. Uji validitas ini dilakukan untuk mengukur dalam uji validitas dan akan ditentukan
apakah data yang telah didapat setelah penelitian reliabilitasnya. Menggunakan program SPSS 26 for
merupakan data yang valid atau tidak, dengan windows, variabel dinyatakan reliabel dengan kriteria
menggunakan alat ukur yang digunakan (kuesioner). berikut :
Hal ini dapat diketahui dengan uji validitas untuk 1. Jika r-alpha positif dan lebih besar dari r-
mengetahui valid atau tidaknya sebuah instrumen. tabel maka pernyataan tersebut reliabel.
Untuk menguji validitas alat ukur, maka terlebih 2. Jika r-alpha negatif dan lebih kecil dari r-
dahulu dihitung harga korelasi dengan rumus Product tabel maka pernyataan tersebut tidak reliabel.
moment, yaitu: a. Jika nilai Cronbach’s Alpha > 0,6 maka
reliable
(2) b. Jika nilai Cronbach’s Alpha < 0,6 maka
tidak reliable
Variabel dikatakan baik apabila memiliki nilai
Keterangan : Cronbach’s Alpha > dari 0,6
r xy = Koefisien korelasi
n = Banyaknya sampel 2.5 Importance Performance Analysis (IPA)
Σ XY = Jumlah perkalian variabel x dan y Metode importance performance analysis (IPA)
ΣX = Jumlah nilai variabel x pertama kali diperkenalkan oleh Martilla dan James
ΣY = Jumlah nilai variabel y (1977) sebagai kerangka kerja untuk memahami
Σ X2 = Jumlah pangkat dari nilai variabel x tingkat kepuasan pelanggan sebagai fungsi dari kedua
Σ Y2 = Jumlah pangkat dari nilai variabel y harapan terkait dengan atribut yang menonjol
Pengujian validitas ini dilakukan dengan (kepentingan) dan penilaian terhadap kinerjanya.
menggunakan program SPSS 26 for windows dengan Sementara masing-masing menghasilkan informasi
kriteria berikut : berharga secara independen, potensi penuh dan janji
1. Jika r hitung > r tabel maka pernyataan dari jenis informasi ini lebih mungkin untuk
tersebut dinyatakan valid. direalisasikan ketika kedua konsep digabungkan. [6]
2. Jika r hitung < r tabel maka pernyataan Metode Importance Performance Analysis (IPA),
tersebut dinyatakan tidak valid. yaitu Metode yang digunakan untuk memperoleh
3. Nilai r hitung dapat dilihat pada kolom tingkat kesesuaian antara kinerja layanan dengan
corrected item total correlation. harapan responden. Dengan ketentuan bahwa
kepuasan layanan merupakan tingkat kesesuaian
2.4 Uji Reliabilitas antara kinerja yang telah dilakukan terhadap tingkat
Reliabilitas (reliability) menunjuk pada pengertian kharapan pengguna jasa atau konsumen.
apakah sebuah instrumen dapat mengukur sesuatu Penghitungan tingkat kepuasan pelanggan dilakukan
yang diukur secara konsisten dari waktu ke waktu dengan menggunakan rumus dibawah ini:
(Nurgiyantoro, 2012:341). Pengujian reliabilitas
dengan internal consistency, dilakukan dengan cara (4)
mencobakan instrumen sekali saja, kemudian yang
diperoleh dianalisis dengan teknik tertentu. Hasil Dimana :
analisis dapat digunakan untuk memprediksi Xi = Kinerja
reliabilitas instrumen. Pengujian reliabilitas instrumen Yi = Kepentingan (harapan)
dilakukan dengan rumus Alfa Cronbach karena Tki = Tingkat Kesesuaian Masing – Masing
datanya berupa data interval. Rumus koefisien Variabel
reliabilitas Alfa Cronbach adalah sebagai berikut. Selanjutnya dari perhitungan tingkat kesesuaian
diatas akan dianalisis menggunakan diagram
(3) Kartesius. Diagram kartesius dapat digunakan untuk
menentukan prioritas dari indikator-indikator
Keterangan: pelayanan. Diagram kartesius merupakan suatu
r : koefisien reliabilitas yang dicari k : jumlah bangun yang dibagi atas empat bagian yang dibatasi
butir pernyataan oleh dua buah garis yang berpotongan tegak lurus
𝜎𝑖2 : varian butir-butir pernyataan pada titik-titik (X ̿, Y ̿), dimana X ̿ merupakan rata-
𝜎2 : varian skor pernyataan rata dari rata-rata skor tingkat pelaksanaan atau

3
Jurnal Riset dan Teknologi Terapan Kemaritiman, Vol. 1, No. 1, Juni 2022, pp. 1-5

kepuasan pelanggan seluruh faktor atau atribut, dan Y ̿ perlu terlalu khawatir karena atribut dalam sel ini
adalah rata-rata dari rata-rata skor tingkat kepentingan tidak dianggap sangat penting.
seluruh faktor yang mempengaruhi kepuasan 4. Kuadran D (Berlebihan)
pelanggan. Pada kedua sumbu ini terdapat batas yang Sel ini berisi atribut dengan kepentingan rendah,
berupa rata-rata total dari skor penilaian pelayanan tetapi relatif tinggi kinerja. Sehingga atribut pada
dan skor penilaian harapan pelanggan untuk sel ini dimungkinkan untuk ditiadakan dan
membentuk empat kuadran prioritas. Kedua rata-rata diganti dengan aspek kepuasan lainnya.
total tersebut dirumuskan sebagai berikut:
3. Data dan Analisis
(5)
Dari jumlah populasi yang ada yakni 179, maka
dihitung jumlah sampel yang diperlukan dengan
Dimana,
menggunakan rumus Slovin:
X̿ = Skor rata-rata tingkat kinerja
Y̿ = Skor rata-rata tingkat kepentingan
𝑁
𝑛=
N = jumlah responden 1 + 𝑁𝑒 2
K = jumlah variable yang dapat mempengaruhi 179
=
kepuasan pengguna jasa 1 + 2 𝑥 0,12
Tingkat kesesuaian untuk masing-masing faktor 𝑛 = 64,15
kepuasan pengguna nilai rata- rata tingkat n = 64 Sampel
kepentingan dan kinerja tersebut dianalisis pada Secara keseluruhan skor kepuasan pelanggan tiap
Importance- Performance Matrix, yang mana sumbu x atribut dapat disimpulkan sebagai berikut:
mewakili persepsi sedangkan sumbu y mewakili 3.1 Uji Validitas
harapan. Maka nanti akan didapat hasil berupa empat Uji validitas digunakan untuk mengetahui
kuadran sesuai gambar berikut: kelayakan butir-butir dalam suatu daftar pernyataan
dalam mendefinisikan suatu variabel. Uji validitas
instrumen dilakukan pada setiap butir pernyataan
yang di uji validitasnya. Uji validitas dihitung dengan
menggunakan bantuan komputer Statistic Package for
Sosial Science (SPSS) versi 26. Untuk menguji
validitas instrumen, kuesioner di uji coba kepada 64
orang responden. Responden tersebut merupakan
Perusahaan pelayaran yang melakukan proses labuh di
pelabuhan semayang balikpapan dengan
menggunakan sistem layanan inaportnet. Hasil
Gambar 1. Ilustrasi Diagram Kartesius rhitung dibandingkan dengan rtabel untuk
Dimana, menganalisis hasil validitasnya. Dengan N=64, df=62,
X̿ = Kinerja signifikansi 5%, maka diperoleh rtabel=0,2461.
Y̿ = Kepentingan (harapan) Instrumen dikatakan valid apabila rhitung sama
Maksud dari masing-masing kuadran pada diagram dengan atau lebih besar dari rtabel dengan taraf
kartesius tersebut dijelaskan sebagai berikut. signifikansi 5%, sebaliknya instrumen dinyatakan
1. Kuadran A (Prioritas utama) tidak valid apabila rhitung kurang dari rtabel.
Atribut yang dianggap sangat penting untuk Hasil pengujian validitas kinerja menggunakan
responden, tetapi tingkat kinerja yang cukup bantuan komputer Statistic Package for Sosial Science
rendah. Ini mengirimkan pesan langsung yang (SPSS) versi 26 disajikan dalam tabel 3. berikut.
menunjukkan bahwa upaya perbaikan harus Tabel 3. Hasil uji validitas kinerja
berkonsentrasi di sini. No rhitung rtabel Keterangan
2. Kuadran B (Pertahankan) 1 0,706 0,2461 Valid
Atribut yang dianggap sangat penting untuk
2 0,663 0,2461 Valid
responden, dan pada saat yang sama, manajemen
tampaknya memiliki tingkat kinerja yang tinggi 3 0,709 0,2461 Valid
pada kegiatan ini. Sehingga manajemen harus 4 0,657 0,2461 Valid
mempertahankan baiknya kinerja atribut yang 5 0,659 0,2461 Valid
berada pada kuadran ini.
3. Kuadran C (Prioritas Rendah) 6 0,579 0,2461 Valid
Atribut dianggap memiliki kepentingan rendah 7 0,653 0,2461 Valid
dan kinerja rendah. Meskipun tingkat kinerja 8 0,701 0,2461 Valid
mungkin rendah dalam sel ini, manajemen tidak
9 0,776 0,2461 Valid
4
Jurnal Riset dan Teknologi Terapan Kemaritiman, Vol. 1, No. 1, Juni 2022, pp. 1-5

No rhitung rtabel Keterangan 3.2 Uji Reliabilitas


Setelah dilakukan uji reliabilitas dengan
10 0,726 0,2461 Valid
menggunakan bantuan Statistic Package for Sosial
11 0,723 0,2461 Valid Science (SPSS) versi 26 maka dapat diperoleh nilai
12 0,621 0,2461 Valid koefisien reliabilitasnya. Uji reliabilitas dilakukan
13 0,631 0,2461 Valid terhadap seluruh butir pernyataan. Kriteria
pengambilan keputusan untuk menentukan
14 0,671 0,2461 Valid reliabilitasnya yaitu apabila nilai r (cronbach’s alpha)
15 0,516 0,2461 Valid lebih besar dari 0,60 maka instrumen tersebut
16 0,632 0,2461 Valid dikatakan reliabel. Sebaliknya, apabila nilai r
(cronbach’s alpha) lebih kecil dari 0,60 maka
17 0,744 0,2461 Valid
instrumen tersebut tidak reliabel. Hasil uji reliabilitas
18 0,715 0,2461 Valid instrumen ditunjukkan sebagai berikut
19 0,498 0,2461 Valid Tabel 5. Hasil uji reliabilitas (Agen Pelayaran)
Variabel Nilai Cronbach Alpha >0,60 Keterangan
20 0,622 0,2461 Valid
Dari hasil uji validitas butir pernyataan kinerja Kinerja 0,927 >0,60 Reliabel
menunjukkan bahwa dari 20 butir pernyataan semua Kepenting 0,939 >0,60 Reliabel
penyataan dikatakan valid, sehingga dapat digunakan an
oleh peneliti
Selanjutnya, disajikan tabel 4. hasil uji validitas 4. Analisis Importance Performance Analiysis
pada variabel kepentingan sebagai berikut. (IPA)
Tabel 4. Hasil uji validitas kepentingan
Berdasarkan data yang diperoleh dari hasil survei
No rhitung rtabel Keterangan terhadap beberapa responden dengan menggunakan
1 0,693 0,2461 Valid kuesioner maka dapat dianalisa tingkat kesesuaian
2 0,619 0,2461 Valid antar tingkat kinerja dan tingkat kepentingan untuk
masing-masing dimensi. Penggunaan skala likert
3 0,732 0,2461 Valid menawarkan rangkaian yang terdiri dari lima opsi
4 0,705 0,2461 Valid pilihan tetap. Hal ini memungkinkan responden untuk
5 0,696 0,2461 Valid melaporkan sendiri sejauh mana mereka setuju atau
tidak setuju dengan proposisi tertentu. Hasilnya, skala
6 0,407 0,2461 Valid
Likert memungkinkan lebih banyak nuansa daripada
7 0,632 0,2461 Valid respons biner sederhana, seperti ya atau tidak.
8 0,642 0,2461 Valid Selanjutnya untuk indikator dimensi kinerja
9 0,615 0,2461 Valid keamanan dan kecepatan akses, kemudahan akses,
dan kepuasan dan pemahaman pengguna.
10 0,670 0,2461 Valid Perhitungan tingkat kesesuaian dilakukan untuk
11 0,775 0,2461 Valid mengetahui hubungan antara kinerja suatu atribut
12 0,706 0,2461 Valid dengan tingkat kepentingan (harapan) dari pengguna
jasa terhadap atribut tersebut. Penentuan tingkat
13 0,722 0,2461 Valid
kesesuaian dilakukan dengan membandingkan skor
14 0,668 0,2461 Valid kinerja dengan skor kepentingan.
15 0,728 0,2461 Valid Secara keseluruhan skor kepuasan pelanggan tiap
16 0,747 0,2461 Valid atribut dapat disimpulkan sebagai berikut:
Tabel 6. Tingkat Kesesuaian Kinerja Agen pelayaran
17 0,725 0,2461 Valid
Tingkat Tingkat Tingkat
18 0,729 0,2461 Valid No Indikator Kinerja Kepentingan Kesesuaian
19 0,658 0,2461 Valid (Xi) (Yi) Tki

20 0,721 0,2461 Valid 1 B1 277 292 95


Dari hasil uji validitas butir pernyataan 2 B2 282 296 95
kepentingan menunjukkan bahwa dari 20 butir 3 B3 278 289 96
pernyataan semua penyataan dikatakan valid,
4 B4 272 284 96
sehingga dapat digunakan oleh peneliti.
5 B5 275 283 97
6 B6 223 300 74
7 B7 281 295 95

5
Jurnal Riset dan Teknologi Terapan Kemaritiman, Vol. 1, No. 1, Juni 2022, pp. 1-5

Berdasarkan data dari tabel 6, terdapat 5 indikator


Tingkat Tingkat Tingkat
No Indikator Kinerja Kepentingan Kesesuaian kinerja yang tingkat kesesuaiannya masih dibawah
(Xi) (Yi) Tki dari rata-rata tingkat kesesuaian secara keseluruhan
yaitu dibawah 95%. Indikator pelayanan yang tingkat
8 B8 271 291 93 kesesuaiannya masih dibawah rata-rata diantaranya
9 B9 278 286 97 yaitu kendala sistem inaportnet, media layanan sistem
10 B10 285 286 100 inaportnet, layanan konsultasi dan pengaduan,
11 B11 275 287 96 transparansi layanan sistem inaportnet dan prosedur
layanan sistem inaportnet dengan tingkat kesesuaian
12 B12 279 282 99
dibawah dari 95%.
13 B13 270 280 96 Setelah melakukan analisa tingkat kinerja dan tingkat
14 B14 275 288 95 kepentingan, setiap indikator di atas akan di lihat
15 B15 280 291 96 posisinya dalam diagram kartesius. Dimana dalam
16 B16 284 286 99
diagram kartesius, rata-rata tingkat kinerja
(Performance) X ̅ menjadi ordinat di dalam diagram
17 B17 269 287 94
kartesius dan rata-rata tingkat kepentingan
18 B18 274 287 95 (Importance) Y ̅ menjadi ordinat di dalam diagram
19 B19 272 290 94 kartesius. Dan total rata-rata dari seluruh atribut tiap
20 B20 269 287 94 tingkat kinerja (Performance) X ̿ dan tingkat
kepentingan (Importacne) Y ̿ akan menjadi batas
Rata-rata tingkat kesesuaian 95
yang menggambarkan posisi kuadran di dalam
diagram kartesius.

Tabel 7. Nilai Rata-Rata Tingkat Kinerja dan Tingkat Kepentingan

INDIKATOR KINERJA KEPENTINGAN Rata- Rata-


NO
PELAYANAN (Xi) (Yi) rata X rata Y

Keamanan dan kecepatan sistem


B1 Kecepatan sistem inaportnet 277 292 4,33 4,56
B2 Keamanan sistem inaportnet 282 296 4,41 4,63
B3 Jangka waktu penyelesaian 278 289 4,34 4,52
B4 Akses sistem inaportnet 272 284 4,25 4,44
B5 Pengurusan perizinan PMKU 275 283 4,30 4,42
B6 Kendala sistem inaportnet 223 300 3,48 4,69
Kemudahan akses
Kemudahan akses sistem
B7 281 295 4,39 4,61
inaportnet
Media layanan sistem
B8 271 291 4,23 4,55
inaportnet
Persyaratan pelayanan sistem
B9 278 286 4,34 4,47
inaportnet

B10 Alur pelayanan dokumen 285 286 4,45 4,47

B11 Perubahan data 275 287 4,30 4,48


B12 Kelengkapan informasi 279 282 4,36 4,41
B13 Tata letak tampilan inaportnet 270 280 4,22 4,38
Kepuasan dan pemahaman peengguna
B14 Training 275 288 4,30 4,50
B15 Tarif / biaya pelayanan 280 291 4,38 4,55
B16 Monitoring dokumen 284 286 4,44 4,47

6
Jurnal Riset dan Teknologi Terapan Kemaritiman, Vol. 1, No. 1, Juni 2022, pp. 1-5

INDIKATOR KINERJA KEPENTINGAN Rata- Rata-


NO
PELAYANAN (Xi) (Yi) rata X rata Y

Layanan konsultasi dan


B17 269 287 4,20 4,48
pengaduan
B18 Pelayanan online 274 287 4,28 4,48
Transparansi layanan sistem
B19 272 290 4,25 4,53
inaportnet
Prosedur layanan sistem
B20 269 287 4,20 4,48
inaportnet

Selanjutnya nulai X ̿ dan Y ̿ akan menjadi batas Indikator – indikator yang termasuk dalam
yaitu garis yang berpotongan tegak lurus dalam kuadran A yaitu :
diagram kartesius dan membagi diagram kartesius 1) B6 Kendala sistem inaportnet (kinerja
menjadi 4 kuadran. Dari hasil survei terhadap sistem inaportnet pada saat akses
beberapa responden pengguna, di dapat nilai rata-rata mengalami kendala not responding)
dari penilaian tingkat kinerja dan tingkat kepentingan. Pada dimensi kinerja B6 Kendala
Dimana nilai rata-rata tiap indikator pada tiap tingkat sistem inaportnet dimana kinerja sistem
kinerja dan penilaian mempengaruhi tingkat kepuasan inaportnet terkait dengan kendala-
pengguna jasa dan rata-rata dari setiap indikator akan kendala sistem yang sering terjadi
menentukan posisi tiap-tiap indikator di dalam seperti not responding pada saat akses
diagram kartesius. oleh pengguna agen pelayaran.
Apabila nilai X ̅ lebih rendah daripada nilai X ̿ Adapun solusi yang diberikan terkait
maka indikator pelayanan tersebut berada pada sisi dimensi kinerja B6 Kendala sistem
sebelah kiri dari batas kuadran X ̿ diagram kartesius inaportnet yaitu pihak pelabuhan dapat
yang berarti indikator pelayanan tersebut menurut menyediakan jaringan internet yang
pengguna jasa kinerjanya masih dibawah rata-rata memadai sehingga dapat memudahkan
tingkat kinerja keseluruhan. Apabila nilai Y ̅ lebih agen pelayaran dalam mengkapi
dokumen dan menghubungi layanan
konsultasi dan pengaduan yang
disediakan oleh sistem inaportnet dan
otoritas pelabuhan dalam menangani
keluhan pengguna
2) B8 Media layanan sistem inaportnet
(kinerja sistem inaportnet dalam hal
sistem layanan tersedia melalui media
elektronik maupun non elektronik)
Pada dimensi kinerja B8 Media layanan
sistem inaportnet dimana kinerja sistem
inaportnet jika mengalami server down
rendah daripada nilai Y ̿ makan indikator pelayanan dan listrik padam dalam jangka waktu
tersebut berada sisi bawah dari batas kuadran Y ̿ yang lama maka proses pengumpulan
diagram kartesius yang berarti indikator pelayanan dokumen dapat dilakukan secara
tersebut kepentingannya tidak terlalu penting menurut manual dikantor otoritas Pelabuhan
pengguna jasa. Adapun solusi yang diberikan terkait
Gambar 2. Diagram kartesius kinerja Agen dimensi kinerja B8 Media layanan
pelayaran sistem inaportnet yaitu jika terjadi
1. Kuadran A (Prioritas Utama) kendala-kendala seperti server down
Pada kuadran A, indikator-indikator yang dan listrik padam dalam jangka waktu
berada di kuadran ini sangat penting menurut yang lama sehingga tidak
pengguna jasa dan harus di prioritaskan, memungkinkan untuk melakukan
namun tingkat kinerja dari indikator- proses pengumpulan dokumen melalui
indikator di kuadran ini belum cukup sistem inaportnet sehingga dilakukan
memuaskan menurut pengguna jasa. dengan sistem manual dikantor otoritas
pelabuhan dan dilakukan verifikasi

7
Jurnal Riset dan Teknologi Terapan Kemaritiman, Vol. 1, No. 1, Juni 2022, pp. 1-5

dokumen secara langsung sesuai 4. Kuadran D (Berlebihan)


dengan SOP pelayanan manual yang Pada kuadran D, berisi atribut dengan
berlaku. kepentingan rendah, tetapi relatif tinggi
3) B19 Transparansi layanan sistem kinerja. Sehingga atribut pada sel ini
inaportnet (kinerja sistem inaportnet dimungkinkan untuk ditiadakan dan diganti
mengenai tidak adanya dengan aspek kepuasan lainnya. Indikator –
percaloan/perantara tidak resmi pada indikator yang berada di dalam kuadran D
unit layanan sistem inaportnet dalam yaitu :
pengurusan dokumen) 1) B5 Pengurusan perizinan PMKU
Pada dimensi kinerja B19 Transparansi 2) B9 Persyaratan pelayanan sistem
layanan sistem inaportnet yaitu inaportnet
permintaan bantuan dalam hal 3) B10 Alur pelayanan dokumen
pengurusan dokumen kepada oknum 4) B11 Perubahan data
yang memahami alur dan proses dalam 5) B12 Kelengkapan informasi
pengurusan dokumen melalui 6) B14 Training
inaportnet, sehingga dapat dikatakan 7) B16 Monitoring dokumen
melalui perantara tidak resmi yang 8) B18 Pelayanan online
tidak sesuai dengan nama yang
melakukan registrasi pengguna sesuai 5. Kesimpulan dan Saran
dengan PM NO 8 tahun 2022 BAB II
5.1 Kesimpulan
Hak akses ke inaportnet paragraf 2
Berdasarkan hasil analisis menggunakan metode
Registrasi pengguna dan bagian ketiga
Importance Performance Analysis didapatkan nilai
registrasi orang perseorangan.
tingkat kesesuain (Tki) antara kinerja dengan apa yang
Adapun solusi yang diberikan terkait
diharapkan agen pelayaran yaitu sangat baik dengan
dimensi kinerja B19 Transparansi
persentase 95% atau <100% sehingga masih
layanan sistem inaportnet yaitu setiap
diperlukan adanya perhatian dan perbaikan sistem
perusahaan pelayaran melakukan
inaportnet, terdapat 3 (tiga) atribut dimensi kinerja
pelatihan / training kepada pihak-pihak
oleh pengguna agen pelayaran yang membutuhkan
yang memiliki hak akses tersebut
perhatian utama dan perbaikan. Tujuh atribut dimensi
pelatihan tersebut dapat dilakukan
kinerja tersebut antara lain:
secara berkelanjutan sehingga
Prioritas utama (Agen pelayaran)
pengguna dapat lebih memahami sistem
- B6 Kendala sistem inaportnet 74%
inaportnet.
- B8 Media layanan sistem inaportnet 93%
2. Kuadran B (Pertahankan Prestasi)
- B19 Transparansi layanan sistem inaportnet 94%
Pada kuadran B, indikator-indikator yang
Dari hasil analisis tingkat kesesuain antara kinerja
berada di kuadran ini sudah memuaskan
dengan apa yang diharapkan oleh agen pelayaran 95%
tingkat kinerja nya sesuai dengan harapan
masuk dalam kategori sangat baik.
dan tingkat kepentingan nya menurut
pengguna jasa dan harus di pertahankan
5.2 Saran
kinerjanya. Indikator yang berada di dalam
Berdasarkan kesimpulan yang diperoleh dan uraian
kuadran B yaitu:
pada bab terdahulu, maka peneliti akan memberikan
1) B1 Kecepatan sistem inaportnet
beberapa saran sebagai berikut:
2) B2 Keamanan sistem inaportnet
1. Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan
3) B3 Jangka waktu penyelesaian
Kelas I Balikpapan diharapkan dapat
4) B7 Kemudahan akses sistem inaportnet
memberikan sosialisasi sekaligus training
5) B15 Tarif / biaya pelayanan
penggunaan sistem inaportnet kepada agen
3. Kuadran C (Prioritas Rendah)
pelayaran secara berkelanjutan dan dalam
Pada kuadran C, indikator – indikator
meningkatkan kualitas informasi yang
yang berada di kuadran ini dianggap masih
dihasilkan oleh sistem inaportnet.
kurang penting bagi para pengguna jasa. Dan
2. Dalam meningkatkan kepuasan pengguna sistem
tingkat kinerjanya dinilai cukup atau biasa.
inaportnet sebaiknya Kantor Kesyahbandaran
Indikator – indikator yang berada di dalam
dan Otoritas Pelabuhan Kelas I Balikpapan
kuadran C yaitu :
bekerja sama dengan agen pelayaran dengan
1) B4 Akses sistem inaportnet
lebih mengaktifkan peran help center untuk
2) B13 Tata letak tampilan inaportnet
mempermudah memberikan penjelasan apabila
3) B17 Layanan konsultasi dan pengaduan
terjadi kesulitan dalam menggunaka sistem
4) B20 Prosedur layanan sistem inaportnet
inaportnet dan juga dapat memberikan fasilitas
8
Jurnal Riset dan Teknologi Terapan Kemaritiman, Vol. 1, No. 1, Juni 2022, pp. 1-5

pendukung yang dapat membantu administrator References


saat jaringan mati seperti perangkat UPS dalam [1] Bichou, K., Bell, M. G. H. & Evans, A. 2007. Risk
menunjang pengguna dalam mengakses sistem Management in Port Operations, Logistics and Supply Chain
inaportnet. Security. LLYOD’s Practical Shipping Guides. New York.
3. Penelitian selanjutnya dapat menambah variabel [2] Yusuf, Y. I., Idrus, M., & Chairunnisa, A. (2020). Analisis
lain indikator pelayanan yang dapat Produktivitas Bongkar Muat pada Pelabuhan Soekarno. Jurnal
Penelitian Enjiniring, 24(1), 58-64.
mempengaruhi tingkat kepuasan pengguna [3] Mappangara, A. S. C., Idrus, M., & Asri, S. (2012). Kajian
seperti efektifitas penerapan sistem inaportnet Jaringan Trayek Angkutan Laut Nasional untuk Muatan
sehingga dapat memperkuat atau mendukung Petikemas dalam Menunjang Konektivitas Nasional.
hasil penelitian sebelumnya. [4] P. M. P. R. I. PM Nomor 157 Tahun (2015). Tentang.
Penerapan Inaportnet Untuk Pelayanan Kapal dan Barang di
Pelabuhan.
Acknowledgments [5] Malisan, J., & Tresnawati, W. (2019). Implementasi
Penelitian ini mendapat dukungan dari kepala Inaportnet dalam Pelayanan Terpadu Satu Pintu di Pelabuhan
Tanjung Perak Surabaya. Warta Penelitian Perhubungan,
laboratorium transportasi kapal pada Departemen 31(2), 67-74.
Teknik Perkapalan, Fakultas Teknik, Universitas
Hasanuddin.
[6] Levenburg, N. M., & Magal, S. R. (2004). Applying
importance-performance analysis to evaluate e-business
strategies among small firms. E-Service, 3(3), 29-48.J.
Newman, Electrochemical Systems, 2nd ed., Prentice-Hall,
Englewood Cliffs, NJ, 1991.

Anda mungkin juga menyukai