Website : https://jurnal.poltekpelbarombong.ac.id/
Volume 3, No 1 , Hal 51-57
p-ISSN: 2721-818X dan e-ISSN: 27236722 E
DOI : http:Poltekpelbarombong.ac.id
Albertha lolo Tandung 1,Mochamad Abduh2, Rob Danang Priatmaja3 , Fahri Ihsan4
1,2,3,4
Politeknik Pelayaran Barombong
This is an open access article distributed under the Creative Commons Attribution License, which
permits unrestricted use, distribution, and reproduction in any medium, provided the original work is
properly cited. ©2019 by author.
Koresponden:
Albertha Lolo Tandung
Email: alberthalolo@poltekpelbarombong.ac.id
51
Hangkara Majaya Albertha lolo Tandung 1,Mochamad Abduh2, Rob Danang Priatmaja3 ,
https://jurnal.poltekpelbarombong.ac.id Fahri Ihsan4
kemudian berkembang menjadi port-net yamg (portal) yang dioperasikan dan di integrasi
memfasilitasi komunikasi elektronik untuk dengan semua model sistem operasi digital
memberikan pelayanan yang akurat, cepat dan berbasis e-document. berdasarkan dokumen
tepat waktu. (Johny & Wiwit, 2019). Port-net elektronik Kementerian Perhubungan
Ini dikembangkan oleh Kementerian membuat gebrakan baru dengan meluncurkan
Perhubungan melalui Direktorat Jenderal inaportnet, sistem elektronik dengan
Perhubungan Laut dan disebut Inaportnet. menggunakan internet, sistem inaportnet
InaPortnet adalah sistem layanan tunggal bersifat terbuka dan netral untuk pertukaran
elektronik berbasis Internet, yang merupakan informasi dan terintegrasi. Sistem pelayanan
portal elektronik terbuka dan netral yang ini dibentuk untuk meningkatkan pelayanan
memungkinkan pertukaran informasi yang kapal dan barang di pelabuhan. Tujuan dari
cepat, aman, netral, dan sederhana pada pengaturan sistem adalah untuk
layanan pelabuhan terpadu, peningkatan daya mengoptimalkan sistem elektronik untuk
saing, otoritas negara, perusahaan pelabuhan, pemrosesan dokumen pelabuhan dan. (Faras,
dan logistik terkait logistik. . Perusahaan Nurisa, Vivin, & Ardi, 2022).
dalam komunitas logistik Indonesia. Tentu
Indonesia National Single Window (INSW)
dengan merujuk Dalam peraturan Menteri
merupakan integrasi sistem secara nasional
Perhubungan No PM 157 Tahun 2015 tentang
yang memungkinkan pengiriman dan
penerapan Inaportnet untuk pelayanan kapal
pengolahan data dan informasi secara tunggal
dan barang di pelabuhan. Penggunaan
dan sinkron, serta penyampaian keputusan
Inaportnet antara lain instansi pemerintah dan
secara tunggal untuk pemberian izin
badan usaha perusahaan serta perusahaan
kepabeanan dan pengeluaran barang.
logistik di Indonesia yang menyediakan
selanjutnya tahapan yang lebih spesifik
layanan seperti: perusahaan/Agen Pelayaran,
berdasarkan perkembangan berkaitan dengan
Freight forwarder, CFS (Container Freight
peningkatan kelancaran fungsi perdagangan
Station), Customs Clearace/PPJK, Importir
internasional di kawasan khususnya dalam
dan Eksportir, Kontainer Penyimpangan
penanganan arus barang, fasilitas
Gudang, dan interior ransportasi (truk,rel dan
perdagangan menjadi perhatian utama dalam
tongkang)
meningkatkan pengaturan sistem kebiasaan
InaPortnet sendiri secara bertahap internasional.
dimulai dengan baik sejak tahun 2013,
Pelayanan Informasi Inaportnet Kapal
berdasarkan jenis layanan yang lebih
dan Pelabuhan Kargo dalam Peraturan
berkembang. Pada tahun 2013, layanan
Menteri Perhubungan Republik Indonesia PM
diluncurkan dari Pelabuhan Tanjung Priok
157 Tahun 2015 tentang Penyelenggaraan
dengan galangan kapal non-pabean, layanan
Inaportnet Pelayanan Kargo Kapal dan
produksi dan peti kemas, layanan manifes
Pelabuhan Di Pelabuhan. Selama ini proses
nasional dan pembayaran elektronik. Secara
pengurusan dokumen untuk jasa pelayaran
tradisional, pemrosesan dokumen untuk
dan kargo banyak dilakukan secara manual,
layanan kargo dan banyak komoditas
mulai dari verifikasi hingga approval.
dilakukan secara manual, mulai dari
Penelitian (Abdy, Kudang, Budhi, & Sayhrial,
pengiriman melalui evaluasi hingga tahap
2015) Layanan Data Inaportnet Layanan
persetujuan. dalam hal ini sistem Inaportnet
Kapal dan Pelabuhan atas nama Menteri
merupakan bagian dari implementasi program
Perhubungan Republik Indonesia PM 157
INSW yaitu. sistem elektronik untuk
Tahun 2015 tentang Penyelenggaraan
manajemen pelabuhan dokumen, kontainer
Layanan Inaportnet Kapal dan Pelabuhan di
Metode pengambilan sampel yang program pelatihan khusus dan reguler yang
dipilih adalah simple random sampling yang bertujuan untuk meningkatkan kemampuan
pelaksanaannya relatif murah ditinjau dari teknis dan manajerial karyawan. Selain terus
pengamatan di lapangan. (Sugiyono, 2016). meningkatkan pelayanan dan produktivitas
pendekatan kualitatif digunakan dalam karyawan, manajemen menyadari bahwa
pengolahan data menggunakan sistem sumber daya manusia merupakan aset terbesar
pengurusan dokumen kapal, analisis data dan salah satu kunci utama untuk
difokuskan pada tahap observasi dan mempertahankan posisi perusahaan sebagai
wawancara secara lisan maupun tulisan untuk pasar perusahaan yang kuat dan tidak dapat
mendapatkan informasi mengenai kendala dan diabaikan di era globalisasi. Perusahaan telah
dampak dari sistemInformasi Inaportnet dalam mengembangkan program pelatihan khusus
pelayanan dokumen kapal. dan reguler untuk meningkatkan keterampilan
operasional karyawannya. Pelatihan berfokus
Hasil dan Pembahasan
pada keahlian teknis dan manajerial di
Berdasarkan hasil yang diperoleh bidangnya masing-masing untuk
selama pendataan responden, diperoleh hasil meningkatkan kinerja dan keterampilan, yang
penerapan inaportnet selama proses mengarah pada peningkatan kualitas layanan
pengurusan dokumen kapal. Dalam proses untuk menghasilkan kualitas layanan yang
penggelaran layanan ke kapal dan kargo tinggi. Kegiatan Utama PT. Pelayaran
menggunakan Inaportnet secara online, Nasional Indonesia akan menyediakan
sumber daya manusia merupakan salah satu layanan transportasi laut, termasuk layanan
aset untuk melakukan pengoperasian transportasi penumpang antar pulau.
perangkat komputer dan penggelaran Perseroan saat ini mengoperasikan armada
teknologi data dan informasi. Proses tersebut sebanyak 28 kapal penumpang yang
diawali dengan pengolahan data milik diklasifikasikan berdasarkan jumlah
Otoritas Pelabuhan dan Pelindo yang penumpang antara lain: kapal 3.000
melibatkan informasi pengolahan data yang penumpang, 2.000 penumpang, 1.000
sedang berjalan terkait proses bisnis Otoritas penumpang, 500 penumpang, Ro-Ro (Roll on
Pelabuhan/Kantor Kesyahbandaran dan PT. – Roll off) dan 1 unit fast ferry dengan total
Pelindo, keagenan/perusahaan pelayaran 36.913 penumpang. Selain itu PT. Pelni juga
adalah a) nakhoda yang bertanggung jawab mengoperasikan empat kapal barang dengan
atas laik laut kapal; b) Kabupaten maritim total displacement 1.200 ton.
bertanggung jawab atas keselamatan lalu
Wilayah Indonesia terdiri dari 17.508
lintas dan navigasi maritim, bertanggung
pulau, kebutuhan mendesak akan transportasi
jawab atas pemberangkatan kapal, dan c)
laut untuk menghubungkan pulau-pulau
bertanggung jawab atas operasi bongkar muat
tersebut tersebar di seluruh Indonesia. Dengan
di pelabuhan, khususnya pelindo, d)
SK Inspektur Perla no. AT 55/I/8/DJPL-06
otoritas/pengangkut bertanggung jawab atas
tanggal 5 April 2006 tentang pembentukan
kelancaran pengoperasian kapal di pelabuhan
jaringan trayek tetap dan teratur (Liner) untuk
dan memenuhi kewajiban membayar
mengangkut penumpang melalui laut
(disburse) serta menyampaikan laporan
pedalaman untuk PT. Nasional Maritim
penyelesaian survei kapal di pelabuhan
Indonesia (Persero). Destinasi yang
Indonesia.
dikunjungi meliputi total 91 pelabuhan
Implementasi sistem Inaportnet dengan 47 cabang dan sekitar 300 travel agent
diyakini dapat meningkatkan pelayanan, oleh yang tersebar di seluruh Indonesia. PT. Pelni
karena itu perusahaan mengembangkan
memenuhi tanggung jawabnya tidak hanya tersebut tidak memberikan respon maka
dengan membatasi diri pada jalur pelayaran dianggap instansi terkait telah menyetujui
niaga, tetapi juga melayani jalur laut di pulau- pengajuan PSAD tersebut. (7) Imigrasi
pulau terluar (Perpres No. tentang Penataan menetapkan izin imigrasi (Entry Permit). (8)
Pulau-Pulau Terluar). Selain itu, pemanfaatan Syahbandar mengeluarkan Surat Pengawasan
sumber daya alam dalam rangka Bongkar Muat Barang Berbahaya saat kapal
pembangunan berkelanjutan dan bermuatan barang berbahaya (9) PT. Pelindo
pemberdayaan masyarakat dalam rangka Penetapan untuk lokasi tambat dan waktu
peningkatan kesejahteraan dapat tercapai pemanduan serta penundaan paling lama 1 jam
sesuai dengan tujuan. Proses pelayanannya, sejak perizinan diterbitkan oleh masing-
semua dokumen kapal dan keberangkatan masing instansi serta data manifest telah
tercatat di inapronet baik itu kapal penumpang diterima dari perusahaan angkutan laut
maupun kapal jenis lainnya. Untuk proses nasional (10) Syahbandar juga akan
pelayanan dokumen selanjutnya (1) menerbitkan Surat Pengawasan Olah Gerak
perusahaan pelayaran nasional harus (SPOG) maksimal 1 jam sejak penetapan
mengirimkan pemberitahuan keagenanan lokasi dan sudah mendapatkan clearance in.
pelayaran kepada perusahaan dalam waktu (11) PT.Pelindo akan mengeluarkan Surat
maksimal 14 hari kerja sebelum keadatangan Perintah Kerja (SPK) untuk pelaksanaan
kapal. (2) Data keagenan kapal yang telah pemanduan, penundaan dan penambatan
disetujui oleh Dirjen Perhubungan Laut akan paling lama ½ jam setelah SPOG terbit. Pada
diunggah ke dalam sistem inaportnet oleh aplikasi Inaportnet, semua data dokumen
Direktorat Lalu Lintas dan Angkutan Laut pengiriman yang berhubungan dengan
dalam waktu paling lama 1x24 jam sebelum dokumen kapal diupdate pada aplikasi
kedatangan kapal. (3) Perusahaan angkutan Inaportnet. Dokumen yang sudah disetujui
laut nasional menyampaikan Rencana oleh perusahaan baru dapat diperbarui di
Kedatangan Sarana Pengangkut (RKSP) atau aplikas Inaportnet. ketika dokumen yang
Pemberitahuan Kedatangan Kapal (PKK). (4) mati, Agen Pengiriman memperpanjang
Dalam waktu paling lama 12 jam sebelum dokumen tersebut sampai batas dokumen
kedatangan kapal, perusahaan pelayaran tersebut mati. ketika semua dokumen telah
nasional menyampaikan Port Single diunggah ke Inaportnet, Agen dengan mudah
Administration Document (PSAD) Data By memeriksa dokumen-dokumen tersebut.Di
Plan dan Manifest ke inaportnet. (5) aplikasi Inaportnet, operator atau perusahaan
selanjutyan sesuai dengan tugas dan ruang dapat dengan mudah memverifikasi dokumen
lingkupnya, masing-masing instansi secara yang diunggah. Jika ada kesalahan saat
paralel merespon form PSAD dari perusahaan mengunggah dokumen , agen dapat mudah
angkutan laut nasional melalui Inaportnet memperbaikinya. Terkait keterbatasan saat
maksimal 5 Jam setelah PSAD diterima mengunggah dokumen, agen dapat
apabila melewati batas waktu tersebut tidak memperbaikinya. Terkait keterbatasan
memberikan respon maka dianggap instansi layanan inaportnet sebagai sistem layanan
terkait telah menyetujui pengajuan PSAD informasi pelabuhan berbasisi internet, masih
tersebut. (6) Kemudian masing-masing banyak kendala pengelolaan dokumen dalam
instansi secara paralel sesuai tugas dan pelaksananaannya sebelum seluruh dokumen
bidangnya merespon form PSAD dari kapal dapat diakses melalui sistem Inaportnet
perusahaan angkutan laut nasional melalui dan dilakukan. Adapun kendala dalam
Inaportnet maksimal 5 Jam setelah PSAD pelayanan Inportnet sebagai sistem layanan
diterima apabila melewati batas waktu informasi kepelabuhanan berbasis internet