Anda di halaman 1dari 21

BAB 2

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Pengertian sistem online, internet, dan web


Menurut yakup (2012), Sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur
prosedur yang saling berhubungan, terkumpul bersama-sama untuk melakukan
suatu kegiatan atau untuk tujuan tertentu.Pada umumnya ciri-ciri sistem
bertujuan, terbuka, tersusun dari subsistem, saling berkaitan saling tergantung
merupakan suatu kebulatan yang utuh melakukan kegiatan transformasi,
mempuyai mekanisme, dan memiliki kemampuan mengatur dan meyesuaikan
diri sendiri.
Internet adalah data yang disimpan dalam server yang haya dapat diakses
oleh pihak-pihak tertentu misalnya data perusahaan haya dapat diakses oleh
anak perusahaan atau kantor cabang dari sebua perusahaan yang ada di luar
daerah. Internet ialah jaringan komunikasi global yang terbuka dan
menghubungkan ribuan jaringan komputer, baik melalui koneksi dial up
maupun melalui media lain yang menawarkan kecepatan akses yang beragam.
Dari beberapa definisi diatas dapat disimpulkan bahwa internet adalah
jaringan komputer yang bersifat global, sebagai pasilitas berbagi informasi
dan berkomunikasi tanpa batas. Informasi yang dimaksud adalah berupa text,
audio, vidio dan lain-lain.
Menurut Andi (2005) Online berfungsi sebagai petunjuk waktu saat
memakai internet.Online adalah terhubung, terkoneksi, aktif dan siap untuk
operasi, dapat berkomunikasi atau dikontrol oleh computer,Online ini
biasanya digunakan sebagai istilah untuk meyebutkan suatu keadaan komputer
yang terkoneksi kejaringan internet.

7
8

2.2 Indonesian Port Integration (INAPORTNET)

Gambar 1 logo inapornet


Sumber: Dokument Ksop Pangkal Balam

Menurut peraturan Menteri Perhubungan Republik Indonesia Nomer (PM


157 Tahun 2015) adalah sistem layanan tunggal secara elektronik berbasis
Internet/web untuk mengintegrasikan sistem informasi kepelabuhan yang
standar dalam melayani kapal dan barang secara fisik dari seluruh instansi
atau pemangku kepentingan yang terkait pada pelabuhan.
Indonesian Port Integration (INAPORTNET) adalah portal elektronis
yang terbuka dan netral guna memfasilitasi pertukaran data dan informasi
layanan kepelabuhanan secara cepat, aman, netral dan mudah yang
terintegrasi dengan instansi pemerintah terkait badan usaha pelabuhan dan
pelaku industri logistik untuk meningkatkan daya saing komunitas logistik
Indonesia.
Sistem inaportnet adalah suatu system pengoperasian dan
pengintegrasiankegiatan pelayanan dan perizinan (clearance) dari instansi
terkait yang melaksanakan kegiatan di pelabuhan ,sehingga mampu
meningkatkan kinerja kegiatan perdagangan, lalu lintas barang ,dan
mempercepat proses port cleance sehingga memungkinkan pengiriman
dokument melalui satu gatway –portal yang dapat di akses dari lokasi ataupun
identitas mereka yang terkoneksi dalam system inaportnet.Setiap intansi
terkait melakukan transaksi clearance sesuai dengan kewenanganya masing-
9

masing yang di putuskan dalam satu system aplikasi serta dalam satu
dokumen aplikasi.
a. Tujuan utama pembangunan system inaportnet yaitu mempercepat
penyelesaian proses peningkatan efektifitas dan kinerja penanganan
kegiatan perdagangan dan lalu lintas barang terutama mendorong
percepatan proses port clearance.
b. Tujuan kedua adalah meminimalisir waktu dan biaya yang di perlukan
dalam kegiatan port clearance, terutama terkait proses pelayanan kapal
di pelabuhan.
Inaportnet merupakan sistem layanan tunggal secara elektronik berbasis
Internet/web untuk mengintegrasikan sistem informasi kepelabuhanan yang
standar dalam melayani kapal dan barang secara fisik dan seluruh instansi dan
pemangku kepentingan terkait pelabuhan ,Inaportnet memungkinkan
pengurusan administrasi online terintegrasi untuk surat izin kelayakan
berlayar, surat izin kesehatan kapal, surat bebas karantina,serta berbagai izin
lain yang diperlukan sebuah kapal untuk sandar atau berlayar. Pemilik atau
kapten kapal akan mengetahui dokumen apa saja dan berapa biaya yang
diperlukan, serta izin mana yang telah diperoleh dan mana yang tidak Ini akan
mempercepat waktu yang dibutuhkan suatu kapal untuk mendapatkan izin
merapat atau pergi dari dermaga.
Sistem Inaportnet ini dibuat berdasarkan kategori dari user aplikasi yang
terdiri dari: Agen Pelayaran (AP), Badan Usaha Pelabuhan (BUP),
Perusahaan Bongkar Muat (PBM), dan Perusahaan Jasa Pelayanan
Transportasi (PJPT). Setelah login, para pengguna jasa dapat melihat halaman
pertama sistem Inaportnet dengan nama user adalah nama ketika pengguna
jasa melakukan login dan menu user yang ditampilkan sesuai keputusan
Direktur Jenderal Perhubungan laut.
1. Karakteristik Inaportnet
Menurut wulyo Farida aprilia (2019) Ada beberapa karakteristik dalam
penggunaan sistem inapornet antara lain,
1. Berbasis web Selalu dapat diakses dimana saja dan kapan saja
10

2. Mudah digunakan
3. Aman pertukaran data dan informasi terjamin kerahasiaannya Cerdas
(Intelligent) sistem dapat menyesuaikan dengan kondisi pengguna.
4. Netral tidak memihak, sistem hanya memberikan akses sesuai dengan
tingkat kepentingan pengguna.
5. Otomasi Bisnis Proses existing sistem hanya mengotomasi / streamline
bisnis proses yang ada (sesuai dengan peraturan/ketentuan yang
berlaku).

2. Manfaat Inaportnet
Menurut Nisa, sukmawat (2019) Manfaat dari sistem Inaportnet adalah
Kecepatan layanan Waktu pelayanan akan menjadi lebih cepat jika
dibandingkan dengan sebelum adanya Inaportnet Misalnya untuk
pelayanan kapal masuk, waktu yang dijanjikan sekarang adalah 12 jam
diukur dari dokumen Permintaan Pelayanan Kapal Pindah (PPKP) diterima
sistem Inapornet sampai dengan kapal sandar di dermaga, dari sebelumnya
rata-rata 1 minggu tanpa melalui sistem Inaportnet.
a. Biaya pengurusan menjadi lebih murah karena perusahaan bisa
menekan jumlah kurir yang diperlukan.
b. Meningkatkan daya saing pelayanan kapal di pelabuhan.
c. Minimisasi kesalahan pemasukan data dan dokumen.
d. Meningkatkan informasi publik mengenai kebijakan pelayanan kapal di
pelabuhan.
e. Meningkatkan transparansi untuk menghilangkan penyalahgunaan
wewenang.
f. Perusahaan dapat memantau pergerakan kapal pengangkut barang dan
dokumen pengurusan kapal setelah kapal masuk pelabuhan langsung
dari komputernya dimeja kerja.
11

3. Dasar Hukum Penerapan Inportnet


Menurut PM 157 Tahun 2015 penerapan Inaportnet pelayanan kapal
dan barang di pelabuhan dilakukan sesuai tugas, fungsi, kewenangan dan
tanggung jawab dari setiap instansi Pemerintah dan pemangku kepentingan
terkait di pelabuhan berdasarkan ke-tentuan peraturan perundang-
undangan.
Penerapan Inaportnet akan mempercepat implementasi NSW di
Indonesia dan mendorong kelancaran arus barang serta kinerja pelayanan
ekspor/impor Lebih jauh ke depan, sistem ini menjadi salah satu persiapan
kita menuju Asean Single Window (ASW). Karena perdagangan global
sekarang tidak lagi bisa ditahan atau dihindari. Seperti diatur dalam
Peraturan Presiden Nomor 10 Tahun 2008 tentang INSW ( National Single
Window) :
a. Indonesia National Single Window yang selanjutnya disebut dengan
INSW adalah sistem nasional Indonesia yang memungkinkan
dilakukannya suatu penyampaian data dan informasi secara tunggal
(single submission of data and information), pemosresan data dan
informasi secara tunggal dan sikron (single and synchronous processing
of data and information), dan pembuatan keputusan secara tunggal
untuk pemberian ijin kepabeanan dan pengeluaran barang.
b. Portal INSW adalah sistem yang akan melakukan intergasi informasi
berkaitan dengan proses penanganan dokumen kepabeanan dan
pengeluaran barang, yang menjamin keamanan data dan informasi serta
memadukan alur dan proses informasi antar sistem internal secara
otomatis.

4. Instansi –Instansi Terkait


Instansi yang terkait menurut Peraturan Mentri Perhubungan
Republik Indonesia Nomor PM 157 Tahun 2015 BAB II Pasal 2 Ayat 4
Instansi Pemerintah dan Pemangku kepentingan terkait di pelabuhan
sebagai mana di maksud meliputi,
12

a. Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan Kelas IV Pangkal


Balam (KSOP)
Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan Kelas IV
Pangkal Balam adalah suatu unit pemerintahan di bidang keselamatan
pelayaran di pelabuhan yang memiliki kewenangan tertinggi untuk
mengawasi dan menegakkan hukum di bidang angkutan perairan,
pelabuhan dan perlindungan di lingkungan maritim pelabuhan. Tugas
dari instansi ini adalah sebagai berikut :
a) Melakukan pelaksanaan pengawasan tertib lalu lintas kapal di
perairan pelabuhan dan alur pelayaran.
b) Melakukan pelaksanaan pemeriksaan kecelakaan kapal.
c) Memberikan info mengenai cuaca BMKG.
d) Melakukan pemeriksaan surat-surat kapal sebelum berlayar.

b. PT.Pelabuhan Indonesia II (Persero) Pangkal Balam


PT. Pelindo II Pangkal Balam adalah suatu Badan Usaha Milik
Negara (BUMN) yang bertugas sebagai penyedia layanan dan fasilitas
di Pelabuhan. Fasilitas-fasilitas yang diberikan oleh Pelindo
diantaranya:
a. Menyediakan dan menentukan lokasi labuh dan tambat.
b. Menyediakan jasa kepanduan untuk kapal yang akan masuk ke
pelabuhan dan keluar dari pelabuhan.
c. Menyediakan jasa tunda kapal yang akan bersandar di pelabuhan.
d. Menyediakan jasa dermaga untuk kapal bersandar.
e. Menyediakan jasa handling container.
f. Menyediakan jasa bongkar muat dan trucking.

c. Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Pangkal Balam (Health And


Quarantine)
Kantor Kesehatan Pelabuhan memiliki tugas :
a. Melakukan pelayanan kesehatan.
13

b. Memeriksa dan meneliti buku kesehatan, daftar awak kapal.


c. Memberikan health certificate dan health clearance.

d. Kantor Bea dan Cukai / Kepabeanan


Menurut Undang-Undang, pabean berwenang melakukan pengawasan
terhadap lalu lintas barang yang keluar masuk wilayah pabean
Indonesia termasuk barang-barang terlarang, obatobatan berbahaya
atau narkoba serta memungut bea terhadap barang yang menurut
aturannya dikenakan bea yang bertugas. Selain itu pabean juga
berfungsi sebagai :
a. Melakukan pencegahan masuknya barang-barang dari luar negeri
tanpa didasari dokumendokumen resmi.
b. Mengawasi langsung lalu lintas barang-barang ekspor dan impor.
c. Menindak pelaksanaan kegiatan dalam hal barang-barang ekspor
dan impor yang tidak dilengkapi dengan dokumen-dokumen resmi.
d. Menarik bea masuk dan keluar untuk barang ekspor dan impor.
e. Melakukan tindakan sesuai hukum terhadap pembawa barang-
barang terlarang yang masuk ke wilayah negara Indonesia.

e. Imigrasi
Pengawasan terhadap orang-orang asing yang berkunjung ke wilayah
NKRI sejak saat kedatangan sampai keberangkatan. Petugas Imigrasi
mempunya fungsi melakukan pemeriksaan dokumen perjalanan,
peneraan cap masuk bagi crew kapal di paspor, dan cap clearance di
manifest crew list.

2.3 Pengertian Clearance In/Out Inaportnet


Clearance yaitu menyelenggarakan usaha pengurusan berbagai macam
dokumen yang diperlukan bagi kapal, sangatlah perlu dan penting bagi
kepentingan serta keselamatan kapal, barang yang diangkut, penumpang, dan
awaknya.
14

Kapal yang akan memasuki pelabuhan wajib memenuhi ketentuan


clearance in dan clearance out oleh Syahbandar. Oleh karena itu ketika akan
masuk pelabuhan nakhoda biasanya memberitahukan akan kedatangan
kapalnya kepada SROP (Stasion Radio Pantai) untuk untuk mendapatkan
informasi kepada Perusahaan Pelayaran/keagenannya untuk mengurus
clearance in. Jika kapal bertolak dari luar negeri maka pengurusannya berupa
dokumen keimigrasian, karantina, kesehatan pelabuhan, dan bea & cukai. Hal
ini dimaksudkan agar ketika kapal tiba dan sadar di pelabuhan semua
dokumen telah mendapat clearance in oleh syahbandar.
Demikian sebaliknya saat kapal akan berangkat, perusahaan
pelayaran/keagenan terlebih dahulu mengurus dokumen-dokumen kapal serta
pemeriksaan fisik kapal untuk mendapatkan surat persetujuan belayar.
Dokumen tersebut diantaranya Surat Sailing Declaration dari
Nahkoda/keagenan, Dokumen kapal, bukti pembayaran PNBP (Penerimaan
Negara Bukan Pajak) dan jasa Kepelabuhanan, manifest muatan, dan
clearance dari instansi terkait seperti bea cukai, karantina, imigrasi, kesehatan
pelabuhanan. Tambahan, bila kapal berlayar dari/ke luar negeri maka kapal
wajib memiliki dokumen ISSC/sertifikat keamanan kapal. (Indrajit, 2015)

1. Pengajuan Pelayanan Kapal Masuk Sistem Inaportnet


Ketika Pengguna jasa akan meminta permohonan pelayanan apabila kapal
yang diageninya akan masuk ke pelabuhan dan melakukan kegiatan, maka
pengguna jasa harus melakukan pengajuan permohonan secara online
untuk mmperoses Pengajuan Pelayanan Kapal Masuk Ketika Pengguna
jasa akan meminta permohonan pelayanan apabila kapal yang diageninya
akan masuk ke pelabuhan dan melakukan kegiatan, maka pengguna jasa
harus melakukan pengajuan permohonan secara online.
dalam pengajuan kapal masuk melibatkan beberapa instansi yaitu
Agen Pelayaran, Otoritas Pelabuhan (OP), Perusahaan Bongkar Muat, PT.
Pelindo III dan Syahbandar.
15

Gambar 2. Alur Pelayanan Kapal Masuk


Sumber : Dokumen Kantor Ksop

Keterangan :
PKK : Pemberitahuan Kedatanagan Kapal
OP : Otoritas Pelabuhan
PPSA : Pusat Pelayanan Satu Atap
RPKRO : Rencana Penambatan Kapal dan Rencana Operasi
PBM : Perusahaan Bongkar Muat
PKBM : Pemberitahuan Kerja Bongkar Muat
PPK : Permohonan Pelayanan Kapal
AP : Agen Pelayaran
SPK : Surat Perintah me-mandu Kapal
SY : Syahbandar
SPOG : Surat Persetujuan Olah Gerak

1) Pihak Agen Pelayaran (AP) menginput Surat Pemberitahuan


Kedatangan Kapal Asing (PKKA) di sistem Inaportnet dan akan
direspon oleh pihak Otoritas Pelabuhan (OP) 2 hari sebelum kapal tiba.
2) Data di proses di Pusat Pelayanan Satu Atap (PPSA) yakni PELINDO
untuk membuat Rencana Penambatan Kapal dan Rencana Operasi kapal
yang akan tiba. Setelah data di proses di proses 1 hari sebelum kapal
16

tiba pemberitahuan kepada Pandu untuk melakukan proses tambat dan


sandar pada kapal yang akan tiba keesokan hari nya.
3) Proses penambatan serta penyandaran kapal dipersiapkan 1 jam
sebelum kapal tiba.
4) Dalam proses penyandaran kapal, pihak Agen Pelayaran (AP) akan
mengkonfirmasi kepada pihak kapal bahwa pandu akan segera On
Board dan melakukan proses penambatan dan penyandaran dengan
status Surat Perintah memandu kapal telah di approved..
5) Setelah kapal sandar, pihak Agen Pelayaran (AP) akan melakukan
checking dokumen pada kapal tersebut dan pengecekan akan
dilanjutkan oleh pihak Beacukai, Karantina dan Imigrasi.
6) Setelah pengecekan dari pihak terkait selesai dan surat Pemberitahuan
Kerja Bongkar Muat telah dikeluarkan pihak Perusahaan Bongkar Muat
dapat melakukan proses bongkar muat.
SLS untuk kapal datang atau masuk
a. Batas waktu yang di tentukan dokumen warta kedatangan kapal di
setujui sampai dikeluarkannya Pemberitahuan Kedatangan Kapal
(PKK) adalah 30 menit
b. Batas waktu setelah dokumen kelengkapan warta kedatanagan
kapal di setujui sampai di keluarkannya Surat Persetujuan Masuk
(SPM) adalah 30 menit
c. Batas waktu setelah dokumen kelengkapan Rencana Kerja
Bongkar Muat (RKBM) disetujui sampai di keluarkannya RKBM
adalah 20 menit
d. Batas waktu setelah rapat penetapan penyandaran kapal di
putuskan sampai di keluarkannya Penetapan Penyandaran Kapal
(PPK) adalah 10 menit
e. Batas waktu setelah dokumen kelengkapan permohonan olah
gerak di setujui sampai di keluarkannya Surat Persetujuan Olah
Gerak (SPOG)
17

2. Pengajuan Kapal Keluar System Inapornet

Gambar 3. Alur Pelayanan Kapal Keluar


Sumber : dokumen Kantor KSOP

1) Pihak Agen Pelayaran (AP) akan menginput data clearance out


melalui sistem Inaportnet serta pemberitahuan Pandu untuk
memandu kapal keluar.
2) Selanjutanya di proses oleh Pusat Pelayanan Satu Atap (PPSA)
yakni PELINDO. Setelah PPSA merepon Surat Perintah memandu
Kapal approved.
3) Seteleah approved pihak Syahbandar menyetujui Surat Persetujuan
Berlayarn (SPB) agar kapal dapat berlayar keluar dari pelabuhan.
SLS untuk kapal keluar
a. keberangkatan kapal di setujui sampai di keluarkannya
Laporan Laporan Keberangkatan Kapal (LKK) adalah 30
menit
b. Batas waktu setelah permohonan melakukan pembayaran
PNBP jasa labuh menggunakan kode billing dari inaportnet
serta setelah dokumen kelengkapan laporan kedatangan dan
18

keberangkatan kapal (LK3) disetujui sampai dengan di


keluarkannya LK3 adalah 20 menit
c. Batas waktu setelah dokumen permohonan berlayar disetujui,
SPK pandu dikeluarkan oleh pelindo, LKK dan LK3
dikeluarkan sampai dengan dikeluarkannya Surat Persetujuan
Berlayar (SPB) adalah 30 menit.

3. Macam-Macam Kelengkapan Dokumen Clearance In/Out Inaportnet


Menurut keputusan Kepala Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas
Pelabuhan kelas IV Pangkal Balam SK.105/01/17/KSOP.Pk.Balam-13
Tentang sistem dan prosedur pelayanan Kelengkapan dokumen kapal dan
barang Dokumen kapal (ship’s documents) adalah dokumen-dokumen
yang harus dimiliki oleh dan harus berada di atas kapal, dokumen-
dokumen mana menyatakan kesempurnaan kapal dalam berbagai fungsi.
Dokumen-dokumen termaksud yang merupakan dokumen legalisasi
pelayaran niaga, terdiri dari:
1. Surat Tanda Kebangsaan (Certificate of Registry), yaitu sertifikat yang
menyatakan kebangsaan suatu kapal, yang diberikan oleh pemerintah
negara dimana kapal didaftarkan.Atas dasar pendaftaran ini kapal
berhak mengibarkan bendera dari negara yang memberikan sertifikat
yang bersangkutan dan berhak pula atas perlindungan hukum tertentu
dari negara tersebut.
2. Surat Laut (Nationality), yaitu Surat Tanda Kebangsaan yang diberikan
kepada kapal yang besarnya lebih dari 500 m 3 isi kotor (175 GT).
1) Pas Tahunan, diberikan kepada kapal yang lebih besar dari 20 m3
tetapi kurang dari 500 m3 isi kotor.
2) Pas kecil, diberikan kepada kapal yang kurang dari 20 m3 dan
kepada kapal layar dan kapal pesiar (jacht).
3) Surat Laut Sementara. Dokumen sementara yang diberikan kepada
kapal yang sedang berada dalam pemba-ngunan atau kapal yang
19

sedang dalam perjalanan penyebrangan dari galangan dimana kapal


dibangun menuju ketempat pemesanan kapal.
4) Surat Ukur , yaitu sertifikat atau surat keterangan yang menyebutkan
ukuran-ukuran terpenting dari kapal seperti ukuran panjang (legth
over-all, legth between perpendiculars), ukuran lebar, dalam,sarah
(draught, draft), ukuran dari tiaptiap palka kapal, dan lain-lain.
5) Sertifikat Layak Laut (Sea worthy Certificate), yaitu sertifikat yang
menyatakan kesantausaan kapal dalam berbagai fungsi, alat-alat
perlengkapan berlayar, dan lainlain.
6) Sertifikat Lambung Timbul (Loadline Certificate), yaitu sertifikat
yang menetapkan lambung kapal yang boleh timbul atas permukaan
air laut minimum dan mak-simum.
7) Daftar Anak Buah Kapal (Surat Sijil,Crew List), yaitu suatu daftar
yang mene-rangkan tentang anak buah kapal lengkap dengan
pangkat dan jabatan masingmasing.
8) Sertifikat Keamanan Radio (Radio Safety Certificate), yaitu sertifikat
yang mene-tapkan bahwa kapal diperlengkapi dengan pesa-wat
penerima dan pemancar radio yang memenuhi syarat sesuai dengan
kelas kapal yang bersangkutan.
9) Sertifikat Keamanan (Safety Certificate), yaitu sertifikat yang
terutama diperuntukan bagi kapal penumpang. Dalam sertifikat ini
diterangkan bahwa keama-nan para penumpang selama berada di
atas kapal cukup terjamin, baik keamanan badan, susila, maupun
keamanan terhadap tindakantindakan anak buah kapal yang tidak
pantas.

2.4 Kendala-Kendala Sistem Inaportnet.


Menurut Retno Indriyati dan Baharudinsyah Dwiputra (2019) Dalam
layanan online berbasis Inaportnet ini masih terdapat beberapa kendala dalam
Standar Operating Procedure dan Service Level Agreement serta bentuk
aplikasi Inaportnet yang dikerjakan oleh agen pelayaran sehingga
20

menghambat kerja bagi para pengguna jasa angkutan laut, masalah-masalah


yang sering terjadi antara lain:
1. Kualitas Layanan Rendah
Masih rendahnya kualitas layanan dapat mempengaruhi Operasional
Prosedur sistem Inaportnet. Pelayanan publik yang baik merupakan
fasilitas utama yang harusnya disediakan oleh Ditjen Hubla kepada
pengguna jasa Inaportnet Kenyataannya dalam sistem Inaportnet
terkadang masih ditemukan pelayanan yang tidak sesuai dengan
keinginan para pengguna jasa Dalam kasus tersebut sorotan utama harus
diarahkan kepada Dirjen Perhubungan dalam menerapkan layanan yang
maksimal kepada para pengguna jasa angkutan laut melalui sistem
Inaportnet. Dalam pengembangannya sendiri, sistem layanan ternyata
masih belum mencapai hal yang diinginkan, Berbagai tanggapan
pengguna jasa angkutan laut justru cenderung menunjukan bahwa
layanan Inaportnet terkadang mempersulit cara kerja mereka.

2. Gangguan Jaringan
Sering terjadinya gangguan pada jaringan layanan dapat
mempengaruhi prosedur operasional sistem Inaportnet. Gangguan
jaringan internet disebabkan oleh lemahnya server internal dalam sistem
Inaportnet. Dalam penerapan layanan online gangguan pada jaringan
salah satu faktor yang dapat menjadi kendala utama bagi para pengguna
jasa Selain memperlambat pekerjaan gangguan pada jaringan akan
menimbulkan kerugian pada para pengguna jasa 20 layanan Inaportnet
Sehingga akan memperlambat pengurusan izin pada suatu kapal.

3. Ilmu Pengetahuan dan Teknologi yang Masih Rendah


Kurangnya Ilmu Pengetahuan dan Teknologi pada agen
pelayaran.Ilmu pengetahuan dan Teknologi merupakan hal penting dalam
suatu layanan online Inaportnet. Agen pelayaran yang belum mengetahui
seberapa pentingnya ilmu pengetahuan dan teknologi, akan sulit untuk
21

mengerjakan layanan online yang berbasis Inaportnet ini, dikarenakan


seluruh layanan Inaportnet terhubung langsung dengan sistem internet
dan teknologi komputer. Dalam aplikasi Inaportnet yang dimulai dari
Pemberitahuan Kedatangan Kapal hingga keluarnya Surat Perizinan
Berlayar suatu kapal tersebut akan terhubung dengan teknologi internet
dan komputer.

4. Prosedur Penggunaan Yang Rumit.


Sistem dan Prosedur Penggunaan yang masih dianggap rumit. Dalam
aplikasi Inaportnet tidak sedikit agen pelayaran yang mengeluh tentang
sulitnya prosedur penggunaan aplikasi yang berbelit-belit dan rumit.Bagi
para pemula penggunaan prosedur menjadi salah satu kendala
dikarenakan banyaknya layanan dalam aplikasi yang terlalu banyak alur
sehingga menimbulkan kebingungan.

5. Masalah Biaya
Biaya Penanganan Pengurusan Proses Creance In/Out Kapal Di Kantor
Kesyahbandaran Dan Otoritas Pelabauhan Kelas IV Pangkal Balam
Antara Lain Sebagai Rincian Di Bawah ,Biaya Tersebut Merupakan
Biaya PNBP
Adapun biaya yang harus dibayar dan diperlukan pada saat Operational
melakukan Clearance In dan Clearance Out Inaportnet di Pelabuhan
yaitu:
• Biaya Labuh
Jasa Labuh Pada jejaring dalam satu aktivitas sebelum kapal
memasuki area kolam pelabuhan yakni kapal berada dilokasi jangkar
(anchorage area) setelah sebelum perusahaan pelayaran atau operator
kapal atau agen mengirimkan RKSP (rencana kedatangan sarana
pengangkut).
• Biaya Pandu / tunda
22

Pelayanan Jasa Pandu Layanan jasa pemanduan berlangsung pada


ketika kapal mulai olahgerak meninggalkan area labuh jangkar
personal pandu yang bertugas meluncur dengan kapal pandu,
merapat dan naik keatas kapal. Pandu memberikan asistensi dan
informasi prosedur yang berlaku di pelabuhan kepada nahkoda
kapal.
• Biaya Tambat
Jasa Tambatan 20 Aktivitas yang mengikuti pemanduan, penundaan
dan pengepilan kapal masuk adalah yakni kapal berada terikat secara
firm di kade tersebut. Kapal yang berada dan terikat dengan
sempurna dengan tempat yang sesuai menurut rencana , siap
melaksanakan rencana bongkar muat (PBM) dan permintaan tenaga
kerja bongkar muat (TKBM). Aktivitas tersebut dilaksanakan
sehingga bongkar muat dapat langsung dilaksanakan pada saat kapal
tiba
• Biaya Kebutuhan Air tawar
Jasa Pelayanan Air bersih Untuk Kapal Pengisian air bersih untuk
kapal atau bahan bakar (bunker) jika dimungkinkan dari aspek
keamanan, dan pemindahan limbah dari kapal fasilitas limbah
(reception facility) yakni aktivitas dapat dilaksanakan bersamaan
waktu (parallel). (D.A Lasse, 2014).
• Biaya Bahan Bakar
• Biaya Jasa Pemeriksaan Kesehatan keberangkatan kapal
• Biaya Operasional
• Biaya Keamanan Pelabuhan
23

2.5 Pengertian Pelabuhan

Gambar 4. Pelabuhan Pangkal Balam


Sumber : dokumentasi ksop Pangkal Balam

Menurut SM FADZLI-KARYA 2019(Semarang) Pengertian Pelabuhan


adalah tempat yang terdiri atas daratan dan/atau perairan dengan batas-batas
tertentu sebagai tempat kegiatan pemerintahan dan kegiatan pengusahaan
yang digunakan sebagai tempat kapal bersandar, naik turun penumpang,
dan/atau bongkar muat barang, berupa terminal dan tempat berlabuh kapal
yang dilengkapi dengan fasilitas keselamatan dan keamanan pelayaran dan
kegiatan penunjang pelabuhan serta sebagai tempat perpindahan intra dan
antarmoda transportasi.Menurut SK Menteri Hubungan RI No. KM 25/2002
dan KM 35/2007 Pelabuhan adalah tempat yang terdiri dari dari daratan dan
perairan di sekitarnya dengan batas-batas tertentu sebagai tempat kegiatan
pemerintah dan kegiatan ekonomi yang dipergunakan untuk kapal bersandar,
berlabuh, naik turun penumpang dan atau bongkar muat barang yang
dilengkapi dengan fasilitas keselamatan pelayaran dan kegiatan penunjang
pelabuhan, serta sebagai tempat perpindahan intra dan antarmoda
transportasi.
Pelabuhan Menurut UU no 17 pasal 1 ayat 14 tahun 2008 Kepelabuhan
adalah segala sesuatu yang berkaitan dengan pelaksaan fungsi pelabuhan
untuk menunjang kelancaran, keamanan , dan ketertiban arus lalu lintas kapal,
penumpang dan/ barang, keselamatan dan keamanan berlayar, tempat
perpindahan Intra dan antarmoda serta mendorong perekonomian nasional
dan daerah dengan tetap memperhatikan tata ruang wilayah.
24

Sedangkan Pelabuhan menurut UU no 17 ayat 16 Tahun 2008 pelabuhan


adalah tempat yang terdiri atas daratan dan/atau perairan dengan batas-batas
tertentu sebagai tempat kegiatan pemerintah dan kegiatan pengusahaan yang
dipergunakan sebagai tempat kapal bersandar, naik turun penumpang,
dan/atau bongkar muat barang, berupa terminal dan tempat berlabuh kapal
yang dilengkapi dengan fasilitas keselamatan dan keamanan pelayaran dan
penunjang pelabuhan. Pelabuhan dibagi menjadi beberapa fungsi dan bagian
antara lain :
1. Pelabuhan Utama adalah pelabuhan yang fungsi pokoknya melayani
kegiatan angkutan laut dalam negeri dan internasional, alih muat
angkutan laut dalam negeri dan internasional dalam jumlah besar, dan
sebagai tempat asal tujuan penumpang dan/atau barang, serta angkutan
penyeberangan dengan jangkauan pelayanan antarprovinsi.
2. Pelabuhan Pengumpul adalah pelabuhan yang fungsi pokoknya melayani
kegiatan angkutan laut dalam negeri, alih muat angkutan laut dalam
negeri dalam jumlah menengah, dan sebagai tempat asal tujuan
penumpang dan/atau barang, serta angkutan penyeberangan dengan
jangkauan pelayanan antarprovinsi.
3. Pelabuhan Pengumpan adalah pelabuhan yang fungsi pokoknya melayani
kegiatan angkutan laut dalam negeri, alih muat angkutan laut dalam
negeri dalam jumlah terbatas, merupakan pengumpan bagi pelabuhan
utama dan pelabuhan pengumpul, dan sebagai tempat asal tujuan
penumpang dan/atau barang, serta angkutan penyeberangan dengan
jangkauan pelayanan dalam provinsi.

2.6 Pengertian Syahbandar


Undang-undang RI Nomor 17 tahun 2008 tentang pelayaran, yang
dimaksud dengan Syahbandar adalah pejabat pemerintah di pelabuhan yang
diangkat oleh Marine dan memiliki kewenangan tertinggi untuk menjalankan
dan malakukan pengawsan terhadap dipenuhinya ketentuan peraturan
perundang-undangan untuk menjamin keselamatam dan keamanan pelayaran.
25

Berdasarkan pengertian di atas terlihat beberapa unsur yang berhubungan


langsung satu sama lainya yaitu adanya penguasaan laut, dermaga dan kapal.
Sarana dan prasarana harus di atur dan ditata demekian rupa sehingga dapat
menunjang kelancaran, keamanan, dan keselamatan lalu lintas angkutan laut.
Peraturan Bandar 1925 Pasal 1 Ayat 1 dikatakan bahwa yang dimaksud
dengan Syahbandar adalah Syahbandar Ahli, Pejabat Syahbandar dan
Syahbandar Muda. Sayhbandar dalam melaksanakan tugas dan fungsinya
sebagai unsur pelaksanaan teknis melakukan pengawasan di pelabuhan.
Syahbandar memiliki tugas, tanggung jawab dan kewenangan yang diatur
dalam Undang-Undang RI Nomor 17 Tahun 2008 BAB XI Pasal 2017 sebagai
berikut:
a. Kesyahabandaran melaksanakan fungsi keselamatan dan keamanan
pelayaran yang mencakup, pelaksaaan, pengawsan dan penegakan hukum
di bidang angkutan di perairan, kepelabuhanan, dan perlindungan
meritim di pelabuhan.
b. Selain melaksanakan fungsi sebagaimana dimaksud pada Ayat 1
Syahbandar membantu pelaksanaan pencarian dan penyelamatan (search
and rescue/SAR) dipelabuhan sesuai denagan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
c. Syahbandar diangkat oleh Mentri setelah memenuhi persyaratan
kompetensi di bidang keselamatan dan keamanan pelayaran serta
kesyahbandaran.
Dalam melaksanakan fungsi keselamatan dan keamanan serta
dipercayakan sebagai pemimpin tertinggi di lingkunagan pelabuhan makasesui
Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2008 Pasal 208 Syahbandar mempunyai
tugas sebagai berikut:
a. Mengawasi kelaiklautan kapal, keselamatan, keamanan dan ketertiban di
pelabuhan.
b. Mengawasi tertib lalu lintas kapal di perairan pelabuhan dan alur
pelayaran.
c. Mengawasi kegiatan alih muat di perairan pelabuhan.
26

d. Mengawasi kegiatan salvege dan pekerjaan bawah air.


e. Mengawasi kegiatan penundaan kapal.
f. Mengawasi pemanduan.
g. Mengawasi bongkar muat barang berbahaya serta limbah barang
berbahaya dan beracun.
h. Mengawasi pengisian bahan bakar.
i. Mengawasi ketertiban embarkasi dan deberkasi penumpang.
j. Mengawasi pengerukan dan reklamasi.
k. Mengawasi kegiatan pembangunan fasilitas pelabuhan.
l. Melasanakan bantuan pencarian dan penyelamatan.
m. Memimpin penanggulangan pencemaran dan pemadam kebakaran di
pelabuhan.
n. Mengawasi pelaksanaan perlindungan lingkungan maritim.
o. Melaksanakan tugas sebagai Pejabat Penyidik Pegawai Negri Sipil sesui
dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
Dalam melaksanakan fungsi dan tugas yang tidak sedikit diperlukan
kewenangan yang luas kepada Syahbandar agar fungsi dan tugas dapat
berjalan denagn baik. Di dalam Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2008 Pasal
209 Syahbandar mempunyai kewenangan sebagai berikut:
1. Mengkoordinasikan seluruh kegiatan pemerintah di pelabuhan
2. Memeriksa dan menyimpan surat, dokunmen dan warta kapal
3. Menerbitkan persetujuan kegiatan kapal di pelabuhan
4. Melakukan pemeriksaan kapal
5. Menerbitkan surat persetujuan berlayar
6. Melakukan pemeriksaan kecelakaan kapal
7. Menahan kapal atas perintah pengadilan
8. Melaksakan sijil awak kapal.
27

2.7 Pengertian Otoritas Pelabuhan


Menurut Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2008 tentang Pelayaran,
yang dimaksud dengan Otoritas Pelabuhan (Port Authority) adalah lembaga
pemerintahan di pelabuhan sebagai otoritas yang melaksanakan fungsi
pengaturan, pengendalian dan pengawasan kegiatan kepelabuhanan yang
dimaksud diusahakan secara komersial.
Otoritas Pelabuhan mempunyai tugas dan tanggung jawab sesuia dengan
Peraturan Mentri Perhubungan Republik Indonesi Nomor 52 Tahun 2015 Pasa
l6 Ayat 2 sebagai berikut ;
a. Menyediakan lahan di daratan dan di perairan pelabuhan
b. Menyediakan dan memelihara penahan gelombang, kolam pelabuhan,
alur pelayaran dan jaringan jalan
c. Menyediakan dan memelihara sarana bantu navigasi pelayaran
d. Menjamin keamanan dan ketertiban di pelabuhan
e. Menjamindan mem elihara kelestarian lingkungan di pelabuhan
f. Menyusun rencana induk pelabuhan serta daerah lingkunagn kerja dan
daerah lingkungan kepentingsn pelabuhan
g. Mengusulkan tarif untuk ditetapkan Mentri, atas penggunaan perairan
dan atau daratan dan fasilitas pelabuhan yang disediakan oleh Pemerintah
serta jasa kepelabuhan yang diselenggarakan oleh Otoritas Pelabuhan
sesuai denagan ketentuan peraturan perundangundangan,dan
h. Menjamin kelancaran arus barang.

Anda mungkin juga menyukai