Anda di halaman 1dari 8

Vol.3. No.1 , Bulan Februari Tahun 2021, hlm.

194-201
Available 0nline at
https://ejournal.poltek-amimedan.ac.id/index.php/jme p-ISSN : 2656-0658
e-ISSN : 2656-0666

TATA CARA PELAYANAN KAPAL DI PELABUHAN PADA PT. ADMIRAL LINES


CABANG PANJANG BANDAR LAMPUNG
1
Cito, SH., M.Si. 2Satti P. Sianturi
1,2
KPNK, Politeknik Adiguna Maritim Medan
email: rahmawati.kemenhub@gmail.com

Abstrak. PT.Admiral Lines Cabang Panjang Bandar Lampung


merupakan Perusahaan Pelayaran yang bergerak dibidang pelayanan
jasa keagenan terhadap kapal yang singgah di pelabuhan panjang serta
melayani kebutuhan kapal dan kebutuhan Crew Kapal. Untuk
mengetahui lebih dekat bagaimana PT. Admiral Lines Cabang Panjang
Bandar Lampung melakukan kegiatan – kegiatan yang berhubungan
dengan pelayanan kebutuhan kapal dan Crew Kapal, Khususnya di
Pelabuhan Panjang. Dalam hal ini Pelayanan Kebutuhan kapal
dilaksanakan oleh bagian operasional, maka Peranan PT. Admiral
Lines Cabang Panjang Bandar Lampung sebagai suatu Perusahaan
Pelayaran yang melakukan pelayanan kebutuhan kapal dan kebutuhan
Crew Kapal tersebut sangatlah besar. Dan disamping Pelayanan Kapal
tersebut Sedikit banyak mengalami masalah dan kendala, baik masalah
eksternal atau dari luar maupun masalah internal atau dari dalam, salah
satu factor penyebabnya adalah kurangnya fasilitas dermaga yang
tersedia di Pelabuhan Panjang, sehingga mengakibatkan kapal – kapal
yang akan merapat di dermaga harus menunggu (Labuh) selama berjam
– jam bahkan berhari – hari, untuk mendapatkan fasilitas tempat
sandar. Untuk menunjang kelancaran pelayanan terhadap kapal seperti
yang diharapkan, maka diperlukan langkah – langkah yang tepat.
Dalam hal ini PT. Admiral Lines Cabang Panjang Bandar Lampung
harus senantiasa berusaha meningkatkan mutu pelayanannya baik
untuk Kapal bendera Indonesia maupun kapal Bendera Asing. Selain
itu manajemen pelabuhan harus mengambil kebijakan – kebijakan yang
tepat agar kenerja pelabuhan Panjang dapat di tingkatkan sehingga
kegiatan dalam melayani kapal di pelabuhan dapat berjalan secara
efisien dan efektif. Metode yang digunakan dalam penulisan makalah
ini, penulis memperoleh data berdasarkan kegiatan yang dilakukan di
lapangan dan analisa pustaka berupa penelitian yang di lakukan, data
yang bersifat teoritis bersumber dari buku – buku yang berkenaan
dengan pokok bahasan yang diambil.

Kata Kunci: Tata cara pelayanan kapal, Crew kapal dan PT.Eka Nusantara Cabang
Belawan.

Abstract. PT. Admiral Lines, Bandar Lampung Branch, is a shipping


company engaged in agency services for ships that stop at long ports
and serve the needs of ships and the needs of ship crews. To know
more closely how PT. Admiral Lines, Bandar Lampung Long Branch,
carries out activities related to services for the needs of ships and ship
crews, especially at Panjang Port. In this case the ship needs service is
carried out by the operational department, the role of PT. Admiral
Lines, Bandar Lampung Long Branch as a Shipping Company that
provides services for the needs of ships and the needs of Ship Crew is
very large. And in addition to the ship service, there are more or less
problems and constraints, both external or external problems as well as
internal or internal problems, one of the factors causing this is the lack
of available dock facilities at Panjang Harbor, resulting in ships that
will dock at the dock waiting (Labuh) for hours even days, to get a
194
Vol.3. No.1 , Bulan Februari Tahun 2021, hlm. 194-201
Available 0nline at
https://ejournal.poltek-amimedan.ac.id/index.php/jme p-ISSN : 2656-0658
e-ISSN : 2656-0666

berth facility. To support the smooth running of services to ships as


expected, appropriate steps are needed. In this case PT. Admiral Lines,
Bandar Lampung Long Branch, must always try to improve the quality
of its service for both Indonesian flag ships and foreign flag ships. In
addition, port management must take the right policies so that the
performance of Panjang port can be increased so that activities in
serving ships at the port can run efficiently and effectively. The method
used in writing this paper, the authors obtained data based on activities
carried out in the field and library analysis in the form of research
conducted, theoretical data sourced from books relating to the subject
matter taken.

Keywords: Procedures for ship service, Crew ship and PT.Eka Nusantara Cabang
Belawan.

PENDAHULUAN Sebelum menyusun makalah ini, penulis


terlebih dahulu mengadakan serangkaian penelitian
Pelayanan kapal di pelabuhan merupakan untuk memperoleh data atau informasi yang lengkap
dan teliti yang bertujuan untuk mencari kebenaran
kegiatan yang sangat penting dalam pelayaran, baik
ilmiah.
pelayaran domestik maupun pelayaran ocean going.
1.Metode Observasi atau Pengamatan
Menyadari pentingnya Pelayanan Kapal tersebut,
Metode ini dilakukan dengan cara mengadakan
maka pelayanan dari perusahaan pelayaran harus
pengamatan secara langsung terhadap obyek. Dalam
dilakukan secara maksimal dan tepat sasaran agar
hal ini pengamatan dilakukan pada kantor keagenan
memberikan konstribusi positif bagi dunia pelayaran
dan perdagangan. Misalnya masih adanya hambatan PT. Admiral Lines Cabang Panjang Bandar
Lampung, pelabuhan dan instansi – instansi terkait
– hambatan yang dihadapi perusahaan dalam
lainnya.
memenuhi kebutuhan kapal yang datang ke
pelabuhan. 2.Metode Studi Pustaka
Yaitu suatu metode dimana data diperoleh
Dalam melaksanakan kegiatan diatas belum
dengan membaca buku – buku yang berkaitan
tentu setiap perusahaan pelayaran atau pemilik kapal
mengenai persoalan yang akan dibahas dalam suatu
bisa menangani segala kebutuhan kapal – kapalnya.
penulisan. Selain buku juga diperoleh informasi dari
Oleh karena itu, diperlukan adanya jasa keagenan
website untuk melengkapi bahan makalah yang
kapal guna mempelancar suatu kegiatan Pelayanan
disusun oleh penulis.
kapal di setiap pelabuhan yang akan disinggahi.
Berkaitan dengan pembahasan sebelumnya,
penulis lebih memfokuskan pokok pembahasan pada
suatu bidang kerja dalam perusahaan keagenan yang HASIL DAN PEMBAHASAN
disebut bidang operasional keagenan. Hal tersebut
A.Sejarah Berdirinya PT. Admiral Lines Cabang
dikarenakan segala sesuatu yang menyangkut semua
Panjang
keperluan Pelayanan kapal mulai dari awal
PT. Admiral Lines didirikan pada tahun 1966,
kedatangan kapal hingga kapal berlayar ke pelabuhan
dihadapan Notaris Soeleman Ardjasasmita. Semula
selanjutnya adalah tanggung jawab dari operasional
bernama PT. Pelayaran Samudera Ampera Lines,
keagenan. Oleh karena itu, untuk lebih mengetahui
kemudian pada tahun 1972 berganti nama menjadi
kegiatan – kegiatan apa saja yang dikerjakan oleh
PT. Pelayaran Samudera Admiral Lines.Pada tahun
bidang operasional keagenan dalam mengageni
1997 namanya disingkat menjadi PT. Admiral Lines
kapal, maka dalam penulisan makalah ini penulis
saja, yaitu sesuai dengan penyesuaian anggaran dasar
memilih judul : “Tata Cara Pelayanan Kapal di
perusahaan dengan Undang – Undang Nomor 1
Pelabuhan Pada PT. Admiral Lines Cabang Panjang
Tahun 1995 tentang Perseroan Terbatas.Pada tahun
Bandar Lampung”.
2008 anggaran dasar Perseroan telah disesuaikan
dengan Undang – Undang Nomor 40 Tahun 2007
tentang Peseroan Terbatas.
METODE PENELITIAN
195
PT. Admiral Lines bergerak khusus dibidang kapal, agen pelayaran, perkiraan tiba dan berangkat,
angkutan barang General Cargo dan Cargo Curah ke lokasi rencana labuh / tambat, rencana kegiatan,
dan dari luar negeri khususnya Jepang dan Asia nama Perusahaan Bongkar Muat, dan Ekspedisi
Tenggara, maupun angkutan domestik. PT. Admiral Muatan Kapal Laut. Surat ini harus di ajukan 1x24
Lines tergabung sebagai anggota INSA (Indonesian jam sebelum kedatangan kapal.
National Shipowners Association), INL (Indonesia 2) Surat Permohonaan Pengesahan Crew List adalah
National Lines). PT.Admiral Lines juga sudah dokumen yang menyatakan permohonaan izin untuk
memperoleh sertifikat ISO (International mengesahkan semua awak kapal di atas kapal, dalam
Standarization for Organization), sertifikat Document rangka syarat penerbitan surat persetujuan berlayar.
of Compliance / ISM code dan Safety Managenent 3) Surat Permohonaan Penerbitan Surat Persetujuan
Certificate untuk kapal – kapal yang dimiliki. Berlayar adalah surat yang menyatakan permohonaan
izin untuk kapal yang akan berlayar ke pelabuhan
selanjutnya.
4) Surat Permohonan Kegiatan di Bandar/Olah Gerak
B.Aktivitas Perusahaan adalah dokumen yang menyatakan bahwa kapal telah
1.Tata Cara Pelayanan Clearance In/Out Kapal di setujui melakukan olah gerak di kawasan
di Pelabuhan Panjang Bandar Lampung pelabuhan.
Untuk melayani Kapal di Pelabuhan, 5) Surat Permohonan Memorandum Document
Perusahaan Pelayaran dapat mendirikan Cabang atau adalah Surat Permohonan izin dari Perusahaan
menunjuk Perusahaan Pelayaran lain sebagai Port Pelayaran untuk pengecekan dokumen asli kapal di
Agent. Tugas Cabang maupun Agen hampir sama. Kantor Syahbandar dan Otoritas Pelabuhan.
Bedanya hanya masalah status, yaitu cabang 6) Warta Kapal adalah suatu surat atau form yang
merupakan bagian dari Perusahaan, sedangkan Agen berisi tentang segala keterangan mengenai kapal dan
adalah Perusahaan lain yang ditunjuk untuk melayani muatanya yang di sahkan oleh Master/Nahkoda.
kebutuhan kapal. Adapun langkah - langkah agen 7) Master Sailing Declaration adalah surat pernyataan
dalam melayani kebutuhan kapal di Pelabuhan adalah nahkoda tentang keberangkatan kapal.
sebagai berikut: 8) Surat Permohonaan Clearance In Imigrasi adalah
surat permohonaan izin masuknya kapal ke
Pelabuhan Panjang yang ditujukan kepada kantor
a.Pelayanan Sebelum Kapal Tiba imigrasi.
Beberapa hari sebelum kapal datang, agen 9) Surat Permohonan Penggunaan Dermaga Khusus
menerima Fax imile atau E-mail dari General Agent adalah Surat Permohonan Izin dari Perusahaan
mengenai informasi pemberitahuan kedatangan kapal Pelayaran untuk dapat menggunakan Dermaga
berupa Letter of Appointment atau surat penunjukan Khusus.
untuk menghandle kapal asing yang di ageni oleh 10) Surat Permohonan Pandu Tunda adalah surat
General Agent dan Ship’s Particulars atau data – data yang berisi tentang Permohonan Jasa Pemanduan dan
kapal. Selain mendapatkan dokumen – dukumen di Penundaan kapal masuk/keluar dermaga khusus.
atas, agen juga mendapatkan dokumen – dokumen 11) Surat Permohonaan Clearance In kesehatan dan
dari General Agent yang meliputi: karantinaa dalah surat permohonaan izin masuknya
1) Persetujuan Keagenan Kapal Asing (PKKA). kapal ke Pelabuhan Panjang yang ditujukan kepada
2) Bill of Lading (Konosemen). kantor kesehatan.
3) Cargo Manifest. 12)Rencana Kedatangan Sarana Penggangkut
4) International Ship Security Certificate (ISSC). (RKSP) adalah surat yang isinya sama dengan PKK,
5) International Tonage Certificate (ITC). tetapi surat ini khusus ditujukan ke Bea Cukai dan
6) Stowage Plan. format pengisianya menggunakan system Electronic
7) Crew List. Data Interchange (EDI).
Selanjutnya setelah agen mendapatkan
kepastian kedatangan kapal dari Principal/General b.Pelayanan Setelah Kapal Tiba
Agent, langkah selanjutnya adalah agen membuat Untuk kapal asing yang memasuki wilayah
dokumen sebagai berikut : kolam pelabuhan Indonesia akan dilakukan
1) Pemberitahuan Kedatangan Kapal (PKK) adalah pemeriksaan dari instansi–instansidi pelabuhan dan
dokumen yang berisi tentang nama kapal, berat aktivitas tersebut disebut Checking. Checking
bersih dan kotor kapal, bendera, Call Sign, pemilik dilakukan di atas kapal oleh instansi – instansi yang

196
berwenang dan didampingi oleh agen kapal dokumen–dokumennya maka sarana
ketika kapal sandar atau kapal yang sedang berlabuh pengangkut/kapal tersebut juga akan disita.
menunggu bersandar.
Adapun aktivitas – aktivitas agen dan petugas 3)Petugas Imigrasi
dari Instansi–instansi pelabuhan selama Checking Tugas dari Dinas Imigrasi yaitu mencegah
berlangsung adalah sebagai berikut : terjadinya pendatang secara ilegal, untuk itu setiap
kapal yang datang dari luar daerah pabean Indonesia
1)Petugas Kesehatan Pelabuhan Panjang akan diperiksa. Adapun pemeriksaan yang dilakukan
a)Memeriksa dokumen – dokumen yang oleh petugas dari Dinas Imigrasi di atas kapal antara
berhubungan dengan kesehatan seperti : lain memeriksa dokumen – dokumen seperti:
(1)Crew List. a)Copy Port Clearance.
(2)Vaccination List. b)Crew List.
(3)Nill List. c)Port of Call / Voyage Memo.
(4)Port of Call / Voyage Memo. d)Nil List.
b)Memeriksa secara fisik tempat – tempat yang Apabila kedapatan ada yang tidak dilindungi
rawan sebagai sumber penyakit, diantaranya : atau tidak tercantum dalam dokumen maka dianggap
(1)Dapur sebagai pendatang ilegal dan akan diproses oleh
(2)Tempat – tempat yang digunakan sebagai pihak imigrasi.
penyimpanan bahan makanan dan minuman
(3)Saluran – saluran got dan tempat pembuangan 4)Pihak Operasional Agen
sampah Pihak agen menemui Master/Nahkoda untuk
Apabila ditemukan wabah penyakit yang bisa meminta dokumen kapal untuk keperluan Clearance
menular dan membahayakan, maka Free Pratique In dan Clearance Out. Adapun dokumen yang
kapal ditunda untuk dikarantinakan sementara waktu diambil agen dari Master/Nahkoda sebagai berikut:
sesuai kebutuhan. Tetapi jika kapal dinyatakan sehat a)Ship Document adalah dokumen kapal yang wajib
maka sertifikat Free Pratique dapat di keluarkan. dimiliki setiap kapal dan pada umumnya digunakan
Setelah sertifikat Free Pratique dikeluaran maka pada saat kepengurusan Clearance kapal dipelabuhan
kapal dapat melakukan aktivitasnya selama di dan wajib dikembalikan ke kapal apabila agen atau
pelabuhan. wakilnya menurunkan dokumen tersebut.
Dokumen – dokumen tersebut diantaranya
adalah :
2)Petugas Bea dan Cukai Bandar Lampung (1) Certificate of Registry atau sertifikat kebangsaan
Tugas dari Dinas Bea dan Cukai yaitu kapal
mencegah terjadinya suatu penyelundupan di setiap (2) International Tonnage Certificate atau surat ukur
kapal terutama kapal – kapal yang datang dari luar kapal
daerah pabean Indonesia. Adapun aktivitas dari (3) Cargo Ship Safety Equipment Certificate atau
petugas Bea dan Cukai di atas kapal, yaitu sertifikat perlengkapan keselamatan kapal
memeriksa dokumen – dokumen dari sarana (4) Cargo Ship Safety Radio Certificate atau sertifikat
pengangkut / kapal dan yang ada kaitannya dengan keselamatan radio kapal barang
penyelundupan barang, diantaranya : (5)Safety Management Certificate atau sertifikat
a)Arival Condition. manajemen keselamatan
b)Ship’s Particular. (6)Document of Compliance atau dokumen
c)Crew List. penyesuaian manajemen keselamatan
d)Port of Call / Voyage Memo. (7)International Ship Security Certificate atau
e)Crew Effect, sertifikat keamanan kapal internasional
f)Nil List. (8)International Oil Pollution Prevention Certificate
Memeriksa secara fisik tempat–tempat yang atau sertifikat pencegahan oleh minyak
rawan untuk penyimpanan barang–barang (9)Classification Certificate atau sertifikat klasifikasi
penyelundupan dan apabila kedapatan ada barang– (10)Minimum Safe Manning Certificate atau
barang yang tidak dilindungi oleh dokumen maka sertifikat standar pengawakan kapal
akan disita oleh petugas dari Bea dan Cukai serta bila (11)Inflatable Liferaft Certificate atau sertifikat rakit
sarana pengangkutnya tidak sesuai dengan penolong (Sekoci) yang ada diatas kapal.

197
(12)CO2 Certificate adalah sertifikat yang c.Clearance In
menyatakan bahwa kapal telah dilengkapi dengan Setelah kapal berada di kolam Pelabuhan
instalasi gas CO2. Panjang, maka pihak agen dengan dokumen kapal
(13)Fire Extinguisher Certificate yang di ambil dari kapal segera melakukan Clearance
(14)Port State Control Certificate adalah sertifikat In. Clearance In adalah proses awal yang menyatakan
yang berisi tentang kelengkapan alat pemadam ijin masuknya kapal dari pihak yang berwenang di
kebakaran yang ada diatas kapal. pelabuhan untuk melakukan aktivitas di pelabuhan
(15)International Load Line Certificate atau sertifikat singgah. Adapun langkah agen yang dilakukan ke
lambung timbul. instansi – instansi terkait untuk keperluan Clearance
(16)Port Clearance atau surat persetujuan berlayar. In, yaitu:
(17)Ship Security Officer Certificate adalah sertifikat 1)Kantor Pelayanaan dan Pengawasan Bea dan Cukai
yang menerangkan bahwa pelaut telah memiliki Bandar Lampung
ijazah asli nasional. Di Kantor Pelayanan dan Pengawasan Bea dan
(18)Continous Synopsis Record adalah sertifikat Cukai Bandar Lampung, agen mengisi data Inward
Internasional yang menerangkan mengenai sejarah Manifest/B.C 1.1(muatan yang ada di atas kapal yang
pembuatan, penyerahan, perubahan nama, dan akan masuk ke wilayah pabean) yang datanya
kepemilikan atas kapal. diperoleh dari Cargo Manifest melalui sistem EDI
(19)Medical Chest atau Medical Certificate adalah (Electronic Data Interchange) yang nantinya akan di
sertifikat yang menerangkan bahwa kapal telah kirim ke divisi Manifest data pusat Bea dan Cukai.
dilengkapi dengan obat – obatan dalam jumlah yang 2)Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Panjang
cukup dan tidak kadaluwarsa. (Health and Quarantine)
(20)Ship Sanitation Control Exemption Certificate Proses Clearance In yang dilakukan agen di
adalah sertifikat yang menyatakan bahwa kapal Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Panjang,
tersebut bebas dari hama. dengan tujuan mengesahkan Health Book/buku
(21)Bulk Carrier Code atau BC Code adalah kesehatan tentang keadaan kapal sewaktu tiba di
sertifikat yang menyatakan bahwa kapal yang pelabuhan, dengan melampirkan dokumen sebagai
memiliki sertifikat tersebut telah terdaftar sebagai berikut :
kapal pengangkut muatan curah. a)Health book / buku kesehatan
b)Other Ship’s Paper atau disebut dokumen kapal b)Crew List
lainnya, diantaranya : c)Vaccination List
(1)Passport d)Nil List
(2)Health book e)Port of Call / Voyage Memo.
c)Supporting Documents atau disebut dokumen Setelah dokumen tersebut dicek dan
pendukung, diantaranya : dinyatakan tidak ada masalah, selanjutnya petugas
(1)Ship’s Particular dari dinas kesehatan akan mengesahkan Health
(2)Crew List Book/buku kesehatan dan Port Health Clearance
(3)Port of Calls (PHC) akan diterbitkan dengan demikian kapal
(4)Nil List dinyatakan telah sah memasuki wilayah Pelabuhan
(5)Crew Effect oleh Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Panjang.
(6)Narcotic List 3)Kantor Imigrasi Kelas I Bandar Lampung
(7)Medicine Store List Proses Clearance In yang di lakukan agen di
(8)Arrival Condition Kantor Imigrasi Kelas I Bandar Lampung,
(9)Stowage Plan diantaranya:
Setelah dokumen – dokumen diambil untuk a)Pengesahan Crew List In
keperluan Clearance In and Out, aktivitas agen di Petugas dari kantor imigrasi mengesahkan
atas kapal selanjutnya adalah sebagai berikut: Crew List/daftar awak kapal sewaktu kapal tiba
a)Penandatanganan Notice of Readines oleh dengan keterangan CrewLlist In dibagian belakang
Nahkoda/Master. Crew List.
b)Penandatanganan dan stamp Master Sailing b)Pengesahan Passport In
Declarations atau surat pernyataan Nahkoda. Petugas dari kantor imigrasi mengesahkan
c)Penandatanganan dan stamp warta kapal untuk Passport dengan cara memberikan stampel In pada
keperluan Clearance In/Out. Passport tersebut, yang menandakan bahwa Crew
tersebut telah mengunjungi Negara lain. Setelah

198
Crew List dan Passport tersebut distamp In Setelah surat disetujui dan ditanda tangani oleh
oleh petugas imigrasi, maka Crew diatas kapal telah Kepala Seksi Keselamatan Berlayar, kapal
dinyatakan sah memasuki wilayah pelabuhan dinyatakan telah sah mendapatkan izin untuk
Panjang oleh Kantor Imigrasi Kelas 1 Bandar bersandar.
Lampung. 2)PT. Jasa Armada Indonesia (JAI) Cabang Panjang
4)Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Agen memberikan Surat Permohonan
Kelas 1 Panjang Pandu/Tunda In kapal masuk dermaga khusus yang
Proses Clearance In yang di lakukan agen di berisi data – data kapal, dermaga tujuan, estimasi jam
Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan dan tanggal permintaan pemanduan ke pusat
(KSOP) Kelas 1 Panjang adalah Memorandum pelayanan kepanduan, dengan melampirkan Copy
Document. Memorandum Document adalah proses Surat Persetujuan Kegiatan di Bandar atau olah gerak
pengecekan masa berlakunya dokumen dan lengkap yang telah disahkan oleh pihak KSOP. Selanjutnya
atau tidak lengkapnya dokumen kapal. Proses agen harus memberi tahukan kepada Master/nahkoda
memorandum ini dilakukan oleh agen kepada pihak mengenai jam booking pandu/tunda dan
Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan diseksi menginstruksikan agar Master/Nahkoda segera
Status Hukum dan Sertifikasi Kapal (SHSK) dengan memanggil menara kepanduan serta mempersiapkan
menyerahkan dokumen asli kapal yang diambil pada mesin kapal dan Crew untuk keperluan sandar kapal.
saat Checking. Adapun lampiran dokumen –
dokumen untuk proses Memorandum Document, e.Pelayanan Selama Kapal Sandar
diantaranya: Pada saat kegiatan bongkar/muat berlangsung
a)Letter of Apointment, pihak agen tetap memantau kegiatan bongkar/muat
b)Last Port Clearance. dan tetap melakukan kordinasi baik dengan pihak
c)Warta Kapal. kapal, PBM, General Agent dan Consignee mengenai
d)Crew List Arrival. kegiatan bongkar/muat maupun masalah kapal dan
e)Persetujuan Keagenan Kapal Asing (PKKA). muatan tersebut. Memantau kapal sangatlah penting
f)Copy of Ship Security Officer. karena sudah menjadi kewajiban agen untuk
g)Copy of International Ship Security Certificate. memenuhi kebutuhan kapal selama di pelabuhan dan
h)Dokumen Asli kapal. keperluan – keperluan Crew kapal. Tidak hanya
Setelah dokumen asli kapal diperiksa dan mengawasi kapal saja agen juga harus mengetahui
terbukti tidak ada masalah. Agen mendapatkan kejadian–kejadian yang terjadi selama proses
lembar memorandum pemeriksaan dokumen kapal bongkar/muat berlangsung. Hal tersebut
untuk digunakan saat agen mengurus perizinan dimaksudkan agar dapat menjadi laporan ke
Clearance Out. Principal/General Agent nantinya.
Koordinasi dengan PBM sangat penting karena
d.Persiapan Sandar untuk menentukan kapan proses bongkar/muat
Langkah agen untuk mempersiapkan sandar tersebut selesai dan juga sebagai sumber data pada
kapal ke instansi – instansi yang berwenang di saat pembuatan Time Sheet atau Statment of Fact.
pelabuhan yaitu:
1)Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan f.Clearance Out
(KSOP) Kelas 1 Panjang Setelah kapal selesai melakukan kegiatan
Agen membuat Surat Permohonan Kegiatan di bongkar/muat proses selanjutnya adalah pengurusan
Bandar (Olah Gerak) sebagai syarat utama Clearance Out. Clearance Out adalah izin keluarnya
penyandaran di Seksi Keselamatan Berlayar dengan kapal dari area pelabuhan dan kapal tersebut
lampiran sebagai berikut: dinyatakan sudah terbebas dari masalah yang ada di
a)Form Surat Persetujuan Kegiatan di Bandar atau pelabuhan dan dapat melanjutkan kegiatan pelayaran
Olah Gerak. ke pelabuhan selanjutnya.
b)Surat Penunjukan Keagenan. Adapun langkah – langkah agen ke instansi–
c)Persetujuan Keagenan Kapal Asing (PKKA). insatansi yang terkait dalam proses Clearance Out
d)Surat Persetujuan Kegiatan Bongkar Muat adalah sebagai berikut:
(SPKBM). 1)Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Panjang
e)Copy Certificate of Insurance Dalam hal ini, agen akan mengajukan surat
f)Disposisi Surat Permohonan Kegiatan di Bandar. permohonan Clearance Out ke kantor kesehatan dan
melampirkan dokumen Ship Sanitation Control

199
Exemtion Certificate dan Health Book.Setelah Crew di atas kapal akan dinyatakan sah oleh Kepala
dokumen tersebut di periksa maka buku kesehatan Seksi Keselamatan Berlayar.
akan di sahkan oleh petugas kesehatan dan Port c)Agen membayar uang rambu dan jasa kenavigasian
Health Clearance akan di terbitkan. ke Seksi Administrasi KSOP.
2)Kantor Imigrasi Kelas I Bandar Lampung Setelah Clearance Out diseksi – seksi tersebut
Dalam hal ini, agen mengajukan surat selesai, selanjutnya dokumen – dokumen tersebut
permohonan Clearance out, dengan melampirkan diserahkan ke seksi Keselamatan Berlayar untuk
Crew List next Port dan Pasport. Selanjutnya Pasport pemeriksaan administratif dalam rangka penerbitan
yang distempel masuk pada saat Clearance In akan surat persetujuan berlayar (SPB), dokumen tersebut
distempel keluar oleh petugas. Jika kapal atau Crew diantaranya:
melanjutkan perjalanan ke pelabuhan selanjutnya a)Lembar Memorandum pemeriksaan dokumen kapal
namun masih dalam satu wilayah atau negara yang b)Persetujuan Keagenan Kapal Asing (PKKA)
sama, maka Pasport tersebut tidak distempel keluar, c)Nota pembayaran uang rambu dan labuh
namun dilakukan di pelabuhan selanjutnya. d)Daftar pemeriksaan fisik kapal
3)Kantor Pelayanan dan Pengawasan Bea dan Cukai e)Warta kapal
Bandar Lampung f)Rencana Kedatangan Sarana Pengangkut (RKSP)
Setelah kegiatan bongkar/muat selesai, agen g)Cargo Manifest
memberikan dokumen bongkar/muat kepada petugas h)Ship Particular
Bea dan Cukai ke seksi Penyelidikan dan i)Master Sailing Declaration yang sudah
Penindakan. Dokumen tersebut adalah Time Sheet ditandatangani oleh Nahkoda
dan Statement of fact.Selain itu agen juga membuat j)Buku kesehatan yang telah di sahkan oleh petugas
dokumen Outward Manifest dengan sistem EDI kantor kesehatan pelabuhan dan Port Health
(Electronic Data Interchange). Outward Manifest Clearance (PHC)
adalah dokumen yang berisi tentang muatan yang ada Setelah surat persetujuan berlayar disahkan
di atas kapal yang akan keluar dari kawasan pabean oleh seksi Keselamatan Berlayar, selanjutnya surat
untuk di loading ke data pusat Bea dan Cukai. persetujuan berlayar diterbitkan dan disahkan oleh
4)Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan kepala seksi Keselamatan Berlayar. Dengan begitu
Kelas I Panjang kapal sudah sah secara hukum untuk meninggalkan
Proses Clearance out di KSOP diantaranya pelabuhan.
sebagai berikut:
a)Pemeriksaan fisik Kapal di seksi Port State Control 5)PT. Jasa Armada Indonesia (JAI) Cabang Panjang
(PSC) Di sini agen mengajukan surat Permohonan
Seksi PSC bertugas melakukan pengecekan Pandu Tunda Out Kapal di dermaga khusus,
kondisi fisik kapal untuk menghindari terjadinya dilampiri copy Surat Persetujuan Berlayar. Setelah itu
kecelakaan dilaut. Ketika pemeriksaan agen pihak agen pelayaran akan naik ke atas kapal
melampirkan dokumen sebagai berikut: menemui Master/nahkoda untuk Complete Document
(1)Copy Last Port State Control. sebelum kapal diberangkatkan, diantaranya adalah:
(2)Ship Particular. a)Complete Document atau Menyerahkan kembali
(3)Master Sailing Declaration. dokumen – dokumen kapal kepada nahkoda yang
(4)Daftar Pemeriksaan Fisik Kapal. telah diambil oleh pihak agen pelayaran pada saat
(5)GM Calculations. kapal tiba.
(6)Stowage Plan. b)Menyerahkan surat persetujuan berlayar dan juga
Setelah dilakukan pemeriksaan maka petugas meminta nahkoda untuk menandatangani tagihan
PSC akan mengeluarkan dokumen Report of biaya operasional keagenan kapal dan biaya
Inspections yang berarti kapal sudah di periksa dan pengurusan Clearance Out kapal.
kondisi kapal layak untuk berlayar ke pelabuhan c)Memberitahukan Estimated Time Departure (ETD).
selanjutnya. d)Menginstruksikan kepada nahkoda untuk
b)Agen mengurus pengesahan Crew List ke seksi mempersiapkan mesin dan Crew kapal lainnya guna
keselamatan berlayar. keberangkatan kapal.
Pengurusan pengesahan Crew List agen
melampirkan Crew List keberangkatan yang sudah g.Pada saat Kapal meninggalkan Pelabuhan
distempel Imigrasi dan Safe Manning. Setelah itu Setelah kapal meninggalkan Pelabuhan
Panjang pihak agen mengirim laporan atau Daily

200
Report kegiatan bongkar/muat Kapal tersebut kapal di pelabuhan khususnya untuk kapal
selama di pelabuhan kepada General Agent dan keagenan PT. Admiral Lines Cabang Panjang
Principal. Bandar Lampung. Selain itu untuk menunjang
Dalam Pelayanan Kapal di Pelabuhan, kelancaran pelayanan kapal di pelabuhan Panjang
pengurusan dokumen–dokumen kedatangan dan Bandar Lampung PT. Admiral Lines Cabang
keberangkatan kapal sering terdapat kendala–kendala Panjang Bandar Lampung melaksanakan Tugas
yang dihadapi oleh suatu Perusahaan Pelayaran, dan tanggung jawabnya secara teratur dan efesien
seperti habisnya masa berlaku salah satu dokumen sesuai dengan jadwal yang telah direncanakan
kapal, susahnya menghubungi para instansi-instansi sebelumnya, sehingga tidak akan terjadi
terkait. permasalahan.
Dalam pelaksanaan Perlayanan Clearance
In/Out tentu saja tidak selalu berjalan dengan baik,
seperti yang diharapkan. Menurut penulis ada
beberapa kendala yang sering dihadapi Perusahaan
Pelayaran secara langsung di lapangan maupun di DAFTAR PUSTAKA
perusahaan pelayaran tempat dimana melaksanakan
kegiatan kerja lapangan Praktek Darat (Prada) Kosasih Engkos dan Soewedo
sebagai berikut : Hananto,Manajemen Perusahaan
a.Sering terjadi keterlambatan jadwal kedatangan dan Pelayaran. Jakarta: PT. Raja Grafindo
keberangkatan kapal yang mengakibatkan Persada.2017.
Delay/keterlambatan.
b.Sarana pengangkut terbatas sehingga terjadi Lasse. Keselamatan Pelayaran. Jakarta: PT.
keterlambatan bongkar/muat barang. Pemuatan dan Raja Grafindo Persada.2014.
pembongkaran tidak sesuai dengan jadwal yang
telah ditetapkan Principal. Lasse. Manajemen Kepelabuhanan. Jakarta:
c.Adanya Sertifikat kapal yang habis masa PT. Raja Grafindo Persada.2011.
berlakunya sehingga kapal tidak dapat meninggalkan
pelabuhan dan kapal harus menunggu sampai Umar Hussein dan Candra Motik Yusuf
sertifikat tersebut selesai. Jemat, Peraturan Angkutan Laut.
d.Lamanya dokumen pendukung dari General Agent Jakarta: Dian Rakyat. 2011.
seperti PKKA sehingga memperlambat proses
pelayanan Kapal. Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI)
e.Terlambatnya Kepanduan dalam melayani
pemanduan dan penundaan kapal di dermaga. Undang – Undang Nomor 17 Tahun 2008.
f.Kurangnya stok muatan di Gudang mengakibatkan Tentang Pelayaran.
terjadinya Waiting cargo (menunggu Muatan).
g.Adanya pergantian Crew Kapal (Sign On dan Sign
Off) sehingga mengakibatkan terjadinya
perpanjangan waktu kapal di pelabuhan.

KESIMPULAN

Berdasarkan hasil Penelitian dan Pengamatan


penulis selama melaksanakan Praktek darat, dapat
disimpulkan bahwa :
Tata Cara Pelayanan Kapal Pada PT.Admiral Lines
Cabang Panjang Bandar Lampung adalah cukuplah
berjalan lancar dan baik, hal ini dapat dibuktikan
dengan besarnya peranan pihak operasional
keagenan dalam memperlancar kegiatan pelayanan

201

Anda mungkin juga menyukai