ARTICLEINFO ABSTRAK
Article history:
Received in 03 Mei 2021 Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui prosedur pelayanan kedatangan dan
revised form 10 Mei 2021 keberangkatan kapal asing di pelabuhan Batu Ampar pada PT. Pelayaran Batam
Accepted 1 Juni 2021 Samudra. Metode penelitian kualitatif digunakan dalam penelitian ini. Fokus penelitian
Available online 28 Juni 2021 dalam penelitian ini adalah mengetahui tentang bagaimana proses agen dalam
menangani kedatangan dan keberangkatan kapal asing pada PT. Pelayaran Batam
Kata Kunci: Samudra. Teknik observasi, teknik wawancara, dan teknik dokumentasi digunakan
Pelayanan, Kedatangan dan peneliti dalam pengumpulan data. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Kegiatan
keberangkatan kapal asing,
Agen Pelayaran.
pelayanan kedatangan dan keberangkatan kapal asing oleh PT. Pelayaran Batam
Samudra menunjukkan bahwa aspek sumber daya manusia dan sarana prasarana;
Keywords: aspek sistem dan prosedur kerja; serta aspek koordinasi dengan instansi terkait telah
ervice, Arrival and departure dilaksanakan secara professional dan baik.
of foreign ships, Shipping ABSTRACT
Agent This study aims to determine the service procedures for the arrival and departure of
foreign ships at the port of Batu Ampar at PT. Batam Samudra Cruise. Qualitative
URL:
https://ejournal.amc.ac.id/ind research methods are used in this study. The focus of the research in this study is to find
ex.php/JIKEN/xxxx out about the agent process in handling the arrival and departure of foreign ships at PT.
Batam Samudra Cruise. Observation techniques, interview techniques, and
documentation techniques are used by researchers in data collection. The results of this
study indicate the arrival and departure of foreign ships by PT. Batam Samudra Cruise
shows that aspects of human resources and infrastructure; aspects of work systems and procedures; and aspects of coordination
with related agencies have been carried out in a professional and good manner.
1. PENDAHULUAN
Transportasi berperan penting dalam dunia perdanganan internasional maupun domestik (Silondae
et al., 2016; Subbaniyah & Fauzy, 2017; Al Syahrin, 2018). Transportasi laut juga membuka akses dan
menghubungkan wilayah pulau, baik daerah yang sudah maju maupun daerah yang masih terisolasi.
Indonesia sebagai negara kepulauan (archipelagic state), Indonesia sangat membutuhkan transportasi laut.
Sistem transportasi angkutan laut merupakan salah satu mode transportasi yang memegang peranan penting,
bahkan angkutan laut merupakan salah satu sarana untuk mewujudkan wawasan nusantara (Triananda, 2016;
Sari, 2019). Khususnya dalam rangka menumbuhkan kesatuan ekonomi nasional yang diselenggarakan
bagian penting dari sistem perhubungan nasional. Bertumbuhnya kesatuan ekonomi berdampak pada usaha
yang dijalankan dapat menghasilkan keuntungan sehingga kegiatan operasional dapat berjalan secara efektif dan
efisien (Kamaludin, 2020).
Perspektif geografis menunjukkan bahwa tantangan globalisasi yang berkaitan dengan kelautan
adalah transportasi laut, sistem komunikasi, urbanisasi di wilayah pesisir, dan pariwisata bahari. Dalam
pendistribusian barang dari satu tempat ke tempat yang lain, maka sebagian besar dilakukan dengan
menggunakan sarana angkut laut karena perhitungan biayanya lebih murah jika dibandingkan dengan sarana
angkut lainnya, dan pengangkutan barang juga dapat dilakukan dalam jumlah yang banyak. Berkenaan
dengan hal tersebut, maka kapal merupakan sarana angkut yang paling banyak digunakan sebagai penunjang
kelancaran kegiatan perniagaan untuk mengantarkan barang ke pihak konsumen.
Pelabuhan merupakan komponen utama dari suatu sistem transportasi sebab kelancaran arus kapal
sangat dipengaruhi oleh tingkat pelayanan pelabuhan (Rita & Capah, 2017;Kadarisman et al., 2017; Saputra,
2020). Pelabuhan merupakan awal dan akhir dari suatu operasi transportasi. Dalam menyongsong
perdagangan bebas yang semakin pesat maka perusahaan pelayaran dituntut untuk bisa melayani kapal
dan barang yang diangkut oleh transportasi laut dengan secepat mungkin antara pelabuhan asal ke
pelabuhan tujuannya, sehingga kelancaran arus kapal dan barang di pelabuhan akan berjalan lancar dan
mendukung perdagangan bebas.
Berkaitan dengan fenomena tersebut diatas, maka peneliti memandang perlu untuk menguraikan tentang
bagaimana pelaksanaan kegiatan dan pengurusan yang dilakukan oleh perusahaan pelayaran tentang
pelayanan kedatangan dan keberangkatan kapal asing pada PT. Pelayaran Batam Samudra di pelabuhan
Batu Ampar-pulau Batam.
2. METODE
Metode yang digunakan peneliti adalah metode Kualitatif. Bogdan dan Taylor mengemukakan bahwa
penelitian kualitatif adalah prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau
lisan dari orang-orang dan perilaku yang dapat diamati (Moleong, 2012). Teknik pengumpulan data dalam
penelitian ini melalui observasi, wawancara, dan studi kepustakaan dengan sumber data berupa data primer dan
data sekunder. Penarikan kesimpulan dilakukan peneliti setelah pengumpulan dan interpretasi data.
Pelayanan Kedatangan dan Keberangkatan Kapal Asing Pada PT. Pelayaran Batam Samudra Di Pelabuhan Batu-Ampar Pulau
Batam 19
Marliani Tineke Tawaris. (2021). Jurnal Ilmiah Kemaritiman Nusantara. Vol. 1(1) PP. 18-22
Of Tonnage (Surat Ukur), yaitu sertifikat yang menyatakan rincian (detail) mengenai ukuran (tonnage)
kapal, yang terdiri dari volume keseluruhan, panjang kapal, lebar kapal, isi kotor (gross registry tonnage),
isi bersih (net registry tonnage).
Setelah agen mendapatkan dokumen-dokumen tersebut maka agen akan mengajukan surat
pemberitahuan rencana kedatangan kapal kepada instansi-instansi terkait yang ada di pelabuhan tersebut,
diantaranya yaitu (1) Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP), semua dokumen formalitas
dari pemilik kapal (owner) diterima, maka pertama sekali pihak agen akan membuat LK2 (Laporan
Kedatangan Kapal) di sistem KSOP khusus Batam; (2) Kantor Pelabuhan (KANPEL), sebelum kapal mulai
sandar pada pelabuhan tujuan maka PT. Pelayaran Batam Samudra selaku agen dari kapal tersebut akan
mengajukan beberapa permohonan kepada kantor pelabuhan untuk melakukan proses input data kapal,
yaitu pengajuan permohonan pernyataan umum kapal (PUK) Ke kantor pelabuhan sebagai bukti bahwa
kapal tersebut layak untuk masuk ke pelabuhan yang disinggahi kapal dan pengajuan formulir 1A ke kantor
badan pengusahaan (BP) Batam untuk dilakukan proses input data kapal, diman pada formulir 1A tersebut
kita menetapkan batas lama labuh dan tambat kapal tersebut pada saat berada di pelabuhan Batam. (3)
Bea dan Cukai, satu hari sebelum kapal memasuki pelabuhan tujuan, maka PT. Pelayaran Batam Samudra
selaku agen kapal akan mengurus segala sesuatu yang berkaitan dengan instansi seperti bea dan cukai.
Setelah agen menerima pemberitahuan tentang kedatangan kapal (master cable) dari nahkoda kapal tersebut,
maka agen akan menginput data rencana kedatangan sarana pengangkut (RKSP) ke kantor bea dan cukai
yang ada di pelabuhan tersebut. Setelah melakukan proses input data, maka agen menerima lembaran
berupa rencana kedatangan sarana pengangkut (RKSP / BC 1.0), (4) Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP),
apabila kapal tersebut datang dari luar negeri, maka satu hari sebelum kapal memasuki pelabuhan tujuan
PT. Pelayaran Batam Samudra selaku agen dari kapal tersebut akan mengajukan permohonan kedatangan
kapal kepada instansi tersebut; dan (5) Kantor Imigrasi, apabila kapal tersebut datang dari luar negeri, maka
satu hari sebelum kapal memasuki pelabuhan tujuan PT. Pelayaran Batam Samudra selaku agen dari kapal
tersebut akan mengajukan permohonan kedatangan kapal kepada instansi tersebut.
Sesaat sebelum kapal memasuki perairan pelabuhan Batam, pihak PT. Pelayaran Batam Samudra
bagian operasional terus memantau keadaan kapal. Untuk memasuki perairan pelabuhan batam, diperlukan
bantuan pandu laut dan pandu bandar. Tugas dari pandu laut adalah memandu kapal samoai ke pelabuhan,
sedangkan pandu bandar adalah memandu kapal dari kolam pelabuhan hingga sandar ke dermaga pelabuhan.
Setelah Kapal Berandar di Pelabuhan
Agen kapal yang diwakili oleh seorang bagian operasional kapal di perusahaan tersebut beserta
petugas -petugas instansi yang ada di pelabuhan, seperti instansi karantina dan instansi bea dan cukai akan
mengadakan pengecekan dikapal dan meminta sertifikat -sertifikat serta dokumen -dokumen kapal, mengecek
awak kapal maupun barang-barang bawaan kapal itu sendiri. Kemudian pihak agen dari kapal tersebut
akan melakukan pemeriksaan terhadap dokumen-dokumen tersebut, untuk mengetahui dokumen masih
berlaku atau sudah expired (masa berlaku sertifikat sudah habis), jika expired maka selaku agen kapal
akan mengurus perpanjangan masa berlaku sertifikat kapal tersebut ke kantor instansi -instansi yang terkait.
Pada saat melakukan pemeriksaan (checking) maka masing-masing petugas instansi akan melakukan
tugasnya, diantarnya yaitu :
1. Imigrasi, petugas imigrasi akan memeriksa awak kapal apakah awak kapal yang ada di kapal tersebut
sesuai dengan crew list kapal, dan memeriksa passport dari anak buah kapal apakah masih berlaku
atau sudah habis masa berlakunya. Setelah itu petugas imigrasi akan mencap daftar crew list beserta
dengan cap imigrasi dan juga mencap arrival paspport crew kapal. Dan apabila awak kapal tersebut
berasal dari negara asing, maka kita PT. Pelayaran Batam Samudra selaku agen kapal dan awak kapal
akan mengajukan landing shore pass untuk awak kapal asing, yang manas fungsi dari shore pass
tersebut adalah apabila awak kapal asing tersebut ingin turun ke darat, dan agen mengajukan
permohonan tersebut satu hari sebelum kapal tersebut memasuki pelabuhan tujuan. Dan shore pass
tersebut berlaku selama 1 minggu.
2. Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP), petugas karantina merupakan orang yang pertama sekali naik ke
atas kapla sebelum memasuki atau sandar di pelabuhan. Yang mana hal ini bertujuan untuk memeriksa
kapal termasuk ruangan memasak. Apakah kapal tersebut membawa wabah penyakit dari pelabuhan
asal atau negara asing. Dan petugas karantina juga memeriksa daftar awak kapal dan penumoang dan
meneliti buku kesehatan (health book), memeriksa SSCEC (Ship Sanitation Control Exemption
Certificate) yakni tentang surat pembebasan hama dan tikus. Selanjutnya petugas karantina akan
memberikan certificate of pratique atau yang disebut sebagai sertifikat izin terbebas karantina yang
Pelayanan Kedatangan dan Keberangkatan Kapal Asing Pada PT. Pelayaran Batam Samudra Di Pelabuhan Batu-Ampar Pulau
Batam 20
Marliani Tineke Tawaris. (2021). Jurnal Ilmiah Kemaritiman Nusantara. Vol. 1(1) PP. 18-22
berarti bahwa seluruh awak kapal dilarang turun ke darat tanpa izin dari pihak kantor kesehatan
pelabuhan. Setelah mengambil dokumen kapal dan selesai memeriksa apakah dokumen kapal tersebut
masih berlaku atau tidak, maka PT. Pelayaran Batam Samudra selaku agen kapal akan melakukan
registrasi kapal ke kantor syahbandar di pelabuhan setempat.
3. Bea dan Cukai, setelah kapal sandar di pelabuhan tujuan, maka agen dan petugas bea dan cukai akan
melakukan pemeriksaan seluruh muatan kapal untuk menyesuaikan daftar muatan kapal (inward
manifest) yang sudah di input oleh agen pelayaran untuk memastikan apakah barang tersebut sesuai
dengan manifest batang, dan apabila petugas bea dan cukai menemukan danya barang yang
mencurugakan atau barang ilegal (yang tidak sesuai dengan manifest) maka petugas bea dan cukai
akan menyita brang tersebut dan selanjutnya akan berada di bawah pengawasan bea dan cukai. Tetapi
apabila barang yang dibawa kapal tersebut sesuai dengan inward manifest yang telah di input, maka
petugas bea dan cukai akan mengeluarkan laporan hasil pemeriksaan (LHP) sebagai tanda bahwa
barang tersebut bukan barang ilegal.
Pelayanan Kedatangan dan Keberangkatan Kapal Asing Pada PT. Pelayaran Batam Samudra Di Pelabuhan Batu-Ampar Pulau
Batam 21
Marliani Tineke Tawaris. (2021). Jurnal Ilmiah Kemaritiman Nusantara. Vol. 1(1) PP. 18-22
kedatangan dan keberangkatan kapal asing oleh PT. Pelayaran Batam Samudra boleh terselesaikan tepat
waktu sesuai dengan keinginan konsumen.
Koordinasi dengan instansi terkait
Koordinasi dengan instansi yang terkait sudah berjalan dengan baik. Karyawan PT. Pelayaran
Batam Samudra terkhususnya divisi operasional bekerja secara profesional dan dapat membangun hubungan
yang baik dengan para instansi yang terkait, sehingga dalam hal pelayanan dan kedatangan kapal asing
instansi yang terkait boleh memberikan pelayanan yang cukup baik, sehingga pelayanan kedatangan dan
keberangkatan kapal asing boleh berjalan dengan lancar.
4. SIMPULAN
Dalam melayani kedatangan dan keberangkatan kapal asing prosesnya dimulai dari sebelum kapal
tiba di pelabuhan tujuan untuk mengajukan permohonan kedatangan kapal masuk kepada instansi- instansi
yang terkait, seperti CIQP (Custom, Immigration, Quarantine, Port Master) dan Badan Pengusahaan (BP)
Batam. Setelah kapal sandar, agen beserta petugas dari instansi-instansi yang terkait naik untuk mengecek
kapal sesuai tugas dan wewenangnya. Sebelum kapal akan berangkat agen pelayaran akan mempersiapkan
semua formalitas untuk keberangkatan kapal dan mengurus persetujuan berlayar ke semua instansi yang
terkait diantaranya CIQP (Custom, Immigration, Quarantine, Port Master) dan Badan Pengusahaan (BP)
Batam. Kegiatan pelayanan kedatangan dan keberangkatan kapal asing oleh PT. Pelayaran Batam Samudra
menunjukkan bahwa aspek sumber daya manusia dan sarana prasarana; aspek sistem dan prosedur kerja;
serta aspek koordinasi dengan instansi terkait telah dilaksanakan secara professional dan baik.
5. REFERENSI
Al Syahrin, M. N. (2018). Kebijakan Poros Maritim Jokowi dan Sinergitas Strategi Ekonomi dan Keamanan Laut
Indonesia. Indonesian Perspective, 3(1), 1. https://doi.org/10.14710/ip.v3i1.20175
Kadarisman, M., Yuliantini, Y., & Majid, S. A. (2017). Formulasi Kebijakan Sistem Transportasi Laut. Jurnal
Manajemen Transportasi Dan Logistik, 3(2), 161–183. https://doi.org/10.25292/j.mtl.v3i2.101
Kamaludin, K. (2020). Analisis Hard Skill Sebagai Pondasi Bisnis Bagi Pelaku Usaha Mikro. Syntax Literate ;
Jurnal Ilmiah Indonesia, 5(5), 120. https://doi.org/10.36418/syntax-literate.v5i5.1159
Moleong, L. J. (2012). Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: Remaja Rosda karya.
Rita, R., & Capah, J. (2017). Revitalisasi Layanan Intermoda Angkutan Laut Tanjung Tiram Ke Kuala Tanjung.
Jurnal Transportasi Multimoda, 21–30. http://202.61.104.165/index.php/jurnalmtm/article/view/198
Saputra, R. (2020). Analisis Sarana dan Prasarana Pelabuhan Pelabuhan Sri Tanjung Gelam Kabupaten Karimun.
Jurnal Pelita Kota, 1(1), 1–12.
http://www.ejurnal.universitaskarimun.ac.id/index.php/pelita/article/view/71
Sari, D. A. A. (2019). Integrasi tata kelola kebijakan pembangunan kelautan berkelanjutan. Jurnal Rechts Vinding
(Media Pembinaan Hukum Nasional), 8(2), 147–165.
Silondae, S., Muthalib, A. A., & Ernawati. (2016). Keterkaitan Jalur Transportasi Dan Interaksi Ekonomi
Kabupaten Konawe Utara Dengan Kabupaten/Kota Sekitarnya. Jurnal Progres Ekonomi Pembangunan,
1(1), 49–64.
Subbaniyah, B., & Fauzy, M. Q. (2017). Hubungan Sektor Transportasi dan Gross Domestic Product (GDP) Pada
Negara Anggota Organisasi Kerjasama Islam (OKI) Dengan Menggunakan Analisis Kausalitas Granger
Tahun 1986-2015. Jurnal Ekonomi Syariah Teori Dan Terapan, 4(9), 713.
https://doi.org/10.20473/vol4iss20179pp713-725
Triananda, A. (2016). Anasilis Peran Dan Fungsi Navigasi Guna Mendukung Keamanan, Keselamatan Dan
Kelancaran Pelayaran Berdasarkan Pasal 172 sampai dengan Pasal 177 Undang Undang Nomor 17 Tahun
2008 Tentang Pelayaran. Gloria Yuris, 5(1). https://jurnal.untan.ac.id/index.php/jmfh/article/view/17381
Pelayanan Kedatangan dan Keberangkatan Kapal Asing Pada PT. Pelayaran Batam Samudra Di Pelabuhan Batu-Ampar Pulau
Batam 22