Anda di halaman 1dari 4

MUARA MUARA: Jurnal Manajemen Pelayaran Nasional

Jurnal Manajemen Vol. 4, No. 1, April 2021


MUARA: Jurnal Manajemen Pelayaran Nasional
Pelayaran Nasional ISSN: 2715-6583; http://jurnal.apn-surakarta.ac.id/index.php/muara

PENANGANAN CLEARANCE KAPAL DENGAN MENGGUNAKAN


SISTEM INAPORTNET OLEH PT TERA LOGISTIC INDONESIA
CABANG SURABAYA

Noviana Puspitasari, Reva Pangestu


Akademi Pelayaran Nasional Surakarta

ABSTRAK

Permasalahan penanganan clearance kapal dengan menggunakan sistem inaportnet adalah masih
turunnya dokumen original kapal, Erornya web acces Inportnet, Masih adanya tatap muka dengan pihak
KSOP, File dokumen yang kapasitasnya terlalu besar menyebabkan proses upload dokumen ditolak.
Tujuan penelitian ini adalah : Untuk mengetahui proses clearance kapal dengan sistem aplikasi
Inaportnet, Untuk mengetahui adakah kendala yang dihadapi dalam penerapan sistem aplikasi
Inaportnet. Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan metode deskriptif. Penelitian ini
dilaksanakan di PT Tera Logistic Indonesia dari bulan Februari sampai April 2020. Teknik
pengumpulan data yang digunakan yaitu dengan cara Observasi, Interview, Studi Pustaka dan
Dokumentasi. Sedangkan informan dalam penelitian ini adalah Staf Operasional PT Tera Logistic
Indonesia. Data yang telah terkumpul kemudian dilakukan reduksi data, penyajian data, dan verifikasi.
Hasil penelitian ini adalah : 1) Penanganan clearance kapal menggunakan sistem Inaportnet melalui
sembilan tahap diantaranya : persiapan, dokumen dikirm oleh principal via e-mail, meneliti sertifikat
kapal, menyiapkan dokumen kapal,upload ke sistem Inaportnet (kedatangan kapal), mengambil
dokumen kapal, pemeriksaan dokumen kapal, upload ke sistem Inaportnet (keberangkatan kapal), dan
monitoring sistem Inaportnet. 2) Hambatan-hambatan yang terjadi adalah : Masih turunnya dokumen
Original Kapal, Erornya web acces Inaportnet, Masih adanya tatap muka dengan pihak KSOP, File
dokumen yang kapasitasnya terlalu besar menyebabkan proses upload dokumen ditolak.

Kata Kunci : Proses Clearance, Sistem Inaportnet

PENDAHULUAN manajemen pelabuhan perlu didukung oleh


Indonesia merupakan negara kepulauan sistem informasi yang modern sehingga
yang dua per tiga wilayahnya adalah perairan diharapkan pelabuhan memiliki kinerja
dan terletak pada lokasi yang strategis karena pelabuhan yang efektif dan efisien,
berada dipersinggahan rute perdagangan dunia. meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan
Sebagai negara kepulauan, peran pelabuhan menurunkan biaya logistik nasional. Untuk
sangat penting dalam perekonomian Indonesia. mengintegrasikan sistem informasi
Pelabuhan menjadi sarana paling penting untuk kepelabuhanan yang standar dalam melayani
menghubungkan antar pulau maupun kapal dan barang secara fisik dari seluruh
antarnegara. Pelabuhan merupakan salah satu instansi dan pemangku kepentingan,
rantai perdagangan yang sangat penting dari Kementerian Perhubungan menerapkan
seluruh proses perdagangan, baik itu Inaportnet,yakni sistem layanan tunggal secara
perdagangan antar pulau maupun internasional. elektronik berbasis internet. Pada dasarnya,
Sebagai titik temu antar transportasi darat dan Inaportnet merupakan sistem yang dibuat secara
laut,peranan pelabuhan menjadi sangat vital onlineuntuk melayani kedatangan dan
dalam mendorong pertumbuhan perekonomian, keberangkatan kapal Clearance In
terutama daerah hinterlandnya menjadi tempat danClearence Out serta bongkar muat barang.
perpindahan barang dan manusia dalam jumlah Pihak atau instansi yang terlibat dalam
banyak. Sebagai bagian dari system transportasi, Inaportnet antara lain Otoritas Pelabuhan,
pelabuhan memegang peranan penting dalam Kesyahbandaran, Badan Usaha Pelabuhan,
perekonomian (Bela Kartika,2020). Perusahaan Pelayaran/Agent, Karantina,
Saat ini fungsi pelabuhan bukan hanya Perusahaan Bongkar Muat, dan Perusahaan Jasa
untuk sandar kapal dengan mengangkut ribuan Pelayan Transportasi (Bela Kartika,2020).
orang atau kendaraan, namun saat ini sistem

Vol. 4, No. 1, April 2021. Hal. 38-41

38
MUARA: Jurnal Manajemen Pelayaran Nasional

Semakin maju dan berkembangnya dunia Biaya pengurusan menjadi lebih murah karena
usaha serta meningkatnya arus barang dan kapal perusahaan bisa menekan jumlah kurir yang
asing maupun domestik yang masuk daerah diperlukan. c) Meningkatkan daya saing
pelabuhan mengakibatkan pelayanan pelayanan kapal di pelabuhan.
pengoperasian penerapan sistem aplikasi Pengguna sistem Inaportnet adalah
Inaportnet untuk melakukan pelayanan yang instansi pemerintah dan badan usaha pelabuhan
maksimal, akan tetapi berdasarkan pengamatan serta pelaku industri logistik di Indonesia yang
di lapangan terdapat hambatan dalam pelayanan memanfaatkan jasa kepelabuhanan seperti
pengoperasian penerapan sistem aplikasi Perusahan Pelayaran/Agen, Perusahaan
Inaportnet di pelabuhan (Santoso,2015). Bongkar Muat (PBM) dan Jasa Pengurusan
Transortasi (JPT).
KAJIAN TEORI Karakteristik sistem Inaportnet adalah a)
PortTerminal (Terminal Pelabuhan) sistem yang berbasis web, selalu dapat diakses
Menurut UU Nomor 17 Tahun 2008 tentang dimana saja dan kapan saja (24 jam dalam 7
pelayaran, menyatakan: “Pelabuhan adalah hari). b) sistem yang mudah digunakan. c)
tempat yang terdiri dari daratan dan/atau sistem yang aman, pertukaran data dan
perairan dengan batas-batas tertentu sebagai informasi terjamin kerahasiaannya. d) sistem
tempat kegiatan pemerintahan dan kegiatan yang cerdas (intelligent, sistem dapat
pengusahaan yang dipergunakan sebagai tempat menyesuaikan dengan kondisi pengguna). e)
kapal bersandar, naik turun penumpang, sistem Inaportnet adalah sistem yang netral,
dan/atau bongkar muat barang, berupa terminal artinya tidak memihak, sistem hanya
dan tempat berlabuh kapal yang dilengkapi memberikan akses sesuai dengan tingkat
dengan fasilitas keselamatan dan keamanan kepentingan pengguna.
pelayaran dan kegiatan penunjang pelabuhan
serta sebagai tempat perpindahan intra dan antar METODE PENELITIAN
moda transportasi”. Penelitian ini akan dilakukan di PT Tera
Sistem Inaportnet adalah suatu sistem Logistic Indonesia Cabang Surabaya yang
pengoperasian dan pengintegrasian kegiatan beralamat di Jl. Perak Timur No.138, Perak
pelayanan dan perizinan (Clearance) dari Timur, Kec. Pabean Cantikan, Surabaya, Jawa
instansi terkait (Government Agencies) yang Timur.
melaksanakan kegiatan di pelabuhan, sehingga
mampu meningkatkan kinerja kegiatan HASIL PENELITIAN
perdagangan dan lalu lintas barang, Pada saat ini, proses penanganan
mempercepat proses Tujuan utama clearance kapal telah mengalami perubahan dari
pembangunan sistem Inaportnet yaitu yang awalnya menggunakan sistem manual
mempercepat penyelesaian proses, peningkatan menjadi menggunakan sitem online/Inaportnet.
efektifitas dan kinerja penanganan kegiatan Pengguna sistem Inaportnet adalah instansi
perdagangan dan lalu lintas barang, terutama pemerintah dan badan usaha pelabuhan serta
mendorong percepatan proses Port Clearance. pelaku industri logistik di Indonesia yang
Tujuan kedua adalah meminimalisasir waktu memanfaatkan jasa kepelabuhanan seperti :
dan biaya yang diperlukan dalam seluruh shipping lines/agent, freight forwarder, CFS
kegiatan Port Clearance, terutama terkait proses (Container Freight Station, Custom
pelayanan kapal di Pelabuhan (Supardi,2016). brokerage/PPJK, importir dan eksportir, depo
Manfaat dari sistem Inaportnet adalah container, warehouse, dan inland transportation
sebagai berikut: a) Waktu pelayanan akan (truk, kereta api, dan tongkan).
menjadi lebih cepat jika dibandingkan dengan Dalam pelaksanaanya proses
sebelum adanya Inaportnet. Misalnya: untuk penyelesaian dokumen kapal menggunakan
pelayanan kapal masuk, waktu yang dijanjikan sistem Inaportnet melalui beberapa tahap
sekarang adalah 12 jam diukur dari dokumen sebagai berikut : a) Dokumen dikirim oleh
Permintaan Pelayanan Kapal Pindah (PPKP) Principal kepada agen via e-mail. b) Pada
diterima sistem Inapornet sampai dengan kapal awalnya agen menerima informasi dari kapal
sandar di dermaga, dari sebelumnya rata-rata 1 berupa Master Cable via e-mail kemudian agen
minggu tanpa melalui sistem Inaportnet. b) mengirimkan info pelabuhan dan EPDA

Vol. 4, No. 1, April 2021. Hal. 38-41

39
MUARA: Jurnal Manajemen Pelayaran Nasional

(Estimsted Port Disbursement Account), apabila alur penyelesaian dokumen kapal, mulai dari
telah disepakati maka agen meminta pihak-pihak mana yang belum menyetujui
dokumen-dokumen yang diperlukan dan pihak permohonan sampai tertibnya Surat
kapal/principal mengirimkan Permohonan (SPB). Dalam monitoring biasanya
dokumen-dokumen tersebut via e-mail. c) yang menjadi lamanya penerbitan SPB yaitu
Menyiapkan Dokumen- Dokumen Untuk petugas dari instansi terkait yang terkadang
Upload ke Sistem Inaportnet. d) Sebelum kurang sigap dalam menyetujui permohonan
melakukan upload dan pembuatan warta agen, sehingga apabila alur dalam monitoring
kedatangan dan keberangkatan kapal, Inaportnet velum berwarna hijau maka agen
perusahaan/agen melakukan pengarsipan harus menghubungu petugas dari instansi terkait
dokumen- dokumen kapal tersebut ke dalam satu untuk mengapprove permohonannya untuk
folder agar lebih memudahkan dalam proses mempercepat proses port clearance tersebut.
penyelesaian dokumen kapal ke dalam sistem Setelah itu, apabila alur dari monitoring
Inaportnet. d) Upload Dokumen Kapal Ke Inaportnet telah berwarna hijau semua terutama
Dalam Sistem Inaportnet untuk Kedatangan SPB mak agen segera ke KSOP untuk
Kapal. e) Apabila semua dokumen yang mengambil semua dokumen kapal dan SPB.
diperlukan telah lengkap dan sertifikat-sertifikat
kapal tidak ada yang expired, maka agen akan KESIMPULAN DAN SARAN
mulai melakukan upload dokumen atau Sistem Inaportnet adalah suatu sistem
pembuatan permohonan untuk kedatangan kapal pengoperasian dan pengintegrasian kegiatan
melalui sistem Inaportnet. f) Pengambilan pelayanan dan perizinan (clearance) dari
Dokumen Kapal pada saat kapal sandar, agen instansi terkait (Government Agencies) yang
naik ke atas kapl untuk mengambil semua melaksanakan kegiatan di pelabuhan, sehingga
dokumen-dokumen kapal kepada Nahkoda, di mampu meningkatkan kinerja kegiatan
mana dokumen-dokumen ini diberikan untuk perdagangan dan lalulintas barang,
proses clearancein/out. Walaupun sudah mempercepat proses port clearance, pengiriman
menggunakan sistem online/Inaportnet, dokumen melalui satu gateway-portal yang
dokumen-dokumen asli tetap harus dibawa ke dapat diakses dari lokasi atau entitas mereka
KSOP guna dilakukan pemeriksaan fisik dan yang terkoneksi dalam sistem Portnet ini.
proses penerbitan Surat Persetujuan Berlayar Berdasarkan hasil penelitian didapatkan kendala
(SPB). g) Pemeriksaan Dokumen Kapal harus utama dalam
tetap dilakukan untuk memastikan bahwa semua pengoperasian sistem Inaportnet di Pelabuhan
sertifikat-sertifikat kapal masih berlaku, dan adalah keterampilan petugas.
apabila ada sertifikat kapal yang expired maka Kendala berikutnya adalah koneksi
agen melakukan konfirmasi kepada Principal. internet yang buruk, dan kapasitas ukuran
Apabila perpanjangan sertifikat kapal dilakukan dokumen kapal terlalu besar (62%). Evaluasi
oleh agen, maka sebelum melakukan upload sekaligus pemberian training (pelatihan
dokumen atau membuat permohonan untuk tambahan) terhadap para pekerja instansi
keberangkatan kapal melalui sistem Inaportnet pelabuhan setiap bulan.
agen harus melakukan perpanjangan sertifikat Implementasi Inaportnet meliputi aspek
kapal tersebut. h) Upload Dokumen kapal ke konektivitas (akses broadband dengan bandwith
dalam Sistem Inaportnet untuk Keberangkatan berskala besar dan dedicated Fiber Optic),
Kapal. i) Setelah semua dokumen lengkap dan penyediaanakses @wifi.id dan penguatan data
pembayaran- pembayaran untuk kepentingan network. Penggunan aplikasi sederhana
kapal telah diselesaikan, maka agen membuat reminder sertifikat kapal. Penggunaan aplikasi
permohonan untuk keberangkatan kapal melalui sederhana seperti aplikasi kompres folder atau
sistem Inaportnet. data.
Monitoring Sistem Inaportnet apabila Hasil penelitian ini dapat dijadikan
permohonan telah dibuat melalui sistem sebagai bahan referensi untuk memperkaya ilmu
Inaportnet, maka agen langsung memonitoring ketatalaksanaan pelayaran dan kepelabuhanan.
melalui alamat Bagi peneliti selanjutnya, diharapkan untuk
https://monitoring-inaportnet.dephub.go.id/. meneliti pelabuhan lain sebagai objek penelitian
Melalui monitoring ini agen dapat mengetahui dan hendaknya melakukan penelitian dengan

Vol. 4, No. 1, April 2021. Hal. 38-41

40
MUARA: Jurnal Manajemen Pelayaran Nasional

cakupan objek penelitian dengan rentang waktu


yang lebih lama danlebih banyak sitasi
penelitian, serta lebih banyak sampel
sehinggamampu memberikan gambaran yang
lebih komprehensif terhadap hasil penelitian.
Saran Praktis yaitu Perusahaan
diharapkan dapat memperbaiki aspek
konektivitas(akses broadband dengan bandwith
berskala besar dan dedicated FiberOptic),
penyediaan akses menggunakan @wifi.id dan
penguatan datanetwork. Perusahaan diharapkan
menambahkan penggunaan aplikasi sederhana
seperti aplikasi kompres folder atau data untuk
mengatasiukuran dokumen kapal yang terlalu
besar.

DAFTAR PUSTAKA
Dewi, 2013. Kajian Kesiapan Penerapan
Inaportnet di Pelabuhan Tanjung Perak
Surabaya, Puslitbang Perhubungan Laut,
Badan Penelitian dan
Pengembangan
Perhubungan,Kementerian Perhubungan.
Keputusan Menteri Perhubungan Nomor KM 62
Tahun 2010 tentang Organisasi dan tata
Kerja Unit Penyelenggara Pelabuhan.
Keputusan Menteri Perhubungan Nomor
65 Tahun 2010 tentang Organisasi Tata
Kerja Kantor Pelabuhan Batam.
Keputusan Direktur Jenderal Perhubungan Laut
Nomor : UM.002/38/ DJPL-11 Tahun
2011 tentang standar Kinerja Pelayanan
Pelayanan Operasional Pelabuhan.
Kramadibrata, Soedjono. 2002 Perencanaan
Pelabuhan.Bandung : Penerbit ITB.
Long, Alan, 2009. Port Community System,
World Customs Journal, Volume 3,
Number 1.
Peraturan Menteri Perhubungan Nomor PM 35
Tahun 2012 tentang Organisasi dan tata
Kerja Kantor Otoritas Pelabuhan Utama.
Peraturan Menteri Perhubungan Nomor
PM 36 Tahun 2012 tentang Organisasi
dan tata Kerja Kesyahbandaran dan
Otoritas Pelabuhan.
Peraturan Pemerintah
No. 61 Tahun 2009 tentang
Kepelabuhanan. Jakarta.
Purwito, Ali. Kepelabuhanan dan Cukai.
Jakarta : Penerbit FH – UI. 2008.

Vol. 4, No. 1, April 2021. Hal. 38-41

41

Anda mungkin juga menyukai