Anda di halaman 1dari 4

Nama : WAHYU ARIA PRAYOGA

NIT : 0921022108

Kelas : TRANSLA B

Smart Port merupakan sebuah pelabuhan pintar melengkapi tenaga kerja dengan keterampilan dan
teknologi yang relevan untuk memecahkan tantangan internal dan eksternal yang unik dari organisasi,
dan untuk memfasilitasi pergerakan barang yang efisien, penyampaian layanan dan arus informasi yang
lancar.

SMART PORT mencakup perubahan dan berpengaruh pada :

1. System dan Fasilitas

2. Jasa dan aplikasi jasa

3. Model bisnis

4. System monitoring dan evaluasi

5. Penyiapan SDM

6. Modal

System dan fasilitas

Sistem Smart Port atau ‘Pelabuhan Pintar’ semakin dipertajam dan sistem ini dapat digunakan oleh para
anggotanya untuk membawa kemudahan di era digitalisasi.

Mengembangkan konsep smart port untuk meningkatkan pelayanan dan kelancaran sistem logistik
nasional, salah satunya melalui gerbang otomatis dan pembayaran elektronik. Gerbang otomatis, e-DO,
e-Billing, dan e-Payment untuk meningkatkan pelayanan di pelabuhan tersebut.

Jasa dan aplikasi jasa

Modernisasi juga menyentuh pada tumbuhnya tuntutan akan model jasa baru yang mensupport pada
kegiatan ekonomi dan kelancaran kegiatan utama serta penunjang kepelabuhanan. Misal : Logol/logistic
online, KargoApps, dan lain-lain

Jasa dan pelayanan kegiatan jasa kepelabuhanan juga menyempurnakan diri dalam balutan system
informasi dan kompetensi, seperti : E Billing, STID, Auto gate.
Model Bisnis

SMARTPORT juga nenyentuh pada perubahan banyak model bisnis di dunia kepelabuhan seperti
perubahan pengelolaan dermaga konvensional menjadi terminal petikemas bekerjasama dengan
forwarding atau perusahaan pelayaran dengan ditanamkan teknologi serta sistem pengelolaan terminal
dengan lebih modern, terkoneksi dengan banyak multimoda.

System monitoring dan evaluasi

Monitoring kegiatan operasional, utama dan penunjang serta kegiatan tidak langsung lainnya
terintergrasi dalam sistem komputerisasi dan tersaji dalam dashbord sistem yang reel time dan reel fact.
Evaluasi semua kegiatan baik dalam satuan waktu jam, shift, hari, minggu, bulan dan tahun.

Penyiapan SDM

SMART PORT juga menyentuh dan merubah tatanan kebutuhan SDM dalam industri kepelabuhanan dan
penunjang. SDM berkualitas menghapus kebutuhan pada tenaga kerja padat karya menjadi kualitas
karya, dimana selain pengetahuan keilmuan juga dilengkapi pada kemampuan mengoperasikan
computer dan sistem computer pada pelaksanaan kerja

Modal

Membutuhkan regenarisasi sarana, sistem, konektivitas, dan SDM penunjang, untuk itu membutuhkan
modal atau kekuatan financial sangat dibutuhkan dengan jumlah yang sangat besar namun memiliki
impact cost operasional yang rendah dikemudian hari(harapan)

Transformasi SMARTPORT

Menjadikan perubahan dalam segala hal seperti yang sebelumnya harus antri berdesak desakan kini
dapat memesan melalui online, dan komunikasi juga menjadi lebih efisien menggunakan teknologi yang
ada.

Prinsip SMART PORT dalam implementasi mengedepankan


1. Environmental Aspect

2. Energy

3. Security

4. Safety

5. Operational Activity

GREENPORT

Merupakan bagian dari komitmen pelabuhan-pelabuhan di dunia untuk mengurangi emisi karbon.
Beberapa negara yang telah menerapkan konsep ini antara lain Belanda (Rotterdam), USA (Los Angeles),
Jerman (Hamburg), Jepang, dan Korea.

GREENPORT contoh implementasi

1. Green building concept

2. Shore connection for ship supply

3. Solar or wind power supply base

4. LED for all lighting

5. Motor electricity

6. Greening area

7. Modern waste treatment

8. Effective environmental control

9. Community empowerment

Hambatan dan Permasalahan penerapan GREENPORT di Indonesia

- KEMAMPUAN FINANCIAL TERBATAS

Modernisasi alat, membuat sistem IT dan menyiapkan SDM membutuhkan modal yang sangat besar

- MERUBAH MINDSET DAN KOMITMENT/PRIMITIF

Pekerja di pelabuhan menggunakan sistem lama membuat nyaman dan enggan merubah ke sisfem
modern
- BISNIS FOCUS

Dampak pandemi membuat banyak yang lebih menstabilkan bisnisnya terlebih dahulu

- DUKUNGAN PUBLIK RENDAH

Kesadaran akan konsep ini sangat rendah di masyarakat indonesia

- ATURAN YANG ATURABEL

Penegakan aturan sering tidak maksimal diterapkan di indonesia sehingga tidak bisa mencapai sesuai
target

- BLUE PRINT UNSTANDART

Setiap pelabuhan sangat sulit diberikan standarisasi terkait SMART PORT dan GREENPORT

- KETERBATASAN INSFRASTRUKTUR DAN SUPRASTRUKTUR

Masalah jaringan internet dan sarana fisik lainnya di daerah maasih banyak menemui kendala

- UNSYNERGY

Synergy dalam bisnis lebih utama dibandingkan synergi dalam pengelolaan lingkungan dan ekosistem.

- MULTIPLE BUSINESS

Pelabuhan di indonesia masih bercampur dengan kepentingan instansi lain sehingga penataan
pelabuhan sering mendapatkan kendala

Anda mungkin juga menyukai