Anda di halaman 1dari 3

PELAYANAN PUBLIK BERBASIS DIGITAL GOVERMENT

Kesadaran masyarakat akan teknologi informasi dan kepentingannya akan menyebabkan


opini publik terus meningkat. Dalam pemerintahan penggunaan teknologi merupakan salah
satu indikator keberhasilan peluncuran proyek yang penting dan perkembangan teknologi
juga mempengaruhi berbagai sektor, terutama pada sektor publik. Pemerintahan Indonesia
telah mengalami perubahan karena kemajuan teknologi, yang memungkinkan untuk
membuat model penyampaian layanan publik baru yang menggunakan aplikasi dan browser
web untuk membuat layanan bagi masyarakat umum. Pemerintah Indonesia mulai
menerapkan prinsip “Digital Melayani” dalam memberikan pelayanan publik (Agus, 2020).
Membuat pemerintah memiliki acuan untuk melaksanakan kebijakan pemerintahan yang
sehat yang biasa disebut dengan good governance.

Untuk memaksimalkan pelayanan publik,berdasarkan asas yang di terapkan di dalam pasal


57 UU Nomor 7 Tahun 1989 tentang Peradilan Agama, yang menerapkan asas fleksibilitas
yaitu pemeriksan perkara di lingkungan Peradilan Agama harus dilakukan dengan
sederhana, cepat, tepat waktu dan biaya ringan, diperlukan inovasi atau pembaharuan
untuk mengelola sistem administrasi dan sistem pelayanan yang terpadu dan
transparansi.Perkembangan teknologi yang kian pesat dan tututan masyarakat untuk
memberikan pelayanan yang cepat,efisien,dan efektif yang menjadi acuan pemerintah untuk
membuat inovasi ini,untuk meperbaharui atau menyederhanakan sistem birokrasi khusus
nya dalam pelayanan publik.Kemajuan teknologi beriringan dengan peningkatan terhadap
Information Communication Technology (ICT) yang diciptakan pemerintan untuk digunakan
dalam negara.Inovasi tersebut dapat membuat efisiensi dan efektifitas namun tidak
mengurangi nilai tanggung jawab,hal ini dapat diterapkan untuk kemudahan pelayanan
kepada masyarakat.

Inovasi yang dibuat di Pengadilan Agama ini adalah aplikasi SIMPEL (Sistem Informasi
Persuratan Elektronik), SIPP (Sistem Informasi Penelusuran Perkara), AVIKA (Asistensi
Virtual Informasi Perkara), dan case card (Kartu Antrian Elektronik). Masing masing aplikasi
tersebut memiliki fungsi yang berbeda untuk diterapkan dalam pelayanan publik di
Pengadilan Agama. inovasi ini merupakan ide dari tim kreatif Pengadilan Agama dalam
rangka service excellence menuju wilayah bebas korupsi (WBK) dan wilayah birokrasi bersih
melayani (WBBM).

Tujuan
● 1. Mengenal inovasi pelayanan publik berbasis tata kelola digital di Pengadilan
Agama Kota Malang untuk memahami inovasi Pengadilan Agama Malang dalam
menyelenggarakan layanan publik berbasis tata kelola digital.
● 2. Mengetahui setiap variabel Pengadilan Agama yang terkait dengan program baik
yang menjadi faktor pendorong maupun yang meringankan dalam pelaksanaan
inovasi program pelayanan publik di Pengadilan Agama Kota Malang.

Kondisi sebelum inovasi

Manajemen Pengadilan Agama sudah diatur secara teknis dalam buku Penerapan dan
Pelaksanaan Pola Pembinaan dan Pengadilan Administrasi Kepaniteraan atau yang dikenal
dengan pola Bindalmin.Dalam penataan dan pengelolaan administrasi berkas yang di tata
hanyalah berkas asli,membuat para staf kesulitan untuk mencari dan mengecek kembali
berkas tersebut.Dikarenakan banyak perkara yang harus dibuatkan berkas membuat berkas
tersebut menumpuk ,belum lagi jika diminta dan diharuskan mengimput ke komputer guna
memenuhi kebutuhan layanan online . oleh karen itu dibuatlah inovasi untuk arsip secara
online untuk menghindari hal tersebut.

keadaan setelah inovasi

Dengan adanya inovasi untuk pelayanan publik digital di Pengadilan Agama Kota Malang
dalam manajemen administrasi. Inovasi ini adalah bentuk moderenisasi dunia peradilan
dengan beralih ke manajemen inovasi digital yang menjadi point penting untuk membantu
mewujudkan badan peradilan agung yang memiliki manajemen informasi yang menunjang
akuntabilitas, kredibilitas, dan transparansi. Karena adanya inovasi program aplikasi baru ini
untuk mempermudah pelayanan administrasi Pengadilan Agama di Kota Malang, yaitu tidak
perlu mencari berkas manual yang berupa lembaran kertas yang tersebar di banyak tempat
yang dapat menguras tenaga dan membuang banyak waktu .sehingga dapat mengurangi
tuntutan dan keluhan (permasalahan) dalam pengurusan perkara di Pengadilan Agama.

Manfaat
● Sebagai pengetahuan ilmu administrasi khususnya dalam pelayanan publik dan
manajemen pelayanan publik yang baik dan benar.
● Salah satu bentuk usaha untuk mengikuti dan beradaptasi di era digital dengan
beralih kepada era digitaliasasi dengan menggunakan teknologi untuk pelayanan
publik
● Mempermudah proses administrasi di Pengadilan agama
● Meringankan Pekerjaan staf Pengadilan Agama dan mempermudah proses
pelayanannya.

Tahapan inovasi

Dalam proses pembuatan Inovasi ini Pengadilan Agama kota malang melalui beberapa
proses diantaranya : training penggunaan aplikasi ,pemindahan data kedalam
aplikasi,penyesuaian aplikasi dengan data yang di input,dan lain sebagainya .Dalam
penerapan fungsi aplikasi ini juga perlu adanya cara penggunaan dan pengaturan untuk
menjalankan pelayanan publik ini yang dijalankan oleh staf.Inovasi ini tentunya memiliki
SOP (Standar Operasional Prosedur) yang telah disahkan oleh kepala Pengadilan Agama
Kota Malang. SOP ini penting dijalankan untuk menjadi panduan atau acuan bagi pelaksana
atau yang mengoperasikan inovasi tersebut serta agar memiliki tugas dan tanggung jawab
masing masing.

Sumber daya yang di gunakan untuk melakukan inovasi


● Sumber daya manusia untuk mengoperasikan perangkat yang dapat mengakses
aplikasi SIMPLE,SIPP,dan AVIKA.
● Jaringan internet untuk mengakses aplikasi.
● Aliran listrik untuk menyalakan perangkat yang di gunakan

Gambaran komprehensif hasil inovasi


Kemajuan teknologi sudah menjadi kebutuhan untuk menunjang dan meringankan beban
kerja. Sistem kerja pun harus mengikuti dengan teknologi pula ,begitupun dengan sistem
administrasi di Pengadilan agama , yang sebelumnya masih menggunakan kertas manual
untuk catat mencatat kini sudah berubah dengan adanya perangkat komputer untuk
mengetik membuat surat,arsip data dll .

Sebelum adanya teknologi pekerjaan terasa begitu rumit . Kita harus mencatat dengan
manual,merapihkan berkas dan mencari berkas secara manual . memakan ruang untuk
menyimpannya , berkas pun rentan rusak karena mudah rapuh jika kena air ataupun
berdebu .

Setelah adanya teknologi , tidak diperlukan lagi ruang untuk penyimpanan berkas , hanya
dengan perangkat komputer atau bahkan flasdisk semua data sudah tersimpan dan tertata
dengan rapih . Tidak khawatir berkas rusak ataupun hilang .

Inovasi di Pengadilan Agama ini berupa aplikasi yang dapat menunjang dan mempermudah
pekerjaan para staf di Pengadilan Agama itu sendiri. Dengan adanya aplikasi berbasis
internet ini sangat mengefisiensikan waktu kerja dan beban kerja yang ada , karena itu di
buatlah inovasi ini .

Anda mungkin juga menyukai