Anda di halaman 1dari 23

KERANGKA ACUAN KERJA

OPERASIONALISASI DAN PEMELIHARAAN APLIKASI


SEHATI
DITJEN HUBLA

KEMENTERIAN PERHUBUNGAN
DIREKTORAT JENDERAL PERHUBUNGAN LAUT
SEKRETARIAT DITJEN HUBLA

TAHUN 2023
KERANGKA ACUAN KERJA
PEMELIHARAAN APLIKASI SEHATI DITJEN HUBLA
TAHUN ANGGARAN 2023

A. Latar Belakang
Sesuai dengan Peraturan Menteri Perhubungan Nomor PM 122 Tahun 2018 tentang
Organisasi dan Tata kerja Kementerian Perhubungan, bahwa Sekretariat Direktorat Jenderal
Perhubungan Laut mempunyai tugas melaksanakan pemberian pelayanan teknis dan
administratif kepada seluruh satuan organisasi di lingkungan Direktorat Jenderal Perhubungan
Laut.

Sekretariat Direktorat Jenderal Perhubungan Laut terdiri dari:


a) Bagian Perencanaan;
b) Bagian Keuangan;
c) Bagian Hukum dan KSLN;
d) Bagian Kepegawaian;
e) Bagian Organisasi dan Hubungan Masyarakat;
f) Bagian Umum dan Perlengkapan.

Bagian Organisasi dan Hubungan Masyarakat Sekretariat Direktorat Jenderal Perhubungan


Laut mempunyai tugas melaksanakan penyiapan bahan koordinasi dan perumusan kebijakan,
pengkajian, standardisasi, pedoman, prosedur, pengelolaan, pemantauan, pengendalian,
evaluasi, pelaporan dan penginventarisasian serta pembinaan sumber daya manusia melalui
Bimbingan Teknis pada kegiatan pengumpulan, pengolahan data, maintenance sistem, dan
teknologi informasi teknis transformasi laut, baik dalam mode spasial maupun non spasial.

Hingga pada tahun 2022, Sub Bagian Data dan Informasi sebagai pengelola Aplikasi Ditjen
Hubla, sudah membangun Aplikasi terintegrasi yaitu Aplikasi SEHATI (Sistem Elektronik Hubla
Terintegrasi), dimana di dalamnya sudah terdapat beberapa layanan yang sudah dibangun
diantaranya:

NO LAYANAN

1 Pembangunan atau pengembangan TUKS;

2 Pembangunan atau pengembangan Terminal Khusus;

3 Pengoperasian Terminal Khusus;

4 Pengoperasian TUKS;

5 Perpanjangan Izin Komersial atau Operasional Terminal Khusus;


NO LAYANAN

6 Perpanjangan Izin Komersial atau Operasional TUKS;

7 Penyesuaian Izin Komersial atau Operasional TUKS;

8 Penyesuaian izin Komersial atau Operasional Terminal Khusus;

9 Pendaftaran Izin TUKS yang masih berlaku ke sistem OSS;

10 Pendaftaran Izin Tersus yang masih berlaku ke sistem OSS;

11 Layanan Peningkatan Kemampuan Pengoperasian Terminal Khusus Secara terus


menerus selama 24 jam;

12 Layanan terminal Khusus yang terbuka bagi Perdagangan Luar Negeri;

13 Izin Siuppak;

14 Izin Pengoperasian Pelabuhan Umum;

15 Izin kegiatan Kerja Keruk (SIKK);

16 Izin Kegiatan Kerja Reklamasi (SIKR);

17 Izin Pembangunan Pelabuhan Umum;

18 Izin Pengembangan Pelabuhan Umum;

19 Layanan Jasa Alat

20 Layanan Jasa barang

21 Layanan Jasa Kapal

22 Layanan Jasa Kenavigasian Uang Rambu

23 Layanan Jasa Kenavigasian Vessel Traffic

24 Layanan Jasa Kepelabuhanan Lainnya

25 Layanan Jasa Konsesi

26 Layanan Jasa Perkapalan dan Kepelautan

27 Layanan Jasa Kontribusi Pelayanan Jasa Pemanduan dan Penundaan Kapal

28 Layanan Pembuatan Kode Billing (Global)

29 Izin kegiatan kerja keruk dan penyiapan lahan (reklamasi);

30 Sertifikat standar perpanjangan kerja keruk dan penyiapan lahan (reklamasi);

31 Sertifikat standar perpanjangan kegiatan kerja keruk;

32 Sertifikat standar perpanjangan kegiatan kerja reklamasi;


NO LAYANAN

33 Izin membangun Bangunan Instalasi di perairan

24 Izin membangun kabel saluran Udara/SUTT atau jembatan diatas perairan

35 Izin Perpanjangan jangka waktu pemanfaatan bangunan dan/atau perkerjaan


instalasi

36 Sertifikat Standar Kegiatan Salvage dan/atau Pekerjaan Bawah Air (ijin kegiatan)

37 Izin membongkar bangunan dan/atau instalasi

38 Izin Pemanfaatan garis pantai TPK

39 Izin Pemanfaatan Garis pantai non TPK

40 Izin Pembangunan Sementara Tersus Melayani untuk kepentingan Umum

41 Izin Pembangunan Sementara TUKS Melayani untuk kepentingan Umum

Seiring berjalannya waktu suatu layanan akan selalu dituntut untuk berubah mengikuti
perubahan zaman. Aplikasi SEHATI yang didalamnya terdapat puluhan layanan publik juga
dituntut untuk terus menyesuaikan layanannya sesuai dengan perubahan kebijakan, kebutuhan
dan dasar hukum untuk terus dapat memenuhi kebutuhan pengguna. Untuk menjaga agar
layanan tersebut dapat selalu menyesuaikan dengan kebutuhan dibutuhkan suatu mekanisme
pemeliharaan aplikasi yang berkelanjutan.

Secara terminologi jenis-jenis pemeliharaan dikategorikan sebagai berikuti:

 Pemeliharaan Korektif
Pemeliharaan korektif adalah bagian pemeliharaan sistem yang tidak begitu tinggi
nilainya dan lebih membebani, karena pemeliharaan ini mengkoreksi kesalahan-
kesalahan yang ditemukan pada saat sistem berjalan. Umumnya pemeliharaan korektif
ini mencakup kondisi penting atau bahaya yang memerlukan tindakan segera.
Kemampuan untuk mendiagnosa atau memperbaiki kesalahan atau malfungsi dengan
cepat;

 Pemeliharaan Adaptif
Pemeliharaan adaptif dilakukan untuk menyesuaikan perubahan dalam lingkungan data
atau pemrosesan dan memenuhi persyaratan pemakai baru. Lingkungan tempat sistem
beroperasi adalah dinamik, dengan demikian, sistem harus terus merespon perubahan
persyaratan pemakai. Misalnya, Peraturan Pemerintah tentang Tarif Penerimaan
Negara Bukan Pajak yang berlaku pada Ditjen Hubla mengalami
perubahan/penambahan maka layanan yang ada pada aplikasi SEHATI harus
disesuaikan. Umumnya pemeliharaan adatif ini baik dan tidak dapat dihindari;

 Pemeliharaan Perfektif (Penyempurnaan)


Pemeliharaan penyempurnaan mempertinggi cara kerja atau maintainabilitas
(kemampuan untuk dipelihara). Tindakan ini juga memungkinkan sistem untuk
memenuhi persyaratan pemakai yang sebelumnya tidak dikenal. Ketika membuat
perubahan substansial modul apapun, petugas pemeliharaan juga menggunakan
kesempatan untuk meng-upgrade kode, mengganti cabang-cabang yang kadaluwarsa,
memperbaiki kecerobohan, dan mengembangkan dokumentasi. Sebagai contoh,
kegiatan pemeliharaan ini dapat berbentuk perekayasaan ulang atau restrukturisasi
perangkat lunak, penulisan ulang dokumentasi, pengubahan format dan isi laporan,
penentuan logika pemrosesan yang lebih efisien, dan pengembangan efisiensi
pengoperasian perangkat;

 Pemeliharaan Preventif
Pemeliharaan Preventif terdiri atas inspeksi periodik dan pemeriksaan sistem untuk
mengungkap dan mengantisipasi permasalahan. Karena personil pemeliharaan sistem
bekerja dalam sistem ini, mereka seringkali menemukan cacat-cacat (bukan kesalahan
yang sebenarnya) yang menandakan permasalahan potensial. Sementara tidak
memerlukan tindakan segera, cacat ini bila tidak dikoreksi di tingkat awal, jelas sekali
akan mempengaruhi baik fungsi sistem maupun kemampuan untuk memeliharanya
dalam waktu dekat.

1. Dasar Hukum
a. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2008 tentang Pelayaran
b. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 1997 tentang Penerimaan Negara Bukan Pajak
c. Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2021 tentang Cipta Kerja
d. Peraturan Pemerintah Nomor 34 Tahun 2010 tentang Pengajuan dan Penyelesaian
Keberatan Atas Penetapan Penerimaan Negara Bukan Pajak Yang Terhutang
e. Peraturan Pemerintah Nomor 15 Tahun Tahun 2016 tentang Jenis dan Tarif
Penerimaan Negara Bukan Pajak Yang Berlaku pada Kementerian Perhubungan
f. Peraturan Presiden Nomor 95 Tahun 2018 tentang Sistem Pemerintahan Berbasis
Elektronik (SPBE)
g. Peraturan Menteri Perhubungan Nomor 21 Tahun 2021 tentang Standar Kegiatan
Usaha dan Produk pada Penyelenggaraan Perizinan Berusaha Berbasis Resiko Sektor
Transportasi
h. Keputusan Menteri Perhubungan Nomor 222 Tahun 2020 tentang Rencana Induk TIK
di lingkungan Kemenhub Tahun 2022 – 2024
i. Keputusan Menteri Perhubungan Nomor 150 Tahun 2021 tentang Tata Kelola Data di
Kementerian Perhubungan
j. Renstra Direktorat Jenderal Perhubungan Laut Kementerian Perhubungan
k. Surat Edaran Direktur Jenderal Perhubungan Laut Nomor 38 Tahun 2020 tentang
Optimalisasi Pemanfaatan Aplikasi SEHATI dalam Peningkatan Pelayanan Publik di
Lingkungan Ditjen Hubla
l. Surat Direktur Jenderal Perhubungan Laut Nomor 6 Tahun 2021 tentang Pelaksanaan
Pelayanan Perizinan Online TERSUS dan TUKS mengunakan Aplikasi SEHATI

2. Gambaran Umum
Berikut adalah Gambaran Arsitektur Aplikasi SEHATI saat ini:

Dari arsitektur integrasi dan existing pembanguan infrastruktur Aplikasi SEHATI terdapat 6
(enam) modul yang dibangun dan saling terhubung diantaranya adalah:

1. MODUL DATA LAKE


Data Lake adalah bagian paling dasar dari pembentuk Sistem Informasi SEHATI.
Seluruh data terkumpul dalam data lake dalam bentuk dasar sehingga bisa difilter dan
disarikan dalam bentuk-bentuk yang diinginkan. Data Lake SEHATI dibentuk dari
kumpulan data sesuai dengan bentuk data yang didapatkan dari aplikasi-aplikasi
maupun repositori lainnya. Secara singkat, metode yang digunakan oleh modul datalake
untuk mengintegrasikan data-data yang didapat dari aplikasi-aplikasi maupun repository
di luar SEHATI adalah dengan menarik data-data tersebut ke dalam skema Landing
Zone dari datalake untuk kemudian dilakukan proses cleansing dan normalisasi
terhadap data-data tersebut. Data-data yang sudah melewati proses tersebut akan
diisikan ke dalam skema Gold Zone dari datalake untuk digunakan dalam aplikasi
SEHATI:
Beberapa karakteristik Data Lake Sistem Informasi SEHATI adalah:
1) Semua Data baik berasal dari aplikasi existing ataupun aplikasi layanan Ditjen
Perhubungan Laut ditampung atau tidak ada yang ditolak;
2) Data disimpan dalam bentuk aslinya dan hampir tidak akan berubah;
3) Data ditransformasikan dan skemanya diaplikasikan untuk memenuhi kebutuhan
analisis pengguna yang membutuhkan.

Data Lake SEHATI menerapkan metode ELT (Extract, Load, Transform) pada
pengelolaan sumber data. Rangkaian proses ELT dapat dijelaskan secara sederhana
sebagai berikut:
● Extract: pengambilan data dari sumber data dalam bentuk aplikasi ataupun
sumber data terbuka (open data);
● Load: proses mengunggah seluruh data (all data) tanpa terkecuali ke sistem
database;
● Transform: proses transformasi data seperti penyamaan struktur, konversi atau
memperkaya data (enriching) agar sesuai dengan kebutuhan (analisis atau
pelaporan).

2. MODUL SINGLE SIGN ON (SSO)


Berisi modul user management sistem untuk mengimplementasikan metodologi sistem
single sign on. Dengan menggunakan sistem single sign on, diharapkan user akan
dimudahkan dalam metode pengaksesan data dan informasi sesuai dengan tingkatan
kebutuhan pengguna.

Single Sign On adalah teknologi yang mengizinkan pengguna jaringan agar dapat
mengakses sumber daya dalam jaringan hanya dengan menggunakan satu akun
pengguna saja. Teknologi SSO saat ini sering diimplementasikan untuk Kementerian
dan Lembaga Pemerintahan yang mana aplikasi-aplikasi di dalamnya berasal dari
banyak vendor dan berada dalam bentuk dan karakteristik yang berbeda-beda. Dalam
menggunakan SSO, pengguna hanya cukup melakukan otentikasi satu kali untuk
mendapatkan izin akses untuk semua layanan yang terdapat di dalam jaringan.

3. MODUL WORKFLOW ENGINE

Workflow Engine adalah perangkat (tools) yang digunakan SEHATI untuk membantu
pengguna dalam menyelesaikan berbagai tugas dengan cara menggunakan
pengembangan aplikasi proses bisnis atau workflow. Pengguna menerjemahkan proses
bisnis dalam desain workflow dan memandu proses-proses dalam berbagai tahap. Hal
ini dimungkinkan untuk dilakukan dengan menggunakan pengaturan dan pengelolaan
tugas yang biasa disebut dengan otomasi workflow.

Dengan memanfaatkan workflow engine, Sistem Infromasi Direktorat Jenderal


Perhubungan Laut dapat mengakomodir seluruh layanan dalam satu lingkungan
pengembangan. Seluruh Layanan yang akan dikembangkan bisa dimodelkan dan
dikelola dengan menggunakan workflow engine sehingga hasil yang ditargetkan dari
setiap layanan akan terpenuhi. Beberapa karakteristik yang akan dikembangkan dalam
Workflow Engine Sistem Informasi Direktorat Jenderal Perhubungan Laut adalah:
1) Perubahan basis data atau record;
2) Solusi Reporting baik dalam aplikasi maupun bentuk tercetak;
3) Solusi Payment dengan konektivitas ke sistem Simponi Kementerian Keuangan;
4) Sistem Approval yang bertahap
5) Hubungan antar aplikasi terkait permasalahan tukar menukar data Implementor
Aturan Bisnis

No Jenis Teknologi Nama Teknologi Lisensi


1 Workflow Camunda BPM Open Source (Apache v2.0)
Platform (Community Edition)
2 Application Wildfly Open Source (LGPL)
Server
3 Web App Vaadin Open Source (Apache v2.0)
Platform
4 Document JasperReports Open Source (LGPL)
Template
5 DBMS PostgreSQL Open Source
4. MODUL APLICATION PROGRAMMING INTERFACE (API) & ENTERPRISE SERVICE
BUS (ESB)

Application Programming Interface (API) berarti antarmuka pemrograman aplikasi.


Maksudnya adalah seperangkat antarmuka (bisa berbentuk fungsi, method atau URL
endpoint) yang dapat kita gunakan untuk mengembangkan aplikasi, baik dalam satu
platform maupun lintas platform. Tujuan dari API adalah untuk mempercepat
pengembangan aplikasi SEHATI karena programmer tidak perlu menulis kode dari nol.
API disediakan oleh sebuah platform untuk dapat mengakses fitur dari platform tersebut.
Selain itu, kita juga tentunya dapat membuat sendiri API pada aplikasi, sehingga fitur
dan data pada aplikasi kita dapat diakses oleh aplikasi lain.

Enterprise Service Bus (ESB) mengimplementasikan komunikasi antar sistem antara


aplikasi-aplikasi yang saling membutuhkan dalam Service Oriented Architecture (SOA).
Biasanya ESB lebih terlihat seperti model client-server dimana aplikasi yang
menggunakan ESB dapat bersifat baik sebagai server atau client sesuai kebutuhan. ESB
menawarkan kecepatan dan fleksibilitas dengan menggunakan high protocol
communication antar aplikasi. Tujuan utama protokol komunikasi adalah integrasi sistem
yang memiliki service heterogen dan kompleks. ESB merupakan fitur yg akan mengatur
lalu lintas dan format data yg dipertukarkan melalui API.

5. MODUL LAYANAN

Modul Layanan adalah aplikasi-aplikasi yang akan langsung berinteraksi dan digunakan
oleh pengguna di bawah Direktorat Jenderal Perhubungan Laut serta masyarakat
pengguna sistem seperti pelaut, perusahaan kapal, dan lain sebagainya. Modul layanan
yang sudah dikembangkan dan diimpelementasi di atas Workflow Engine SEHATI
memenuhi persyaratan berikut:
• Mendukung otentikasi dengan modul service SSO
• Implementasi SOP layanan
• Pengelolaan SLA pada setiap layanan
• Mendukung notifikasi layanan untuk transaksi terkait
• Modul Layanan

6. MODUL DASHBORD & PORTAL


Dashboard adalah Modul Laporan dengan Data Terintegrasi yang merupakan suatu
aplikasi sendiri dimana data-data dapat disajikan menjadi laporan-laporan yang mudah
dimengerti baik dalam bentuk dashboard maupun bentuk tercetak untuk kebutuhan
administrasi. Modul ini terhubung dengan modul SSO (single sign on) dan Analytics yang
kemudian akan melakukan Otentikasi dengan modul service SSO selanjutnya didukung
dengan memetakan dan menyalurkan data berdasarkan data dari sumber yang telah
ada maupun bersumber dari modul yang dibutuhkan menggunakan Data Analytics.

Dengan modul ini memungkinkan pengguna untuk mendapat kesimpulan laporan yang
diinginkan menjadi tampilan laporan yang mudah dibaca dan dipahami terutama pada 3
(tiga) informasi utama pada Dashboard Eksekutif berdasar fungsi DJPL, yaitu
Administrasi pemantauan kinerja proyek dan anggaran, Operasional kegiatan sesuai
tugas dan fungsi organisasi, dan Pelayanan terkait informasi umum dan kinerja
pelayanan perizinan. Untuk memberikan gambaran lebih jauh berikut disajikan beberapa
tampilan antarmuka modul tersebut

Dari 6 (enam) modul tersebut karena saling terhubung perlu dilakukan pemeliharaan dan
penyesuaian dalam menunjang proses layanan yang diberikan kepada masyarakat agar
dapat meningkatkan performa dan kinerja pada aplikasi SEHATI semakin maksimal. Berikut
adalah layanan pada SEHATI yang perlu dilakukan pemeliharaan:

NO LAYANAN

1 Pembangunan atau pengembangan TUKS;

2 Pembangunan atau pengembangan Terminal Khusus;

3 Pengoperasian Terminal Khusus;

4 Pengoperasian TUKS;

5 Perpanjangan Izin Komersial atau Operasional Terminal Khusus;

6 Perpanjangan Izin Komersial atau Operasional TUKS;

7 Penyesuaian Izin Komersial atau Operasional TUKS;

8 Penyesuaian izin Komersial atau Operasional Terminal Khusus;

9 Pendaftaran Izin TUKS yang masih berlaku ke sistem OSS;

10 Pendaftaran Izin Tersus yang masih berlaku ke sistem OSS;

11 Layanan Peningkatan Kemampuan Pengoperasian Terminal Khusus Secara terus


menerus selama 24 jam;

12 Layanan terminal Khusus yang terbuka bagi Perdagangan Luar Negeri;

13 Izin Siuppak;

14 Izin Pengoperasian Pelabuhan Umum;

15 Izin kegiatan Kerja Keruk (SIKK);

16 Izin Kegiatan Kerja Reklamasi (SIKR);


NO LAYANAN

17 Izin Pembangunan Pelabuhan Umum;

18 Izin Pengembangan Pelabuhan Umum;

19 Layanan Jasa Alat

20 Layanan Jasa barang

21 Layanan Jasa Kapal

22 Layanan Jasa Kenavigasian Uang Rambu

23 Layanan Jasa Kenavigasian Vessel Traffic

24 Layanan Jasa Kepelabuhanan Lainnya

25 Layanan Jasa Konsesi

26 Layanan Jasa Perkapalan dan Kepelautan

27 Layanan Jasa Kontribusi Pelayanan Jasa Pemanduan dan Penundaan Kapal

28 Layanan Pembuatan Kode Billing (Global)

29 Izin kegiatan kerja keruk dan penyiapan lahan (reklamasi);

30 Sertifikat standar perpanjangan kerja keruk dan penyiapan lahan (reklamasi);

31 Sertifikat standar perpanjangan kegiatan kerja keruk;

32 Sertifikat standar perpanjangan kegiatan kerja reklamasi;

33 Izin membangun Bangunan Instalasi di perairan

24 Izin membangun kabel saluran Udara/SUTT atau jembatan diatas perairan

35 Izin Perpanjangan jangka waktu pemanfaatan bangunan dan/atau perkerjaan


instalasi

36 Sertifikat Standar Kegiatan Salvage dan/atau Pekerjaan Bawah Air (ijin kegiatan)

37 Izin membongkar bangunan dan/atau instalasi

38 Izin Pemanfaatan garis pantai TPK

39 Izin Pemanfaatan Garis pantai non TPK

40 Izin Pembangunan Sementara Tersus Melayani untuk kepentingan Umum

41 Izin Pembangunan Sementara TUKS Melayani untuk kepentingan Umum

.
B. Maksud dan Tujuan

Maksud pelaksanaan pekerjaan Operasionalisasi dan Pemeliharaan Aplikasi SEHATI Tahun


2023 adalah untuk mendukung keberlangsungan dan kelancaran aplikasi SEHATI, sehingga
meningkatkan kualitas pelayanan publik secara efektif dan efisien serta dapat meningkatkan
kualitas pelayanan di lingkungan Direktorat Jenderal Perhubungan Laut.

Tujuan dari pekerjaan Operasionalisasi dan Pemeliharaan Aplikasi SEHATI Tahun 2023
adalah:
a. Melakukan dukungan pemeliharaan terhadap aplikasi SEHATI;
b. Melakukan manajemen terhadap error dan bug yang masih ada pada layanan yang
sudah berjalan pada aplikasi SEHATI, sehingga penggunanya dapat mendukung
pelayanan dan kinerja organisasi;
c. Meningkatkan performa aplikasi SEHATI agar lebih handal dalam menangani segala
proses yang berjalan pada aplikasi;
d. Melakukan monitoring terhadap layanan yang sudah berjalan pada aplikasi sehati serta
menerima segala aduan yang diberikan oleh pengguna sistem;
e. Memudahkan Direktorat dan Pengguna Jasa dalam melakukan proses layanan ke
Hubla.

C. Target dan Sasaran


Target dan Sasaran yang ingin dicapai dari kegiatan Operasionalisasi dan Pemeliharaan
Aplikasi SEHATI Tahun 2023 adalah Aplikasi SEHATI yang reliable, mudah diakses dan valid,
serta sesuai dengan kebutuhan pengguna dan dapat menyesuaikan dan aturan yang berlaku

D. Ruang Lingkup
Secara garis besar ruang lingkup kegiatan Operasionalisasi dan Pemeliharaan Aplikasi SEHATI
Tahun 2023 adalah pemeliharaan (maintenance) yang bersifat adaptif, sebagaimana telah
dijelaskan pada bagian latar belakang bahwa adanya kebutuhan perubahan pada sistem
SEHATI yang dituntut oleh peraturan yang berlaku dan kebutuhan pengguna sistem,
pemeliharaan (maintenance) yang bersifat perfective (penyempurnaan) karena perubahan
yang dilakukan adalah untuk menyempurnakan sistem SEHATI yang sudah berjalan, baik
dengan mengubah konfigurasi pada komponen sistem, maupun dengan menambahkan modul
layanan baru, sehingga secara umum dapat memberikan layanan yang lebih optimal serta
pemeliharaan (maintenance) yang bersifat preventif karena dilakukan perbaikan terhadap cacat
pada sistem yang berpotensi untuk mengganggu berjalanya bisnis proses pada sistem SEHATI
Secara lebih rinci ruang lingkup kegiatan Operasionalisasi dan Pemeliharaan Aplikasi SEHATI
Tahun 2023 diantaranya mencakup:
a. Pemeliharaan Modul Datalake:
1) Penyesuaian pada Datalake untuk modul Interoperabilitas data entitas pelaut yang
mencakup:
a) Informasi buku pelaut
b) Informasi Sertifikat Kesehatan pelaut
c) Informasi Sertifikat Pelaut
d) Informasi Perusahaan
e) Informasi Kepegawaian
2) Penyesuaian pada data lake untuk Modul Interoperabilitas data entitas
perusahaan yang mencakup:
a) Informasi Kapal
b) Informasi pelaut
c) Informasi Perizinan Tersus TUKS
d) Informasi data pegawai
3) Penyesuaian pada data lake untuk Modul Interoperabilitas data entitas Kapal yang
mencakup
a) Informasi Kapal
b) Informasi Perusahaan
c) Informasi Pelaut
4) Melakukan optimasi terhadap normalisasi metadata
5) Melakukan optimasi terhadap kamus data yang digunakan
6) Melakukan optimasi Mekanisme integrasi data
7) Melakukan change request terhadap Datalake selama masa pemeliharaan,
pengerjaan change request yang dilakukan disepakati dengan PIC SEHATI dan
change request yang dilakukan tidak mengubah proses bisnis yang ada

b. Pemeliharaan API
1) Melakukan penyesuaian terhadap data service PNBP dari SEHATI
2) Melakukan penyesuaian terhadap data service Tersus dari SEHATI
3) Melakukan penyesuaian terhadap data service TUKS dari SEHATI
4) Melakukan optimasi security patch pada API ESB
5) Mendukung API untuk penggunaan user pada Layanan yang dibangun
6) Melakukan update docker configuration pada API Backend
7) Melakukan update docker configuration
8) Melakukan change request terhadap API selama masa pemeliharaan, pengerjaan
change request yang dilakukan disepakati dengan PIC SEHATI dan change
request yang dilakukan tidak mengubah proses bisnis yang ada
c. Pemeliharaan SSO
1) Melakukan Upgrade Version SSO ke 6.0.0
2) Melakukan Update UI/UX login page
3) Melakukan Update Docker Configuration pada SSO
4) Melakukan bug fixing pada SSO yang telah digunakan pada existing SEHATI

d. Pemeliharaan Portal
1) Melakukan optimasi pada modul user SSO
2) Melakukan optimasi pada modul data user pegawai dari api pegawai
3) Menampilkan dashboard pnbp e-blangko pada role petugas dan bendahara
4) Melakukan konfigurasi docker portal sesuai modul yang telah dikembangkan
5) Melakukan optimasi terhadap modul – modul yang telah tersedia pada portal saat
ini
6) Melakukan change request terhadap Portal selama masa pemeliharaan,
pengerjaan change request yang dilakukan disepakati dengan PIC SEHATI dan
change request yang dilakukan tidak mengubah proses bisnis yang ada

e. Pemeliharaan Workflow Engine


1) Menyediakan komponen sesuai dengan kebutuhan layanan
2) Melakukan perubahan pada arsitektur aplikasi sesuai dengan infrastruktur yang
tersedia
3) Melakukan bug fixing selama masa pemeliharaan terhadap fitur warkflow engine
yang telah di gunakan pada existing sehati
4) Melakukan change request terhadap worflow engine selama masa pemeliharaan,
pengerjaan change request yang dilakukan disepakati dengan PIC SEHATI dan
change request yang dilakukan tidak mengubah proses bisnis yang ada

f. Layanan
1) Penyesuaian layanan SEHATI untuk layanan Jasa Bongkar Muat 1%
2) Penyesuaian layanan SEHATI untuk layanan Jasa Master Kabel
3) Penyesuaian layanan SEHATI untuk layanan permohonan Berita Acara
Penyesuaian Tersus
4) Penyesuaian layanan SEHATI untuk layanan permohonan Berita Acara
Pengoperasian TUKS
5) Penyesuaian layanan SEHATI untuk layanan permohonan Berita Acara
Pengoperasian Tersus
6) Penyesuaian layanan SEHATI untuk layanan Berita Acara Pengoperasian TUKS
7) Melakukan Penyesuaian layanan e-Blangko agar dapat mencetak satu keluaran
noata tagih dan kwitansi
8) Melakukan bug fixing terhadap semua layanan yang telah berjalan pada SEHATI
9) Melakukan change request terhadap Layanan selama masa pemeliharaan,
pengerjaan change request yang dilakukan disepakati dengan PIC SEHATI dan
change request yang dilakukan tidak mengubah proses bisnis yang ada

g. Infrastruktur
1) Melakukan Penambahan load balancer dan replikasi node pada infrastruktur
SEHATI
2) Melakukan Perubahan arsitektur aplikasi supaya memiliki kapabilitas multi-
instance (replikasi)
3) Melakukan perubahan arsitektur sistem (System landscape, deployment) dengan
menambahkan load-balancer di depan replikasi aplikasi
4) Melakukan perubahan arsitektur sistem di level database, konversi server
database standalone/Single-instance saat ini menjadi database cluster/multi-
instance/replikasi dan load balancer di depan replikasi server database
5) Melakukan perubahan/simplifikasi struktur BPMN yang saat ini menggunakan
Simponi loop supaya penambahan data baru lebih efisien
6) Implementasi cold storage, supaya data yang sudah diam (permohonan yang
sudah selesai) tidak membebani transaksi yang masih berjalan
7) Implementasi/konfigurasi “history/time-to-live” di BPMN supaya permohonan yang
sudah selesai otomatis di bersihkan dan data telah ditarik ke datalake dan/atau
cold-storage sudah diimplementasikan agar (menjaga total loss of data)

h. Monitoring Sistem
1) Melakukan pengawasan terhadap operasional dan pemeliharaan layanan
SEHATI
2) Menyediakan tim helpdesk dalam memberikan layanan pemberian bantuan
terhadap pengguna layanan SEHATI selama 1 x 24 jam
i. Mendokumentasikan dan melaporkan semua pelaksanaan kegiatan Pemeliharaan
Aplikasi Sehati Ditjen Hubla yang telah dilaksanakan.

E. Nama Organisasi / Tim Pendamping Kegiatan:


Organisasi untuk Operasionalisasi dan Pemeliharaan Aplikasi SEHATI Tahun 2023 adalah:
1. Kementerian Perhubungan
2. Satker: Bagian Organisasi dan Humas / Subbag Data dan Informasi
3. Penanggung Jawab Kegiatan:
1) Kuasas Pengguna Anggaran (KPA) : Lollan Panjaitan
2) Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) : Jonius A. Saragih

F. Penerima Manfaat
1. Kementerian Perhubungan;
2. K/L yang terkait;
3. Direktorat Jenderal Perhubungan Laut;
4. Unit Pelaksana Teknis di lingkungan Direktorat Jenderal Perhubungan Laut;
5. Para Pengguna Jasa;
6. Masyarakat.

G. Persyaratan Teknis Penyedia Jasa Konsultasi


1. Memiliki Surat Izin Usaha sesuai peraturan perundang-undangan dan bidang pekerjaan
yang diadakan:
a. Surat Izin Usaha Perdagangan dan/atau Nomor Induk Berusaha (NIB);
b. Bidang Pekerjaan Jasa Konsultan Piranti Lunak KBLI 6202 atau 6201;
c. Klasifikasi Usaha Non-Kecil.
2. Memiliki Surat Keterangan Domisili perusahaan yang masih berlaku;
3. Memiliki Surat Tanda Daftar Perusahaan (TDP) yang masih berlaku atau Nomor Induk
Berusaha (NIB) yang masih berlaku;
4. Memilik NPWP Perusahaan dan memiliki validasi KSWP (konfirmasi status wajib pajak);
5. Memiliki ISO 27001:2013 Sistem Manajemen Keamanan Informasi;
6. Memiliki pengalaman melaksanakan pekerjaan dalam bidang Teknologi Informasi,
Pemeliharaan atau Pengembangan Aplikasi dan sekurang-kurangnya selama 3 tahun
terakhir;
7. Bersedia menandatangani Non-Disclosure Agreement (NDA) dalam rangka menjaga
kerahasiaan data dan Informasi di Direktorat Jenderal Perhubungan Laut;

8. Memiliki SBU Telematika

H. Tenaga Ahli

No Posisi Spesifikasi Teknis

a. Minimal Lulusan Magister (S2) Ilmu Komputer / Teknik Informatika


/ Manajemen Informatika / Teknologi Informasi;
b. Berpengalaman kerja di bidang manajemen proyek
Project Manager pembangunan/pemeliharaan sistem layanan online secara
1.
(1 Orang) integrasi dengan minimal dua K/L dan masa kerja 5 (lima) tahun .
Diutamakan pernah implementasi di instansi pemerintah;
c. Memiliki sertifikasi manajemen proyek seperti Project
Management Professional / Sertifikat kompetensi ICT Project
No Posisi Spesifikasi Teknis

Manager yang dikeluarkan oleh BNSP / Lembaga Sertifikasi


Profesi yang mendapatkan lisensi dari BNSP.

a. Minimal Lulusan Sarjana (S1) Sistem Informasi / Teknologi


Informasi / Manajemen Informatika / Teknik Informatika / Ilmu
Komputer / Teknik Komputer;
b. Memiliki pengalaman sebagai system analyst minimal selama 4
Senior System
(empat) tahun;
2. Analyst
c. Berpengalaman kerja di pembangunan sistem layanan online
(1 Orang)
secara integrasi dengan minimal 2 K/L;
d. Memiliki sertifikasi kompetensi system analyst yang dikeluarkan
oleh BNSP / Lembaga Sertifikat Profesi yang mendapatkan lisensi
dari BNSP.

a. Minimal Lulusan Sarjana (S1) Sistem Informasi / Teknologi


Informasi / Manajemen Informatika / Teknik Informatika / Ilmu
Komputer / Teknik Komputer;
b. Memiliki pengalaman sebagai system analyst minimal selama 3
System Analyst (tiga) tahun;
3.
(3 Orang) c. Berpengalaman kerja di pembangunan sistem layanan online
secara integrasi dengan minimal 2 K/L;

d. Memiliki sertifikat kompetensi system analyst yang dikeluarkan


oleh BNSP / Lembaga Sertifikat Profesi yang mendapatkan lisensi
dari BNSP

a. Minimal Lulusan Sarjana (S1) Sistem Informasi / Teknologi


Informasi / Manajemen Informatika / Teknik Informatika / Ilmu
Komputer / Teknik Komputer;
Senior b. Memiliki pengalaman sebagai Programmer minimal selama 4
Programmer (empat) tahun;
4.
Workflow Engine c. Berpengalaman kerja di pembangunan system layanan online
(1 Orang) secara integrasi dengan minimal 2 K/L;
d. Memiliki sertifikasi kompetensi Senior Programmer yang
dikeluarkan oleh BNSP / Lembaga Sertifikat Profesi yang
mendapatkan lisensi dari BNSP.

Programmer a. Minimal Lulusan Sarjana (S1) Sistem Informasi / Teknologi


5. Workflow Engine Informasi / Manajemen Informatika / Teknik Informatika / Ilmu
(3 Orang) Komputer / Teknik Komputer;
No Posisi Spesifikasi Teknis

b. Memiliki pengalaman sebagai Programmer minimal selama 3


(tiga) tahun;
c. Berpengalaman kerja di pembangunan system layanan online
secara integrasi dengan minimal 2 K/L;

d. Memiliki sertifikasi di bidang Teknologi informasi menjadi nilai lebih

a. Minimal Lulusan Sarjana (S1) Sistem Informasi / Teknologi


Informasi / Manajemen Informatika / Teknik Informatika/Ilmu
Komputer / Teknik Komputer;
Senior b. Memiliki pengalaman sebagai Programmer minimal selama 4
Programmer API (empat) tahun;
6.
& SSO c. Berpengalaman kerja di pembangunan system layanan online
(1 Orang) secara integrasi dengan minimal 2 K/L;
d. Memiliki sertifikasi kompetensi Senior Programmer yang
dikeluarkan oleh BNSP / Lembaga Sertifikat Profesi yang
mendapatkan lisensi dari BNSP.

a. Minimal Lulusan Sarjana (S1) Sistem Informasi / Teknologi


Informasi / Manajemen Informatika / Teknik Informatika/Ilmu
Komputer / Teknik Komputer;
Programmer API
b. Memiliki pengalaman sebagai Programmer minimal selama 3
7. & SSO
(tiga) tahun;
(3 Orang)
c. Berpengalaman kerja di pembangunan system layanan online
secara integrasi dengan minimal 2 K/L;

d. Memiliki sertifikasi di bidang teknologi informasi menjadi nilai lebih

a. Minimal Lulusan Sarjana (S1) Sistem Informasi / Teknologi


Informasi / Manajemen Informatika / Teknik Informatika / Ilmu
Komputer / Teknik Komputer;
Senior b. Memiliki pengalaman sebagai Programmer minimal selama 4
Programmer (empat) tahun;
8.
Report c. Berpengalaman kerja di pembangunan system layanan online
(1 Orang) secara integrasi dengan minimal 2 K/L;
d. Memiliki sertifikasi kompetensi Senior Programmer yang
dikeluarkan oleh BNSP/Lembaga Sertifikat Profesi yang
mendapatkan lisensi dari BNSP.

Programmer a. Minimal Lulusan Sarjana (S1) Sistem Informasi / Teknologi


9. Report Informasi / Manajemen Informatika / Teknik Informatika / Ilmu
(3 Orang) Komputer / Teknik Komputer;
No Posisi Spesifikasi Teknis

b. Memiliki pengalaman sebagai Programmer minimal selama 3


(tiga) tahun;
c. Berpengalaman kerja di pembangunan system layanan online
secara integrasi dengan minimal 2 K/L;

d. Memiliki sertifikasi di bidang Teknologi informasi menjadi nilai lebih

a. Minimal Lulusan Sarjana (S1) Sistem Informasi / Teknologi


Informasi / Manajemen Informatika / Teknik Informatika/Ilmu
Komputer / Teknik Komputer;
Senior b. Memiliki pengalaman sebagai Programmer minimal selama 4
Programmer (empat) tahun;
10.
Front-end Web c. Berpengalaman kerja di pembangunan sistem layanan online
(1 Orang) secara integrasi dengan minimal 2 K/L;
d. Memiliki sertifikasi kompetensi Senior Programmer yang
dikeluarkan oleh BNSP/Lembaga Sertifikat Profesi yang
mendapatkan lisensi dari BNSP.

a. Minimal Lulusan Sarjana (S1) Sistem Informasi / Teknologi


Informasi / Manajemen Informatika / Teknik Informatika/Ilmu
Komputer / Teknik Komputer;
Programmer
b. Memiliki pengalaman sebagai Programmer minimal selama 3
11. Front-end Web
(tiga) tahun;
(3 Orang)
c. Berpengalaman kerja di pembangunan sistem layanan online
secara integrasi dengan minimal 2 K/L;

d. Memiliki sertifikasi di bidang Teknologi informasi menjadi nilai lebih

a. Minimal Lulusan Sarjana (S1) Sistem Informasi / Teknologi


Informasi / Manajemen Informatika / Teknik Informatika / Ilmu
Komputer / Teknik Komputer
Senior b. Memiliki pengalaman sebagai Programmer minimal selama 4
Programmer (empat) tahun
12.
Datalake (1 c. Berpengalaman kerja di pembangunan sistem layanan online
Orang) secara integrasi dengan minimal 2 K/L
d. Memiliki sertifikasi kompetensi Senior Programmer yang
dikeluarkan oleh BNSP/Lembaga Sertifikat Profesi yang
mendapatkan lisensi dari BNSP

Programmer a. Minimal Lulusan Sarjana (S1) Sistem Informasi / Teknologi


13. Datalake (3 Informasi / Manajemen Informatika / Teknik Informatika / Ilmu
Orang) Komputer / Teknik Komputer
No Posisi Spesifikasi Teknis

b. Memiliki pengalaman sebagai Programmer minimal selama 3


(tiga) tahun
c. Berpengalaman kerja di pembangunan sistem layanan online
secara integrasi dengan minimal 2 K/L
d. Memiliki sertifikasi di bidang Teknologi informasi menjadi nilai lebih

a. Minimal Lulusan Sarjana (S1) Sistem Informasi / Teknologi


Informasi / Manajemen Informatika / Teknik Informatika / Ilmu
Komputer / Teknik Komputer;
b. Memiliki pengalaman sebagai Database Administrartor minimal
selama 4 (empat) tahun;
c. Berpengalaman kerja di pembangunan sistem layanan online
Database secara integrasi dengan minimal 2 K/L;
14. Administrator d. Dapat melakukan instalasi dan konfigurasi parameter dalam
(2 Orang) database server;
e. Menguasai teknologi MySQL, PostgreSQL dan PL/SQL Oracle
untuk pembuatan scripting dalam database;
f. Mampu mengelola database relationship & structure database;
g. Memiliki sertifikasi sertifikasi kompetensi Database Administrator
yang dikeluarkan oleh BNSP/Lembaga Sertifikat Profesi yang
mendapatkan lisensi dari BNSP

a. Minimal Lulusan Sarjana (S1) Sistem Informasi / Teknologi


Informasi / Manajemen Informatika / Teknik Informatika / Ilmu
Komputer / Teknik Komputer
b. Berpengalaman sebagai Quality Assurance minimal 4 (empat)
tahun
Quality Assurance
15 c. Berpengalaman kerja di pembangunan sistem layanan online
( 2 Orang)
secara integrasi dengan minimal 2 K/L
d. Memiliki pengalaman dalam melakukan testing terhadap
perubahan dan perbaikan modul
e. Memiliki pengalaman dalam pembuatan dokumen testing
f. Memiliki sertifikasi di bidang teknologi informasi menjadi nilai lebih

a. Minimal Lulusan Sarjana (S1) Sistem Informasi / Teknologi


Informasi / Manajemen Informatika / Teknik Informatika / Ilmu
Ahli Infrastruktur
16 Komputer / Teknik Komputer
TI (2 Orang)
b. Memiliki pengalaman sebagai Ahli Infrastruktur TI minimal selama
4 (empat) tahun
No Posisi Spesifikasi Teknis

c. Berpengalaman kerja di pembangunan sistem layanan online


secara integrasi dengan minimal 2 K/L
d. Memiliki pengalaman dalam merencanakan dan mengolah,
komponen infrastruktur sistem dan basis data
e. Memiliki sertifikat di dibidang infrastruktur atau sejenisnya menjadi
nilai lebih

a. Minimal Lulusan Sarjana (S1) Sistem Informasi / Teknologi


Informasi / Manajemen Informatika / Teknik Informatika / Ilmu
Komputer / Teknik Komputer;
b. Berpengalaman sebagai Technical Writter minimal selama 2 (dua)
Technical Writer
tahun;
17. (2 Orang)
c. Berpengalaman kerja di pembangunan sistem layanan online
secara integrasi dengan minimal 2 K/L;
d. Memiliki kemampuan untuk menuliskan dokumentasi teknis dari
pekerjaan pengembangan dan pemeliharaan sistem;
e. Menguasai teknis penulisan dokumen pengembangan dan
pemeliharaan sistem;

a. Minimal Lulusan Diploma (D3) Sistem Informasi / Teknologi


Informasi / Manajemen Informatika / Teknik Informatika / Ilmu
Komputer / Teknik Komputer
IT Helpdesk (10 b. Mempunyai pengalaman sebagai IT helpdesk minimal 2 (dua)
18
orang) tahun
c. Memiliki pengalaman dalam melakukan pengecekan dan analisa
terhadap permasalahan
d. Memiliki Public Speaking yang baik

a. Minimal Diploma (D3)


Administrasi/Manajemen/Ekonomi/Komputer/Teknik
Project Admin (1 Informastika/Sistem Informasi lulusan universitas/perguruan tinggi
19.
Orang) negeri atau perguruan tinggi swasta
b. berpengalaman dalam pelaksanaan administrasi kegiatan
Teknologi Informasi minimal 2 Tahun

I. Waktu Pencapaian Keluaran


Pekerjaan Operasionalisasi dan Pemeliharaan Aplikasi SEHATI Tahun 2023 Kementerian
Perhubungan dilaksankaan dalam kurun waktu 6 (enam) bulan kalender.
J. Tahapan Kegiatan Pelaksanaan

No. Tahapan Kegiatan 1 2 3 4 5 6


1. Persiapan Pekerjaan
2. Pelaksanaan Pekerjaan
3. Laporan Pelaksanaan

K. Keluaran Yang Dihasilkan


Keluaran yang hendak dihasilkan dari kegiatan Operasionalisasi dan Pemeliharaan Aplikasi
SEHATI Tahun 2023 ini dituangkan dalam bentuk keluaran dokumen laporan yang dibuat terdiri
dari 3 (tiga) jenis, yaitu:

1. Laporan Pendahuluan, Konsultan menyampaikan rencana kerja, jadwal penugasan dan


pendekatan atas pekerjaan yang dilakukan. Draft laporan disampaikan Bagian
Organisasi dan Humas / Subbag Datin Hubla selanjutnya berdasarkan kesepakatan
dapat direvisi menjadi laporan pendahuluan final;
2. Laporan Antara, Konsultan menyampaikan laporan kemajuan pekerjaan. Draft laporan
disampaikan kepada Bagian Organisasi dan Humas / Subbag Datin Hubla dan
selanjutnya berdasarkan kesepakatan dapat direvisi menjadi laporan tengah final;
3. Laporan Akhir, Konsultan menyampaikan laporan kemajuan pekerjaan, seluruh keluaran
yang diharapkan serta laporan penyelesaian pekerjaan. Draft laporan disampaikan
kepada Bagian Organisasi dan Humas / Subbag Datin Hubla dan selanjutnya
berdasarkan kesepakatan dapat direvisi menjadi laporan akhir final.

L. Dokumentasi
Dokumentasi dari kegiatan Operasionalisasi dan Pemeliharaan Aplikasi SEHATI Tahun 2023
dibuat dalam bentuk:
1. Pembuatan Laporan (Fotocopy, Cetak, Jilid)
1) Laporan Pendahuluan, masing-masing sebanyak 5 (Lima) Dokumen
2) Laporan Antara, masing-masing sebanyak 5 (lima) Dokumen
3) Laporan Akhir, masing-masing sebanyak 5 (lima) Dokumen
2. Pembuatan Manual Book 5 (lima) set
M. Anggaran Biaya
Untuk pelaksanaan kegiatan ini diperlukan biaya sebesar Rp. 5,976.728.400,- (Lima miliar
sembilan ratus tujuh puluh enam juta tujuh ratus dua puluh delapan ribu empat ratus rupiah)

Jakarta, 3 Maret 2023


Plt. SEKRETARIS DIREKTORAT
JENDERAL PERHUBUNGAN LAUT

LOLLAN PANJAITAN
NIP. 19710125 199703 1 001

Anda mungkin juga menyukai