KEMENTERIAN PERHUBUNGAN
DIREKTORAT JENDERAL PERHUBUNGAN LAUT
SEKRETARIAT DITJEN HUBLA
TAHUN 2023
KERANGKA ACUAN KERJA
PEMELIHARAAN APLIKASI SEHATI DITJEN HUBLA
TAHUN ANGGARAN 2023
A. Latar Belakang
Sesuai dengan Peraturan Menteri Perhubungan Nomor PM 122 Tahun 2018 tentang
Organisasi dan Tata kerja Kementerian Perhubungan, bahwa Sekretariat Direktorat Jenderal
Perhubungan Laut mempunyai tugas melaksanakan pemberian pelayanan teknis dan
administratif kepada seluruh satuan organisasi di lingkungan Direktorat Jenderal Perhubungan
Laut.
Hingga pada tahun 2022, Sub Bagian Data dan Informasi sebagai pengelola Aplikasi Ditjen
Hubla, sudah membangun Aplikasi terintegrasi yaitu Aplikasi SEHATI (Sistem Elektronik Hubla
Terintegrasi), dimana di dalamnya sudah terdapat beberapa layanan yang sudah dibangun
diantaranya:
NO LAYANAN
4 Pengoperasian TUKS;
13 Izin Siuppak;
36 Sertifikat Standar Kegiatan Salvage dan/atau Pekerjaan Bawah Air (ijin kegiatan)
Seiring berjalannya waktu suatu layanan akan selalu dituntut untuk berubah mengikuti
perubahan zaman. Aplikasi SEHATI yang didalamnya terdapat puluhan layanan publik juga
dituntut untuk terus menyesuaikan layanannya sesuai dengan perubahan kebijakan, kebutuhan
dan dasar hukum untuk terus dapat memenuhi kebutuhan pengguna. Untuk menjaga agar
layanan tersebut dapat selalu menyesuaikan dengan kebutuhan dibutuhkan suatu mekanisme
pemeliharaan aplikasi yang berkelanjutan.
Pemeliharaan Korektif
Pemeliharaan korektif adalah bagian pemeliharaan sistem yang tidak begitu tinggi
nilainya dan lebih membebani, karena pemeliharaan ini mengkoreksi kesalahan-
kesalahan yang ditemukan pada saat sistem berjalan. Umumnya pemeliharaan korektif
ini mencakup kondisi penting atau bahaya yang memerlukan tindakan segera.
Kemampuan untuk mendiagnosa atau memperbaiki kesalahan atau malfungsi dengan
cepat;
Pemeliharaan Adaptif
Pemeliharaan adaptif dilakukan untuk menyesuaikan perubahan dalam lingkungan data
atau pemrosesan dan memenuhi persyaratan pemakai baru. Lingkungan tempat sistem
beroperasi adalah dinamik, dengan demikian, sistem harus terus merespon perubahan
persyaratan pemakai. Misalnya, Peraturan Pemerintah tentang Tarif Penerimaan
Negara Bukan Pajak yang berlaku pada Ditjen Hubla mengalami
perubahan/penambahan maka layanan yang ada pada aplikasi SEHATI harus
disesuaikan. Umumnya pemeliharaan adatif ini baik dan tidak dapat dihindari;
Pemeliharaan Preventif
Pemeliharaan Preventif terdiri atas inspeksi periodik dan pemeriksaan sistem untuk
mengungkap dan mengantisipasi permasalahan. Karena personil pemeliharaan sistem
bekerja dalam sistem ini, mereka seringkali menemukan cacat-cacat (bukan kesalahan
yang sebenarnya) yang menandakan permasalahan potensial. Sementara tidak
memerlukan tindakan segera, cacat ini bila tidak dikoreksi di tingkat awal, jelas sekali
akan mempengaruhi baik fungsi sistem maupun kemampuan untuk memeliharanya
dalam waktu dekat.
1. Dasar Hukum
a. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2008 tentang Pelayaran
b. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 1997 tentang Penerimaan Negara Bukan Pajak
c. Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2021 tentang Cipta Kerja
d. Peraturan Pemerintah Nomor 34 Tahun 2010 tentang Pengajuan dan Penyelesaian
Keberatan Atas Penetapan Penerimaan Negara Bukan Pajak Yang Terhutang
e. Peraturan Pemerintah Nomor 15 Tahun Tahun 2016 tentang Jenis dan Tarif
Penerimaan Negara Bukan Pajak Yang Berlaku pada Kementerian Perhubungan
f. Peraturan Presiden Nomor 95 Tahun 2018 tentang Sistem Pemerintahan Berbasis
Elektronik (SPBE)
g. Peraturan Menteri Perhubungan Nomor 21 Tahun 2021 tentang Standar Kegiatan
Usaha dan Produk pada Penyelenggaraan Perizinan Berusaha Berbasis Resiko Sektor
Transportasi
h. Keputusan Menteri Perhubungan Nomor 222 Tahun 2020 tentang Rencana Induk TIK
di lingkungan Kemenhub Tahun 2022 – 2024
i. Keputusan Menteri Perhubungan Nomor 150 Tahun 2021 tentang Tata Kelola Data di
Kementerian Perhubungan
j. Renstra Direktorat Jenderal Perhubungan Laut Kementerian Perhubungan
k. Surat Edaran Direktur Jenderal Perhubungan Laut Nomor 38 Tahun 2020 tentang
Optimalisasi Pemanfaatan Aplikasi SEHATI dalam Peningkatan Pelayanan Publik di
Lingkungan Ditjen Hubla
l. Surat Direktur Jenderal Perhubungan Laut Nomor 6 Tahun 2021 tentang Pelaksanaan
Pelayanan Perizinan Online TERSUS dan TUKS mengunakan Aplikasi SEHATI
2. Gambaran Umum
Berikut adalah Gambaran Arsitektur Aplikasi SEHATI saat ini:
Dari arsitektur integrasi dan existing pembanguan infrastruktur Aplikasi SEHATI terdapat 6
(enam) modul yang dibangun dan saling terhubung diantaranya adalah:
Data Lake SEHATI menerapkan metode ELT (Extract, Load, Transform) pada
pengelolaan sumber data. Rangkaian proses ELT dapat dijelaskan secara sederhana
sebagai berikut:
● Extract: pengambilan data dari sumber data dalam bentuk aplikasi ataupun
sumber data terbuka (open data);
● Load: proses mengunggah seluruh data (all data) tanpa terkecuali ke sistem
database;
● Transform: proses transformasi data seperti penyamaan struktur, konversi atau
memperkaya data (enriching) agar sesuai dengan kebutuhan (analisis atau
pelaporan).
Single Sign On adalah teknologi yang mengizinkan pengguna jaringan agar dapat
mengakses sumber daya dalam jaringan hanya dengan menggunakan satu akun
pengguna saja. Teknologi SSO saat ini sering diimplementasikan untuk Kementerian
dan Lembaga Pemerintahan yang mana aplikasi-aplikasi di dalamnya berasal dari
banyak vendor dan berada dalam bentuk dan karakteristik yang berbeda-beda. Dalam
menggunakan SSO, pengguna hanya cukup melakukan otentikasi satu kali untuk
mendapatkan izin akses untuk semua layanan yang terdapat di dalam jaringan.
Workflow Engine adalah perangkat (tools) yang digunakan SEHATI untuk membantu
pengguna dalam menyelesaikan berbagai tugas dengan cara menggunakan
pengembangan aplikasi proses bisnis atau workflow. Pengguna menerjemahkan proses
bisnis dalam desain workflow dan memandu proses-proses dalam berbagai tahap. Hal
ini dimungkinkan untuk dilakukan dengan menggunakan pengaturan dan pengelolaan
tugas yang biasa disebut dengan otomasi workflow.
5. MODUL LAYANAN
Modul Layanan adalah aplikasi-aplikasi yang akan langsung berinteraksi dan digunakan
oleh pengguna di bawah Direktorat Jenderal Perhubungan Laut serta masyarakat
pengguna sistem seperti pelaut, perusahaan kapal, dan lain sebagainya. Modul layanan
yang sudah dikembangkan dan diimpelementasi di atas Workflow Engine SEHATI
memenuhi persyaratan berikut:
• Mendukung otentikasi dengan modul service SSO
• Implementasi SOP layanan
• Pengelolaan SLA pada setiap layanan
• Mendukung notifikasi layanan untuk transaksi terkait
• Modul Layanan
Dengan modul ini memungkinkan pengguna untuk mendapat kesimpulan laporan yang
diinginkan menjadi tampilan laporan yang mudah dibaca dan dipahami terutama pada 3
(tiga) informasi utama pada Dashboard Eksekutif berdasar fungsi DJPL, yaitu
Administrasi pemantauan kinerja proyek dan anggaran, Operasional kegiatan sesuai
tugas dan fungsi organisasi, dan Pelayanan terkait informasi umum dan kinerja
pelayanan perizinan. Untuk memberikan gambaran lebih jauh berikut disajikan beberapa
tampilan antarmuka modul tersebut
Dari 6 (enam) modul tersebut karena saling terhubung perlu dilakukan pemeliharaan dan
penyesuaian dalam menunjang proses layanan yang diberikan kepada masyarakat agar
dapat meningkatkan performa dan kinerja pada aplikasi SEHATI semakin maksimal. Berikut
adalah layanan pada SEHATI yang perlu dilakukan pemeliharaan:
NO LAYANAN
4 Pengoperasian TUKS;
13 Izin Siuppak;
36 Sertifikat Standar Kegiatan Salvage dan/atau Pekerjaan Bawah Air (ijin kegiatan)
.
B. Maksud dan Tujuan
Tujuan dari pekerjaan Operasionalisasi dan Pemeliharaan Aplikasi SEHATI Tahun 2023
adalah:
a. Melakukan dukungan pemeliharaan terhadap aplikasi SEHATI;
b. Melakukan manajemen terhadap error dan bug yang masih ada pada layanan yang
sudah berjalan pada aplikasi SEHATI, sehingga penggunanya dapat mendukung
pelayanan dan kinerja organisasi;
c. Meningkatkan performa aplikasi SEHATI agar lebih handal dalam menangani segala
proses yang berjalan pada aplikasi;
d. Melakukan monitoring terhadap layanan yang sudah berjalan pada aplikasi sehati serta
menerima segala aduan yang diberikan oleh pengguna sistem;
e. Memudahkan Direktorat dan Pengguna Jasa dalam melakukan proses layanan ke
Hubla.
D. Ruang Lingkup
Secara garis besar ruang lingkup kegiatan Operasionalisasi dan Pemeliharaan Aplikasi SEHATI
Tahun 2023 adalah pemeliharaan (maintenance) yang bersifat adaptif, sebagaimana telah
dijelaskan pada bagian latar belakang bahwa adanya kebutuhan perubahan pada sistem
SEHATI yang dituntut oleh peraturan yang berlaku dan kebutuhan pengguna sistem,
pemeliharaan (maintenance) yang bersifat perfective (penyempurnaan) karena perubahan
yang dilakukan adalah untuk menyempurnakan sistem SEHATI yang sudah berjalan, baik
dengan mengubah konfigurasi pada komponen sistem, maupun dengan menambahkan modul
layanan baru, sehingga secara umum dapat memberikan layanan yang lebih optimal serta
pemeliharaan (maintenance) yang bersifat preventif karena dilakukan perbaikan terhadap cacat
pada sistem yang berpotensi untuk mengganggu berjalanya bisnis proses pada sistem SEHATI
Secara lebih rinci ruang lingkup kegiatan Operasionalisasi dan Pemeliharaan Aplikasi SEHATI
Tahun 2023 diantaranya mencakup:
a. Pemeliharaan Modul Datalake:
1) Penyesuaian pada Datalake untuk modul Interoperabilitas data entitas pelaut yang
mencakup:
a) Informasi buku pelaut
b) Informasi Sertifikat Kesehatan pelaut
c) Informasi Sertifikat Pelaut
d) Informasi Perusahaan
e) Informasi Kepegawaian
2) Penyesuaian pada data lake untuk Modul Interoperabilitas data entitas
perusahaan yang mencakup:
a) Informasi Kapal
b) Informasi pelaut
c) Informasi Perizinan Tersus TUKS
d) Informasi data pegawai
3) Penyesuaian pada data lake untuk Modul Interoperabilitas data entitas Kapal yang
mencakup
a) Informasi Kapal
b) Informasi Perusahaan
c) Informasi Pelaut
4) Melakukan optimasi terhadap normalisasi metadata
5) Melakukan optimasi terhadap kamus data yang digunakan
6) Melakukan optimasi Mekanisme integrasi data
7) Melakukan change request terhadap Datalake selama masa pemeliharaan,
pengerjaan change request yang dilakukan disepakati dengan PIC SEHATI dan
change request yang dilakukan tidak mengubah proses bisnis yang ada
b. Pemeliharaan API
1) Melakukan penyesuaian terhadap data service PNBP dari SEHATI
2) Melakukan penyesuaian terhadap data service Tersus dari SEHATI
3) Melakukan penyesuaian terhadap data service TUKS dari SEHATI
4) Melakukan optimasi security patch pada API ESB
5) Mendukung API untuk penggunaan user pada Layanan yang dibangun
6) Melakukan update docker configuration pada API Backend
7) Melakukan update docker configuration
8) Melakukan change request terhadap API selama masa pemeliharaan, pengerjaan
change request yang dilakukan disepakati dengan PIC SEHATI dan change
request yang dilakukan tidak mengubah proses bisnis yang ada
c. Pemeliharaan SSO
1) Melakukan Upgrade Version SSO ke 6.0.0
2) Melakukan Update UI/UX login page
3) Melakukan Update Docker Configuration pada SSO
4) Melakukan bug fixing pada SSO yang telah digunakan pada existing SEHATI
d. Pemeliharaan Portal
1) Melakukan optimasi pada modul user SSO
2) Melakukan optimasi pada modul data user pegawai dari api pegawai
3) Menampilkan dashboard pnbp e-blangko pada role petugas dan bendahara
4) Melakukan konfigurasi docker portal sesuai modul yang telah dikembangkan
5) Melakukan optimasi terhadap modul – modul yang telah tersedia pada portal saat
ini
6) Melakukan change request terhadap Portal selama masa pemeliharaan,
pengerjaan change request yang dilakukan disepakati dengan PIC SEHATI dan
change request yang dilakukan tidak mengubah proses bisnis yang ada
f. Layanan
1) Penyesuaian layanan SEHATI untuk layanan Jasa Bongkar Muat 1%
2) Penyesuaian layanan SEHATI untuk layanan Jasa Master Kabel
3) Penyesuaian layanan SEHATI untuk layanan permohonan Berita Acara
Penyesuaian Tersus
4) Penyesuaian layanan SEHATI untuk layanan permohonan Berita Acara
Pengoperasian TUKS
5) Penyesuaian layanan SEHATI untuk layanan permohonan Berita Acara
Pengoperasian Tersus
6) Penyesuaian layanan SEHATI untuk layanan Berita Acara Pengoperasian TUKS
7) Melakukan Penyesuaian layanan e-Blangko agar dapat mencetak satu keluaran
noata tagih dan kwitansi
8) Melakukan bug fixing terhadap semua layanan yang telah berjalan pada SEHATI
9) Melakukan change request terhadap Layanan selama masa pemeliharaan,
pengerjaan change request yang dilakukan disepakati dengan PIC SEHATI dan
change request yang dilakukan tidak mengubah proses bisnis yang ada
g. Infrastruktur
1) Melakukan Penambahan load balancer dan replikasi node pada infrastruktur
SEHATI
2) Melakukan Perubahan arsitektur aplikasi supaya memiliki kapabilitas multi-
instance (replikasi)
3) Melakukan perubahan arsitektur sistem (System landscape, deployment) dengan
menambahkan load-balancer di depan replikasi aplikasi
4) Melakukan perubahan arsitektur sistem di level database, konversi server
database standalone/Single-instance saat ini menjadi database cluster/multi-
instance/replikasi dan load balancer di depan replikasi server database
5) Melakukan perubahan/simplifikasi struktur BPMN yang saat ini menggunakan
Simponi loop supaya penambahan data baru lebih efisien
6) Implementasi cold storage, supaya data yang sudah diam (permohonan yang
sudah selesai) tidak membebani transaksi yang masih berjalan
7) Implementasi/konfigurasi “history/time-to-live” di BPMN supaya permohonan yang
sudah selesai otomatis di bersihkan dan data telah ditarik ke datalake dan/atau
cold-storage sudah diimplementasikan agar (menjaga total loss of data)
h. Monitoring Sistem
1) Melakukan pengawasan terhadap operasional dan pemeliharaan layanan
SEHATI
2) Menyediakan tim helpdesk dalam memberikan layanan pemberian bantuan
terhadap pengguna layanan SEHATI selama 1 x 24 jam
i. Mendokumentasikan dan melaporkan semua pelaksanaan kegiatan Pemeliharaan
Aplikasi Sehati Ditjen Hubla yang telah dilaksanakan.
F. Penerima Manfaat
1. Kementerian Perhubungan;
2. K/L yang terkait;
3. Direktorat Jenderal Perhubungan Laut;
4. Unit Pelaksana Teknis di lingkungan Direktorat Jenderal Perhubungan Laut;
5. Para Pengguna Jasa;
6. Masyarakat.
H. Tenaga Ahli
L. Dokumentasi
Dokumentasi dari kegiatan Operasionalisasi dan Pemeliharaan Aplikasi SEHATI Tahun 2023
dibuat dalam bentuk:
1. Pembuatan Laporan (Fotocopy, Cetak, Jilid)
1) Laporan Pendahuluan, masing-masing sebanyak 5 (Lima) Dokumen
2) Laporan Antara, masing-masing sebanyak 5 (lima) Dokumen
3) Laporan Akhir, masing-masing sebanyak 5 (lima) Dokumen
2. Pembuatan Manual Book 5 (lima) set
M. Anggaran Biaya
Untuk pelaksanaan kegiatan ini diperlukan biaya sebesar Rp. 5,976.728.400,- (Lima miliar
sembilan ratus tujuh puluh enam juta tujuh ratus dua puluh delapan ribu empat ratus rupiah)
LOLLAN PANJAITAN
NIP. 19710125 199703 1 001