Anda di halaman 1dari 6

Project Charter

Project name : Project Number :


MokaPOS PPL/2021/IX/01
Date : Revision Number :
20 September 2021 1.0

1. Project Description and Goals


Bagian ini menjelaskan kebutuhan bisnis, kepentingan dan masalah dari proyek,
serta menjelaskan hasil yang ingin dicapai dari suatu proyek yang akan dikerjakan.
Pada era digitalisasi seperti sekarang ini, semakin maraknya pemakaian barang-barang
elektronik dan juga teknologi lainnya, seperti pembayaran dengan uang elektronik atau yang
biasa disebut dengan cashless money yang sudah sering menjadi opsi pembayaran dimanapun,
baik di supermarket hingga restoran/bioskop. Oleh karena itu, dengan melihat perkembangan
yang semakin mengarah ke dunia digital ini, yang dimana semua pemakaian dan pekerjaan
manusia berbasis teknologi ataupun sudah digantikan dengan Artificial Intelligence (AI). Dan
dengan semakin berkembangnya zaman, maka semakin berkembang pula teknologi-teknologi
canggih dan mutakhir, yang dimana juga akan meningkatkan pemakaian peralatan elektronik.
Kami juga melihat dan menyadari bahwa masih banyak pemilik/pengusaha UMKM yang
membutuhkan bantuan dalam mengelola dan memanajemen usahanya, seperti dalam proses
transaksi, pembukuan, dan sulitnya peminjaman modal, serta minimnya pengetahuan tentang
teknologi. Maka dari itu, kami melihat adanya kesempatan yang besar untuk membangun
sebuah aplikasi berbasis teknologi canggih yang mudah digunakan dan dipahami pemakaiannya
sekaligus mengedukasi pemilik/pengusaha UMKM mengenai teknologi terkini, dan bisa
menyediakan serta membantu memenuhi kebutuhan pemilik/pengusaha UMKM dari segi
manapun. Dari sanalah kami menemukan sebuah inovasi untuk membangun aplikasi bernama
MokaPOS, yang mampu menyelesaikan permasalahan diatas.
Dalam aplikasi ini, kami berharap bisa mencapai :
 Dapat memenuhi kebutuhan dan menyelesaikan permasalahan dari pemilik UMKM
dalam memanajemen usahanya
 Aplikasi dapat berjalan dengan lancar sesuai perencanaan
 Dapat mengurangi kekhawatiran pemilik UMKM
 Membantu menyejahterakan kehidupan pemilik UMKM dengan meningkatkan efisiensi
kerja dari pegawai/karyawan
 Mampu meningkatkan pelanggan karena adanya proses transaksi/pembayaran yang
mudah, cepat, dan aman
2. Risks
Bagian ini menjelaskan risiko yang mungkin terjadi selama proses pengerjaan
proyek.
Adapun risiko yang dapat muncul ketika pengembangan proyek ini adalah sebagai berikut :
- Proyek menggunakan Waterfall Lifecycle, sehingga apabila terdapat perubahan kebutuhan
pada saat pengembangan proyek, ataupun setelah pembuatan proyek, akan sulit untuk diubah.
- Dalam pembuatan proyek ini, akan membutuhkan jangka waktu yang panjang dan cukup
lama. Dan jika proyek tidak berjalan dengan baik, maka akan dapat mengubah target waktu
yang telah ditentukan, dan bisa selesai lebih lama lagi jika proyek tidak terkontrol dengan baik.

3. Deliverables
Bagian ini menjelaskan dokumen-dokumen seperti SDPLN, SRS, SAD, test plan
dan user documentation beserta hasil luaran dari permasalahan yang ada.
Penjelasan dokumen ini meliputi SDPLN (Software Development Plan), SRS (Software
Requirement Specification), SAD (Software Architecture Development), TSTPLN (Test Plan)
dan User Documentation serta hasil dari perencanaan. SDPLN yang menjelaskan secara
umum dari global mengenai rancangan sistem yang akan dibuat. Rancangan sistem tersebut
meliputi pengenalan dokumen, gambaran umum proyek, struktur anggota dalam tim proyek,
proses manajemen, rencana proses secara teknik, rencana proses yang mendukung serta rencana
tambahan. SRS yang menjelaskan berbagai macam kebutuhan pembuatan produk yaitu
kebutuhan spesifik yang terdiri dari kebutuhan fungsionalitas, termasuk di dalamnya input,
proses, dan output dari produk dan non-fungsionalitas. Kebutuhan antarmuka juga digambarkan
dengan jelas di dalam dokumen ini, terdiri dari kebutuhan antar pengguna, antar hardware yang
menjelaskan kebutuhan yang harus ada untuk menjalankan atau mengoperasikan aplikasi
sistem, kebutuhan antar-software yang menjelaskan bagaimana cara pengguna berinteraksi
dengan sistem, dan kebutuhan antar komunikasi. SAD menjelaskan tentang arsitektur proyek
perangkat lunak yang akan dikerjakan. Dokumen ini diantaranya berisi tentang Overview dari
dokumen ini sendiri, Representation, Architecture Goals and Constraint, Use-Case View atau
representasi fungsionalitas dari proses, dan logical view. TSTPLN melingkupi tujuan-tujuan
identifikasi informasi proyek dan komponen perangkat lunaknya, daftar persyaratan yang
diujikan untuk testing, merekomendasikan dan menjelaskan strategi pengujian yang akan
digunakan, serta identifikasi kebutuhan yang diperlukan, dan juga daftar dari lampiran yang
terkait didalamnya.
Sistem ini direncanakan akan menghasilkan suatu luaran berupa website resmi dari
MokaPOS sendiri, dan juga berupa aplikasi yang bisa diunduh baik di desktop maupun mobile
anda, ataupun di peralatan elektronik lainnya, yang terhubung langsung ke website resmi
MokaPOS. Dimana aplikasi ini dapat menyelesaikan permasalahan yang ada, serta sebagai
bentuk rancangan pengembangan usaha atau konsultasi bagi pemilik usaha UMKM.

4. Scope Definition (Lingkup Pekerjaan)


Bagian ini menjelaskan ruang lingkup proyek, misalnya batasan (scope) dari
proyek serta penentuan kebutuhan fungsional dan non-fungsional.
Untuk aplikasi MokaPOS, cakupan/batasan penggunanya yakni bagi seseorang yang
memiliki usaha di bidang jual beli (UMKM) dan mengalami kesusahan dalam mengelola
ataupun memanajemen usahanya terutama dalam proses transaksi dan peminjaman modal.
Adapun kebutuhan fungsional yang harus ada dalam sistem yang akan dibuat yakni sebagai
berikut :

 Sistem harus dapat melakukan pinjaman modal dengan proses yang mudah dan cepat.
 Sistem harus dapat melakukan proses transaksi/pembayaran dengan menggunakan uang
elektronik atau e-money.
 Sistem harus dapat melakukan pembukuan dengan cepat.
 Sistem harus dapat mengetahui dan memanajemen inventaris secara real-time.
 Sistem harus dapat memanajemen pegawai/karyawan kerja.
 Sistem harus dapat memanajemen cabang dan mengetahui kondisi/keadaan serta
kebutuhan inventaris dari masing-masing cabang secara real-time.
 Sistem harus dapat memanajemen stok barang.
 Sistem harus dapat memanajemen pemesanan.
 Sistem harus dapat memanajemen pelanggan.
 Sistem harus dapat memantau perkembangan arus kas.
 Sistem harus dapat menampilkan data penjualan dalam bentuk laporan secara otomatis.

Kebutuhan non-fungsional adalah kebutuhan tambahan yang tidak memiliki input, proses,
dan output. Namun demikian, kebutuhan non-fungsional ini sebaiknya dipenuhi, karena akan
sangat menentukan apakah sistem ini akan digunakan user atau tidak. Berdasarkan
performanya, sistem diharapkan dapat mempersingkat waktu yang dibutuhkan untuk
menyelesaikan setiap pekerjaan. Semakin sedikit waktu yang dibutuhkan, maka semakin besar
pula throughput yang dapat dihasilkan. Peningkatan kecepatan dan throughput ini diharapkan
dapat terjadi pada semua proses/pekerjaan. Besarnya peningkatan ini tergantung pada jenis
proses/pekerjaannya.
Kebutuhan non-fungsional selanjutnya yakni terintegrasinya data. Sistem juga diharapkan
dapat mencegah terjadinya Redundancy Data (duplikasi atau penyimpanan data yang sama
secara berulang dalam beberapa file, sehingga mengakibatkan data menjadi tidak konsisten)
dan dapat menjaga akurasi dan konsistensi data. Akurasi dan konsistensi data sangat dibutuhkan
untuk mencegah adanya kesalahan penginputan data. Akurasi data dapat dijaga dengan
meminimalisasi terjadinya kesalahan dalam pencatatan, sedangkan konsistensi dapat dijaga
dengan perancangan dan implementasi database yang baik.
Kebutuhan non-fungsional dari segi pengontrolan sistem yang diinginkan user antara lain
adalah, sistem dapat mempermudah pengambilan keputusan oleh pihak manajemen tingkat atas
dalam waktu yang cepat. Untuk meningkatkan reliabilitas sistem, sistem diharapkan memiliki
backup data. Backup data ini sangat dibutuhkan bilamana nantinya terjadi server down,
misalnya karena matinya aliran listrik. Dengan adanya backup data ini, akses data tidak akan
terhenti apabila server down. Selain itu, sistem juga dapat menjaga keamanan data-data yang
disimpan, terutama untuk data-data yang bersifat confidential.

5. Project Milestones
Bagian ini berisi target umum proses pengerjaan proyek secara keseluruhan
dengan target waktu pengerjaannya.
Project Milestone Target Date (dd/mm/yyyy)
Mengadakan rapat untuk membahas proyek 01/09/2021
yang akan dikerjakan.
Menganalisis kebutuhan proyek 05/09/2021
Merancang desain sistem dan tampilan tata 30/09/2021
letak halaman pada situs web dan aplikasi
Memprogram hasil desain ke dalam bentuk 18/12/2022
perangkat lunak
Menguji sistem pada situs web dan aplikasi 08/05/2022
Mempresentasikan sistem kepada anggota 31/07/2022
proyek lainnya
Deploy situs web dan aplikasi 12/08/2022
Merilis hasil web dan aplikasi 10/09/2022

6. Budget Summary
Bagian ini berisi rincian perkiraan anggaran dana yang akan dibutuhkan dan
diusulkan selama pengerjaan proyek.
Project Component Component Costs
Biaya analis Rp5.000.000
Biaya akomodasi dan rapat Rp4.570.000
Biaya dukungan Rp2.500.000
Biaya manajemen dan staff anggota lainnya Rp5.750.000
Biaya perancangan dan pengujian Rp8.500.000
Biaya pemrograman Rp6.000.000
Biaya implementasi sistem Rp75.000.000
Total Rp107.320.000

7. Assumptions, Constrains, & Dependencies


Bagian ini berisi asumsi, batasan, serta ketergantungan dalam proyek sebagai
petunjuk dalam proses pengerjaan agar sesuai dengan kesepakatan.
Asumsi yang ada pada proyek ini ialah :
 Hari kerja dihitung dari hari dimulainya proyek hingga proyek berakhir sesuai dengan
rencana target waktu yang sudah disetujui bersama di awal mula.
 Pengerjaan proyek ini akan dilakukan secara remote, yakni dari rumah/lokasi masing-
masing anggota. Dimana seluruh kegiatan hanya dikerjakan secara daring saja.
 Perangkat yang digunakan dapat terhubung ke internet dan bisa menjalankan aplikasi
dengan lancar.
Adapun batasan-batasan yang ada pada pembuatan proyek ini ialah :
 Waktu pembuatan disesuaikan dengan kesepakatan pendanaan
 Pembuatan aplikasi menggunakan platform versi terbaru

8. Project Organizational Structure


Bagian ini berisi rincian struktur keorganisasian yang akan dijalankan selama
pembuatan proyek beserta jabatan masing-masing dan tugasnya.
Role Name Jobdesk
Berikut adalah rincian struktur pembagian-role selama pembuatan
Membuat dan memimpin proyekperencanaan
berlangsung :serta
pelaksanaan proyek
- Mendefinisikan ruang lingkup proyek, tujuan,
dan penyampaiannya
Project - Mengkoordinasi staff/anggota proyek
Gandhi Alaydra
Manager - Mengelola anggaran dan alokasi sumber daya
proyek
- Memberikan arahan dan dukungan kepada tim
- Membuat laporan tentang perkembangan proyek
- Melakukan evaluasi dan penilaian hasil proyek
- Menganalisa sistem
- Merancang sistem dan
System
Putri Ayu Sucipto mengimplementasikannya pada proyek
Analyst
- Bertanggung jawab atas hasil yang ingin dicapai
proyek
Fadi Alhadrus
Kirana Salsabila
Bayu Agus Perwira
- Bertanggung jawab dalam merancang,
System mengembangkan, menyelesaikan masalah, dan
Dimas Budi Anggara
DevOps memastikan seluruh program berjalan dengan
lancar dan baik
- Menentukan tampilan pada situs web dan
UI/UX aplikasi
Vanessa Varhana
Designer - Menentukan tata letak halaman beserta fungsi
dan fitur-fitur yang akan digunakan
.
9. Project Authorization
Bagian ini berisi persetujuan di antara kedua belah pihak sebagai bukti
disahkannya dokumen ini.

APPROVED BY : PROJECT MANAGER DATE


Gandhi Alaydra 21 September 2021
APPROVED BY : PROJECT SPONSOR DATE
Natasha Cantika Kesmara 24 September 2021
.

Anda mungkin juga menyukai