Anda di halaman 1dari 19

GL01

SPESIFIKASI KEBUTUHAN
PERANGKAT KERAS & PERANGKAT LUNAK

HIRO (Hydroponic Robot)


Robot Berbasis Cloud Service sebagai solusi Kemandirian Pangan
dalam Konsep Smart-City dengan Metode Nutrient Film
Technique

untuk:

PT Goverland Group

Dipersiapkan oleh:

PT RAW Vision
Ricky Setiawan
Moh. Wijayanto
Reinaldo Riant K.P.

Program Studi
Teknik Komputer
PENS

2210141006
2210141015
2210141026

Nomor Dokumen

Halaman

GL01-G006

19 Halaman

Revisi

<G001>

Tgl: 7 Des. 16

DAFTAR PERUBAHAN
Revisi

Deskripsi
Penjelasan efisiensi, batasan masalah alat penanam (kepastian

hidup tanaman, monitoring, LCD pada alat, listrik), gambar


kurang jelas, kesalahan penulisan.

Nomor halaman belum sesuai, kata serapan, penulisan sub-bab,


penjelasan gambar diskripsi fungsional, tidak adanya gambar
komunikasi sistem.

Gambar diagram terlalu kecil, font daftar isi terlalu kecil, belum
ada alur komunikasi data, penjelasan security.

INDEX
TGL
Ditulis
oleh
Diperiksa
oleh
Disetujui
oleh

Halaman
1
4
SKPL-G006

Lutfi Sani

Fiannurdi
n
Ricky S

Fuad
Irhandi W.
Reinaldo
R.K.P

Moh.
Wijayanto

Daftar Halaman Perubahan


Revisi
Halaman

Revisi

Jumlah halaman.
Font daftar isi.
Halaman 2 dari 19 halaman

5
9
10
12

11
15
15
17

SKPL-G006

Perbaikan kata serapan.


Penulisan judul subbab.
Penjelasan efisiensi.
Batasan masalah alat
penanam (kepastian
hidup tanaman,
monitoring, LCD pada
alat, listrik).
Kesalahan penulisan.
Gambar komunikasi
data.
Penjelasan diskripsi
fungsional.
Penjelasan security.

Halaman 3 dari 19 halaman

Daftar Isi
Daftar Isi..................................................................................................................4
1. Pendahuluan.........................................................................................................5
1.1 Tujuan Penulisan Dokumen........................................................................5
1.2 Lingkup Masalah........................................................................................6
1.3 Definisi, Istilah dan Singkatan...................................................................7
1.4 Aturan Penomoran......................................................................................8
1.5 Referensi.....................................................................................................9
1.6 Deskripsi Umum Dokumen (Ikhtisar)......................................................10
2 Deskripsi Umum Perangkat Keras & Perangkat Lunak..................................11
2.1 Deskripsi Umum Sistem...........................................................................11
2.2 Fungsi Produk...........................................................................................12
2.3 Karakteristik Pengguna.............................................................................12
2.4 Batasan......................................................................................................12
2.5 Lingkungan Operasi..................................................................................13
3 Deskripsi Umum Kebutuhan...........................................................................13
3.1 Kebutuhan antarmuka eksternal...............................................................13
3.1.1 Antarmuka pemakai...........................................................................13
3.1.2 Antarmuka perangkat keras...............................................................14
3.1.3 Antarmuka perangkat lunak...............................................................14
3.1.4 Antarmuka komunikasi......................................................................14
3.2 Deskripsi Fungsional................................................................................15
3.2.1 State Diagram.....................................................................................16
3.3 Data Requirement....................................................................................16
3.4 Non Functional Requirement....................................................................17
3.5 Batasan Perancangan................................................................................18
3.6 Ringkasan Kebutuhan...............................................................................18
3.6.1 Functional Requirement Summary....................................................18
3.6.2 Non Functional Requirement Summary............................................19

SKPL-G006

Halaman 4 dari 19 halaman

1. Pendahuluan
1.1

Tujuan Penulisan Dokumen


Penulisan dari dokumen spesifikasi kebutuhan perangkat keras dan perangkat
lunak ini bertujuan sebagai pedoman dan acuan bagi developer dalam
mengembangkan proyek yang dibuat. Pedoman berisi atas segala sesuatu
perangkat yang digunakan untuk membuat sistem yang akan diimplementasikan
sesuai keinginan client. Selain itu pedoman ini akan menjadi bahan acuan
seorang developer untuk melakukan pengujian terhadap produk yang dibangun
dan menentukan apakah sistem yang dibangun telah memenuhi spesifikasi yang
dirancang dan diajukan menurut keinginan client.
Pengembangan proyek didasarkan atas dokumen ini karena pengembangan
perangkat harus menyesuaikan dengan sistem yang telah digunakan sebelumnya.
Pengembangan ini tidak hanya mengganti perangkat atau sistem yang dibangun
namun dapat juga dilakukan dengan memperbaiki sistem, mengupdate sistem
yang telah ditanam menjadi lebih baik dan menambah fitur dari produk yang
telah dibangun.
Dokumen ini menyimpan requirement sebuah sistem. Dokumen ini
mendaftar semua requirement beserta keterangan latar belakang tujuan
keseluruhan sebuah sistem, lingkungan yang menjadi sasaran dan pernyataan
batasan, asumsi dan requirement non-fungsional. Selain itu didalam dokumen
ini terdapat model konseptual yang didesain untuk memberikan gambaran
tentang konteks sistem, skenario pemakaian dan entitas - entitas domain yang
penting, termasuk juga data, informasi dan aliran kerja.
Dokumen ini digunakan oleh pengembang untuk memisahkan deskripsi dari
requirement sistem dari deskripsi requirement software. Dengan cara ini,
requirement sistem dispesifikasikan, requirement software didapat dari
requirement sistem dan requirement untuk komponen software yang
dispesifikasikan. Dokumen ini menjadi dasar untuk sebuah perjanjian antara
pelanggan dan developer atau penyuplai tentang apa yang seharusnya dan tidak
seharusnya dikerjakan oleh produk software. Untuk pembaca yang kurang
paham hal hal yang sifanya teknis, dokumen ini didampingi oleh dokumen
definisi software requirement.
Dokumen ini memungkinkan penilaian tentang requirement sebelum desain
dimulai sehingga mengurangi atau menambahkan fungsi dan fitur sistem yang
menyebabkan developer harus desain ulang. Pembuatan dokumen ini didasarkan
pada permintaan dari client yang telah disepakati bersama dengan pihak
developer. Jika terjadi perubahan pada kebutuhan perangkat keras maupun
lunak, diharapkan tidak terlalu melenceng jauh dari kesepakatan spesifikasi
yang ada pada dokumen ini. Apabila perubahan melenceng jauh dari
kesepakatan maka perubahan tersebut tidak dapat dilakukan oleh developer.
Dokumen ini dibuat untuk client dari PT. Goverland Group sebagai
persetujuan dan digunakan sebagai acuan oleh pihak developer, yaitu RAW Vision
SKPL-G006

Halaman 5 dari 19 halaman

Corp. untuk mengembangkan perangkat keras dan lunak yang sesuai dengan
spesifikasi kebutuhan.
1.2 Lingkup Masalah
Alat yang dibuat oleh developer bernama HIRO (Hydroponic Robot)
berfungsi sebagai yang dapat mengatasi masalah sedikitnya lahan, dan melakukan
peningkatan dalam produksi pangan dengan penanaman berbasis IoT yang dapat
dikontrol dengan mudah dan real time. Kontrol akan dilakukan dengan
menggunakan konektivitas internet melalui aplikasi mobile dengan platform
Android. Hal ini berasal dari sempitnya lahan di kota kota besar seperti kota
Surabaya yang lahannya banyak digunakan oleh sektor non-pertanian (Status
Lingkungan Hidup Daerah Surabaya, 2011) dan kualitas dan kuantitas petani yang
menurun lahan sempit (Jova Jalinsri Engelina Langi, 2015) membuat perlunya
sistem yang dapat menanam dengan lahan yang sempit yaitu hidroponik.
Dalam pengerjaan proyek terdapat beberapa masalah yang perlu diselesaikan.
Masalah pertama yaitu permasalahan mengenai ketersediaan alat yang digunakan
terutama ketersediaan hardware yang dijual dipasaran. Ketersediaan tersebut tidak
hanya terjadi ketika membuat proyek ketika pertama kali namun permasalahan
tersebut juga akan muncul ketika terjadi pembaruan dan peningkatan sistem.
Ketika permasalahan tersebut terjadi maka developer akan mengganti hardware
tersebut dengan hardware baru dengan system, fungsi dan fitur yang hampir sama.
Permasalahan kedua berupa proses pengiriman data ketika terjadi keadaan lost
data atau ketika data tidak terkirim secara sempurna. Terdapat beberapa faktor
yang mempengaruhi kondisi pengiriman data seperti cuaca, lingkungan sistem dan
juga kinerja sistem. Apabila terjadi permasalahan ini maka developer akan
melakukan kalibrasi ulang. Selain itu developer juga mengalami permasalahan
ketika tipe data yang dikirimkan tidak sinkron sehingga perlu dilakukan casting
(perubahan tipe data). Pengiriman data dapat dilakukan berupa wireless, kabel
optik dan lain sebagainya.
Permasalahan ketiga yang menjadi kendala yaitu penempatan system ketika
sebuah sistem yang dikerjakan telah selesai karena sistem ini memiliki batasan
tertentu seperti kebutuhan akan internet yang stabil, ketersediaan air sebagai
pengalir nutrisi dan dimensi alat yang bernilai sedang. Selain itu penempatan
sistem juga mempengaruhi keamanan dari sistem tersebut. Oleh karena itu, maka
system akan didesain sedemikian rupa sehingga memberikan bentuk desain yang
sederhana dan mudah digunakan.
1.3

Definisi, Istilah dan Singkatan


Beberapa definisi dan akronim yang digunakan dalam project ini antara lain:
a SKPL : Spesifikasi Kebutuhan Perangkat Lunak
Dokumen hasil analisis yang berisi spesifikasi kebutuhan user
b User :
SKPL-G006

Halaman 6 dari 19 halaman

Seseorang yang menggunakan atau menjalankan sistem sesuai kebijakan


penggunaan.
c Actor :
Seseorang yang terlibat dalam pembuangan sampah atau masyarakat
pembuang sampah
d Developer :
Istilah untuk menyebut seseorang atau sebuah perusahaan yang membuat
software.
e Client :
Istilah untuk menyebut seseorang atau sebuah perusahaan yang memesan
software.
f HIRO :
Hydroponic Robot, robot penanam otomatis menggunakan teknik Nutrient
Film Technique berbasis Internet of Things (IoT) dengan notifikasi real time
untuk keadaaan tanaman.
g Hardware : Perangkat keras, perangkat fisik yang digunakan untuk
membangun HIRO seperti media tanam, motor, dan bahan fisik lain.
h Software : Perangkat lunak, perangkat non-fisik yang digunakan untuk
membangun HIRO berupa aplikasi untuk membantu dokumentasi dan coding.
i IEEE
: Institute of Electrrical and Electronics Engineers, merupakan
standar internasional untuk pengembangan dan rancangan perangkat lunak.
j Wi-Fi
: Wireless Fidelity, teknologi komunikasi tanpa kabel.
k Arduino : microcontroller berbasis chip ATMega yang digunakan untuk
mengontrol mekanik HIRO.
l Raspberry Pi : Raspberry Pi atau Raspi adalah mini-pc seukuran sebuah kartu
kredit, Raspberry Pi 3 merupakan versi terbaru dari Raspberry Pi dan sudah
dilengkapi Wi-Fi 802.11n dan Bluetooth versi 4.1.
m Hidroponik : Hidroponik adalah budidaya menanam dengan memanfaatkan air
tanpa menggunakan tanah dengan menekankan pada pemenuhan kebutuhan
nutrisi bagi tanaman. Kebutuhan air pada hidroponik lebih sedikit daripada
kebutuhan air pada budidaya dengan tanah.
n NFT
: Nutrient Film Technique, merupakan salah satu tipe spesial dalam
hidroponik berupa suatu metode budidaya tanaman dengan akar tanaman
tumbuh pada lapisan nutrisi yang dangkal dan tersirkulasi sehingga tanaman
dapat memperoleh cukup air, nutrisi, dan oksigen.
1.4

Aturan Penomoran
Aturan hirarki penomoran yang digunakan adalah sebagai berikut:
a DM-1xx : DM untuk Non-Functional Requirement.
b DM-2xx : DM untuk Functional Requirement summary.
c DM-3xx : DM untuk Non-Functional Requirement summary.
d Penomoran halaman dilakukan pada seluruh halaman yang ada dalam laporan
ini mulai dari lembar judul hingga lampiran, diberi nomor halaman urut
SKPL-G006

Halaman 7 dari 19 halaman

f
g

h
i
j

1.5

dengan angka Arab dimulai dengan angka1. Adapun ketentuan penulisan


nomor halaman adalah sebagai berikut :
1 Nomor halaman bagian awal pada karya ilmiah yang menggunakan huruf
arab, Dimulai dari halaman judul dan diletakkan di tengah bagian bawah
halaman tersebut.
2 Nomor halaman pada isi dan lampiran, ditempatkan di sudut kanan
bawah setiap halaman denggan menggunakan angka arab (misalnya 1, 2,
3, dst).
3 Nomor pada BAB ditulis dengan angka romawi besar, seperti BAB I,
BAB II, BAB III dan seterusnya diletakkan ditengah (center) diatas judul
BAB untuk karya ilmiah yang menggunakan huruf latin, sedangkan untuk
karya ilmiah yang menggunakan huruf arab, bab itu ditulis penuh dengan
huruf.
Penomoran selanjutnya yaitu nomor sub-bab, sub-sub bab dan seterusnya
digunakan kombinasi angka dan huruf latin. Dengan demikian untuk laporan
yang menggunakan huruf latin sistem penomoran adalah sebagai berikut :
angka romawi besar untuk nomor bab, angka arab untuk sub bab dan
seterusnya.
Semua nomor halaman diketik di sebelah kanan bawah, (kecuali untuk
halaman judul bab, ditulis di kotak kanan bawah 2 cm dari tepi bawah kertas).
Penomoran menggunakan pola tata urutan sebagai berikut :
a. Tingkat pertama, menggunakan angka Romawi besar: I,II, III, dst.
b. Tingkat ke 2, menggunakan angka Arab: 1. , 2. , 3. , dst.
c. Tingkat ke 3, menggunakan angka Arab tingkat 2: 1.x , 2.x , 3.x , dst.
d. Tingkat ke 4, menggunakan huruf latin kecil: a. , b. , c. , dst.
e. Tingkat ke 5, menggunakan angka Arab dengan satu kurung: 1), 2), 3), dst.
f. Tingkat ke 6, menggunakan huruf latin kecil dengan satu kurung: a), b), c),
dst.
g. Tingkat ke 7, menggunakan angka Arab dengan dua kurung: (1), (2), (3),
dst.
h. Tingkat ke 8, menggunakan huruf latin kecil dengan dua kurung: (a), (b),
(c), dst.
Semua bentuk tabel dan gambar kecuali tabel kerja dalam analisis statistik
diberi nomor urut dengan angka Arab (1, 2, 3, ..).
Judul tabel harus ditulis di atas tabel dengan huruf besar pada setiap awal kata,
kecuali kata sambung.
Judul gambar ditulis di bawah gambar, dengan huruf besar pada setiap awal
kata, kecuali kata sambung.

Referensi
Rencana pengembangan perangkat keras dan perangkat lunak ini disusun
berdasarkan saduran dari standar IEEE nomor ANSI/IEEE Std 830 (reaffirmed
1993), IEEE Recommended Practice for Software Requirement Specification.
Beberapa bagian telah dengan sengaja dihilangkan atau digabungkan dengan
SKPL-G006

Halaman 8 dari 19 halaman

bagian lainnya. Sistematika penulisan spesifikasi kebutuhan perangkat keras dan


perangkat lunak yang digunakan ini adalah sistematika yang digunakan oleh
Program Studi Teknik Komputer Politeknik Elektronika Negeri Surabaya (2015).
Bahan acuan lain :
a Modul Arduino Mega
Arduino Mega2560 adalah papan mikrokontroler berbasiskan
ATmega2560. Arduino Mega2560 memiliki 54 pin digital input/output, dimana 15
pin dapat digunakan sebagai output PWM, 16 pin sebagai input analog, dan 4 pin
sebagai UART (port serial hardware), 16 MHz kristal osilator, koneksi USB, jack
power, header ICSP, dan tombol reset. Ini semua yang diperlukan untuk
mendukung mikrokontroler. Cukup dengan menghubungkannya ke komputer
melalui kabel USB atau power dihubungkan dengan adaptor AC-DC atau baterai
untuk mulai mengaktifkannya. Arduino Mega2560 kompatibel dengan sebagian
besar shield yang dirancang untuk Arduino Duemilanove atau Arduino Diecimila.
Arduino Mega2560 adalah versi terbaru yang menggantikan versi Arduino Mega.
Arduino Mega dapat diaktifkan melalui koneksi USB atau dengan catu
daya eksternal. Sumber daya dipilih secara otomatis. Sumber daya eksternal (nonUSB) dapat berasal baik dari adaptor AC-DC atau baterai. Adaptor dapat
dihubungkan dengan mencolokkan steker 2,1 mm yang bagian tengahnya terminal
positif ke ke jack sumber tegangan pada papan. Jika tegangan berasal dari baterai
dapat langsung dihubungkan melalui header pin Gnd dan pin Vin dari konektor
POWER.
b Modul Raspberry Pi
Raspberry Pi atau Raspi adalah mini-pc seukuran sebuah kartu kredit,
Raspberry Pi 3 merupakan versi terbaru dari Raspberry Pi dan sudah dilengkapi
Wi-Fi 802.11n dan Bluetooth versi 4.1. Raspberry Pi 3 menggunakan prosesor
ARM Cortex-A53 dari Broadcom, dengan spesifikasi 64-bit Quad-Core dan
berkecepatan 1,2 Ghz [7]. HIRO menggunakan raspberry pi 3 sebagai otak sistem
dasar, karena raspberry pi 3 memiliki network device, sehingga mempunyai
alamat IP yang nantinya akan disambungkan ke wireless router.
1.6

Deskripsi Umum Dokumen (Ikhtisar)


Pembahasan dokumen spesifikasi perangkat lunak dan perangkat keras
menggunakan metodologi sebagai berikut:
a Laporan penelitian diketik (dengan komputer) pada kertas HVS (70-80
gram) berukuran A4 (21 cm x 29.7 cm).
b Laporan penelitian diketik 1,15 spasi dengan menggunakan kalimat pasif.
c Huruf yang digunakan adalah Times New Roman 12 pt atau persamaannya.
d Batas atas 3 cm, batas bawah 3 cm, batas kiri 4 cm,batas kanan 3 cm.
e Setiap alinea baru, dimulai pada jarak 1,5 cm dari margin kiri.
f Bab I, pendahuluan berisi pengenalan dokumen ini terhadap pembaca,
meliputi tujuan penulisan, lingkup masalah, referensi, dan lainnya.
SKPL-G006

Halaman 9 dari 19 halaman

Bab II, membahas deskripsi umum perangkat, berisi spesifikasi-spesifikasi


perangkat secara umum. Meliputi penjelasan sistem, fungsi produk,
karakteristik pengguna, batasan lingkup perangkat, serta lingkungan operasi
perangkat.
Bab III, membahas spesifikasi kebutuhan terhadap perangkat secara lebih
lengkap. Di antaranya Antarmuka eksternal, dan lainnya.

SKPL-G006

Halaman 10 dari 19 halaman

2
2.1

Deskripsi Umum Perangkat Keras & Perangkat Lunak

Deskripsi Umum Sistem


HIRO (Hydroponic Robot) merupakan alat penanaman berbasis IoT yang
dapat dikontrol dengan mudah dan real time. Kontrol akan dilakukan dengan
menggunakan konektivitas internet melalui aplikasi mobile dengan platform
Android.

Gambar 2.1 Gambaran Aplikasi HIRO

Gambar 2.2 Gambaran HIRO


Dalam penggunaan sistem secara keseluruhan, aplikasi Android yang
digunakan berfungsi sebagai system control dari HIRO yang berisi fitur fitur
seperti menanam, penyemai dan juga merawat. Saat tanaman yang ditanam dan
disemai sudah sampai pada perhitungan tumbuh kembang tanaman maka otomatis
akan memberikan notifikasi untuk melakukan aktifitas selanjutnya. Saat notifikasi
siap panen muncul, maka tanaman siap dipanen pada alat.
SKPL-G006

Halaman 11 dari 19 halaman

Dalam menanggapi keadaan darurat seperti lost connection atau listrik mati
HIRO melakukan system scheduling dalam pengiriman data ked an atau dari
mobile. Sehingga data yang diberikan dari HIRO atau dari mobile tidak hilang.
2.2
1.
2.

3.
4.

5.

Fungsi Produk
HIRO memiliki beberapa fungsi dan tujuan produk diantaranya adalah:
Save Space, dibangun agar dapat berfungsi melakukan penanaman dalam
lahan sempit yaitu dalam beberapa layer media tanam.
Effective, berfungsi untuk menghemat waktu karena HIRO dapat mengirim
notifikasi ke aplikasi mobile saat tanaman memasuki tahap selanjutnya
seperti dari penanaman, penyemaian, perawatan dan panen.
Empower, berfungsi membuat suatu metode penanaman yang tidak biasa
yaitu robot dalam rangka mengikuti arus technology development.
Easy, berfungsi mempermudah digunakan dengan dilengkapi user manual
melalui aplikasi mobile dengan user interface yang menarik dan mudah
dipahami.
Smart-City, mengusung konsep smart-city dimana semua perangkat
terkoneksi satu sama lain menggunakan internet yang berfungsi
mengembangkan potensi suatu kota.

2.3

Karakteristik Pengguna
Dalam aplikasinya, produk yang dibangun melibatkan beberapa pengguna
dengan berbagai macam hak akses yang berbeda seperti pada table berikut :
Tabel 2. 1 Tabel Karakteristik Pengguna
Kategori Pengguna
Tugas
Hak Akses ke aplikasi
Developer
Service dan maintenance
Mengubah data dan
memperbaiki sistem
Masyarakat Umum
Pengguna dan penerima
Menggunakan aplikasi
informasi
seperti menanam,
menyemai dan merawat.
Perekayasa Software Mengambil keuntungan
Menggunakan ulang
dari pengembangan
beberapa komponennya
software
untuk produk lain
2.4 Batasan
a. Dalam penggunaan aplikasi hiro, para pengguna harus terkoneksi dengan
internet agar bisa terkoneksi dengan hiro.
b. Aplikasi hiro dapat digunakan sebatas penanam, menyemai dan juga
merawat tanaman saja.
c. Pengguna HIRO tidak dapat melihat perkembangan tanaman saat jauh dari
HIRO karena tidak adanya kamera.

SKPL-G006

Halaman 12 dari 19 halaman

d.

Pemeliharaan tanaman tidak mencakup pemeliharaan eksternal seperti


terganggu oleh serangga atau dan manusia.

2.5

Lingkungan Operasi
Sistem yang dibuat diletakkan rumah-rumah penduduk yang berada di
daerah perkotaan. HIRO yang digunakan untuk menanam tanaman secara
otomatis ini digunakan oleh pengguna dengan menggunakan aplikasi HIRO.
Ketika pengguna membuka dan menggunakan aplikasi maka harus terkoneksi
dengan internet sehingga bisa mengakses HIRO. Program akan dibuat
menggunakan beberapa tools, yaitu :
a. Arduino sebagai IDE yang berguna sebagai emulator dan Android Studio
untuk membuat sebuah program android.
b. Mesin aktuator untuk melaksanakan program yang dikontrol melalui
handphone.
c. Arduino mega sebagai microcontroller untuk pengatur aktuator
d. Raspberry pi sebagai otak dari penghubung antara perangkat komunikasi
dengan microcontroller.
e. Modul Wifi digunakan sebagai penghubung antara HIRO ke koneksi internet.

3
3.1

Deskripsi Umum Kebutuhan

Kebutuhan antarmuka eksternal


Sistem pada HIRO ini dibangun diatas mikrokontroler Arduino Mega yang
berbasiskan embedded system. Dalam kebutuhan antarmuka eksternal akan
dideskripsikan kebutuhan antarmuka perangkat hardware HIRO dengan perangkat
lunak yang berada diluar HIRO. Hal ini mempunyai keterkaitan antar satu proses
satu dengan yang lain.
Dalam operasionalnya, perangkat lunak yang akan dekembangkan
memerlukan interaksi dengan komponen-komponen lain diluar perangkat lunak
seperti: User yang mengoperasikan perangkat lunak, perangkat hardware yang
dimana menjalankan proses yang diperoleh dari perangkat lunak, dan perangkat
komunikasi yang menciptakan komunikasi antara perangkat hardware dengan
perangkat lunak melalui jaringan internet (IoT).
3.1.1

Antarmuka pemakai
Pada Antarmuka pemakai merupakan mekanisme mekanisme pemakaian
antara pengguna dengan sistem yang dibuat. Antarmuka pemakai dapat menerima
indormasi dari pengguna yang berasal dari perangkat lunak (Aplikasi Android)
dan memberikan informasi kepada pengguna melalui perangkat komunikasi untuk
membantu mengarahkan serta mengatur kerja perangkat hardware sesuai dengan
keinginan. Hal terpenting dalam membangun user interface adalah kemudahan
dalam memakai/ menjalankan sistem, interaktif, komunikatif, sedangkan kesulitan
dalam mengembangkan/ membangun suatu program jangan terlalu diperlihatkan.
SKPL-G006

Halaman 13 dari 19 halaman

Dalam melakukan interaksi dengan pemakai perangkat lunak ini


membutuhkan perangkat untuk melakukan proses transformasi input dan output
dari dan ke pemakai. Perangkat tersebut adalah handphone yang berbasis android
dimana mengontrol HIRO untuk melakukan penanaman, perawatan dan
pemanenan . Handphone akan menjadi sarana untuk menampilkan informasi
kepada pengguna dengan spesifikasi handphone mampu menampilkan waktu
pemanenan dan keberadaan sistem dalam bentuk teks dan gambar yang terdiri atas
karakter numeris dan alfabetis.
3.1.2 Antarmuka perangkat keras
Antarmuka perangkat keras yang dibutuhkan dalam HIRO ini meliputi:
1 Raspberry Pi 3 adalah mini-pc yang digunakan sebagai otak dasar dari HIRO
yang mengatur jalannya proses dari mikrokontroller menuju perangkat
komunikasi. Sehingga sistem pada HIRO memiliki alamat IP sendiri yang
akan disambungkan dengan perangkat komunikasi HIRO
2 Arduino mega (modul mikrokontroler sebagai pengolah data) sebuah data dari
perangkat lunak (Applikasi Android) yang diinputkan oleh user yang akan
diolah oleh arduino mega untuk mengatur kerja dari perangkat hardware
HIRO.
3 Motor servo adalah sebuah motor DC yang dilengkapi rangkaian kendali
dengan sistem closed feedback yang terintegrasi dalam motor tersebut. Pada
motor servo posisi putaran sumbu (axis) dari motor akan diinformasikan
kembali ke rangkaian kontrol yang ada di dalam motor servo.
3.1.3 Antarmuka perangkat lunak
Dalam antarmuka perangkat lunak. Perangkat lunak yang digunakan adalah
aplikasi berbasis Android dan program Arduino. Android digunakan Karena
memiliki fungsi yang open source. Aplikasi digunakan untuk menerima input dari
user yang juga sekaligus menerima hasil ADC dari hardware dari tanaman yang
siap panen.
Untuk program Arduino untuk mengontrol jalan dari kinerja Arduino. Program
ini open source seperti halnya android. Basis program Arduino sendiri
menggunakan Bahasa C.
3.1.4 Antarmuka komunikasi
Sistem menggunakan IoT (Internet of Things) untuk melakukan fungsi
pengiriman data. Dalam hal ini menggunakan Wireless Router TL-WR743ND
yang dimana sebagai perangkat komunikasi antara perangkat lunak (Applikasi
android) dengan perangkat hardware yang berbasis internet. Sehingga perangkat
tersebut sebagai pengantar komunikasi untuk HIRO dengan berbasis internet.
Komunikasi HIRO menggunakan pengiriman data melalui internet yang
dikirimkan ke IP khusus yang telah diatur IPnya oleh Mini-PC.
SKPL-G006

Halaman 14 dari 19 halaman

Sehingga jaringan komunikasi HIRO sangat tergantung dengan kebutuhan


internet.

Gambar 3.1 Jalur Komunikasi


3.2 Deskripsi Fungsional
Fungsi dan fitur yang dimiliki oleh HIRO dapat diamati dari Use-case
Diagram berikut:

Gambar 3.2 Use-case Diagram


SKPL-G006

Halaman 15 dari 19 halaman

Dari Diagram tersebut dapat dilihat bahwa secara fungsi, perangkat lunak
ini memiliki beberapa fitur yang dapat diakses dan diatur oleh user diantaranya
ialah menyemai, merawat, menanam serta memberikan notifikasi.
3.2.1 State Diagram
Selain dilihat dari fungsinya, perangkat lunak ini juga dapat dilihat
sistemnya melalui state diagram yang dapat dilihat pada gambar berikut:

Gambar 3.3 State Diagram


Dari diagram pada gambar 3.3, dapat dilihat sistem dapat dimulai saat
aplikasi dinyalakan dengan start. Selanjutnya masuk pada sistem login dimana
saat password benar pada autentifikasi maka akan masuk ke proses selanjutnya,
namun saat salah maka akan kembali ke halaman login. Setelah berhasil masuk,
maka sistem perangkat lunak berada pada tampilan menu yang tersedia. Setiap
menu yang dipilih akan mempengaruhi aktuator sesuai dengan perintah yang
dipilih. Proses selanjutnya ialah aksi dan reaksi dari proses sistem yang telah
didapatkan dari perintah aktuator. Saat proses disiram dan dipindah telah berada
pada timer yang telah ditetapkan sesuai dengan jenis tanaman maka akan siap
dipanen, namun ketika sistem belum selesai bekerja maka akan kembali pada
proses perawatan untuk menunggu tanaman siap dipanen.
3.3

Data Requirement
Data yang dikelola oleh HIRO yang terpasang berupa hardware adalah data
yang berasal dari perangkat lunak (Aplikasi Android). Awalnya user
menginputkan sesuatu dengan menekan tombol yang ada pada perangkat lunak
(Aplikasi Android). Kemudian dari perangkat lunak (Aplikasi Android)
dikirimkan data serial yang berbentuk serial. Dari data serial tersebut dikirimkan
melalui internet. Data tersebut berupa serial yang dikirim menuju alamat IP yang
SKPL-G006

Halaman 16 dari 19 halaman

telah dibuat pada Mini-PC yang ditangkap oleh wireless router. Data tersebut
berupa numeris dan karakter yang kemudian diproses oleh Arduino Mega. Dari
Arduino Mega tersebut menggerakkan motor yang ada pada HIRO.
Selain dari menggerakkan motor HIRO mengirimkan data dari waktu tanaman
yang siap panen dengan menghitung waktu menggunakan timer pada Arduino
Mega yang data tersebut berupa numerik yang diubah menjadi serial
menggunakan sistem ADC. Data tersebut dikirimkan ke internet melalui wireless
router. Setelah data tersebut ditangkap oleh handphone data tersebut
memunculkan waktu atau siap memanen tanaman pada display handphone.
3.4

Non Functional Requirement


Dengan kalimat yang jelas dan kelak dapat ditest untuk dipenuhi. SA-Id
adalah nomor requirement yang harus ditelusuri pada saat tes. Requirements nonfungsional memberikan batasan terhadap solusi yang akan dihasilkan. Disebut
juga sebagai quality requirement. Requirement jenis ini masih bisa dibagi lagi
menjadi performance requirements, maintainability, requirements, safety
requirements, reliability requirements atau salah satu software requirements
lainnya.
Tabel 3. 1 Tabel Non-Functional Requirement
SRS-Id
Parameter
Requirement
DM-101
Availability
Sistem dapat beroperasi 7 hari perminggu 24
jam perhari, artinya bisa digunakan kapan
saja
DM -102
Reliability
Sistem dengan kegagalan yang ditolerir
adalah kurang dari 5 %
DM -103
Ergonomy
Pengguna awam mudah menggunakannya,
tanpa instalasi yang rumit serta dapat
digunakan oleh berbagai user dikarenakan
aplikasi terdapat di play store. Dan hardware
yang mudah diperbaiki jika mengalami
kerusakan
DM -104
Portability
Alat ini dapat dikendalikan oleh aplikasi
android yang dikontrol dimana saja dan
kapan saja dalam mengatur kerja dari HIRO
DM -105
Response time Waktu respon pada sistem ini untuk
membaca data dari aplikasi sangat cepat
kurang
dari
5
detik
dikarenakan
menggunakan jaringan internet yang sangat
cepat
DM -106
Security
Sitem ini menggunakan jaringan alamat
khusus dalam pengiriman data sehingga
tidak mudah dibobol oleh siapapun. Dan
pada hardware sendiri terdapat box untuk
SKPL-G006

Halaman 17 dari 19 halaman

SRS-Id

Parameter

Requirement
melindugi mikrokontroller, mini-pc dan wifi
router. Untuk mengantisipasi oknum yang
merusak hardware HIRO

3.5

Batasan Perancangan
Data yang dikirim harus menggunakan aplikasi berbasis Android dengan
tidak menggunakan OS handphone apapun. Pada pengiriman jaringan komunikasi
antara hardware ke software menggunakan jaringan internet. Jika tidak
menggunakan jaringan internet tidak bisa digunakan. HIRO menggunakan library
yang diadopsi dari Farmbot. Program yang digunakan berbasis Bahasa C.
Hal-hal yang harus diperhatikan diantaranya
a HIRO digunakan hanya untuk minimal 1 baris tanaman hidroponik. Yang
tanamannya harus 3 jenis yang berbeda.
b Dalam pengiriman data pesan harus terdapat sinyal internet
c Wireless Router harus dalam keadaan tersambung internet dalam komunikasi
antara perangkat lunak (Applikasi Android) ke perangkat hardware
d User harus menggunakan applikasi yang berbasis Android
3.6 Ringkasan Kebutuhan
Bab ini berisi ringkasan semua Requirement item. Requirement item ini
mencerminkan semua hal yang harus dipenuhi, dan nantinya akan menjadi arahan
untuk tahapan testing, karena pada dasarnya, semua requirement harus dapat ditest
supaya dapat dibuktikan dipenuhi. Dibagi menjadi dua bagian: functional dan
non-fungsional.
3.6.1

Functional Requirement Summary


Requirements fungsional menjabarkan fungsi fungsi yang akan
dilaksanakan software. Beberapa fungsi yang dilakukan dan dapat diuji antara
lain:
Tabel 3. 2 Tabel Functional Requirement Summary
SA-Id
Description
DM -201 Pengiriman data yang diinputkan oleh user
DM -202 Melihat tanaman yang siap panen
DM -203 Mengatur proses pemberian pupuk pada tanaman
DM -204 Mengatur proses penyemaian dan penanaman
3.6.2

Non Functional Requirement Summary


Batasan-batasan terhadap beberapa solusi dalam produk yang dibangun
sehingga dapat dilakukan pengujian antara lain :
Tabel 3. 3 Tabel Non-Functional Requirement Summary
SRS-Id
Parameter
Requirement
DM-101 Availability
Sistem dapat beroperasi 7 hari perminggu 24 jam
SKPL-G006

Halaman 18 dari 19 halaman

DM -102

Reliability

DM -103

Ergonomy

DM -104

Portability

DM -105

Response
time

DM -106

Security

SKPL-G006

perhari, artinya bisa digunakan kapan saja


Sistem dengan kegagalan yang ditolerir adalah
kurang dari 5 %
Pengguna awam mudah menggunakannya, tanpa
instalasi yang rumit serta dapat digunakan oleh
berbagai user dikarenakan aplikasi terdapat di play
store. Dan hardware yang mudah diperbaiki jika
mengalami kerusakan
Alat ini dapat dikendalikan oleh aplikasi android
yang dikontrol dimana saja dan kapan saja dalam
mengatur kerja dari HIRO
Waktu respon pada sistem ini untuk membaca data
dari aplikasi sangat cepat kurang dari 5 detik
dikarenakan menggunakan jaringan internet yang
sangat cepat
Sitem ini menggunakan jaringan alamat khusus
dalam pengiriman data sehingga tidak mudah
dibobol oleh siapapun. Dan pada hardware sendiri
terdapat box untuk melindugi mikrokontroler, minipc dan wifi router. Untuk mengantisipasi oknum
yang merusak hardware HIRO

Halaman 19 dari 19 halaman

Anda mungkin juga menyukai