Dalam semua institusi, pemanfaatan teknologi komputer dan internet sangat diperlukan,
tak terkecuali dalam organisasi kami. Teknologi ini digunakan untuk mengelola dan mengolah data
organisasi kami sehingga meningkatkan akurasi dan kecepatan dalam menyampaikan informasi
antara organisasi kami dengan klien secara signifikan.
Organisasi kami merupakan organisasi yang bergerak dibidang jasa distribusi perangkat dan
pelayanan jasa IT. Dalam perjalanannya, sering terjadi beberapa masalah berupa keterlambatan
informasi, masalah pengarsipan dan pencatatan data, serta keamanan data perusahaan. Masalah
tersebut disebabkan karena sistem yang ada pada organisasi kami masih manual dan sempurna
sehingga banyak sekali masalah dalam operasional organisasi kami. dengan memiliki beberapa
klien, pencatatan data yang masih menggunakan cara-cara tradisional berupa form-form kertas
dirasa sangat rentan karna memerlukan ruang untuk penyimpanan yang cukup banyak. Disamping
itu, informasi dari form tersebut sukar di akses, sehingga kami perlu datang ke tempat penyimpanan
untuk mengakses form tersebut. Belum lagi ketersampaian informasi oleh operator kepada petugas
lapangan kami yang terkendala karna sistem form kertas ini. Untuk mengatasi masalah-masalah ini,
dapat dilakukan dengan digitalisasi sistem yang berjalan.
Dalam sistem sebelumnya, klien hanya melakukan panggilan telpon saat mengalami
kendala pada perangkat IT miliknya dan menunggu proses perbaikan dari petugas kami, pada
nantinya klien dapat memantau proses sejak pertama kali melaporkan kendala sampai dengan
kendala tersebut di selesaikan. Selain itu, klien dapat membuat feedback kepuasan terhadap
pelayanan organisasi kami. dengan demikian, kami dapat mengetahui tingkat kepuasan klien dan
dari sisi internal dapat mengetahui tingkat troubleshooting yang telah diselesaikan oleh organisasi
kami. sistem yang akan dibuat nanti diharapkan mampu memenuhi kebutuhan organisasi berupa:
Daftar Klien, Daftar Petugas, Pelaporan Kerusakan, laporan perbaikan petugas, dan dashboard.
2. Risks
Document Risk dapat diskalakan untuk memastikan bahwa tingkat,jenis dan
visibilitas manajemen resiko sepadan dengan resiko. Resiko dari sistem Informasi
Pelaporan Kerusakan Perangkat IT telah diidentifikasi dan telah ditentuka jenis resiko
pada suatu Sistem Informasi Pelaporan kerusakan Perangkat IT,
sebagai berikut :
1. Bug System
2. Data Tidak Sinkron
3. Kesalahan Input Data
4. Hardware bermasalah
3. Deliverables
Penjelasan dokumen ini meliputi SDPLN (Software Development Plan), SRS
(Software Requirement Specification), SAD (Software Architecture Development), TSTPLN
(Test Plan) dan User Documentation serta hasil dari perencanaan.
1. SDPLN
Software Development Plan (SDPLN) merupakan sebuah dokumen yang menjelaskan
perencanaan dan perancangan proyek. Dokumen ini menjelaskan lingkup dari proyek
perangkat lunak yang akan di kerjakan yang menjelaskan secara umum dan global
mengenai rancangan Sistem Informasi yang akan dibuat. Rancangan sistem tersebut
meliputi perkenalan dokumen, gambaran umum proyek, struktur anggota dalam tim
proyek, proses manajemen, rencana proses secara teknik, rencana proses yang
mendukung serta rencana tambahan.
2. SRS
Spesifikasi Kebutuhan Perangkat Lunak adalah dokumen yang dibuat ketika deskripsi
detail dari semua aspek perangkat lunak yang akan dibangun terspesifikasi sebelum
proyek dimulai. Perlu dicatat bahwa SKPL formal tidak harus dalam bentuk tulisan.
menjelaskan berbagai macam kebutuhan pembuatan produk, yaitu kebutuhan spesifik
yang terdiri dari kebutuhan fungsionalitas, termasuk didalamnya input, proses, dan
output dari produk dan non-fungsionalitas. Kebutuhan antar muka juga digambarkan
dengan jelas di dalam dokumen ini, terdiri dari kebutuhan antar pengguna, antar
hardware yang menjelaskan kebutuhan yang harus ada untuk menjalankan atau
mengoperasikan aplikasi sistem, kebutuhan antar software yang menjelaskan
bagaimana cara pengguna berinteraksi dengan sistem, dan kebutuhan antar
komunikasi.
3. SAD
Menjelaskan tentang arsitektur proyek perangkat lunak yang akan dikerjakan.
Dokumen ini diantaranya berisi tentang Overview dari dokumen ini sendiri,
Architectural Representation, Architectural Goalsand Constraints, Use-Case View atau
representasi fungsionalitas dari proses, dan Logical View
4. TSTPLN
Melingkupi tujuan-tujuan identifikasi informasi proyek dan komponen perangkat
lunaknya, daftar persyaratan yang diujikan untuk testing, merekomendasikan dan
menjelaskan strategi pengujian yang akan digunakan, identifikasi kebutuhan yang
diperlukan, serta daftar lampiran terkait.
4. Scope Definition
Batasan-batasan dari system ini adalah :
• Membuat laporan kerusakan .
• Membuat laporan perbaikan .
• Membuat rekap laporan kerusakan .
• Membuat rekap laporan perbaikan.
• Membuat laporan per kategori.
• Membuat laporan tambah klien.
• Membuat laporan tambah petugas.
6. Budget Summary