Anda di halaman 1dari 4

Nama : Zikri Nanda

Nim : 2137087
Mk : Kriptografi
Prodi : Teknik Informatika

REVIEW JURNAL
KOMBINASI ALGORITMA ROT13 DAN VIGENERE CIPHER
PADA ALAMAT
DIRECTORY FILE UNTUK KEAMANAN DOKUMEN
ROT13 AND VIGENERE CIPHER ALGORITHM COMBINATION ON FILE DIRECTORY
ADDRESS FOR
DOCUMENT SECURITY

PENDAHULUAN

Perusahaan instansi saat ini sudah mulai mengubah sistem pengolahan dokumen menggunakan
Document Management System (DMS) untuk mempertahankan dan meningkatkan
produktivitas(Softbless, 2019), dokumen akan menjadi sangat penting karena dapat menyangkut
perencanaan,pengambilan kebijakan, pendukung keputusan, hasil kinerja, dokumen pribadi dan
keluarga, serta dokumen yang berhubungan dengan proses bisnis suatu perusahaan(Integrasolusi,
2020). Salah satunya Telkom Indonesiamerupakan perusahaan yang bergerak dibidang jasa yaitu
layanan teknologi informasi dan komunikasi(Telkom, 2020). Dalam upaya bertransformasi
menjadi digital telecommunication company, TelkomGroup menjalankan strategi bisnis dan
operasional perusahaan berorientasi terhadap pelanggan dengan meningkatkan efesiensi dan
efektivitas untuk menciptakan customer experience yang berkualitas.

METODE
Document Management System (DMS) , DMS(Technophoria, 2020) adalah sistem aplikasi
penataan arsip dokumen dari bentuk hard copy (kertas, microfilm, dll) kemudian dikonversi ke
data format digital atau soft copy (.doc, .ppt, .xls. dll) yang sudah diunggah pada software DMS.

Algoritma ROT 13
ROT13(Sujitha, 2015) merupakan fungsi dengan memakai kode Kaisar melakukan pergeseran
k=13. ROT13 dirancang untuk keamanan di sistem operasi UNIX yang banyak digunakan
forum-forum on-line, berfungsi untuk melindungi isi artikel memungkinkan hanya orang
yang mempunyai hak yang bisa membacanya. Enkripsi ROT13 ini melakukan pergeseran
maju karakter sejumlah 13 kali, terhitung 1 karakter yang ada didepannya, dan menggeser
karakter berdasarkan urutan karakter yang ada di tabel ASCII. Untuk dekripsinya, melakukan
pergeseran mundur karakter sejumlah 13 kali(Sinaga and Mesran, 2017).

Metode Pengembangan Sistem


Penelitian ini menggunakan metode pengembangan sistem model Prototyping yakni
dengan
mengumpulkan data dari pengguna agar pengguna dapat berinteraksi prototype yang telah
dikembangkan,
sebab prototype memberikan gambaran versi awal sistem untuk selanjutnya dikembangkan ke
dalam sistem sesungguhnya yang utuh.
a. Analisis Kebutuhan Perangkat Lunak
Proses validasi kebutuhan aplikasi dilakukan secara intensif untuk menspesifikasikan
kebutuhan system agar dapat diterjemahkan ke aplikasi seperti apa kebutuhan yang
diinginkan user.
b. Perancangan
Langkah yang dipusatkan pada perancangan program perangkat lunak yang akan
dikembangkan termasuk
struktur data, arsitektur sistem, perancangan antar muka dan prosedur pembuatan code
program.
c. Implementasi
Perancangan harus diterjemahkan ke dalam program perangkat lunak yang sudah ditentukan
sebelumnya.
d. Pengujian sistem
Pengujian terfokus pada aplikasi dari segi logic dan fungsional serta memastikan bahwa
modul yang
dibangun sudah diuji
e. Pendukung (support) atau Pemeliharaan (maintenance)
Kemungkinan aplikasi yang sudah jadi akan mengalami perubahan ketika sudah
diberikan ke user. Perubahan bisa terjadi disebabkan adanya kesalahan muncul dan tidak
terdeteksi saat tahan uji coba atau perangkat lunak harus beradaptasi dengan teknologi baru
atau lingkungan organisasi baru.

Pengujian
Pengujian bertujuan untuk mempresentasikan hasil data yang diuji. Pada tahap ini penulis akan
melakukan dua pengujian yaitu
a.Pengujian Black Box
Pengujian black box(Laksono and Susanto, 2020) merupakan pengujian yang dilakukan pada
komponen antarmuka pada aplikasi. Pengujian black box digunakan untuk meyakinkan bahwa
aplikasi dapat berjalan sesuai dengan tahap perancangan yang telah dibuat sebelumnya.
Tahapan pengujian dilakukan dengan memberikan data masukan ke dalam aplikasi dan akan
dibandingkan dengan output keluaran yang akan dihasilkan oleh aplikasi.
b.Pengujian User Acceptance Test (UAT)
UAT (Laksono and Susanto, 2020) merupakan proses pengujian oleh pengguna aplikasi
dengan hasil berupa sebuah dokumen hasil uji coba yang dijadikan rujukan bukti bahwa
aplikasi sudah diterima dan sudah memenuhi kebutuhan yang diinginkan pengguna.

Perancangan Sistem
a.Use Case Diagram
/
menghapus surat yang ada pada system. Karyawan adalah aktor yang melakukan permohonan
pelaporan data non kedinasan. Sedangkan Manager adalah aktor yang mereview permintaan
permohonan pelaporan data non kedinasan dari karyawan dan memberikan approval pada setiap
dokumen.
Implementasi Enkripsi
Pada proses enkripsi ini menggunakan 2 algoritma enkripsi yaitu ROT13 dan Vigenere
Cipher. Gambar 2 berikut ini merupakan code dari penerapan ROT13 dan Gambar 3 adalah
fungsi dari algoritma Vigenere Cipher.
Implementasi sistem dengan keamanan dokumen mengguanakan algoritma ROT13

Vinegere

Kesimpulan
Cipher berhasil diterapkan sehingga nama file dan lokasi dokumen terenskripsi sehingga sulit
untuk dilakukan pengambilan dokumen oleh pengguna yang tidah sah. Sistem memudahkan
karyawan dalam melakakukan proses pelaporan data non kedinasan dan mudah dipahami,
proses pelaporan data non kedinasan lebih mudah, prosedur yang ada di web mudah dimengerti
dan dipahami, waktu yang digunakan dalam proses pelaporan data non kedinasan menjadi
relative lebih singkat, form lapor pada web mudah dipahami user, web yang digunakan untuk
sistem admisnistrasi data non kedinasan sudah sesuai dengan kebutuhan user dan media
system adminstrasi data non kedinasan berbasis web ini sudah cukup baik dengan rata-rata hasil
pengujian
77.75%

Anda mungkin juga menyukai