HAMBATAN E-BISNIS

VIONIKA SARI BR TARIGAN

FAKULTAS ILMU KOMPUTER UNIVERSITAS METHODIST INDONESIA

ABSTRAK

Teknologi memegang peranan yang sangat penting dalam proses komunikasi

termasuk proses komunikasi e- bisnis. Peralatan teknologi informasi dan
komunikasi yang kita gunakan sehari-hari seperti telepon genggam, laptop,
komputer, tablet, dan lainnya. Penggunaan teknologi dalam e-bisnis adalah untuk
meningkatkan kinerja, tetap terhubung dengan berbagai pihak yang
berkepentingan baik di kantor maupun tempat bisnis lainnya, serta berkomunikasi
satu sama lain. Agar dapat berkomunikasi secara efektif melalui berbagai
perangkat teknologi yang ada, hendaknya kita tetap memahami bahwa
penggunaan  teknologi dalam komunikasi e-bisnis adalah untuk membantu proses
komunikasi. Selain itu, kita juga harus dapat menggunakan teknologi secara lebih
produktif, dan tetap terhubung dengan orang-orang walaupun tanpa menggunakan
teknologi karena teknologi yang digunakan dalam komunikasi belum tentu sesuai
untuk setiap situasi komunikasi.Pengggunaan teknologi dalam e-bisnis tidak
selamanya berjalan dengan lancar. Kerapkali ditemukan berbagai hambatan yang
dapat menggangu keefektifan dalam e- bisnis sehingga menimbulkan dampak
yang besar bagi perusahaan atau organisasi.

Kata Kunci : Teknologi, e-bisnis, hambatan.

PENDAHULUAN bagi setiap organisasi dan profesional

bisnis.
perubahan cara berbisnis juga
Dewasa ini kemajuan teknologi menjadi trend. Perubahan tersebut
komunikasi dan informasi telah khususnya dalam pemenuhan
membawa dampak yang sangat besar kebutuhan informasi dan sistem
dalam berbagai aspek kehidupan, jaringan yang luas untuk
khususnya sektor bisnis. Salah satu mempermudah akses secara cepat
konsep baru yang ditawarkan adalah dan lebih fleksibel. Teknologi
e-business atau electronic business. komputer berbasis internet semakin
Penerapane-businesstelah memberi berkembang sampai kedalam
-ka n prospek dan tantangan baru bentuk yang paling praktis yaitu
 komputer genggam (tablet PC).
Saat ini dunia perdagangan tidak
lagi dibatasi dengan ruang dan
waktu. Mobilitas manusia yang
tinggi menuntut dunia perdagangan
mampu menyediakan layanan jasa
dan barang dengan instan sesuai
dengan permintaan konsumen.
Untuk mengatasi masalah tersebut
maka kini,muncul transaksi yang
menggunakan media Internet untuk
menghubungkan antara produsen
dan konsumen. Transaksi melalui
Internet ini lebih dikenal dengan
nama e-commerce dan e-
business.Namun banyak perusahaan
mengalami kendala atau hambatan
ke arah model e-bisnis.
PEMBAHASAN
E-business merupakan kegiatan-
kegiatan bisnis melalui
internet.Namun perubahan bisnis ke
arah digital tidak lah mudah.Banyak
kendala atau hambatan yang
dialami .Berikut adalah hambatan-
hambatan E-bisnis :
1. Konflik pasar saluran adalah: Satu
pabrikan besar pergi dengan cepat ke
era e-bisnis dan meluncurkan
kemampuan bagi konsumen untuk
membeli produknya melalui Internet.
Saluran sebelumnya telah semata-
mata melalui distributor. Ketika
distributor berada diberitahu tentang
usaha baru perusahaan, mereka
sangat tidak senangdan mengancam
akan berhenti mendistribusikan
produk perusahaan. Itu perusahaan
hampir kehilangan seluruh bisnis
intinya dengan gagal
memahamidampak penuh dari upaya
Internet barunya. Ini dengan cepat
dihapusfungsi Internet barunya.
Contoh : gudang, grosir, bank, agen,
perusahaan transportasi.
2. Inefisiensi proses bisnis adalah :
Proses bisnis harus dirancang untuk
merespon dengan cepat kepada
pelanggan.Begitu seorang pelanggan
kecewa dengan respons yang lambat,
dia tidak mungkin mencoba
lagi.Pelanggan ini mungkin hilang
untuk selamanya
Contoh : layanan balasan email
pelangan kurang efektif.
3. Inefisiensi proses sistem informasi:
Ketika perusahaan masuk ke e-
bisnis, mereka sering lupa untuk
menganalisis dampaknya pada
mereka proses sistem informasi.
Untuk berfungsi dengan benar dalam
bisnis elektronik dunia, proses sistem
informasi mungkin memerlukan
perubahan radikal.
Contohnya termasuk:Mungkin itu
sangat bisa diterima di masa lalu
untuk menyelesaikan PC masalah
login di meja HELP dalam rata-rata 2
jam.Dalam lingkungan e-bisnis, 2
jam untuk menyelesaikan masalah
dengan situs Web dapat membunuh
perusahaan atau berdampak pada
harga saham. Proses manajemen
masalah hanyalah salah satu dari
banyak proses yang mungkin perlu
didesain ulang.Proses manajemen
kapasitas danpenyimpanan mungkin
tidak diatur untuk menangani
tuntutan Internet yang cepat terukur
dunia.Victoria'sSecret(www.victorias
secret.com) hanyalah satu banyak
perusahaan yang belajar pentingnya
hal ini ketika meluncurkan acara
gaya online pertamanya. Itu
mengejutkan bahwa jumlah penonton
menyebabkan sistemnya macet.
Rahasia Victoria belajar dari
pengalaman itu dan menambahkan
load balancing dan tindakan
pencegahan lainnya. Perusahaan
sekarang memiliki peringkat tinggi
 daftar situs web berdasarkan kinerja.
Proses pengembangan sistem harus
dapat memodifikasi sistem cepat
untuk mengakomodasi kebutuhan
pelanggan dan bisnis. Proses
manajemen perubahan harus lebih
ketat dari sebelumnya untuk
memastikan modifikasi tidak
memengaruhi ketersediaan sistem.
Informasi proses sistem dibahas
secara mendalam dalam Panduan
Praktis Peningkatan Proses Sistem
Informasi yang diterbitkan oleh St.
Lucie Press (2001).
4. Kurangnya integrasi aplikasi: Jika
aplikasi bisnis tidak terintegrasi,
internet tidak lebih dari mesin faks
super. Informasi tidak dapat
terpecah-pecah, tidak akurat, atau
tidak tepat waktu Aplikasi internet
berfungsi dengan baik. Potongan
informasi tidak dapat disimpan
dalam file manual atau pulau-pulau
spreadsheet Excel. Aplikasi di ujung
depan dan belakang harus
diintegrasikan ke menyediakan
pengiriman akurat dan ketersediaan
informasi. Aplikasi harus dirancang
untuk entri data sumber tunggal dari
titik asal.Jika informasi tidak
terintegrasi, segera jelas bagi
pelanggan.
Contohnya : pesanan untuk tirai dan
kelambu dari perusahaan menghas
ilk-an penerimaan pesanan
online. Sehari kemudian(setelah
beberapa proses batch), konfirmasi e-
mail (dari sistem yang mengatur
produksi valance) dikirim ke
pelanggan menyatakan bahwa
pesanan itu dipesan kembali.
Beberapa jam kemudian (Dari sistem
yang mengatur produksi tirai),
sebuah email konfirmasi dikirim ke
pelanggan yang menyatakan pesanan
itu dikirim. Setelah menunggu
seminggu untuk pengiriman,pelang-
gan membuka pengiriman, yang
termasuk hanyatirai dengan pesan
bahwa kelambu tidaklagi
dproduksi Transaksi menghasilkan
pelanggan yang sangat tidak
senang (dan hilang) yang
mengembalikan pesanan.
5. Kurangnya pelatihan: Saat
menerapkan e-bisnis, pelatihan tidak
bisa diremehkan. Dalam banyak
kasus, proses bisnis dan seluruh
pekerjaan individu dapat berubah.
Individu mungkin tidak terampil
dalam teknologi baru dan gagal
memenuhi harapan pekerjaan.Orang
teknis mungkin perlu dilatih dalam
bahasa yang sepenuhnya baru dan
alat.
6. Kurangnya investasi: memungkin
kan suatu perusahaan bukan
untuk pingsan hati. Ini adalah
upaya besar yang memerlukan
investasi keuangn dan manusia
sepanjang kursus. Dana dan sumber
daya yang tepat harus dialokasikan
untuk mengembangkan dan
memelihara fungsionalitas,situs
Web,dan proses.ForrestrResea
rchIn. memperkirakan biaya situs
dasar adalah $ 1,5 juta dan situs
paling canggih lebih dari $ 15 juta. *
Forrester juga menyatakan bahwa
bisnis dapat mengandalkan
pengelua -ran $ 700K / tahun
lagimemelihara situs dasar dan
hingga $ 4M / tahun untuk
menjalankan situs high-end. Itu
Sebagian besar biaya adalah tenaga
kerja, termasuk programer,
grafikdesainer, pencipta konten, dan
analis bisnis.
7. Desain tidak efisien dari sudut
pandang pelanggan: Menggunakan
Internet sangat menarik karena
kepuasan langsungitu menjanjikan.
Pengunjung ingin dapat membuka
situsWeb,membuat keputusan,memp-
eroleh i nformasi, atau
memecahkan masalah dengan
 cepat. Ketidakmampuan
untukmenemukan informasi lebih
buruk daripada tidak memiliki
informasi samasekali, karena
hasilnya adalah planggan yang
frustrasi dengan pertanyaan yang
agak dari sekedar pelanggan dengan
sebuah pertanyaan. Statistik
menunjukkan bahwa itu hanya
hitungan detik sebelum pengunjung
menyerah pencarian dan pindah ke
situs lain jika mereka tidak dapat
menemukan informasi yang mereka
butuhkan.Pesaing hanya dengan
sekali klik. Desain situs web harus
terorganisir dan mudah dinavigasi
untuk pelanggan. Ini penting untuk
pertimbangkan total persyaratan
interaktif pelanggan, bukan hanya
melihat situs ini sebagai brosur
elektronik. Pastikan situs berubah di
bagian atas daftar pencarian, atau
calon pelanggan mungkin tidak akan
pernah mencapai situs.
8. Upaya terdesentralisasi dan
digandakan: pengembangan Internet
sering terjadi dalam proyek
independen di seluruh organisasi
sebagai kekuatan teknologi di
wujud kan oleh unit-unit bisnis.
Upaya duplikat dapat terjadi di
seluruh perusahaan, terutama jika
Informasi Departemen sistem tidak
proaktif dalam menangani teknologi
dan bagaimana perusahaan akan
meman -faatkannya. Divisi yang
berbeda atau wilayah geografis dapat
berkembang tumpang tindih atau
bahkan bertentangan informasi dan
fungsi. Rencana e-bisnis strategis
sangat penting untuk membawa
upaya dari seluruh perusahaan
bersama untuk memastikan arah
yang konsisten.
9. Kurangnya akuntabilitas atau
kepemilikanyang jelas: Jika ada
duplikat Upaya internet dalam
perusahaan, mungkin tidak jelas
siapa yang memiliki final otoritas
dan tanggungjawab. Beberapa
perusahaan dapat
mempertimbangkan final ini otoritas
untuk menjadi orang teknis atau
Chief Information Officer /Wakil
Presiden Sistem Informasi. Namun,
e-bisnis tidak hanya usaha teknis;
sebagai gantinya, ini harus
dipandang sebagai sesuatu yang
kritis inisiatif bisnis dengan
pemimpin kunci atau petugas dari
bisnis sebagai sponsor.
10. Kegagalan menganalisis dampak
terhadap rencana bisnis: Perusahaan
yang baru memulai proyek-proyek
Internet tanpa perencanaan mungkin
menemukan diri mereka sendiri
dengan campur aduk fungsi yang
tidak terkait yang mungkin tidak
menyediakan bisnis dengan
keunggulan kompetitif. Lebih buruk
lagi, Internet mungkin memiliki efek
negatif yang substansial terhadap
bisnis yang mungkin terjadi tidak
terdeteksi dan berdampak signifikan
pada bisnis. Sebuah perusahaan bisa
mengalihkan aset ke inisiatif Internet
tanpa menyadari itu seluruh model
bisnis harus berubah. Untuk
melakukan e-bisnis dengan benar,
perusahaan harus kembali ke dasar
dan menganalisa dampak dari
Internet pada rencana bisnis.
11. Kegagalan untuk mengelola
perubahan: E-bisnis dapat memiliki
dampak yang signifikan di seluruh
proses bisnis dan bisnis. E-bisnis
sering gagal karena perusahaan gagal
mengenali dan mengelola manusia
dan komponen budaya perubahan.
Manajemen harus membantu
individu dengan membimbing
mereka melalui berbagai tahap
perubahan. Komunikasi di semua
tingkatan dalam organisasi sangat
penting selama periode ini
perubahan.
 Contoh : perubahan bisnis dari
konvensional menjadi online.
12. Arsitektur yang tidak memadai:
Infrastruktur teknis harus terus
menerus dinilai untuk memastikan
bahwa itu sudah cukup.
Contoh: Alat manajemen harus
memonitor kinerja dan memprediksi
beban masa depan. Desain teknis
membutuhkan untuk mengatasi
persyaratan kinerja dan ketersediaan
untuk memastikan tunggal titik
kegagalan dan redundansi ditangani
dengan benar.Keamanan
kekhawati-ran harus terus diatasi.
13. Kegagalan untuk memanfaatkan
teknologi: Setiap hari, teknologi baru
sedang dikembangkan
yang meningkatkan kemampuan
Internet. Jika suatu bisnis tidak tidak
terus mengevaluasi kelayakan
teknologi ini, itu mungkin kalah
manfaat.
Contoh : jangan mengandalkan
pelanggan yang menemukan situs
Web sendiri; menggunakan e-mail
untuk memasarkan perusahaan
secara agresif dan mengarahkan
mereka ke situs. Pastikan situs web
akan muncul di bagian atas pencarian
yang sesuai. Gunakan e-mail untuk
memalsukan pelanggan yang sedang
berlangsun hubungan dan
komunikasi. Lacak ke mana
pelanggan pergi dan minat mereka.
Saya baru-baru ini mengalami
penggunaan yang sangat
mengesankan teknologi ketika saya
menghadiri simposium paket-paket
CRM. Setelah mengunjungi berbagai
stan dan melihat demonstrasi yang
tak terhitung jumlahnya, atas
kembali ke kamarku, aku menerima
pesan e-mail dari beberapa vendor,
berterima kasih kepada saya karena
mampir dan mengarahkan saya ke
situs mereka. Satu vendor bahkan
melacak aktivitas saya di situsnya.
Perusahaan melanjutkan untuk
mengirimi saya pesan yang
mengakui bahwa saya telah
mengunjunginya stan dan
mengunjungi situs Web-nya, dan
berdasarkan halaman yang saya
kunjungi di situs Web-nya, bertanya
apakah saya akan tertarik dengan
informasi tambahan tentang topik
tertentu. Itu adalah vendor yang
benar-benar dipraktikkan apa yang
dikhotbahkannya! Untuk membuat
situs yang benar-benar responsif,
prosesnya harus otomatis dan cepat
tanggap. Seiring peningkatan lalu
lintas situs, proses manual tidak akan
mampu mengikuti. Gunakan otomasi
itu scalable dengan tuntutan.
Menggunakan alat dan otomatisasi
yang tepat dapat membuat perbedaan
antara kesuksesan online dan
kegagalan online.
KESIMPULAN
Saat ini kemajuan teknologi
komunikasi dan informasi telah
membawa perubahan besar dalam
berbagai aspek
kehidupan,khususya sektor bisnis.
Salah satu konsep baru yang
ditawarkan adalah e-business
(electronic-business). Penerapan e-
business telah memb e rikan
prospek dan tantangan baru bagi
setiap organisasi dan profesional
bisnis. e-business merupakan
perangkat, cara, atau metode bisnis
yang memanfaatkan teknologi
hardware, software, network, dan
brainware untuk ber-interaksi,
bertransaksi, dan menjalankan
berbagai aktivitas bisnis antar
organisasi tanpa dibatasi oleh waktu
dan tempat. Penerapan e-business
telah menjadi komponen penting
bagi organisasi untuk mencapai
kesuksesan bisnis secara nasional
dan global. Sistem informasi
elektronik diperlukan untuk
mendukung fungsi-fungsi organisasi
bisnis seperti akuntansi, produksi,
pemasaran, keuangan dan sumber
da ya manusia. Namun banyak
dampak dari perusahaan mengalami
dampak atau hambatan untuk beralih
ke bidang e-bisnis.

DAFTAR PUSTAKA
https://scholar.google.co.id/scholar?
start=10&q=jurnal+penggunaan+tek
nologi+dalam+e-
bisnis&hl=en&as_sdt=0,5&as_ylo=2
018( diakses pada tanggal 8 oktober
2018)
https://pakarkomunikasi.com/hambat
an-penggunaan-teknologi-dalam-
komunikasi-bisnis (diakses pada
tanggal 10 oktober 2018)
https://www.scribd.com/doc/518924
13/DAMPAK-TEKNOLOGI-
INFORMASI-DALAM-
BISNIS( diakses tgl 10 oktober
2018)