Anda di halaman 1dari 9

ANALISIS TINGKAT PELAYANAN PELABUHAN TERHADAP KINERJA

PELABUHAN PENYEBERANGAN TANJUNG BATU TOLITOLI


Rahmat Hadisi Turillah*, Fahira F, Setiyawan, Yassir Arafat, Alifi Yunar.
*rahmatatho@yahoo.co.id
Post Graduate Program, Civil Engineering, University of Tadulako, Palu, Central Sulawesi,
Indonesia
Pelabuhan Penyeberangan adalah pelabuhan laut, sungai, dan danau yang digunakan untuk melayani
angkutan penyeberangan yang berfungsi menghubungkan jaringan jalan dan/atau jaringan jalur kereta
api yang dipisahkan oleh perairan untuk mengangkut penumpang dan kendaraan beserta muatannya.
Pelabuhan Penyeberangan Tanjung Batu Tolitoli merupakan salah satu bentuk pelayanan jasa
transportasi laut yang sangat berarti bagi perkembangan dan kemajuan daerah kabupaten tolitoli
maupun sekitarnya, oleh karena itu kelengkapan dan kelayakan infrastruktur Pelabuhan sangat
diperlukan guna meningkatkan kinerja pelayanan Pelabuhan itu sendiri. Tujuan dari penelitian ini
adalah untuk mengukur tingkat pelayanan pelabuhan menurut pengguna jasa, berdasarkan
kelengkapan dan kelayakan sarana dan prasarana, serta pengaruh tingkat pelayanan terhadap kinewrja
pelabuhan. Penelitian dilakukan di Pelabuhan Penyeberangan Tanjung Batu Tolitoli dengan
menyebarkan 100 kuisioner kepada responden pengguna jasa pelabuhan. Dari hasil penelitian dan
analisis didapatkan 6 faktor pelayanan di pelabuhan yang mempengaruhi kinerja pelabuhan yaitu
keselamatan, keamanan, kehandalan/keteraturan, kenyamanan, kemudahan/keterjangkauan dan
kesetaraan. Hasil analisis tingkat kepuasan penumpang menggunakan metode Customer
Satisfaction Index (CSI), diperoleh nilai kepuasan sebesar 39,65% yaitu termasuk dalam kategori
kurang puas atau belum sesuai dengan harapan pengguna jasa. Hasil pembobotan kelayakan fasilitas
Pelabuhan didapatkan bahwa aspek keselamatan, kenyamanan dan kesetaraan masuk dalam kategori
tidak layak, aspek keamanan dan kemudahan masuk dalam kategori cukup layak sedangkan aspek
kehandalan masuk dalam kategori sangat layak. Waktu rata-rata pelayanan KMP. Julung-julung di
Pelabuhan Penyeberangan Tanjung Batu Tolitoli masih tergolong waktu yang cukup lama yaitu
174,38 menit. Dengan menggunakan analisis regresi linier berganda diperoleh bahwa 6 faktor
pelayanan di Pelabuhan tersebut dapat mempengaruhi kinerja Pelabuhan sebesar 68 %. Guna
meningkatkan kinerja Pelabuhan, perlu dilakukan rehabilitasi untuk seluruh fasilitas di Pelabuhan
Penyeberangan Tanjung Batu Tolitoli, penambahan fasilitas pendukung seperti CCTV, pengeras
suara, APAR, jalur evakuasi, titik kumpul, ruang ibu menyusui, jembatan timbang dan gangway,
pengaturan operasional pelabuhan dengan sistem zonasi serta pengaturan sirkulasi pergerakan
kendaraan dan penumpang.

Kata Kunci : Tingkat Pelayanan Pelabuhan, Kinerja Pelabuhan, Pelabuhan Penyeberangan Tanjung
Batu Tolitoli.

1. PENDAHULUAN
Pelabuhan Penyeberangan adalah pelabuhan laut, sungai, dan danau yang digunakan untuk melayani
angkutan penyeberangan yang berfungsi menghubungkan jaringan jalan dan/atau jaringan jalur kereta
api yang dipisahkan oleh perairan untuk mengangkut penumpang dan kendaraan beserta muatannya.
Pelabuhan merupakan salah satu mata rantai yang sangat penting dari seluruh proses perdagangan
dalam negeri maupun luar negeri. Pelabuhan Penyeberangan Tanjung Batu Tolitoli merupakan
pelabuhan yang berada di Kelurahan Baru kecamatan Baolan Kabupaten Tolitoli Provinsi Sulawesi
Tengah. Pelabuhan Penyeberangan Tanjung Batu Tolitoli adalah pelabuhan kelas II yang melayani
arus pelayaran dengan rute Tarakan – Tolitoli dan Tolitoli – Tarakan. Berdasarkan data dari Balai
Pengelola Transportasi Darat Wilayah XX Provinsi Sulawesi Tengah dan PT. ASDP Cabang
Balikpapan sepanjang tahun 2022, lalu lintas penyeberangan di Pelabuhan Penyeberangan Tanjung
Batu Tolitoli baik yang berangkat maupun tiba mencapai 3957 penumpang dewasa dan 340
penumpang anak. Sementara itu lintasan ini banyak mengangkut kendaraan golongan 2 (Kendaraan
Roda 2) sebanyak 370 Unit, golongan IV (Mobil Penumpang) sebanyak 197. Dibandingkan pada
tahun 2021, dengan total sebanyak 1494 penumpang dewasa, 258 penumpang anak. Namun pada
kenyataannya saat ini kondisi pelabuhan Penyeberangan Tanjung Batu Tolitoli masih sangat jauh dari
harapan Pengguna Jasa karena fasilitas Prasarana yang ada di pelabuhan sebagaian besar dalam
kondisi rusak bahkan tidak layak lagi untuk digunakan, dan hal ini menyebabkan minat masyarakat
sebagai pengguna jasa angkutan penyeberangan menjadi berkurang atau menurun. Kinerja Pelayanan
yang diberikan oleh penyelenggara Pelabuhan Pemerintah Daerah Provinsi pun masih jauh dari
harapan para pengguna jasa, karena kondisi dermaga yang tidak bisa dilewati oleh kendaraan yang
bermuatan berat menyebabkan banyak kendaraan membatalkan keberangkatannya. Hal ini juga
terjadi pada saat lebaran dan liburan, jumlah kendaraan cukup banyak yang akan mellintas dari
Tolitoli menuju Tarakan maupun sebaliknya, hanya karena fasilitas dermaga yang kurang baik
sehingga tidak dapat diberangkatkan mengingat resiko ketika melewati Moveable brigde dermaga
yang sudah rusak sehingga tidak dapat dilayani oleh pihak ASDP. Demikian juga untuk areal parkir
disekitar pelabuhan, pada saat liburan dan lebaran kendaraan tidak dapat ditampung diareal parkir
Pelabuhan, karena pengaturan zonasi yang tidak tertata baik hal ini diakibatkan kurangnya sumber
daya manusia yang bertugas di Pelabuhan tersebut. Tidak hanya itu, banyak fasilitas pendukung
diarea pelabuhan dinilai kurang memadai, seperti wc umum yang rusak, tempat sampah yang kurang,
sehingga sering ditemui sampah berserakan di area pelabuhan. Ruang terminal keberangkatan dan
kedatangan penumpang saat ini sudah beralih fungsi sehingga tidak dapat digunakan lagi, penumpang
pada saat berangkat langsung berjalan dari parkiran menuju kapal. Kondisi aspal di area pelabuhan
juga sudah mengalami kerusakan, dan juga tidak ditemukan fasilitas pemadam kebakaran di area
pelabuhan tersebut. Melihat kondisi Pelabuhan Penyeberangan Tanjung Batu Tolitoli yang seperti itu
perlu untuk dilakukan perbaikan / rehabilitasi atau revitalisasi Pelabuhan dengan tujuan agar kinerja
Pelabuhan Penyeberangan Tanjung Batu Tolitoli menjadi lebih baik lagi sehingga dapat menarik
masyarakat untuk menggunakan jasa angkutan penyeberangan sebagai moda transportasi alternatif
antar Provinsi. Penelitian ini bertujuan untuk mengukur tingkat pelayanan Pelabuhan Penyeberangan
Tanjung Batu Tolitoli menurut masyarakat pengguna jasa, mengukur tingkat pelayanan Pelabuhan
ditinjau dari kelengkapan dan kelayakan sarana dan prasarana, mengukur hubungan tingkat pelayanan
Pelabuhan terhadap kinerja Pelabuhan Penyeberangan serta menentukan strategi pengembangan yang
sebaiknya dilakukan oleh pihak pengelola pelabuhan dalam meningkatkan kualitas dan kinerja
Pelabuhan Penyeberangan Tanjung Batu Tolitoli.

2. METODE PENELITIAN
2.1 Lokasi Penelitian
Lokasi penelitian ini dilakukan di Pelabuhan Penyeberangan Tanjung Batu Tolitoli, Kelurahan Baru,
Kecamatan Baolan, Kabupaten Tolitoli, Provinsi Sulawesi Tengah, saat ini Pelabuhan dikelola oleh
Dinas Perhubunga Provinsi Sulawesi Tengah dan Pengawasan oleh BPTD Wil. XX Provinsi Sulawesi
Tengah dan operator kapal oleh PT. ASDP Indonesia Ferry (Persero), secara geografis Kabupaten
Tolitoli terletak pada 1° 2'16.93"N dan 120°48'36.14"E.

2.2 Populasi, Sampel dan Teknik Pengambilan Sampel


Berdasarkan data pengunjung dan pengguna jasa Pelabuhan Penyeberangan Tanjung Batu Tolitoli
yang diperoleh dari data Balai Pengelola Transportasi Darat Wilayah XX Provinsi Sulawesi Tengah
sejak Juli 2022 sampai dengan Desember 2022 jumlah populasi pengunjung dan pengguna jasa
Pelabuhan Penyeberangan Tanjung Batu Tolitoli rata-rata lebih dari 100 orang, maka peneliti
mengambil 100 responden dari jumlah populasi pengunjung dan pengguna jasa yang ada pada
Pelabuhan Penyeberangan Tanjung Batu Tolitoli.

2.3 Analisis Data


2.3.1 Uji Validitas dan Uji Reliabilitas
Uji validitas ini dilakukan untuk mengukur apakah data yang telah didapat setelah penelitian
merupakan data yang valid atau tidak, dengan menggunakan alat ukur yang digunakan (kuesioner).
𝑛 ∑ 𝑋.𝑌−(∑ 𝑋 .∑ 𝑌)
r hitung = 2 ..….. (1)
∑ 2 (∑ 2 ) ∑ 2
√{𝑛 𝑋 − 𝑋 {𝑛 𝑌 −(∑ 𝑌)

uji reliabilitas adalah sejauh mana hasil pengukuran dengan menggunakan objek yang sama, akan
menghasilkan data yang sama, menggunakan pertanyaan yang telah dinyatakan valid dalam uji
validitas dan akan ditentukan reliabilitasnya.
𝑘 ∑ 𝑆𝑏2
r=[ ] [1 − ] …………………... (2)
(𝑘−1) 𝑆12

2.3.2 Analisis Tingkat Kepuasan Pengguna Jasa dan Kondisi Pelayanan Pelabuhan
Analisa tingkat kepuasaan pengguna jasa dan kondisi pelayanan Pelabuhan ini menggunan metode
Customer Satisfaction Index (CSI) merupakan suatu skala pengukuran yang menggambarkan tingkat
kepuasan konsumen terhadap suatu produk. Customer Satisfaction Index (CSI) digunakan untuk
mengetahui tingkat kepuasan konsumen secara menyeluruh dengan melihat tingkat kepentingan dari
atribut-atribut produk.
𝐾=1𝑝𝑊𝑆𝑖
CSI = ∑ …………….…. (3)
𝐻𝑆(5) 𝑥 100%

2.3.3 Analisis Kelengkapan dan Kelayakan Sarana dan Prasarana Pelabuhan


Analisis ini dilakukan dengan mengukur sarana pelabuhan dan inventarisasi kondisi prasarana
Pelabuhan berdasarkan penilaian objektif. Analisis ini digunakan untuk mengetahui waktu pelayanan
kapal, kinerja fisik dan penggunaan prasarana pelabuhan. Dengan melakukan perhitungan waktu
pelayanan kapal, survey inventarisasi pada bagian-bagian fasilitas Pelabuhan baik fasilitas pokok
maupun fasilitas penunjang, maka dapat diketahui kelayakan dari sarana dan prasarana pelabuhan
tersebut. Digunakan analisis pembobotan untuk mengkuantitatifkan parameter dengan menggunakan
rumus berikut :
P= F/(N ) x 100% …………………….. (4)

Waktu pelayanan kapal adalah waktu yang diberikan kepada kapal untuk melakukan olah gerak
merapat ke dermaga, membuka pintu rampa (ramp door), membongkar muatan, melakukan
pemuatan, menutup pintu rampa (ramp door), melakukan pengurusan Surat Persetujuan Berlayar
(SPB) dan olah gerak manuver keluar kolam pelabuhan. Untuk menentukan waktu pelayanan kapal
didapat dari hasil perhitungan waktu baku kapal ditambah dengan waktu membuka dan menutup
rampdoor serta waktu pengurusan surat persetujuan berlayar (SPB).

2.3.4 Analisis Kelayakan Pelayanan Pelabuhan terhadap Kinerja Pelabuhan


Analisis menggunakan metode analisis regresi merupakan salah satu teknik analisis data dalam
statistika yang sering kali digunakan untuk mengkaji hubungan antara variable dan meramal suatu
variable. Tujuan analisis regresi linier berganda adalah untuk mengukur intensitas hubungan antara
dua variabel atau lebih dan membuat prediksi perkiraan nilai Y atas X. Didalam regresi berganda,
dianggap kita mempunyai perubahan tak bebas Y yang tergantung pada sejumlah perubahan bebas
X1, X2, ………. , Xp. Dalam persamaan matematika dinyatakan sebagai berikut :
Y = a + b1X1i + b2 X2i ………………….... (5)
1) Variabel Penelitian
- Variabel bebas (independent variabel) merupakan variabel yang mempengaruhi atau yang
menjadi sebab perubahan atau timbulnya variabel dependen atau terikat, variable dalam
penelitian ini adalah Keselamatan (X1), Keamanan (X2), Kehandalan (X3), Kenyamanan
(X4), Kemudahan (X5), Kesetaraan (X6).
- Variabel terikat (dependent variable) merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi
akibat karena adanya variabel bebas. Variable dalam penelitian ini adalah Kinerja Pelabuhan.
2) Uji t bertujuan untuk mengetahui apakah variabel independen (X) berpengaruh secara signifikan
terhadap variabel dependen (Y).
𝑏
t hitung = 𝑠𝑏 ……………………..… (6)
3) Uji F digunakan untuk mengetahui apakah variabel independen secara bersamaan berpengaruh
signifikan terhadap variabel dependen.
R2 / k
F hitung = (1− R2 )/(n−k−1)
…...… (7)
4) Analisis determinasi dalam regresi linear berganda digunakan untuk mengetahui persentase
pengaruh sumbangan variabel bebas secara serentak terhadap variabel terikat.
(𝑟𝑦𝑥1 )2 + (𝑟𝑦𝑥2 )2 −2.(𝑟𝑦𝑥1 ).(𝑟𝑦𝑥2 ).(𝑟𝑥1 𝑟𝑥2 )
R2 = 1− (𝑟𝑥1 𝑟𝑥2 )2
. (8)

2.3.5 Analisis Strategi Rencana Pengembangan Pelabuhan


1) Analisis Compounding Factor
Analisis ini digunakan untuk meramalkan pertumbuhan jumlah penumpang maupun kendaraan
di Pelabuhan Tanjung Batu Tolitoli
Pt = Po (1 + 𝑖 )𝑛 ………………...... (9)
2) Analisis Kebutuhan Fasilitas Darat
- Ruang Tunggu (a1)
a1 = a x n x N x X x Y ……… (10)
- Kantin (a2)
a2 = 15 % x a1 ………………... (11)
- Ruang Administrasi (a3)
a3 = 15 % x a1 ………………... (12)
- Ruang Utilitas (a4)
a4 = 25 % x (a1 + a2 + a3) ….... (13)
- Ruang Publik (a5)
a5 = 10 % x (a1 + a2 + a3 + a4) ... (14)
- Luas Total Area Gedung Terminal (A)
A = a1 + a2 + a3 + a4 + a5 …... (15)
- Lapangan Parkir Siap Muat
A = a x n x N x X x Y …… (16)
- Lapangan Parkir Pengantar dan Penjemput
A = a x n1 x N x X x Y x Z x 1/n2 …(17)
- Areal Fasilitas Bahan Bakar (Bunker), Areal Fasilitas Air Bersih, Areal Generator, Areal
Fasilitas Peribadatan, Areal Fasilitas Kesehatan, Area Fasilitas Pos dan Telekomunikasi,
Fasilitas Pemadam Kebakaran, Jembatan Timbang, Gangway, Areal Fasilitas Perdagangan.

3 HASIL DAN PEMBAHASAN


3.1 Analisis Tingkat Kepuasan Pengguna Jasa dan Kondisi Pelayanan Pelabuhan
3.1.1 Analisis Tingkat Kepuasan Pengguna Jasa
Analisis tingkat kepuasaan pengguna jasa Pelabuhan Penyeberangan Tanjung Batu Tolitoli dihitung
menggunakan Customer Satisfaction Index (CSI). Dalam analisis ini menggunakan beberapa
indikator, berdasarkan Peraturan Menteri Perhubungan Nomor 39 Tahun 2015 tentang Standar
Pelayanan Penumpang Angkutan Penyeberangan (lintasan utama), beberapa indikator tersebut yaitu
keselamatan, keamanan, kehandalan dan keteraturan, kenyamanan, kemudahan/keterjangkauan dan
kesetaraan perhitungan menggunakan rumus sebagai berikut :
𝐾=1𝑝𝑊𝑆𝑖
CSI = ∑ 𝐻𝑆(5) 𝑥 100%
199,31
CSI = ∑ = 39,86 %
5 𝑥 100%
Berdasarkan hasil analisis, maka didapatkan tingkat kepuasan pengguna jasa terkait pelayanan di
Pelabuhan Penyeberangan Tanjung Batu Tolitoli sebesar 39,86 % dan masih termasuk dalam
kategori kurang puas.
3.3 Analisis Kelengkapan dan Kelayakan Sarana dan Prasarana Pelabuhan
3.3.1 Analisis Kelengkapan dan Kelayakan Prasarana Pelabuhan
Analisis dilakukan dengan menghitung bobot dari masing-masing aspek pelayanan pelabuhan.
Berdasarkan hasil total jumlah ketersediaan tiap jenis fasilitas pelayanan dari total jumlah tolak ukur
sesuai pada tabel diatas, maka dapat dihitung % bobot kelayakan setiap jenis fasilitas pelayanan.
Setelah melakukan analisis % bobot kelayakan maka tahap selanjutnya yaitu menganalisis skala
rentang interval untuk menentukan hasil kategori jawaban dari nilai % bobot yang telah diketahui,
diperoleh hasil sebagai berikut :
Hasil
Bobot
No Jenis Pelayanan Kategori
(%)
Jawaban
1. Keselamatan 0% Tidak Layak
2. Keamanan 50 % Cukup Layak
3. Kehandalan/Keteraturan 100 % Sangat Layak
4. Kenyamanan 11 % Tidak Layak
5. Kemudahan 56 % Cukup Layak
6. Kesetaraan 0% Tidak Layak

3.3.2 Analisis Sarana Pelabuhan


Waktu pelayanan kapal dipelabuhan dapat diketahui dari hasil perhitungan waktu baku kapal
ditambah dengan waktu membuka dan menutup rampdoor serta waktu pengurusan surat
persetujuan berlayar (SPB). Berikut hasil perhitungan waktu pelayanan kapal di Pelabuhan
Penyeberangan Tanjung Batu Tolitoli. Dari tabel perhitungan diatas diperoleh data untuk waktu
pelayanan kapal tercepat yaitu 161,01 menit, sedangkan waktu pelayanan kapal terlama yaitu 181,10
menit. Sehingga waktu pelayanan kapal rata-rata KMP. Julung-julung di Pelabuhan Penyeberangan
Tanjung Batu Tolitoli selama pengamatan yaitu 174,38 menit. Waktu pelayanan ini dapat di katakan
belum sesuai dan lama, sehingga dapat membuat kekecewaan bagi para pengguna jasa Pelabuhan.
3.2.3 Analisis Kelayakan Pelayanan Pelabuhan terhadap Kinerja Pelabuhan

3.2.3.1 Uji Validitas


Berdasarkan hasil uji validitas dilakukan dengan menggunakan program SPSS versi 17 pada 20
variabel, hasilnya menunjukkan bahwa ada 1 variabel yang dinyatakan tidak valid karena nilai
p < 0,197. Sehingga terdapat 19 variabel dalam instrumen penelitian ini yang valid dan dapat
diselidiki lebih lanjut.
3.2.3.2 Uji Realibilitas
Berdasarkan uji reliabilitas yang dilakukan untuk butir pertanyaan didapatkan nilai Uji Statistik
Cronbach Alpha adalah sebesar 0,649 artinya bahwa hasil tersebut lebih Besar dari pada 0,6 pada
selang kepercayaan 5%. Dengan demikian data yang digunakan sudah memenuhi Asumsi reliabilitas.

3.2.3.3 Uji t (Uji Parsial)


Dari hasil pengolahan data diperoleh nilai sig pada variabel X1 sampai X6 memiliki nilai yang
masing-masing < α (0,05) sehingga dapat disimpulkan ada pengaruh secara parsial masing-masing
variabel X1 samapai X6 terhadap variabel Y

3.2.3.4 Uji F (Regresi Simultan)


ANOVAa
Sum of Mean
Model df F Sig.
Squares Square
Regression 1.848.649 6 308.108 33.303 .000b
1 Residual 869.648 94 9.252
Total 2.718.297 100
a. Dependent Variable: Y (Tingkat Kinerja)
b. Predictors: (Constant), X6 (Kesetaraan), X4 (Kenyamanan), X5 (Kemudahan/keterjangkauan), X1
(Keselamatan), X3 (Kehandalan/Keteraturan), X2 (Keamanan)

Dari hasil pengolahan data, karena Nilai Siq (0,000) < α (0,05) sehingga tolak H0 atau dengan kata
lain Ada pengaruh variabel bebas X secara simultan terhadap variabel Y.

3.2.3.5 Uji Koefisien Determinasi (R2)


Dari hasil analisis data terdapat 6 faktor pelayanan di Pelabuhan Penyeberangan yang mempengaruhi
kinerja Pelabuhan Penyeberangan, 6 faktor tersebut yaitu keselamatan, keamanan,
kehandalan/keteraturan, kenyamanan, kemudahan/keterjangkauan, dan kesetaraan. Dari tabel 5.21
didapatkan nilai R Square yaitu 0,680 Artinya sebesar 68,0% sumbangan variabel bebas X1 sampai
X6 terhadap variabel tak bebas Y sedangkan sisanya 32,0% merupakan sumbangan dari variable lain
di luar model.

3.4 Analisis Strategi Rencana Pengembangan Pelabuhan


3.4.1 Peramalan Penumpang dan Kendaraan
Data terakhir pada tahun 2022 di Pelabuhan Penyeberangan Tanjung Batu Tolitoli tercatat terdapat
total 4564 penumpang dan mengalami kenaikan sebesar 16 % dari total penumpang dua tahun
sebelumnya. 5 tahun kedepan diperkirakan terjadi peningkatan penumpang sebanyak 9727 Orang.
Sedangkan untuk kendaraan diperkirakan terjadi peningkatan sebanyak Gol. II 3913 unit, Gol. IV A
3340 unit, Gol. IV B 129 unit, Gol. VA 66 unit, Gol. VB 1660 unit, Gol. VI B 352 unit, dan Gol. VII
160 unit.

3.4.2 Analisis Strategi Pengembangan Pelabuhan


Untuk mengantisipasi peningkatan jumlah penumpang dan kendaraan di Pelabuhan Tanjung Batu
Tolitoli untuk jangka waktu 5 tahun kedepan maka dibutuhkan analisis kebutuhan fasilitas darat guna
peningkatan pelayanan bagi penumpang, dengan kebutuhan fasilitas sebagai berikut:
3.4.3 Usulan Kelengkapan Fasilitas Pelabuhan
Untuk meningkatkan Pelayanan di Pelabuhan Penyeberangan Tanjung Batu Tolitoli maka dibutuhkan
penambahan dan kelengkapan beberapa fasilitas antara lain Alat Pemadan Kebakaran, Petunjuk Jalur
Evakuasi dan Titik Kumpul Evakuasi, Informasi dan Fasilitas Kesehatan, CCTV, Lampu Penerangan,
Speaker, Ruangan Ibu Menyusui, Jembatan Timbang, dan Gangway.
3.4.4 Usulan Zonasi Pelabuhan
Untuk meningkatkan dan mengoptimalkan pelayanan operasional Pelabuhan Berdasarkan Peraturan
Menteri Perhubungan Republik Indonesia Nomor PM 91 Tahun 2021 Tentang Zonasi di Kawasan
Pelabuhan Yang Digunakan Untuk Melayani Angkutan Penyeberangan Pelabuhan Penyeberangan
Tanjung Batu Tolitoli dapat diusulkan menggunakan sistem zonasi, dengan pembagian zonasi
sebagai berikut :

3.3.5 Usulan Sirkulasi Kendaraan dan Penumpang


Usulan sirkulasi kendaraan dan penumpang bertujuan untuk mengatur dan mengontrol lalu lintas
kendaraan di area Pelabuhan dan pergerakan para pengguna jasa di Pelabuhan Penyeberangan
Tanjung Batu Tolitoli. Adapun usulan sirkulasi kendaraan dan penumpang yang diberikan adalah
sebagai berikut :

4 KESIMPULAN
1. Hasil Customer Satisfaction Index didapatkan bahwa persentase penilaian tingkat kepuasan
pengguna sebesar 39,65% yaitu termasuk dalam kategori kurang puas.
2. Hasil pembobotan kelayakan fasilitas, diperoleh jenis pelayanan keselamatan 0% (tidak layak),
keamanan 50% (cukup layak), kehandalan/keteraturan 100% (sangat layak), kenyamanan
11%(tidak layak), kemudahan 56%(cukup layak), kesetaraan 0% (tidak layak).Waktu pelayanan
kapal yaitu 174,38 menit, waktu pelayanan tergolong waktu yang cukup lama.
3. 6 faktor pelayanan di Pelabuhan Penyeberangan sangat mempengaruhi kinerja Palabuhan yaitu
68,0% besarnya sumbangan variabel bebas X1 sampai X6 terhadap variabel tak bebas Y (Kinerja
Pelabuhan).
4. Usulan peningkatan fasilitas sangat diperlukan guna peningkatan pelayanan Pelabuhan yang
sesuai dengan Standar Pelayanan Minnimum

5. DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi. (2012). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: Rineka Cipta
Aritonang, Lerbin R. 2005. Kepuasan Pelanggan. Pengukuran dan Penganalisisan Dengan SPSS.
Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.
Capt. R.P., Suyono. 2007. Shipping Pengangkutan Intermodal Ekspor Impor Melalui Laut. Jakarta:
Penerbit PPM.
Corder, A.S. (1996), Teknik Manajemen Pemeliharaan, Erlangga, Jakarta.
Duwi Priyatno. (2010). “5 Jam Belajar Olah Data dengan SPSS 19”. Yogyakarta: Andi
Danisworo, 2002 pengertian revitalisasi, (online)
http://makalahdanskripsi.blogspot.com/2009.03/definifi-revitalisasi.html diakses 30 oktober
2011
Firmansyah SY., Anwar M. Ruslin, Pujiraharjo Alwafi. 2016. Kajian Pengembangan Pelabuhan
Makassar Dalam Menunjang Arus Bongkar Muat Di Pelabuhan Makassar .Rekayasa Sipil,
Volume 10 Nomor 1, Hlm. 10-20.
Gultom, Alfrida. 2017. Pelabuhan Indonesia Sebagai Penyumbang Devisa Negara Dalam Perspektif
Hukum Bisnis. Kanun Jurnal Ilmu Hukum, Volume 19 Nomor 3, Hlm. 419-444.
Hidayat, Edy. 2009. Perencanaan, Perancangan dan Pembangunan Pelabuhan. Referensi
Kepelabuhanan Seri 03 Edisi 2. Jakarta: PT. Pelabuhan Indonesia I, 2, 2I, IV.
Kairupan, Liani Anggreini. 2019. Perencanaan Pengembangan Pelabuhan Ulu Siau. Jurnal Sipil
Statik, Volume 7 Nomor 1, Hlm. 81-86.

Karyawan, I. D. M. A. (2012). Analisis Waktu Baku Pelayanan Kapal di Pelabuhan Penyeberangan


lembar. Teknik Rekayasa, 13(1), 62-72.
Kastanya, Jori, George, Kherel. 2013. Perencanaan Pengembangan Pelabuhan Laut Serui Di Kota
Serui Papua. Jurnal Sipil Statik, Volume Nomor 4, Hlm. 233-239.
Kutner, M.H., Nachtsheim, C.J., dan Neter, J. (2004). Applied Linear Regression Models. Fourth
Edition. McGraw-Hill Companies, Inc., New York
Kementerian PUPR, 2010. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum No. 18 tahun 2010 tentang Pedoman
Revitalisasi Kawasan.
Kementerian Perhubungan, 2015. Peraturan Menteri Perhubungan Nomor 39 Tentang Standar
Pelayanan Penumpang Angkutan Penyeberangan.
Kementerian Perhubungan, Jakarta. Kementerian Perhubungan, 2016. Peraturan Menteri
Perhubungan Nomor 29 Tentang Sterilisasi Pelabuhan Penyeberanganan, Jakarta.
Kementerian Perhubungan, 2020. Keputusan Menteri Perhubungan Nomor 313 Tentang Pedoman
Penetapan Rencana Induk Pelabuhan Penyeberangan.
Kementerian Perhubungan, 2021. Peraturan Menteri Perhubungan Nomor PM 60 Tentang Perubahan
Kedua Atas Peraturan Menteri Perhubungan Nomor PM 104 Tahun 2017 Tentang
Penyelenggaraan Angkutan Penyeberangan.
Kementerian Perhubungan, 2021. Peraturan Menteri Perhubungan Nomor PM 50 Tentang
Penyelenggaraan Pelabuhan Laut.
Kementerian Perhubungan, 2021. Peraturan Menteri Perhubungan Nomor PM 91 Tentang Zonasi Di
Kawasan Pelabuhan Yang Digunakan Untuk Melayani Angkutan Penyeberangan.
Kementerian Perhubungan, 2004. Peraturan Menteri Perhubungan Nomor KM 52 Tentang
Penyelenggaraan Pelabuhan Penyeberangan.

Kementerian Perhubungan, Balai Pengelola Transportasi Darat Kelas II Sulawesi Tengah, Laporan
Bulanan Data Produksi Pelabuhan Penyeberangan Tanjung Batu Tolitoli.
Kuncoro, Mudrajad. 2005. Strategi Bagaimana Meraih Keunggulan Kompetitif. Jakarta: Erlangga.
Laretna, Adishakti. 2002. Revitalisasi Bukan Sekedar “Beautification”. Urdi Vol.13, www.urdi.org
(Urban and Regional Development Institute)
Lasse, D.A. 2016. Manajemen Kepelabuhanan. Jakarta : RajaGrafindo Persada.
Maulia, Afrinda Hajar. 2012. Pengembangan Pelabuhan Baubau Dalam Mendukung Perdagangan
Intrasulair. (Tesis Tidak Diterbitkan), Program Pascasarjana Universitas Hasanuddin
Makassar.
Narimawati, Umi. 2008. “Metodologi Penelitian Kualitatif Dan Kuantitatif, Teori Dan Aplikasi.”
Bandung: Agung Media 9
Patunru, Arianto A. 2007. Ekonomi Perubahan Lingkungan Pariwisata di Tanjungpinang: Aplikasi
Model Utilitas Random. Jurnal Kebijakan Ekonomi Jurnal dan Prosiding, Volume 2 Nomor
3, Hlm. 211-219.
Putra, A. A. dan Djalante, S. 2016. Pengembangan Infrastruktur Pelabuhan dalam Mendukung
Pembangunan Berkelanjutan. Jurnal Ilmiah Media Engineering, Volume 6 Nomor 1, Hlm.
433-443.
Rangkuti, Freddy. 2012. Studi Kelayakan Bisnis & Investasi. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
Sakti, Adji, Adisasmita. 2011. Transportasi dan Pengembangan Wilayah. Yogyakarta: Graha Ilmu.
Saleh, Chairul Imam. 2013. Analisis Strategi Pengembangan Pelabuhan-Pelabuhan Utama Pada
Koridor Sulawesi. (Skripsi Tidak Diterbitkan), Program Studi Teknik Perkapalan Fakultas
Teknik Universitas Hasanuddin Makassar.
Siagian, Sondang P. 2000. Administrasi Pembangunan (Konsep, Dimensi Dan Strategi). Jakarta:
Bumi Aksara.

Solossa Appi Yamsos, Paransa M. J., Elisabeth


Lintong, Sendow T. K. 2013.
Perencanaan Pengembangan
Pelabuhan Laut Sorong Di Kota
Sorong. Jurnal Sipil Statik, Volume 1
Nomor 10, Hlm. 645-652.
Sugiyono. 2017. Metode Penelitian
Kuantitatif, Kualitatif dan R&D.
Bandung: PT. Alfabet.
Sugiyono. 2020. Metode Penelitian
Kuantitatif, Kualitatif dan R&D.
Bandung: PT. Alfabet.
Suyono, R.P (2017). Shipping Pengangkutan
Intermodal Ekspor Impor Melalui Laut
Edisi IV. Jakarta : PPM
Triatmodjo, B. 2009, “Perencanaan
Pelabuhan”, Beta offset , Yogyakarta.
Wireman, T. (2005). Total Productive
Maintenance. New York: Industrial
Press Inc

Anda mungkin juga menyukai