Kata Kunci : Tingkat Pelayanan Pelabuhan, Kinerja Pelabuhan, Pelabuhan Penyeberangan Tanjung
Batu Tolitoli.
1. PENDAHULUAN
Pelabuhan Penyeberangan adalah pelabuhan laut, sungai, dan danau yang digunakan untuk melayani
angkutan penyeberangan yang berfungsi menghubungkan jaringan jalan dan/atau jaringan jalur kereta
api yang dipisahkan oleh perairan untuk mengangkut penumpang dan kendaraan beserta muatannya.
Pelabuhan merupakan salah satu mata rantai yang sangat penting dari seluruh proses perdagangan
dalam negeri maupun luar negeri. Pelabuhan Penyeberangan Tanjung Batu Tolitoli merupakan
pelabuhan yang berada di Kelurahan Baru kecamatan Baolan Kabupaten Tolitoli Provinsi Sulawesi
Tengah. Pelabuhan Penyeberangan Tanjung Batu Tolitoli adalah pelabuhan kelas II yang melayani
arus pelayaran dengan rute Tarakan – Tolitoli dan Tolitoli – Tarakan. Berdasarkan data dari Balai
Pengelola Transportasi Darat Wilayah XX Provinsi Sulawesi Tengah dan PT. ASDP Cabang
Balikpapan sepanjang tahun 2022, lalu lintas penyeberangan di Pelabuhan Penyeberangan Tanjung
Batu Tolitoli baik yang berangkat maupun tiba mencapai 3957 penumpang dewasa dan 340
penumpang anak. Sementara itu lintasan ini banyak mengangkut kendaraan golongan 2 (Kendaraan
Roda 2) sebanyak 370 Unit, golongan IV (Mobil Penumpang) sebanyak 197. Dibandingkan pada
tahun 2021, dengan total sebanyak 1494 penumpang dewasa, 258 penumpang anak. Namun pada
kenyataannya saat ini kondisi pelabuhan Penyeberangan Tanjung Batu Tolitoli masih sangat jauh dari
harapan Pengguna Jasa karena fasilitas Prasarana yang ada di pelabuhan sebagaian besar dalam
kondisi rusak bahkan tidak layak lagi untuk digunakan, dan hal ini menyebabkan minat masyarakat
sebagai pengguna jasa angkutan penyeberangan menjadi berkurang atau menurun. Kinerja Pelayanan
yang diberikan oleh penyelenggara Pelabuhan Pemerintah Daerah Provinsi pun masih jauh dari
harapan para pengguna jasa, karena kondisi dermaga yang tidak bisa dilewati oleh kendaraan yang
bermuatan berat menyebabkan banyak kendaraan membatalkan keberangkatannya. Hal ini juga
terjadi pada saat lebaran dan liburan, jumlah kendaraan cukup banyak yang akan mellintas dari
Tolitoli menuju Tarakan maupun sebaliknya, hanya karena fasilitas dermaga yang kurang baik
sehingga tidak dapat diberangkatkan mengingat resiko ketika melewati Moveable brigde dermaga
yang sudah rusak sehingga tidak dapat dilayani oleh pihak ASDP. Demikian juga untuk areal parkir
disekitar pelabuhan, pada saat liburan dan lebaran kendaraan tidak dapat ditampung diareal parkir
Pelabuhan, karena pengaturan zonasi yang tidak tertata baik hal ini diakibatkan kurangnya sumber
daya manusia yang bertugas di Pelabuhan tersebut. Tidak hanya itu, banyak fasilitas pendukung
diarea pelabuhan dinilai kurang memadai, seperti wc umum yang rusak, tempat sampah yang kurang,
sehingga sering ditemui sampah berserakan di area pelabuhan. Ruang terminal keberangkatan dan
kedatangan penumpang saat ini sudah beralih fungsi sehingga tidak dapat digunakan lagi, penumpang
pada saat berangkat langsung berjalan dari parkiran menuju kapal. Kondisi aspal di area pelabuhan
juga sudah mengalami kerusakan, dan juga tidak ditemukan fasilitas pemadam kebakaran di area
pelabuhan tersebut. Melihat kondisi Pelabuhan Penyeberangan Tanjung Batu Tolitoli yang seperti itu
perlu untuk dilakukan perbaikan / rehabilitasi atau revitalisasi Pelabuhan dengan tujuan agar kinerja
Pelabuhan Penyeberangan Tanjung Batu Tolitoli menjadi lebih baik lagi sehingga dapat menarik
masyarakat untuk menggunakan jasa angkutan penyeberangan sebagai moda transportasi alternatif
antar Provinsi. Penelitian ini bertujuan untuk mengukur tingkat pelayanan Pelabuhan Penyeberangan
Tanjung Batu Tolitoli menurut masyarakat pengguna jasa, mengukur tingkat pelayanan Pelabuhan
ditinjau dari kelengkapan dan kelayakan sarana dan prasarana, mengukur hubungan tingkat pelayanan
Pelabuhan terhadap kinerja Pelabuhan Penyeberangan serta menentukan strategi pengembangan yang
sebaiknya dilakukan oleh pihak pengelola pelabuhan dalam meningkatkan kualitas dan kinerja
Pelabuhan Penyeberangan Tanjung Batu Tolitoli.
2. METODE PENELITIAN
2.1 Lokasi Penelitian
Lokasi penelitian ini dilakukan di Pelabuhan Penyeberangan Tanjung Batu Tolitoli, Kelurahan Baru,
Kecamatan Baolan, Kabupaten Tolitoli, Provinsi Sulawesi Tengah, saat ini Pelabuhan dikelola oleh
Dinas Perhubunga Provinsi Sulawesi Tengah dan Pengawasan oleh BPTD Wil. XX Provinsi Sulawesi
Tengah dan operator kapal oleh PT. ASDP Indonesia Ferry (Persero), secara geografis Kabupaten
Tolitoli terletak pada 1° 2'16.93"N dan 120°48'36.14"E.
uji reliabilitas adalah sejauh mana hasil pengukuran dengan menggunakan objek yang sama, akan
menghasilkan data yang sama, menggunakan pertanyaan yang telah dinyatakan valid dalam uji
validitas dan akan ditentukan reliabilitasnya.
𝑘 ∑ 𝑆𝑏2
r=[ ] [1 − ] …………………... (2)
(𝑘−1) 𝑆12
2.3.2 Analisis Tingkat Kepuasan Pengguna Jasa dan Kondisi Pelayanan Pelabuhan
Analisa tingkat kepuasaan pengguna jasa dan kondisi pelayanan Pelabuhan ini menggunan metode
Customer Satisfaction Index (CSI) merupakan suatu skala pengukuran yang menggambarkan tingkat
kepuasan konsumen terhadap suatu produk. Customer Satisfaction Index (CSI) digunakan untuk
mengetahui tingkat kepuasan konsumen secara menyeluruh dengan melihat tingkat kepentingan dari
atribut-atribut produk.
𝐾=1𝑝𝑊𝑆𝑖
CSI = ∑ …………….…. (3)
𝐻𝑆(5) 𝑥 100%
Waktu pelayanan kapal adalah waktu yang diberikan kepada kapal untuk melakukan olah gerak
merapat ke dermaga, membuka pintu rampa (ramp door), membongkar muatan, melakukan
pemuatan, menutup pintu rampa (ramp door), melakukan pengurusan Surat Persetujuan Berlayar
(SPB) dan olah gerak manuver keluar kolam pelabuhan. Untuk menentukan waktu pelayanan kapal
didapat dari hasil perhitungan waktu baku kapal ditambah dengan waktu membuka dan menutup
rampdoor serta waktu pengurusan surat persetujuan berlayar (SPB).
Dari hasil pengolahan data, karena Nilai Siq (0,000) < α (0,05) sehingga tolak H0 atau dengan kata
lain Ada pengaruh variabel bebas X secara simultan terhadap variabel Y.
4 KESIMPULAN
1. Hasil Customer Satisfaction Index didapatkan bahwa persentase penilaian tingkat kepuasan
pengguna sebesar 39,65% yaitu termasuk dalam kategori kurang puas.
2. Hasil pembobotan kelayakan fasilitas, diperoleh jenis pelayanan keselamatan 0% (tidak layak),
keamanan 50% (cukup layak), kehandalan/keteraturan 100% (sangat layak), kenyamanan
11%(tidak layak), kemudahan 56%(cukup layak), kesetaraan 0% (tidak layak).Waktu pelayanan
kapal yaitu 174,38 menit, waktu pelayanan tergolong waktu yang cukup lama.
3. 6 faktor pelayanan di Pelabuhan Penyeberangan sangat mempengaruhi kinerja Palabuhan yaitu
68,0% besarnya sumbangan variabel bebas X1 sampai X6 terhadap variabel tak bebas Y (Kinerja
Pelabuhan).
4. Usulan peningkatan fasilitas sangat diperlukan guna peningkatan pelayanan Pelabuhan yang
sesuai dengan Standar Pelayanan Minnimum
5. DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, Suharsimi. (2012). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: Rineka Cipta
Aritonang, Lerbin R. 2005. Kepuasan Pelanggan. Pengukuran dan Penganalisisan Dengan SPSS.
Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.
Capt. R.P., Suyono. 2007. Shipping Pengangkutan Intermodal Ekspor Impor Melalui Laut. Jakarta:
Penerbit PPM.
Corder, A.S. (1996), Teknik Manajemen Pemeliharaan, Erlangga, Jakarta.
Duwi Priyatno. (2010). “5 Jam Belajar Olah Data dengan SPSS 19”. Yogyakarta: Andi
Danisworo, 2002 pengertian revitalisasi, (online)
http://makalahdanskripsi.blogspot.com/2009.03/definifi-revitalisasi.html diakses 30 oktober
2011
Firmansyah SY., Anwar M. Ruslin, Pujiraharjo Alwafi. 2016. Kajian Pengembangan Pelabuhan
Makassar Dalam Menunjang Arus Bongkar Muat Di Pelabuhan Makassar .Rekayasa Sipil,
Volume 10 Nomor 1, Hlm. 10-20.
Gultom, Alfrida. 2017. Pelabuhan Indonesia Sebagai Penyumbang Devisa Negara Dalam Perspektif
Hukum Bisnis. Kanun Jurnal Ilmu Hukum, Volume 19 Nomor 3, Hlm. 419-444.
Hidayat, Edy. 2009. Perencanaan, Perancangan dan Pembangunan Pelabuhan. Referensi
Kepelabuhanan Seri 03 Edisi 2. Jakarta: PT. Pelabuhan Indonesia I, 2, 2I, IV.
Kairupan, Liani Anggreini. 2019. Perencanaan Pengembangan Pelabuhan Ulu Siau. Jurnal Sipil
Statik, Volume 7 Nomor 1, Hlm. 81-86.
Kementerian Perhubungan, Balai Pengelola Transportasi Darat Kelas II Sulawesi Tengah, Laporan
Bulanan Data Produksi Pelabuhan Penyeberangan Tanjung Batu Tolitoli.
Kuncoro, Mudrajad. 2005. Strategi Bagaimana Meraih Keunggulan Kompetitif. Jakarta: Erlangga.
Laretna, Adishakti. 2002. Revitalisasi Bukan Sekedar “Beautification”. Urdi Vol.13, www.urdi.org
(Urban and Regional Development Institute)
Lasse, D.A. 2016. Manajemen Kepelabuhanan. Jakarta : RajaGrafindo Persada.
Maulia, Afrinda Hajar. 2012. Pengembangan Pelabuhan Baubau Dalam Mendukung Perdagangan
Intrasulair. (Tesis Tidak Diterbitkan), Program Pascasarjana Universitas Hasanuddin
Makassar.
Narimawati, Umi. 2008. “Metodologi Penelitian Kualitatif Dan Kuantitatif, Teori Dan Aplikasi.”
Bandung: Agung Media 9
Patunru, Arianto A. 2007. Ekonomi Perubahan Lingkungan Pariwisata di Tanjungpinang: Aplikasi
Model Utilitas Random. Jurnal Kebijakan Ekonomi Jurnal dan Prosiding, Volume 2 Nomor
3, Hlm. 211-219.
Putra, A. A. dan Djalante, S. 2016. Pengembangan Infrastruktur Pelabuhan dalam Mendukung
Pembangunan Berkelanjutan. Jurnal Ilmiah Media Engineering, Volume 6 Nomor 1, Hlm.
433-443.
Rangkuti, Freddy. 2012. Studi Kelayakan Bisnis & Investasi. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
Sakti, Adji, Adisasmita. 2011. Transportasi dan Pengembangan Wilayah. Yogyakarta: Graha Ilmu.
Saleh, Chairul Imam. 2013. Analisis Strategi Pengembangan Pelabuhan-Pelabuhan Utama Pada
Koridor Sulawesi. (Skripsi Tidak Diterbitkan), Program Studi Teknik Perkapalan Fakultas
Teknik Universitas Hasanuddin Makassar.
Siagian, Sondang P. 2000. Administrasi Pembangunan (Konsep, Dimensi Dan Strategi). Jakarta:
Bumi Aksara.