Anda di halaman 1dari 4

TUGAS ANALISIS JURNAL LOGISTIK DENGAN JUDUL

“ANALISIS KEGIATAN PELAYANAN DELIVERY CBU


(COMPLETELY BUILT UP) DI TERMINAL DOMESTIK PT INDONESIA
KENDARAAN TERMINAL TANJUNG PRIOK”

Dosen Pengampu : Dr. Sungkono Ali, MBA, MM, MSc.

ZAHRA PUSPITA NINGRUM

1511519042

Disusun Guna Memenuhi Tugas Mata Kuliah Pengetahuan Kepabeanan

PROGRAM STUDI DIPLOMA TIGA TRANSPORTASI

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA

2021
ANALISIS KEGIATAN PELAYANAN DELIVERY CBU (COMPLETELY
BUILT UP) DI TERMINAL DOMESTIK PT INDONESIA KENDARAAN
TERMINAL TANJUNG PRIOK.

(Rahmayanti & Siregar, 2016).

PT Indonesia Kendaraan Terminal sebagai terminal khusus yang bergerak di


bidang bongkar muat cargo atau unit kendaraan dan alat berat serta melayani
penerimaan (receiving) dan pengiriman (delivery). PT IKT mempunyai strategi
dalam menanggulangi kenaikan ekspor impor pada cargo berjenis CBU
(Completely Built Up) dan dengan menggunakan sistem Car Terminal Operating
System (Cartos).

Tipe kapal Ro-Ro (Roll on-Roll off) memiliki peranan yang sangat penting
dalam pengangkutan unit CBU. Kapal ini mengangkut unit kendaraan dan alat
berat industri dalam keadaan utuh sehingga dalam proses bongkar muat ataupun
proses pemuatan di lapangan penumpukan atau di kapal dapat langsung ditangani
oleh tenaga kerja terampil dalam mengemudikan atau mengoperasikan unit
kendaraan. Sistem angkutan Ro-Ro sangat diminati oleh pemilik cargo berjenis
CBU dan alat berat, karena penanganannya yang cepat dan efektif. PT IKT
sebagai terminal khusus untuk angkutan kapal Ro-Ro yang menangani cargo atau
unit kendaraan diproyeksikan untuk menghasilkan kegiatan operasional yang
efektif dan efisien dalam pelayanan bongkar muat kendaraan secara terintegrasi.

Kegiatan Pelayanan Delivery Completely Built Up di PT Indonesia Kendaraan


Terminal

Kegiatan delivery adalah kegiatan memindahkan barang dari tempat penumpukan


dan menyerahkan sampai tersusun di atas kendaraan pengangkut hingga sampai
kepada pemilik barang tersebut. Proses delivery di Terminal Kendaraan sebagai
berikut.
1. Melakukan prosedur perencanaan operasi di terminal kendaraan domestik.
Kegiatan ini merupakan tugas dari pihak pelayaran yang akan mengatur
prosedur perencanaan di PT Indonesia Kendaraan Terminal.
2. Pihak divisi car terminal operational system akan memproses data truck
announcement dan melakukan penentuan tempat car carrier untuk
melakukan kegiatan operasional.
3. Petugas driver memindahkan cargo CBU dari storage area ke stall area,
lalu memarkirkan cargo CBU yang akan diproses delivery.
4. Petugas tally out melakukan inspection cargo dan scanning vin pada cargo
untuk status cargo loaded.
5. Supir truck tiba di depan pintu masuk terminal dan sudah membawa visit
ID, kemudian gate officer menerima kedatangan truck dan melakukan
scanning pada visit ID untuk status truck di terminal.
6. Setelah pengecekan visit ID, gate officer membuka gate dan mengarahkan
truck untuk menuju stall area.
7. Truck menuju stall area dan parkir untuk menunggu cargo dimuat ke atas
truck.
8. Petugas driver melakukan proses muat dengan menaikkan cargo dari stall
area ke atas truck.
9. Setelah proses muat selesai, supir truck menuju gate out untuk melakukan
scanning visit ID untuk status truck left dan cargo left.
10. Gate Gate officer melakukan scanning visit ID pada truck dan mencetak
surat jalan.
Dalam proses kegiatan delivery di atas, terdapat beberapa masalah yang
terjadi dan menyebabkan terlambatnya proses kegiatan delivery. Salah satu yang
diamati adalah dalam melakukan scanning visit ID, dimana terdapat cargo yang
tidak dapat di scan secara otomatis oleh sistem Cartos, yang disebabkan oleh tidak
tercatatnya atau rusaknya barcode pada cargo dan ketidakstabilan jaringan pada
sistem Cartos. Sehingga, para petugas harus melakukan scanning secara manual
yang memakan waktu cukup lama.

Data Produksi CBU PT Indonesia Kendaraan Terminal

Dalam data di jurnal tersebut, menunjukkan bahwa adanya penurunan


jumlah bongkar dan peningkatan pada jumlah muat cargo CBU pada tahun 2014
dan 2015
di PT Indonesia Kendaraan Terminal. Karena itu, adanya upaya peningkatan
kinerja pelayanan delivery, dilihat dari rentang waktu penyelesaian delivery tanpa
hambatan apapun yang menyebabkan proses kegiatan delivery terhambat. Kinerja
yang baik dapat meningkatkan performansi pelabuhan yang berkelas dunia. PT
Indonesia Kendaraan Terminal mempunyai target waktu untuk pelayanan delivery
yaitu unit CBU yang sudah sampai di pelabuhan dan siap untuk proses delivery
harus sudah keluar pelabuhan dalam waktu tiga hari, namun target tersebut belum
terpenuhi karena adanya hambatan yang disebabkan oleh lamanya proses
penyelesaian dokumen, fasilitas kurang memadai dan hambatan dari pengguna
jasa itu sendiri.

Solusi Permasalahan
1. Menambah dan mengembangkan kualitas pelayanan menjadi efektif dan
efisien yang dapat meningkatkan nilai produktivitas bongkar muat di
terminal kendaraan.
2. Memastikan dan mengkaji barcode pada cargo sehingga tidak terjadi
kerusakan sebelum kegiatan bongkar muat.
3. Perlu adanya komunikasi yang baik antara petugas delivery dengan
pengguna jasa delivery untuk meningkatkan pelayanan.

Referensi

Rahmayanti, H., & Siregar, Y. L. S. (2016). Analisis Kegiatan Pelayanan Delivery


CBU (Completely Built Up) Di Terminal Domestik PT . Indonesia
Kendaraan Terminal Tanjung Priok. Jurnal Logistik D III Transportasi UNJ,
IX, 1–6.

Anda mungkin juga menyukai