TINJAUAN
II. TINJAUAN KEPUSTAKAAN
Pada bab ini akan diuraikan beberapa landasan dalam menentukan metode
penyelesaian yang merupakan anggapan dasar, rumus-rumus dan teori-teori yang
berhubungan dengan permasalahan serta disesuaikan dengan kebutuhan
penelitian.
2.1 Terminal
Ruang gerak di dalam lokasi terminal untuk proses bongkar muat barang
membutuhkan area yang luas. Agar penumpang pengguna terminal bisa lebih
nyaman beraktifitas, maka antara terminal penumpang dan terminal barang diatur
terpisah sesuai fungsi pelayanannya. Berdasarkan Rancangan Peraturan
Pemerintah Nomor 43 Tahun 1993, terminal menurut jenis angkutan
diklasifikasikan menjadi dua jenis, yaitu.
1. Terminal penumpang adalah tempat melayani pergantian moda angkutan
penumpang ditambah barang bawaan untuk perjalanan antar kota dan dalam
kota,
2. Terminal barang, adalah tempat bergantinya moda angkutan bagi barang pada
jenis terminal tertentu, sekaligus sebagai terminal barang dan terminal
penumpang.
Berdasarkan Peraturan Menteri Perhubungan Republik Indonesia Nomor
PM 132 Tahun 2015 diklasifikasikan menjadi tiga tipe, yaitu :
1. Terminal penumpang tipe A, berfungsi melayani kendaraan umum untuk
Angkutan Kota Antar Propinsi (AKAP), dan angkutan lalu lintas batas Antar
Negara, Angkutan Kota Dalam Propinsi (AKDP), Angkutan Kota (Angkot),
dan Angkutan Pedesaan (Ades).
2. Terminal penumpang tipe B, berfungsi melayani kendaraan umum unutuk
Angkutan Antar Kota Dalam Propinsi (AKDP), Angkutan Kota (Angkot), dan
atau Angkutan Pedesaan (Ades).
3. Terminal penumpang tipe C, berfungsi melayani kendaraan umum untuk
Angkutan Pedesaan (Ades).
Untuk mengukur sah atau valid tidaknya suatu instrumen atau pertanyaan
dengan kriteria apabila Rhitung > Rtabel = valid dan bila Rhitung < Rtabel = tidak valid,
dengan teknik korelasi product moment dari pearson dengan rumus di bawah ini
menurut Sugiyono (2010: 228) berikut :
rxy = N ∑ X Y −¿ ¿ ¿ …………………………(2.1)
Keterangan :
rxy = Koefisien korelasi antara variabel X dan Y;
N = Jumlah responden
ƩX = Jumlah skor yang diperoleh dari responden yang diuji
ƩY = Jumlah skor total seluruh item dari seluruh responden yang diuji
2
k ∑ σb
ri = [1- 2 ] ………………………………..………..(2.3)
(k −1) σt
Keterangan :
ri = Koefisien reliabilitas instrument (alpha cronbach)
k = Banyaknya butir pertanyaan
Σσb2 = Jumlah varians butiran
Σt2 = Varians total
Keterangan :
X̄ = Skor rata-rata tingkat pelaksanaan kinerja
Ȳ = Skor rata-rata tingkat kepentingan/kepuasan
n = Jumlah responden
3. Selanjutnya dihitung rata-rata seluruh atribut tingkat kinerja (X) dan
tingkat kepentingan harapan (Y) dan yang menjadi batas dalam diagram
kartesius, dengan rumus :
…………………………………………………………(2.8)
…………………………………………………………(2.9)
Keterangan :
=
= rata-rata skor tingkat kinerja produk seluruh faktor atau atribut
X
=
= rata-rata skor tingkat kinerja produk seluruh faktor atau atribut
Y
K = banyaknya atribut yang dapat mempengaruhi kepuasan
konsumen
4. Tahapan terakhir yaitu penjabaran tiap atribut dalam diagram kartesius
seperti terlihat pada Gambar di bawah ini:
Gambar 2.1. Diagram Kartesius
Sumber: John A Martilla and John C James (1977)
Keterangan :
I. Kuadran ke satu (A) merupakan faktor-faktor yang dianggap penting dan
diharapkan pelanggan akan tetapi kinerja perusahaan dinilai belum
memuaskan, sehingga pihak perusahaan perlu berkonsentrasi untuk
mengalokasikan sumber dayanya guna meningkatkan performa atau
kinerja yang masuk pada kuadran ini.
II. Kuadran ke dua (B) merupakan faktor-faktor yang dianggap penting dan
diharapkan sebagai faktor penunjang kepuasan pelanggan sehingga
perusahaan wajib untuk mempertahankan prestasi kinerja tersebut yang
masuk pada kuadran ini.
III. Kuadran ke tiga (C) merupakan faktor-faktor yang dianggap mempunyai
tingkat persepsi atau kinerja aktual yang rendah dan tidak terlalu penting
ataupun tidak terlalu diharapkan oleh pelanggan, sehingga perusahaan
tidak perlu memprioritaskan atau memberikan perhatian lebih pada factor
- faktor tersebut yang masuk pada kuadran ini.
IV. Kuadran ke empat (D) merupakan faktor-faktor yang dianggap tidak
terlalu penting dan tidak terlalu diharapkan oleh pelanggan, sehingga
perusahaan lebih baik mengalokasikan sumber daya yang terkait pada
faktor tersebut kepada faktor lain yang lebih memiliki tingkat prioritas
lebih tinggi.
Penelitian ini dilakukan di Terminal Tipe B Kabupaten Pidie yaitu pada Jl.
Banda Aceh Medan Desa Cot Teungoh Kecaman Pidie Kabupaten Pidie. Lokasi
penelitian dapat dilihat pada Gambar A.2.
Sampel adalah sebagian dari objek atau individu yaang akan mewakili
suatu populasi sedangkan populasi adalah totalitas semua nilai, baik hasil maupun
pengukuran kuantitatif atau kualitatif dari sekumpulan objek yang lengkap dan
jelas. Saat melakukan penelitian, tidak mungkin mempelajari semua yang ada
pada populasi karena keterbatasan waktu, tenaga, dan biaya sehingga penelitian
menggunakan sampel sebagai perwakilan dari populasi yang ada.
Pengambilan sampel adalah mendapatkan sampel dengan jumlah yang
relatif kecil dibandingkan dengan jumlah populasi, tetapi mampu mewakili
seluruh populasi tersebut. Perhitungan dengan rumus Slovin digunakan untuk
mendapatkan jumlah responden. Sampel penelitian terdiri dari tiga kelompok,
yaitu penumpang, sopir angkutan dan pelaku ekonomi di lingkungan terminal.
Pendekatan ini digunakan agar dalam pelaksanaan studi ini dapat memilih objek
yang diteliti sehingga data yang diperoleh tersebut mampu mewakili fakta yang
sebenarnya di lapangan.
N
n = 2
1+ Ne
77
Sampel untuk penumpang = 2 = 65 orang
1+ 77(0 , 05)
197
Sampel untuk sopir angkutan = 2 = 132 orang
1+ 197(0 , 05)
Sampel untuk pelaku ekonomi = 30 orang
Uji validitas bertujuan untuk mengukur sah atau valid tidaknya suatu
pertanyaan dengan kriteria apabila R hitung > Rtabel dinyatkan valid dan bila R hitung <
Rtabel dinyatakan tidak valid.