Anda di halaman 1dari 12

Jurnal Fondasi, Volume 6 No 2 2017

ANALISIS KINERJA OPERASIONAL TERMINAL


(STUDI KASUS TERMINAL SAMARINDA SEBERANG)
Triana Sharly P. Arifin1, Dwi Esti Intari2, Safrilah3
1
Program Studi Teknik Sipil, Universitas Mulawarman
2
Program Studi Teknik Sipil Universitas Sutan Ageng Tirtayasa
3
Program Studi Teknik Sipil, Universitas Bakrie

ABSTRAK
Terminal Samarinda Seberang adalah satu – satunya terminal yang bertipe A di Kota Samarinda. Kondisi ini
membuat fasilitas – fasilitas yang di Terminal Samarinda Seberang menjadi sangat penting. Tujuan penelitian
ini untuk mengetahui kinerja operasional terminal di Terminal Samarinda Seberang saat ini.
Metode yang digunakan untuk penelitian ini adalah survei langsung di lapangan untuk data primer yaitu
dengan cara mencatat plat nomor kendaraan bus dan kendaraan pengunjung di pintu masuk dan pintu keluar
serta mencatat jumlah penumpang, barang dan pengunjung. Pengambilan data dilakukan selama tujuh hari
dengan durasi waktu 8 jam setiap harinya.
Berdasarkan hasil analisa karakteristik yang telah dilakukan, diperoleh volume bus tertinggi sebesar 9
kendaraan dan jumlah penumpang tertinggi sebesar 162 selama seminggu. Persentase penggunaan ruang
parkir di Terminal Samarinda Seberang masih cukup untuk parkir pengunjung. Hal ini menunjukan bahwa
hasil perhitungan karakteristik terminal sangat cukup akan tetapi berdasarkan hasil survei yang ada Terminal
Samarinda Seberang belum berfungsi sesuai tipe dan fungsinya.

Kata kunci: Karakteristik Terminal, Kinerja Operasional Terminal, Terminal Tipe A Samarinda, Terminal
Samarinda Seberang

ABSTRACT
Samarinda Terminal Seberang is the only A-type terminal in Samarinda City. This condition makes the
facilities - facilities in Terminal Samarinda Seberang become very important. The purpose of this research is
to know operational performance of terminal in Samarinda Terminal Seberang at this time.

The method used for this research is direct survey in field for primary data that is by recording license plate
of bus vehicle and vehicle of visitor at entrance and exit and recording number of passenger, goods and
visitor. Data collection is done for seven days with duration of 8 hours per day.

Based on the analysis of characteristics that have been done, obtained the highest bus volume of 9 vehicles
and the highest number of passengers by 162 for a week. Percentage of parking space in Samarinda
Terminal Seberang is still enough for visitor parking. This shows that the calculation of terminal
characteristics is sufficient, but based on the survey results, the Samarinda Seberang Terminal has not
functioned according to its type and function.

Keywords :Terminal Characteristics, Terminal Operational Performance, Terminal Type A Samarinda,


Terminal Samarinda Seberang

Jurusan Teknik Sipil Universitas Sultan Ageng Tirtayasa | 1


Jurnal Fondasi, Volume 6 No 2 2017

1. Pendahuluan pemberangkatan pangkalannya kendaraan


Pembangunan di wilayah kota diarahkan umum serta memuat atau menurunkan
pada penataan ruang daerah yang kukuh penumpang atau barang (Morlok, 2005).
dengan upaya peningkatan produktivitas
geografis wilayah dan efisiensi sumber daya 2.2. Fungsi Terminal
daerah, melalui pengaturan pemanfaatan Direktorat Jenderal Perhubungan Darat,
ruang bagi fungsi utama perkotaan yang dalam buku Menuju Lalu Lintas dan
meliputi diantaranya sistem transportasi. Angkutan Jalan yang Tertib (edisi yang
Kinerja sistem transportasi jalan dapat dilihat disempurnakan) pada BAB IX tentang
dari kinerja masing- masing sub sistemnya, Transportasi Jalan hal. 93, menyebutkan
meliputi ruang lalu lintas, lalu lintas dan fungsi terminal transportasi jalan dapat
simpul. ditinjau dari 3 unsur, adalah sebagai berikut :
Salah satu simpul transportasi jalan yaitu 1. Fungsi terminal bagi penumpang, adalah
terminal angkutan penumpang umum, agar untuk kenyamanan menunggu,
kinerja sistem transportasi jalan lancar, maka kenyamanan perpindahan dari suatu
kinerja terminal sebagai bagian dari mata moda atau kendaraan ke moda atau
rantai tersebut juga harus optimal kinerjanya. kendaraan lain, tempat fasilitas-fasilitas
Untuk itu persyaratan teknis dan operasional informasi dan fasilitas parkir kendaraan
sebagai simpul transportasi yang mendukung pribadi
kinerja keseluruhan sistem transportasi jalan 2. Fungsi terminal bagi pemerintah, adalah
harus dipenuhi. Persyaratan teknis dan dari segi perencanaan dan manajemen
operasional antara lain lokasi, luas lahan, lalu lintas untuk menata lalu lintas dan
fasilitas pendukung bagi kendaraan angkutan angkutan serta menghindari dari
umum, penumpang, pengelola, operator dan kemacetan, sumber pemungutan retribusi
pihak-pihak lain yang terkait serta pergerakan dan sebagai pengendali kendaraan
arus kendaraan dan penumpang di dalam angkutan umum.
terminal dan jaringan jalan di sekitarnya. 3. Fungsi terminal bagi operator atau
Terminal bus di Samarinda yang ramai pengusaha, adalah untuk pengaturan
dipadati penumpang yaitu Terminal operasi bus, penyediaan fasilitas istirahat
Samarinda Seberang yang terletak di Jalan dan informasi bagi awak bus dan sebagai
Bung Tomo. Sebagai satu-satunya terminal fasilitas pangkalan.
bus AKAP di Samarinda maka kinerja
operasional terminal sangatlah penting 2.2. Jenis Terminal
karena pelayanan terminal akan berpengaruh Menurut Warpani (2002), berdasarkan jenis
pada kelancaran jaringan pelayanan bus. anngkutan terminal bus dibedakan menjadi :
Menurunnya kinerja terminal secara 1. Terminal penumpang, adalah prasarana
signifikan akan dapat menurunkan kinerja transportasi jalan untuk keperluan
pelayanan jaringan angkutan umum. menaikkan dan menurunkan penumpang,
Berdasarkan dari permasalahan di atas maka perpindahan intra dan antar moda
dilakukan penelitian tentang analisiskinera transportasi serta pengaturan kedatangan
operasional di Terminal Samarinda Seberang dan pemberangkatan kendaraan umum.
agar dapat mengetahui kinerja serta
mengetahui karakteristik yang ada di 2. Terminal barang, adalah prasarana
Terminal Samarinda Seberang. transportasi jalan untuk keperluan
membongkar dan memuat barang serta
2. Tinjauan Pustaka perpindahan intra dan antar moda
2.1. Pengertian Terminal transportasi.
terminal bus adalah prasarana untuk angkutan
jalan raya guna untuk mengatur kedatangan

2 | Jurusan Teknik Sipil Universitas Sultan Ageng Tirtayasa


Jurnal Fondasi, Volume 6 No 2 2017

kendaraan persatuan waktu diklasifikasikan


2.3. Tipe Terminal menjadi tiga golongan yaitu kendaraan,
Sesuai dengan Pasal 41 Bab VI Peraturan pemakai jasa dan operasionalnya seperti pada
Pemerintah No. 43 Tahun 1993, tentang tabel 1 berikut ini :
Prasarana dan Lalu Lintas Jalan dan Pasal 2 Tabel 1. Tingkat Pelayanan Terminal
Bab II Keputusan Menteri Perhubungan Jumlah Arus Kend.
Republik Indonesia No. 31 Tahun 1995 No Tipe Terminal
(kend/jam)
tentang Terminal Transportasi Jalan,
mengklasifikasikan terminal menjadi tiga 1. Terminal tipe A 50 – 100
tipe, yaitu : 2. Terminal tipe B 25 – 50
1. Terminal penumpang tipe A, adalah
terminal penumpang yang berfungsi 3. Terminal tipe C 25
melayani kendaraan umum untuk
angkutan antar kota antar propinsi 2.6. Karakteristik Fisik dan Luas
dan/atau angkutan lalu lintas batas Terminal
negara, angkutan antar kota dalam Departemen Perhubungan Republik
propinsi, angkutan kota dan angkutan Indonesia, Direktorat Jenderal Perhubungan
pedesaan. Darat Tahun 1995, menentukan karakteristik
2. Terminal penumpang tipe B, adalah fisik dan pemakai serta kebutuhan luas
terminal penumpang yang berfungsi terminal penumpang berdasarkan tipe dan
melayani kendaraan umum untuk fungsinya secara rinci dapat dilihat pada tabel
angkutan antar kota dalam propinsi, 2 sebagai berikut :
angkutan kota dan/atau angkutan Tabel 2. Kebutuhan Luas Terminal
pedesaan. Tipe A Tipe B Tipe C
3. Terminal penumpang tipe C, adalah (m2) (m2) (m2)
terminal penumpang yang berfungsi
melayani kendaraan umum untuk A. Kendaraan
angkutan pedesaan. Ruang Parkir
1120 -
AKAP
2.4. Terminal Ditinjau dari Aspek Tata Ruang Parkir
540 540 -
AKDP
Ruang
Sebagai salah satu elemen dalam sistem Ruang Parkir AK 800 800 800
transportasi, keberadaan terminal tidak Ruang Parkir ADES 900 900 900
terlepas dari pola jaringan jalan dan sistem Ruang Parkir
600 500 200
pergerakan yang ada dalam suatu kota. Pribadi
Lokasi terminal sangat ditentukan oleh Ruang Service 500 500 -
konsep pelayanan angkutan umum dalam Pompa Bensin 500 -
suatu kota. Ditinjau dari posisi terhadap Sirkulasi Kendaraan 3960 2740 1100
elemen transportasi jalan, lokasi terminal Bengkel 150 100 -
dapat dibedakan menjadi terminal off street
Ruang Istirahat 50 40 30
dan on street.
Gudang 25 30 -
Ruang Parkir Cad. 1980 1370 550
B. Pemakai Jasa
Ruang Tunggu 2625 2250 480
Sirkulasi Orang 1050 900 192
Gambar 1. Lokasi Terminal Terhadap Kamar Mandi 72 60 40
Jaringan
Kios 1575 1350 288
Jalan (Edwards, 1978:214-215)
Musholla 72 60 40
2.5. Arus Kendaraan pada Terminal C. Operasional
Tingkat pelayanan terminal penumpang yang Ruang Administrasi 78 59 39
dinyatakan dengan jumlah arus minimum Ruang Pengawas 23 23 16

Jurusan Teknik Sipil Universitas Sultan Ageng Tirtayasa | 3


Jurnal Fondasi, Volume 6 No 2 2017

Loket 3 3 3 kendaraan yang berikutnya. Besarnya space


Peron 4 4 4 headway ini diperoleh dengan persamaan :
Retribusi 6 6 6 S = × ̅ ………………………………(2.4)
dengan :
Ruang Informasi 12 10 8
S = jarak kendaraan (km)
Ruang P3K 45 30 15 = time headway rerata per hari (menit)
Ruang Kantor 150 100 - ̅ = kecepatan rata – rata (km/jam)
D. Ruang Luar 6653 4890 1554
Luas Total 23494 17255 5463 Space headway masuk yaitu menghitung
Cad. Pengembangan 23494 17255 5463 selisih jarak kedatangan di pintu masuk
antara kendaraan satu dengan yang
Keb. Lahan 46988 34510 10926
berikutnya. Sedangkan space headway keluar
Keb. Lahan untuk
4,7 3,5 1,1 merupakan selisih jarak keberangkatan
Desain (ha)
kendaraan antara bus yang berangkat dahulu
Sumber : Dirjen Perhubungan Darat, 1994
dengan bus belakangnya di pintu keluar.
2.7. Perhitungan Karakteristik Terminal
D. Kecepatan Perjalanan (Journey Speed)
Karakteristik terminal meliputi :
Kecepatan perjalanan atau Journey speed
A. Volume Bus
adalah kecepatan efektif kendaraan yang
Volume bus merupakan jumlah bus yang
sedang dalam perjalanan antara dua tempat
termasuk dalam beban parkir (yaitu jumlah
dengan jarak tertentu di bagi seluruh waktu
kendaraan per periode waktu tertentu
yang dibutuhkan. Sebagai contoh kecepatan
biasanya per hari). Volume bus dihitung
perjalanan antar kota. Untuk mengetahui nilai
dalam menit atau jam menyatakan lama
journey speed dapat menggunakan rumus
parkir. Volume parkir diperoleh dengan
sebagai berikut :
persamaan :
Vt =
Vbus= Nin……………...……….……(2.1)
dengan : .................................................(2.5)
Vbus = volume bus (kendaraan) dengan :
Nin = jumlah bus yang masuk (kendaraan) Vt= kecepatan perjalanan (km/jam)
S = jarak (km)
B. Waktu Antara (Time Headway) t1 = waktu awal (jam)
Durasi parkir adalah yaitu rentang waktu t2= waktu akhir (jam)
sebuah kendaraan parkir di suatu tempat
(dalam satuan menit atau jam). Dihitung E. Kecepatan Rerata Ruang (Time Mean
dengan rumus : Speed)
H=
× ×
………………………………(2.2) Time Mean Speed adalah kecepatan rata –
rata semua kendaraan yang lewat dalam
dengan :
beberapa periode tertentu dan dinyatakan
H= waktu antara (menit)
dalam km/jam.Untuk mengetahui nilai Time
P= jumlah pnp/jam pada seksi terpadat
Mean Speed dapat menggunakan rumus
C = kapasitas kendaraan
berikut ini :
Lf = factor muat, diambil 70% (kondisi
=
dinamis) ∑
atau ……………………………….(2.6)
Hi = Xi – Xi+1………………..….……(2.3) dengan :
dengan : = kecepatan rerata waktu (km/jam)
Hi = headway kendaraan i (menit) = kecepatan sesaat (spot speed)
Xi = kendaraan i (menit) N =jumlah kendaraan yang di amati
Xi+1 = kendaraan setelah i (menit) (kendaraan)

C. Jarak Antara (Space Headway) F. Volume Penumpang


Jarak antara (space headway) adalah selisih Volume penumpang adalah jumlah
jarak antara kendaraan yang satu dengan penumpang per periode waktu tertentu

4 | Jurusan Teknik Sipil Universitas Sultan Ageng Tirtayasa


Jurnal Fondasi, Volume 6 No 2 2017

biasanya per hari. Volume penumpang ada 2, jumlah kendaraan per periode waktu tertentu
yaitu volume keberangkatan dan volume biasanya per hari). Waktu yang digunakan
kedatangan. Volume parkir diperoleh dengan untuk parkir dihitung dalam menit atau jam
persamaan : menyatakan lama parkir. Volume parkir
= diperoleh dengan rumus :
/ ………………..…………(2.7) = Ei +
dengan : X………………………….…(2.11)
= volume penumpang (orang/hari) dengan :
= jumlah penumpang (orang) = volume parkir (kendaraan)
Ei = Jumlah kendaraan yang masuk
G. Tingkat Okupansi Penumpang (kendaraan)
Nilai okupansi adalah perbandingan antara X = Jumlah kendaraan yang telah parkir
jumlah penumpang dengan kapasitas tempat sebelum dilakukan pengamatan.
duduk yang tersedia di dalam bus. Untuk
mengetahui nilai okupansi penumpang dapat K. Durasi Parkir
menggunakan rumus berikut ini : Durasi parkir yaitu rentang waktu sebuah
kendaraan parkir di suatu tempat (dalam
Occ = × 100% ……...……..……(2.8)
satuan menit atau jam). Nilai durasi parkir
dengan : diperoleh dengan rumus :
Occ = okupansi penumpang (%)
= jumlah penumpang (orang) Durasi Parkir = Exit time – Entry
= jumlah tempat dudukl (seat) time.…(2.12)
dengan :
H. Load Factor Barang
Load factor barang adalah perbandingan Exit time = waktu saat kendaraan
antara berat barang dengan berat maksimal keluar dari lokasi parkir
per satuan bus. Load factor barang Entry time = waktu saat kendaraan masuk ke
dinyatakan dalam %. Untuk mengertahui lokasi parkir
nilai load factor barang dapat menggunakan
rumus berikut ini: L. Kebutuhan Ruang Parkir
Lfb = × 100%...…...…………....……(2.9) Kebutuhan ruang parkir, dihitung untuk
dengan : mengetahui berapa banyak jumlah petak
Lfb = Load factor barang (%) parkir yang harus disediakan berdasarkan
jumlah kendaraan parkir dalam satu waktu
= kapasitas barang (kg)
dan rata-rata durasi parkir yang dibagi
dengan lamanya survei. Berikut merupakan
I. Kecukupan Ruang Barang
rumus yang digunakan untuk menghitung
Kecukupan ruang barang adalah
kebutuhan ruang parkir (Munawar, 2004) :
perbandingan antara volume barang dengan
kapasitas ruang bagasi bus. Semakin besar = ………………..………….…(2.13)
volume suatu barang, maka semakin besar dengan :
kebutuhan ruang bagasi barang tersebut. Z = jumlah petak parkir/ruang parkir yang
Untuk mengetahui nilai kecukupan ruang diperlukan
barang dapat menggunakan rumus berikut ini Y =jumlah kendraan yang parkir dalam satu
: waktu
Lfrb = ×100%...….......………..……(2.10) D= rata – rata durasi (jam)
T =lama survei (jam).
dengan :
Lfrb = kecukupan ruangbarang (%)
M. Rasio Ruang Tunggu
= volume barang (m3)
Ruang tunggu harus cukup menampung
= volume bagasi (m3)
penumpang pada waktu sibuk selama
menunggu waktu keberangkatan dan
J. Volume Parkir
kedatangan. Untuk menghitung rasio ruang
Volume parkir merupakan jumlah kendaraan
yang termasuk dalam beban parkir (yaitu
Jurusan Teknik Sipil Universitas Sultan Ageng Tirtayasa | 5
Jurnal Fondasi, Volume 6 No 2 2017

tunggu keberangkatan maupun kedatangan a. Penetapan Lokasi dan Waktu Penelitian


dapat menggunakan rumus berikut ini : Lokasi Penelitian dilakukan di areal Terminal
= ×100%...…...……...……(2.14) Samarinda Seberang. Lokasi penelitian
berada di Jl. Bung Tomo, Samarinda,
dengan :
Provinsi Kalimantan Timur. Penelitian
= rasio ruang tunggu (orang/seat)
dilakukan selama 7 (tujuh) hari pada tanggal
= jumlah penumpang perhari (orang)
20 - 26Agustus 2017 dengan waktu
= jumlah tempat duduk (seat
pengamatan dilakukan selama 8 jam pada
pukul 08.00 – 16.00 WITA.
3. Metode Penelitian
3.1. Metode Pengumpulan Data
b. Peralatan Penelitian
Metode penelitian pada dasarnya merupakan
Alat – alat yang diperlukan saat penelitian
cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan
berlangsung diantara lain adalah :
tujuan tertentu. Agar pelaksanaan penelitian
1. Formulir survei, untuk pencatatan data
dapat dilakukan dengan benar maka metode
bus, kendaraan pengunjung, penumpang,
penelitian yang dilakukan harus direncanakan
pengnjung dan barang yang keluar dan
secermat dan setepat mungkin. Dalam
masuk.
penulisan skripsi ini metode pengambilan
2. Roll meter, untuk mengukur panjang,
data yang diperlukan ada dua macam, antara
lebar petak parkir, dan lebar gerbang
lain :
masuk dan keluar.
1. Data Primer
3. Jam, untuk mengetahui interval waktu
Data Primer adalah data yang didapat dari
awal dan akhir yang digunakan.
hasil survei lapangan, yaitu dengan
4. Kamera, untuk mengambil gambar atau
melakukan kegiatan di lapangan menganalisa
dokumentasi langsung di lapangan.
aktivitas kebutuhan ruang parkir di lokasi
yang telah ditentukan, sehingga dengan cara
3.3. Pengolahan Data
ini dapat diperoleh informasi dan data-data
Setelah data yang diperlukan cukup, data-
yang dibutuhkan secara akurat. Data primer
data yang telah diperoleh akan diolah
yang diambil di lapangan seperti :
menggunakan perhitungan statistik dan
a. Data jumlah kedatangan dan
perhitungan berdasarkan formula yang ada
keberangkatan bus, kendaraan
sehingga di dapat nilai-nilai atau parameter-
pengunjung, penumpang, pengunjung
parameter yang dimaksud. Data tersebut
dan barang.
dapat disajikan dalam bentuk tabel dan
b. Durasi / lama parkir
diagram. Berikut merupakan data-data yang
c. Sistem pada terminal
harus dihitung dalam pengolahan data survei
d. Dokumentasi di lapangan
ini :
a. Menghitung Volume Bus
2. Data Sekunder
b. Menghitung Time Headwa)
Data sekunder adalah data pendukung yang
c. Menghitung Space Headway
diperoleh dari literatur-literatur mengenai
d. Menghitung Volume Penumpang
kinerja operasional terminal, dapat juga
e. Menghitung Tingkat Okupansi
diperoleh dengan mencari informasi dari
Penumpang
buku-buku penunjang yang berhubungan
f. Menghitung Load Factor Barang
dengan hal-hal yang akan dianalisis. Data
g. Menghitung Kecukupan Ruang Barang
sekunder yang diperlukan antara lain :
h. Menghitung Volume Parkir
a. Layout bangunan Terminal Samarinda
i. Menghitung Durasi Parkir
Seberang.
j. Menghitung Kebutuhan Ruang Parkir
b. Luas Terminal Samarinda Seberang.
k. Menghitung Rasio Ruang Tunggu
c. Inventarisasi pada Terminal Samarinda
Seberang.
3.4 Analisis dan Pembahasan Data
d. Data jumlah bus dan penumpang 6 tahun
Setelah selesai melakukan pengolahan data,
terakhir.
selanjutnya dilakukan analisa data. Analisa
yang dilakukan pada tugas skripsi ini
3.2. Pelaksanaan Penelitian

6 | Jurusan Teknik Sipil Universitas Sultan Ageng Tirtayasa


Jurnal Fondasi, Volume 6 No 2 2017

disesuaikan dengan tujuan yang ingin di U


capai oleh penulis. Berikut merupakan
analisa-analisa yang dilakukan berdasarkan
data primer dan data sekunder yang telah
diolah sebelumnya :
1. Analisa karakteristik terminal pada
Terminal Samarinda Seberang.
2. Analisa karakteristik fisik dan kebutuhan
ruang pada Terminal Samarinda
Seberang.
3. Solusi yang diperlukan terhadap
Gambar 4. LayoutTerminal Samarinda
kebutuhan terminal Samarinda Seberang
Seberang
di masa mendatang.
Hasil pengamatan penelitian terhadap area
Penelitian selesai dengan memberikan
Terminal Samarinda Seberang, diketahui
kesimpulan serta saran penelitian ini
bahwa:
1. Terdapat 1 (satu) pintu masuk kendaraan
4. Pembahasan dan Analisa
di Jalan Pangeran Bendahara.
4.1 Gambaran Umum
2. Terdapat 1 (satu) pintu keluar kendaraan
Terminal Samarinda Seberang adalah
di Jalan Bung Tomo.
terminal bus tipe A dan merupakan satu-
3. Terminal Samarinda Seberang memiliki
satunya terminal yang melayani kendaraan
7 bangunan yang terdiri dari 2 pos
umum untuk angkutan antar kota antar
retribusi di gerbang masuk dan keluar,
provinsi atau yang biasa di singkat AKAP.
kantor terminal, 3 loket pembelian
Terminal Samarinda Seberang hanya
karcis / PO, ruang tunggu, kantin, 7 kios,
melayani trayek dengan 1 jurusan yaitu
ruang P3K dan ibu menyusui, musholla,
Banjarmasin, Kalimantan Selatan.
gudang dan toilet.
Dalam sistem jaringan transportasi perkotaan
4. Terdapat 4 area parkir di Terminal
Kota Samarinda, terminal tersebut terletak di
Samarinda Seberang yaitu, area parkir
Jalan Bung Tomo, Samarinda, Kalimantan
roda dua kantor dengan pola parkir 90°,
Timur. Pada kondisi saat ini sesuai dengan
area parkir roda dua pengunjung dengan
pertumbuhan dan perkembangan wilayah
pola parkir 90°, area parkir roda empat
perkotaan Kota Samarinda lokasi Terminal
dengan pola parkir 90° dan area parkir
Samarinda Seberang berjarak sekitar 10 km
bus dengan pola parkir 90°.
daripusat kota. Terminal Samarinda Seberang
5. Setiap area parkir memilki SRP (Satuan
beroperasi pada jam 08.00 – 16.00 WITA.
Ruang Parkir) yang jumlahnya berbeda
yaitu, 15 SRP roda dua di depan kantor
terminal, 48 SRP parkir roda dua di
depan ruang tunggu, 15 SRP roda dua di
samping ruang tunggu, 14 SRP roda
empat di samping ruang tunggu, 6 SRP
roda empat di samping kios dan 16 SRP
bus di seberang ruang tunggu.
6. Area keberangkatan bus memiliki 3 SRP
Gambar 3. Lokasi Penelitian bus dengan pola parkir 45°.
(Google Maps,2017)
4.3 Analisa Karakterisitik Terminal
4.2 Hasil Pengamatan Analisa ini berdasarkan data sekunder dan
data primer survei yang dilakukan selama
satu minggu.

Volume Bus
Tabel 3. Volume Keberangkatan bus satu
minggu

Jurusan Teknik Sipil Universitas Sultan Ageng Tirtayasa | 7


Jurnal Fondasi, Volume 6 No 2 2017

Volume Bus Rabu, 23 Agustus


No Hari / Tanggal 53
(kendaraan) 2017
1 Senin, 21Agustus 2017 8 Kamis, 24 Agustus
64
Selasa, 22 Agustus 2017
2 7 Jum'at, 25 Agustus
2017 56
2017
3 Rabu, 23Agustus 2017 9
Sabtu, 26 Agustus
4 Kamis, 24Agustus 2017 7 64
2017
Jum'at, 25 Agustus Minggu,20 Agustus
5 8 56
2017 2017
6 Sabtu, 26 Agustus 2017 7
Minggu, 20Agustus Time headway keberangkatan per hari
7 8
2017 tertinggi terjadi pada hari Selasa, Kamis dan
Diketahui volume keberangkatan bus Sabtu dengan rata – rata time headway
tertinggi adalah hari Rabu dengan 9 sebesar 64 menit atau 1 jam 4 menit dan time
kendaraaan dan kedatangan bus tertinggi headway keberangkatan terendah terjadi pada
adalah hari Minggu dengan 8 kendaraan hari Rabu dengan rata – rata time headway
Berikut merupakan tabel volume yang terjadi sebesar 53 menit.
selama seminggu. Berikut merupakan tabel hasil perhitungan
Tabel 4. Volume Kedatangan bus satu time headway kedatangan bus selama
minggu seminggu.
Volume Bus
No Hari / Tanggal
(kendaraan) Tabel 6. Volume Kedatangan bus satu
1 Senin, 21 Agustus 2017 6 minggu
Selasa, 22 Agustus Time Headway Rerata per
2 5 Hari / Tanggal
2017 Hari (menit)
3 Rabu, 23 Agustus 2017 5 Senin, 21 Agustus
60
Kamis, 24 Agustus 2017
4 5 Selasa, 22 Agustus
2017 64
Jum'at, 25 Agustus 2017
5 6 Rabu, 23 Agustus
2017 53
6 Sabtu, 26 Agustus 2017 7 2017
Kamis, 24 Agustus
Minggu, 20 Agustus 64
7 8 2017
2017
Jum'at, 25 Agustus
56
2017
Waktu Antara (Time Headway) Sabtu, 26 Agustus
Time headway keberangkatan per hari 64
2017
tertinggi terjadi pada hari Selasa, Kamis dan Minggu,20 Agustus
Sabtu dengan rata – rata time headway 56
2017
sebesar 64 menit atau 1 jam 4 menit dan time
headway keberangkatan terendah terjadi pada Jarak Antara (Space Headway)
hari Rabu dengan rata – rata time headway Berikut merupakan grafik hasil perhitungan
sebesar 53 menit. space headway keberangkatan bus dan
Berikut merupakan tabel hasil perhitungan kedatangan bus selama seminggu.
time headway keberangkatan bus selama 100
seminggu.
Space Headway (km)

80

Tabel 5. Volume Kedatangan bus satu 60

minggu 40

20
Time Headway Rerata per
Hari / Tanggal 0
Hari (menit) Waktu Survei

Senin, 21 Agustus
60 Space Headway Keberangkatan Bus di Terminal Samarinda Seberang
2017
Selasa, 22 Agustus Gambar 4. Grafik Space Headway
64
2017 Keberangkatan

8 | Jurusan Teknik Sipil Universitas Sultan Ageng Tirtayasa


Jurnal Fondasi, Volume 6 No 2 2017

Kamis, 24 Agustus
4 5
Pada analisis perhitungan space headway 2017
selama seminggu, space headway Jum'at, 25 Agustus
5 6
keberangkatan tertinggi terjadi pada hari 2017
Selasa, Kamis dan Sabtu dengan nilai space 6 Sabtu, 26 Agustus 2017 7
headway sebesar 75 km dan yang terendah Minggu,20 Agustus
7 8
pada hari Rabu dengan nilai space headway 2017
sebesar 62 km.
Space headway kedatangan tertinggi terjadi Tingkat Okupansi Penumpang
pada hari Kamis dengan nilai space headway Diketahui tingkat okupansi keberangkatan
sebesar 67 km dan terendah terjadi pada hari penumpang tertinggi adalah hari Minggu
Minggu dengan nilai space headway sebesar dengan presentase sebesar 47% dan tingkat
42 km. okupansi kedatangan penumpang tertinggi
adalah hari Minggu dengan presentase
100
sebesar 33%
Space Headway (km)

80
60 Berikut merupakan tabel tingkat okupansi
40 penumpang yang terjadi selama seminggu.
20
0
Waktu Survei
Tabel 9. Okupansi Keberangkatan
Space Headway Keberangkatan Bus di Terminal Samarinda Seberang
Penumpang
Jmlh. Kap. Tingkat
Gambar 4. Grafik Space Headway Tanggal Pnp Kursi Okupansi
Kedatangan (orang) (seat) Pnp (%)
21 Agustus
109 344 32%
Volume Penumpang 2017
Diketahui volume keberangkatan penumpang 22 Agustus
106 301 35%
2017
tertinggi adalah hari Minggu dengan 162
23 Agustus
orang dan volume kedatangan penumpang 2017
124 387 32%
tertinggi adalah hari Minggu dengan 115 24 Agustus
orang.Berikut merupakan tabel volume 86 301 29%
2017
penumpang yang terjadi selama seminggu. 25 Agustus
Tabel 7. Volume Keberangkatan Penumpang 90 344 26%
2017
Volume Pnp 26 Agustus
No Hari / Tanggal 133 301 44%
(orang) 2017
1 Senin, 21 Agustus 2017 8 20 Agustus
162 344 47%
Selasa, 22 Agustus 2017
2 7
2017
3 Rabu, 23 Agustus 2017 9 Tabel 10. Okupansi Kedatangan Penumpang
Kamis, 24 Agustus Jmlh. Kap. Tingkat
4 7 Tanggal Pnp Kursi Okupansi
2017
Jum'at, 25 Agustus (orang) (seat) Pnp (%)
5 8 21 Agustus
2017 71 258 28%
6 Sabtu, 26 Agustus 2017 7 2017
22 Agustus
Minggu,20 Agustus 49 215 23%
7 8 2017
2017
23 Agustus
43 215 20%
2017
Tabel 8. Volume Kedatangan Penumpang 24 Agustus
Volume Pnp 49 215 23%
No Hari / Tanggal 2017
(orang) 25 Agustus
51 258 20%
1 Senin, 21 Agustus 2017 6 2017
Selasa, 22 Agustus 26 Agustus
2 5 76 301 25%
2017 2017
3 Rabu, 23 Agustus 2017 5 20 Agustus 115 344 33%

Jurusan Teknik Sipil Universitas Sultan Ageng Tirtayasa | 9


Jurnal Fondasi, Volume 6 No 2 2017

2017 2017

Load Factor Volume Barang Kecukupan Ruang Barang


Berdasarkan hasil perhitungan load factor Berdasarkan hasil perhitungan kecukupan
volumebarang selama seminggu, load ruang barang selama seminggu, kecukupan
factorvolume keberangkatan barang tertinggi ruang keberangkatan barang tertinggi terjadi
terjadi pada hari Minggu dengan persentase pada hari Minggu dengan persentase sebesar
sebesar 89% dan load factor volume 99% dan kecukupan ruang kedatangan
kedatangan barang tertinggi terjadi pada hari barang tertinggi terjadi pada hari Minggu
Minggu dengan persentase sebesar 39% dengan persentase sebesar 85% sehingga
sehingga pada hasil pengamatan selama pada hasil pengamatan selama seminggu,
seminggu, load factor volume barang bagasi bus tidak ada yang melebihi 100%
penumpang tidak ada yang melebihi 100% sehingga tidak ada yang melebihi volume
sehingga tidak ada yang melebihi volume bagasi bus.
bagasi bus. Berikut merupakan tabel hasil perhitungan
Berikut merupakan tabel hasil perhitungan time headway keberangkatan bus selama
load factor volume keberangkatan dan seminggu.
kedatangan barang selama seminggu.
Tabel 13. Kecukupan Ruang Barang
Tabel 11. Load Factor Kebersngkatan Barang Load Factor
Load Factor Hari / Tanggal Keberangkatan Barang
Hari / Tanggal Keberangkatan Barang (%)
(%) Senin, 21 Agustus
83%
Senin, 21 Agustus 2017
33%
2017 Selasa, 22 Agustus
60%
Selasa, 22 Agustus 2017
49%
2017 Rabu, 23 Agustus
67%
Rabu, 23 Agustus 2017
64%
2017 Kamis, 24 Agustus
64%
Kamis, 24 Agustus 2017
59%
2017 Jum'at, 25 Agustus
72%
Jum'at, 25 Agustus 2017
65%
2017 Sabtu, 26 Agustus
83%
Sabtu, 26 Agustus 2017
77%
2017 Minggu,27 Agustus
99%
Minggu, 20 Agustus 2017
96%
2017
Tabel 14. Kecukupan Ruang Barang
Tabel 12. Load Factor Keberangkatan Barang Load Factor
Load Factor Hari / Tanggal Keberangkatan Barang
Hari / Tanggal Keberangkatan Barang (%)
(%) Senin, 21 Agustus
77%
Senin, 21 Agustus 2017
45%
2017 Selasa, 22 Agustus
76%
Selasa, 22 Agustus 2017
41%
2017 Rabu, 23 Agustus
76%
Rabu, 23 Agustus 2017
41%
2017 Kamis, 24 Agustus
74%
Kamis, 24 Agustus 2017
39%
2017 Jum'at, 25 Agustus
77%
Jum'at, 25 Agustus 2017
40%
2017 Sabtu, 26 Agustus
84%
Sabtu, 26 Agustus 2017
45%
2017 Minggu,20 Agustus
85%
Minggu, 20 Agustus 46% 2017

10 | Jurusan Teknik Sipil Universitas Sultan Ageng Tirtayasa


Jurnal Fondasi, Volume 6 No 2 2017

51,836 menit dan durasi rata rata parkir roda


Volume Parkir empat tertinggi terjadi pada hari Senin
Diketahui volume parkir kendaraan roda dua selama 11,7 menit.
tertinggi adalah hari Minggu dengan volume Berikut merupakan tabel durasi rata – rata
sebanyak 158 kendaraaan dan volume parkir kendaraan roda dua dan roda empat
terendah adalah hari Selasa dengan jumlah selama seminggu.
kendaraan sebanyak 113 kendaraan.
Sedangkan, volume parkir tertinggi untuk
roda empat adalah pada hari Minggu
sebanyak 27 kendaraan dan terendah adalah
pada hari Jum’at dengan jumlah kendaraan
sebanyak 19 kendaraan.
Berikut merupakan tabel volume parkir roda Tabel 17. Durasi Parkir Rata – rata Roda Dua
dua dan roda empat yang terjadi selama Durasi Parkir Rata – rata
Hari / Tanggal
survei seminggu. (menit)
Senin, 21 Agustus
45,059
Tabel 15. Volume Parkir Roda Dua 2017
Volume Selasa, 22 Agustus
51,836
No Hari / Tanggal Parkir 2017
(kendaraan) Rabu, 23 Agustus
40,522
2017
1 Senin, 21 Agustus 2017 128
Kamis, 24 Agustus
Selasa, 22 Agustus 47,866
2 113 2017
2017 Jum'at, 25 Agustus
3 Rabu, 23 Agustus 2017 139 42,180
2017
Kamis, 24 Agustus Sabtu, 26 Agustus
4 123 40,603
2017 2017
Jum'at, 25 Agustus Minggu,20 Agustus
5 125 39,304
2017 2017
6 Sabtu, 26 Agustus 2017 145
Minggu, 20 Agustus Tabel 18. Durasi Parkir Rata – rata Roda
7 158
2017 Empat
Durasi Parkir Rata – rata
Hari / Tanggal
Tabel 16. Volume Parkir Roda Empat (menit)
Volume Senin, 21 Agustus
11,7
No Hari / Tanggal Parkir 2017
(kendaraan) Selasa, 22 Agustus
10,909
1 Senin, 21 Agustus 2017 25 2017
Selasa, 22 Agustus Rabu, 23 Agustus
2 22 10,658
2017 2017
Kamis, 24 Agustus
3 Rabu, 23 Agustus 2017 19 9,545
2017
Kamis, 24 Agustus Jum'at, 25 Agustus
4 22 11,029
2017 2017
Jum'at, 25 Agustus Sabtu, 26 Agustus
5 17 10,909
2017 2017
6 Sabtu, 26 Agustus 2017 22 Minggu,20 Agustus
Minggu,20 Agustus 10,833
7 27 2017
2017
4.4 Proyeksi 20 Tahun Mendatang (2037)
Durasi Parkir Penulis memproyeksikan jumlah penumpang
Pada anilisis perhitungan durasi rata – rata, untuk 20 tahun ke depan menggunakan
rata-rata dalam seminggu kendaraan rumus suku bunga n = A – a1 (1+i)n-1 dengan
menghabiskan waktu dibawah 1 jam untuk nilai suku bunga diganti pertumbuhan jumlah
parkir. Durasi rata – rata parkir roda dua penumpang yaitu 0,10% per tahun yang
tertinggi terjadi pada hari Kamis selama bersumber dari UPTD Terminal Kota

Jurusan Teknik Sipil Universitas Sultan Ageng Tirtayasa | 11


Jurnal Fondasi, Volume 6 No 2 2017

Samarinda. Proyeksi penumpang pada Seberang berdasarkan hasil perhitungan


Terminal Samarinda Seberang pada tahun untuk mobil membutuhkan 4 SRP sehari
2037 adalah sebesar 111.231 penumpang per dengan SRP yang tersedia sejumlah 20
tahun. Hal tersebut dikarenakan untuk di SRP dan motor 13 SRP sehari dengan
masa sekarang untuk perjalanan antar kota SRP parkir motor yang tersedia sebesar
antar provinsi peminat penumpang untuk 78 SRP.
menggunakan transportasi umum seperti bus 3. Proyeksi pertumbuhan penumpang 20
masih kurang peminat tetapi untuk di masa tahun mendatang pada tahun 2037 adalah
mendatang dapat meningkat bila sebesar 111.231 penumpang/tahun dan
pertambahan jurusan atau fasilitas – fasilitas pertumbuhan jumlah bus yang berangkat
yang ada di Terminal Samarinda Seberang dan datang di tahun 2037 adalah sebesar
dan bus yang beroperasi di Terminal 6.284 kendaraan/tahun sehingga
Samarinda Seberang dapat ditingkatkan diperlukan pertambahan fasilitas –
kinerjanya sehingga dapat meningkatkan fasilitas operasional terminal yang dapat
peminat bagi konsumen transportasi untuk menunjang kebutuhan penumpang di
menggunakan kendaraan umum seperti bus masa mendatang.
di masa mendatang dan untuk kelancaran
aktivitas penumpang di masa mendatang. 6. DAFTAR PUSTAKA
Sedangkan proyeksi penumpang pada Karamoy, Ary Edwin, 2005, Evaluasi
Terminal Samarinda Seberang pada.tahun Kinerja Bis Harjamukti Cirebon.
2037 adalah sebesar 6284 kendaraan bus per Bandung.
tahun. Sehingga dibutuhknnya armada bus Khisty, C. Jotin, dan Lall, B. Kent, 2006,
yang lebih banyak lagi untuk memenuhi Dasar-dasar Rekayasa Transportasi
kebutuhaan transportasi bus AKAP di masa Jilid 2. Jakarta: Erlangga.
mendatang. Miro, Fidel, 2007. Perencanaan
Transportasi. Ja karta: Erlangga.
5. Kesimpulan dan Saran Munawar, Ahmad, 2006, Manajemen
5.1. Kesimpulan Lalulintas Perkotaan. Yogyakarta:
Berdasarkan hasil analisa data, disimpulkan Betta Offset.
bahwa: Morlok, Edward K, 1984. Pengantar Teknik
1. Volume keberangkatan bus tertinggi dan Perencanaan
sebesar 9 kendaraan dan volume Transportasi.Erlangga : Jakarta.
kedatangan bus tertinggi sebesar 8 Putranto, L.S., Pramana, A, 2013, Rekayasa
kendaraan. Hal ini menunjukkan bahwa Lalu Lintas Edisi 2. Jakarta: PT Indeks.
tidak ada perbedaan yang signifikan Senoadji, Bagas, 2005, Analisis Kinerja
antara bus yang berangkat dan datang di Operasional Terminal (Studi Kasus
Terminal Samarinda Seberang. Untuk Terminal Umbulharjo Yogyakarta,
load factor barang dan kecukupan ruang Semarang.
barang di Terminal Samarinda Seberang Surat Keputusan Direktur Jenderal
tidak ada yang overload melebihi Perhubungan Darat, 2002. SK
kapasitas maupun volume bagasi. 687/AJ.206/DRJD/2002. Pedoman
2. Volume keberangkatan penumpang Teknis Penyelenggaraan Angkutan
tertinggi adalah sebesar 162 orang Penumpang Umum di Wilayah
dengan tingkat okupansi sebesar 47% Perkotaan dalam Trayek Tetap dan
dan volume kedatangan penumpang Teratur.
tertinggi adalah 115 orang dengan tingkat Tamin, Ofyar, Z,. 2000. Perencanaan dan
okupansi sebesar 33%. Ruang tunggu Permodelan Transportasi. Edisi ke-2.
Terminal Samarinda Seberang untuk di ITB. Bandung.
masa sekarang mencukupi bagi para Warpani, Suwardjoko., 1990, Merencanakan
pengunjung karena berdasarkan hasil Sistem Perangkutan. Bandung: ITB.
perhitungan tidak ada yang melebihi Warpani, Suwardjoko P., 2002, Pengelolaan
persentase sebesar 100%. Kebutuhan Lalu Lintas dan Angkutan Jalan.
ruang parkir di Terminal Samarinda Bandung: ITB.

12 | Jurusan Teknik Sipil Universitas Sultan Ageng Tirtayasa

Anda mungkin juga menyukai