Setelah mengikuti kerja praktek selama 2 (dua) bulan pada proyek
Pembangunan Gedung Asrama Taruni/ Dormitory Taruni Tahap I BP2IP Malahayati Aceh, penulis banyak mendapat pengalaman dan pengetahuan lapangan secara langsung. Hal ini dapat menjadi perbandingan bagi penulis antara pengetahuan yang ada dilapangan dengan teori yang diperoleh dari bahan kuliah dan literatur. Berdasarkan analisa serta hasil pengamatan dilapangan selama mengikuti kerja praktek, penulis dapat mengambil kesimpulan sebagai berikut : 1. Pengadaan material dilakukan berangsur-angsur dikarenakan agar material tidak berubah kualitasnya akibat cuaca dan waktu seperti pasir bisa bercampur dengan tanah, besi mengalami korosi, dan lain sebagainya. 2. Pelaksanaan proyek sangat tergantung pada keadaan cuaca dan tersedianya bahan yang akan digunakan. Keadaan cuaca yang sangat mempengaruhi adalah hujan dan angin kencang. Terutama pada saat pengecoran pelaksanaan pekerjaan sangat tergantung pada cuaca dan ketersediaan bahan dan material yang akan digunakan. 3. Di lapangan, semen ditempatkan di atas terpaldan kemudian ditutup dengan telpal juga. Dengan demikian, penempatan semen di lapangan sudah sesuai dengan SNI 03-2847-2002 pasal 5.7 ayat 1 dan 2, dimana bahan semen harus disimpan sedemikian rupa untuk mencegah kerusakan atau intrusi bahan yang mengganggu. 4. Penumpukan material seperti kerikil dan pasir langsung di atas permukaan tanah tidak sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan dalam PBI-1971 pasal 3.9 ayat 5 yang menganjurkan untuk menempatkan kerikil dan pasir tidak langsung di atas tanah untuk mencegah tercampurnya tanah dengan material pada waktu pengambilan. 5. Pelaksanaan beberapa tahapan pekerjaan di lapangan tidak sesuai dengan time schedule/ jadwal rencana berdasarkan kurva “S” proyek yang telah direncanakan
84 85
karena mengalami gangguan cuaca (hujan) dan macetnya pada waktu
pelaksanaan yang menyebabkan keterlambatan pekerjaan. 6. Untuk mengejar hambatan kerja terhadap waktu, maka kntraktor telah mengambil kebijakan berupamemberlakukan jam lembur. 7. Beton yang dipakai pada proyek untuk seluruh pekerjaan struktural adalah ready mix concrete yang dipesan sesuai mutu yang direncenakan. Mutu beton yang digunakan untuk pengecoran adalah K-350, dan 8. Kurangnya perhatian terhadap keamanan dan keselamatan kerja, yaitu tidak ada perlengkapan pelindung yang memadai bagi para pekerja.
5.2 Saran
Setelah diamati secara keseluruhan dari pekerjaan yang diikuti di lapangan,
proses pelaksanaan proyek ini sudah baik dan memenuhi persyaratan, namun masih terdapat beberapa kekurangan. Dalam hal ini penulis ingin memberikan beberapa saran, diantaranya : 1. Pihak pelaksana diharapkan agar melaksanakan pekerjaan sesuai dengan time schedule berdasarkan kurva “S” proyek yang telah direncanakan. 2. Pihak pelaksana diharapkan juga mampu bersifat responsif dan tanggap sehingga menghasilkan solusi apabila terjadi situasi yang menghambat pekerjaan di lapangan, sehingga penundaan pengerjaan tidak terjadi. 3. Penempatan material seperti pasir, kerikil dan besi perlu diberi alas sehingga tidak tercampur oleh kotoran-kotoran atau tanah humus yang dapat mempengaruhi mutu material yang digunakan untuk pencampuran. Material sebaiknya ditempatkan di dalam bak-bak yang berlantai. dan 4. Petugas safety officer diharapkan agar memberikan teguran dan peringatan yang keras kepada pekerja yang tidak memakai APD (Alat Pelindung Diri) sesuai standar yang ditentukan. 86
DAFTAR PUSTAKA
1. Anonim, 2012,Buku PanduanPenulisan Laporan Kerja Praktek Program
Sarjana (S1) Fakultas Teknik, Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Fakultas Teknik Universitas Syiah kuala, Banda Aceh. 2. Anonim, 1971, SK SNI T-15-1991-03, Departemen Pekerjaan Umum, Bandung. 3. Anonim, 2003, Peraturan Beton Bertulang Indonesia 1971 NI-2, Departemen Pekerjaan Umum dan Tenaga Listrik, Bandung. 4. Anonim, 2003, Persyaratan Umum Bahan Bangunan Indonesia, Departemen Pekerjaan Umum, Bandung. 5. Soeharto, Iman 2001, Manajemen Proyek Dari Konseptual Sampai Operasional, Erlangga, Jakarta. 6. ErviantoWulfram, 2002, ManajemenKostruksiProyek,Erlangga, Jakarta. 7. Indra Fauzi, 2010,Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 54 Tahun 2010 Tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah, Transmedia Pustaka, Jakarta.