Anda di halaman 1dari 3

BAB V

PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Setelah mengikuti kerja praktek selama 2 (dua) bulan pada proyek


Pembangunan Gedung Asrama Taruni/ Dormitory Taruni Tahap I BP2IP Malahayati
Aceh, penulis banyak mendapat pengalaman dan pengetahuan lapangan secara
langsung. Hal ini dapat menjadi perbandingan bagi penulis antara pengetahuan yang
ada dilapangan dengan teori yang diperoleh dari bahan kuliah dan literatur.
Berdasarkan analisa serta hasil pengamatan dilapangan selama mengikuti
kerja praktek, penulis dapat mengambil kesimpulan sebagai berikut :
1. Pengadaan material dilakukan berangsur-angsur dikarenakan agar material tidak
berubah kualitasnya akibat cuaca dan waktu seperti pasir bisa bercampur dengan
tanah, besi mengalami korosi, dan lain sebagainya.
2. Pelaksanaan proyek sangat tergantung pada keadaan cuaca dan tersedianya bahan
yang akan digunakan. Keadaan cuaca yang sangat mempengaruhi adalah hujan
dan angin kencang. Terutama pada saat pengecoran pelaksanaan pekerjaan sangat
tergantung pada cuaca dan ketersediaan bahan dan material yang akan digunakan.
3. Di lapangan, semen ditempatkan di atas terpaldan kemudian ditutup dengan
telpal juga. Dengan demikian, penempatan semen di lapangan sudah sesuai
dengan SNI 03-2847-2002 pasal 5.7 ayat 1 dan 2, dimana bahan semen harus
disimpan sedemikian rupa untuk mencegah kerusakan atau intrusi bahan yang
mengganggu.
4. Penumpukan material seperti kerikil dan pasir langsung di atas permukaan tanah
tidak sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan dalam PBI-1971 pasal 3.9 ayat 5
yang menganjurkan untuk menempatkan kerikil dan pasir tidak langsung di atas
tanah untuk mencegah tercampurnya tanah dengan material pada waktu
pengambilan.
5. Pelaksanaan beberapa tahapan pekerjaan di lapangan tidak sesuai dengan time
schedule/ jadwal rencana berdasarkan kurva “S” proyek yang telah direncanakan

84
85

karena mengalami gangguan cuaca (hujan) dan macetnya pada waktu


pelaksanaan yang menyebabkan keterlambatan pekerjaan.
6. Untuk mengejar hambatan kerja terhadap waktu, maka kntraktor telah
mengambil kebijakan berupamemberlakukan jam lembur.
7. Beton yang dipakai pada proyek untuk seluruh pekerjaan struktural adalah ready
mix concrete yang dipesan sesuai mutu yang direncenakan. Mutu beton yang
digunakan untuk pengecoran adalah K-350, dan
8. Kurangnya perhatian terhadap keamanan dan keselamatan kerja, yaitu tidak ada
perlengkapan pelindung yang memadai bagi para pekerja.

5.2 Saran

Setelah diamati secara keseluruhan dari pekerjaan yang diikuti di lapangan,


proses pelaksanaan proyek ini sudah baik dan memenuhi persyaratan, namun masih
terdapat beberapa kekurangan. Dalam hal ini penulis ingin memberikan beberapa
saran, diantaranya :
1. Pihak pelaksana diharapkan agar melaksanakan pekerjaan sesuai dengan time
schedule berdasarkan kurva “S” proyek yang telah direncanakan.
2. Pihak pelaksana diharapkan juga mampu bersifat responsif dan tanggap
sehingga menghasilkan solusi apabila terjadi situasi yang menghambat
pekerjaan di lapangan, sehingga penundaan pengerjaan tidak terjadi.
3. Penempatan material seperti pasir, kerikil dan besi perlu diberi alas sehingga
tidak tercampur oleh kotoran-kotoran atau tanah humus yang dapat
mempengaruhi mutu material yang digunakan untuk pencampuran. Material
sebaiknya ditempatkan di dalam bak-bak yang berlantai. dan
4. Petugas safety officer diharapkan agar memberikan teguran dan peringatan
yang keras kepada pekerja yang tidak memakai APD (Alat Pelindung Diri)
sesuai standar yang ditentukan.
86

DAFTAR PUSTAKA

1. Anonim, 2012,Buku PanduanPenulisan Laporan Kerja Praktek Program


Sarjana (S1) Fakultas Teknik, Departemen Pendidikan dan Kebudayaan
Fakultas Teknik Universitas Syiah kuala, Banda Aceh.
2. Anonim, 1971, SK SNI T-15-1991-03, Departemen Pekerjaan Umum,
Bandung.
3. Anonim, 2003, Peraturan Beton Bertulang Indonesia 1971 NI-2, Departemen
Pekerjaan Umum dan Tenaga Listrik, Bandung.
4. Anonim, 2003, Persyaratan Umum Bahan Bangunan Indonesia, Departemen
Pekerjaan Umum, Bandung.
5. Soeharto, Iman 2001, Manajemen Proyek Dari Konseptual Sampai
Operasional, Erlangga, Jakarta.
6. ErviantoWulfram, 2002, ManajemenKostruksiProyek,Erlangga, Jakarta.
7. Indra Fauzi, 2010,Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 54 Tahun
2010 Tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah, Transmedia Pustaka,
Jakarta.

Anda mungkin juga menyukai