Volume dan 1
Halaman Halaman 1 – 6
Tahun 2014
E. Indikator Penilaian
Penilaian terhadap kondisi bangunan dilakukan untuk mengetahui
secara pasti kondisi setiap bangunan akibat gempa, sehingga dapat
dilakukan kegiatan penanganan yang sesuai. Indikator penilaian
kondisi fasilitas kesehatan didasarkan pada 2 (dua) aspek penting
yaitu structural dan non struktural. Kedua aspek tersebut dijabarkan
menjadi beberapa variabel yaitu:
a. Aspek struktural terkait kondisi fisik bangunan pasca terjadinya
gempa. Variabel yang dinilai adalah kondisi kolom, balok, dinding,
pelat, atap, dengan justifikasi IO (Immediate Occupancy), LS (Life
Safety), CP (Collapse Prevention).
b. Aspek nonstruktural, variabel yang dinilai adalah partisi/sekat,
plafon, parapets, tangga, pintu, pipa, dengan justifikasi IO
(Immediate Occupancy), LS (Lefi Safety), HZ (Hazards Reduced).
G.
Kesimpulan Pada studi ini dihasilkan sebuah tahapan berupa form penilaian
yang berfungsi untuk memberikan penilaian kondisi gedung
beton bertulang baik secara struktural maupun non-struktural.
Dasar penentuan penilaian tidak hanya dinilai secara fisik
bangunan/visual, melainkan didasarkan pada perhitungan.
Saran Perlu adanya pengembangan studi lebih lanjut terhadap
bangunan-bangunan dengan struktur baja, kayu.
Perlu dikembangkan lagi faktor-faktor lain yang berkaitan
dengan tingkat urgensi suatu bangunan pasca gempa.
Perlu dilakukan lagi peninjauan yang lebih detail terhadap aspek-
aspek non struktural gedung.
JURNAL