Anda di halaman 1dari 9

Kuliah Gempa #1 : BEBAN GEMPA PADA GEDUNG

(Dosen : Himawan Indarto)

1. Konfigurasi Bangunan
Bangunan rumah sakit direncanakan dibangun di Semarang, mempunyai konfigurasi seperti
pada gambar di bawah. Bangunan terdiri dari 4 lantai (termasuk atap).

Gambar 1. Model 3 Dimensi Struktur Gedung Rumah Sakit

Keterangan :
Balok BX (Warna Biru) : (70x35) cm Kolom K1 (Warna Ungu) : (55x55) cm
Balok BY (Warna Coklat) : (55x35) cm Kolom K2 (Warna Biru) : (45x45) cm
Pelat Lantai : 14 cm, Pelat Atap : 12 cm
Balok Anak (Warna Hitam) : (35x20) cm
Jarak antar kolom arah sumbu-x = 800 cm
Jarak antar kolom arah sumbu-y = 600 cm
Mutu Beton : f’c. 25 MPa & Mutu Baja Tulangan : fy. 400 MPa (Ulir/Deform)
Mutu profil baja : BJ.37

1
2. Kelas Situs & Respon Spektra Gempa
Mengacu pada hasil Laporan Hasil Penyelidikan Tanah (Soil Investigation) didapatkan
nilai N-SPT tanah data seperti dicantumkan pada Tabel 1.
Nilai N-SPT tanah sampai kedalaman 30 meter, dihitung rumus :
N = Σdi/(Σ di/Ni)
di = Ketebalan total dari lapisan tanah di kedalaman 30 m lapisan paling atas.
Ni = Tahanan penetrasi standar yang terukur langsung

Tabel 1. Nilai N-SPT Tanah di Area Bangunan Rumah Sakit


Lapis Kedalaman Tebal di N-SPT (N) di/N rata2
ke (m) (m) BH1 BH2 N rata2
1 -2,5 2,5 6 6 6 0.417
2 -5,0 2,5 19 16 17,5 0.143
3 -7,5 2,5 20 26 23 0.109
4 -10,0 2,5 28 55 41.5 0.060
5 -12,5 2,5 50 60 55 0.045
6 -15,0 2,5 60 60 60 0.042
7 -17,5 2,5 60 60 60 0.042
8 -20,0 2,5 60 60 60 0.042
9 -22,5 2,5 60 60 60 0.042
10 -25,0 2,5 60 60 60 0.042
11 -27,5 2,5 60 60 60 0.042
12 -30,0 2,5 60 60 60 0.042
30,0 1.066

Nilai N-SPT tanah : N = Σdi/(Σ di/N) = 30/1,066 = 28


Mengacu pada Tabel 2, untuk nilai N-SPT = 28 yang terletak diantara 15 sampai 50, maka
tanah di area bangunan termasuk dalam kelas situs Tanah Sedang.

Tabel 2. Klasifikasi Situs (SNI 1726-2019)


Kelas Situs N-SPT
SA (batuan keras) N/A
SB (batuan) N/A
SC (tanah keras, sangat padat dan batuan lunak) > 50
SD (tanah sedang) 15 sampai 50
SE (tanah lunak) < 15

Kurva Respon Spektrum Desain dibuat dengan menggunakan software dari Puslitbang
Kementrian PUPR, melalui situs online : rsapuskim2019.litbang.pu.go.id. Kurva Respon
Spektrum Desain kota Semarang untuk kondisi tanah sedang, diperlihatkan pada Gambar 2.

2
Gambar 2. Kurva Respon Spektrum Desain
Kota Semarang -Tanah Sedang.

3. Kategori Desain Seismik


Struktur rumah sakit yang dibangun termasuk jenis fasilitas publik yang penting dengan
Kategori Risiko IV (Tabel 3). Untuk Kategori Risiko IV, struktur resiko mempunyai Faktor
Keutamaan Gempa (Ie) = 1,5 (Tabel 4).
Untuk perhitungan pengaruh beban gempa, Kategori Desain Seismik (KDS) dari struktur
harus ditentukan terlebih dahulu berdasarkan parameter respons spektra percepatan
desainnya.
Untuk perhitungan digunakan Spektrum Respon Gempa Desain untuk kondisi Tanah
Sedang dengan nilai : SDS = 0,43.(g) dan SD1 = 0,34.(g), dimana g adalah percepatan gravitasi
yang besarnya = 9,8 m/detik2.

3
Tabel 3. Kategori Risiko Bangunan Gedung dan Non Gedung (SNI 1726-2019)
Kategori
Jenis Pemanfaatan Bangunan
Risiko
Gedung dan non gedung yang memiliki risiko rendah terhadap jiwa
manusia pada saat terjadi kegagalan :
- Fasilitas pertanian, perkebunan, perternakan, dan perikanan I
- Fasilitas sementara
- Gudang penyimpanan
- Rumah jaga dan struktur kecil lainnya
Semua gedung dan struktur lain, kecuali yang termasuk dalam
kategori risiko I, III, IV :
- Perumahan ; rumah toko dan rumah kantor
- Pasar
- Gedung perkantoran
II
- Gedung apartemen/rumah susun
- Pusat perbelanjaan/mall
- Bangunan industri
- Fasilitas manufaktur
- Pabrik
Gedung dan non gedung yang memiliki risiko tinggi terhadap jiwa
manusia pada saat terjadi kegagalan :
- Bioskop
- Gedung pertemuan
- Stadion
- Fasilitas kesehatan yang tidak memiliki unit bedah/gawat darurat
- Fasilitas penitipan anak III
- Penjara
- Bangunan untuk orang jompo
- Pusat pembangkit listrik biasa
- Fasilitas penanganan air
- Fasilitas penanganan limbah
- Pusat telekomunikasi

Gedung dan non gedung yang ditunjukkan sebagai fasilitas yang


penting, termasuk, tetapi tidak dibatasi untuk :
- Bangunan-bangunan monumental
- Gedung sekolah dan fasilitas pendidikan
- Rumah sakit dan fasilitas kesehatan lainnya yang memiliki
fasilitas bedah dan unit gawat darurat
- Fasilitas pemadam kebakaran, ambulans, dan kantor polisi,
IV
serta garasi kendaraan darurat
- Tempat perlindungan terhadap gempa bumi, angin badai, dan
Tempat perlindungan darurat lainnya
- Fasilitas kesiapan darurat, komunikasi, pusat operasi dan fasilitas
Lainnya untuk tanggap darurat
- Pusat pembangkit energi dan fasilitas publik lainnya yang
dibutuhkan pada saat keadaan darurat

4
Tabel 4. Faktor Keutamaan Gempa : Ie (SNI 1726-2019)
Kategori Risiko Faktor Keutamaan Gempa, Ie
I atau II 1,00
III 1,25
IV 1,50

Dari Tabel 5, untuk nilai SDS = 0,43.(g), struktur gedung rumah sakit termasuk pada
Kategori Risiko D, dari Tabel 6, untuk nilai SD1 = 0,34.(g), struktur rumah sakit termasuk
pada Kategori Risiko D. Dengan demikian dapat disimpulkan struktur gedung rumah sakit
mempunyai Kategori Desain Seismik D.

Tabel 5. Kategori Desain Seismik Berdasarkan Parameter


Respons Percepatan Pada Perioda Pendek 0,2 Detik (SNI 1726-2019)

Kategori Risiko
Nilai SDS
I atau II atau III IV
SDS < 0,167 A A
0,167 ≤ SDS  0,33 B C
0,33 ≤ SDS  0,50 C D
0,50 ≤ SDS D D

Tabel 6. Kategori Desain Seismik Berdasarkan Parameter


Respons Percepatan Pada Perioda 1 Detik (SNI 1726-2019)

Kategori Risiko
Nilai SD1
I atau II atau III IV
SD1 < 0,067 A A
0,067 ≤ SD1  0,133 B C
0,133 ≤ SD1  0,20 C D
0,20 ≤ SD1 D D

Gedung rumah sakit termasuk dalam Kategori Desain Seismik D. Mengacu pada Tabel 7,
maka untuk Kategori Desain Seismik D, struktur gedung rumah sakit harus didesain sebagai
Rangka Beton Pemikul Momen Khusus (SRPMK), hal ini ditunjukkan dengan notasi TB
pada Tabel 7.

5
Tabel 7. Faktor R , Cd, dan ΩO untuk Sistem Penahan Gaya Gempa
(Rangka Beton Bertulang Pemikul Momen)
Faktor Batasan Sistem Struktur
Koefisien Faktor
Kuat dan Batasan Tinggi
Sistem Penahan Modifikasi Pembesaran
Lebih Struktur hn (m)
Gaya Seismik Respons, Defleksi,
Sistem, Kategori Desain Seismik
R ΩO Cd
B C D E F
Sistem Rangka Beton Bertulang Pemikul Momen
Struktur Rangka Pemikul
Momen Khusus (SRPMK) 8 3 5,5 TB TB TB TB TB
Struktur Rangka Pemikul
Momen Menengah 5 3 4,5 TB TB TI TI TI
(SRPMM)
Struktur Rangka Pemikul
3 3 2,5 TB TI TI TI TI
Momen Biasa (SRPMB)
TB = Tidak Dibatasi dan TI = Tidak Diijinkan. Referensi : Tabel 9 - SNI Gempa 03-1726-2012

6. Periode Getar Struktur


Struktur gedung selain kuat juga harus mempunyai kekakuan yang cukup pada saat
terjadi gempa. Untuk memeriksa kekakuan dari bangunan, perlu dihitung periode getar
struktur (T) dari gedung.
Untuk menghitung periode getar dari struktur, diperhitungkan berat efektif seismik dari
setiap lantai bangunan dengan komposisi berat : (100% beban mati + 25% beban hidup).
Dari perhitungan didapatkan berat dan massa efektif seismik pada setiap lantai adalah :

Tabel 8. Berat Dan Massa Efektif Seismik Lantai Bangunan


Berat Efektif Seismik Massa Efektif Seismik
Lantai Gedung
(ton) (ton.dtk/m2)
Atap 441 45,0
Lantai 3 597,8 61,0
Lantai 2 597,8 61,0
Lantai 1 617,4 63,0

Hasil perhitungan periode getar struktur dengan menggunakan software SAP2000,


dicantumkan pada Tabel 9.

Tabel 9. Periode Getar Struktur Gedung


Ragam Getar Periode Getar (detik)
1 0,89
2 0,79
3 0,48
4 0,25
5 0,22
6 0,18

6
Mengacu pada SNI 1726–2019, periode getar pendekatan (Ta) dari struktur gedung
dapat dihitung dengan menggunakan persamaan :

Ta = Ct. hnx

hn adalah ketinggian struktur (dalam meter), diatas dasar sampai tingkat tertinggi struktur.
Koefisien Ct dan x dapat ditentukan dari Tabel 10.
Periode getar dari struktur gedung tidak boleh melebihi : Tmax = Ta.Cu, dimana Cu adalah
koefisien batas atas, yang nilainya ditentukan dari Tabel 11.

Tabel 10. Nilai Parameter Periode Getar Pendekatan Ct dan x (SNI 1726-2019)

Tipe Struktur Ct x
Sistem rangka pemikul momen dimana rangka memikul
100% gaya gempa yang disyaratkan
Rangka baja pemikul momen 0,0724 0,80
Rangka beton pemikul momen 0,0466 0,90
Semua sistem struktur lainnya 0.0488 0,75

Tabel 11. Koefisien Cu Dari Periode Getar Yang Dihitung (SNI 1726-2019)
Parameter Percepatan Respon Spektra
Koefisien Cu
Desain Pada Periode 1 Detik (SD1)
≥ 0,4 1,4
0,3 1,4
0,2 1,5
0,15 1,6
≤ 0,15 1,7

Untuk struktur bangunan gedung dengan tinggi struktur : hn = 17 m, dan menggunakan


sistem rangka beton pemikul momen, dari Tabel 10 didapatkan nilai Ct = 0,0466; dan nilai x
= 0,90. Besarnya periode getar pendekatan dari struktur gedung :

Ta = Ct. hnx = 0,0466. (17)0,9 = 0,596 detik ~ 0,6 detik.

Untuk nilai SD1 = 3,4, dari Tabel 11 didapatkan nilai Cu = 1,4.


Periode getar dari struktur gedung tidak boleh melebihi nilai maksimum yang disyaratkan
yaitu : Tmax = T.Cu = (0,6 x 1,4) = 0,84 detik.

Dari perhitungan dengan software SAP2000 didapatkan periode getar struktur dari
bangunan pada arah sumbu-x adalah : Tx = 0,79 detik (< Tmax = 0,84 detik), dan arah
sumbu-y adalah : Ty = 0,89 detik (~ Tmax = 0,84 detik). Dengan demikian dapat disimpulkan
gedung rumah sakit ini memenuhi syarat kekakuan struktur.

7
Lampiran Hasil Penyelidikan Tanah : Nilai N-SPT Tanah s/d Kedalaman -30 m

Gambar a. Nilai Standart Penetration Test (N-SPT) Pada Titik Bor 1

8
Gambar b. Nilai Standart Penetration Test (N-SPT) Pada Titik Bor 2

Anda mungkin juga menyukai