DESKRIPSI PROYEK
ANALISA TIPOLOGI
DEFINISI AIRPORT
KRITERIA AIRPORT
STUDI PRESEDEN
STUDI KOMPARASI
DEFINISI HOTEL
KRITERIA HOTEL
STUDI PRESEDEN
STUDI KOMPARASI
1
AIRPORT CIT Y
Airport sama seperti Kota tidak akan pernah
statis. Pertumbuhannya mengikuti bentuk dan
fungsinya. Yang pada awalnya hanya dimengerti
sebagai tempat untuk penerbangan dimana terdapat
terminal, Control Tower, Hangar, Runway. Lalu seiring
perkembangannya pada abad 21 Airport disibukkan
dengan kegiatan Pengguna jasanya.
1. Jika Kapasitas Meningkat Tidak mungkin untuk pengembangan di sekitar bandara karena
berada
di wilayah padat penduduk;
Peningkatan ekonomi ini diperkirakan akan mendatangkan lebih banyak masyarakat. Dilihat
dari aspek penduduk tidak tetap, jumlah kunjungan ke Yogyakarta rata rata meningkat
sebesar 5.87%1 setiap tahunnya dan diperkirakan akan terus berkembang. Sedangkan di sisi
lain penduduk tetap juga diproyeksikan untuk terus meningkat dari total 3,5 juta pada tahun
2012 hingga 3,7 juta pada tahun 2021.
Bandara sebagai salah satu pintu gerbang penghubung arus masuk maupun keluar dari
Yogyakarta tentunya memiliki nilai vital dalam pengembangan kota selanjutnya.
2. Landasan Pacu yang pendek yaitu 2200 m (min2500 m) dan tidak mungkin di
perpanjang lagi karena penduduk dan masalah geogras.
(3) Tidak adanya paralel taxiway sehingga menyebabkan kepadatan antrian pesawat yang
akan take off maupun akan landing;
(4) Apron yang ada saat ini tidak mampu menampung pesawat yang berukuran
besar/Airbus untuk mengakomodasi jumlah penumpang yang sudah diproyeksikan; 3
DESKRIPSI PROYEK Tujuan dibangunnya New Yogyakarta Internationl Airport adalah
Sasaran Makro :
1. Mengembangkan aksesibilitas transportasi udara baik domestik maupun mancanegara.
Sasaran Mikro :
1. Mengembangkan kawasan bandara yang merepresentasikan budaya lokal.
2. Menciptakan Bandara sebagai central airport city dalam mendukung fungsi transportasi
Tampak Depan Bandara Adisutjipto pendukung(stasiun, shuttle) dan fungsi komersil
Selain representasi dalam bentuk, pendekatan yang diambil juga digunakan sebagai acuan
dalam mengatur tata ruang dalam bangunan terminal. Tata ruang dalam yang dimaksud
mencakup ruang kegiatan bagi penumpang pesawat udara, aliran bagasi, maupun alur
kegiatan pengelola bandara. Dengan demikian, diharapkan akan terjadi keharmonisan
sirkulasi kegiatan manusia.
Datang Berangkat
10 juta/tahun 10 juta/tahun
833.333/bulan 833.333/bulan
27.777/hari 27.777/hari
5
BANDAR UDARA Faktor-faktor yang mempengaruhi letak bandar udara, yakni : FUNGSI BANDAR UDARA
Tipe pengembangan sekitarnya
Bandar udara adalah suatu tempat di darat, di Kondisi-kondisi atmosfer meteoreologi
Kemudahan untuk dicapai dengan transportasi darat
laut, atau di air dimana pesawat udara dapat
Ketersediaan lahan
mendarat menurunkan atau mengangkut
Adanya bandar udara yang lain dan ketersediaan ruang
penumpang dan barang, perbaikan, atau angkasa dalam daerah tersebut
pemeliharaan juga pengiriman bahan bakar dan Halangan sekeliling
kegiatan lainnya. Keekonimisan biaya konstruksi
Ketersediaan utilitas
Keeratan (proximity) dengan permintaan aeronotika
6
FAKTOR YANG MEMPENGARUHI UKURAN BANDAR UDARA
1. Karakteristik prestasi dan ukuran pesawat terbang yang akan
menggunakan pesawat tersebut
2. Volume lalu lintas yang dihadapi
3. Kondisi-kondisi meteorologi
4. Ketinggian tapak bandar udara
Penerbangan secara teratur dan tetap 1. DC-9-32 Dounglas 28,45 36,37 115-127 2.286,00
pada jalur-jalur tertentu untuk 2. DC-9-50 Dounglas 28,45 40,23 130 2.164,08
mengang kut penumpang, barang, 3. DC-8-61 Dounglas 45,24 57,12 196-256 3.352,20
dan pos
4. DC-8-62 Dounglas 45,24 46,16 189 3,505,20
7
KARAKTERISTIK PESAWAT TERBANG KOMERSIAL FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERENCANAAN
No Pesawat Pabrik Bentang Sayap Panjang badan Muatan maksimum Panjang landasan
BANDAR UDARA
Pesawat pesawat penumpang pacu (m)
Rencana induk bandar udara Penentuan ukuran dan lokasi tapak
11. B-707-120 B Boeing 39,88 44,23 137-174 2.286,00 merupakan suatu konsep mengenai yang tepat untuk sebuah bandar
12. B-707-320 B Boeing 43,41 44,64 141-189 1.859,28 pengembangan dari suatu bandar udara dipengaruhi oleh beberapa
13. B-747 B Boeing 59,66 69,85 362-490 2.286,00
udara. Rencana induk ini merupakan faktor :
pedoman bagi : 1. Tipe pengembangan daerah
14. B-747 SP Boeing 59,66 53,62 288-364 2.087,88
1. Pengembangan fasilitas-fasilitas fisik sekitarnya
15. L-1011 Lockheed 47,35 53,75 256-330 2.286 dari suatu bandar udara 2. Kondisi-kondisi atmosfer dan
16. Corovele B Aerospatiale 34,29 32,99 86-104 2.087,88 2. Pengembangan lahan di dan sekitar meteorologi
17. Trident 2E Hawker- 29,87 34,98 82-115 2.286,00 bandar udara 3. Kemudahan untuk dicapai dengan
Siddeley
3. Penetapan kebutuhan jalan masuk transportasi darat
18. BAC-111-200 British-Aircra 26,97 28,10 65-79 2.087,88 4. Menetapkan pengaruh-pengaruh 4. Ketersediaan lahan untuk
19. Supe VC-10 British-Aircra 42,67 52,32 100-163 2.499,36
konstruksi dan operasi-operasi perluasan
bandar udara terhadap lingkungan 5. Adanya bandar udara yang lain dan
20. A-300 Airbush 44,83 53,62 225-345 1.981,10
Industrie 5. Penetapan kelayakan ekonomis dan ketersediaan ruang angkasa dalam
21. Concorde British Aircra 25,55 61,65 108-128 3.429,00
keuangan dari pengembangan- daerah tersebut
Aerospatial pengembangan yang diajukan 6. Halangan sekeliling
22. Mercure Dassault 30,53 33,99 124-134 1.981,20 6.Penetapan jadwal prioritas dan 7. Keekonomisan biaya konstruksi
23. Ilyushin-62 U.S.S.R 43,21 53,11 168-186 3.249,17
pentahapan bagi perbaikan- 8. Ketersediaan utilitas
perbaikan yang diajukan dalam 9. Keeratan dengan oermintaan
24. Tupolev 37,54 47,90 128-158 2.100,07
rencana induk aeronotika
Sumber : Ir. Heru Basuki, 1986, Merancang Merencana Lapangan Terbang
9
3. APRON TUNGGU (HOLDING APRON) DAN HOLDING BAY 4. APRON
Apron tunggu adalah tempat yang Holding Bay adalah apron Apron merupakan tempat parkir pesawat yang terletak tepat di depan pintu masuk
diperuntukkan bagi pesawat untuk pemanasan yang relatif kecil yang (gate). Untuk jumlah apron biasanya sesuai dengan jumlah pintu masuk (gate) yang ada
sebelum take off atau pesawat dapat melakukan ditempatkan pada suatu pada gedung terminal. Terdapat beberapa pertimbangan dan perencanaa apron yaitu :
penantian/mendahului untuk mendapatkan tempat yang mudah dicapai di Menyediakan jarak paling pendek antara landas pacu dan tempat pesawat berhenti.
efisiensi gerakan permukaan pesawat (Sumber : bandar udara untuk parkir Memberikan keleluasaan pergerakan pesawat untuk melakukan manuver sehingga
Persyaratan Teknis Pengoperasian Bandar Udara pesawat sementara. Holding dapat mengurangi penundaan
2006). Apron tunggu diposisikan pada ujung- bay hanya digunakan jika pintu Memberikan cukup cadangan daerah pengembangan yang dibutuhkan jika nantinya
ujung landasan pacu dan sebaiknya Apron masuk (gate) terpakai semua, terjadi peningkatan permintaan penerbangan atau perkembangan teknologi
tunggu memiliki ruang yang cukup sehingga satu hal ini biasa terjadi pada jam- pesawat
pesawat dapat melewati pesawat yang lain. jam sibuk. Meminimalkan dampak lingkungan
I II III IV V VI
1. Dimensi Pesawat
b. Nose In
Lebar (m) - - 45 70 70 70
a. Di tempat pesawat parkir, maksimum 1< 1< 1< 1< 1< 1<
b. Di daerah pemuatan bahan bakar + 1/2 + 1/2 + 1/2 + 1/2 + 1/2 + 1/2
pesawat
10
TERMINAL BANDAR UDARA
Daerah terminal adalah daerah pertemuan utama
antara lapangan udara (airfield) dan bagian bandar
udara lainnya. Daerah ini meliputi fasilitas-fasilitas untuk
Pada dasarnya, waktu di terminal semakin kecil adalah pemrosesan penumpang dan bagasi, penanganan
semakin bagus karena dengan demikian maka sarana barang angkutan (cargo), dan kegiatan administrasi,
transportasi tersebut sedang bergerak dan melaksanakan operasi dan pemeliharaan bandar udara
fungsinya.
SISTEM TERMINAL PENUMPANG
Terdapat 3 tahapan dalam sistem sirkulasi pada
bandar udara :
Bagian Jalan masuk (Access Interface)
Pada bagian ini, penumpang diarahkan masuk ke
komponen Passenger-Processing untuk keperluan
perjalanannya. Cara-cara sirkulasi, menunggu
pemberangkatan, menaikkan dan menurunkan
Dalam pengoperasian terminal, jenis operasi dan fasilitas
penumpang adalah komponen dari aktivitas para
tergantung pada jenis lalu lintas yang menggunakan
penumpang
terminal, dalam hal ini diperhatikan untuk fasilitas bagi
angkutan barang dan angkutan penumpang
Sistem Pemrosesan (processing)
Bagian diaman penumpang diproses untuk
mempersiapkan pemberangkatan atau mengakhiri
perjalanan. Aktivitas yang terutama adalah mengurus
tiket, menyerahkan barang-barang bawaan untuk
diperiksa, pengambilan barang-barang bawaan, dan
pemeriksaan lainnya
11
TERMINAL BANDAR UDARA
A. Access Interface
Meliputi :
Pelataran depan untuk penumpang naik dan turun dari kendaraan, yang menyediakan posisi bongkar muat bagi kendaraan untuk
menuju atau meninggalkan gedung terminal.
Fasilitas parkir mobil yang menyediakan tempat parkir untuk jangka pendek dan jangka panjang bagi penumpang dan pengunjung
serta fasilitas-fasilitas untuk mobil sewaan, angkutan umum, dan taksi
Jalan yang menuju pelataran terminal, pelataran parkir dan jaringan jalan umum dan jalan bebas hambatan.
Fasilitas untuk menyeberangi jalan bagi pejalan kaki,termasuk terowongan, jembatan, dan pelataran otomatis yang memeberikan
jalan masuk antara fasilitas terminal dan gedung terminal
Jalan lingkungan dan lajur bagi kendaraan pemadam kebakaran yang menuju ke berbagai fasilitas dalam terminal dan ke tempat-
tempat fasilitas bandar udara lainnya seperti tempat penyimpanan barang, tempat truk pengangkut bahan bakar, kantor pos, dan lain-
12
lain
TERMINAL BANDAR UDARA
B. Processing
Meliputi fasilitas :
Tempat pelayanan tiket dan kantor yang digunakan untuk penjualan tiket, lapor masuk bagasi, informasi penerbangan serta fasilitas administratif
Ruang pelayanan terminal yang terdiri dari daerah umum dan bukan umum, fasilitas untuk penumpang dan pengunjung, tempat perbaikan truk, ruangan
untuk menyiapkan makanan serta gudang bahan makanan dan barang-barang lain
Lobi untuk sirkulasi penumpang dan ruang tunggu bagi tamu
Daerah sirkulasi umum bagi penumpang dan pengunjung,terdiri dari daerah-daerah seperti tangga, eskalator, lift, dan koridor
Ruangan untuk bagasi yang tidak boleh dimasuki oleh umum, untuk mensortir dan memproses bagasi yang akan dimasukkan ke bagasi
Ruangan bagasi yang digunakan untuk memproses bagasi yang dipindahkan dari satu pesawat ke pesawat lain, dari perusahaan penerbangan yang sama
atau berbeda
Ruangan bagasi yang digunakan untuk menerima bagasi dari pesawat yang tiba dan untuk menyerahkan bagasi kepada penumpang
Daerah pelayanan dan administrasi bandar udara yang digunakan untuk manajemen, operasi, dan pemeliharaan bandar udara
Fasilitas pelayanan pengawasan federal yang merupakan daerah untuk memproses penumpang yang tiba pada penerbangan internasional dan yang
kadang-kadang digabungkan sebagai bagian dari elemen penghubung
13
TERMINAL BANDAR UDARA
C. Flight Interfere
Meliputi fasilitas :
Ruang terbuka (concourse), untuk sirkulasi menuju ke ruang tunggu keberangkatan, yang digunakan
penumpang untuk menunggu keberangkatan
Ruang keberangkatan yang digunakan penumpang untuk menunggu keberangkatan
Peralatan keberangkatan penumpang yang digunakan untuk naik dan turun dari pesawat, dari dan ke
ruang tunggu keberangkatan
Ruang operasi perusahaan penerbangan yang digunakan untuk pengawai, peralatan, dan kegiatan-
kegiatan yang berhubungan dengan kedatangan dan keberangkatan pesawat.
Fasilitas-fasilitas keamanan yang digunakan untuk memeriksa penumpang dan bagasi serta memeriksa
jalan masuk untuk umum yang menuju ke daerah keberangkatan penumpang
Daerah pelayanan terminal yang memberikan fasilitas kepada umum, dan daaerah-daerah bukan untuk Denah Pemeriksaan Umumnya
Sumber : Robert Horonjeff 1993, Perencanaan dan
14
umum yang digunakan untuk operasi, seperti gedung untuk pemeliharaan dan utilitas Perancangan Bandar Udara Jilid 2", p.21
Terdapat pula fasilitas penunjang lainnya, yaitu :
1. Restoran, kios-kios yang menjual surat kabar,
majalah, dan rokok
2. Toko-toko yang menjual obat, cinderamata,
pakaian, dan bunga
PENDUKUNG TERMINAL BANDAR UDARA
3. Tempat gunting rambut dan menyemir sepatu
4. Meja pelayanan untuk persewaan mobil dan
perusahaan asuransi penerbangan
4. Meja pelayanan untuk persewaan mobil dan
perusahaan asuransi penerbangan
5. Lemari sewa untuk menyimpan barang dan
pakaian untuk umum serta telepon umum
6. Kantor-kantor pos baik yang otomatis maupun
yang dilayani oleh petugas
7. Tempat hiburan dan mesin permainan yang
menggunakan koin
8. Toilet untuk umum dan tempat perawatan bayi
Kecil 1
Sedang 1
Menengah 2-11
Besar 5<
15
People at home
or ofce
Deplaning International
Passenger
Schedule Departure to airport
motivation Deplaning
passenger
Route decision
Nationals Alien
Airport
International Gate lounge exit
lounge
16
Per printed Freight Mail truck
schedules forwarders
Cargo ight Passenger ight
Intraline Interline Curb bag Counter bag Gate bag
baggage baggage check check check
Cargo collection
per airline
Airport post
facilities
Baggage
Airport
planing
destination
decision Sort Distribute
Short-term to city
Long-term
hold hold
Intraline Specic Interline Distribution
cargo location cargo
Transfer to
aircraft Repack
Airport Per printed
post depot schedules
Cargo Transfer
check in to airline
Aircraft Specic
airline
Cargo Passenger
Bill of lading ight gate ight gate
documentation
clearance
Short-term Long-term
storage storage
Passenger Cargo
ight gate ight gate
17
Tabel Perhitungan Kebutuhan Ruang Terminal Penumpang
18
Tabel Perhitungan Kebutuhan Ruang Terminal Penumpang
9. Pemeriksaan Security (Gate Hold Room) Jumlah X-ray : k = Proporsi penumpang menunggu
N = 0,2 m unit tercepat
g-h
m = max jumlah kursi pesawat terbesar
10. Gate Hold Room Luas area : yang dilayani
A = (m.s) m
g = waktu kedatangan penumpang
11. Ruang tunggu keberangkatan (belum Luas area : pertama sebelum boarding di
termasuk ruang konsesi) A = c [ui + vk] m2(+ 10%) Gate Hold Room
[30]
h = waktu kedatangan penumpang
terakhir sebelum boarding di
12. Baggage claim area (belum termasuk Luas area :
Gate Hold Room
claim devices) A = 0,9 c m2 (+10%)
s = kebutuhan ruang per penumpang
13. Baggage claim devices Wide body aircraft : (m2)
N = c.q /425
q = proporsi penumpang datang dengan
Narrow body aircraft : menggunakan wide body aircraft
N = c.r /300
r = proporsi penumpang datang dengan
14. Kerb kedatangan Panjang kerb : menggunakan narrow body aircraft
L = 0,095 c p meter (+10%)
19
NO FASILITAS/RUANG KAPASITAS SATUAN SIRKULASI LUAS RUANG NO FASILITAS/RUANG KAPASITAS SATUAN SIRKULASI LUAS RUANG
(ORG/UNIT) LUAS (m) (m) (ORG/UNIT) LUAS (m) (m)
20
NO FASILITAS/RUANG KAPASITAS SATUAN SIRKULASI LUAS RUANG NO FASILITAS/RUANG KAPASITAS SATUAN SIRKULASI LUAS RUANG
(ORG/UNIT) LUAS (m) (m) (ORG/UNIT) LUAS (m) (m)
21
NO FASILITAS/RUANG KAPASITAS SATUAN SIRKULASI LUAS RUANG NO FASILITAS/RUANG KAPASITAS SATUAN SIRKULASI LUAS RUANG
(ORG/UNIT) LUAS (m) (m) (ORG/UNIT) LUAS (m) (m)
1. Hall 237 orang 1,20 20% 341,28 1. Kendaraan roda empat 1.119 lot 13,20 60% 8862,48
2. R. tunggu VVIP 44 orang 2,40 40% 146,16 2. Kendaraan taxi 210 lot 13,20 60% 1663,2
3. R. tunggu VIP 100 unit 1,80 40% 252,00 3. Kendaraan roda dua 70 lot 0,9 60% 37,8
10. Mushola 8 orang - - 24,00 Fasilitas untuk restoran, kios, salon, kantor pos dan giro,
penumpang (ruang bank, money changer, nursery, dll
11. Toilet 6 orang 3,00 20% 21,60
12. R. pemeriksaan bagasi 2 unit - - 76,00 F a s i l i t a s kantor pengelola, ruang mekanikal dan
p e n u n j a n g elektrikal, ruang komunikasi, ruang kesehatan,
13. Ruang parkir 15 kend 24,00 20% 432,00 terminal/bandar ruang rapat, ruang pertemuan, dapur, catering,
udara fasilitas perawatan pesawat udara
Luas terminal penumpang VIP 1518,04
Fasilitas parkir Jumlah lot = 0,8 x penumpang waktu sibuk
Luas = jumlah lot x 35 m
22
INCHEON INTERNATIONAL AIRPORT
STUDI PRESEDEN TIPOLOGI
CLIMATE SISTEM
Incheon Intenational Airport merupakan
bagian dari iklim 4 musim dimana musim
panas bersatu dengan musim dingin dan
musim gugur dengan musim semi.
Bandara ini mempertimbangan akan
cuaca terutama pada musim gugur dan musim semi. Pada musim semi, suhu di
Korea Selatan dapat mencapai 30-40 derajat, dimana pada pagi hari dan sore
hari lebih dingin dan hangat di siang hari. Selama musim panas, Bandara
Incheon melepaskan panas yang dibawa dari sinar matahari melalui sistem
LOKASI
Louver pada dinding Selatan. Perletakan sistem Lover pada dinding Selatan
South Korea
tersebut digunakan untuk membantu memblok sinar matahari dimana sinar
matahari bersinar terang pada sisi Selatan dan Barat selama musim panas. AREA
7400000,0 Ft2
ARCHITECTS
Gensler
PROJECT YEAR
2013
Ide penggunaan sistem Louver pada
Incheon International Airport adalah
Tanaman dalam ruang dapat untuk menerapkan sistem pendingin Penggunaan material
Ventilasi alami, membuat pasif ke area yang luas untuk
bermanfaat membantu untuk monotoke fireproofing
hembusan angin agar masuk ke mengalahkan cuaca panas pada
membuat nuansa bangunan digunakan untuk
dalam bangunan iklim di Korea Selatan. Sistem Louver
yang berbeda dengan memiliki mencegah rusaknya
material organic, penggunaan pada dinding Selatan dibuat untuk struktur bangunan jika
tanaman pada bagian luar memblok sinar matahar. Passive terjadi kebakaran.
bangunan dan shade beberapa sistem juga digunakan untuk Biasanya pemakaian
area pada bangunan mencegah pengendapan. material ini diletakkan
pada area yang memiliki
aktivitas yang padat
LEGENDA
Area publik
Area semipublik
Area privat
LEGENDA
Area publik
Area semipublik
Area privat
LEGENDA
Area publik
Area semipublik
24
STUDI PRESEDEN TIPOLOGI Suvarnabhumi Airpor t
Architect : Jahn
ZONING Location : Bangkok, Thailand
Year : 2006
Terminal Suvarnabhumi Airport terdiri atas 3 lantai (salah satu lantainya merupakan mezanine yang
menghubungkan ke gedung parkir). Tiap lantai dibedakan berdasarkan fungsinya. Pembedaan fungsinya
adalah Gate untuk Departures, Arrivals, dan Arrivals within dimana adanya Bus Broadway di dalamnya. Fungsi
seperti ini sangat baik untuk mengurangi intensitas kepadatan bandara di satu tempat selain itu juga mencegah
keterlambatan penumpang dikarenakan padatnya terminal keberangkatan yang dicampur terminal
kedatangan seperti Terminal 1 Soekarno Hatta Intl Airport.
Berupa jalanan
bertingkat. Gambar di
samping merupakan Jalur
Terminal keberangkatan.
Dibawahnya merupakan
J a l u r t e r m i n a l
Kedatangan.
25
STUDI PRESEDEN TIPOLOGI SITEPLAN
26
STUDI PRESEDEN TIPOLOGI PLANNING
FACILITIES
27
STUDI PRESEDEN TIPOLOGI STRUKTUR ATAP
Gambar4.2:
Bentuk space
f r a m e
Penggunaan Struktur Membran disamping
difungsikan untuk menghemat biaya beserta pola
pembangunan menggunakan struktur Space pembebanan
Frame yang lebih mahal. Selain itu juga menjadi nya
corak bagi tampak Bangunan.
Gambar4.3:
Bentuk space
f r a m e
disamping
beserta pola
pembebanan
nya
28
PULKOVO INTERNATIONAL AIRPORT
STUDI PRESEDEN TIPOLOGI
Lokasi:
Zoning ruang yang saling terhubung pada bandara, Pulkovo VIP International, Pulkovo Airport (LED), Saint
mereeksikan pulau-pulau yang dihubungkan dengan jembatan Petersburg, Russia, 196140
yang terdapat di St. Petersburg
Project Year:
2014
29
Analisis Denah Pulkovo Airport
LEGENDA
30
KRITERIA INCHEON INTERNATIONAL AIRPORT SUVARNABHUMI AIRPORT
Fungsi Sebagai tempat keberangkatan maupun kedatangan Sebagai tempat keberangkatan maupun kedatangan
penumpang dan tempat bersinggahnya pesawat terbang penumpang dan tempat bersinggahnya pesawat terbang
Struktur Menggunakan struktur space frame yang terekspos Menggunakan kombinasi antara struktur space frame
pada bagian interior dan membran
Persyaratan ruang Kelengkapan untuk ruang sudah memadai Kebutuhan untuk ruang sudah memadai
Fasilitas penunjang ATM, money changer, tempat penyewaan ponsel,tempat Wi- area, sim card counter, gedung parkir, shuttle
makan 24 jam, taman, IT Experience Centre, Korean bus, restoran
culture museum, dek observasi, tempat sembahyang,
apotek, skating rink, shower
31
Bentuk yang dipakai pada desain Pulkovo International Airport ini merupakan
bentuk geometri dasar berupa segi empat. Bentuk segi empat memiliki
keuntungan dari segi efektifitas penggunaan ruang untuk menampung kegiatan
yang ada di dalam bandara. Pada fasad, bentuk bandara juga memiliki bentuk
segi empat di kombinasi dengan struktur folded pada bagian atapnya sebagai
struktur utama atap dan elemen estetika
32
TINJAUAN HOTEL TRANSIT
Hotel transit berfungsi sebagai tempat yang
difungsikan untuk transit saat sedang
berpergian dari suatu tempat ke tempat
lainnya. Perbedaan hotel transit dengan hotel
biasanya letaknya yang dekat dengan tempat
transportasi seperti stasiun, terminal dan
airport dan terminal bus antar kota. Setiap
hotel transit didesain khusus bagi mereka yang
membutuhkan tempat akomodasi penginapan
yang didesain khusus sesuai standar
kenyamanan sebuah ruang sementara.
Spesifikasi dan Fasilitas yang harus terdapat pada transit hotel adalah: Transit hotel akan dibangun di kawasan Bandara Kulon Progo. Signage dari transit hotel harus sesuai dengan
kamar tidur hotel menyesuaikan dengan kebutuhan dari kapasitas Batas ketinggian hotel yang diperbolehkan adalah 46 m dari signage yang terdapat pada bandara dan kawasan di
proyek dasar hingga bagian atap paling atas. Hal ini diatur dalam sekitar bandara yang meliputi:
ruang konferensi yang fleksibel aturan tentang ketinggian bangunan yang di sekitar bandara. Identitas nama bangunan
restoran dan bar Jarak hingga 4.000 m ketinggian yang diperbolehkan adalah 46 Identitas nama tenant
lift tamu dan servis m, sedangkan jarak dari lokasi hotel yang direncanakan adalah Transportasi darat dan petunjuk arah lalu lintas
resepsionis dan lobby sekitar 2 km dari runway. Petunjuk keselamatan dan bahaya
meeting room(s) Petunjuk lain yang dibutuhkan
gymnasium/health club
Selain itu, transit hotel juga harus dilengkapi dengan infrastruktur untuk
kendaraan pribadi dan publik, jalur khusus bagi pedestrian menuju ke
terminal bandara serta penataan lansekap.
PARKIR KENDARAAN
Beberapa utilitas yang harus terdapat pada transit hotel dan semua
Akses untuk pejalan kaki akan dilengkapi dengan akses
bagian pendukung hotel:
menuju terminal bus, area taksi, parkir mobil dan terminal
bandara
power supply/electricity
persediaan air
waste water and sewage disposal
peralatan telekomunikasi
pencahayaan
ventilasi dan pendingin buatan
34
PENGGOLONGAN
HOTEL
35
FASILITAS HOTEL BERDASARKAN BINTANG
Fasilitas Bintang 1 Bintang 2 Bintang 3 Bintang 4 Bintang 5 Fasilitas Bintang 1 Bintang 2 Bintang 3 Bintang 4 Bintang 5
Kamar Tidur Min 10 Min 15, Min 30, Min 50, Min 100, Ruang Wajib, min 1 Wajib, min 1 Wajib, min 1 Wajib, min 2 Wajib, min 2
termasuk 1 termasuk 2 termasuk 3 termasuk 4 makan ( 30 m) ( 36 m) ( 75 m) ( 100 m) ( 160 m)
suite room suite room suite room suite room
Fasilitas Linen, Linen,
Penunjang laundry ( 40 laundry ( 40
Ukuran kamar Kamar single Kamar single Kamar single Kamar single Kamar single
m), Dry m), Dry
(termasuk 18 m2, kamar 18 m2, kamar 22 m2, kamar 24 m2, kamar 26 m2, kamar
cleaning ( 30 cleaning ( 30
kamar mandi doube 20 m2 doube 20 m2 doube 26 m2 doube 28 m2 doube 52 m2
minimum)
Fasilitas Pertokoan, Pertokoan,
Bar Wajib Wajib Wajib (25m) Wajib (45m) Wajib (75m) Tambahan kantor biro kantor biro
perjalanan, perjalanan,
drugstore, drugstore,
Function Room Wajib (minimal Wajib (minimal Wajib (minimal
salon serta salon serta
1 buah), pre 1 buah), pre 1 buah), pre
fasilitas fasilitas
Function Function Function
rekreasi, olah rekreasi, olah
(dianjurkan) (wajib), (wajib),
raga dan raga dan
Meeting room Meeting Room
sauna sauna
(perlu), dan (perlu) dan
banquet hall banquet hall
Rekreasi Dianjurkan Dianjurkan Perlu (kolam Wajib (kolam Wajib (kolam ZONASI RUANG PADA HOTEL TRANSIT
min. 1 sarana (kolam renang) renang) dan renang) dan renang) dan
dan ditambah ditambah 2 ditambah 2 dtiambah 2 Lobby Back Ofce
2 sarana lain sarana lain sarana lain sarana lain
Front Ofce Housekeeping
Pelayanan Wajib 1, Wajib 1, Wajib min 3, Wajib min 3, Wajib min 3,
Akomodasi minimal minimal penitipan penitipan penitipan Restaurant Maintenance
penitipan penitipan barang barang barang
barang barang berharga, berharga berharga,
Hall FOH BOH Laundry
berharga berharga money money money
Retail Kitchen
changer, postal changer, postal changer, postal
servis servis servis Meeting Room Mechanical & Electrical
Lavatory
Lobby dan Wajib Wajib Wajib Wajib Wajib
Guest Room
Taman Perlu Perlu Perlu Wajib Wajib
36
PERSYARATAN KESEHATAN
LINGKUNGAN DAN BANGUNAN HOTEL
37
ANALISIS PELAKU KEGIATAN ALUR PELAKU KEGIATAN
PENGUNJUNG
Jenis Pengunjung Hotel (MENGINAP)
Menginap Tamu
Tamu Tamu
Rombongan
Pengunjung Perorangan Pasangan
Tidak Menginap
Datang Parkir Datang Parkir Datang Parkir
Divisi Pembelian/
Pengadaan Barang
PENGUNJUNG
(TIDAK MENGINAP)
Penyedia Jasa
Cleaning Service
Laundry Pengunjung Pengunjung Pengunjung Pengunjung
Layanan Utama Komersial Pertemuan Rekreasi
Room service
Bellboy
Datang Parkir Datang Parkir Datang Parkir Datang Parkir
Resepsionis
Reservasi Kegiatan utama:
Kegiatan utama: Kegiatan utama:
melakukan kegiatan melakukan kegiatan
Karyawan Informasi menikmati Kegiatan utama:
pertemuan, rapat, rekreasi, renang,
fasilitas penunjang melakukan kegiatan
seminar dan tness center dan
Kasir hotel resort komersial
acara yang kegiatan olah raga
dihadiri banyak orang lainnya.
Koki
Istirahat Istirahat Istirahat Istirahat
Barista Toileting Toileting Toileting Toileting
Pramusaji
Pulang Pulang Pulang Pulang
Teknisi
Keamanan
38
Alur Kegiatan Karyawan Alur Kegiatan Pengelola
KARYAWAN
PENGELOLA
39
STUDI PRESEDEN TIPOLOGI L i n x
Arsitek:
H o t e l
OSPA Arquitetura e Urbanismo
Lokasi:
Rio de Janeiro/Galeo - Antnio
TRANSFORMASI Carlos Jobim International
Airport (GIG)
Batas ketinggian bangunan yang ditentukan oleh bandara membuat Setiap lantai pada area kamar hunian dilengkapi dengan Luas:
bangunan yang awalnya direncanakan dengan 1 massa, dibagi ruang housekeeping, lift tamu hotel dan servis, serta 2 7528.0 m2
menjadi 2 massa yang diletakkan berbentuk persegi panjang yang tangga darurat dan 27 unit kamar dengan ukuran kamar
Tahun:
bersebelahan sehingga unit kamar pada hotel bisa ditambah tanpa yang lebih besar pada bagian depan dan belakang hotel.
melanggar batas ketinggian yang ditentukan.
2013
JuMlah Kamar:
162 kamar
Area parkir terletak di lantai dasar dan akses langsung ke lobby. Pada ANALISIS BENTUK
lantai 1 terdapat resepsionis, balkon, restoram dan cafe. Pada area
mezanin, terdapat akses ke teras yang memiliki kolam renang, area Area Kamar Hotel
santai, bar/restoran, gym dan ruang locker. Selain itu juga terdapat
.meeting room pada lantai 1 dan lantai 2.
Area Publik
Hotel ini terdiri dari 2 massa bangunan, 1 massa digunakan
sebagai area publik dan servis, sedangkan 1 massa lainnya
berfungsi sebagai hunian. Kedua massa ini dihubungkan oleh
Denah bangunan Linx Hotel memiliki bentuk geometri jalur penghubung yang terdapat pada 2 lantai pertama.
dasar berupa persegi panjang yang terbagi menjadi 2
massa dengan fungsi yang berbeda. Masing-masing
massa dihubungkan dengan koridor pada lantai 1 dan 2.
40
STUDI PRESEDEN TIPOLOGI
ANALISIS BENTUK
Z O N I N G
Area kamar hotel
Area publik
ANALISIS STRUKTUR
Denah Lantai 1 Denah Lantai 2
Sistem Struktur
Rigid Frame
Denah Lantai 3 Denah Lantai 4-6 Sistem struktur yang diterapkan pada Linx Hotel
adalah Rigid Frame dengan menggunakan kolom
KETERANGAN balok beton bertulang. Material berupa precast
FOH (Lobby, Resepsionis, Restoran, Gym, Kolam Renang, concrete, yang artinya material sudah terbuat lebih
Meeting Room, Toilet Umum, Kamar Hotel, Lift, Koridor) dulu di pabrik dan dibuat modul-modul ruang
sehingga proses pembangunan menjadi lebih cepat
BOH (Housekeeping,Mechanical Electrical, Kitchen, Ofce,
Loading Dock, Toilet Pegawai)
41
STUDI PRESEDEN TIPOLOGI
Z O N I N G
Denah Lantai 3 Denah Lantai 4-6 Denah Lantai 3 Denah Lantai 4-6
KETERANGAN
KETERANGAN
Zona Publik Zona Semi Privat
Alur sirkulasi pengunjung
Zona Privat Alur sirkulasi karyawan
42
STUDI PRESEDEN TIPOLOGI Hilton Hotel
TRANSFORMASI
Bentuk massa yang diputar 45o pada desain hotel Kombinasi kaca dan panel komposit
merupakan cara untuk memguatkan bahwa bangunan ber warna abu-abu dan putih yang
hotel sebagai akhir dari pengulangan bentuk yang menciptakan pola diamond dalam ukuran
terdapat pada Schiphol Airport sekaligus merespon yang besar membuat bangunan ini mudah
bentuk boulevard yang juga memiliki sudut 45o. dikenali.
43
STUDI PRESEDEN TIPOLOGI
Z O N I N G
KETERANGAN
FOH (Lobby, Resepsionis, Restoran, Gym, Kolam BOH (Housekeeping,Mechanical Electrical,
Renang, Meeting Room, Toilet Umum, Kamar Kitchen, Ofce, Loading Dock, Toilet Pegawai)
Hotel, Lift, Koridor)
KETERANGAN
44
KOMPARASI LINX HOTEL HILTON HOTEL
HUBUNGAN RUANG Hubungan antar ruang pada Linx Hotel dibagi menjadi beberapa zoning. Hubungan antar ruang pada Hilton Hotel dibagi menjadi beberapa zoning
Pembagian zoning dipertegas dengan adanya pembagian massa untuk menunjukkan perbedaan fungsi. Zoning tersebut dipertegas dengan
bangunan antara zoning yang bersifat publik dan privat. pembagian massa hotel menjadi 2.
BENTUK
Area Kamar Hotel
STRUKTUR Sistem struktur yang diterapkan pada Linx Hotel adalah Rigid Pada bagian lantai 1 dan 2 yang digunakan sebagai area publik, sistem
Frame dengan menggunakan kolom balok beton bertulang. struktur yang digunakan adalah rigid frame dengan menggunakan kolom
Material berupa precast concrete, yang artinya material sudah dan balok. Sedangkan pada lantai untuk kamar tidur digunakan shear wall
terbuat lebih dulu di pabrik dan dibuat modul-modul ruang sehingga sebagai penopang utama. Beban dari shear wall akan disalurkan menuju
proses pembangunan menjadi lebih cepat ke kolom yang menopang dibawahnya.
45
STASIUN
Fungsi Kereta Api
Stasiun Kereta Api merupakan prasarana kereta api Emplesemen : - Rel kereta Api
sebagai tempat pemberangkatan dan - Fasilitas pengoprasian
pemberhentian kereta api. kereta api
- Drainase
Jenis Stasiun Kereta Api
Bangunan Kereta Api : -Gedung
Stasiun Penumpang : empat keperluan - Fasilitas Pendukung
keberangkatan dan kedatangan penumpang - Peron
Stasiun Barang : tempat keperluan bongkar muat Denisi Komponen Stasiun
barang Bangunan stasiun kereta api adalah bangunan untuk
Stasiun Operasi : tempat pendukung atau sebagi keperluan operasional kereta api yang terdiri dari
penunjang dalam pengioperasian kereta api gedung, instalasi pendukung dan peron.
47
Persyaratan Teknis Bangunan Kereta Api
48
Persyaratan Teknis Bangunan Kereta Api
Lantai peron tidak menggunakan material yang licin. Instalasi Air Persyaratan Operasi
g. Peron sekurang-kurangnya dilengkapi dengan: Fungsi a. Instalasi air bersih
1. lampu; Peralatan, komponen dan instalasi air yang berfungsi untuk Ketersediaan air bersih harus mampu memenuhi
2. papan petunjuk jalur; mensuplai dan mendistribusi air dalam memenuhi kebutuhan operasi stasiun dan kereta api.
3. papan petunjuk arah; dan kebutuhan operasional stasiun dan kereta api Sistem distribusi air bersih dalam bangunan Stasiun
4. batas aman peron. Kereta Api harus memenuhi debit air dan tekanan minimal
Jenis yang disyaratkan.
Persyaratan Operasi a. instalasi air bersih b. Instalasi air kotor
a. Hanya digunakan sebagai tempat naik turun Jaringan penyediaan air umum Pertimbangan jenis air limbah dan/atau air kotor
penumpang dari kereta api Olahan diwujudkan dalam bentuk pemilihan sistem
b. Dilengkapi dengan garis batas aman peron b. instalasi air kotor atau limbah pengaliran/pembuangan dan penggunaan peralatan
Peron rendah, minimal 350mm dari sisi, tepi luar ke as
yang dibutuhkan.
peron Persyaratan Penempatan Pertimbangan tingkat bahaya air limbah dan/atau air
Peron sedang, minimal 600mm dari sisi, tepi luar ke as Ditempatkan di area strategis dan terjangkau dan memenuhi kotor diwujudkan dalam bentuk sistem pengolahan dan
peron persyaratan instalasi air dengan memperhatikan letak tata pembuangannya.
Peron tinggi, minimal 750mm dari sisi, tepi luar ke as ruang gedung yang tidak menggangu pergerakan Air limbah yang mengandung bahan beracun dan
peron penumpang dan operasional kereta api berbahaya tidak boleh digabung dengan air Iimbah
domestik.
Persyaratan Teknis Air limbah yang berisi bahan beracun dan berbahaya (83)
a. Instalasi air bersih harus diproses sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
Sistem air bersih dipasang dengan mempertimbangkan Air limbah domestik sebelum dibuang ke saluran terbuka
sumber air bersih, ualitas air bersih , sistem distribusi dan harus diproses sesuai dengan pedoman dan standar
penampungannya teknis
Standar komponen dan peralatan air bersih sesuai
kententuan di bidang gedung dan bangunan
49
Persyaratan Teknis Bangunan Kereta Api
PROBLEM
50
Persyaratan Teknis Bangunan Kereta Api
51
Persyaratan Teknis Bangunan Kereta Api
52
Persyaratan Teknis Bangunan Kereta Api
Perhitungan Kapasitas
Ruang Transisi NO Jabatan Jumlah
Tiap kereta yang ada dalam rangkaian kereta rel listrik (KRL)
commuter line diketahui memiliki kapasitas maksimal 500 1 Kantor Kepala Stasiun 1
Asumsi Setelah membeli tiket penumpang akan langsung
orang, 128 di antaranya penumpang duduk. Sekali waktu check in. Mesin Check ini dengan sistem Barcode memiliki 2 Bendahara 1
Karena sirkulasi penumpang utama berasal dari bandara, maka waktu pengecekan 2 detik. Total 5 detik sebagai tenggang
kita asumsikan 80% kepadatan berasal dari jalur bandara, waktu. Maka di sediakan 8 Mesin Check In. 3 Wakil Bendahara 1
sedangkan 20 % merupakan penumpang umum(bukan dari
bandara) sehingga pembagian jalur loket efektif. 400 : 5 = 80 orang /loket (Maksimal) 4 Staff Statistik 2
1 loket 2400 detik maksimal (80 orang x 30 detik)
5 Staff Administasi 1
1 Orang beli maksimal 4 tiket.
Waktu beli tiket 30 detik/orang 2400 / 5 detik = 480 orang/mesin 6 Satpam 4
Sehingga 10 menit ada 20 orang yang beli. Maka disediakan 8 mesin check in, sehingga 1 mesin dapat
di lalui 60 orang. 7 Petugas CCTV 2
Jalur bandara 80% orang = 400 orang
8 Kantor Pimpinan Perjalanan Kereta 2
400 : 4 tiket = 100 orang membeli tiket Melampaui kapasitas jalur bandara agar tidak terjadi
100 orang : 20 orang = 5 loket kemacetan saat melakukan check in. 9 1
Resepsionis
12 Penjaga Peron 4
Sehingga Stasiun Bandara memiliki 7 Loket.
13 Dokter 1
14 Cleaning Service 5
15 Sta Check In 8
53
ALUR KEGIATAN
Meeting
Parkir
Bendahara Mengurusi administrasi Mengurus Keuangan Istirahat
Wakil Bendahara keuangan stasiun Datang Area Kantor Mendaftar data keuangan Pulang
Toilet
Meeting
54
ALUR KEGIATAN
Parkir
Mendata penumpang Istirahat
Statistik Urusan pendataan secara Mendata Barang Pulang
statistik Datang Area Kantor Toilet
Meeting
Parkir Mendata Barang
Mendata Barang Istirahat
Petugas Kereta Mengangkut Barang yang diterima Pulang
dan dikirim Datang Mengangkut Barang
Kargo Area Peron Toilet
Parkir
Menjaga keamanan Istirahat
Menjaga keamanan Loket, fasilitas
Satpam Loket, fasilitas umum, Pulang
umum, emplasemen, dan Peron
Datang Area Peron Emplasemen, dan Peron Toilet
55
High Speed Villena Station
STUDI PRESEDEN TIPOLOGI / COOTAR
Konsep Menggunakan 3
konsep utama, yaitu :
1. Rangka pelingkup,
2. Integrasi sistem
3. Optimalisasi konsumsi
energi Skin Tertutup
Skin Berlubang
Stasiun mengambil tempat yang di
Tidak ada Skin
klaim sebagai daerah landmark ,
menggunakan deck yang menutupi
stasiun dan rel keretanya. Penutup ini
merupakan keunikannya, tidak hanya Fasad memiliki estetika grid. Namun tidak grid yang kaku melainkan irama dari
s e ba g a i g a m ba r a n d a r i ko n s e p pelingkup atau skin. Selain untuk estetika, irama pada fasad menjadikan adanya
keberlanjutan. irama cahaya dalam ruangan dan minimalisir panas dan sinar matahari yang masuk.
Kondisi alam dimanfaatkan sebaik mungkin
ZONING
Drop Off ZONA PUBLIK
Enterance Architects : COOTAR
Ruang sewa mobil
Location : 03400 Villena, Alicante, Spain
Loket Pendaftaran Photographs : Miguel de Guzmn
Tenant
Ruang Tunggu
Ruang Service & Toilet
Cafetaria ZONA SEMI PUBLIK
Scanner Tiket
Eskalator & Elevator
Koridor stasiun
http://www.archdaily.com/471498/high-speed-villena-station-cootar
56
STUDI PRESEDEN TIPOLOGI
Permainan cahaya
terdapat pada eksterior
bangunan. Yakni tidak ada
atap yang benar tertutup.
Atap ditopang
Menggunakan Skin
dengan truss baja
baja dengan2 jenis
http://www.archdaily.com/471498/high-speed-villena-station-cootar
57
STUDI PRESEDEN TIPOLOGI The Hague Central Station
Enterance
Area Sirkulasi
Penumpang
Lift Menuju Peron
Rel Kereta Berhenti
Area Tangga Darurat
Peron Atas
Lobby ke Terminal
Elevator Kantor
Kantor Architects : Benthem Crouwel Architects
Location : Kon. Julianaplein 10, 2595 Den
2 Enterance berada dari gedung kantor. Terdiri dari 2 lantai, namum pemotongan plan sesuai dengan dengah kantor. 1 Haag, The Netherlands
lantai stasiun sama dengan 2 lantai kantor. Project Team : Jan Benthem, dkk
LANTAI 1 : Terdiri dari rel kereta yang hanya melayani kedatangan, penumpang bisa langsung keluar melalui enterance. Area : 20000.0 sqm
LANTAI 2 : Melayani keberangkatan dan kedatangan. Peron berada di lantai 2 yang di akses dengan eskalator. Di lantai ini Project Year : 2016
terdapat lobby untuk terminal bus, yang dapat diakses dari lantai 1 dengan esklator. Penumpang di lantai 2 harus turun
The Hague Central Station ditransformasikan menjadi lebih
dulu ke lantai 1 jika ingin ke terminal.
hidup, lebih luas, lebih mudah dikenali (Unique) dimana
http://www.archdaily.com/782706/the- banyak kendaraan umum bertemu dipusat. Yang awalnya
hague-central-station-benthem-crouwel- berupa beton bertulang berubah menjadi kaca dan teknologi
LANTAI KANTOR :
Akses ke kantor menggunakan eskalator
menuju lantai selanjutnya.Tangga darurat Kolom utama terbuat dari baja dengan percabanga belah ketupat yang
untuk kantor berada di sayap kanan dan melebar. Ada 8 kolom yang menumpu. Rangka atap terbuat dari rangka baja
kiri bangunan. Ruang kontrol dan yang berbenuk belah ketupat.
pendataan berbeda massa dengan stasiun
Permainan cahaya yan unik dikarenakan atap ini. Sehingga, tidak
memerlukan listrik saat siang hari.
58
KOMPARASI High Speed Villena Station KESIMPULAN
The Hague Central Station Den Haag
Zona publik
Zona publik ZONA PUBLIK ZONA SEMI PUBLIK
DENAH & ZONING Zona Semi Privat
Zona publik
Zona semi publik
Zona semi publik
Zona semi
ZONA SEMI PRIVATE
publik
Akses Berurutan
59
KOMPARASI High Speed Villena Station KESIMPULAN
The Hague Central Station Den Haag
Iklim kota Villane : gersang dan kering. Iklim kota Den Haag : Sub Tropis (4 Musim). inar Ketinggian ruang membantu ruang
Permainan cahaya berasal dari shading serta serta panas langsung pada ruangan. Motif atap tidak panas.
atap yang berlubang2. Cahaya masuk namun tidak sepenuhnya membawa panas masuk
panas tidak
AREA KANTOR
Kantor Kepala Stasiun 17.8 1 75.4
Bendahara 6.7 1 =
3.66
3
Wakil Bendahara 76 m2
6.7 1
Statistik 6.7 2
6.7 2 4.88 3.2
Administrasi
AREA KEAMANAN
Pos Satpam Meja- Awas 50 x- 150 -
1.1/person
2- 6.15
Meja peralatan 50 x 150 =
Kamar Mandi 90 x 1150 6.2 m2
4.42
Ruang CCTV Kursi 0.8x0.5/table 1.1/person 2 =
Meja & komputer 0.4x0.5/seat 4.5 m2
AREA EMPLASEMENT
Kantor Pimpinan Perjalanan Kursi 0.8x0.5/table 17.8 1 23.32
3.66
Kereta Api (PPKA) Meja & komputer 0.4x0.5/seat =
23.5 m2
4.88
Ruang Tunggu Penumpang Kursi 76.2 x 57.7 685 76.2 76.2 76.2 445.25
=
445.5
57.7
61
Data Arsitek, Neufeurt.
Human dimension
AREA PUBLIK
Resepsionis Meja Kerja 60 x 150 1.1/person 2 4.03
=
4.1 m2
ATM
Ruang Antri 1.5/person 1
0.9/person 5 2.34 + 4.5
=
2.5 m2 + 4.5 m2
Loket
Penjual Tiket Meja & Komputer 1 @4.68
200
Print
=
Kursi
@4.7 m2
180
Ruang Antri 0.3 / person 80 @31.2 m2
8.28 m2
Tiket Online Mesin Tiket 0.60 x 0.60 0.3 / person 20 =
Ruang Antri 8.3 m2
62
17
AREA SERVICE 20
Rak memanjang 0.7x5 0.9/person 3
Gudang Rak memanjang 0.7x4
Rak double 4
2x1x2
5
Cleaning Service room Kursi 14.3 m
1.1/person 5
Janitor =
14.5 m
AREA PERON
Peron Panjang KRL 26 + 5m
ruang berdiri 220 cm min. 88.6 m2
min. 9 x 1.2
Ramp Kemiringan 5%
63
Data Arsitek, Neufeurt.
Human dimension
1.1x0.91 3.72/per 40
Rg toilet Wanita Kamar mandi
91,44
7.24 m2
Wastafel 0.5x0.9
120 100.6
60 60 60
Rg. Toilet Pria Kamar mandi 1.1x0.91 3.72/per 40 7.84 m2
100
Wastafel 0.5x0.9
Urinoir 0.6x1
64
PETA ORIENTASI PETA ADMINISTRASI PETA STRUKTUR RUANG
WILAYAH PERENCANAAN
65
PETA SISTEM JARINGAN PETA SISTEM JARINGAN PETA SISTEM JARINGAN
SUMBER DAYA AIR TELEKOMUNIKASI PRASARANA LAINNYA
66
TEKNIS FASILITAS PERTOLONGAN KECELAKAAN Jenis dan persyaratan kendaraan PKP-PK
PENERBANGAN DAN PEMADAM KEBAKARAN (PKP-PK) DI Setiap bandar udara harus disediakan kendaraan PKP-PK yang jumlah dan jenisnya disesuaikan
BANDAR UDARA dengan jumlah bahan pemadam api yang dipersyaratkan pada kategori bandar udara untuk
PKP-PK. Jenis kendaraan utama PKP-PK dikelompokkan menjadi :
1. Foam Tender
Kategori bandar udara untuk PKP-PK 2. Rapid Intervention Vehicle
Foam tender, dibagi menjadi Rapid Intervention Vehicle, dibagi
Ditentukan berdasarkan panjang keseluruhan dan lebar maksimum badan pesawat udara beberapa tipe : menjadi :
terbesar serta jumlah pergerakannya di bandar udara. Kategori ini terdiri atas 10 kategori yaitu : Foam tender tipe I Combined agent tipe II
Foam tender tipe II Combined agent tipe III
Foam tender tipe III Rapid Intervention Vehicle tipe
Kategori bandar udara Panjang keseluruhan pesawat udara Lebar maksimum badan
IV
untuk PKP-PK (meter) pesawat udara (meter)
67
Jenis dan persyaratan bahan pemadam
Tabel Kebutuhan Minimum Bahan Pemadam Api yang harus
Bahan pemadam api utama yang dipergunakan untuk PKP-PK Disediakan
- protein foam
- aqueous lm forming faom (AFFF)
- uoro protein foam
- lm forming uoro protein (FFFP)
- synthetic foam
- Air
Bahan pemadam api pelengkap yang digunakan untuk PKP-PK
- Karbondioksida (Co )
- Dry chemical powder jenis multi purpose
- Bahan pengganti halon
- Kombinasi ketiganya
Consentrate foam yang dipergunakan sebagai bahan pemadam api utama
PKP-PK
Busa yang dipergunakan untuk bahan pemadam api utama PKP-PK
Bahan pemadam api lengkap
Cadangan yang haru disediakan di setiap bandar udara :
- Bahan kimia pemadam utama dan pelengkap minimum 200% dari jumlah
bahan pemadam yang dibutuhkan sesuai kategori bandar udara untuk
PKP-PK
- Air yang dibutuhkan untuk operasi PKP-PK minimum 400% dari jumlah
Sumber : SNI 03-7067-2005 tentang Teknis fasilitas Pertolongan Kecelakaan
kebutuhan air yang dipersyaratkan sesuai kategori bandar udara
Penerbangan dan Pemadam Kebakaran (PKP-PK) di bandar udara
untuk PKP-PK yang berlaku
Consentrate foam
Bahan pemadam utama dan pelengkap
Pengadaan consentrate foam
Pengadaan consentrate foam yang akan dibeli harus masih memiliki masa
kadaluasa minimum 5 tahun untuk foam kinerja mutu A dan 8 tahun untuk
foam kinerja mutu B
68
DAMPAK PENERBANGAN TERHADAP LINGKUNGAN HIDUP
70
DATA TAPAK
BWonto Boating
Pantai Glagah
71
DATA TAPAK
SIRKULASI KENDARAAN
Jalan lingkungan didalam
site yang hanya bisa
dilewati motor. Lalu lintas
minim
Jalan Wates - Purworejo menjadi
jalan utama menuju lokasi tapak.
Kendaraan bus dan mobil pribadi
mendominasi jalan. Lalu lintas
kendaraan cukup tinggi.
Jalan Wates - Purworejo
72
DATA TAPAK
73
DATA TAPAK
View kearah site yang paling potensial berada di Jalan Water - Purworejo
karena langsung berbatasan dengan site dan juga merupakan akses utama
VIEW TO SITE menuju site
View yang cukup potensial kearah site berada pada Jalan Daendels yang
langsung terhubung ke arah site.
74
DATA TAPAK
S
I
N ANGIN
A
Arah angin berasal dari arah
R Selatan-Utara sehingga perletakan
massa bangunan diletakkan
M mengahadap arah datangnya angin
A kecuali pada bangunan hotel
karena arah hotel menghadap arah
T
Timur.
A U
H
A
Zoning Terminal Zoning Stasiun Zoning Hotel
R U
I
Jalan utama untuk masuk ke site
Zoning Terminal Zoning Stasiun Zoning Hotel Bandara dan jalan ini
merupakan jalur lalu lintas
S kendaraan bermotor
Perletakan massa bangunan pada lokasi site dipengaruhi I
oleh salah satu faktor dari sinar matahari. Massa Jalan dimana terdapat permukiman
bangunan terminal diletakkan dekat dengan sisi pantai
R
warga dan jalan ini hanya dapat
karena pengaruh sinar matahari tidak banyak masuk ke K dilewati oleh kendaraan beroda
dalam bangunan. Akan tetapi pemanfaatan sinar matahari U dua dan bagi pejalan kaki
akan dimanfaatkan sebesar-besarnya pada sisi Timur dan L Merupakan jalan besar dimana
Barat dengan meletakkan ruang-ruang publik. Pada bagian A banyak sekali kendaraan seperti
stasiun akan langsung mendapatkan cahaya matahari dari truk yang lewat
arah Timur dan Barat sedangkan bangunan hotel menghadap
S
langsung kearah Timur. I
Jalan Pantai Selatan dimana
Zoning Terminal terdapat banyak tambak di sisi
U sebelah Utara serta permukiman
Zoning Stasiun warga dan jalan ini tidak dapat
Zoning Hotel dilewati oleh kendaraan beroda 4
75
Foto SURVEY TAPAK
76
Patok Untuk Pembangunan Bandara
DESIGN GUIDELINE
DESKRIPSI PROYEK FASILITAS PENDUKUNG AIRPORT CITY
SARANA TRANSPORTASI TERPADU
Proyek New Yogyakarta International City yang akan dibangun di Kecamatan Temon, Kabupaten
Kulon Progo, DIY merupakan airport yang akan menggunakan konsep airport city. Airport city adalah
sebuah kawasan dimana bandara tidak lagi berdiri sendiri sebagai sebuah tempat yang menyediakan
jasa transportasi udara, namun juga terdapat beberapa sarana transportasi lainnya dan didukung oleh
beberapa fasilitas penunjang seperti hotel untuk melengkapi kebutuhan airport city sebagai sebuah
kota dengan sarana transportasi terpadu.
Pada perancangan kawasan bandara ini, bangunan yang akan didesain berupa terminal bandara,
stasiun LRT dan Transit Hotel. Bandara New Yogyakarta International Airport ini direncanakan dapat
menampung hingga 20 juta penumpang pada 20 tahun kedepan. Stasiun LRT dapat menampung
hingga 500 penumpang sekali jalan sehingga dalam satu hari diperkirakan dapat menampung hingga
20.000 penumpang per hari. Untuk transit hotel, jumlah kamar yang tersedia adalah sebanyak 140 Stasiun LRT Shuttle Bus
kamar hotel yang dilengkapi dengan berbagai fasilitas lainnya seperti, meeting room, swimming pool,
multipurpose room, laundry, restoran, coee shop dan gym.
TUJUAN
Kawasan Bandara New Yogyakarta International Airport ini dibangun dengan tujuan untuk
meningkatkan jumlah wisatawan yang datang ke Yogyakarta dengan prediksi 20 juta
wisatawan/tahun pada 20 tahun mendatang dengan menyediakan berbagai sarana transportasi Rent Car
yang terpadu dan berbagai fasilitas lain, seperti hotel transit RETAIL
SASARAN
Sasaran dari pembangunan kawasan Bandara New Yogyakarta International Airport adalah untuk
meningkatkan jumlah wisatawan yang akan datang ke Yogyakarta hingga 20 juta penumpang per
tahun pada 20 tahun kedepan baik dari dalam negeri maupun mancanegara
COMFORTABLE
Menyediakan kenyamanan bagi
seluruh penumpang yang datang
77
KAPASITAS
KAPASITAS PENUMPANG KAPASITAS APRON
KAPASITAS PROYEK STASIUN KERETA API
Proyek New Yogyakarta International Airport yang akan Berdasarkan rencana pengembangan proyek New Yogyakarta Prediksi Kapasitas Stasiun Bandara NYIA
dibangun di Kabupaten Kuluonprogo direncanakan dapat International Airport, direncanakan pada pembangunan tahap I Memiliki kapasitas 20 Juta/ tahun
menampung penumpang dengan kapasitas hingga 20 juta (2020-2031), bandara akan dilengkapi dengan 35 apron (parkir 20 juta : 365 hari = 54.795 penumpang / hari
penumpang pada 20 tahun mendatang. Oleh sebab itu, desain pesawat). Setelah itu, pada proses pembangunan tahap II akan
bandara yang akan diajukan harus dapat memenuhi kebutuhan dilakukan penambahan luas terminal dan apron sebanyak 10 Jika kereta datang setiap 30 menit sekali, maka dalam 1 hari ada 40
penumpang di masa mendatang. Berikut adalah prediksi jumlah apron, sehingga total menjadi 45 apron. (opearsional mengikuti bandara) keberangkatan maka
penumpang pesawat yang datang dan pergi selama 1 tahun jika 54.795 : 40 = 1370
diasumsikan penumpang mencapai 20 juta per tahun.
1370 : 50% rasio penumpangdari bandara = 685 penumpang sekali
Kapasitas 20 juta jalan.
penumpang
Datang Berangkat
10 juta/tahun 10 juta/tahun
833.333/bulan 833.333/bulan Jika menggunakan rasio penumpang per hari dengan jumlah
kamar yang tersedia, maka didapatkan angka rasio 1 : 200.
Sedangkan, untuk lot parkir mobil menggunakan rasio 1 : 5.
78
Orchad Hotel Bandara Soekarno