Anda di halaman 1dari 81

DEFINISI PROYEK

DESKRIPSI PROYEK
ANALISA TIPOLOGI
DEFINISI AIRPORT
KRITERIA AIRPORT
STUDI PRESEDEN
STUDI KOMPARASI

DEFINISI HOTEL
KRITERIA HOTEL
STUDI PRESEDEN
STUDI KOMPARASI

DEFINISI STASIUN KERETA


KRITERIA STASIUN KERETA
STUDI PRESEDEN
STUDI KOMPARASI
DATA TAPAK
MAKRO
MIKRO
DESIGN GUIDELINE
the leaves the CITY
the CITY follows the
the becomes the CITY
KRITERIA AIRPORT CITY
Airport City harus menyediakan tempat yang
tidak berkaitan dengan dunia penerbangan,
guna untuk berkompetisi dengan Airport
lainnya baik yang modern maupun tradisional
Sektor komersial harus terjangkau dari
segala arah, lebih tepat jika berada di daerah
yang memiliki tingkat aksesibilitas yang
tinggi
M e n i n g k a t k a n P i n t u ke b e r a n g k a t a n
penumpang maupun kargo barang
Airport menyediakan pelayanan jasa sebagai
magnet bisnis diperuntukkan bagi pengguna
jasa. Pada umumnya berupa:

1. Coffee Break Shop


2.Restaurant & Food Retail
3.Entertainment center & Cultural
4.Hotel & Accomodation
5.Bank & Money exchanges
6.Convention & Exhibition Centre
7.Free Trade Zones
8.Business Office Centre
9.Daycare
10.Factory Outlet Store
11.Leisure, Recreation & Fitness
12.Logistics & Distributions
13.Catering & Food Services
14.Healthcare

1
AIRPORT CIT Y
Airport sama seperti Kota tidak akan pernah
statis. Pertumbuhannya mengikuti bentuk dan
fungsinya. Yang pada awalnya hanya dimengerti
sebagai tempat untuk penerbangan dimana terdapat
terminal, Control Tower, Hangar, Runway. Lalu seiring
perkembangannya pada abad 21 Airport disibukkan
dengan kegiatan Pengguna jasanya.

Pada akhirnya pengembang fasilitas Penerbangan


mulai membuka tempat-tempat komersial untuk
mendukung fasilitas yang ada di dalam Airport itu
sendiri
2
DESKRIPSI PROYEK
Bandara Adisutjipto merupakan Bandara Internasional yang berada di Yogyakarta dimana dahulu Sangat mendesak (kebutuhan bandara baru), pesawat sering diputar-
Bandara ini merupakan tempat pelatihan Angkatan Udara. Bandara Adisucipto menjelma putar dulu sebelum mendarat," ujar Humas Kantor Proyek Pembangunan
menjadi bandara internasional pada tanggal 21 Februari 2004. Namun sekarang Kondisinya tidak Bandara New Yogyakarta International Airport Aryadi Subagyo
mampu menampung penumpang dan penerbangan yang makin hari makin meningkat. mengatakan di Yogyakarta pada Rabu 24 Juni 2015. "Kenapa? Karena
parking stand di sini ada 7, kalau ada pesawat yang terlambat ini satu
Menurut Jiri Petrak dan Karl Peter (Yogyakarta Airport Development Study, 2009: 17-18) beberapa posisi harus nunggu kosong. Nah ruang tunggu ini di udara adalah di
kelemahan Bandara Adi Sucipto Yogyakarta saat ini adalah sekitar Wates," imbuh dia

1. Jika Kapasitas Meningkat Tidak mungkin untuk pengembangan di sekitar bandara karena
berada
di wilayah padat penduduk;

Kepadatan Antrian Bandara Adisutjipto


Naiknya kondisi ekonomi masyarakat menengah di Indonesia beberapa tahun terakhir ini
meningkatkan nilai konsumerisme yang juga berimbas pada tuntutan mobilitas dan akses
yang semakin tinggi.

Peningkatan ekonomi ini diperkirakan akan mendatangkan lebih banyak masyarakat. Dilihat
dari aspek penduduk tidak tetap, jumlah kunjungan ke Yogyakarta rata rata meningkat
sebesar 5.87%1 setiap tahunnya dan diperkirakan akan terus berkembang. Sedangkan di sisi
lain penduduk tetap juga diproyeksikan untuk terus meningkat dari total 3,5 juta pada tahun
2012 hingga 3,7 juta pada tahun 2021.

Bandara sebagai salah satu pintu gerbang penghubung arus masuk maupun keluar dari
Yogyakarta tentunya memiliki nilai vital dalam pengembangan kota selanjutnya.

2. Landasan Pacu yang pendek yaitu 2200 m (min2500 m) dan tidak mungkin di
perpanjang lagi karena penduduk dan masalah geogras.

(3) Tidak adanya paralel taxiway sehingga menyebabkan kepadatan antrian pesawat yang
akan take off maupun akan landing;

(4) Apron yang ada saat ini tidak mampu menampung pesawat yang berukuran
besar/Airbus untuk mengakomodasi jumlah penumpang yang sudah diproyeksikan; 3
DESKRIPSI PROYEK Tujuan dibangunnya New Yogyakarta Internationl Airport adalah

Tujuan secara Makro


1. Mengatasi Kepadatan Penumpang Bandara Adisutjipto yang di prediksi hingga 20
terminal bandar udara dapat digambarkan sebagai jembatan yang menghubungkan antara juta/tahun
pesawat terbang dengan daerah tujuan. Selain itu, juga dapat digambarkan sebagai 2. NYIA sebagai representasi gerbang dan simbol identitas wilayah Yogyakarta terutama
daerah Kulon Progo.
gerbang karena menjadi pintu masuk utama bagi setiap penumpang yang memasuki
wilayah administratifnya.
Tujuan Secara Mikro
1. Menjadi central Airport city yang mempu mengembangkan potensial komersial di
Secara tidak langsung, terminal bandar udara memiliki fungsi ganda yaitu sebagai ruang
dalamnya.
tunggu penumpang sekaligus simbol identitas wilayah yang representatif. 2. Penataan sirkulasi ruang agar mudah dibaca agar tidak terjadi penumpukan
penumpang
Bandar Udara Internasional Kulon Progo merupakan gerbang utama jalur udara untuk
memasuki wilayah Yogyakarta. Hendaknya dapat menjadi representasi dan
wajah bagi Daerah Istimewa Yogyakarta

Sirkulasi Penumpang Bandara Kuala Namu Medan

Sasaran Yang ingin di capai

Sasaran Makro :
1. Mengembangkan aksesibilitas transportasi udara baik domestik maupun mancanegara.

Sasaran Mikro :
1. Mengembangkan kawasan bandara yang merepresentasikan budaya lokal.
2. Menciptakan Bandara sebagai central airport city dalam mendukung fungsi transportasi
Tampak Depan Bandara Adisutjipto pendukung(stasiun, shuttle) dan fungsi komersil
Selain representasi dalam bentuk, pendekatan yang diambil juga digunakan sebagai acuan
dalam mengatur tata ruang dalam bangunan terminal. Tata ruang dalam yang dimaksud
mencakup ruang kegiatan bagi penumpang pesawat udara, aliran bagasi, maupun alur
kegiatan pengelola bandara. Dengan demikian, diharapkan akan terjadi keharmonisan
sirkulasi kegiatan manusia.

Pengembangan Airport City Bandara Kuala Namu 4


DESKRIPSI PROYEK
Berdasarkan perhitungan tersebut didapatkan bahwa dalam 1
KAPASITAS PROYEK TERMINAL hari terdapat kurang lebih 27.777 penumpang. Jika jam operasi
penerbangan berlangsung selama 20 jam, maka setiap jam
KAPASITAS PENUMPANG diperkirakan terdapat total 2778 penumpang datang dan
berangkat.
Proyek New Yogyakarta International Airport yang akan dibangun di
Kabupaten Kuluonprogo direncanakan dapat menampung
penumpang dengan kapasitas hingga 20 juta penumpang pada 20
tahun mendatang. Oleh sebab itu, desain bandara yang akan
diajukan harus dapat memenuhi kebutuhan penumpang di masa
mendatang. Berikut adalah prediksi jumlah penumpang pesawat
yang datang dan pergi selama 1 tahun jika diasumsikan
2778 passengers
penumpang mencapai 20 juta per tahun.

Kapasitas 20 juta KAPASITAS APRON


penumpang
Berdasarkan rencana pengembangan proyek New Yogyakarta
Asumsi 50% datang, 50%
International Airport, direncanakan pada pembangunan tahap I
berangkat (2020-2031), bandara akan dilengkapi dengan 35 apron (parkir
pesawat). Setelah itu, pada proses pembangunan tahap II akan
dilakukan penambahan luas terminal dan apron sebanyak 10
apron, sehingga total menjadi 45 apron.

Datang Berangkat

10 juta/tahun 10 juta/tahun

833.333/bulan 833.333/bulan

27.777/hari 27.777/hari

5
BANDAR UDARA Faktor-faktor yang mempengaruhi letak bandar udara, yakni : FUNGSI BANDAR UDARA
Tipe pengembangan sekitarnya
Bandar udara adalah suatu tempat di darat, di Kondisi-kondisi atmosfer meteoreologi
Kemudahan untuk dicapai dengan transportasi darat
laut, atau di air dimana pesawat udara dapat
Ketersediaan lahan
mendarat menurunkan atau mengangkut
Adanya bandar udara yang lain dan ketersediaan ruang
penumpang dan barang, perbaikan, atau angkasa dalam daerah tersebut
pemeliharaan juga pengiriman bahan bakar dan Halangan sekeliling
kegiatan lainnya. Keekonimisan biaya konstruksi
Ketersediaan utilitas
Keeratan (proximity) dengan permintaan aeronotika

6
FAKTOR YANG MEMPENGARUHI UKURAN BANDAR UDARA
1. Karakteristik prestasi dan ukuran pesawat terbang yang akan
menggunakan pesawat tersebut
2. Volume lalu lintas yang dihadapi
3. Kondisi-kondisi meteorologi
4. Ketinggian tapak bandar udara

AKTIVITAS BANDAR UDARA


Secara umum, fungsi bandar udara sama dengan terminal, yakni :
Tempat pelayanan bagi keberangkatan/kedatangan pesawat
Untuk bongkar/muat barang atau naik/turun penumpang
Tempat perpindahan (interchange) antar moda transportasi
udara dengan moda transportasi yang sama (transit) atau dengan
moda yang lainnya.
Tempat untuk penyimpanan barang selama pengurusan
dokumen
Sebagai tempat pengisian bahan bakar, perawatan, dan
pemeriksaan kondisi pesawat sebelum dinyatakan layak untuk
terbang

KARAKTERISTIK PESAWAT TERBANG KOMERSIAL


No Pesawat Pabrik Bentang Sayap Panjang badan Muatan maksimum Panjang landasan
Pesawat pesawat penumpang pacu (m)

Penerbangan secara teratur dan tetap 1. DC-9-32 Dounglas 28,45 36,37 115-127 2.286,00

pada jalur-jalur tertentu untuk 2. DC-9-50 Dounglas 28,45 40,23 130 2.164,08
mengang kut penumpang, barang, 3. DC-8-61 Dounglas 45,24 57,12 196-256 3.352,20
dan pos
4. DC-8-62 Dounglas 45,24 46,16 189 3,505,20

5. DC-8-63 Dounglas 45,24 57,12 196-256 3,627,12

6. DC-10-10 Dounglas 47,35 55,55 270-345 2.743,20


Penerbangan sewaktu-waktu pada
7. DC-10-30 Dounglas 49,17 55,34 270-345 3.352,80
jalur-jalur yang diperlukan untuk
8. B-737-200 Boeing 28,35 30,48 86-125 1.706,88
pengangkutan penumpang,
barang,dan pos termasuk 9. B-727-200 Boeing 32,92 46,69 134-163 2.621,28

penerbangan carteran 10. B-720 B Boeing 39,88 41,68 131-149 1.859,28

7
KARAKTERISTIK PESAWAT TERBANG KOMERSIAL FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERENCANAAN
No Pesawat Pabrik Bentang Sayap Panjang badan Muatan maksimum Panjang landasan
BANDAR UDARA
Pesawat pesawat penumpang pacu (m)
Rencana induk bandar udara Penentuan ukuran dan lokasi tapak
11. B-707-120 B Boeing 39,88 44,23 137-174 2.286,00 merupakan suatu konsep mengenai yang tepat untuk sebuah bandar
12. B-707-320 B Boeing 43,41 44,64 141-189 1.859,28 pengembangan dari suatu bandar udara dipengaruhi oleh beberapa
13. B-747 B Boeing 59,66 69,85 362-490 2.286,00
udara. Rencana induk ini merupakan faktor :
pedoman bagi : 1. Tipe pengembangan daerah
14. B-747 SP Boeing 59,66 53,62 288-364 2.087,88
1. Pengembangan fasilitas-fasilitas fisik sekitarnya
15. L-1011 Lockheed 47,35 53,75 256-330 2.286 dari suatu bandar udara 2. Kondisi-kondisi atmosfer dan
16. Corovele B Aerospatiale 34,29 32,99 86-104 2.087,88 2. Pengembangan lahan di dan sekitar meteorologi
17. Trident 2E Hawker- 29,87 34,98 82-115 2.286,00 bandar udara 3. Kemudahan untuk dicapai dengan
Siddeley
3. Penetapan kebutuhan jalan masuk transportasi darat
18. BAC-111-200 British-Aircra 26,97 28,10 65-79 2.087,88 4. Menetapkan pengaruh-pengaruh 4. Ketersediaan lahan untuk
19. Supe VC-10 British-Aircra 42,67 52,32 100-163 2.499,36
konstruksi dan operasi-operasi perluasan
bandar udara terhadap lingkungan 5. Adanya bandar udara yang lain dan
20. A-300 Airbush 44,83 53,62 225-345 1.981,10
Industrie 5. Penetapan kelayakan ekonomis dan ketersediaan ruang angkasa dalam
21. Concorde British Aircra 25,55 61,65 108-128 3.429,00
keuangan dari pengembangan- daerah tersebut
Aerospatial pengembangan yang diajukan 6. Halangan sekeliling
22. Mercure Dassault 30,53 33,99 124-134 1.981,20 6.Penetapan jadwal prioritas dan 7. Keekonomisan biaya konstruksi
23. Ilyushin-62 U.S.S.R 43,21 53,11 168-186 3.249,17
pentahapan bagi perbaikan- 8. Ketersediaan utilitas
perbaikan yang diajukan dalam 9. Keeratan dengan oermintaan
24. Tupolev 37,54 47,90 128-158 2.100,07
rencana induk aeronotika
Sumber : Ir. Heru Basuki, 1986, Merancang Merencana Lapangan Terbang

PERSYARATAN BANDAR UDARA


Penentuan ukuran dan lokasi tapak yang tepat untuk sebuah bandar udara
INTERNASIONAL dipengaruhi oleh beberapa faktor :
Secara umum, persyaratan pada bandar udara 1. Tipe pengembangan daerah sekitarnya
bertaraf internasional memiliki kesamaan standar 2. Kondisi-kondisi atmosfer dan meteorologi
dengan bandar udara yang hanya memfasilitasi 3. Kemudahan untuk dicapai dengan transportasi darat
rute-rute domestik, namun terdapat beberapa 4. Ketersediaan lahan untuk perluasan
perbedaan mendasar pada beberapa bagian 5. Adanya bandar udara yang lain dan ketersediaan ruang angkasa dalam
fasilitas penunjang di dalam bandar udara. Bandar daerah tersebut
udara dengan operasi-operasi penerbangan 6. Halangan sekeliling
operasional membutuhkan ruangan untuk 7. Keekonomisan biaya konstruksi
memeriksa penumpang. Selain itu, ukuran landasan 8. Ketersediaan utilitas
pacu bandar udara internasional juga memiliki 9. Keeratan dengan oermintaan aeronotika
batas minimal yakni +3,6 km. Hal ini dimaksudkan
agar bandar udara dapat didarati oleh pesawat-
pesawat berbadan lebar
8
KONFIGURASI BANDAR UDARA
1. LANDASAN PACU (RUNWAY) 2. LANDASAN HUBUNG (TAXIWAY)
Landasan pacu (runway) merupakan tempat pesawat untuk take-off Landasan hubung (taxiway) merupakan jalan masuk dari landasan pacu ke
dan landing. Perancangan landasan pacu dipengaruhi oleh faktor daerah terminal dan hanggar pemeliharaan atau sebaliknya. Landasan
yang terkait dengan alam : hubung harus diatur sedemikian rupa agar pesawat yang bergerak di
Arah hembusan dan perputaran angin landasan pacu tidak terganggu oleh pesawat yang bergerak perlahan di
Bentuk dan luasan tapak pada bandar udara landasan hubung. Landasan hubung juga harus memiliki jarak yang
terpendek antara terminal dengan landasan pacu.

Kongurasi Landasan Hubung (taxiway)


Sumber : Robert Horonjeff, Perencanaan dan Perancangan
Bandar Udara jilid I

Kongurasi Landasan Pacu (runway)

Sumber : Robert Horonjeff, Perencanaan


dan Perancangan Bandar Udara jilid I.
p.154

9
3. APRON TUNGGU (HOLDING APRON) DAN HOLDING BAY 4. APRON
Apron tunggu adalah tempat yang Holding Bay adalah apron Apron merupakan tempat parkir pesawat yang terletak tepat di depan pintu masuk
diperuntukkan bagi pesawat untuk pemanasan yang relatif kecil yang (gate). Untuk jumlah apron biasanya sesuai dengan jumlah pintu masuk (gate) yang ada
sebelum take off atau pesawat dapat melakukan ditempatkan pada suatu pada gedung terminal. Terdapat beberapa pertimbangan dan perencanaa apron yaitu :
penantian/mendahului untuk mendapatkan tempat yang mudah dicapai di Menyediakan jarak paling pendek antara landas pacu dan tempat pesawat berhenti.
efisiensi gerakan permukaan pesawat (Sumber : bandar udara untuk parkir Memberikan keleluasaan pergerakan pesawat untuk melakukan manuver sehingga
Persyaratan Teknis Pengoperasian Bandar Udara pesawat sementara. Holding dapat mengurangi penundaan
2006). Apron tunggu diposisikan pada ujung- bay hanya digunakan jika pintu Memberikan cukup cadangan daerah pengembangan yang dibutuhkan jika nantinya
ujung landasan pacu dan sebaiknya Apron masuk (gate) terpakai semua, terjadi peningkatan permintaan penerbangan atau perkembangan teknologi
tunggu memiliki ruang yang cukup sehingga satu hal ini biasa terjadi pada jam- pesawat
pesawat dapat melewati pesawat yang lain. jam sibuk. Meminimalkan dampak lingkungan

URAIAN PENGGOLONGAN PESAWAT

I II III IV V VI

1. Dimensi Pesawat

a. Slef taxing (45" taxing)

Panjang (m) 40 40 70 70-85 70-85 70-85

Lebar (m) 25 25 55 55-80 55-80 55-80

b. Nose In

Panjang (m) - - 95 190 190 190

Lebar (m) - - 45 70 70 70

c. Clearence antar pesawat dengan 3 3 4,5 4,5 4,5 4,5


Kongurasi apron tunggu (holding apron) pesawat di apron
Sumber : Robert Horonjeff, Perencanaan dan Perancangan
Bandar Udara jilid I 2. Slope/kemiringan

a. Di tempat pesawat parkir, maksimum 1< 1< 1< 1< 1< 1<

b. Di daerah pemuatan bahan bakar + 1/2 + 1/2 + 1/2 + 1/2 + 1/2 + 1/2
pesawat

10
TERMINAL BANDAR UDARA
Daerah terminal adalah daerah pertemuan utama
antara lapangan udara (airfield) dan bagian bandar
udara lainnya. Daerah ini meliputi fasilitas-fasilitas untuk
Pada dasarnya, waktu di terminal semakin kecil adalah pemrosesan penumpang dan bagasi, penanganan
semakin bagus karena dengan demikian maka sarana barang angkutan (cargo), dan kegiatan administrasi,
transportasi tersebut sedang bergerak dan melaksanakan operasi dan pemeliharaan bandar udara
fungsinya.
SISTEM TERMINAL PENUMPANG
Terdapat 3 tahapan dalam sistem sirkulasi pada
bandar udara :
Bagian Jalan masuk (Access Interface)
Pada bagian ini, penumpang diarahkan masuk ke
komponen Passenger-Processing untuk keperluan
perjalanannya. Cara-cara sirkulasi, menunggu
pemberangkatan, menaikkan dan menurunkan
Dalam pengoperasian terminal, jenis operasi dan fasilitas
penumpang adalah komponen dari aktivitas para
tergantung pada jenis lalu lintas yang menggunakan
penumpang
terminal, dalam hal ini diperhatikan untuk fasilitas bagi
angkutan barang dan angkutan penumpang
Sistem Pemrosesan (processing)
Bagian diaman penumpang diproses untuk
mempersiapkan pemberangkatan atau mengakhiri
perjalanan. Aktivitas yang terutama adalah mengurus
tiket, menyerahkan barang-barang bawaan untuk
diperiksa, pengambilan barang-barang bawaan, dan
pemeriksaan lainnya

Pertemuan dengan pesawat (flight interface)


Tempat penumpang dipindahkan dari proses
Dalam terminal, biasanya terdapat bagian yang melakukan komponen (processing-component) ke pesawat
pemeriksaan dokumen perjalanan, seperti paspor, terbang. Aktivitas yang ada di sini meliputi
dokumen pengiriman barang, dll pengumpulan, untuk pemindahan keadaan dari
pesawat, menaikkan ke pesawat dan menurunkannya

11
TERMINAL BANDAR UDARA

A. Access Interface

Meliputi :
Pelataran depan untuk penumpang naik dan turun dari kendaraan, yang menyediakan posisi bongkar muat bagi kendaraan untuk
menuju atau meninggalkan gedung terminal.
Fasilitas parkir mobil yang menyediakan tempat parkir untuk jangka pendek dan jangka panjang bagi penumpang dan pengunjung
serta fasilitas-fasilitas untuk mobil sewaan, angkutan umum, dan taksi
Jalan yang menuju pelataran terminal, pelataran parkir dan jaringan jalan umum dan jalan bebas hambatan.
Fasilitas untuk menyeberangi jalan bagi pejalan kaki,termasuk terowongan, jembatan, dan pelataran otomatis yang memeberikan
jalan masuk antara fasilitas terminal dan gedung terminal
Jalan lingkungan dan lajur bagi kendaraan pemadam kebakaran yang menuju ke berbagai fasilitas dalam terminal dan ke tempat-
tempat fasilitas bandar udara lainnya seperti tempat penyimpanan barang, tempat truk pengangkut bahan bakar, kantor pos, dan lain-
12
lain
TERMINAL BANDAR UDARA

B. Processing
Meliputi fasilitas :
Tempat pelayanan tiket dan kantor yang digunakan untuk penjualan tiket, lapor masuk bagasi, informasi penerbangan serta fasilitas administratif
Ruang pelayanan terminal yang terdiri dari daerah umum dan bukan umum, fasilitas untuk penumpang dan pengunjung, tempat perbaikan truk, ruangan
untuk menyiapkan makanan serta gudang bahan makanan dan barang-barang lain
Lobi untuk sirkulasi penumpang dan ruang tunggu bagi tamu
Daerah sirkulasi umum bagi penumpang dan pengunjung,terdiri dari daerah-daerah seperti tangga, eskalator, lift, dan koridor
Ruangan untuk bagasi yang tidak boleh dimasuki oleh umum, untuk mensortir dan memproses bagasi yang akan dimasukkan ke bagasi
Ruangan bagasi yang digunakan untuk memproses bagasi yang dipindahkan dari satu pesawat ke pesawat lain, dari perusahaan penerbangan yang sama
atau berbeda
Ruangan bagasi yang digunakan untuk menerima bagasi dari pesawat yang tiba dan untuk menyerahkan bagasi kepada penumpang
Daerah pelayanan dan administrasi bandar udara yang digunakan untuk manajemen, operasi, dan pemeliharaan bandar udara
Fasilitas pelayanan pengawasan federal yang merupakan daerah untuk memproses penumpang yang tiba pada penerbangan internasional dan yang
kadang-kadang digabungkan sebagai bagian dari elemen penghubung
13
TERMINAL BANDAR UDARA

C. Flight Interfere

Meliputi fasilitas :
Ruang terbuka (concourse), untuk sirkulasi menuju ke ruang tunggu keberangkatan, yang digunakan
penumpang untuk menunggu keberangkatan
Ruang keberangkatan yang digunakan penumpang untuk menunggu keberangkatan
Peralatan keberangkatan penumpang yang digunakan untuk naik dan turun dari pesawat, dari dan ke
ruang tunggu keberangkatan
Ruang operasi perusahaan penerbangan yang digunakan untuk pengawai, peralatan, dan kegiatan-
kegiatan yang berhubungan dengan kedatangan dan keberangkatan pesawat.
Fasilitas-fasilitas keamanan yang digunakan untuk memeriksa penumpang dan bagasi serta memeriksa
jalan masuk untuk umum yang menuju ke daerah keberangkatan penumpang
Daerah pelayanan terminal yang memberikan fasilitas kepada umum, dan daaerah-daerah bukan untuk Denah Pemeriksaan Umumnya
Sumber : Robert Horonjeff 1993, Perencanaan dan
14
umum yang digunakan untuk operasi, seperti gedung untuk pemeliharaan dan utilitas Perancangan Bandar Udara Jilid 2", p.21
Terdapat pula fasilitas penunjang lainnya, yaitu :
1. Restoran, kios-kios yang menjual surat kabar,
majalah, dan rokok
2. Toko-toko yang menjual obat, cinderamata,
pakaian, dan bunga
PENDUKUNG TERMINAL BANDAR UDARA
3. Tempat gunting rambut dan menyemir sepatu
4. Meja pelayanan untuk persewaan mobil dan
perusahaan asuransi penerbangan
4. Meja pelayanan untuk persewaan mobil dan
perusahaan asuransi penerbangan
5. Lemari sewa untuk menyimpan barang dan
pakaian untuk umum serta telepon umum
6. Kantor-kantor pos baik yang otomatis maupun
yang dilayani oleh petugas
7. Tempat hiburan dan mesin permainan yang
menggunakan koin
8. Toilet untuk umum dan tempat perawatan bayi

STANDAR JUMLAH DAN LUAS AREA


TERMINAL BANDAR UDARA
Tabel Standar Ukuran Hall Tabel Standar Luas
Keberangkatan Check In Area

Ukuran Luas Hall Ukuran Jumlah Check In


Terminal Keberangkatan (m2) Terminal Area (m2)

Kecil 132 Kecil <16

Sedang 132-265 Sedang 16-33

Menengah 265-1320 Menengah 34-165

Besar 1321-3960 Besar 166-499

Tabel Standar Jumlah Unit


Kebutuhan Security Gate

Ukuran Jumlah Security


Terminal Gate (unit)

Kecil 1

Sedang 1

Menengah 2-11

Besar 5<

15
People at home
or ofce
Deplaning International
Passenger
Schedule Departure to airport
motivation Deplaning
passenger
Route decision
Nationals Alien

Airport entrance Terminating


Greeters Transfer Information
passenger Public Public
Airline decision health health

Rent-A- Baggage Intraline Interline Immigration


To curb car Claim Transfer Transfer passport control

Bag curb Valet parking Continue per enplaning Baggage Claim


To parking
check at curb Curb passenger ow

Long term Short term U.S. Customs


parking parking
Rental Valet Privat Public Long term
pick-up pick-up vehicles Transportation parking
Rent-A-Car Greeters Information
Intraline Entry to Interline
transfer building transfer Transfer to
Local Curb
domestic
Destination
Decision
Flight Ticket Rental Private Public
information counter Pick-Up vehicles Transportation Continue per enplaning
passenger ow
Airport
Exit
International Destination
Amenities decision
processing

Airport
International Gate lounge exit
lounge

16
Per printed Freight Mail truck
schedules forwarders
Cargo ight Passenger ight
Intraline Interline Curb bag Counter bag Gate bag
baggage baggage check check check
Cargo collection
per airline
Airport post
facilities
Baggage
Airport
planing
destination
decision Sort Distribute
Short-term to city
Long-term
hold hold
Intraline Specic Interline Distribution
cargo location cargo
Transfer to
aircraft Repack
Airport Per printed
post depot schedules
Cargo Transfer
check in to airline
Aircraft Specic
airline
Cargo Passenger
Bill of lading ight gate ight gate
documentation
clearance

Short-term Long-term
storage storage

Passenger Cargo
ight gate ight gate

17
Tabel Perhitungan Kebutuhan Ruang Terminal Penumpang

No Jenis Fasilitas Kebutuhan Ruang Keterangan

1. Kerb Keberangkatan Panjang Kerb Keberangkatan : a = Jumlah penumpang berangkat


L = 0,095 a.p. meter (+ 10%) pada waktu sibuk

Hall Keberangkatan Luas Area : b = Jumlah penumpang berangkat


2.
A = 0,75 {a (1 + f ) + b} m pada waktu sibuk

c = Jumlah penumpang datang pada


3. Counter check-in Jumlah meja : waktu sibuk
N = (a + b)t counter (+ 10%)
60 f = Jumlah pengunjung per
penumpang
4. Area Check-in Luas area :
A = 0,25 (a + b) m2 (+ 10%) t1 = Waktu pemrosesan check-in
per penumpang (menit)
5. Pemeriksaan Passport Berangkat Jumlah meja : t2 = Waktu pemrosesan passport
N = {a + b}t posisi (+10%) per penumpang (menit)
60
p = Proporsi penumpang yang
6. Pemeriksaan Passport Datang Jumlah meja : menggunakan mobil/taksi
N = {b +c}t posisi (+10%)
60 u = rata-rata waktu menunggu
terlama (menit)

7. Area pemeriksaan passport Luas area : v = rata-rata waktu menunggu


A = 0,25 (b + c) m2 tercepat (menit)

8. Pemeriksaan Security (Terpusat) Jumlah X-ray : i = proporsi penumpang menunggu


N = {a + b} unit lama
300

18
Tabel Perhitungan Kebutuhan Ruang Terminal Penumpang

No Jenis Fasilitas Kebutuhan Ruang Keterangan

9. Pemeriksaan Security (Gate Hold Room) Jumlah X-ray : k = Proporsi penumpang menunggu
N = 0,2 m unit tercepat
g-h
m = max jumlah kursi pesawat terbesar
10. Gate Hold Room Luas area : yang dilayani
A = (m.s) m
g = waktu kedatangan penumpang
11. Ruang tunggu keberangkatan (belum Luas area : pertama sebelum boarding di
termasuk ruang konsesi) A = c [ui + vk] m2(+ 10%) Gate Hold Room
[30]
h = waktu kedatangan penumpang
terakhir sebelum boarding di
12. Baggage claim area (belum termasuk Luas area :
Gate Hold Room
claim devices) A = 0,9 c m2 (+10%)
s = kebutuhan ruang per penumpang
13. Baggage claim devices Wide body aircraft : (m2)
N = c.q /425
q = proporsi penumpang datang dengan
Narrow body aircraft : menggunakan wide body aircraft
N = c.r /300
r = proporsi penumpang datang dengan
14. Kerb kedatangan Panjang kerb : menggunakan narrow body aircraft
L = 0,095 c p meter (+10%)

15. Hall kedatangan (belum termasuk ruang- Luas area :


ruang Konsesi) A = 0,375 (b + c + 2 c f) m2
(+10%)

19
NO FASILITAS/RUANG KAPASITAS SATUAN SIRKULASI LUAS RUANG NO FASILITAS/RUANG KAPASITAS SATUAN SIRKULASI LUAS RUANG
(ORG/UNIT) LUAS (m) (m) (ORG/UNIT) LUAS (m) (m)

1. Fasilitas Umum 4. Kelompok operasional


a. Informasi 8,00 40% 19,2 a. Ruang Elektrikal 3 6,50 - 19,50
b. Keamanan 8,00 40% 12,8 b. Ruang Mekanikal 3 25,00 - 75,00
c. Taxi dan wisata counter 8,00 40% 19,2 c. Ruang AOC 9 orang 4,00 20% 43,20
d. Telepon umum 1,44 - 5,76 d. Ruang CCTV 7 orang 4,00 10% 30,80
e. ATM (bank) 4,00 - 32,00 e. Ruang kontrol 7 orang 4,00 10% 30,80
f. Ruang PABX 4 cab 3,00 80% 21,60
2. Kelompok keberangkatan g. Ruang substation 4 set 15,00 - 60,00
a. Public Hall - - 1398 h. Toilet 8 orang 1,20 10% 10,56
b. X-ray 12,90 20% 12,9
c. Ruang keamanan 8,00 40% 19,2
d. Check-in Lobby 2,00 20% 186,4 5.. Kelompok penunjang
e. Check-in Counter 10,12 - 161,92 a. Kantor airline 29 unit 23,00 20% 800,40
f. Ruang bagasi Muat 70,00 - 420,00 b. Anjungan pengantar/
g. Ruang Conveyor 66,00 - 396,00 penjemput 412 orang 2,00 30% 1070,93
h. Ruang tunggu keberangkatan 10% 46,6 c. Mushola 28 orang 2,00 - 55,46
i. Toilet 1,20 30% 26,52 d. Toilet 55 orang 1,20 10% 73,20
jumlah (usage) 8169,65

3. Kelompok kedatangan 6. Sirkulasi 20% 3154,90


a. Hall penjemput/pengunjung 1398 orang - 10% 139,8
b. Lobby kedatangan 466 orang 0,30 10% 13,98
c. Ruang kedatangan 466 orang 1,00 10% 46,6 7. Struktur 5% 788,72
d. Ruang proses transfer 4 orang 1,00 20% 0,8
e. Ruang tunggu transit 44 orang 1,00 20% 8,8
f. Runag pengembalian bagasi 466 orang 2,00 40% 8. Ruang Konsesi 17% 2681,66
372,8
g. Area baggage claim devices 7 unit 350 - 2450
h. Ruang pemeriksaan bagasi 6 orang 4,00 10% 2,4 Luas terminal penumpang domestik 14794,93
i. Gudang 4 unit 15,00 - 60,00 Jumlah pintu (Gate)
j. Toilet 6 urinal, 6 1,20 30% 26,52
closet dan
5 westafel

20
NO FASILITAS/RUANG KAPASITAS SATUAN SIRKULASI LUAS RUANG NO FASILITAS/RUANG KAPASITAS SATUAN SIRKULASI LUAS RUANG
(ORG/UNIT) LUAS (m) (m) (ORG/UNIT) LUAS (m) (m)

1. Fasilitas Umum 4. Kelompok operasional


a. Keamanan 8,00 40% 9,6 a. Ruang Elektrikal 2 unit - - 6,50
b. Taxi dan wisata counter 8,00 40% 3,2 b. Ruang Mekanikal 2 unit - - 25,00
c. Telepon umum 1,44 40% 1,152 c. Ruang AOC 2 orang 4,00 20% 9,60
d. ATM (bank) 4,00 - 12,00 d. Ruang CCTV 2 orang 4,00 10% 8,80
e. Ruang kontrol 2 orang 4,00 10% 8,80
f. Ruang PABX 1 cab 3,00 80% 5,40
2. Kelompok keberangkatan
g. Ruang substation 1 set - - 15,00
a. Public Hall 2,25 20% 123,3
h. Toilet 4 orang 1,20 10% 5,28
b. X-ray 12,90 20% 5,16
c. Ruang keamanan 8,00 40% 6,4
d. Check-in Lobby 1,00 20% 18,4 5.. Kelompok penunjang
e. Check-in Counter 7,20 - 28,8 a. Kantor airline 2 unit 23,00 20% 55,20
f. Ruang bagasi muat 70,00 - 140,00 b. Toilet 6 orang 1,20 10% 7,92
g. Ruang conveyor 66,00 - 132,00 c. Mushola 16 orang 2,00 - 12,00
h. Ruang tunggu keberangkatan 1,00 20% 18,4 Jumlah (usage) 833,032
i. Ruang imigrasi 4,00 20% 3,2
j. Ruang karantina 4,00 20% 3,2 6. Sirkulasi 20% 330,38
k. Toilet 1,20 30% 9,36
7. Struktur 5% 82,60

8. Ruang Konsesi 17% 280,82


3. Kelompok kedatangan
a. Public Hall 1,20 10% 32,88 Luas terminal penumpang domestik 1526,832
b. Lobby kedatangan 0,60 10% 5,52 Jumlah pintu (Gate)
c. Ruang pengembalian bagasi 2,00 40% 73,6
d. Ruang pemeriksaan bagasi 4,00 10% 1,6
e. Gudang 15,00 - 30,00
f. Ruang imigrasi 4,00 20% 3,2
g. Ruang beacukai 4,00 20% 3,2
h. Toilet 1,20 30% 9,36

21
NO FASILITAS/RUANG KAPASITAS SATUAN SIRKULASI LUAS RUANG NO FASILITAS/RUANG KAPASITAS SATUAN SIRKULASI LUAS RUANG
(ORG/UNIT) LUAS (m) (m) (ORG/UNIT) LUAS (m) (m)

1. Hall 237 orang 1,20 20% 341,28 1. Kendaraan roda empat 1.119 lot 13,20 60% 8862,48

2. R. tunggu VVIP 44 orang 2,40 40% 146,16 2. Kendaraan taxi 210 lot 13,20 60% 1663,2

3. R. tunggu VIP 100 unit 1,80 40% 252,00 3. Kendaraan roda dua 70 lot 0,9 60% 37,8

4. R. rapat 2 unit - - 90,00 Luas ruang parkir utama 10563,48

5. R. Protokoler 1 orang - - 12,00

6. Minibar/Pantry 2 unit - - 90,00 Tabel Kelengkapan ruang dan fasilitas lainnya

7. R. Pengamanan 2 unit - - 18,00 Fasilitas Kelengkapan ruang dan fasilitas

8. R. Mekanikal 1 - - 9,00 F a s i l i t a s Penyediaan ramp untuk setiap perbedaan


penyandang cacat ketinggian lantai di dalam bangunan terminal
9. R. Elektrikal 1 unit - - 6,00 penumpang (bagi pengguna kursi roda)

10. Mushola 8 orang - - 24,00 Fasilitas untuk restoran, kios, salon, kantor pos dan giro,
penumpang (ruang bank, money changer, nursery, dll
11. Toilet 6 orang 3,00 20% 21,60

12. R. pemeriksaan bagasi 2 unit - - 76,00 F a s i l i t a s kantor pengelola, ruang mekanikal dan
p e n u n j a n g elektrikal, ruang komunikasi, ruang kesehatan,
13. Ruang parkir 15 kend 24,00 20% 432,00 terminal/bandar ruang rapat, ruang pertemuan, dapur, catering,
udara fasilitas perawatan pesawat udara
Luas terminal penumpang VIP 1518,04
Fasilitas parkir Jumlah lot = 0,8 x penumpang waktu sibuk
Luas = jumlah lot x 35 m

22
INCHEON INTERNATIONAL AIRPORT
STUDI PRESEDEN TIPOLOGI
CLIMATE SISTEM
Incheon Intenational Airport merupakan
bagian dari iklim 4 musim dimana musim
panas bersatu dengan musim dingin dan
musim gugur dengan musim semi.
Bandara ini mempertimbangan akan
cuaca terutama pada musim gugur dan musim semi. Pada musim semi, suhu di
Korea Selatan dapat mencapai 30-40 derajat, dimana pada pagi hari dan sore
hari lebih dingin dan hangat di siang hari. Selama musim panas, Bandara
Incheon melepaskan panas yang dibawa dari sinar matahari melalui sistem
LOKASI
Louver pada dinding Selatan. Perletakan sistem Lover pada dinding Selatan
South Korea
tersebut digunakan untuk membantu memblok sinar matahari dimana sinar
matahari bersinar terang pada sisi Selatan dan Barat selama musim panas. AREA
7400000,0 Ft2

ARCHITECTS
Gensler
PROJECT YEAR
2013
Ide penggunaan sistem Louver pada
Incheon International Airport adalah
Tanaman dalam ruang dapat untuk menerapkan sistem pendingin Penggunaan material
Ventilasi alami, membuat pasif ke area yang luas untuk
bermanfaat membantu untuk monotoke fireproofing
hembusan angin agar masuk ke mengalahkan cuaca panas pada
membuat nuansa bangunan digunakan untuk
dalam bangunan iklim di Korea Selatan. Sistem Louver
yang berbeda dengan memiliki mencegah rusaknya
material organic, penggunaan pada dinding Selatan dibuat untuk struktur bangunan jika
tanaman pada bagian luar memblok sinar matahar. Passive terjadi kebakaran.
bangunan dan shade beberapa sistem juga digunakan untuk Biasanya pemakaian
area pada bangunan mencegah pengendapan. material ini diletakkan
pada area yang memiliki
aktivitas yang padat

Ruang hijau membantu untuk memurnikan udara dan mengatur ruang


dengan menggunakan natural system.
23
STUDI PRESEDEN TIPOLOGI STRUKTUR

Sistem struktur yang digunakan pada


ZONING Incheon International Airport adalah struktur
space frame.

LEGENDA

Area publik

Area semipublik

Area privat

LEGENDA

Area publik

Area semipublik

Area privat

LEGENDA

Area publik

Area semipublik

24
STUDI PRESEDEN TIPOLOGI Suvarnabhumi Airpor t
Architect : Jahn
ZONING Location : Bangkok, Thailand
Year : 2006

Terminal Suvarnabhumi Airport terdiri atas 3 lantai (salah satu lantainya merupakan mezanine yang
menghubungkan ke gedung parkir). Tiap lantai dibedakan berdasarkan fungsinya. Pembedaan fungsinya
adalah Gate untuk Departures, Arrivals, dan Arrivals within dimana adanya Bus Broadway di dalamnya. Fungsi
seperti ini sangat baik untuk mengurangi intensitas kepadatan bandara di satu tempat selain itu juga mencegah
keterlambatan penumpang dikarenakan padatnya terminal keberangkatan yang dicampur terminal
kedatangan seperti Terminal 1 Soekarno Hatta Intl Airport.

Merupakan Airport skala Internasional tersibuk


dan terpadat di Thailand. Bentuk Arsitektur Modern
namun sederhana dapat terlihat dari massa bangunan
serta Strukturnya. Jumlah penumpang Suvarnabhumi
Airports yang dirilis oleh Airports Council International*
pada tahun 2015 adalah sebanyak 52,808,013
menempati posisi ke 20 dalam angka sebagai Bandara
tersibuk di dunia (www.en.wikipedia.com, diakses 15
Februari 2017).

Berupa jalanan
bertingkat. Gambar di
samping merupakan Jalur
Terminal keberangkatan.
Dibawahnya merupakan
J a l u r t e r m i n a l
Kedatangan.

Zona Departure dimulai


Observation Deck & Zona Internal bagi Waiting Room untuk
dar i drop off zone
Restaurant. pekerja Bandara keberangkatan dan
masuk ke Check in area
bagian bagasi. Dihubungkan dengan
Zona Arrival dimulai Zona untuk pulang
Terjadinya Check in jembatan dari check in
dari Baggage Claim dengan Bus
and out Bagasi room. Jalur keluar bagi
zone lalu jalur dipecah Zona Penjemputan Penumpang dengan
dua status kedatangan.

25
STUDI PRESEDEN TIPOLOGI SITEPLAN

DENAH ARRIVAL & DEPARTURES

Check in zone, Arrival zone bagi


dilengkapi dengan p e n u m p a n g Concourse Airport, Waiting Room Airport &
checking bagagge kedatangan, dan Arrival way menuju ke Terminal Area
security. Terdapat Boarding Zona bagi Terminal Area atau yang biasa dikenal
10 Long Reception p e n u m p a n g sebagai Check in and out Area
Bar Counter, keberangkatan, Pada Apron atau biasa dikenal sebagai tempat
dimana di setiap Bar zona ini dibedakan parkir pesawat
memiliki Check in menjadi 2 level lantai Gedung parkir Kendaraan penjemput
Counter. yang berbeda. Level ataupun kendaraan menginap di Airport
Waiting Room bagi Penumpang Departures terbawah merupakan Jalur Kendaraan Departure berada di
dilengkapi dengan Corridor Way bagi Arrival & di atasnya Lantai 3
Penumpang yang menuju ke Concourse selain Boarding. Jalur Kendaraan penjemput di Arrival
Concourse D Baggage Claim bagi penumpang yang berada di lantai 2

Entrance Check in Area meletakkan barang dibagasi, terdapat


Baggage Conveyor yang seluruh Bagasi
Bridge Connector menuju Waiting Room
diarahkan dari Level 1
Terdapat 7 Concourse Bridge Connector dari Concourse ke Baggage
pada Suvarnabhumi Claim
Airport Exit menuju Meet Up Area & Bus Service

26
STUDI PRESEDEN TIPOLOGI PLANNING

FACILITIES

Airport dilengkapi dengan


fasilitas-fasilitas umum seperti
Toilet lalu Restaurant baik yang
untuk coffee break maupun
untuk dine in dan Waiting
Room bagi Penumpang untuk
menunggu jadwal
keberangkatan pesawat. Ada
juga Lounge bagi Penumpang
Layout Suvarnabhumi Layout Suvarnabhumi
yang ingit istirahat dengan
airport sekarang airport untuk tahap
kondisi lebih private.
s e b e l u m pengembangan ke
pengembangan depannya jika
Terminal-terminal kapasitas Airport
Fasilitas lainnya terdapat free
l a i n n y a . m e n i n g k a t .
wi-, lalu sim card counter bagi
wisatawan mancanegara, Suvarnabhumi Airport memiliki Planning Zone
terdapat gedung parkir, Taksi ke depannya dimana akan ada pembangunan 4
lalu Bus Shuttle bagi terminal baru di masa mendatang dengan tambahan 2
penumpang kedatangan serta Runway baru jika kapasitasnya memang dibutuhkan di
terdapat Hotel di kawasan masa mendatang.
Bandara tersebut.

27
STUDI PRESEDEN TIPOLOGI STRUKTUR ATAP

Struktur yang digunakan


Suvarnabhumi airport adalah struktur
STRUKTUR TERMINAL m i x e d a n t a r a S pa c e F r a m e d a n
Membran pada bagian Waiting Room
dan Concoursenya.
Struktur pada terminalnya menggunakan
Space Frame pada atapnya ditopang dengan
Kolom-kolom dari Rangka Baja.

Gambar 4.3 : Kolom


Struktur Penopang
atap, terbuat dari
rangka Baja Fabrikasi

Gambar4.2:
Bentuk space
f r a m e
Penggunaan Struktur Membran disamping
difungsikan untuk menghemat biaya beserta pola
pembangunan menggunakan struktur Space pembebanan
Frame yang lebih mahal. Selain itu juga menjadi nya
corak bagi tampak Bangunan.
Gambar4.3:
Bentuk space
f r a m e
disamping
beserta pola
pembebanan
nya

28
PULKOVO INTERNATIONAL AIRPORT
STUDI PRESEDEN TIPOLOGI

IDE DESAIN ANALISIS STRUKTUR


Bandara ini didesain dengan ide sebagai gerbang utama Struktur yang digunakan pada Pulkovo Airport ini adalah rigid
pada saat sampai di St. Petersburg dan Rusia. Konsep frame kombinasi dengan struktur folded pada bagian atap.
sebagai gerbang utama ini ditunjukkan melalui desain tata Rigid frame digunakan sebagai rangka penopang pada lantai
ruang dalam yang mereeksikan kota St. Petersburg. dasar hingga 2. Bentang kolom yang terdapat pada airport
menyesuaikan dengan bentang struktur folded yang terdapat
pada bagian atap airport
Arsitek:
Grimshaw Architects, Ramboll, Pascall+Watson

Lokasi:
Zoning ruang yang saling terhubung pada bandara, Pulkovo VIP International, Pulkovo Airport (LED), Saint
mereeksikan pulau-pulau yang dihubungkan dengan jembatan Petersburg, Russia, 196140
yang terdapat di St. Petersburg
Project Year:
2014

Desain airport yang berlokasi di St. Petersburg ini selesai


pada tahun 2014 dan dapat menampung 17 juta
penumpang per tahun.

Pemilihan struktur folded pada airport merupakan respon


terhadap iklim yang ekstrim di Rusia, seperti saat turun salju
pada musim dingin.
Pa d a i n t e r i o r ba n d a r a , t e rd a pa t o p e n ro o m s y a n g
merepresentasikan ruang-ruang publik yang terdapat di kota St.
Petersburg. Open rooms ini ingin menguatkan kesan bahwa
bandara Pulkovo dijadikan sebagai ruang publik yang baik bagi
para penumpang pesawat

Komparasi dengan Palace


Square yang merupakan
landmark di St. Petersburg

29
Analisis Denah Pulkovo Airport

LEGENDA

Alur sirkluasi kedatangan

Alur sirkluasi keberangkatan

30
KRITERIA INCHEON INTERNATIONAL AIRPORT SUVARNABHUMI AIRPORT

Fungsi Sebagai tempat keberangkatan maupun kedatangan Sebagai tempat keberangkatan maupun kedatangan
penumpang dan tempat bersinggahnya pesawat terbang penumpang dan tempat bersinggahnya pesawat terbang

Fungsi pendukung Terdapat AREX (Airport Railroad Express) yaitu jalur


express non-stop dari bandara Incheon ke Stasiun
Seoul dan jalur komuter yang berhenti di setiap
stasiun

Studi Bentuk menggunakan pola linear Menggunakan pola grid

Struktur Menggunakan struktur space frame yang terekspos Menggunakan kombinasi antara struktur space frame
pada bagian interior dan membran

Persyaratan ruang Kelengkapan untuk ruang sudah memadai Kebutuhan untuk ruang sudah memadai

Fasilitas penunjang ATM, money changer, tempat penyewaan ponsel,tempat Wi- area, sim card counter, gedung parkir, shuttle
makan 24 jam, taman, IT Experience Centre, Korean bus, restoran
culture museum, dek observasi, tempat sembahyang,
apotek, skating rink, shower

31
Bentuk yang dipakai pada desain Pulkovo International Airport ini merupakan
bentuk geometri dasar berupa segi empat. Bentuk segi empat memiliki
keuntungan dari segi efektifitas penggunaan ruang untuk menampung kegiatan
yang ada di dalam bandara. Pada fasad, bentuk bandara juga memiliki bentuk
segi empat di kombinasi dengan struktur folded pada bagian atapnya sebagai
struktur utama atap dan elemen estetika

32
TINJAUAN HOTEL TRANSIT
Hotel transit berfungsi sebagai tempat yang
difungsikan untuk transit saat sedang
berpergian dari suatu tempat ke tempat
lainnya. Perbedaan hotel transit dengan hotel
biasanya letaknya yang dekat dengan tempat
transportasi seperti stasiun, terminal dan
airport dan terminal bus antar kota. Setiap
hotel transit didesain khusus bagi mereka yang
membutuhkan tempat akomodasi penginapan
yang didesain khusus sesuai standar
kenyamanan sebuah ruang sementara.

Para konsumen hotel transit biasanya


melakukan istirahat paling lama 24 jam.
Sekedar memulihkan tenaga, mandi, dan
beristirahat sejenak dari penatnya pemikiran.
Fasilitas yang disediakan selain akomodasi
penginapan yaitu kamar mandi, kios makanan
kecil dan beberapa perlengkapan mandi.

PENGERTIAN HOTEL FUNGSI UTAMA HOTEL


Hotel adalah bangunan yang khusus disediakan bagi orang untuk dapat Fungsi utama hotel adalah sebagai
menginap atau istirahat, memperoleh pelayanan, dan atau fasilitas lainnya sarana akomodasi tempat menginap
dengan dipungut bayaran, termasuk bangunan lainnya yang menyatu, dikelola sementara bagi para tamu yang datang
dan dimiliki oleh pihak yang sama kecuali untuk pertokoan dan perkantoran. dari berbagai tempat. Namun seiring
(Sumber : Undang-Undang Republik RI no.9 th 1990 tentang Kepariwisataan) perkembangan zaman, fungsi hotel
tidak hanya sebagai tempat menginap
Menurut Sulastiyono (2011:5), hotel adalah suatu perusahaan yang dikelola oleh saja, akan tetapi sekarang ini fungsi
pemiliknya dengan menyediakan pelayanan makanan, minuman dan hotel juga sebagai tempat melakukan
fasilitas kamar untuk tidur kepada orang-orang yang melakukan perjalanan pertemuan bisnis, seminar, tempat
dan mampu membayar dengan jumlah yang wajar sesuai dengan pelayanan berlangsungnya persta pernikahan
yang diterima tanpa adanya perjanjian khusus. (resepsi), lokakaarya, musyawarah
nasional dan kegiatan lainnya.
33
STANDAR PERANCANGAN TRANSIT HOTEL

FASILITAS TRANSIT HOTEL KETINGGIAN BANGUNAN SIGNAGE

Spesifikasi dan Fasilitas yang harus terdapat pada transit hotel adalah: Transit hotel akan dibangun di kawasan Bandara Kulon Progo. Signage dari transit hotel harus sesuai dengan
kamar tidur hotel menyesuaikan dengan kebutuhan dari kapasitas Batas ketinggian hotel yang diperbolehkan adalah 46 m dari signage yang terdapat pada bandara dan kawasan di
proyek dasar hingga bagian atap paling atas. Hal ini diatur dalam sekitar bandara yang meliputi:
ruang konferensi yang fleksibel aturan tentang ketinggian bangunan yang di sekitar bandara. Identitas nama bangunan
restoran dan bar Jarak hingga 4.000 m ketinggian yang diperbolehkan adalah 46 Identitas nama tenant
lift tamu dan servis m, sedangkan jarak dari lokasi hotel yang direncanakan adalah Transportasi darat dan petunjuk arah lalu lintas
resepsionis dan lobby sekitar 2 km dari runway. Petunjuk keselamatan dan bahaya
meeting room(s) Petunjuk lain yang dibutuhkan
gymnasium/health club

Selain itu, transit hotel juga harus dilengkapi dengan infrastruktur untuk
kendaraan pribadi dan publik, jalur khusus bagi pedestrian menuju ke
terminal bandara serta penataan lansekap.

PARKIR KENDARAAN

Parkir bagi kendaraan didasarkan pada jumlah kamar yang


akan dibuat dengan kalkulasi 100% kapasitas kamar
MANAJEMEN TERHADAP KEBISINGAN PESAWAT terpenuhi. Perhitungan ini didasarkan pada 1 kendaraan
untuk 1 kamar, ditambah dengan parkir bagi pengelola
Pembangunan hotel pada bagian indoor harus meperhatikan hotel, pengunjung restoran dan staff hotel. Perhitungan
sistem akustika dengan standar kebisingan yang kebutuhan juga untuk mengakomodir pertumbuhan jumlah
diperbolehkan untuk diaplikasikan kedalam desain: kendaraan pada 15-20 tahun mendatang.
Istirahat, tidur 55 dB(A)
Aktivitas sosial 70 dB(A)
Aktivitas servis 75 dB(A)

BUILDING SERVICE AND FASILITIES


AKSES PEDESTRIAN

Beberapa utilitas yang harus terdapat pada transit hotel dan semua
Akses untuk pejalan kaki akan dilengkapi dengan akses
bagian pendukung hotel:
menuju terminal bus, area taksi, parkir mobil dan terminal
bandara
power supply/electricity
persediaan air
waste water and sewage disposal
peralatan telekomunikasi
pencahayaan
ventilasi dan pendingin buatan

34
PENGGOLONGAN
HOTEL

a. Hotel berdasarkan Ukuran c. Hotel Berdasarkan Faktor Lokasi:

Klasikasi hotel berdasarkan ukurannya dapat ditentukan 1. City hotel


berdasarkan jumlah kamar yang ada. Ukuran hotel Hotel yang terletak di dalam kota, dimana sebagaian besar
diklasikasikan menjadi 3 bagian, yaitu: tamunya yang menginap adalah memiliki kegiatan
berbisnis.
1. Small hotel 2. Resort Hotel
Small hotel adalah hotel kecil dengan jumlah kamar di Adalah hotel yang terletak di kawasan wisata, dimana
bawah 150 kamar sebagian besar tamunya tidak melakukan kegiatan bisnis,
2. Medium hotel tetapi lebih banyak rekreasi.
Adalah hotel dengan ukuran sedang, dimana dalam Macam-macam resort berdasarkan lokasi: e. Hotel Berdasarkan Maksud Kunjungan
medium hotel ini dapat dikategorikan menjadi 2, yaitu: Mountain Hotel (hotel yang berada di pegunungan
Average hotel : jumlah kamar antara 150 sd. 299 kamar. Beach Hotel (hotel yang berada di daerah pantai) Klasikasi hotel berdasarkan maksud kunjungan
Above average hotel : jumlah kamar antara 300 sd. 600 Lake Hotel (hotel yang berada dipinggir danau selama menginap,adalah sebagai berikut :
kamar. Hill Hotel (hotel yang berada di puncak bukit)
3. Large Hotel Forest Hotel (hotel yang berada di kawasan hutan 1. Business Hotel
Large hotel adalah hotel dengan klasikasi sebagai lindung). Hotel yang tamunya sebagain besar berbisnis, disini
hotel besar dengan jumlah kamar diatas 600 (enam ratus) biasanya menyediakan ruang-ruang meeting dan
kamar d. Hotel Berdasarkan Faktor Lamanya Tamu Menginap konvensi.
2. Resort/Tourism Hotel
1. Transit hotel Hotel yang kebanyakan tamunya adalah para
b. Hotel Berdasarkan Area
Tamu yang menginap dihotel ini biasanya dalam waktu wisatawan, baik domestik maupun manca negara.
yang singkat, rata-rata satu malam 3.Casino Hotel
1. Suburb Hotel
2. Semi residential hotel Adalah hotel yang sebagain tempatnya berfungsi
Hotel yang berlokasi di pinggiran kota, yang
Tamu yang menginap di hotel ini biasanya lebih dari satu sebagai tempat untuk kegiatan berjudi.
merupakan kota satelit yaitu pertemuan antara dua kota
malam, tetapi jangka waktu menginap tetap singkat, 4. Pilgrim hotel
madya.
berkisar antara 1 minggu sampai 1 bulan. Hotel yang sebagain tempatnya berfungsi sebagai
2. Airport Hotel
3. Residential hotel fasilitas beribadah.
Adalah hotel yang berada dalam satu kompleks
Tamu yang menginap di hotel ini cukup lama, paling 5. Cure Hotel
bangunan atau area pelabuhan udara atau sekitar Bandar
sedikit satu bulan. Adalah hotel yang tamu-tamunya adalah tamu yang
udara.
sedang dalam proses pengobatan atau penyembuhan
3. Urban Hotel
dari suatu penyakit.
Adalah hotel yang berlokasi di pedesaan dan jauh dari
kota besar atau hotel yang terletak di daerah perkotaan
yang baru, yang tadinya masih berupa desa.

35
FASILITAS HOTEL BERDASARKAN BINTANG

Fasilitas Bintang 1 Bintang 2 Bintang 3 Bintang 4 Bintang 5 Fasilitas Bintang 1 Bintang 2 Bintang 3 Bintang 4 Bintang 5

Kamar Tidur Min 10 Min 15, Min 30, Min 50, Min 100, Ruang Wajib, min 1 Wajib, min 1 Wajib, min 1 Wajib, min 2 Wajib, min 2
termasuk 1 termasuk 2 termasuk 3 termasuk 4 makan ( 30 m) ( 36 m) ( 75 m) ( 100 m) ( 160 m)
suite room suite room suite room suite room
Fasilitas Linen, Linen,
Penunjang laundry ( 40 laundry ( 40
Ukuran kamar Kamar single Kamar single Kamar single Kamar single Kamar single
m), Dry m), Dry
(termasuk 18 m2, kamar 18 m2, kamar 22 m2, kamar 24 m2, kamar 26 m2, kamar
cleaning ( 30 cleaning ( 30
kamar mandi doube 20 m2 doube 20 m2 doube 26 m2 doube 28 m2 doube 52 m2
minimum)
Fasilitas Pertokoan, Pertokoan,
Bar Wajib Wajib Wajib (25m) Wajib (45m) Wajib (75m) Tambahan kantor biro kantor biro
perjalanan, perjalanan,
drugstore, drugstore,
Function Room Wajib (minimal Wajib (minimal Wajib (minimal
salon serta salon serta
1 buah), pre 1 buah), pre 1 buah), pre
fasilitas fasilitas
Function Function Function
rekreasi, olah rekreasi, olah
(dianjurkan) (wajib), (wajib),
raga dan raga dan
Meeting room Meeting Room
sauna sauna
(perlu), dan (perlu) dan
banquet hall banquet hall

Rekreasi Dianjurkan Dianjurkan Perlu (kolam Wajib (kolam Wajib (kolam ZONASI RUANG PADA HOTEL TRANSIT
min. 1 sarana (kolam renang) renang) dan renang) dan renang) dan
dan ditambah ditambah 2 ditambah 2 dtiambah 2 Lobby Back Ofce
2 sarana lain sarana lain sarana lain sarana lain
Front Ofce Housekeeping
Pelayanan Wajib 1, Wajib 1, Wajib min 3, Wajib min 3, Wajib min 3,
Akomodasi minimal minimal penitipan penitipan penitipan Restaurant Maintenance
penitipan penitipan barang barang barang
barang barang berharga, berharga berharga,
Hall FOH BOH Laundry
berharga berharga money money money
Retail Kitchen
changer, postal changer, postal changer, postal
servis servis servis Meeting Room Mechanical & Electrical

Lavatory
Lobby dan Wajib Wajib Wajib Wajib Wajib
Guest Room
Taman Perlu Perlu Perlu Wajib Wajib

36
PERSYARATAN KESEHATAN
LINGKUNGAN DAN BANGUNAN HOTEL

Beberapa persyaratan kesehatan lingkungan dan bangunam hotel, antara lain:


1) Lingkungan dan bangunan hotel bersih
2) Lokasi hotel mudah dicapai kendaraan umum langsung ke area hotel dan dekat dengan tempat wisata
3) Hotel harus menghindari pencemaran yang diakibatkan gangguan luar yang berasal dari suara bising, bau tidak enak, debu
atau asap
4) Lingkungan kontsruksi hotel tidak memungkinkan sebagai perindukan vector dan binatang pengganggu
5) Bangunan hotel kokoh dan utuh
6) Konstruksi
a. Lantai
- Terbuat dari bahan yang kuat, kedap air, permukaan rata, tidak licin dan mudah dibersihkan 7. Kamar tamu
a. Semua kamar dilengkapi dengan kamar mandi didalam
- Lantai yang kontak dengan air mempunyai kemiringan 2-3%
b. Luas minimal:
b. Dinding 2
- Kamar standar = 26 m
- Mudah dibersihkan 2
- Kamar suite = 52 m
- Terbuat dari bahan yang kuat dan kedap air c. Tinggi kamar minimal 2,60 meter
c. Ventilasi d. Kamar tidur kedap suara (noise 40 dB)
-Peredaran udara didalam kamar/ruag harus bertukar e. Jendela dengan tirai yang tidak tembus sinar dari luar
- Bila ventilasi alam tidak memungkinkan, dilengkapi dengan ventilasi mekanis (Ait Conditioner) f. Tersedia alat pengatur suhu kamar dan ventilasi/exhaust di
o
- Suhu optimal 25 C kamar mandi
- Kelembaban 40% g. Tersedia instalasi air panas dan dingin
d. Langit-langit
- Mudah dibersihkan
- Tinggi minimal 2,60 meter dari lantai
e. Pintu
- Mencegah masuknya serangga, tikus dan binatang pengganggu lain
- Dilengkapi dengan alat pengaman berupa kunci double lock
f. Pencahayaan
-Tidak menyilaukan
- Harus dipasang kop lampu agar tidak langsung menyinari tempat tidur
- Harus memberikan suasana tenang

37
ANALISIS PELAKU KEGIATAN ALUR PELAKU KEGIATAN

Pelaku pada hotel terbagi menjadi 2 Alur Kegiatan Pengunjung


kelompok, yaitu pengunjung dan pengelola.

PENGUNJUNG
Jenis Pengunjung Hotel (MENGINAP)

Menginap Tamu
Tamu Tamu
Rombongan
Pengunjung Perorangan Pasangan

Tidak Menginap
Datang Parkir Datang Parkir Datang Parkir

Jenis Pengelola Hotel


Kegiatan utama: Kegiatan utama: Kegiatan utama:
Manajer Utama Menginap Menginap Menginap
Asisten Menikmati fasilitas rekreasi Menikmati fasilitas rekreasi Menikmati fasilitas rekreasi
Menikmati fasilitas penunjang Menikmati fasilitas penunjang Menikmati fasilitas penunjang
Sekretaris
Pengelola Divisi Personalia
Divisi Keuangan Istirahat Toileting Istirahat Toileting Istirahat Toileting
Divisi Pemasaran
Divisi Humas Pulang Pulang Pulang

Divisi Pembelian/
Pengadaan Barang
PENGUNJUNG
(TIDAK MENGINAP)
Penyedia Jasa
Cleaning Service
Laundry Pengunjung Pengunjung Pengunjung Pengunjung
Layanan Utama Komersial Pertemuan Rekreasi
Room service
Bellboy
Datang Parkir Datang Parkir Datang Parkir Datang Parkir
Resepsionis
Reservasi Kegiatan utama:
Kegiatan utama: Kegiatan utama:
melakukan kegiatan melakukan kegiatan
Karyawan Informasi menikmati Kegiatan utama:
pertemuan, rapat, rekreasi, renang,
fasilitas penunjang melakukan kegiatan
seminar dan tness center dan
Kasir hotel resort komersial
acara yang kegiatan olah raga
dihadiri banyak orang lainnya.
Koki
Istirahat Istirahat Istirahat Istirahat
Barista Toileting Toileting Toileting Toileting

Pramusaji
Pulang Pulang Pulang Pulang
Teknisi
Keamanan

38
Alur Kegiatan Karyawan Alur Kegiatan Pengelola

KARYAWAN
PENGELOLA

Datang Kegiatan utama: Istirahat Toileting Kegiatan utama: Istirahat


Datang Toileting
Pegawai Tata Menerima tamu Mengatur berjalannya
Graha dan memberikan Manager Utama Hotel Resort
Parkir informasi Pulang Secara Keseluruhan Pulang
Parkir

Kegiatan utama: Istirahat Datang Kegiatan utama: Istirahat Toileting


Datang Toileting
Pegawai Front Menjaga kebersihan, Membantu mengatur
kerapihan dan Asisten manager berjalannya hotel
Ofce secara keseluruhan Pulang
keindahan
Parkir Pulang Parkir
dan

Datang Kegiatan utama: Istirahat Toileting


Datang Kegiatan utama: Istirahat Toileting mengatur jadwal
Pegawai Private Mengatur masakan Sekretaris manager dan
Dining, Restoran, yang akan di masak membuat laporan Pulang
serta menentukan Parkir
Cafe dan Bar Parkir
menu, pembagian Pulang
tugas dan penyajian
Kegiatan utama: Istirahat
Datang Toileting
Manager Mengatur pemasaran
Kegiatan utama: dan promosi
Datang Mengatur persiapan Istirahat Toileting Pemasaran
hotel kepada pihak Pulang
Pegawai Fasilitas penggunaan ruang Parkir calon konsumen
Komersial dan setting ruang
Parkir tergantung kebutuhan Pulang
acara

Kegiatan utama: Istirahat Toileting Kegiatan utama:


Datang Datang Istirahat
Pegawai Fasilitas Menjaga keamanan mengatur pekerjaan Toileting
Manager
kolam renang dan dan bekerjanya
Rekreasi dan mengecek kesiapan Personalia
pegawai pada
Olahraga dan kelayakan kolam Pulang
Parkir Pulang hotel resort
untuk digunakan Parkir

Datang Kegiatan utama: Istirahat Toileting


Kegiatan utama: mengatur keuangan
Datang Melayani kebutuhan Istirahat Toileting Manager pemasukan dan
Pegawai pengelola dan Keuangan pegeluaran usaha Pulang
menjaga kebersihan Parkir hotel resort
Pengelola serta kerapihan
Parkir kantor pengelola Pulang

Kegiatan utama: Kegiatan utama:


Istirahat Toileting Datang Istirahat Toileting
Datang Melakukan perawatan Manager mengatur berjalannya
Pegawai dan perbaikan usaha hotel resort
terhadap peralatan
Personalia dan
Utilitas dalam tiap - tiap
mekanikal Teknik Parkir Pulang
harinya
Parkir elektrikal Pulang

Datang Kegiatan utama: Istirahat Toileting


Datang Kegiatan utama: Istirahat
Menjaga keamanan Manager Toileting
Pegawai mengatur pembelian
Keamanan hotel dan mengawasi Pengadaan barang dan barang
keadaan sekitar yang masuk keluar
Barang Parkir Pulang
Parkir hotel Pulang hotel resort

39
STUDI PRESEDEN TIPOLOGI L i n x
Arsitek:
H o t e l
OSPA Arquitetura e Urbanismo
Lokasi:
Rio de Janeiro/Galeo - Antnio
TRANSFORMASI Carlos Jobim International
Airport (GIG)
Batas ketinggian bangunan yang ditentukan oleh bandara membuat Setiap lantai pada area kamar hunian dilengkapi dengan Luas:
bangunan yang awalnya direncanakan dengan 1 massa, dibagi ruang housekeeping, lift tamu hotel dan servis, serta 2 7528.0 m2
menjadi 2 massa yang diletakkan berbentuk persegi panjang yang tangga darurat dan 27 unit kamar dengan ukuran kamar
Tahun:
bersebelahan sehingga unit kamar pada hotel bisa ditambah tanpa yang lebih besar pada bagian depan dan belakang hotel.
melanggar batas ketinggian yang ditentukan.
2013
JuMlah Kamar:
162 kamar

Oleh arsitek, Linx Hotel didesain sebagai sebuah


executive hotel, yang berlokasi di Rio de Janeiro's
Antnio Carlos Jobim International Airport.
Luas lahan yang boleh terbangun adalah sekitar 4.800 m2
dengan luas lahan 10.000 m2. Target pengunjung dari
hotel ini adalah para turis, pebisni dan penumpang yang
transit.

Area parkir terletak di lantai dasar dan akses langsung ke lobby. Pada ANALISIS BENTUK
lantai 1 terdapat resepsionis, balkon, restoram dan cafe. Pada area
mezanin, terdapat akses ke teras yang memiliki kolam renang, area Area Kamar Hotel
santai, bar/restoran, gym dan ruang locker. Selain itu juga terdapat
.meeting room pada lantai 1 dan lantai 2.

Area Publik
Hotel ini terdiri dari 2 massa bangunan, 1 massa digunakan
sebagai area publik dan servis, sedangkan 1 massa lainnya
berfungsi sebagai hunian. Kedua massa ini dihubungkan oleh
Denah bangunan Linx Hotel memiliki bentuk geometri jalur penghubung yang terdapat pada 2 lantai pertama.
dasar berupa persegi panjang yang terbagi menjadi 2
massa dengan fungsi yang berbeda. Masing-masing
massa dihubungkan dengan koridor pada lantai 1 dan 2.

40
STUDI PRESEDEN TIPOLOGI
ANALISIS BENTUK

Z O N I N G
Area kamar hotel

Area publik

Pada bagian potongan dapat terlihat bahwa bentuk


massa secara vertikal juga berbentuk persegi panjang
baik massa untuk area kamar hotel maupun area publik

ANALISIS STRUKTUR
Denah Lantai 1 Denah Lantai 2
Sistem Struktur
Rigid Frame

Denah Lantai 3 Denah Lantai 4-6 Sistem struktur yang diterapkan pada Linx Hotel
adalah Rigid Frame dengan menggunakan kolom
KETERANGAN balok beton bertulang. Material berupa precast
FOH (Lobby, Resepsionis, Restoran, Gym, Kolam Renang, concrete, yang artinya material sudah terbuat lebih
Meeting Room, Toilet Umum, Kamar Hotel, Lift, Koridor) dulu di pabrik dan dibuat modul-modul ruang
sehingga proses pembangunan menjadi lebih cepat
BOH (Housekeeping,Mechanical Electrical, Kitchen, Ofce,
Loading Dock, Toilet Pegawai)
41
STUDI PRESEDEN TIPOLOGI

Z O N I N G

Denah Lantai 1 Denah Lantai 2 Denah Lantai 1 Denah Lantai 2

Denah Lantai 3 Denah Lantai 4-6 Denah Lantai 3 Denah Lantai 4-6

KETERANGAN
KETERANGAN
Zona Publik Zona Semi Privat
Alur sirkulasi pengunjung
Zona Privat Alur sirkulasi karyawan

42
STUDI PRESEDEN TIPOLOGI Hilton Hotel
TRANSFORMASI
Bentuk massa yang diputar 45o pada desain hotel Kombinasi kaca dan panel komposit
merupakan cara untuk memguatkan bahwa bangunan ber warna abu-abu dan putih yang
hotel sebagai akhir dari pengulangan bentuk yang menciptakan pola diamond dalam ukuran
terdapat pada Schiphol Airport sekaligus merespon yang besar membuat bangunan ini mudah
bentuk boulevard yang juga memiliki sudut 45o. dikenali.

Selain itu, kombinasi dari kaca dan panel


tersebut merupakan cara untuk menyatukan
3 elemen yang terdapat pada Hotel Hilton, Arsitek: Tahun:
yaitu bagian tower, jalan penghubung dan Mecanoo 2015
lantai dasar hotel. Cara ini dilakukan untuk
mengaburkan batas-batas antara ketiga Lokasi: Jumlah
elemen tersebut sehingga muncul kesan Schiphol Amsterdam Airport, Kamar:
Hotel Hilton juga memiliki akses berupa jalan bagi Netherlands 433 kamar
bahwa ketiga elemen pada hotel merupakan
pejalan kaki yang menghubungkan langsung antara
elemen yang saling berhubungan.
hotel dan Schiphol Airport. Luas:
40.150 m2

Hotel Hilton merupakan airport hotel yang terletak pada


akses utama menuju Schiphol Amstedam Airport yang
memiliki ciri khas berupa bentuk yang berbentuk kubus
dengan lengkungan pada setiap tepinya dan jendela
Jalur berbentuk diamond pada fasad hotel yang membuatnya
Penghubung menjadi landmark baru bagi kawasan Schiphol Airport.
Lokasi hotel yang berada ditengah Schiphol boulevard
jalan bagian
Jalan penghubung ini langsung mengantarkan traveller membuat hotel ini memberi kesan visual yang kuat bagi
penghubung bagian tower
dari terminal menuju ke atrium hotel untuk melakukan orang yang melewati jalan tersebut dengan putaran 45o
lantai
registrasi. pada Hotel Hilton.
dasar

43
STUDI PRESEDEN TIPOLOGI

Z O N I N G

KETERANGAN
FOH (Lobby, Resepsionis, Restoran, Gym, Kolam BOH (Housekeeping,Mechanical Electrical,
Renang, Meeting Room, Toilet Umum, Kamar Kitchen, Ofce, Loading Dock, Toilet Pegawai)
Hotel, Lift, Koridor)

KETERANGAN

Zona Publik Zona Privat Zona Semi Privat

44
KOMPARASI LINX HOTEL HILTON HOTEL

HUBUNGAN RUANG Hubungan antar ruang pada Linx Hotel dibagi menjadi beberapa zoning. Hubungan antar ruang pada Hilton Hotel dibagi menjadi beberapa zoning
Pembagian zoning dipertegas dengan adanya pembagian massa untuk menunjukkan perbedaan fungsi. Zoning tersebut dipertegas dengan
bangunan antara zoning yang bersifat publik dan privat. pembagian massa hotel menjadi 2.

Area Area Kamar Hotel


kamar
hotel
Fasilitas Penunjang Jalur Penghubung, Kantor Area Publik, Lobby,
Lobby, Restoran, Kantor Dilihat dari tampak Pengelola Hotel Fasilitas Pendukung Dilihat dari tampak

BENTUK
Area Kamar Hotel

Koridor Penghubung Bentuk terklaster pada


hotel bahwa setiap massa
memiliki fungsi yang
Area Publik berbeda namun tetap
berupa satu kesatuan
Kedua bagian massa ini yang membentuk sebuah
digabungkan menjadi satu hotel
Denah bangunan Linx Hotel memiliki bentuk geometri dasar berupa bangunan dengan fungsi
persegi panjang yang terbagi menjadi 2 massa dengan fungsi yang yang saling terkait
berbeda. Masing-masing massa dihubungkan dengan koridor pada
lantai 1 dan 2.

STRUKTUR Sistem struktur yang diterapkan pada Linx Hotel adalah Rigid Pada bagian lantai 1 dan 2 yang digunakan sebagai area publik, sistem
Frame dengan menggunakan kolom balok beton bertulang. struktur yang digunakan adalah rigid frame dengan menggunakan kolom
Material berupa precast concrete, yang artinya material sudah dan balok. Sedangkan pada lantai untuk kamar tidur digunakan shear wall
terbuat lebih dulu di pabrik dan dibuat modul-modul ruang sehingga sebagai penopang utama. Beban dari shear wall akan disalurkan menuju
proses pembangunan menjadi lebih cepat ke kolom yang menopang dibawahnya.

45
STASIUN
Fungsi Kereta Api
Stasiun Kereta Api merupakan prasarana kereta api Emplesemen : - Rel kereta Api
sebagai tempat pemberangkatan dan - Fasilitas pengoprasian
pemberhentian kereta api. kereta api
- Drainase
Jenis Stasiun Kereta Api
Bangunan Kereta Api : -Gedung
Stasiun Penumpang : empat keperluan - Fasilitas Pendukung
keberangkatan dan kedatangan penumpang - Peron
Stasiun Barang : tempat keperluan bongkar muat Denisi Komponen Stasiun
barang Bangunan stasiun kereta api adalah bangunan untuk
Stasiun Operasi : tempat pendukung atau sebagi keperluan operasional kereta api yang terdiri dari
penunjang dalam pengioperasian kereta api gedung, instalasi pendukung dan peron.

Gedung stasiun kereta api adalah gedung untuk


operasional kereta api yang terdiri dari gedung untuk
kegiatan pokok, gedung untuk kegiatan penunjang
dan gedung untuk kegiatan jasa pelayanan khusus.

Gedung stasiun untuk kegiatan pokok kereta api


adalah gedung yang berfungsi untuk menunjang
kegiatan pokok di stasiun.

Gedung stasiun untuk kegiatan penunjang kereta api


adalah gedung yang berfungsi untuk menunjang kegiatan
usaha penunjang di stasiun.

Gedung stasiun untuk kegiatan jasa pelayanan khusus


kereta api adalah gedung yang berfungsi untuk
menunjang kegiatan jasa pelayanan khusus di stasiun.

Instalasi pendukung bangunan stasiun kereta api


adalah instalasi yang mendukung kegiatan operasional PERATURAN MENTERI PERHUBUNGAN NO : PM. 29 TAHUN 2011
Tentang Persyaratan Teknis Bangunan Stasiun Kereta Api
kereta api.

Peron adalah bangunan yang terletak di samping jalur 46


kereta api yang berfungsi untuk naik turun penumpang.
Persyaratan Teknis Bangunan Kereta Api

Gedung untuk kegiatan pokok Persyaratan Penempatan Gedung Kegiatan Penunjang


1. hall; a. Lokasi sesuai dengan pola operasi stasiun kereta api.
2. perkantoran kegiatan stasiun; b. Tata letak ruang tidak menggangu alur proses kedatangan
3. loket karcis; dan
4. ruang tunggu; keberangkatan penumpang kereta api dan pengaturan
5. ruang informasi; perjalanan
6. ruang fasilitas umum; kereta api.
7. ruang fasilitas keselamatan; c. Menunjang kegiatan stasiun kereta api dalam rangka
8. ruang fasilitas keamanan pelayanan
9. ruang fasilitas penyandang cacat dan lansia; pengguna jasa stasiun.
dan d. Terjamin keselamatan dan keamanan operasi kereta api.
10. ruang fasilitas kesehatan Terdapat Komponen penunjang lainnya meliputi:
Klasikasi Gedung Stasiun Kereta Api Persyaratan Penempatan Bangunan Pokok 1.Media informasi (papan informasi atau audio);
Gedung stasiun kereta api merupakan bagian dari stasiun 2. Fasilitas umum, terdiri dari:
Lokasi sesuai dengan pola operasi perjalanan kereta api.
kereta api yang digunakan untuk melayani pengaturan a) Ruang ibadah;
b. Menunjang operasional sistem perkeretaapian.
perjalanan kereta api dan pengguna b) Toilet;
c. Tata letak ruang sesuai dengan alur proses kedatangan dan
jasa kereta api. c) Tempat sampah; dan
keberangkatan penumpang kereta api ser ta tidak
d) Ruang ibu menyusui.
mengganggu
Gedung stasiun kereta api terbagi menjadi 3 : pengaturan perjalanan kereta api.
a. Gedung untuk kegiatan pokok d. Tidak mengganggu Iingkungan.
b. Gedung untuk kegiatan penunjang e. Terjamin keselamatan dan keamanan operasi kereta api.
c. Gedung untuk kegiatan jasa pelayanan
khusus Gedung untuk kegiatan penunjang
Persyaratan Penempatan Kereta Api 1. pertokoan;
2. restoran;
Pembangunan stasiun kereta api lokasinya sesuai dengan
3. perkantoran;
pola operasi perjalanan kereta api, menunjang operasional
4. perparkiran;
sistem perkeretaapian, tidak mengganggu lingkungan,
5. perhotelan; dan
memiliki tingkat keselamatan dan keamanan berdasarkan
6. ruang lain yang menunjang langsung kegiatan stasiun
ketentuan yang berlaku.
kereta api
Persyaratan Teknis
Menjamin konstruksi, material, desain, ukuran dan kapasitas Gedung untuk kegiatan jasa pelayanan khusus
bangunan sesuai dengan standar kelayakan, keselamatan dan 1. ruang tunggu penumpang; PERATURAN MENTERI PERHUBUNGAN NO : PM. 29 TAHUN 2011
keamanan serta kelancaran sehingga seluruh bangunan 2. bongkar muat barang; Tentang Persyaratan Teknis Bangunan Stasiun Kereta Api
stasiun dapat berfungsi secara handal dalam kurun waktu 3. pergudangan;
sesuai umur teknis bangunan. 4. parkir kendaraan;
5. penitipan barang;
6. ruang atm;

47
Persyaratan Teknis Bangunan Kereta Api

Instalasi Listrik Instalasi Peron


Fungsi
Persyaratan teknis peron
Persyaratan Operasi Peralatan, komponen dan instalasi listrik yang berfungsi
Fungsi
Gedung Kegiatan Pokok untuk mensuplai dan mendistribusi tenaga listrik dalam
Sebagai tempat yang digunakan untuk aktivitas naik dan
a. Pengoperasian gedung stasiun harus sesuai dengan alur memenuhi kebutuhan operasional stasiun dan kereta api turun penumpang kereta api
proses kedatangan dan keberangkatan penumpang kereta api Jenis
serta tidak mengganggu pengaturan perjalanan kereta api. Jenis Persyaratan Penempatan.
Peron tinggi
b. Menjamin bangunan stasiun dapat berfungsi secara optimal Jaringan penyedia listrik umum Peron sedang a. tepi jalur (side platform).
dari segi tata letak ruang gedung stasiun, sehingga Sumber tenaga listrik sendiri Peron rendah b. antara dua jalur (island platform)
pengoperasian sarana perkeretaapian dapat dilakukan secara
nyaman. Persyaratan Penempatan PersyaratanPembangunan
c. Pengoperasian gedung stasiun sesuai dengan jam Ditempatkan di area di luar/dan di dalam gedung stasiun a. Tinggi
operasional kereta api dan ketersediaan sumber daya manusia. yang memenuhi standar persyaratan umum instalasi listrik 1. Peron tinggi, tinggi peron 1000 mm, diukur dari kepala
rei;
Gedung Kegiatan Penunjang Stasiun Kereta Api dan Gedung Persyaratan Teknis 2. Peron sedang, tinggi peron 430 mm, diukur dari kepala
Jasa Pelayanan Khusus Di Stasiun Kereta Api Komponen terdiri atas : rei; dan
a. Tidak mengganggu pergerakan kereta api. catu daya utama 3. Peron rendah, tinggi peron 180 mm, diukur dari kepala
b. Tidak mengganggu pergerakan penumpang dan/atau Catu daya cadangan reI.
barang. Panel listrik
c. Menjaga ketertiban dan keamanan. Peralatan listrik lainnya
d. Menjaga kebersihan lingkungan.
e. Tidak mengganggu bangunan dan Iingkungan sekitar stasiun Persyaratan Operasi
serta Stasiun dan komponen listrik yang dioperasikan harus
disesuaikan dengan daya tampung dan kebutuhan. aman dan tidakmembahayakan operasi stasiun dan
pengguna jasa. Suplai listrik mampu mencukupi kebutuhan b. Jarak tepi peron ke as jalan reI
Instalasi Pemadam Kebakaran operasi bangunan stasiun dan operasi kereta api 1. Peron tinggi, 1600 mm (untuk jalan rellurusan) dan 1650
Sebagai fasilitas pemadam kebakaran jika terjadi gejala atau mm (untuk
kebakaran di gedung stasiun kereta api Persyaratan Penempatan jalan rei lengkungan);
Jenis a. Komponen instalasi kebarakaran meliputi : 2. Peron sedang, 1350 mm; dan
Hydran dengan selang /dan tabung Tabung pemadam kebakaran 3. Peron rendah, 1200 mm.
Sprinkle Selang tabung c. Panjang peron sesuai dengan rangkaian terpanjang kereta
Fasilitas pemadam kebakaran lainnya api
Persyaratan Penempatan b. Persyaratan pemasangan, penempatan dan operasi penumpang yang beroperasi.
Ditempatkan di area yang strategis dan mudah terjangkau sesuai dengan SNI yang berlaku di bidang pemadam
jika terjadi kebakaran dengan memperhatikan letak tata kebakaran.

PERATURAN MENTERI PERHUBUNGAN NO : PM. 29 TAHUN 2011


Tentang Persyaratan Teknis Bangunan Stasiun Kereta Api

48
Persyaratan Teknis Bangunan Kereta Api

Lantai peron tidak menggunakan material yang licin. Instalasi Air Persyaratan Operasi
g. Peron sekurang-kurangnya dilengkapi dengan: Fungsi a. Instalasi air bersih
1. lampu; Peralatan, komponen dan instalasi air yang berfungsi untuk Ketersediaan air bersih harus mampu memenuhi
2. papan petunjuk jalur; mensuplai dan mendistribusi air dalam memenuhi kebutuhan operasi stasiun dan kereta api.
3. papan petunjuk arah; dan kebutuhan operasional stasiun dan kereta api Sistem distribusi air bersih dalam bangunan Stasiun
4. batas aman peron. Kereta Api harus memenuhi debit air dan tekanan minimal
Jenis yang disyaratkan.
Persyaratan Operasi a. instalasi air bersih b. Instalasi air kotor
a. Hanya digunakan sebagai tempat naik turun Jaringan penyediaan air umum Pertimbangan jenis air limbah dan/atau air kotor
penumpang dari kereta api Olahan diwujudkan dalam bentuk pemilihan sistem
b. Dilengkapi dengan garis batas aman peron b. instalasi air kotor atau limbah pengaliran/pembuangan dan penggunaan peralatan
Peron rendah, minimal 350mm dari sisi, tepi luar ke as
yang dibutuhkan.
peron Persyaratan Penempatan Pertimbangan tingkat bahaya air limbah dan/atau air
Peron sedang, minimal 600mm dari sisi, tepi luar ke as Ditempatkan di area strategis dan terjangkau dan memenuhi kotor diwujudkan dalam bentuk sistem pengolahan dan
peron persyaratan instalasi air dengan memperhatikan letak tata pembuangannya.
Peron tinggi, minimal 750mm dari sisi, tepi luar ke as ruang gedung yang tidak menggangu pergerakan Air limbah yang mengandung bahan beracun dan
peron penumpang dan operasional kereta api berbahaya tidak boleh digabung dengan air Iimbah
domestik.
Persyaratan Teknis Air limbah yang berisi bahan beracun dan berbahaya (83)
a. Instalasi air bersih harus diproses sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
Sistem air bersih dipasang dengan mempertimbangkan Air limbah domestik sebelum dibuang ke saluran terbuka
sumber air bersih, ualitas air bersih , sistem distribusi dan harus diproses sesuai dengan pedoman dan standar
penampungannya teknis
Standar komponen dan peralatan air bersih sesuai
kententuan di bidang gedung dan bangunan

b. Instalasi air kotor


Sistem pembuangan air limbah dan/atau air kotor
dipasang dengan mempertimbangkan jenis dan tingkat
bahaya
Standar komponen dan peralatan instalasi air kotor sesuai PERATURAN MENTERI PERHUBUNGAN NO : PM. 29 TAHUN 2011
Tentang Persyaratan Teknis Bangunan Stasiun Kereta Api
dengan ketentuan di bidang lingkungan hidup.yang

49
Persyaratan Teknis Bangunan Kereta Api

TUJUAN DAN PERMASALAHAN PROYEK

PROBLEM

Jarak Keamanan dan


Lonjakan Penumpang Pada saat ini di site Kulonprogo terdapat dua stasiun kereta api yang masih beroperasi
Kenyamanan
yakni stasiun Wates di Gunung Kidul, Yogyakarta serta stasiun Wojo di Dadirejo,
Kereta Bandara dapat menjadi suatu alternatif untuk menghubungkan bandara dengan
Bagelan, Purworejo selain ttu juga terdapat satu stasiun kereta non aktif, Kedundang,
kota atau daerah di sekitarnya. Kereta Bandara tersebut akan berhenti di sebuah Stasiun
yang berada di daerah Temon, Gunung Kidul, cukup dekat dengan site bandara baru.
Kereta Bandara yang lalu akan menghubungkan penumpang menuju terminal
bandaranya dan sebaliknya dari terminal bandara ke daerah lainnya.
Ketiga stasiun tersebut rencananya akan dikembangkan menjadi suatu stasiun
penumpang yang besar. Stasiun Kedundang yang di non aktifkan pada tahun 2007 ini
berada di tengah tengah lintasan stasiun Wates dan Wojo. Stasiun Wates sendiri
hingga saat ini masih terbilang cukup ramai dengan puncak penumpang di bulan
liburan dan akhir pekan. Sedangkan Stasiun Wojo saat ini berfungsi sebagai stasiun
logistik dengan lima kali pemberhentian tiap harinya, area stasiun sangat berdekatan
dengan perkampungan warga yang cukup sepi dan tidak memiliki suatu aktitas
ekonomi dikarenakan tidak adanya penumpang maupun sedikitnya pekerja yang
datang.
stasiun Wojo stasiun Wates

50
Persyaratan Teknis Bangunan Kereta Api

5. ruang informasi; Gedung untuk kegiatan penunjang


Berada di Enterance Stasiun. 1. pertokoan;
Gedung untuk kegiatan pokok
Memberikan informasi mengenai kedatangan dan Berupa Tenant-tenant yang disewakan di luar maupun di
1. hall/ruang serbaguna
keberangkatan. dalam gedung.
Acara Pertemuan salam sapa bagi para pejabat.
Terlihat, mudah di jangkau, mudah dikenali memiliki loading deck untuk setiap pertokoan.
Presentasi.
Pegelaran seni.
6. ruang fasilitas umum; 2. restoran;
Merupakan ruang publik untuk menunjang penumpang Restoran disediakan secara sewa
2. perkantoran kegiatan stasiun;
sebelum pergi. Memiliki dapur Sendiri, sehingga memiliki pembuangan
Kegiatan utama :
Fasilitas charger hape dan smoking room sampah yang di kelola secara mandiri.
Sesuai dengan Jobdesk masing-masing pegawai Stasiun
Toilet Umum sebelum dan sesudah melakukan check in.
Komuter
4. perparkiran;
7. ruang fasilitas keselamatan; Memenuhi kapasitas 500 kendaraan
3. loket karcis;
Ruang UKS bagi penumpang yang kurang sehat setelah Terpisah dari sirkulasi bis dan sirkulasi kendaraan
Memiliki ketinggian yang mengakomodasi usia remaja
perjalanan pesawat. penumpang
hingga dewasa (anak di bawah 12 tahun bersama orang
Disediakan ruang dokter dan beberapa tempat tidur. Tidak terjadi kepadatan antara kendaraan drop off serta
tua)
kendaraan yang akan parkir.
Dilengkapi dengan komputer serta printer untuk
8. ruang fasilitas keamanan
pembelian tiket Gedung untuk kegiatan jasa pelayanan khusus
Ruang Satpam, menjaga keamanan. Terdapat di entarnce
Mengakomodasi kenyamaan petugas tiket (petugas duduk 1. ruang tunggu penumpang;
stasiun
berjam-jam) Ruang Tunggu Penumpang Hanya disediakan saat
Ruang CCTV
menunggu kedatangan kereta.
4. Ruang Antri Dalam 1 waktu dapat menampung 500 orang untuk 2 set
9. ruang fasilitas penyandang cacat dan lansia; dan
Mengakomodasi pembeli hingga kapasitas maksimal kereta.
Ruang Istirahat bagi difabel dan ruang lansia
batas antar loket jelas agar ketertiban terjaga. Antisipasi penumpang selanjutnya untuk menunggu,
Toilet khusus lansia dan difabel
Sirkulasi sebelum menuju loket dan setelah loket di sehingga disediakan ruang tunggu berkapasitas 1000
desain agar lalu lintas antrean tidak tertumpuk di loket. orang yang akan di bagi menjadi 2 ruang tunggu.
11. Ramp
Memiliki Signage exit
Tangga maupun ramp harus digunakan saat peron
4. ruang Transisi. Memiliki LCD informasi yang jelas.
berada di atas atau di bawah dari loket. Ramp jalan harus
Adanya ruang Check in tiket. Pembagian Jalur setelah Bunyi alarm serta sound pemberitahuan dapat terdengar
5% kemiringan. Lebar jalan yaitu 3 m minimum
jalur loket dengan batas yang jelas. ke seluruh ruang tunggu.
Tidak boleh ada dinding, kolom, tangga maupun
Sirukulasi setiap antar check in memuat 1 orang dewasa
eskalator
dan 1 anak-anak (asumsi anak-anak digandeng oleh
ibu/bapaknya)

51
Persyaratan Teknis Bangunan Kereta Api

Guna mewujudkan proses memasukkan program ke fungsi yang bukan sebenarnya


tersebut dibutuhkan adanya suatu pendekatan tertentu dalam perancangan proyek ini.
Manfaat yang diperoleh dengan adanya stasiun kereta bandara:
Pendekatan sirkulasi menjadi sebuah opsi pilihan dimana sirkulasi diharapkan
dapat menjembatani fungsi awal stasiun sebagai tempat transit dan
menggabungkannya dengan fungsi komersial sehingga dapat terintegrasi dengan
baik tanpa mengganggu fungsi satu dengan yang lainnya. Sirkulasi diharapkan dapat
menggerakkan ow penumpang ke tempat tempat yan diharapkan dengan akses
yang baik.
Mempercepat Mudah Permasalahan Makro
Akses Berkeliling Kota Tertata Bagaimana sebuah stasiun kereta api di bandara dapat menjadi sebuah
Kemudahan gerbang bagi area dan representasi Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta?
Mengurangi
Akses Bagaimana merancang sebuah stasiun kereta api di bandara yang
Macet
berkesinambungan dengan Kabupaten Kulon Progo?
Stasiun Bandara merupakan stasiun yang berhubungan langsung dengan Bandara, namun
Permasalahan Mikro
fungsi komersil sebaiknya masuk dan ikut sama-sama berkembang di stasiun akan membuat
Bagaimana agar stasiun kereta dapat merespon karakter site kawasan
stasiun bertahan dan dapat memberikan pelayanan yang maksimal pada penumpang. Di fungsi
bandara secara baik sehingga nyaman?
Komersil inilah yang akan menambah pendapatan dan devisa Bandara, serta penumpang
Bagaimana agar bangunan stasiun mudah dikenali dan khas secara desain?
dipermudah dalam hal memenuhi kebutuhannya.
Bagaimana integrasi stasiun kereta api dengan New Yogyakarta International
Airport?

Mengembangkan aksesibilitas antara Kabupaten Kulon Progo dengan Provinsi


Daerah Istimewa Yogyakarta dan kota kota di sekitarnya bahkan hinggaprovinsi
JawaTengah.

Mengurangi angka kemacetan dengan menawarkan alternatif kereta sebagai


angkutan massal yang nyaman dan aman.

Mengembangkan kawasan bandara yang merepresentasikan budaya lokal.

Mengintegrasikan fungsi bangunan stasiun dengan bandara dan fungsi pendukung


lainnya (Komersil dan kesehatan)

52
Persyaratan Teknis Bangunan Kereta Api

Perhitungan Kapasitas
Ruang Transisi NO Jabatan Jumlah
Tiap kereta yang ada dalam rangkaian kereta rel listrik (KRL)
commuter line diketahui memiliki kapasitas maksimal 500 1 Kantor Kepala Stasiun 1
Asumsi Setelah membeli tiket penumpang akan langsung
orang, 128 di antaranya penumpang duduk. Sekali waktu check in. Mesin Check ini dengan sistem Barcode memiliki 2 Bendahara 1
Karena sirkulasi penumpang utama berasal dari bandara, maka waktu pengecekan 2 detik. Total 5 detik sebagai tenggang
kita asumsikan 80% kepadatan berasal dari jalur bandara, waktu. Maka di sediakan 8 Mesin Check In. 3 Wakil Bendahara 1
sedangkan 20 % merupakan penumpang umum(bukan dari
bandara) sehingga pembagian jalur loket efektif. 400 : 5 = 80 orang /loket (Maksimal) 4 Staff Statistik 2
1 loket 2400 detik maksimal (80 orang x 30 detik)
5 Staff Administasi 1
1 Orang beli maksimal 4 tiket.
Waktu beli tiket 30 detik/orang 2400 / 5 detik = 480 orang/mesin 6 Satpam 4
Sehingga 10 menit ada 20 orang yang beli. Maka disediakan 8 mesin check in, sehingga 1 mesin dapat
di lalui 60 orang. 7 Petugas CCTV 2
Jalur bandara 80% orang = 400 orang
8 Kantor Pimpinan Perjalanan Kereta 2
400 : 4 tiket = 100 orang membeli tiket Melampaui kapasitas jalur bandara agar tidak terjadi
100 orang : 20 orang = 5 loket kemacetan saat melakukan check in. 9 1
Resepsionis

Jalur umum 20 % orang = 100 orang 10 Penjaga Loket 7


100 : 4 tiket = 25 orang beli tiket
25 orang : 20 orang = 1,25 loket = 2 loket. 11 Kondektur 5

12 Penjaga Peron 4
Sehingga Stasiun Bandara memiliki 7 Loket.
13 Dokter 1

14 Cleaning Service 5

15 Sta Check In 8

53
ALUR KEGIATAN

RUANG BAGI PELAKU AKTIVITAS ALUR KEGIATAN


Penumpang Bayi Makan & Minum Parkir
Infant Buang Air Tiket Online
Dewasa Menunggu
Lansia Datang Enterance Informasi Check in Ruang Tunggu
Istirahat bagi yang sakit dan
menyusui Makan Toilet
Merokok Loket
Toilet Merokok Peron
ATM
Merokok UKS
Berangkat
UKS
Pulang
Sholat

berkuasa atas aktivitas kereta api Parkir Mengawasi Keuangan


Pegawai Kepala Stasiun Istirahat
dan penanggung jawab
Mengawasi Aktivitas kereta Pulang
keuangan. Datang Area Kantor
Melayani Pengaduan Toilet

Meeting
Parkir
Bendahara Mengurusi administrasi Mengurus Keuangan Istirahat
Wakil Bendahara keuangan stasiun Datang Area Kantor Mendaftar data keuangan Pulang
Toilet
Meeting

Pimpinan Perjalanan Mengatur operasional perjalanan


Parkir Mengawasi Aktivitas kereta Istirahat
Kereta Api (PPKA) kereta api.
Mengawasi Pendataan Pulang
Datang Area Peron Operasional Toilet
Meeting
Mencatat dokumen
Menerima telepon Peron
Menarik tuas

54
ALUR KEGIATAN

RUANG BAGI PELAKU AKTIVITAS ALUR KEGIATAN


Parkir Istirahat
Kondektur Mengecek tiket dalam kereta Mengecek Tiket
Pulang
Memimpin seluruh staf Datang Area Peron Memimpin staff Toilet

Parkir Berjaga di peron Istirahat


Pengawas Peron Mengawasi perjalanan kereta
Mengawasi alur Pulang
Mengawasi dan membimbing Datang Area Peron penumpang Toilet
penumpang
naik dan turun
Parkir Istirahat
Urus Surat
Mengurus surat menyurat Pulang
Administrasi Datang
kepala stasiun. Area Peron Meeting Toilet

Parkir
Mendata penumpang Istirahat
Statistik Urusan pendataan secara Mendata Barang Pulang
statistik Datang Area Kantor Toilet
Meeting
Parkir Mendata Barang
Mendata Barang Istirahat
Petugas Kereta Mengangkut Barang yang diterima Pulang
dan dikirim Datang Mengangkut Barang
Kargo Area Peron Toilet

Parkir
Menjaga keamanan Istirahat
Menjaga keamanan Loket, fasilitas
Satpam Loket, fasilitas umum, Pulang
umum, emplasemen, dan Peron
Datang Area Peron Emplasemen, dan Peron Toilet

Staff informasi Melayani pengaduan Parkir Melayani Pengaduan Istirahat


Memberikan informasi pada
penumpang Pulang
Datang Memberikan Informasi
Area Peron Toilet

55
High Speed Villena Station
STUDI PRESEDEN TIPOLOGI / COOTAR

Konsep Menggunakan 3
konsep utama, yaitu :
1. Rangka pelingkup,
2. Integrasi sistem
3. Optimalisasi konsumsi
energi Skin Tertutup
Skin Berlubang
Stasiun mengambil tempat yang di
Tidak ada Skin
klaim sebagai daerah landmark ,
menggunakan deck yang menutupi
stasiun dan rel keretanya. Penutup ini
merupakan keunikannya, tidak hanya Fasad memiliki estetika grid. Namun tidak grid yang kaku melainkan irama dari
s e ba g a i g a m ba r a n d a r i ko n s e p pelingkup atau skin. Selain untuk estetika, irama pada fasad menjadikan adanya
keberlanjutan. irama cahaya dalam ruangan dan minimalisir panas dan sinar matahari yang masuk.
Kondisi alam dimanfaatkan sebaik mungkin

ZONING
Drop Off ZONA PUBLIK
Enterance Architects : COOTAR
Ruang sewa mobil
Location : 03400 Villena, Alicante, Spain
Loket Pendaftaran Photographs : Miguel de Guzmn
Tenant
Ruang Tunggu
Ruang Service & Toilet
Cafetaria ZONA SEMI PUBLIK
Scanner Tiket
Eskalator & Elevator
Koridor stasiun

Dapur ZONA SEMI PRIVATE


Kantor
Menyuguhkan agrikultur dan industri pertanian Vinalopo. Di
Zona publik maupun zona semi publik di batasi dengan ada atau tidaknya akses menuju ruang tersebut. Contoh : lingkungan pedesaan, Vilena sebagai icon dari sistem ADIF stasiun
Tenant menjadi ruang semi publik karena tidak ada akses pengunjung yang dapat membeli jika tidak masuk dahulu kereta api cepat.
ke stasiun. Sedangkan rent car menjadi ruang publik dikarenakan dapat di pakai oleh konsumen saat di dalam
maupun di luar stasiun. menyatukan stasiun ke alam lingkunga, beberapa teknologi telah
digunakan untuk peron, struktur untuk visual, penggunaan material
Sirkulasi tidak langsung pada ruang semi private, seperti kantor, hanya bisa di akses jika melalui meja pembelian lokal.
karcis dahulu. Jadi perbedaan zoning tidak terbatas pada dinding, namun pada AKSES.

http://www.archdaily.com/471498/high-speed-villena-station-cootar

56
STUDI PRESEDEN TIPOLOGI
Permainan cahaya
terdapat pada eksterior
bangunan. Yakni tidak ada
atap yang benar tertutup.

Demikian pula pada peron kereta api.


Rangka truss dipadu dengan corak
Lobby dengan adanya substraktif sehingga
lubang-lubang atap sehinga panas
menjadi lebih mudah di temukan. Focal
tidak langsung masuk dalam peron. Hal
point di dapatkan lewat lobby
ini dapat menyeimbangkan suhu di
dalam maupun di luar bangunan.

Permainan cahaya matahari


pada Lobby

Atap ditopang
Menggunakan Skin
dengan truss baja
baja dengan2 jenis

Pondasi 2 bore pile agar


Sistem utilitas : Eskalator & Elevator
dapat menahan beban
untuk Tidak hanya di siang hari, namun di
kereta maupun beban
Transportasi Pengunjung Koridor malam hari terdapat permainan
hidup
menuju Peron cahaya lampu. Lobby tetap
ditonjolkan melalui bentuk dan
Railway Station. di bangun di atas
warna yang berbeda sehingga
kontur agar tidak perlu
mudah di kenali.
menggali tanah lebih dalam serta
efektivitas ruang (hemat biaya
Harmony ditunjukkan mealui ke
pengerukan)
kontrasan warna serta bentuk di
daerah pedesaan

http://www.archdaily.com/471498/high-speed-villena-station-cootar

57
STUDI PRESEDEN TIPOLOGI The Hague Central Station

Enterance
Area Sirkulasi
Penumpang
Lift Menuju Peron
Rel Kereta Berhenti
Area Tangga Darurat
Peron Atas
Lobby ke Terminal
Elevator Kantor
Kantor Architects : Benthem Crouwel Architects
Location : Kon. Julianaplein 10, 2595 Den
2 Enterance berada dari gedung kantor. Terdiri dari 2 lantai, namum pemotongan plan sesuai dengan dengah kantor. 1 Haag, The Netherlands
lantai stasiun sama dengan 2 lantai kantor. Project Team : Jan Benthem, dkk
LANTAI 1 : Terdiri dari rel kereta yang hanya melayani kedatangan, penumpang bisa langsung keluar melalui enterance. Area : 20000.0 sqm
LANTAI 2 : Melayani keberangkatan dan kedatangan. Peron berada di lantai 2 yang di akses dengan eskalator. Di lantai ini Project Year : 2016
terdapat lobby untuk terminal bus, yang dapat diakses dari lantai 1 dengan esklator. Penumpang di lantai 2 harus turun
The Hague Central Station ditransformasikan menjadi lebih
dulu ke lantai 1 jika ingin ke terminal.
hidup, lebih luas, lebih mudah dikenali (Unique) dimana
http://www.archdaily.com/782706/the- banyak kendaraan umum bertemu dipusat. Yang awalnya
hague-central-station-benthem-crouwel- berupa beton bertulang berubah menjadi kaca dan teknologi
LANTAI KANTOR :
Akses ke kantor menggunakan eskalator
menuju lantai selanjutnya.Tangga darurat Kolom utama terbuat dari baja dengan percabanga belah ketupat yang
untuk kantor berada di sayap kanan dan melebar. Ada 8 kolom yang menumpu. Rangka atap terbuat dari rangka baja
kiri bangunan. Ruang kontrol dan yang berbenuk belah ketupat.
pendataan berbeda massa dengan stasiun
Permainan cahaya yan unik dikarenakan atap ini. Sehingga, tidak
memerlukan listrik saat siang hari.

Hanya terdiri dai 1 ruang besar yang


dibagi menjadi beberapa zona, sehingga
Kantor bentuk dan batasan zona harus mudah
dikenal agar tidak terjadi kerancuan. The
Terminal bus
Enterance hague menggunakan pola sirkulasi untuk
mengarahkan penumpangnya. Visibiltas
menjadi pin penting juga agar penumang
Peron Kereta kedatangan dapat tahu dimana tempat yang ia tuju

58
KOMPARASI High Speed Villena Station KESIMPULAN
The Hague Central Station Den Haag
Zona publik
Zona publik ZONA PUBLIK ZONA SEMI PUBLIK
DENAH & ZONING Zona Semi Privat
Zona publik
Zona semi publik
Zona semi publik
Zona semi
ZONA SEMI PRIVATE
publik
Akses Berurutan

Zona semi private Organisasi grid maupun linier sama-


sama ingin mengarahkan penumpang
Zona semi publik pada keteraturan. Linear : Diarahkan
ke suatu tujuan dengan terpaksa.
Grid : terdiri dari zona-zona untuk
ORGANISASI LINEAR fungsi yang berbeda, dapat memilih
ORGANISASI GRID
rutenya sendiri

FASAD Fasad menggunakan organisasi GRID.


Ingin memberi kesan keteraturan
pada pelayanan stasiun. Pencahayaan
ORGANISASI GRID siang hari optimal dengan grid.
ORGANISASI GRID

Bergantung pada kapasitas stasiun


dan seberapa sibuk . The hague
JUMLAH LANTAI memiliki 8 rel kereta karena stasiun ini
merupakan stasiun utama di kota.
Terdiri dari 1 lantai dengan elevasi pada rel kereta. Terdiri dari 2 lantai. Lantai 1 untuk pendaftaran dan K A PA S I TA S M E N E N T U K A N
kereta kedatangan Lantai 2 untuk kereta keberangkatan EFEKTIFITAS & KEBUTUHAN
serta terminal

59
KOMPARASI High Speed Villena Station KESIMPULAN
The Hague Central Station Den Haag

AKSES KE PERON Keduanya menggunakan elevator dan


eskalator untuk sampai lebih cepat
dan ramah bagi lansia serta anak-
anak

RESPON IKLIM Permainan cahaya dibutuhkan untuk


hemat energi dan estetika. Pemilihan
bahan atap dan pelingkup yang
respon pada iklim.

Iklim kota Villane : gersang dan kering. Iklim kota Den Haag : Sub Tropis (4 Musim). inar Ketinggian ruang membantu ruang
Permainan cahaya berasal dari shading serta serta panas langsung pada ruangan. Motif atap tidak panas.
atap yang berlubang2. Cahaya masuk namun tidak sepenuhnya membawa panas masuk
panas tidak

Mempertimbangkan iklim dalam


STRUKTUR menentuka struktur.
Spanyol : bahan anti panas, masih
konvensional
Belanda : High Teknologi untuk tetap
menjaga panas.
Reinforced Concrete Kolom Belah ketupat Struktur sebagai estetika. Motif serta
Gypsum
warna yang mencerminkan
keteraturan.

Skin fasad hingga atap terbuat dari besi Fabrikasi.


Pondasi Bore pile 2 titik Skin fasad hingga atap terbuat dari kaca (curtain wall)
Struktur Basement
60
Data Arsitek, Neufeurt.
Human dimension

STANDAR TOTAL DIMENSI


KEBUTUHAN
NAMA RUANG DIMENSI DIMENSI KAPASITAS LAYOUT KEBUTUHAN +30%
ALAT (m2/orang)

AREA KANTOR
Kantor Kepala Stasiun 17.8 1 75.4
Bendahara 6.7 1 =

3.66

3
Wakil Bendahara 76 m2
6.7 1
Statistik 6.7 2
6.7 2 4.88 3.2
Administrasi

AREA KEAMANAN
Pos Satpam Meja- Awas 50 x- 150 -
1.1/person
2- 6.15
Meja peralatan 50 x 150 =
Kamar Mandi 90 x 1150 6.2 m2

4.42
Ruang CCTV Kursi 0.8x0.5/table 1.1/person 2 =
Meja & komputer 0.4x0.5/seat 4.5 m2

AREA EMPLASEMENT
Kantor Pimpinan Perjalanan Kursi 0.8x0.5/table 17.8 1 23.32

3.66
Kereta Api (PPKA) Meja & komputer 0.4x0.5/seat =
23.5 m2
4.88

Ruang Tunggu Penumpang Kursi 76.2 x 57.7 685 76.2 76.2 76.2 445.25
=
445.5

57.7
61
Data Arsitek, Neufeurt.
Human dimension

STANDAR TOTAL DIMENSI


KEBUTUHAN
NAMA RUANG DIMENSI DIMENSI KAPASITAS LAYOUT KEBUTUHAN +30%
ALAT (m2/orang)

AREA PUBLIK
Resepsionis Meja Kerja 60 x 150 1.1/person 2 4.03
=
4.1 m2

ATM
Ruang Antri 1.5/person 1
0.9/person 5 2.34 + 4.5
=
2.5 m2 + 4.5 m2

Loket
Penjual Tiket Meja & Komputer 1 @4.68

200
Print
=
Kursi
@4.7 m2

180
Ruang Antri 0.3 / person 80 @31.2 m2

8.28 m2
Tiket Online Mesin Tiket 0.60 x 0.60 0.3 / person 20 =
Ruang Antri 8.3 m2

62
17

Data Arsitek, Neufeurt.


Human dimension

STANDAR TOTAL DIMENSI


KEBUTUHAN
NAMA RUANG DIMENSI DIMENSI KAPASITAS LAYOUT KEBUTUHAN +30%
ALAT (m2/orang)

AREA SERVICE 20
Rak memanjang 0.7x5 0.9/person 3
Gudang Rak memanjang 0.7x4
Rak double 4
2x1x2

5
Cleaning Service room Kursi 14.3 m
1.1/person 5
Janitor =
14.5 m

PANTRY Sink 86 x 44 1.1/person 5


Meja racik 90 x 200
11.52 m
Kulkas 60 x 60 =
Dispenser 0.75 m2 11.6 m

AREA PERON
Peron Panjang KRL 26 + 5m
ruang berdiri 220 cm min. 88.6 m2

Area rel Senggang antar 1.45 m 8.95


kereta

min. 9 x 1.2
Ramp Kemiringan 5%

63
Data Arsitek, Neufeurt.
Human dimension

STANDAR TOTAL DIMENSI


KEBUTUHAN
NAMA RUANG DIMENSI DIMENSI KAPASITAS LAYOUT KEBUTUHAN +30%
ALAT (m2/orang)
AREA .....

1.1x0.91 3.72/per 40
Rg toilet Wanita Kamar mandi

91,44
7.24 m2
Wastafel 0.5x0.9
120 100.6

60 60 60
Rg. Toilet Pria Kamar mandi 1.1x0.91 3.72/per 40 7.84 m2

100
Wastafel 0.5x0.9
Urinoir 0.6x1

Lemari penyimpanan 50 x 200 cm 1.1/person 8


UKS 16.32
Meja & kursi dokter 60 x 120 cm
3 Ranjang periksa 980 x 2100 cm

Ruang Merokok Ruang Duduk 76.2 x 57.7 10 20.2

Ruang Check in Mesin Check in 50 x 200 cm


Ruang Antri 59 26.58
0.3/person
=
Ruang Check in 0.9/person 1 26.6 m2
Petugas check in 1.1/person

MUSHOLA Sajadah 1.2x0.6 30 21.6 m2

64
PETA ORIENTASI PETA ADMINISTRASI PETA STRUKTUR RUANG
WILAYAH PERENCANAAN

PETA SISTEM PUSAT PETA SISTEM JARINGAN PETA SISTEM JARINGAN


KEGIATAN TRANSPORTASI ENERGI

65
PETA SISTEM JARINGAN PETA SISTEM JARINGAN PETA SISTEM JARINGAN
SUMBER DAYA AIR TELEKOMUNIKASI PRASARANA LAINNYA

PETA RUANG DAN JALUR PETA KAWASAN PETA RAWAN BENCANA


EVAKUASI BENCANA LINDUNG ALAM GEOLOGI

66
TEKNIS FASILITAS PERTOLONGAN KECELAKAAN Jenis dan persyaratan kendaraan PKP-PK
PENERBANGAN DAN PEMADAM KEBAKARAN (PKP-PK) DI Setiap bandar udara harus disediakan kendaraan PKP-PK yang jumlah dan jenisnya disesuaikan
BANDAR UDARA dengan jumlah bahan pemadam api yang dipersyaratkan pada kategori bandar udara untuk
PKP-PK. Jenis kendaraan utama PKP-PK dikelompokkan menjadi :
1. Foam Tender
Kategori bandar udara untuk PKP-PK 2. Rapid Intervention Vehicle
Foam tender, dibagi menjadi Rapid Intervention Vehicle, dibagi
Ditentukan berdasarkan panjang keseluruhan dan lebar maksimum badan pesawat udara beberapa tipe : menjadi :
terbesar serta jumlah pergerakannya di bandar udara. Kategori ini terdiri atas 10 kategori yaitu : Foam tender tipe I Combined agent tipe II
Foam tender tipe II Combined agent tipe III
Foam tender tipe III Rapid Intervention Vehicle tipe
Kategori bandar udara Panjang keseluruhan pesawat udara Lebar maksimum badan
IV
untuk PKP-PK (meter) pesawat udara (meter)

1 Kurang dari 9 2 Mobil Komando


Berfungsi sebagai pemandu kebakaran PKP-PK
2 9 sampai dengan kurang dari 12 2
Mobil pemasok air nurse tender
3 12 sampai dengan kurang dari 18 3 Berfungsi memasok air terhadap kendaraan PKP-PK

4 18 sampai dengan kurang dari 24 4 Mobil tangki air


Berfungsi menyediakan air tambahan untuk PKP-PK
5 24 sampai dengan kurang dari 28 4
Mobil serba guna
6 28 sampai dengan kurang dari 39 5 Jenis kendaraan Berfungsi untuk mengangkut bahan/peralatan PKP-PK
pendukung PKP- Mobil ambulance multi purpose
7 39 sampai dengan kurang dari 49 5 Mobil ambulance yang dilengkapi dnegan bahan

8 49 sampai dengan kurang dari 61 7


Mobil ambulance
9 61 sampai dengan kurang dari 76 7 Berfungsi untuk mengangkut dan memberikan

10 76 sampai dengan kurang dari 90 8


Mobil generator
Berfungsi memberikan penerangan untuk PKP-PK
Sumber : SNI 03-7067-2005 tentang Teknis fasilitas Pertolongan Kecelakaan
Penerbangan dan Pemadam Kebakaran (PKP-PK) di bandar udara
Aircraft recovery equipment
Berfungsi untuk memindahkan pesawat udara yang

67
Jenis dan persyaratan bahan pemadam
Tabel Kebutuhan Minimum Bahan Pemadam Api yang harus
Bahan pemadam api utama yang dipergunakan untuk PKP-PK Disediakan
- protein foam
- aqueous lm forming faom (AFFF)
- uoro protein foam
- lm forming uoro protein (FFFP)
- synthetic foam
- Air
Bahan pemadam api pelengkap yang digunakan untuk PKP-PK
- Karbondioksida (Co )
- Dry chemical powder jenis multi purpose
- Bahan pengganti halon
- Kombinasi ketiganya
Consentrate foam yang dipergunakan sebagai bahan pemadam api utama
PKP-PK
Busa yang dipergunakan untuk bahan pemadam api utama PKP-PK
Bahan pemadam api lengkap
Cadangan yang haru disediakan di setiap bandar udara :
- Bahan kimia pemadam utama dan pelengkap minimum 200% dari jumlah
bahan pemadam yang dibutuhkan sesuai kategori bandar udara untuk
PKP-PK
- Air yang dibutuhkan untuk operasi PKP-PK minimum 400% dari jumlah
Sumber : SNI 03-7067-2005 tentang Teknis fasilitas Pertolongan Kecelakaan
kebutuhan air yang dipersyaratkan sesuai kategori bandar udara
Penerbangan dan Pemadam Kebakaran (PKP-PK) di bandar udara
untuk PKP-PK yang berlaku
Consentrate foam
Bahan pemadam utama dan pelengkap
Pengadaan consentrate foam
Pengadaan consentrate foam yang akan dibeli harus masih memiliki masa
kadaluasa minimum 5 tahun untuk foam kinerja mutu A dan 8 tahun untuk
foam kinerja mutu B

68
DAMPAK PENERBANGAN TERHADAP LINGKUNGAN HIDUP

NO RENCANA AKSI KEGIATAN

1 Konservasi Energi Bahan Inisiatif penggunaan biofuel untuk pesawat udara


bakar fosil dengan bahan kategori transport untuk angkutan udara
bakar terbahastukan untuk penumpang sesuai dengan ICAO Guideline.
pesawat udara Melakukan studi dan riset bio fuel dalam hal
kekampuan produksi, distribusi, suplai
berkelanjutan, keselmatan, keamanan peerbangan
dan anegemn resiko

2 Pemanfaatan Eenergi Pemasangan Sumber Energi alternative (soalr cell,


Terbarukan energy hybrid, hidro + dll) untuk operasional
Bandar Udara.
Pemasangan solar gain cell secara bertahap pada 5
bandar udara UPT dan 5 bandar udara PT. Angkasa
pura 1 dan II setiap tahun.

3 Konservasi Energi Bahan Perencanaan dan implementasi secara bertahap


bakar fosil dengan bahan penggunaan bahan bakar terbaharukan pada alat
bakar terbaharukan untuk bantu service darat GSE dan kendaraan operasional
Pencemaran lingkungan dapat disebabkan oleh: GSE dan kendarran Bandar di dalam sisi udara Bandar Udara
Udara
a. emisi gas buang dan kebisingan pengoperasian pesawat udara;
b. emisi gas buang dan kebisingan dari peralatan dan/atau kendaraan bermotor;
4 Penghijauan Libgkungan Penanaman Pohon Tremabesi di area bandar udara
c. air limbah yang ditimbulkan dari pembangunan, operasional dan perawatan Bandar Udara
Bandar Udara dilakukan secara bertahap dengan penanaman 300
dan pesawat udara;
pohon per bandar udara.
d. limbah padat yang ditimbulkan dari pembangunan, operasional dan perawatan Bandar Udara
dan pesawat udara; dan
e. zat kimia yang ditimbulkan dari pembangunan, operasional dan perawatan Bandar Udara
dan pesawat udara. Selain itu, Pengelolaan dan pemantauan lingkungan hidup Bandar Udara,
antara lain:
a. menjaga kualitas udara;
Skenario Sustainable National Action Plan & Measure: b. mengoptimalkan penggunaan dan penghematan energi;
1. Penerbangan Hijau (Green Flight) c. mengendalikan kebisingan;
2. Koridor/Ruang Udara Hijau (Green Corridor) d. menjaga kualitas air;
3. Bandar Udara Hijau (Green Eco-airport) e. menjaga kualitas tanah dan mengendalikan pencemaran tanah akibat air limbah dan limbah
4. Mekanisme Pasar Karbon (Carbon Market) padat; dan
f. mengendalikan dan mengolah air limbah dan limbah padat agar sesuai dengan baku mutu
SUMBER :
yang ditetapkan Pemerintah dan dapat dimanfaatkan kembali.
1. KEMENTERIAN PERHUBUNGAN KP No. 201 tahhun 2013
2. PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 40 TAHUN 2012
69
DATA TAPAK

Lokasi kawasan New Yogyakarta International Airport


berada di Kabupaten Kulon Progo, tepatnya di
LOKASI TAPAK Kecamatan Temon. Luas tapak yang tersedia adalah
sekitar 667 ha. Kawasan bandara Kulon Progo
direncanakan akan terkoneksi dengan stasiun LRT dan
airport hotel.

70
DATA TAPAK

POTENSI KAWASAN SETEMPAT


Lokasi site yang berdekatan dengan pantai membuat pengembangan potensi kawasan setempat
berorientasi pada pembuatan objek wisata alam untuk menarik wisatawan datang ke daerah
tersebut. Terdapat 3 tempat wisata alam yang menjadi potensi wilayah Kecamatan Temon, yaitu
Pantai Congot, Pantai Glagah dan BWonto Boating.

BWonto Boating

Mangrove Pantai Pasir Kadilangu

Pantai Glagah

71
DATA TAPAK

SIRKULASI KENDARAAN
Jalan lingkungan didalam
site yang hanya bisa
dilewati motor. Lalu lintas
minim
Jalan Wates - Purworejo menjadi
jalan utama menuju lokasi tapak.
Kendaraan bus dan mobil pribadi
mendominasi jalan. Lalu lintas
kendaraan cukup tinggi.
Jalan Wates - Purworejo

Jalan lokal yang menjadi penghubung


menuju ke lokasi wisata Pantai Glagah
Jalan
dan Congot. Lalu lintas kendaraan minim. Daen
dels

Lalu lintas di Jalan Daendels cukup


tinggi. Motor dan mobil pribadi
mendominasi jalan.

72
DATA TAPAK

VIEW FROM SITE View pada sisi utara site merupakan


Jalan Wates Purworejo yang merupakan
jalan utama menuju ke lokasi site
Pada sisi barat tapak terdapat view berupa
permukiman penduduk dan persawahan

View dari sisi timur site berupa


permukiman penduduk dan persawahan

Pada sisi selatan site terdapat view yang langsung


menghadap ke arah Pantai Selatan

73
DATA TAPAK

View kearah site yang paling potensial berada di Jalan Water - Purworejo
karena langsung berbatasan dengan site dan juga merupakan akses utama
VIEW TO SITE menuju site

View yang cukup potensial kearah site berada pada Jalan Daendels yang
langsung terhubung ke arah site.

74
DATA TAPAK

S
I
N ANGIN
A
Arah angin berasal dari arah
R Selatan-Utara sehingga perletakan
massa bangunan diletakkan
M mengahadap arah datangnya angin
A kecuali pada bangunan hotel
karena arah hotel menghadap arah
T
Timur.
A U
H
A
Zoning Terminal Zoning Stasiun Zoning Hotel
R U
I
Jalan utama untuk masuk ke site
Zoning Terminal Zoning Stasiun Zoning Hotel Bandara dan jalan ini
merupakan jalur lalu lintas
S kendaraan bermotor
Perletakan massa bangunan pada lokasi site dipengaruhi I
oleh salah satu faktor dari sinar matahari. Massa Jalan dimana terdapat permukiman
bangunan terminal diletakkan dekat dengan sisi pantai
R
warga dan jalan ini hanya dapat
karena pengaruh sinar matahari tidak banyak masuk ke K dilewati oleh kendaraan beroda
dalam bangunan. Akan tetapi pemanfaatan sinar matahari U dua dan bagi pejalan kaki
akan dimanfaatkan sebesar-besarnya pada sisi Timur dan L Merupakan jalan besar dimana
Barat dengan meletakkan ruang-ruang publik. Pada bagian A banyak sekali kendaraan seperti
stasiun akan langsung mendapatkan cahaya matahari dari truk yang lewat
arah Timur dan Barat sedangkan bangunan hotel menghadap
S
langsung kearah Timur. I
Jalan Pantai Selatan dimana
Zoning Terminal terdapat banyak tambak di sisi
U sebelah Utara serta permukiman
Zoning Stasiun warga dan jalan ini tidak dapat
Zoning Hotel dilewati oleh kendaraan beroda 4

75
Foto SURVEY TAPAK

Kondisi Jalan Wates - Purwerjo

Menara SUTET di RTH Kondisi Jembatan Permukiman

Mess dan perumahan Angkasa Pura

Kondisi Jalan Daendels

Patok Untuk Pembangunan Bandara

Jalan Permukiman Warga

Patok Untuk Pembangunan Bandara

Kondisi Jalan Sepanjang Pantai


Patok Untuk Pembangunan Bandara Lahan luas milik Angkasa Pura

76
Patok Untuk Pembangunan Bandara
DESIGN GUIDELINE
DESKRIPSI PROYEK FASILITAS PENDUKUNG AIRPORT CITY
SARANA TRANSPORTASI TERPADU
Proyek New Yogyakarta International City yang akan dibangun di Kecamatan Temon, Kabupaten
Kulon Progo, DIY merupakan airport yang akan menggunakan konsep airport city. Airport city adalah
sebuah kawasan dimana bandara tidak lagi berdiri sendiri sebagai sebuah tempat yang menyediakan
jasa transportasi udara, namun juga terdapat beberapa sarana transportasi lainnya dan didukung oleh
beberapa fasilitas penunjang seperti hotel untuk melengkapi kebutuhan airport city sebagai sebuah
kota dengan sarana transportasi terpadu.
Pada perancangan kawasan bandara ini, bangunan yang akan didesain berupa terminal bandara,
stasiun LRT dan Transit Hotel. Bandara New Yogyakarta International Airport ini direncanakan dapat
menampung hingga 20 juta penumpang pada 20 tahun kedepan. Stasiun LRT dapat menampung
hingga 500 penumpang sekali jalan sehingga dalam satu hari diperkirakan dapat menampung hingga
20.000 penumpang per hari. Untuk transit hotel, jumlah kamar yang tersedia adalah sebanyak 140 Stasiun LRT Shuttle Bus
kamar hotel yang dilengkapi dengan berbagai fasilitas lainnya seperti, meeting room, swimming pool,
multipurpose room, laundry, restoran, coee shop dan gym.

TUJUAN

Kawasan Bandara New Yogyakarta International Airport ini dibangun dengan tujuan untuk
meningkatkan jumlah wisatawan yang datang ke Yogyakarta dengan prediksi 20 juta
wisatawan/tahun pada 20 tahun mendatang dengan menyediakan berbagai sarana transportasi Rent Car
yang terpadu dan berbagai fasilitas lain, seperti hotel transit RETAIL
SASARAN

Sasaran dari pembangunan kawasan Bandara New Yogyakarta International Airport adalah untuk
meningkatkan jumlah wisatawan yang akan datang ke Yogyakarta hingga 20 juta penumpang per
tahun pada 20 tahun kedepan baik dari dalam negeri maupun mancanegara

HAL PENTING PADA PERANCANGAN KAWASAN AIRPORT CITY

Restaurant & Coee Shop Gift Shop

COMFORTABLE
Menyediakan kenyamanan bagi
seluruh penumpang yang datang

ACCESSIBLE ECONOMIC Minimarket


Kemudahan akses dengan Meningkatkan devisa negara
menyediakan sarana transportasi melalui pertumbuhan jumlah
terpadu wisatawan

77
KAPASITAS
KAPASITAS PENUMPANG KAPASITAS APRON
KAPASITAS PROYEK STASIUN KERETA API
Proyek New Yogyakarta International Airport yang akan Berdasarkan rencana pengembangan proyek New Yogyakarta Prediksi Kapasitas Stasiun Bandara NYIA
dibangun di Kabupaten Kuluonprogo direncanakan dapat International Airport, direncanakan pada pembangunan tahap I Memiliki kapasitas 20 Juta/ tahun
menampung penumpang dengan kapasitas hingga 20 juta (2020-2031), bandara akan dilengkapi dengan 35 apron (parkir 20 juta : 365 hari = 54.795 penumpang / hari
penumpang pada 20 tahun mendatang. Oleh sebab itu, desain pesawat). Setelah itu, pada proses pembangunan tahap II akan
bandara yang akan diajukan harus dapat memenuhi kebutuhan dilakukan penambahan luas terminal dan apron sebanyak 10 Jika kereta datang setiap 30 menit sekali, maka dalam 1 hari ada 40
penumpang di masa mendatang. Berikut adalah prediksi jumlah apron, sehingga total menjadi 45 apron. (opearsional mengikuti bandara) keberangkatan maka
penumpang pesawat yang datang dan pergi selama 1 tahun jika 54.795 : 40 = 1370
diasumsikan penumpang mencapai 20 juta per tahun.
1370 : 50% rasio penumpangdari bandara = 685 penumpang sekali
Kapasitas 20 juta jalan.
penumpang

Asumsi 50% datang, 50%


berangkat 58 million passengers/year
or
171.317 passengers/day
DEPARTURE ARRIVAL

Datang Berangkat

85.659 passengers/day 85.659 passengers/day

10 juta/tahun 10 juta/tahun

KAPASITAS PROYEK TRANSIT HOTEL

833.333/bulan 833.333/bulan Jika menggunakan rasio penumpang per hari dengan jumlah
kamar yang tersedia, maka didapatkan angka rasio 1 : 200.
Sedangkan, untuk lot parkir mobil menggunakan rasio 1 : 5.

Dengan pengunjung andara yaitu Bandara yaitu 20 juta


27.777/hari 27.777/hari penumpang/tahun. Berdasarkan asumsi tersebut, jika
menggunakan rasio 1 : 200, maka kapasitas kamar yang
dibutuhkan adalah sebanyak 139 kamar hotel. Lot parkir untuk
Perkembangan bandara baru diasumsikan akan
menumbuhkan persentase penumpang internasional
menjadi 10% karena pertimbangan penambahan jumlah
penerbangan internasional ke 63 negara.

78
Orchad Hotel Bandara Soekarno

Anda mungkin juga menyukai