Anda di halaman 1dari 7

J URNAL INDUST RI AL G AL UH

Ahmad Efendi, S.T., M.T.

ANALISA KELAYAKAN KOMERSIALISASI BANDAR UDARA


BETOAMBARI KOTA BAUBAU
Ahmad Efendi

Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Buton


Jl. Betoambari No. 36, Kota Bau-Bau, Sulawesi Tenggara
ahmadefendi@gmail.com

Abstract— The development of the tourism industry in the city of Baubau is rapidly increasing
and visited by domestic and foreign tourists. This is supported by air transportation facilities in the
form of Betoambari Airport. At Betoambari Airport until now almost no commercial efforts have
been made, even though the airport is the only option to land / fly airplanes in Baubau. This study
aims to analyze positioning, promotion, and service at the Betoambari Baubau Airport. This
research was conducted in the city of Baubau precisely at Betoambari Airport by projecting the
number of passengers and aircraft movements. The method used in this study uses a Likert
method with a scale of 5 with a number of respondents as many as 100 people. The results
showed that airport promotion has the lowest value with an average value of 3.20 (not feasible),
then airport service has a value of 3.35 (not feasible) and the highest is airport positioning, which
is 3.74 (feasible) . So that the total average feasibility of the Betoambari Airport commercialization
strategy is 3.43 (not feasible).

Keywords - Airport, Passenger, Commercial

Abstrak— Perkembangan industri pariwisata di Kota Baubau meningkat pesat dan dikunjungi
oleh wisatawan domestic maupun mancanegara. Hal ini didukung oleh sarana transportasi udara
berupa Bandar Udara Betoambari. Pada Bandar Udara Betoambari hingga saat ini hampir tidak
ada upaya komersial yang dilakukan, padahal Bandar udara ini merupkan satu-satunya pilihan
untuk mendaratkan/menerbangkan pesawat terbang di Baubau. Penelitian ini bertujuan untuk
menganalisis positioning, promotion, dan service pada Bandar Udara Betoambari Baubau.
Penelitian ini dilakukan di Kota Baubau tepatnya di Bandar Udara Betoambari dengan
memproyeksikan jumah penumpang dan pergerakan pesawat. Metode yang dilakukan dalam
penelitian ini menggunakan metode Likert dengan skala 5 dengan jumlah responden sebanyak
100 orang. Hasil penelitian diperoleh bahwa promotion Bandar udara memiliki nilai terendah
dengan rata-rata nilai 3,20 (tidak layak), kemudian service Bandar udara memiiliki nilai 3,35 (tidak
layak) dan yang tertinggi adalah positioning Bandar udara yaitu 3,74 (layak). Sehingga total rata-
rata tingat kelayakan strategi komersialisasi Bandar udara Betoambari sebesar 3,43 (tidak layak).

Kata kunci— Bandar Udara, Penumpang, Komersial

1. PENDAHULUAN digunakan. Namun, pada tahun 2001


landasan bandar udara ini mulai diperbaiki
Indonesia terletak diantara dua benua dan pada tahun 2003 sebuah pesawat
dan dua samudra, dimana Indonesia penerbangan swasta yang berkapasitas 54
merupakan daerah persimpangan jalur orang mendarat di bandar udara ini hingga
penerbangan internasional sehingga sekarang bertambah dua maskapai
pemerintah keudian membangun penerbangan.
infrastruktur penerbangan hampir diseluruh Seiring dengan semakin
daerah di Indonesia tidak terkecuali Bandar berkembangnya industri pariwisata dan
Udara Betoambari di Kota Baubau. industri sumber daya alam di kawasan timur
Bandar Udara Betoambari khususnya daerah Buton, maka hal ini
merupakan Bandar udara perintis yang membuka cakrawala bisnis luar bagi bandar
didirikan pada tahun 1979 dan sempat tidak udara Betoambari. Hal ini juga didukung

JIG | Vol. 1 (1) 2019 | 1


J URNAL INDUST RI AL G AL UH
Gilang Hamzah Akbar, S.T., M.Sc.

dengan letak Bandar Udara Betombari yang akan diangkut, penumpang atau barang,
dekat dengan Bandar Udara Hasanuddin menuju dan dari system.
Makassar yang menjadi pintu gerbang udara Bandar udara menyediakan jasa
utama ke kawasan timur Indonesia. pelayanan yang beragam untuk
Dilihat dari segi jasa non aeronautika, kenyamanan penumpang, termasuk ruang
hampir tidak ada upaya komersial yag tunggu yang nyaman, restoran, tempat-
dilakukan pada Bandar Udara Betoambari tempat hiburan dan sebagainya. Fasilitas-
padahal masih banyak peluang yang dapat fasilitas untuk muatan juga berfungsi untuk
dimanfaatkan guna menjadikan bandar menyimpan muatan dan melindunginya dari
udara Betoambari sebagai sentral bisnis dan kemungkinan rusak atau hilang, termasuk
bukan hanya menjadi tepat naik dan penyimpanan tertutup bagi barang-barang
turunnya pesawat. Apalagi dengan semakin yang mudah rusak atau hilang serta bahan-
berkembangnya industri pariwisata di bahan yang mudah rusak akibat cuaca dan
daerah buton , maka hal ini akan sebagainya.
memberikan berkah bagi jasa non Berdasarkan karakter dan
aeronautika di bandar udara Betoambari potensinya, bandar udara diklasifikasikan
Baubau. Dengan memperhatikan menjadi:
permasalahan yang terjadi, maka rumusan a. Bandar udara andalan
masalah dari penelitian ini adalah b. Bandar udara marginal
bagaimana kelayakan komersialisasi bandar c. Bandar udara sedang berkembang
udara Betoambari berdasarkan indikator
positioning, promotion, dan service? Dan Penumpang
seberapa besar pengaruh komersialisasi Penumpang dapat diartikan
bandar udara Betoambari terhadap jumlah seseorang (individu) dan suatu perusahaan
kunjungan dan pendapatan bandara? (kelompok) yang menggunakan jasa
Adapun tujuan dari penelitian ini angkutan untuk suatu perjalanan tertentu
adalah untuk menganalisis positioning, dengan mengeluarkan sejumlah uang
promotion, dan service pada Bandar Udara sebagai imbalan bagi pengangkut dengan
Betoambari Baubau serta mengetahui kata lain dapat didefinisikan orang telah
pengaruh komersialisasi bandar udara membeli tiket, berarti orang yang melakukan
Betoambari terhadap jumlah kunjungan dan perjalanan dengan menggunakan alat
pendapatannya. transportasi yang disediakan oleh pihak
pengangkut atau perusahaan niaga dan
2. LANDASAN TEORI terikat kontrak dan persetujuan dengan
Bandar Udara pengangkut tertera di dalam tiket dengan
Bandara udara adalah sebuah pengangkut selama perjalanan.
fasilitas dimana pesawat terbang dapat Penumpang dapat dikelompokkan
menaikkan dan menurunkan penumpang dalam dua kelompok yaitu:
ataupun kargo yang kemudia akan a. Penumpang yang naik suatu jenis
mendarat/lepas landas. Menurut transportasi dengan tanpa membayar,
International Civil Aviation Organization, apakahdikemudikan oleh pengemudi
bandar udara adalah area tertentu di daratan ataupun oleh anggota keluarga.
atau perairan (termasuk bangunan, instalasi b. Penumpang umum adalah penumpang
dan peralatan) yang diperuntukan, baik yang ikut dalam perjalanan dalam suatu
secara keseluruhan atau sebagian untuk wahana dengan membayar, wahana bisa
kedatangan, keberangkatan dan pergerakan berupa taxi, bus, kereta api, kapal,
pesawat. Adapun fungsi utama dari bandar ataupun pesawat terbang.
udara adalah untuk penyediaan fasilitas
masuk dan keluar adri obyek-obyek yang

JIG | Vol. 1 (1) 2019 | 2


J URNAL INDUST RI AL G AL UH
Gilang Hamzah Akbar, S.T., M.Sc.

Komersialisasi e. Apakah proyek layak untuk ditindaklanjuti


Hermawan Kartajaya dalam menjadi suatu business plan?
Marketing Plus 2000 mengatakan bahwa
untuk bisa bertahan pada saat ini dan masa Tujuan setiap studi kelayakan adalah
mendatang, setiap organisasi (baik laba mengadakan penilaian terhadap suatu
ataupun nirlaba) harus berdasarkan gagasan usaha/proyek. Penilaian tersebut
kegiatan pada marketing (pemasaran). Ini kemudian dianalisa dan dievaluasi atau
mengingat kondisi pasar yang selalu dibandingkan dengan yang baik atau
berubah serta semakin tingginya kompetisi dengan yang ideal termasuk dibandingkan
yang ada. Bila dijabarkan lebih jauh, dengan tujuan yang hendak dicapai,
sebenarnya komersialisasi itu sudah dimulai persyaratan yang baik serta standar yang
sejak pengumpulan data dan informasi seharusnya. Tugas studi kelayakan dalam
tentang produk yang dibutuhkan konsumen, artian luas meliputi penilaian terhadap aspek
rencana produksi, proses penciptaan komersial, aspek ekonomis dan aspek
produk, promosi, layanan penjualan dan manajemen.
purna jual, sampai pada penciptaan produk Aspek komersial memperhitungkan
baru (pembaruan) apabila suatu produk seluruh penerimaan uang serta perkiraan
telah mencapai titik jenuh. Dan semua itu penerimaan penjualan output yang
harus dapat memberikan kepuasan kepada dihasilkan, baik output utama dan output
tiga komponen pendukung (stakeholder), tambahannya dibandingkan dengan seluruh
yaitu instansi/investor-karyawan- pengeluaran uang oleh proyek yang
penumpang (stakeholder-people in the bersangkutan. Dalam menyusun sebuah
organization-customer). studi kelayakan harus meliputi sekurang-
Untuk mendukung pelaksanaannya, kurangnya beberapa aspek berikut:
istilaah komersialisasi harus diredefinisi dari a. Aspek pasar dan pemasaran
yang semula merupakan tenik penjualan, b. Aspek teknis dan teknologi
marketing mix (fungsi), serta segmentation- c. Aspek organisasi dan manajemen
targeting-positioning (konsep) mejadi suatu d. Aspek ekonomi dan keuangan
strategi bisnis yang mengatur proses
penciptaan, penawaran, pertukaran nilai
antar stakeholder. 3. METODE PENELITIAN

Studi Kelayakan Lingkup penelitian adalah aspek-


Studi kelayakan atau feasibility study aspek yang berkaitan dengan kelayakan
merupakan suatu penelitian yang dilakukan pemasaran jasa kebandarudaraan di
untuk menentukan apakah suatu proyek Bandar Udara betoambari Baubau.
layak atau tidak untuk dilaksanakan. Studi ini Sedangkan yang menjadi objek penelitian ini
merupakan jalan untuk meminimalkan adalah tentang komersialisasi jasa
terjadinya penghamburan biaya proyek di kebandarudaraan (non-aeronautika) yang
masa yang akan datang. Suatu studi ada saat ini dalam mendukung pendapatan
kelayakan paling penting harus mampu bandar udara ditinjau dari potensi
menjawab lima pertanyaan pentng berikut: penumpang.
a. Apakah proyek akan berjalan atau tidak? Indikator yang digunakan dalam
b. Apakah proyek menguntungkan atau menganalisis strategi komersialisasi pada
tidak? Bandar Udara Betoambari adalah:
c. Berapa biaya yang diperlukan untuk a. Reposisi, merupakan upaya bandar
dapat memulai proyek? udara Betoambari dalam memposisikan
d. Apakah pelaksanaan proyek itu (memfungsikan) dirinya serta produknya
berharga? di mata/benak konsumen.

JIG | Vol. 1 (1) 2019 | 3


J URNAL INDUST RI AL G AL UH
Gilang Hamzah Akbar, S.T., M.Sc.

b. Promosi, merupakan upaya bandar Mulai

udara Betoambari untuk


Studi Studi
memperkenalkan diri dan produk- Pustaka
Rumusan Masalah
Lapangan
produknya kepada konsumen guna
membangun image yang positif. Pengumpulan Data

c. Layanan (service), adalah upaya bandar


udara Betoambari untuk memberikan
Jumlah Sarana & Data Keadaan
layanan yang prima guna memberikan Penumpang Prasarana Keuangan Responden

kepuasan kepada para


konsumen/penumpang. Pengolahan
Data

Tingkat kelayakan masing-masing


Kesimpulan
indikator tersebut dilihat dari nilai total rata-
rata tiap variabel (indikator) dengan
Selesai
menggunakan metode Likert skala 5.
Adapun penilaian selengkapnya adalah Gambar 2. Diagram Alir Penelitian
sebagai berikut:
4. HASIL DAN PEMBAHASAN

Mobilitas penumpang pada bandar


udara Betoambari Baubau baik
Gambar 1. Penilaian Skala Likert
keberangkatan maupun kedatangan cukup
tinggi. Hal ini disebabkan oleh letak
Pengumpulan data dalam penelitian
geografis Baubau yang cukup strategis yang
ini dilakukan dengan menyebarkan
didukung dengan transportasi udara
kuisioner, wawancara dan obeservasi
merupakan sarana trasportasi favorit bagi
secara langsung di lapangan. Populasi yang
masyarakat kota Baubau dan sekitarnya.
digunakan adalah seluruh karyaawan,
Adapun data mobilitas penumpang di
pengunjung dan pengguna jasa
bandar udara Betoambari Baubau
penerbangan serta para penyewa lahan
diperlihatkan pada tabel 1 berikut.
(konsesioner) di wilayah bandar udara
Betoambari Baubau.
Tabel 1. Data Mobilitas Penumpang
Adapun sample penelitian diambil
Keda- Keberang- Total
dengan menggunakan metode cluster Waktu
tangan katan Penumpang
accidental sampling, dimana penambilan T1 648 440 1078
data dillakukan atas sekelompok pengguna
T2 523 459 982
jasa di Bandar Udara Betoambari Baubau
T3 752 669 1421
pada suatu waktu tertentu. Sedangkan
T4 568 613 1181
analisis data dilakukan dengan tabulasi,
rata-rata hitung dan presentase untuk data Total 2481 2181 4662
kuantitatif dan untuk konversi data kualitatif Sumber: Bandar Udara Betoambari
dari jawaban responden digunakan metode
Likert skala 5. Diagram alir penelitian ini Untuk data keuangan dan keadaan
diperlihatkan pada Gambar 2 berikut. responden diperlihatakan pada tabel 2 dan
tabel 2 berikut:

JIG | Vol. 1 (1) 2019 | 4


J URNAL INDUST RI AL G AL UH
Gilang Hamzah Akbar, S.T., M.Sc.

Tabel 2. Data Keuangan Bandar Udara No Jenis Fasilitas


Volume
Betoambari (m)
2. Fasilitas Sisi Darat
NO URAIAN JUMLAH a. Gedung Tower Lt. 4 125 m2
PENDAPATAN b. Power House (Baru) 72 m2
Aeronautika Rp 481.745.472 c. Power Haouse (Lama) 48 m2
1. d. Gedung Terminal 671 m2
Non-Aeronautika Rp 134.724.000 e. Gedung Kantor 150 m2
Total Rp 616.469.472 f. Gudang 146,25 m2
g. Gedung Pkp-Pk 147 m2
BIAYA h. Gedung Operasional 870 m2
Belanja Pegawai 1.221.813.054 2. i. Pos Satpam 24 m 2
2. j. Bak Air 28 m2
Belanja Rutin 1.829.747.000
k. Lapangan Parkir
Total 3.051.660.054 3. Fasilitas Operasi
Penerbangan
Responden dalam penelitian ini terdiri a. Gedung CCR 30 m2
b. Gedung NDB 9 m2
dari berbagai kalangan baik pria maupun c. Menara Kontrol 100 m2
wanita.
Sumber: Bandar Udara Betoambari
Tabel 3. Keadaan Responden
Responden
Usia & Positioning
Gender A B C D
51 org 41 org 0 8 org Penelitian menunjukkan bahwa
Responden
(51%) (41%) 0% (8%) positioning bandar udara Betoambari
< 20 Th - 6 - - disamping sebagai tempat naik turunnya
L 20-40 Th 33 22 - 4 penumpang yang menggunakan jasa
> 40 Th 1 - - - angkutan penerbangan juga sebagai tempat
< 20 Th - 1 - - berdagang dan rekreasi. Adapun hasil
P 20-40 Th 16 12 - 4 polling sejumlah responden diperlihatkan
> 40 Th 1 - - - pada tabel berikut.
Total 100 Orang
Tabel 5. Positioning
Keterangan: Fungsi Bandar Udara
Tanggapan
Responden
Jawaban
Nilai

A = Penumpang Tempat Bepergian


dengan Pesawat
Tempat Berdagang
/Berbisnis
Tempat Rekreasi
Nilai Total Rata-Rata
Jumlah Porsen Jumlah Porsen Jumlah Porsen Total Rata-Rata
B = Pengantar 5
4
Tentu Saja
Ya
31
50
31%
50%
18
49
18%
49%
14
26
14%
26%
315
500
105
166.7
C = Konsesione 3
2
Mungkin
Sulit
18
1
18%
1%
31
-
31%
-
47
3
47%
3%
288
8
96
2.7

D = Karyawan 1
Tidak
Mungkin
- - 2 2% 10 10% 12 4
Total 100 100% 100 100% 100 100% 1123 374.3

Untuk kondisi sarana dan prasarana


Promotion
yang terdapat pada bandar udara
Upaya promosi yang dilakukan
Betoambari Baubau diperlihatkan pada tabel
pengelola bandar udara dalam rangka
4 berikut:
memasarkan jasa non-aeronautika agaknya
kurang optimal. Hal ini diperlihatkan pada
Tabel 4. Prasarana dan Fasilitas Eksisting
tabel berikut:
Bandar Udara Betoambari

Tabel 6. Promotion
Volume
No Jenis Fasilitas Macam Produk
Tanggapan
Responden

(m)
Jawaban
Nilai

Money Sarana Hiburan & Nilai Total Rata-


Ruang Tunggu Catering
1. Prasarana Sisi Udara Changer
Jumlah Porsen Jumlah Porsen Jumlah Porsen
Permainan
Jumlah Porsen Total
Rata
Rata-Rata
a. Landasan Pacu 1600 x 30 5
4
Tentu Saja
Ya
23
59
23%
59%
16
38
16%
38%
10
15
10%
15%
5
7
5%
7%
270
476
67.5
119

b. Taxiway 60 x 23 3
2
Mungkin
Sulit
12
4
12%
4%
32
7
32%
7
26
30
26%
30%
56
16
56%
16%
378
114
94.5
28.5

c. Apron 85 x 60 1
Tidak
Mungkin
2 2 7 7% 19 19% 16 16% 44 11

d. Overrun 2 x 90 x 30 Total 100 100% 100 100% 100 100% 100 100% 1282 320.5

JIG | Vol. 1 (1) 2019 | 5


J URNAL INDUST RI AL G AL UH
Gilang Hamzah Akbar, S.T., M.Sc.

Services optimal dalam mendukung pendapatan


Persepsi secara berbeda oleh bandara.
beberapa responden juga terjadi pada Dengan demikian, jumlah kunjungan
pelayanan (services) yang dilakukan di di bandar udara Betoambari sangat
bandar udara yang pada umumnya tentang berpengaruh terhadap pendapatan (non-
keluhan layanan yang kurang optimal. aeronautika) bandar udara, dimana jika
Kondisi ini diperlihatkan pada tabel berikut: tingkat kunjungan tinggi maka tinggi pula
pendapatan (non-aeronautika) dan juga
Tabel 7. Services berlaku sebaliknya jika rendah kunjungan ke
Macam Produk
bandar udara Betoambari maka rendah pula
Tanggapan
Responden
Jawaban
Nilai

Kebersihan Kenyaman Check Keramahan & Pelataran Nilai Total Rata-


Keamanan
Lingk. & Toilet
Jumlah Porsen
In/Ruang Tunggu
Jumlah Porsen
Perhatian Petugas
Jumlah Porsen
Parkir
Jumlah Porsen Jumlah Porsen Total
Rata
Rata-Rata
pendapatan (non-aeronautika) bandar udara
5 Tentu Saja 8 8% 6 6% 10 10% 3 3% 3 3% 150 30
4
3
Ya
Mungkin
39
35
39%
35%
45
43
45%
43%
29
57
29%
57%
27
62
27%
62%
25
68
25%
68%
660
795
132
159
Betoambari.
2 Sulit 16 16% 5 5% 2 2% 8 8% 4 4% 70 14
Tidak
1 2 2% 1 1% 1 1% - - - -
Mungkin 4 0.8
Total 100 100% 100 100% 100 99% 100 100% 100 100% 1679 335.8
5. KESIMPULAN

Kelayakan Komersialisasi Dari hasil penelitian dapat disimpulkan


Berdasarkan hasil tanggapan bahwa:
responden tentang positioning, promotion, a. Kelayakan komponen komersialisasi
dan services maka tingkat kelayakan bandar udara Betoambari sebagai
masing-masing dari strategi komersiaisasi berikut:
bandar udara dapat dilihat berdasarkan 1) Nilai rata-rata Positioning bandar
nilai-nilai total rata-rata tiap komponen yang udara Betoambari sebesar 3,74
diperlihatkan pada tabel berikut: sehingga layak.
2) Nilai rata-rata Promotion bandar
Tabel. 8 Tingkat Kelayakan Komersialisasi udara Betoambari sebesar 3,21
Bandar Udara Betoambari sehingga tidak layak.
Variabel yang Nilai Rata-
Diukur
Nilai N-Responden
Rata
Kesimpulan 3) Nilai rata-rata Services bandar udara
Positioning 374.3 100 3.74 Layak Betoambari sebesar 3,36 sehingga
Promotion 320.5 100 3.21 Tidak Layak
Services 335.8 100 3.36 Tidak Layak tidak layak.
Total Rata-Rata 3.44 Tidak Layak b. Strategi komersialisasi yang diterapkan
pihak bandara udara Betoambari
Jika melihat jumlah kunjungan pada menyebabkan minimnya jumlah
bandar udara Betoambari, terlihat bahwa kunjungan sehingga hal ini secara positif
jumlah kunjungan masih sangat minim. Hal mempengaruhi pendapatan (non-
ini disebabkan sector pasar yang dibidik aeronautika), dimana dengan rendahnya
hanyalah sector tunggal yaitu orang-orang kunjungan pada bandar udara
yang hendak bepergian dengan Betoambari mengakibatkan minimnya
menggunakan jasa pesawat udara saja, jumlah pendapatan (non-aeronautika) di
sedangkan diketahui bahwa angkutan udara bandar udara Betoambari.
masih merupakan kebutuhan kelas
menengah ke atas. Hal ini juga diperparah REFERENSI
dengan sedikitnya sector komersialisasi [1] Basuki, Heru, 1985. Merancang dan
yang digarap sehingga pendapatan dari Merencanakan Lapangan Terbang:
sector non-aeronautika juga sangat sedikit. Bandung. Alumni
Sumber-sumber pendapatan non- [2] Hermawan, Kertajaya, 1996. Marketing
aeronautika bandar udara banyak Plus 2000: Siasat Memenangkan
mengharapkan tingginya factor kunjungan Persaingan Global: Jakarta. Gramedia.
massa atau orang-orang (parkir dan pas [3] Latif, Syamsuwito dkk, 2001. Sistem
masuk bandara) tidak berperan secara Transportas:. Makassar. Fakutas

JIG | Vol. 1 (1) 2019 | 6


J URNAL INDUST RI AL G AL UH
Gilang Hamzah Akbar, S.T., M.Sc.

Teknik Sipil Uniersitas Muslim [6] Sutomo, Heru, 2002. Sistem


Indonesia. Transportasi dan Konsep Jaringan:
[4] Marlok, Edwar K, 1988. Pengantar Yogyakarta, Universitas Gajah Mada.
Teknik dan Perencanaan Transportasi: [7] Zainuddin, Ahmad, “Selintas
Jakarta. Erlangga Pelabuhan Udara”, Yogyakarta.
[5] Nasution. S, 1982. Metode Research: Ananda, 1983.
Bandung. Jemmars.

JIG | Vol. 1 (1) 2019 | 7

Anda mungkin juga menyukai