Dosen Pengampu :
Disusun Oleh :
Agung Prasetyo
Ery Ashary
Iffani Muhandis Shidqi
Muhammad Niagawan
Abdul Aziz Azmi
PRODI ARSITEKTUR
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS 17 AGUSTUS 1945 SEMARANG
2022
KATA PENGANTAR
i
1
BAB I 1.2 Rumusan Masalah
PENDAHULUAN Berdasarkan uraian latar belakang di atas, maka dapat dirumuskan beberapa masalah sebagai berikut:
a. Bagaimanakah merancang terminal bandara yang dapat memfasilitasi kegiatan pra-penerbangan?
1.1 Latar Belakang b. Bagaimanakah merancang terminal bandara yang memiliki kenyamanan yang baik?
Transportasi merupakan salah satu Backbone dalam mendukung pembangunan nasional disegala
1.3 Maksud dan Tujuan
bidang,dengan adanya transportasi dapat memiliki daya dukung dan gaya gerak terhadap pertumbuhan
Maksud dan Tujuan dari rumusan masalah diatas adalah :
ekonomi dan sosial.seiring berjalannya waktu setiap wilayah dengan karakteristiknya menawarkan
a. Merancang terminal bandara yang dapat mewadahi segala aktivitas penumpang sebelum masuk ke
daya Tarik tertentu bagi berlangsungnya suatu aktivitas dan sistem transportasi menyediakan
pesawat
aksesibilitas yang sangat diperlukan untuk menunjang aktivitas-aktivitas yang diinginkan dapat
b. Merancang terminal bandara yag memiliki keamanan dan kenyamanan yang baik.
berjalan dan berkembang .dengan adanya traffic masyarakat maka pertumbuhan ekonomi dapat
berlangsung secara merata diberbagai wilayah.dan dengan adanya transportasi akan menimbulkan
multiplier effect yang besar dapat mendorong pertumbuhan ekonomi di suatu wilayah
Sampai saat ini Indonesia memiliki Berbagai macam jenis transportasi,baik transportasi pribadi
atau transportasi umum. Transportasi umum yang dapat di akses oleh seluruh masyarakat antara lain
bus,kereta,kapal atau perahu,pesaawat,maupun taksi. Dan pesawat merupakan salah satu trasnportasi
tercepat, dan dalam segini kemanan,meskipun pesawat merupakan salah satu transportasi dengan
ukuran yang besar namun memiliki tingkat keamanan yang cukup baik,karena dari pihak bandara
sangat memperhatikan kemanan dari pesawat maupun masyarakat sebagai pengguna
transpotasi,berdasarkan laporan Badan Pusat Statistik jumlah penumpang pada tahun 2022 di
Indonesia melojak 84,96% dibandingkan tahun sebelumnya. Dan pada bulan januari – maret 2023
meningkat 32,69% dibandingkan dengan periode sebelumnya dan akan diperirakan terus menignkat
hingga akhir tahun.
Terminal merupakan salah satu faktor yang sangat vital bagi kawasan bandara untuk menujang
keamanan dan keselamatan penumpang mulai pengecekan kondisi penumpang dan barang bawaan
yang dibawa oleh penumpak baik yang akan masuk ke kabin pesawat maupun ke bagasi pesawat
nantinya pesawat sebelum masuk ke dalam pesawat terbang,selain sebagai tempat pengecakan
sebelum keberangkatan penumpang,terminal bandara juga menjadi tempat kedatangan dari wilayah
lain atau transit yang meneruskan perjalanan ke wilayah lain,sehingga harus memiliki fasilitas yang
cukup memadai,dan terus bekembang untuk menunjang kegiatan pra-penerbangan.
1
1.4 Sistematika Pembahasan
Bab I Pendahuluan
berisikan tentang latar belakang permasalahan, rumusan permasalahan, maksud dan tujuan dari
rumusan permasalahan, dan sistematika pembahasan.
sebagai landasan teori mengenai Terminal Domesti Internasional Bandara berdasarkan studi literatur.
data fisik yang menguraikan tentang bangunan Terminal Bandara Domestik Internasional yang sudah
ada, data non fisik yang menguraikan pelaku aktifitas dan penunjangnya.
menguraikan tentang konstalasi terhadap wilayah kota, lokasi, ukuran, dan data tapak.
menguraikan pengguna, aktifitas, fasilitas, dan program ruang pada perancangan Terminal Domestik
Internasional Bandara
menguraikan analisa fisik tapak, zoning yang akan digunakan pada perancangan Terminal Bandara
menguraikan studi bentuk dan konsep arsitektur yang akan digunakan pada perancangan Terminal
Bandara
2
1.5 Alur Pikir
DATA PRIMER
Studi Literatur
Tinjauan umum Terminal
Bandara, aspek – aspek
perancangan bangunan
LATAR BELAKANG
terminal penumpang bandara,
serta persyaratan teknis
AKTUALITA Sudi Banding
Bandara I Gussti Ngurah Rai Bali
Potensi sektor budaya dan RUMUSAN MASALAH ANALISA
Bandara Jendral Ahmad Yani
pariwisata provinsi yogjakarta yang
semarang
cukup terkenal Mengkasil potensi
Terabatasnya pilihan transportasi Merencanakan dan
dan masalah yang
yang ada di provinsi yogyakarta merancang terminal
ada,dengan data
penumpang bandara
lapangan dan studi
URGENSI di provinsi
literature yang
yogyakarta yang
Dibutuhkannya terminal sudah ada sebagai PENDEKATAN PROGRAM
berstandart komersil.
bahan
penumpang Bandara di provinsi
Merencanakan dan DATA pertimbangan
PERENCANAAN DAN PERANCANGAN
TERMINAL PENUMPANG BANDARA
yogyakarta dengan standart
merancang terminal pendekatan aspe
komersil
penumpang bandara
kfungsional,konte
ORISINAITAS yang mampu kstual,arsitektural,
mewadahi semua DATA SEKUNDER
aspek teknis dan
Merencanakan dan merancang kebutuhan dan
Survey Laangan aspek kinerja
terminal penumpang bandara di keamanan
KONSEP DASAR PROGRAM
provinsi yogyakarta sebagai penumpang sebelum
PERENCANAAN DAN PERANCANGAN
langkah peningkatan sarana dan masuk,setelah turun
TERMINAL PENUMPANG BADNARA
prasarana bandara. dari pesawat ataupun
transit
3
BAB II Transportasi udara adalah alat angkutan yang mutakhir dan tercepat yaitu dengan
TINJAUAN PUSTAKA menggunakan pesawat terbang (Kamaluddin, 2003). Transportasi ini menggunakan
pesawat udara sebagai alat angkutan sedangkan udara atau angkasa sebagai jalur atau
2.1 Pengertian Transportasi jalannya. Transportasi udara dapat menjangkau tempat-tempat yang tidak dapat ditempuh
Kata transportasi ini berasal dari bahasa latin yaitu transportase yang artinya membawa atau dengan moda darat atau laut, di samping mampu bergerak lebih cepat dan mempunyai
mengangkut (Andriansyah, 2015). Para ahli memiliki pandangan masing-masing tentang pengertian lintasan yang lurus, serta praktis bebas hambatan. Kegiatan lalu lintas transportasi udara
transportasi. Berikut beberapa pengertian transportasi menurut para ahli : dilakukan melalui bandar udara (bandara). Bandar udara adalah lapangan terbang yang
A. Menurut Salim (2000), transportasi adalah suatu kegiatan memindahkan barang dan penumpang dipergunakan untuk mendarat dan lepas landas pesawat udara, naik turun penumpang, dan
dari suatu tempat ke tempat lainnya. Terdapat dua unsur penting dalam transportasi, yaitu atau bongkar muat kargo dan pos, serta dilengkapi dengan fasilitas keselamatan
pergerakan dan mengubah tempat dari suatu barang atau orang ke tempat lain. penerbangan dan sebagai tempat perpindahan antar moda transportasi (Kepmen
B. Menurut Munawar (2005), transportasi adalah suatu kegiatan pemindahan barang dan penumpang Perhubungan Nomor KM 44 Tahun 2002).
dari satu tempat ke tempat lainnya.
2.1.2 Definisi terminal secara umum
C. Menurut Nasution (2008), transportasi adalah suatu proses pengangkutan atau pemindahan orang
Terminal adalah suatu fasilitas yang sangat kompleks yang didalamnya terdapat banyak
atau barang dari suatu tempat ketempat lain. Unsur-unsur yang terdapat dalam transportasi ini
kegiatan tertentu dengan fungsi utamanya yaitu sebagai tempat pemberhentian sementara
adalah adanya muatan yang dibawa, ketersediaan kendaraan sebagai alah angkut, jalan/jalur yang
kendaraan umum baik itu darat, laut, ataupun udara. Para ahli memiliki pandangan masing-
dilalui, adanya terminal asal dan tujuan, dan ketersediaan sumber daya manusia serta manajemen
masing tentang pengertian terminal. Berikut beberapa pengertian taerminal menurut para ahli :
untuk menggerakan kegiatan pergerakan tersebut).
1. Terminal adalah salah satu komponen dari sistem transportasi yang mempunyai fungsi
Jadi pengertian dari transportasi adalah suatu proses atau kegiatan pemindahan barang atau orang dari utama sebagai tempat pemberhentian sementara kendaraan umum untuk menaikkan dan
suatu tempat ke tempat lain dengan tujuan tertentu. menurunkan penumpang dan barang hingga sampai ketujuan akhir suatu perjalanan, juga
sebagai tempat pengendalian, pengawasan, pengaturan dan pengoperasian sistem arus
2.1.1 Macam-macam Transportasi
angkutan penumpang dan barang, disamping itu juga berfungsi untuk melancarkan arus
Transportasi memiliki fungsi dasar yaitu sebagai penghubung satu tempat seperti rumah dengan
angkutan penumpang atau barang (Departemen Perhubungan, 1996).
tempat bekerja atau penghubung para pemroduksi barang dengan pelanggannya. Transportasi
2. Morlok E.K (1995), terminal adalah suatu fasilitas yang kompleks dengan banyak kegiatan
dapat berupa transportasi darat, transportasi laut, dan transportasi udara, dimana masing-masing
spesifik yang dilakukan disana. Terminal merupakan sebuah alat/ fasilitas pemroses, disana
moda tersebut memiliki ciri dan karakteristik sendiri (Munawar, 2005).
terdapat banyak urutan kegiatan tertentu yang harus dilakukan untuk memungkinkan suatu
A. Transportasi Darat lalu lintas (kendaraan, barang, dsb.) diproses penuh sehingga dapat meneruskan perjalanan.
Transportasi darat adalah segala bentuk alat transportasi yang beroperasi di darat (bus, Terminal adalah titik pertemuan antara penumpang untuk memasuki dan atau meninggalkan
kereta api, motor, dll). Transportasi darat ini dianggap identik dengan moda transportasi suatu transportasi.
jalan raya (Warpani, 1990). 3. Direktur Jendral Perhubungan Darat (1995) menyatakan bahwa terminal angkutan umum
B. Transportasi Laut merupakan titik simpul dalam sistem jaringan transportasi jalan, merupakan tempat
Transportasi laut adalah alat transportasi yang beroperasi di laut yaitu kapal mesin, kapal terjadinya putus arus yang merupakan prasarana angkutan transportasi darat yang berfungsi
uap, kapal api, dan perahu (Kamaluddin, 2003). sebagai pelayanan umum berupa tempat kendaraan umum menaikkan dan menurunkan
C. Transportasi Udara penumpang dan atau barang.
4
2.1.3 Jenis-jenis Terminal Dalam Keputusan Menhub No. 44/2002 - Tatanan Kebandarudaraan Nasional, bandar udara
A. Berdasarkan jenis dari kriteria angkutan terminal dibedakan menjadi 2 yaitu : adalah lapangan terbang yang dipergunakan untuk mendarat dan lepas landas pesawat udara,
1. Terminal Penumpang naik turun penumpang dan/atau bongkar muat kargo dan/atau pos, serta dilengkapi dengan
Terminal penumpang merupakan prasana transportasi yang digunakan sebagai fasilitas keselamatan penerbangan sebagai tempat perpindahan antar moda transportasi.
menaikkan maupun menurunkan penumpang, diterminal ini biasanya terjadi Menurut (Perancangan dan Perencanaan Bandar Udara, Robert Horonjef, 1993) terminal
perpindahan antar moda transportasi ataupun pengaturan jadwal keberangkatan dan penumpang bandar udara adalah daerah pertemuan utama antara lapangan udara (air field) dan
kedatangan kendaraaan umum. bagian bandar udara lainnya. Daerah ini meliputi fasilitasfasilitas untuk pemrosesan penumpang
2. Terminal Barang dan bagasi, penanganan barang angkut, kegiatan administrasi serta operasi dan pemeliharaan
Terminal barang merupakan prasarana transportasi yang digunakan untuk membongkar bandar udara. Sedangkan menurut Badan Standar Nasional dalam terminal penumpang bandar
atau memuat barang yang akan di distribusikan ke tempat tujuan akhir. udara (2004), terminal penumpang bandar udara adalah semua bentuk bangunan yang menjadi
B. Berdasarkan jenis dari angkutan umum terminal dibedakan menjadi 3 yaitu : penghubung sistem transportasi udara yang menampung kegiatan-kegiatan transisi antara akses
1. Terminal Transportasi Darat dari darat ke pesawat udara ataupun sebaliknya.
Terminal yang berupa suatu tempat pemberhentian alat transportasi guna menurunkan Dapat disimpulkan bahwa terminal penumpang bandar udara adalah prasarana transportasi di
atau menaikkan penumpang dan barang dan beroperasi untuk transportasi darat seperti : kawasan lapangan terbang di daratan dan/atau perairan dengan batas-batas tertentu yang
a. Terminal jalan raya (stasiun bus, halte bus, dll.). digunakan sebagai tempat pesawat udara mendarat dan lepas landas, naik turun penumpang,
b. Terminal jalan rel yaitu stasiun kereta api. bongkar muat barang dan/atau pos, dan tempat perpindahan intra dan antarmoda transportasi,
c. Terminal jalan khusus seperti gudang dll. yang dilengkapi dengan fasilitas keselamatan dan keamanan penerbangan, serta fasilitas pokok
2. Terminal Transportasi Laut dan fasilitas penunjang lainnya sebagai tempat perpindahan antar moda transportasi.
Terminal yang berupa suatu tempat pemberhentian alat transportasi guna menurunkan 2.2.2 Jenis Terminal Bandar Udara
atau menaikkan penumpang dan barang dan beroperasi untuk transportasi laut yaitu Terminal Bandar Udara dibagi menjadi dua jenis, antara lain :
kapal. A. Terminal Bandara Domestik
3. Terminal Transportasi Udara Terminal jenis ini hanya melayani maskapai penerbangan dalam negri dan biasanya hanya
Terminal yang berupa suatu tempat pemberhentian alat transportasi guna menurunkan memiliki sedikit terminal.
atau menaikkan penumpang dan barang dan beroperasi untuk transportasi Udara seperti B. Terminal Bandara Internasional
pesawat, helikopter dan balon udara. Terminal jenis ini hanya melayani maskapai penerbangan internasional dan biasanya juga
hanya memiliki sedikit terminal.
2.2 Kajian Arsitektural Terminal Bandar Udara
C. Terminal Bandara Domestik Internasional
2.2.1 Pengertian Terminal Bandar Udara
Terminal jenis ini melayani maskapai penerbangan keduanya yaitu dalam negri dan luar
Bandar udara atau bandara menurut UU no.1 tahun 2009 tentang Penerbangan, bandar udara
negri. Biasanya memiliki lebih banyak terminal karena menyediakan lebih banyak
adalah kawasan di daratan dan/atau perairan dengan batas-batas tertentu yang digunakan
penerbangan.
sebagai tempat pesawat udara mendarat dan lepas landas, naik turun penumpang, bongkar muat
barang, dan tempat perpindahan intra dan antarmoda transportasi, yang dilengkapi dengan 2.3 Standar Sarana Prasarana Terminal Bandar Udara
fasilitas keselamatan dan keamanan penerbangan, serta fasilitas pokok dan fasilitas penunjang Terminal bandara berperan menjadi titik perpindahan antara sisi darat dengan sisi udara dalam suatu
lainnya. moda campuran perjalanan udara bagi para penumpang. Tingkatan dimana terminal bandara berfungsi
5
adalah krusial dalam evaluasi penumpang akan tingkat pelayanan (level of service) yang disediakan dari petugas keselamatan operasi penerbangan. Di dalam ruangan ini tidak diperbolehkan
dalam melakukan perjalanan udara. Hal ini menjadi perhatian tersendiri, baik bagi maskapai ada ruang konsesi.
penerbangan maupun operator bandara untuk mempunyai terminal bandara yang dapat menyediakan
tingkat pelayanan yang baik bagi para penumpang, maskapai penerbangan dan petugas operator
bandara (Hart, 1985). Fasilitas-fasilitas yang ada di bandara meliputi fasilitas akses & antar muka sisi
pengumpulan penumpang, fasilitas sirkulasi internal & antar muka sisi udara, dan fasilitas maskapai
& area pendukung (Ashford, 2011).
2.3.1 Dasar-Dasar Perencanaan Bangunan Terminal Penumpang
Berdasarkan SNI 03-7046-2004 mengenai terminal penumpang Bandar Udara dalam
menerapkan persyaratan keselamatan operasi penerbangan, bangunan terminal dibagi dalam
Gambar 2. 1 Blok Tata Ruang Terminal Bandara Domestik
tiga kelompok ruangan, antara lain :
Sumber : SNI 03-7046-2004
1. Ruangan Umum Ruangan yang berfungsi untuk menampung kegiatan umum, baik
penumpang, penumpang maupun karyawan (petugas) bandara. Untuk memasukin ruangan
ini tidak perlu melalui pemeriksaan keselamatan operasi penerbangan. Perencanaan
fasilitas umum ini bergantung pada kebutuhan ruang dan kapasitas penumpang dengan
memperhatikan :
a. Fasilitas-fasilitas penunjang seperti toilet harus direncanakan berdasarkan kebutuhan
minimum.
b. Harus mempertimbangkan fasilitas khusus, misalnya untuk orang cacat.
c. Aksesibilitas dan akomodasi bagi setiap fasilitas tersebut direncanakan semaksimal
mungkin dengan kemudahan pencapaian bagi penumpang dan penumpang. Gambar 2. 2 Ruang Terminal International
d. Ruangan dilengkapi dengan ruang konsesi meliputi bank, salon, kafetaria, money Sumber : SNI 03-7046-2004
changer, p3k, informasi, gift shop, asuransi, kios Koran/majalah, took obat, nursery,
kantor pos, wartel, restoran, dan lain-lain. Aspek-aspek yang harus diperhatikan dalam perencanaan terminal Bandar Udara adalah
sebagai berikut :
2. Ruangan semi steril Ruangan yang digunakan untuk pelayanan penumpang seperti proses 1. Perencanaan jalur akses masuk kawasan Bandar udara dan pengembangannya.
pendaftaran penumpang dan bagasi atau check-in, proses pengambilan bagasi penumpang 2. Kebutuhan fasilitas pendukung pada terminal Bandar udara yakni tempat parkir
kendaraan, fasilitas keamanan, dan lain sebagainya.
dan proses transit penumpang. Penumpang yang akan memasuki ruangan ini harus melalui 3. Jumlah penumpang pengguna jasa transportasi udara sesuai dengan kapasitas
pemeriksaan petugas keselamatanoperasi penerbangan. Di dalam ruangan ini masih penerimaan dan pelayanan penumpang pada bandara tersebut.
diperbolehkan adanya ruang konsesi.
2.3.2 Syarat – syarat Fasilitas / Sarana Prasarana
3. Ruangan Steril, ruangan yang disediakan bagi penumpang yang akan naik ke pesawat Terminal bandara berperan menjadi titik perpindahan antara sisi darat dengan sisi udara dalam
udara. Untuk memasuki ruangan ini penumpang harus melalui pemeriksaan yang cermat
6
suatu moda campuran perjalanan udara bagi para penumpang. Tingkatan dimana terminal C. Fasilitas Area Pengumpulan Penumpang
bandara berfungsi adalah krusial dalam evaluasi penumpang akan tingkat pelayanan (level of Sebagaian kecil dari waktu yang dihabiskan penumpang ketika berada di terminal bandara
service) yang disediakan dalam melakukan perjalanan udara. Hal ini menjadi perhatian adalah digunakan dalam bagian pemrosesan penumpang. Sedangkan, bagian terbesar adalah
tersendiri, baik bagi maskapai penerbangan maupun operator bandara untuk mempunyai digunakan dalam bagian area pengumpulan penumpang, dimana area ini terkadang berada
terminal bandara yang dapat menyediakan tingkat pelayanan yang baik bagi para penumpang, diantara fasilitas pemrosesan. Area pengumpulan penumpang ini juga dapat dimanfaatkan
maskapai penerbangan dan petugas operator bandara (Hart, 1985) Fasilitas-fasilitas yang ada sebagai area untuk mendapatkan pemasukan tambahan pendapatan bandara. Fasilitas-
dibandara meliputi fasilitas akses & antar muka sisi pengumpulan penumpang, fasilitas fasilitas yang dimaksut meliputi :
sirkulasi internal & antar muka sisi udara, dan fasilitas maskapai & area pendukung (Ashford, Passanger Lounges. Ruang tunggu untuk umum keberangkatan dan gerbang keberangkatan.
2011). Khusus untuk penerbangan internasional, ruang tunggu transit juga diperlukan.
A. Fasilitas Akses dan Antar Muka Sisi Udara Passanger Service Area (Kamar mandi, telfon umum, akses internet, ruang bagi ibu
Di dalam area terminal bandara, fasilitas akses diharuskan memudahkan alur perpindahan menyusui, ruang kesehatan, area informasi dan jika memungkinka babershop, shoeshine,
penumpang dari mode akses yang tersedia ke, dari dan melalui terminal itu sendiri, dan valet service, dan beauty parlor juga disediakan).
berlaku sebaliknya pula. Menurut Horonjeff dan McKelvey (2010), dalam bukunya Concession (Restoran, penukaran valuta asing, bank, rental kendaraan, tax and duty-free,
Perencanaan dan Perancangan Bandar Udara, komponen aktifitas terminal bandar udara kios perbelanjaan, hingga autimatic dispensing mechines dapat disediakan di area konsesi).
terbagi atas 3 bagian, yaitu : Observation Decks & Visitor’s Lobbies. Termasuk fasilitas-fasilitas komersil yang penting.
Acces Interface penumpang di pindahkan dari moda tertentu ke terminal penumpang dan
mengarahkan ke Processing komponen. Bagian ini meliputi fasilitas sirkulasi, parkir, D. Fasilitas Area Sirkulasi Internal dan Antar muka sisi Udara
Curbside Loading dan UnloadingPassenger Penumpang bergerak melalui area sirkulasi internal bandara yang disediakan. Area sirkulasi
Processing penumpang diproses untuk persiapan awal atau akhir dari perjalanan udara, internal harus mudah ditemukan dan diikuti oleh setiap penumpang. Sedangkan antarmuka
meliputi fasilitas Ticketing, Baggage Check-in,Baggage Claim, Lobby, dan pengawasan. sisi udara yang didesain harus aman dan memudahkan maskapai untuk boarding.
Flight Interface proses pemindahan penumpang dari Processing ke pesawat Fasilitas area sirkulasi internal meliputi :
Koridor-koridor
B. Fasilitas Area Pemprosesan penumpang Walkways
Fasilitas pada area ini ditunjukkan bagi yang berhubungan dengan pemrosesan penumpang. Woving belts
Fasilitas berikut meliputi Ramps dan tramways.
Airline ticketing
Fasilitas antarmuka sisi udara berupa :
Passanger check-in,
Incoming & outgoing custom Garbarata
Baggage check-in & seat selection Tangga udara
Gate check-in Hingga mobile lounge.
Immigration control
Health control E. Fasilitas Maskapai dan Area Pendukung
Security check areas, dan baggage claim.
7
Terminal bandara didesain bagi penumpang penerbangan, namun desain terminal bandara diluar area bandar udara dengan mengkhususkan pemegang izin yang menyediakan jasa
juga harus mampu melayani kebutuhan maskapai penerbangan dan petugas operator transportasi ke wilayah bandar udara untuk berlanganan.
bandara yang bekerja di dalam terminal bandara. Fasilitas-fasilitas yang tersedia antara lain:
Kantor maskapai penerbangan (pos-pos bagian pemrosesan penumpang dan barang, ruang G. Aktifitas Bongkar Muat
telekomunikasi, ruang administrasi maskapai penerbangan, ruang istirahat operator Elemen ini memperhatikan bagian dari keseluruhan system bandar udara. Komponen utama
bandara, kamar mandi operator bandara. dari elemen ini antara lain :
Ruangan penyimpanan kursi roda, kereta dorong, dan lain-lain Jalur lalu lintas kendaraan, jalur manuver
Kantor operator bandara, ruang bagi petugas keamanan, kantor bagi fasilitas servis Pelataran depan terminal (Curb)
terminal bandara lainnya.
Rambu
Ruang bagi petugas otoritas bandara dan area pendukung lainnya (keimigrasian, polisi,
kesehatan dan air traffic control). Titik check-in bagasi yang ada disisi jalan
Public address system, (informasi jadwal penerbangan, papan petunjuk jalan, dan Bangunan terbuka, pintu masuk, pintu keluar
indikator-indikator lainnya). Penyebrangan untuk pejalan kaki
Ruang kerja dan penyimpanan bagi operator dan alat pemeliharaan bandara.
H. Pengambilan Bagasi
Pengambilan bagasi terdapat dua tipe yaitu, publik dan non publik. Publik adalah bagi
F. Parkir
penumpang yang dapat mengakses untuk identifikasi dan pengambilan bagasi. Non publik
Dalam buku Robert Horonjeff, perencanaan dan perancangan Bandar Udara area parkir di
deperuntukan bagi personel maskapai untuk menurunkan bagasi dari kereta dan kontainer
bandar udara harus dapat melayani :
untuk mengambil peralatan atau sistem yang dapat digunakan di area publik.
Penumpang pesawat
Area pengambilan harus berada berdekatan dengan akses transportasi darat dan fasilitas area
Pengantar penumpang
parkir. Penumpang masuk dari pemberhentian pesawat harus langsung dan terhindar dari
Penumpang lain
kemacetan yang disebabkan oleh penumpang yang mengantri di sekitar pengambilan bagasi.
Orang yang bekerja di bandar udara
Mobil rental dan taxi
2.3.3 Kebutuhan Luas Terminal Penumpang
Orang yang memiliki urusan dengan penghuni bandar udara
Menurut Horonjeff dan Mckelvey (2010), disebutkan bahwa penentuan kebutuhan-kebutuhan
Fasilitas parkir umum diperuntukan bagi penumpang penerbangan, penumpang, dan lainya.
luas ruang di terminal penumpang sangat dipengaruhi oleh tingkat pelayanan yang dikehendaki.
Survei dari beberapa bandar udara di United State of America menunjukan bahwa
Besaran dalam standar luas bangunan terminal penumpang ini merupakan besaran minimal yang
kebanyakan pengguna, 80 persen parkir tiga jam atau kurang, dan yang paling sedikit mulai
memenuhi persyaratan operasional keselamatan penerbangan. Faktor yang mempengaruhi
dari 12 jam hingga beberapa hari ataupun lebih. Pemarkir jangka pendek hanya sekitar 15
besaran bangunan terminal penumpang ini antara lain:
hingga 20 persen dari akumulasi maksimum kendaraan di fasilitas parkir bandar udara.
1) Jumlah pelayanan penumpang per tahun
Walaupun begitu, banyak bandar udara mendesain ruang nyaman untuk pemarkir jangka
2) Jumlah penumpang waktu sibuk yang akan menentukan besaran ruang-ruang pada
pendek, yang mewakili pengguna terbanyak, dan mengatur fasilitas ini dengan pemberian
bangunan terminal penumpang.
harga untuk parkir. Di bandar udara yang besar, area parkir tambahan sering disediakan
8
Penumpang Waktu Sibuk (orang) Jumlah Penumpang Transfer (orang) 2.4 Kegiatan Utama yang di Akomodasi
> 50 (terminal kecil) 10 Kegiatan utama ini bertujuan untuk memberikan kenyamanan fisik bagi pengguna baik kategori anak
100 – 500 (terminal sedang) 11 – 20 hingga dewasa dan masyarakat lain yang sedang melakukan transit atau yang berhubungan dengan
501 – 1500 (terminal menengah) 21 – 100 penerbangan didalam Terminal Bandara.
501 – 1500 (terminal besar) 101 - 300
2.5 Struktur Organisasi
Tabel 2. 1 Jumlah Penumpang Transfer dalam waktu sibuk
Sumber : SKEP/77/VI/2005 Kegiatan pengelola merupakan kegiatan-kegiatan yang dilakukan pengelola sebagai pengurus
bangunan terminal bandara. Kegiatan pengelola termasuk dengan kegiatan-kegiatan operasional, yang
Adanya standarisasi terminal bandara udara, maka kebutuhan luas terminal dan luas ruang memerlukan tempat terpisah dengan kegiatan pengelola. Berikut struktur organisasi terminal bandara,
fasilitas-fasilitas pelayanan di terminal penumpang bandar udara disesuaikan dengan Peraturan sebagai berikut.
Direktur Jenderal Perhubungan Udara Nomor : 2005 Menteri Perhubungan Udara Nomor :
SKEP/77/VI/2005 Menteri Perhubungan Nomor: KM 20 Tahun 7046-2004 mengenai Terminal
Penumpang Bandara Udara sebagai standar wajib.
9
BAB III RUNWAY 3000x45
STUDI BANDING
STOPWAY 60x45
3.1 Gambaran Umum Bandara I Gusti Ngurah Rai Bali RESA 90x90 m
Kolam Renang Jatidiri Semarang dibangun pada tahun 1983 dan berlokasi di area komplek
Stadion Jatidiri Semarang, Jl. Karangrejo, Jatingaleh, Gajahmungkur. Untuk luas dari kolam renang
yaitu Luas Tanah ±7.350 m², Luas Bangunan ±7.100 m² dan kapasitas penonton sebanyak ± 2.200
org. Didalam kolam renang jatidiri terdapat 3 kolam renang yaitu diantaranya kolam tanding, kolam
diving, kolam latihan.
Kolam renang jatidiri yang terletak didalam area komplek Stadion Jatidiri saling terkoneksi
dengan bangunan olahraga lainnya yang berada di area komplek stadion. Selain itu, akses menuju
kolam renang mudah dijangkau oleh kendaraan, baik kendaraan bermotor maupun kendaraan seperti
mobil dan bus, yang melintas di jalan karangrejo maupun dari exit tol jatingaleh. Kolam renang jatidiri
ini digunakan sebagai latihan atlit ataupun iven-iven nasional maupun internasional.
3.1.1 tinjauan fisik
A. Fasilitas dan Kapasitas
1. Air Side
Airside merupakan bagian bandara yang berhubungan dengan kegiatan
takeoff (lepas landas) maupun landing (pendaratan).
10
menunggu jadwal keberangkatan. Di terminal bandara terdapat
2. Landside fasilitas-fasilitas antara lain : ruang tunggu, restaurant, dan berbagai
Landside adalah suatu wilayah di bandara yang merupakan sisi luar toko.
bangunan terminal, terbuka untuk umum (Public Area) dan di dalam
NO URAIAN KETERANGAN
bangunan terminal yang terbatas untuk umum (Restricted Public Area).
1 Check in Area ( Check in International : 96 Unit
NO URAIAN KETERANGAN Countes, CUCS)
Domestik : 62 Unit
1 Toll Gate 12 Toll Gate
2 Baggage Handling System International : 7 Unit
2 Toilet 2 Buah (BHS)
Domestik : 5 Unit
3 Penerangan Jalan Serviceable
3 Hold Baggage Screening 2 Unit
4 Gedung Parkir Roda 2 = 2.140 lot Roda 4 = 1.011 (HBS)
(mobil&motor) lott
4 FIDS, PAS, Signage, International : 142 Unit
5 Parkir Non Gedung (Bus Roda 2 = 1.553 lot Master Clock
& mini Bus) Diomestik : 94 Unit
Roda 4 = 50 lot
5 Customer Service AP.I & Tersedia
Roda 6 = 35 lot Airline
8 Tenant 52 tenant
Sumber : Angkasa Pura I
9 Boarding Lounge Domestik & Internasional
3. Terminal
10 Kursi Ruang Tunggu Domestik : Tersedia
Terminal Bandar Udara adalah tempat untuk penumpang melakukan
Internasional : Tersedia
pengurusan perjalanan udara seperti pembelian tiket, pemeriksaan,
11 Boarding Gate Domestik : 8 Unit
hingga
International : 12 Gate
11
12 PMS (Eskalator, Travelator Eskalator 22, Lift 31, Travelator 12
& Lift)
12
3.1 Gambaran Umum Bandara Jendral Ahmad Yani Semarang RUNWAY 2560x45
STOPWAY 60x45
RESA 5400 m2
TAXIWAY 2100m2
2. Landside
Landside adalah suatu wilayah di bandara yang merupakan sisi luar
bangunan terminal, terbuka untuk umum (Public Area) dan di dalam
bangunan terminal yang terbatas untuk umum (Restricted Public Area).
Gambar Lokasi Bandara Jendral Ahmad Yani Semarang
Sumber : Google Maps 2023 NO URAIAN KETERANGAN
Bandar Udara Achmad Yani (SRG) adalah sebuah bandar udara yang terletak 1 Toll Gate 12 Toll Gate
di Kota Semarang Jawa Tengah. Nama bandara ini diambil dari salah satu nama 2 Toilet 2 Buah
pahlawan revolusi Indonesia, Achmad Yani. Pada awalnya Bandara Achmad Yani
3 Penerangan Jalan Serviceable
adalah pangkalan udara TNI Angkatan Darat, dahulu lebih dikenal dengan Pangkalan
4 Gedung Parkir Montor 2.357m2 Mobil 43.633m2
Udara Angkatan Darat Kalibanteng. Namun karena peningkatan frekuensi
(mobil&motor)
penerbangan sipil, maka pada tanggal 1 Oktober 1995, Bandar Udara Achmad Yani
5 Parkir Non Gedung (Bus 18 bus
Semarang menjadi salah satu Bandar Udara di bawah PT Angkasa Pura. Bandara & mini Bus)
Achmad Yani berubah menjadi bandara internasional pada tahun 2004 setelah
Garuda Indonesia membuka rute Semarang-Singapura.
Airside merupakan bagian bandara yang berhubungan dengan kegiatan 8 Airport Taxi Station Tersedia
takeoff (lepas landas) maupun landing (pendaratan).
13
9 Area Penjemputan Tersedia 8 Tenant 24 tenant
VIP/CIP
9 Boarding Lounge Domestik & Internasional
10 Loading Dock & Akses Tersedia
Karyawan 10 Kursi Ruang Tunggu Domestik : Tersedia
1 Check in Area ( Check in International : 4 Unit perjalanan menggunakan moda transportasi udara, penumpang terbagi
Countes, CUCS) menjadi dua, yaitu :
Domestik : 14 Unit
14
Petugas Administrasi 2.Penumpang Kedatangan
Petugas Operasional
Pelaku Aktifitas Nama Ruang
Petugas Teknis Turun dari pesawat Gate Kedatangan
Petugas Informasi Mengambil Bagasi Area Pengambilan Bagasi
Masuk Bangunan Enterance Bangunan Datang ke Terminal Bandara Curb Side Area
15
Ibadah Sholat Foodcourt
Meninggalkan Bandara Parkir Area Buang Air Toilet
Ibadah Mushola
Datang ke Bandara Parkir Area Meninggalkan Bandara Parkir Area
Datang ke Terminal Bandara Curb Side Area
Bekerja Ruang Sekretaris Datang ke Bandara Parkir Area
Rapat Ruang Rapat Datang ke Terminal Bandara Curb Side Area
Makan / Minum Foodcourt Mengurus Operasional Ruang Operasional
16
Memberikan Informasi Ruang Informasi 4.Pengantar dan penjemput
Penerbangan
Rapat Ruang Rapat Pelaku Aktivitas Nama Ruang
Makan / Minum Foodcourt Datang ke Bandara Tempat Parkir
Petugas Informasi Istirahat Foodcourt ( Menggunakan Kendaraan)
Ruang ruang Informasi Menurunkan Penumpang Curb Side Area
Ibadah Mushola Pengantar Mengantar Penumpang ke Curb Side Area
Buang Air Toilet Terminal
Meninggalkan Bandara Parkir Area
Datang ke Bandara Parkir Area
Datang ke Bandara Parkir Area Penjemput Menunggu yang dijemput Lobby Kedatangan
Datang ke Terminal Bandara Curb Side Area Mengambil Kendaraan Parkir Area
Mengganti Pakaian Ruang Ganti Meninggalkan Bandara -
Menjaga Keamanan Terminal Setiap Sudut Terminal
Bandara Bandara
17
Area Parkir
Check-in Point X-ray scaning Ruang Genset
area 1 Ruang AHU dan CHILLER
Area Check-in Area Service Packing Ruang Pompa
Area Check-in Maskapai Ruang MEE
Penerbangan Toilet
Menuju Looby Check-in Point X-Ray Dalam Bangunan Terminal Janitor
Area Service
Keberangkatan / Ruang Scaning Area 2 R. Kepala Cabang
Area Pengelola
Tunggu Keberangkatan Toilet R. Wakil Kepala Cabang
AREA PENUMPANG
Foodcourt dalam R. Sekretaris
R. Rapat
Area Lobby Keberangkatan/ R. Kantor
Ruang Tunggu R. Petugas Keamanan
Keberangkatan R. Administrasi
Tenant R.Informasi
Looby Keberangkatan / Ruang Menyusui R. Operasional
Ruang Tunggu R. Operasi Lalu Lintas
Toilet Penerbangan
Ruang P3K R. Teknisi Bangunan
Mushola Gudang Peralatan
Ruang Menyusui R. Ganti
R. Istirahat
Area Ruang Tunggu Area Ruang Tunggu Area Penitipan Barang
Kedatangan (Menunggu Jemputan) R. Informasi
R. CCTV
Ruang Tunggu Kedatangan
Ruang Trolley
Area Penjemputan dan Area Curb Side Terminal ATM Center
Pengantar Bandara Foodcourt
Toilet
Tenant
Pusat Oleh-oleh
Area Curb Side Terminal Biro Tiket dan Perjalanan
Area Penunjang Bandara Foodcourt
Fasilitas Kargo
18
BAB IV Kawasan Mikro
DATA TAPAK
Kabupaten Kulon Progo memiliki Luas Total 586,27 km2 (226,36 sq mi) terdiri atas 12 kapanewon,
yang dibagi lagi atas 87 kalurahan dan satu kelurahan, serta 930 Pedukuhan (sebelum otonomi daerah
dinamakan Dusun). Pusat pemerintahan di Kecamatan Wates, yang berada sekitar 25 km sebelah barat
daya dari Kota Yogyakarta, di jalur utama lintas selatan Pulau Jawa (Surabaya–Yogyakarta–Bandung.
Wates juga dilintasi jalur kereta api lintas selatan Jawa.
Lokasi Tapak
Gambar 1 Provinsi Yogyakarta
Lokasi Site berada di Kepek, Palihan, Kec. Temon, Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa
DIY terletak di bagian tengah-selatan Pulau Jawa, secara geografis terletak pada 8º 30'–7º 20' Yogyakarta dengan Luas ±300.000m2
Lintang Selatan, dan 109º 40'–111º 0' Bujur Timur. Berdasarkan bentang alam, wilayah DIY dapat
dikelompokkan menjadi empat satuan fisiografi, yaitu satuan fisiografi Gunungapi Merapi, satuan
fisiografi Pegunungan Sewu atau Pegunungan Seribu, satuan fisiografi Pegunungan Kulon Progo, dan
satuan fisiografi Dataran Rendah. Memiliki Luas Total 3.185,80 km2 (1,230,04 sq mi) dan Populasi
Total 3.970.220 Kepadatan 1.246,22/km2 (3,227,7/sq mi). Daerah Istimewa Yogyakarta terdiri atas 4
kabupaten, dan 1 kota. Ibu kotanya adalah Yogyakarta. Kabupaten Bantul, Kabupaten Gunungkidul,
Kabupaten Seleman, Kabupaten Kulon Progo, Kota Yogyakarta.
19
Data Fisik Data View
1.pencapaian atau aksebiitas
Lokasi Site hada dapat diakses melalui Jl. Wetas – Purworejo yang kemudian akses masuk dan
keluarnya dipisah.
SIANG
SORE PAGI
View yang didapat antara lain sebelah timur Hutan dan Permukiman sebelah barat permukiman
sebelah selatan Lapangan Udara, sebelah Selatan jalan masuk dan keluar ke Jl. Wetas – Purworejo
Lokasi Site terlihat sangat gersang berada di dekan kawasan pantai Congot dan pantai Gelagah Indah
karna tidak memiliki pepohonan yang berfungsi sebagai peneduh.
20
BAB V pemrosesan penumpang atau sebaliknya.
PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSTEKTUR Kegiatan utama yang terjadi pada area ini adalah:
Turun atau naiknya penumpang dari angkutan darat
Betemunya penumpang dengan pengantar atau penjemput
5.1 Pendekatan Perancangan Terminal Penumpang Bandara
Pengangkutan bagasi penumpang dari atau ke bagian pemrosesan
Bandar udara merupakan sebuah fasilitas yang digunakan bagi pengunjung untuk penumpang
berpergian menggunakan moda transportasi udara. Kelebihan moda transportasi udara adalah Bagian Pemrosesan penumpang (Processing), yaitu bagian yang didalamnya terdapat
karena waktu tempuhnya yang relative singkat dibandingkan moda tranportasi darat, hal kegiatan proses awal sampai akhir keberangkatan atau kedatangan penumpang.
inilah yang menuntut maskapai-maskapai penerbangan yang memberikan harga lebih murah Bagian pertemuan Bangunan Terminal dengan sisi udara (Flight Interface), yaitu bagian
agar peminatnya menjangkau semua kalangan. Bahkan bisa dirasakan bahwa dari tahun ke yang didalamnya terdapat kegiatan penumpang dari bangunan terminal menuju pesawat
tahun jumlah pengunjung bandara semakin padat. atau sebaliknya.
Khusus pada kelompok ruang ini juga memperhatikan adanya :
Melihat bahwa fenomena meningkatnya jumlah penumpang tiap tahunnya maka Alur sirkulasi penumpang berangkat dan datang
kedepannya perlu adanya penambahan fasilitas berupa terminal penumpang baru yang akna Alur bawaan penumpang (bagasi)
menampung lonjakan penumpang. Penmabahan fasilatas terminal penumpang tentu akan Lingkup jalur penerbangan penumpang yaitu domestik dan internasional
menjadi kapasitas. Pendekatan terhadap tata letak dan konfigurasi bangunan terminal
berdasarkan : Kelompok Ruang Operasional Maskapai Penerbangan
- Kesesuaian dengan masterplan Merupakan kelompok ruang yang didalamnya mewadahi kegiatan-kegiatan karyawanmaskapai
- Pemenuhan kebutuhan ruang penerbangan berupa :
- Kesesuain dengan ketersediaan luas lantai bangunan
- Kesesuaian dengan standar keamanan pengopersian dan pelayanan bandara Memberikan layanan pemrosesan keberangkatan dan kedatangan penumpang
- Optimalisasi penggunanan ruang dalam Menjamin keamanan penerbangan
- Kesesuaian pola hubungan ruang dan fungsi Melayani pengangkutan,pemindahan dan penurunan barang bawaan (bagasi)
- Pemenuhan kriteria fungsi dan estetika (penyelesaian instalasi,kemudahan perawatan penumpang
,tampilan arsitektur) Mendukung pelayanan maskapai penerbangan kepada penumpang pada saat
penerbangan melalui persiapan logistik pesawat
Pendekatan perencanaan dititik beratkan pada usaha mengakomodasi kebutuhan Mengurus administrasi internal maskapai penerbangan
ruang, serta keterhubungan dengan fasilitas ataupun ruang sudah ada sebelumnya. Upaya
pendekatan tersebut dilakukan dengan memeperhatikan aspek-aspek arsitektur yang ada
Kelompok Ruang Pengelola Bangunan Terminal
yang perlu diselesaikan dengan penyelesain arsitektur, struktur, serta penyedian jaringan
pelengkapan bangunan(mekanikal dan utilitas) sehingga bangunan yang dirancang dapat Merupakan kelompok ruang yang mewadahi ruang – ruang pengelola bangunanterminal
berfungsi dengan optimal. untuk melakukan kegiatan :
Pelayanan operasional pesawat maskapai penerbangan yang keluar masuk
5.2 Pendekatan Hubungan Ruang apron
Pengelolaan bangunan terminal, termasuk keamanan, pemeliharaan, dan ke-
5.2.1 Pembagian Ruang Berdasarkan Jenis Kegiatan humas-an
Kelompok Ruang pelayanan penumpang, terdiri dari 3 bagian yaitu : Administrasi internal pengelola bangunan terminal
Bagian pertemuan bangunan terminal dengan sisi darat (Access Interface), yaitu bagian
yang didalamnya terdapat kegiatan proses perpindahan penumpang dari bagian sirkulasi
bandar udara(pintu gerbang – jalan – pelataran/fasilitas lapangan parkir) menuju bagian
21
5.3 Pembagian Kelompok Ruang berdasarakan Tingkat Hubungan dengan Publik
Kelompok ruang
Sifat Kelompok Ruang Publik/ Umum pelengkap
Merupakan kelompok ruang yang bersifat mewadahi kegiatan yang berhubungan dengan masyarakat
umum, artinya tidak hanya penumpang pesawat saja tetapi jugapengantar, penjemput, maupun
Kelompok ruang Kelompok ruang Kelompok ruang
pengunjung yang ingin melihat kegiatan bandar udara.
servis utama penunjang
Sifat Kelompok Ruang Semi Steril
Merupakan kelompok ruang yang bersifat hanya digunakan oleh penumpang pesawat untuk prose
Kelompok ruang
keberangkatan atau kedatangan dan sebagian pengunjung yang memiliki kepentingan tertentu untuk
pengelola
boleh berada di dalamnya. Gambar 2 Hubungan Antar Kelompok Ruang
Padakelompok ruang ini baik penumpang maupun pengunjung yang tidak berkepentingan
langsung tidak diperkenankan didalamnya, memperjelas sistem pembagian ruang-ruang yang
ada dalam bangunan terminal seperti dalam ilustrasi halaman berikut :
Ruang Steril
Ruang Publik
22
5.4 Hubungan Ruang berdasarkan Kelompok Ruang dan Sifat Ruang
Checkpoin X-ray
Kelompok ruang Sifat ruang Jenis ruang
Counter Check-in
Public Hall (public concourse)
Pelayanan Penumpang Lobby Check-in
Conter Informasi (information counter)
Pelayanan Penumpang Keberangkatan Semi steril Bea Cukai (custom)
Keberangkatan danKedatangan Publik Keamanan (security check) Iternasional
Internasional dan (Processing) Lobby Imigrasi (immigration lobby)
Counter tiket pesawat (ticket sales)
Counter Imigrasi (immigration counter)
Airport Duty Manager
Kantor Imigrasi (immigration office)
Lavatory (lavatory)
23
Lobby CIP
Klaim Bagasi (baggage claim area) Divisi Teknik (meliputi: r. kerja asisten manajer, r. kerja
staff)
Lobby Kedatangan (arrival hall) Divisi Komersial & Pengusahaan (meliputi: r. kerja asisten
manajer, r. kerja staff)
Counter Bagasi Hilang dan Gudang (lost & found desk) Divisi Keuangan & Umum (meliputi: r. kerja asisten
Karantina (carantine) manajer, r. kerja staff)
Kontrol Kesehatan
Lavatori (lavatory)
Deportasi
Penunjang & Pelengkap Mushola dan Tempat Wudhu
Pengurusan Visa ( visa on arrival) Kelompok RuangPengelola Khusus
Pelayanan Penumpang Kedatangan Gudang Alat
Internasion (processing)
Semi steril Bangunan Terminal
Bank
Counter Resepsionis (receptionist desk)
Lobby Imigrasi (immigration concourse)
24
Penunjang & Pelengkap Mekanikal Elektrikal
Bangunan Terminal Khusus
Penumpang Ruang Kontrol
25
Pola Sirkulasi Keberangkatan Domestik. Pola Sirkulasi Kedatangan Domestik.
26
Pola Sirkulasi Pengantar Pola Sirkulasi Penumpang CIP ( Comercial Important Person)
Parkir
Security Check
Pesawat
27
2. Analisa View
BAB VI
ANALISA TAPAK
Data
Dari data tapak view kedalam site yaitu terletak dibagian utara yang dimana arah ini merupakan
sisi site yang dilalui oleh jalan utama sebagai entrance / masuk ke area terminal Bandar udara.
Data
Respon
Dari data pada tapak yang diambil, beranggapan bahwa lokasi site memiliki 2 jalur jalan yang
digunakan sebagai entrance masuk ke dalam area terminal Bandar udara. Pada entrance sisi timur memiliki Orientasi/arah bangunan bisa di menghadap ke arah utara site, atau orientasi bangunan
2 ruas jalur dan memiliki lebar jalan yang cukup besar, dan pada sisi tengah memiliki jalan dengan 2 ruas menghadap ke arah bundaran karena arah view terbaik dari site.
jalur dan memiliki lebar jalan yang lebih kecil dibanding jalan sisi timur. Pada sekeliling bangunan merupakan view pendukung dikarenakan terdapat entrance yang
mengitari area sekeliling site. Penambahan atau permainan fasad pada sekeliling bangunan
Respon menjadi nilai plus untuk visualisasi massa bangunan.
Memanfaatkan 2 jalur jalan di sisi timur site dan sisi timur tengah sebagai main entrence/ pintu
masuk
Memanfaatkan 2 jalur jalan di sisi barat site dan barat tengah sebagai side entrence/ pintu keluar
28
3. Analisa Orientasi Matahari 4. Analisa Orientasi Angin
Data
Data
Lokasi tapak mendapatkan 3 titik angin yang berasal dari pantai selatan, yaitu area tenggara,
Data pada tapak lokasi tapak menghadap kearah utara sebagai view from site utama.
selatan, dan barat daya.
Respon
Respon
Berdasarkan data yang didapatkan pada bagian barat bangunan yang terkena sinar matahari sore
Berdasarkan data yang diperoleh site bangunan mendapat pergerakan angin dari posisi Tenggara,
akan mengakibatkan panas yang tidak baik bagi manusia, solusi untuk mengatasi hal itu yaitu bisa
selatan dan barat daya, merupakan hembusan angin yang berasal dari area pantai selatan.
menambahkan tanaman/pepohonan, serta bukaan untuk jalur masuk angin agar menjadi penyejuk
Pemanfaatan angin dapat difungsikan sebagai penyejuk alami pada dalam ruangan yaitu dengan
alami ke dalam massa bangunan.
menggunakan bukaan pada bangunan.
Orientasi pada bangunan bisa menghadap ke arah utara dan selatan atau menghadap ke arah taman
balakembang sebagai area terbuka yang terdapat di entrance terminal bandar udara.
29
30
31