Anda di halaman 1dari 3

A.

Batasan- Batasan Penelitian


 Lokasi Penelitian ini akan difokuskan pada Bandar Udara Mali di Alor sebagai studi kasus.
Meskipun prinsip-prinsip yang dikemukakan dapat diterapkan pada bandara lainnya, penelitian
ini akan membatasi analisis pada lokasi tertentu.Bermanfaat dalam kelancaran dan efisiensi
pelayanan pemerintahan kepada masyarakat di bidang pariwisata.
 Aspek Budaya Lokal Fokus utama penelitian adalah pada elemen estetik yang mencerminkan
ikon budaya lokal Alor, seperti seni tradisional, arsitektur vernakular, dan warisan budaya
lainnya.
 Aspek Estetik Penelitian ini akan lebih menekankan pada elemen estetik dan seni visual,
termasuk desain interior, dekorasi, seni rupa, dan ornamen yang mencerminkan identitas budaya
lokal.

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1. TEORI TENTANG BANDARA


Bandara adalah sebuah fasilitas yang dirancang dan digunakan untuk penerbangan pesawat udara
Bandara memiliki peran penting dalam transportasi udara dan konektivitas global. Mereka memfasilitasi
perjalanan udara, baik untuk tujuan bisnis maupun rekreasi, dan juga untuk transportasi barang melalui
pesawat kargo. Bandara biasanya dioperasikan oleh otoritas bandara atau badan pemerintah setempat,
dan mereka harus mematuhi regulasi keselamatan udara yang ketat untuk memastikan keamanan selama
operasi pesawat udara.

Menurut Peraturan Menteri No. PM 69 Tahun 2013 tentang Tatanan Kebandarudaraan Nasional
Pasar 1 Ayat 3, bandar udara merupakan suatu lapangan dengan batasan tertentu yang digunakan
pesawat untuk mendarat dan lepas landas, naik turun penumpang, bongkar muat barang bagasi, kargo,
maupun pos dan sebagai tempat perpindahan antar moda transportasi dengan dilengkapi oleh fasilitas
keselamatan, keamanan penerbangan dan tersedianya fasilitas pokok ataupun penunjang yang memadai.
Bandar udara memiliki beberapa peran yang terdiri sebagai berikut :

a) Titik pertemuan beberapa jaringan dan rute transportasi udara.


b) Pintu gerbang kegiatan perekonomian yang berdampak pada permerataan pembangunan nasional
maupun daerah, meningkatnya pertumbuhan penduduk, dan stabilitas ekonomi.
c) Tempat perpindahan antar moda transportasi yang digunakan untuk memenuhi kebutuhan
masyarat dengan memberikan kualitas pelayanan yang terpadu.
d) Mempermudah transportasi dari dan ke wilayah sekitarnya sehingga mendorong dan menunjang
kegiatan industri, perdangan atau pariwisata yang seiring dengan proses pembangunan nasional.
e) Diharapkan dapat membuka daerah yang terisolir karena kondisi geografi yang sulit ditempuh
dengan moda transportasi darat maupun laut, penghubung 16 daerah perbatasan dan
memudahkan proses penanganan bencana alam pada wilayah tertentu dan sekitarnya.
f) Bandara-bandara yang tersebar di kota/kabupaten diseluruh Indonesia diharapkan dapat
mempersatukan wilayah-wilayah diseluruh nusantara yag terhubung dalam suatu jaringan dan
rute penerbangan.
Menurut SNI 03-7046-2004 tentang terminal penumpang bandar udara, bandar udara dibedakan menjadi
dua berdasarkan penggunaanya yang terdiri dari:
a) Bandar udara internasional merupakan bandar udara yang melayani rute penerbangan
dalam negeri maupun luar negeri.
b) Bandar udara domertik merupakan bandar udara yang melayani rute penerbangan hanya
dalam negeri saja.
. Menurut Richman dan Stanislaus Kuntjoro dalam jurnalnya mengatakan bahwa, Bandar Udara di
Indonesia dibangun tidak hanya digunakan untuk melakukan transportasi saja, melainkan sebagai daya
tarik baru untuk wisatawan. Hal tersebut diperkuat oleh Peraturan Pemerintah No. 69 Tahun 2013
Bandar Udara mali merupakan Bandara dengan hirarki bandara pengumpan yang dapat berperan sebagai
pembuka isolasi daerah, pengembangan daerah perbatasan, serta prasarana memperkukuh Wawasan
Nusantara, dengan memperhatikan kesinambungan dan keteraturan.
Dengan demikian, dibutuhkannya sebuah konsep yang mampu memberikan pengalaman baru bagi
pengunjung, khususnya pada area interior Bandar Udara Mali. Konsep yang akan diangkat pada interior
Bandar Udara Mali Alor mengacu pada kebudayaan lokal dan potensi alam sekitar yang disusun menjadi
sebuah sekenario Yang Menjadi Ikonik Di Kabupaten Alor
2.1.1. TUJUAN SISTEM BANDARA
Berdasarkan Surat Keputusan Menteri Perhubungan No. KM 050/OT/PHB1978, tujuan sistem Bandara
adalah sebagai berikut.
a) Meningkatkan kemampuan perhubungan udara yang luas, teratur, aman, lancar, cepat dan efisien
dengan biaya yang terjangkau oleh masyarakat serta mampu menunjang kehidupan masyarakat
dan mendorong pemerataan pembangunan diseluruh wilayah nusantara.
b) Meningkatkan potensi perhubungan udara, peran serta masyarakat, mutu pelayanan dan efisiensi
dalam pengelolaan usaha perhubungan udara.
c) Mengembangkan dan memanfaatkan teknologi tepat guna, termaksud pembinaan sumber daya
manusia guna tersedianya tenaga yang profesional.
d) Meningkatkan keselamatan dan keamanan penerbangan.
e) Peningkatkan penerbangan perintis dan mengusahakan agar menjangkau semua daerah dan pulau
terpencil terutama yang belum dihubungkan oleh jaringan angkutan darat dan laut.

2.1.2. KLASIFIKASI BANDARA


1. Klasifikasi Bandar Udara di dalam UU no.1 tahun 2009 tentang penerbangan, menyebutkan 6
jenis Bandar udara, yaitu:
 Bandar udara umum, adalah Bandar udara yang melayani kepentingan umum.
 Bandara udara Khusus, adalah Bandar udara yang hanya digunakan untuk melayani
kepentingan sendiri upaya menunnjang usaha pokoknya.
Bandar udara Domestik, adalah Bandar udara yang melayani rute penerbangan di dalam

Anda mungkin juga menyukai