Anda di halaman 1dari 6

PROPOSAL PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA

JUDUL PROGRAM
PENJERNIHAN AIR MENGGUNAKAN KOLOID ADSORPSI

BIDANG KEGIATAN :
PKM PENELITIAN

Diusulkan oleh:

Nopia Eriyanti NIM. 061930701672 Angkatan 2019


Sumartini NIM. 061930700741 Angkatan 2019
Nurrisma Yanti NIM. 061930700770 Angkatan 2019

POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA


PALEMBANG
2019

i
PENGESAHAN PROPOSAL PKM-PENELITIAN

1. Judul Kegiatan : PENJERNIHAN AIR


MENGGUNAKAN KOLOID ADSORPSI
2. Bidang Kegitan : PKM-PENELITIAN
3. Ketua Pelaksana Kegiatam

a. Nama Lengkap : Nopia Eriyanti


b. NIM : 061930701672
c. Jurusan : Teknik Komputer
d. Universitas/Institut/Politeknik : Politeknik Negeri Sriwijaya
e. Alamat Rumah dan No Tel./HP : /HP. -
f. Email :

4. Anggota Pelaksana Kegiatan/Penulis


5. Dosen Pendamping
6. Nama Lengkap dan Gelar :
a. NIDN :
b. Alamat Rumah dan No Tel./HP : /HP.-

7. Biaya Kegiatan Total


a. Kemristekdikti : Rp.5.000.000
b. Sumber lain : Rp.0,00
8. Jangka Waktu Pelaksana : 5 bulan

Menyetujui
Ketua Program Studi Teknik Komputer Ketua
PelaksanaKegiatan

(Nopia Eriyanti)
NIP. NIM. 061930701672

Wakil Rektor III Bdang Kemahasiswaan Dosen Pendamping


Politeknik Negeri Sriwijaya

NIP. NIP

ii
1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Koloid adalah zat yang sukar untuk berdifusi. Zat-zat seperti
kanji, gelatin, dan putih telur sangat lambat atau sama sekali tidak
berdifusi. Selain koloid, campuran antara dua zat dapat membentuk
suspensi dan larutan. Larutan adalah campuran gula dan air.
Suspensi adalah campuran air dengan tanah akan terbentuk
campuran heterogen dan ada endapan.
Sistem koloid terdiri atas dua fase, yaitu terdispersi dan fase
pendispersi. Fase terdispersi merupakan fase zat terlarut, sedangkan
fase pendispersi merupakan fase zat pelarut.
Air adalah zat atau materi atau unsur yang penting bagi
semua bentuk kehidupan yang terdapat di bumi. Manusia adalah
pengguna air terbesar didunia. Oleh karena itu kita harus peduli
terhadap lingkungan sekitar termasuk air. Air bersih sangat
dibutuhkan sekali,apa lagi jika musim hujan, air smur manjadi keruh
berwarna coklat maka dari itu perlu adanya proses penjernihan air.
Proses penjernihan air tersebut menggunakan salah satu sifat-
sifat sistem koloid yaitu peristiwa Adsorpsi. Adsorpsi adalah
peristiwa penyerapan partikel atau ion atau senyawa lain pada
permukaan pertikel koloid yang disebabkan oleh luasnya permukaan
pertikel. Penyerapan partikel pada peristiwa adsorpsi ini dapat
menyebabkan koloid bermuatan listrik.
Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui proses
penjernihan air menggunakan koloid adsorpsi yang akan bermanfaat
bagi masyarakat jika terjadi air yang keruh.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana proses penjernihan air menggunakan koloid Adsorpsi
?
C. Tujuan Penelitian
1. Untuk mengetahui penjernihan air dengan sistem koloid dan
adsorpsi.
2. Untuk mengetahui cara mendapatkan air bersih dengan cara yang
lebih mudah.
D. Manfaaat Penelitian
1. Memberikan informasi tentang proses pengolahan air kotor
menjadi air bersih.
2

2. Memberikan informasi masyarakat dalam memperoleh air bersih


dengan cara sederhana.

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Sistem Koloid

Koloid adalah suatu campuran zat heterogen (dua fase) antara dua
zat atau lebih di mana partikel-partikel zat yang berukuran koloid (fase
terdipersi/yang dipecah) tersebar secara merata di dalam zat lain (medium
pendispersi/ pemecah). Ukuran partikel koloid berkisar antara 1–100 nm,
ukuran yang dimaksud dapat berupa diameter, panjang, lebar, maupun tebal
dari suatu partikel (Purba, 2006:282).

Koloid merupakan suatu sistem dispersi yang ukuran partikelnya


lebih besar dari larutan, tetapi lebih kecil dari suspensi (campuran kasar),
(Retnowati, 2008:141). Koloid terdiri dari dua bentuk, yaitu fase terdispersi
(zat yang didispersikan) dan medium pendispersi (medium yang digunakan
untuk mendispersikan), (Kamaludin, 2010:422).

Dalam kehidupan sehari-hari, kita dapat menemukan campuran yang


tergolong larutan, koloid, atau suspensi. Contoh larutan: larutan gula,
larutan garam, spritus dan alkohol 70%. Contoh koloid: susu, santan, sabun,
selai, mentega, dan mayonnaise. Contoh suspensi: air sungai yang keruh,
campuran air dengan pasir. Sistem koloid mempunyai sifat-sifat khas yang
berbeda dari sifat larutan ataupun suspensi. Berikut penjelasan sifat-sifat
koloid (Retnowati, 2008:142):

a. Efek Tyndall

Pada dispersi koloid, partikel-partikel koloid cukup besar sehingga


dapat memantulkan dan menghamburkan sinar ke sekelilingnya, yang
dikenal dengan Efek Tyndall. Sedangkan, larutan sejati tidak menunjukkan
efek Tyndall.

b. Gerak Brown

Molekul-molekul medium dispersi yang lebih kecil bergerak dengan


kecepatan yang relatif tinggi, mengakibatkan tumbukan dengan partikel
yang lebih besar (berukuran koloid) dengan tidak henti-hentinya dari semua
sisi pada saat yang sama. Maka, terjadilah gerak zig-zag secara acak, yang
dikenal sebagai gerak Brown.
3

c. Elektroforesis

Partikel-partikel koloid bergerak menuju elektrode positif atau


elektrode negatifnya. Ini membuktikan bahwa partikel-partikel koloid dalam
medium pendispersinya bermuatan listrik. Gerak partikel koloid dalam
medan listrik disebut elektroforesis.

d. Adsorpsi

Partikel koloid bermuatan positif karena permukaan partikel-partikel


koloid dapat menarik partikel-partikel bermuatan listrik di sekitarnya.
Proses ini disebut adsorpsi. Beberapa proses yang menggunakan sifat
adsorpsi adalah pemutihan gula tebu, pembuatan obat norit, dan penjernihan
air.

B. Definisi Adsorpsi

Secara umum Adsorpsi didefinisikan sebagai suatu proses


penggumpalan substansi terlarut (soluble) yang ada dalam larutan, oleh
permukaan zat atau benda penyerap, dimana terjadi suatu ikatan kimia fisika
antara substansi dengan penyerapnya. Penyerapan partikel atau ion
oleh permukaan koloid atau yang disebut peristiwa adsorpsi ini dapat
menyebabkan koloid menjadi bermuatan listrik.

Adsorpsi dibedakan menjadi dua jenis, yaitu: 

1. Adsorpsi fisika adalah proses interaksi antara adsorben dengan


adsorbat yang disebabkan oleh gaya Van Der Waals.  Adsorpsi fisika
terjadi jika daya tarik menarik antara zat terlarut dengan adsorben
lebih besar dari daya tarik menarik antara zat terlarut dengan
pelarutnya. Karena gaya tarik menarik yang lemah.
2. Adsorpsi kimia adalah reaksi yang terjadi antara zat padat dengan zat
terlarut yang teradsorpsi. Adsorpsi ini bersifat spesifik dan
melibatkan gaya dan kalor yang sama dengan panas reaksi kimia.

C. Penjernihan Air

Air bersih merupakan kebutuhan utama manusia dalam menjalani


kegiatannya seperti kebutuhan minum, masak, mandi, dan sumber energi.
Air bersih dibagi menjadi 2 persyaratan, yaitu syarat fisika dan kimia:

1. Syarat Fisika

a. keruh, air yang keruh dapat disebabkan dari butiran koloid dari sumber
air atau dari pasir yang bersumber dari dasar tanah.
4

b. Tidak berwarna, karena warna yang terdapat pada air disebabkan


adanya kandungan mineral bahaya.
c. Tidak berasa.
d. Tidak berbau.
e. Temperaturnya normal.

2. Syarat Kimia

a. Besi (Fe), air yang mengandung besi akan berwarna kuning setelah
diendapkan, memiliki bau seperti karat
b. Kapur (CaCO3), air yang mengandung kapur biasanya licin tapi jernih.
c. Mangan (Mn), air yang mengandung mangan biasanya jernih tapi
meninggalkan kerak hitam di kamar mandi.
d. pH (derajat keasaman), pH normal air bersih merupakan 6.5 – 8.5.

Dalam kehidupan sehari-hari, proses pengolahan air secara


sederhana dapat dilakukan melalui tiga tahap berikut :

1. Koagulasi/Penggumpalan Kotoran
Koagulan yang di gunakan adalah tawas (K₂SO₄.AL₂(SO₄)₃).
Partikel ini akan mengadsorpsi tanah dan kotoran lainnya kemudian
menggumpal dan mengendap.

2. Penyaringan
Hasil dari koagulasi dipisahkan dengan cara penyaringan, hasilnya
air menjadi jernih. Penyaring yang biasa digunakan adalah lapisan pasir,
kerikil, dan ijuk.

3. Disinfektan/ Pembasmi Hama


Untuk membunuh kuman yamg terdapat didalam air digunakan
kaporit (Ca(OCl)2). Tetapi efeknya air menjadi bau. Untuk
menghilangkannya digunakan arang. Sedangkan untuk menaikan pH
digunakan kapur tohor.

Proses penjernihan air bertujuan untuk menghilangkan zat pengotor


atau untuk memperoleh air yang kualitasny memenuhi standar persyaratan
air seperti :

1. Menghilangkan gas-gas terlarut.


2. Menghilangkan rasa yang tidak enak.
3. Membasmi bakteri patogen yang sangat berbahaya.
4. Mengelolah agar air dapat digunakan untuk rumah tangga
dan industri.
5. Memperkecil sifat air yang menyebabkan terjadinya endapan
dan korosif pada pipa atau saluran air lainnya.

Anda mungkin juga menyukai