JUDUL PROGRAM
PENJERNIHAN AIR MENGGUNAKAN KOLOID ADSORPSI
BIDANG KEGIATAN :
PKM PENELITIAN
Diusulkan oleh:
i
PENGESAHAN PROPOSAL PKM-PENELITIAN
Menyetujui
Ketua Program Studi Teknik Komputer Ketua
PelaksanaKegiatan
(Nopia Eriyanti)
NIP. NIM. 061930701672
NIP. NIP
ii
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Koloid adalah zat yang sukar untuk berdifusi. Zat-zat seperti
kanji, gelatin, dan putih telur sangat lambat atau sama sekali tidak
berdifusi. Selain koloid, campuran antara dua zat dapat membentuk
suspensi dan larutan. Larutan adalah campuran gula dan air.
Suspensi adalah campuran air dengan tanah akan terbentuk
campuran heterogen dan ada endapan.
Sistem koloid terdiri atas dua fase, yaitu terdispersi dan fase
pendispersi. Fase terdispersi merupakan fase zat terlarut, sedangkan
fase pendispersi merupakan fase zat pelarut.
Air adalah zat atau materi atau unsur yang penting bagi
semua bentuk kehidupan yang terdapat di bumi. Manusia adalah
pengguna air terbesar didunia. Oleh karena itu kita harus peduli
terhadap lingkungan sekitar termasuk air. Air bersih sangat
dibutuhkan sekali,apa lagi jika musim hujan, air smur manjadi keruh
berwarna coklat maka dari itu perlu adanya proses penjernihan air.
Proses penjernihan air tersebut menggunakan salah satu sifat-
sifat sistem koloid yaitu peristiwa Adsorpsi. Adsorpsi adalah
peristiwa penyerapan partikel atau ion atau senyawa lain pada
permukaan pertikel koloid yang disebabkan oleh luasnya permukaan
pertikel. Penyerapan partikel pada peristiwa adsorpsi ini dapat
menyebabkan koloid bermuatan listrik.
Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui proses
penjernihan air menggunakan koloid adsorpsi yang akan bermanfaat
bagi masyarakat jika terjadi air yang keruh.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana proses penjernihan air menggunakan koloid Adsorpsi
?
C. Tujuan Penelitian
1. Untuk mengetahui penjernihan air dengan sistem koloid dan
adsorpsi.
2. Untuk mengetahui cara mendapatkan air bersih dengan cara yang
lebih mudah.
D. Manfaaat Penelitian
1. Memberikan informasi tentang proses pengolahan air kotor
menjadi air bersih.
2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Sistem Koloid
Koloid adalah suatu campuran zat heterogen (dua fase) antara dua
zat atau lebih di mana partikel-partikel zat yang berukuran koloid (fase
terdipersi/yang dipecah) tersebar secara merata di dalam zat lain (medium
pendispersi/ pemecah). Ukuran partikel koloid berkisar antara 1–100 nm,
ukuran yang dimaksud dapat berupa diameter, panjang, lebar, maupun tebal
dari suatu partikel (Purba, 2006:282).
a. Efek Tyndall
b. Gerak Brown
c. Elektroforesis
d. Adsorpsi
B. Definisi Adsorpsi
C. Penjernihan Air
1. Syarat Fisika
a. keruh, air yang keruh dapat disebabkan dari butiran koloid dari sumber
air atau dari pasir yang bersumber dari dasar tanah.
4
2. Syarat Kimia
a. Besi (Fe), air yang mengandung besi akan berwarna kuning setelah
diendapkan, memiliki bau seperti karat
b. Kapur (CaCO3), air yang mengandung kapur biasanya licin tapi jernih.
c. Mangan (Mn), air yang mengandung mangan biasanya jernih tapi
meninggalkan kerak hitam di kamar mandi.
d. pH (derajat keasaman), pH normal air bersih merupakan 6.5 – 8.5.
1. Koagulasi/Penggumpalan Kotoran
Koagulan yang di gunakan adalah tawas (K₂SO₄.AL₂(SO₄)₃).
Partikel ini akan mengadsorpsi tanah dan kotoran lainnya kemudian
menggumpal dan mengendap.
2. Penyaringan
Hasil dari koagulasi dipisahkan dengan cara penyaringan, hasilnya
air menjadi jernih. Penyaring yang biasa digunakan adalah lapisan pasir,
kerikil, dan ijuk.