Anda di halaman 1dari 24

Air

1. Kegunaan penambahan chlor dan kelebihan chlor pada PDAM


Berguna untuk membunuh bakteri dalam air, dilebihkan agar sisa chlor tetap ada/aman.
2. Bahaya khlorin jika berlebihan di kolam renang
a. Membuat Kulit jadi Kering
b. Rambut Rapuh
c. Mengiritasi Mata
d. Masalah Paru
e. Alergi dan Asma
3. Media filter air
Jenis-jenis media filtter air :
a. Pasir Silika/Kuarsa
Pasir ini sangat berbeda dengan pasir pada umumnya. Media filter air yang satu ini
dapat digunakan secara efektif dalam melakukan penyaringan air. Selan menyaring air pasir,
silika dapat memisahkan air dan lumpur serta partikel-partikel lainya yang terdapat di dalam
air.
b. Karbon Aktif
Karbon aktif (berwarna hitam) adalah media filter air yang paling sering digunakan.
Karbon aktif dianggap sangat efektif dalam menyaring berbagai macam partikel asing yang
terkandung di dalam air seperti sedimen. Selain menyaring air, karbon aktif tersebut dapat
juga menghilangkan bau tidak sedap pada kandungan air.
c. Pasir Zeolit
Pasir zeolit lebih cocok untuk digunakan pada tempat penyimpanan air terbuka atau bak
terbuka seperti kolam renang dan kolam ikan. Pasir ziolit memiliki kelebihan yang mampu
meningkatkan kadar oksigen yang ada dalam air, media filter air ini sangat cocok untuk
pengusaha ikan dan udang.
d. Ferrolite
Ferrolit berfungsi untuk mengurangi kandungan kadar besi di dalam air. Kandunggan
kadar besi yang banyak pada air mengakibatkan air tersebut memiliki bau karat, berwarna
keruh atau kuning, dan munculnya minyak pada permukaan air.

e. Mangan
Fungsi mangan dalam proses penyaringan air adalah untuk mengurangi kandungan mn
2+ mangan yang dilarutkan di dalam air. Kandungan mangan yang berlebih dapat
mengakibatkan bau tidak sedap pada air disertai permukaan air yang berkilau seperti muncul
minyak.
f. Media antrachite
Anthracite adalah salah satu media filter untuk menghilangkan kekeruhan pada
air. Anthracite memiliki berat jenis lebih ringan dari silica sand, sehingga banyak digunakan
dalam kombinasi dengan silica sand dalam filtrasi dual-media.
g. Media pasir aktif
Fungsinya untuk menyaring besi namun dalam jumlah tidak banyak. Sering digunakan
dalam aquarium dan penjernihan air. Pasir aktif dalam istilah globalnya actived sand,
mempunyai fungsi sebagai pengikat unsur besi/ ferrum (Fe), mangan(Mn), serta sulfida
dalam air.
4. Tahapan pengolahan air
a. Koagulasi
Dalam proses ini air limbah akan melalui proses destibilisasi partikel koloid
yang biasanya dilakukan secara kimiawi dengan menambahkan zat aluminium
sulfat atau yang lebih dikenal dengan tawas, ataupun destibilisasi dengan cara
fisika yaitu dengan hidrolis ( hydrolic jump atau terjunan), rapid mixing
(pengadukan cepat), ataupun secara mekanis menggunakan batang pengaduk
untuk meratakan tawas dengan air yang akan dilakukan penjernihan.
b. Flokulasi
Fungsi dalam proses flokulasi ini adalah untuk memperbesar dan
membentuk kumpulan kotoran yang terdapat pada air limbah, yang kemudian
akan lebih mudah mengendap. Dalam proses ini air akan diaduk secara perlahan
dengan kondisi air harus tenang agar tawas yang tercampur di air dapat
memaksimalkan efesiensi pembentukan flok. Untuk beberapa kasus penambahan
bahan kimia diperlukan untuk memaksimalkan pengikatan flok-flok tersebut.
c. Sedimentasi
Proses yang menggunakan prinsip berat jenis ini berfungsi untuk
mengendapkan partikel-partikel koloid yang sebelumnya sudah didestabilisasi.
Dengan demikian jika ada berat jenis flok yang lebih berat daripada air akan
otomatis mengendap dan terpisah dengan air bersih. Perpaduan antara proses
koagulasi, flokulasi dan sendimentasi disebut juga dengan proses aselator.
d. Desinfeksi
Setelah dirasa cukup jernih, proses selanjutnya sebelum menjadi air bersih
adalah memastikan air yang diolah terbebas dari potensi kuman dan bakteri
yang terkandung di dalam air. Proses yang disebut desinfeksi ini merupakan
proses penambahan ozonisasi, UV, pemabasan, chlor dan lain sebagainya.
Proses ini merupakan proses terakhir sebelum proses reservoir
e. Reservoir
Dari empat proses di atas, proses terakhir sebelum air ini bisa didistribusikan
adalah proses reservoir. Yaitu, air yang telah selesai disaring akan dimasukkan ke
tempat penampungan sementara  air bersih di dalam reservoir sebelum akhirnya
5. Pengolahan air secara fisika, kimia dan mikro
a. Pengolahan Air Secara Fisika
1) Penyaringan atau Filtrasi:
Penyaringan merupakan pemisahan antara padatan atau koloid dengan cairan.
Proses penyaringan air melalui pengaliran air pada media butiran. Secara alami
penyarinagn air terjadi pada permukaan yang mengalami peresapan pada lapisan tanah.
Bakteri dapat dihilangkan secara efektif melalui proses penyaringan demikian pula
dengan warna, keruhan, dan besi.
2) Sedimentasi atau Pengendapan
Sedimentasi adalah proses pengendapan partikel padat yang tersusupensi dalam
cairan atau zat cair dengan menggunakan pengaruh gravitasi atau gaya berat secara
alami. Kegunaan sedimentasi untuk mereduksi bahan-bahan yang tersuspensi pada air
dan kandungan organisme tertentu di dalam air.
b. Pengolahan Air Secara kimia
1) Koagulasi atau Flokulasi : Koagulasi atau flokulasi adalah proses pengumpulan
partikel-partikel yang tidak dapat diendapkan dengan jalan menambahkan koagulasi.
Contoh bahan koagulasi antara lain tawas dan kapur (Sanropie, 1984).Cara koagulasi
atau flokilasi dalam pengolahan air dengan bahan kimia berguna untuk air yang
mengandung bahan kimia, dan warna tetapi tidak terlalu pekat. Pada prinsipnya apabila
air sudah susah diendapkan maka berarti perlu ditambahkan bahan kimia.
2) Aerasi: Aerasi dalah proses pengolahan air dengan mengotakkan air dengan uadara
yang bertujuan untuk menambah oksigen, menurunkan karbondioksida, dan mangan
supaya bisa diendapkan. Proses ini juga menghilangkan bau pada air (Sanropie, 1984).
c. Pengolahan Air Secara mikro
Upaya untuk memperbaiki mikrobiologi air yang paling konvensional adalah dengan
mematikan mikroorganisme dalam air. Proses mematikan mikroorganime yang banyak
dipraktekkan serta paling sederhana adalah dengan mendidihkan air hingga mencapai suhu
100ºC
6. Proses Air Hujan
a. Evaporasi
Evaporasi atau penguapan adalah tahapan pertama dalam proses terjadinya hujan. Panas
matahari yang menyengat membuat laut, danau, sungai, dan sumber air mengalami proses
evaporasi atau penguapan.
b. Transpirasi
Sama halnya dengan evaporasi, transpirasi merupakan proses penguapan yang terjadi
pada jaringan mahluk hidup, seperti tumbuhan dan hewan. Seperti yang kita ketahui mahluk
hidup setidaknya memiliki unsur air didalamnya.
c. Kondensasi
Setelah uap air berada di atmosfer dengan ketinggian tertentu, proses terjadinya hujan
yang selanjutnya masuk ke tahap kondensasi atau biasa disebut sebagai pengembunan.
tahapan ini terjadi ketika uap air berubah wujud menjadi partikel serbuk es yang berukuran
sangat kecil.
d. Presipitasi
Di tahapan presipitasi, awan yang mengandung partikel es mulai mencair karena suhu
udara atmosfer menghangat sehingga menghasilkan tetesan air yang jatuh turun ke
permukaan bumi hingga terlihat oleh manusia sebagai hujan.
7. Proses Pengolahan air laut menjadi air tawae disebut dengan desalinasi
8. Kadar Fe dan Chlor Pada air bersih
Fe = 1 mg/l
Kesadahan = 500 mg/l
Kadar chlor kolam renang = 1-1,5 mg/l
9. Penyakit yang disebebkan oleh siput air
Schistosomiasis, juga dikenal sebagai demam siput dan bilharzia, menurut WHO adalah
penyakit parasit akut dan kronis yang disebabkan oleh cacing darah (cacing trematoda) dari
genus Schistosoma.
Udara
1. PP 41 tahun199 tentang pencemaran udara
SO2 (Sulfur Dioksida) = 1 Jam = 900 ug/Nm3
24 Jam = 365 ug/Nm3
1 Thn = 60 ug/Nm3

CO (Karbon Monoksida) = 1 Jam = 30.000 ug/Nm3


24 Jam = 10.000 ug/Nm33
PM10 (Partikel < 10 um) = 24 Jam = 150 ug/Nm3
TSP (Debu) = 24 Jam = 230 ug/Nm3
1 Jam = 90 ug/Nm3
2. Kebisingan
Perumahan = 55 dB
Pasar = 70 dB
Perkantoran = 65 dB
Industri = 70 dB
Pelabuhan = 70 dB
RS = 55dB
Sekolah = 55 dB
3. Jenis Kebisingan
a. Bising kontinu (terus menerus) seperti suara mesin, kipas angin, dll.
b. Bising intermitten (terputus putus) yang terjadi tidak terus menerus seperti suara lalu lintas,
suara pesawat terbang
c. Bising Impulsif yang memiliki perubahan tekanan suara melebihi 40 dB dalam waktu yang
cepat sehingga mengejutkan pendengarnya seperti suara senapan, mercon, dll
d. Bising impulsif berulang yang terjadi secara berulang-ulang pada periode yang sama seperti
suara mesin tempa.
4. Lapisan atmosfer bumi
a. Troposfer
Lapisan ini adalah pada tingkat terendah, yang merupakan campuran paling ideal gas
untuk mempertahankan kehidupan di bumi. 
b. Stratosfer (terdapat lapisan ozon)
Perubahan bertahap dari troposfer ke stratosfer dimulai dari ketinggian sekitar 11
km.Dari tengah stratosfer atas, pola suhu berubah menjadi tumbuh seiring dengan
meningkatnya ketinggian. Hal ini karena peningkatan konsentrasi lapisan ozon.
c. Mesosfer
Adalah lapisan udara ketiga, di mana suhu atmosfer menurun dengan meningkatnya
ketinggian hingga lapisan keempat, termosfer. Udara di sini akan menghasilkan pergeseran
yang berlaku untuk benda-benda yang berasal dari ruang dan menghasilkan suhu tinggi.
Kebanyakan meteor yang mencapai bumi terbakar di lapisan ini.
d. Termosfer
Transisi dari mesosfer ke termosfer dimulai pada ketinggian sekitar 81 km. 
e. Ionosfer
f. Eksosfer
5. Dikawasan kawah gunung pengunjung merasakan Tenggorokan gatal hal ini disebabka oleh
adanya kadungan zat kimia berupa sulfur dioksida (SO2). karena sifat sulfur dapat :
 menyerang selaput lendir pada hidung, tenggorokan dan saluran pernafasan yang lain
sampai ke paru paru.
 Serangan gas SOx tersebut menyebabkan iritasi pada bagian tubuh yang terkena.
 iritasi tenggorokan terjadi pada kadar SO2 sebesar 5 ppm atau lebih bahkan pada beberapa
individu yang sensitif iritasi terjadi pada kadar 1-2 ppm. 
6. Hujan asam terjadi karena bercampurnya 2 senyawa kimia seperti air dan sulfur dioksida diudara
7. Macam macam kelembaban udara
a. Kelembaban Absolute yaitu masa uap air yang terdapat dalam satu satuan udara, dinyatakan
dalam gram/m3. Contoh : Kelembaban mutlak wilayah tropika umumnya lebih tinggi dari
wilayah temperate.
b. Kelembaban spesific yaitu perbandingan antara masa udara sebenarnya di atmosfer dengan
satu masa udara, biasanya dinyatakan dalam sistim matrik, gram/kilogram.
c. Kelembaban Relatif, yaitu perbandingan antara masa uap air yang ada di dalam satu satuan
volume udara, dengan masa uap air yang maksimum dapat dikandung pada suhu dan
tekanan yang sama
8. Temperatur bola basah dan kering
a. (Temperatur bola kering),
yaitu suhu yang ditunjukkan dengan thermometer bulb biasa, dengan bulb dalam
keadaan kering. Satuan untuk suhu ini biasa dalam Celcius, Kelvin, Fahrenheit.
b. (Temperatur bola basah)
yaitu suhu bola basah. Sesuai dengan namanya “wet bulb”, suhu ini diukur dengan
menggunakan thermometer yang bulbnya (bagian bawah thermometer) dilapisi dengan kain
yang telah basah kemudian dialiri udara yang ingin diukur suhunya.
Vektor
1. Jenis2 nyamuk dan ciri2nya
a. Aedes aegypti, penyebab demam berdarah dengue (DBD), yellow fever, chikungunya.
Nyamuk yang berciri belang putih di bagian tubuh atasnya itu aktif di permukiman manusia
pada pagi hingga sore hari. Bertelur diair bersih seperti bak mandi dll.
 Berbentuk lonjong seperti telur, diletakkan satu persatu dipermukaan air
 Larva membentuk vertikal dipermukaan air, memiliki sifon
 Mengigit pagi - siang- sore hari
b. Culex merupakan vektor filariasis biasanya aktif waktu sore hingga pukul 24.00, ciri khas
nyamuk ini adalah warna tubuh cokelat kemerahan, culex banyak bertelur di selokan, air
menggenang
 Telur berbentuk peluru, membentuk rakit
 Larva membentuk sudut lancip dipermukaan air, memiliki sifon
 Menggigit malam hari
c. Anopheles yang merupakan vektor penyakit malaria. Nyamuk ini cenderung akan
menungging saat menghisap darah. Populasi jenis nyamuk anopheles banyak ditemukan di
daerah perdesaan. 
 Telur berbentuk perahu, satu persatu dipermukaan air
 Larva sejajar dengan permukaan air dan tidak memiliki sifon
d. Mansonia penyebab chikungunya dan filariasis yang cirinya memiliki belang-belang
warna cokelat dan putih, serta sayap bersisik seperti daun asimetris. Habitatnya di kolam
yang ada tanaman airnya, misalnya eceng gondok. Larva mengambil oksigen dari genangan
air. Mengigit pagi - siang- sore - malam hari
 Larva membentuk sudut lebih lancip dipermukaan air dari pada culex
2. Kelompok nyamuk anopheles berdasarkan habitat
a. Kawasan pantai = anopheles sundaicus dan an. subpictus
b. Kawasan pedalaman = an. Aconitus dan an. barbirostris
c. Kawasan pegunungan = an. Balabacencis dan an. Maculatus
3. Sifat nyamuk berdasarkan hospesnya :
a. Zoophilic = menghisap darah binatang
b. Antropofilic = menghisap darah manusia
c. Antropozoofilik = lebih menyukai menghisap darah hewan dari pada manusia
4. Sifat nyamuk berdasarkan tempat tinggalnya
a. Endofilik = suka beristirahat dalam rumah
b. Eksofilik = suka beristirahat diluar rumah
5. Cara menghitung Kepadatan nyamuk :
House index (HI) = Jumlah rumah yang ditenukan jenik X 100%
jumlah rumah yang diperiksa
Container index (CI) = Jumlah Container yang ditenukan jenik X 100%
jumlah Container yang diperiksa
6. Uji Bioassay adalah suatu cara untuk mengukur efektivitas suatu insektisida terhadap vektor
penyakit
7. Susceptibility Tes adalah uji kepekaan terhadap antimikroba adalah penentuan terhadap bakteri
penyebab penyakit yang kemungkinan menunjukkan resistensi terhadap suatu antimikroba 
8. Daur hidup kecoa adalah telur- nimfa- dewasa
9. Jenis kecoa :
a. Blatella germanica
 Memiliki 2 garis berwarna gelap yang memanjang pada bagian pronotum (pelindung
kepala) mereka.
 Kecoa Jerman dewasa mempunyai panjang 10 - 15 mm.
 Kecoa Jerman jantan berwarna coklat kekuningan dengan bentuk badan yang
menyerupai lidah dan lebih panjang dibandingkan betina.
 Kecoa Jerman betina berwarna lebih gelap dengan ukuran perut yang lebih besar.
 Paling sering ditemukan di dalam ruangan (indoor).
 Lebih menyukai kondisi yang basah dan lembab, sehingga jenis kecoa ini umumnya
bersarang di tempat seperti dapur atau kamar mandi di rumah dan properti komersial.
b. Periplaneta americana
 Kecoa Amerika dewasa memiliki panjang 35 - 40mm.
 Berwarna merah kecoklatan dan mengkilat.
 Kecoa Amerika jantan mempunyai sayap lebih panjang daripada tubuhnya, sedangkan
kecoa betina memiliki sayap yang tumpang tindih dengan bagian perut mereka.
 Kecoa Amerika lebih menyukai tempat yang gelap, lembab dan minim dari gangguan
manusia seperti: Saluran air, Selokan, Dapur, Kamar mandi
c. Periplaneta australasiae
 Kecoa Australia dewasa mempunyai panjang 27 - 33 mm.
 Berwarna coklat dengan garis sisi kuning pucat pada sayap bagian depan.
 Kecoa Australia umumnya memasuki bangunan di malam hari melalui halaman dan
puing-puing disekitar bangunan.
 Umumnya ditemukan di daerah di mana musim dingin relatif ringan.
 Terlepas dari namanya, jenis kecoa satu ini bukan spesies kecoa asli dari Australia.
d. Supella longipalpa
 Kecoa dewasa memiliki panjang tubuh 10 - 14 mm, jenis kecoa ini merupakan salah
satu kecoa hama terkecil di dunia.
 Identik dengan garis-garis berwarna kuning kecoklatan disepanjang perut mereka.
 Kecoa bergaris coklat umumnya ditemukan di permukaan tanah, tetapi tidak menutup
kemungkinan untuk mereka dapat terbang di iklim yang sangat hangat.
 Mereka memiliki preferensi untuk tinggal di lingkungan yang hangat dan lembab, serta
memilih tempat untuk berlindung di dalam bangunan yang memancarkan kehangatan,
misalnya seperti langit-langit bangunan, loteng, di dalam dan di sekitar mesin peralatan
rumah tangga.
 Sangat aktif di malam hari dan dikenal sebagai pemakan oportunistik, terutama dalam
mengkonsumi makanan yang mengandung zat pati tinggi.
5. Tikus dan ciri-cirinya
a. Tikus Rumah (Rattus rattus)
Morfologi
tekstur rambut agak kasar
bentuk badan silindris
bentuk hidung kerucut
telinga berukuran besar tidak berambut pada bagian dalam dan dapat menutupi mata jika
ditekuk ke depan
warna badan bagian perut dan punggung coklat hitam kelabu
warna ekor coklat hitam
bobot tubuh 60-300 g,
panjang badan 130-210 mm
ukuran ekor terhadap kepala dan badan bervariasi (lebih pendek, sama, atau panjang)
(Priyambodo 2003)
Pada tikus betina memiliki puting susu 2 pasang di dada dan 3 pasang di perut (10 buah)
(Rochman 1992)
b.      Tikus Got (Rattus Norvegicus)
     Morfologi
Berat dan agak besar (150-600 gram)
 Hidung tumpul dan lebar, badan besar 18-25 cm,Panjang total 31-46 cm
 Ekor Lebih pendek dari kepala+badan,bagian atas lebih tua dan warna
muda pada bagian bawahnya dengan rambut pendek, kakuLebih pendek dari
kepala+badan,bagian atas lebih tua dan warna muda pada bagian bawahnya
dengan rambut pendek, kaku
 Telinga Relatif kecil, separoh tertutup bulu, jarang lebih dari 20-23 mm
 Bulu Bagian punggung abu-abu kecoklatan, keabu-abuan pada bagian perut
Mata Kecil
c.       Tikus Sawah (Rattus Argentivnter)
     Morfologi
 Tubuh bagian atas (punggung) berwama coklat kekuningan dengan bercak hitam
di rambut- rambutnya, sehingga memberi kesan seperti berwama abu-abu, dada
berwama putih.
 Panjang badan tikus sawah dewasa dari hidung sampai ujung ekor berkisar antara
270- 70 mm
 Dengan berat sekitar 130 g
 Panjang ekor biasanya sama atau lebih pendek dari pada badan dari ujung hidung
sampai pangkal ekor
 Panjang telapak kaki belakang dari tumit sampai ujung kuku jari terpanjang
adalah 32-36 mm.
 Sedangkan panjang telinga 18-21 mm
 Tikus sawah mempunyai enam pasang puting susu yang terletak di kiri dan kanan
pada bagian perut memanjang sepanjang badan.
d.      Tikus Wirok
   Morfologi
 Panjang ujung kepala sampai ekor 400 – 580 mm
 ekor 160 – 315 mm,
 kaki belakang 47 – 53 mm,
 telinga 29 – 32 mm.
 Rumus mamae 3 + 3 = 12.
 Warna rambut badan atas dan rambut bagian perut coklat hitam
 Rambutnya agak jarang dan rambut di pangkal ekor kaku seperti ijuk.
 Banyak dijumpai di daerah berawa, padang alang-alang, dan kadang-kadang di
kebun sekitar rumah
e. Mencit (mus musculus)
Mencit (Mus musculus) adalah anggota Muridae (tikus-tikusan) yang berukuran kecil.
Mencit mudah dijumpai di rumah-rumah dan dikenal sebagai hewan pengganggu karena
kebiasaannya menggigiti mebel dan barang-barang kecil lainnya, serta bersarang di sudut-
sudut lemari.
Berat badan dewasa: 25 – 40 g (betina); 20-40 g (jantan)
Masa hidup: 1.5 – 3 tahun
Pernapasan rata-rata: 94-163 napas / menit
Denyut jantung: 325-780 denyut / menit
Suhu dubur rata-rata normal: 99,5 °F

6. Lalat
a. Musca domestica, lalat rumah
 rongga dada berwarna abu-abu dan terdapat 4 garis kecil sempit.
 Ukurannya sekitar 5 sampai 8 milimeter.
 Larvanya berwarna putih dan meruncing di bagian kepala.
 Perutnya biasanya berwarna kuning
 Umumnya, saat berada di ruangan mereka lebih sering ditemukan sedang istirahat di
lantai, dinding, dan atap rumah.
 Sedangkan saat berada di luar ruangan, mereka lebih sering terlihat hinggap di tempat
sampah, kompos, tanah, hingga pagar.
b. Calliphora vomitoria, klasifikasi lalat hijau
 ukuran tubuh yang lebih besar dibanding yang lainnya.
 warna hijau mengilat yang ada di tubuhnya.
 Ini merupakan jenis hewan yang berbahaya karena bisa menularkan bakteri salmonella.
Mereka juga bisa menyebabkan penyakit disentri.
 Kebiasaannya adalah hinggap di bangkai hewan, tempat sampah, dan area-area yang
memiliki bau busuk lainnya.
c. Drosophila species, jenis lalat buah
 Ukuran tubuh lalat buah sangat kecil, hanya sekitar 3 milimeter.
 Seringnya ditemukan berkerumun di atas buah yang sudah masak, sayur, dan yang
lainnya
 berwarna kuning kecoklatan dengan belang-belang di tubuh.
 Sementara warnanya merah terang dengan kemampuan terbang yang tidak terlalu
bagus.
 Hewan ini lebih sering terlihat hinggap (diam) dan melayang dibandingkan terbang ke
sana ke mari.
d. Psychodidae, lalat limbah – jenis lalat kecil
 Hewan ini lebih sering disebut dengan ngengat.
 Ialah jenis yang sering terlihat di limbah dan area pembuangan.
 Ukurannya lebih kecil bila dibandingkan dengan Drosophila species, sebab ukurannya
hanya 2 milimeter.
 Warna tubuhnya abu-abu gelap atau kadang ada corak coklat mudanya. Sayapnya padat
dan ditumbuhi rambut.
 Hewan ini sangat suka dengan tempat lembab. Bahkan seringnya, larva mereka
ditemukan bertumpuk di padatan yang lembap, septic tank, limbah rumah, hingga
saluran pembuangan dan kompos.
e. Spiriperva lunulata, lalat pasir
 hewan jenis ini hanya muncul sekitar bulan April hingga September.
 Hal ini karena daur hidup lalat pasir sangat lambat.
 Untuk berada di tahap larva saja, butuh waktu sekitar 2 tahun.
 Warnanya abu-abu pucat dengan panjang tubuh sekitar 10 sampai 11 milimeter.
 Mata dan kakinya berwarna coklat kemerahan.
f. Sarcophagidae, lalat daging
 hewan ini senang menaruh telur dan larva di daging yang sudah membusuk. Mereka
juga bisa hidup di bangkai hewan.
 Ukurannya bervariasi dari 6 sampai 14 milimeter.
 Terdapat garis gelap memanjang di tubuhnya yang secara kasat mata terlihat berwarna
abu-abu terang.
 Daging yang mereka pilih bukan hanya binatang darat, tetapi juga daging ikan-ikan
yang berasal dari laut.
 Jenis penyakit yang ditularkan oleh hewan ini adalah basil kusta
dan pseudomyiasis usus. Jenis penyakit ini ditularkan saat seseorang memakan daging
(makanan) yang mengandung larva lalat.
7. Fly Grill
Fly Grill adalah alat yang digunakan untuk mengukur kepadatan lalat, membutuhkan waktu
permenit atau perdetik. Buat warna putih pembuangan sampah atau pembuangan air 3-5
pengamanan pengembangan( < 50 Padat) (>20 sangat Padat.) pengendalian = (Lem, Lilin,kipas
Air). Pengendalian alat kimia : brinting atau penyemprotan.
8. Peraturan tentang lalat
a. PMK No 50 Tahun 2017 tentang standar baku mutu kesehatan lingkungan dan persyaratan
kesehatan untuk vektor dan binatang pembawa penyakit serta pengendaliannya. Populasi lalat <2
9. Cara mencari indeks populasi lalat menggunakan fly grill
Indeks populasi lalat adalah angka rata-rata populasi lalat pada suatu lokasi yang
diukur dengan menggunakan flygrill. Dihitung dengan cara melakukan pengamatan selama 30
detik dan pengulangan sebanyak 10 kali pada setiap titik pengamatan. Dari 10 kali
pengamatan diambil 5 (lima) nilai tertinggi, lalu kelima nilai tersebut dirata-ratakan.
Pengukuran indeks populasi lalat dapat menggunakan lebih dari satu flygrill.
10. Pengelolaan lingkungan terhadap vektor
a. Modifikasi lingkungan (permanen)
Modifikasi lingkungan atau pengelolaan lingkungan bersifat permanen dilakukan
dengan penimbunan habitat perkembangbiakan, mendaur ulang habitat potensial, menutup
retakan dan celah bangunan, membuat kontruksi bangunan anti tikus (rat proof), pengaliran
air (drainase), pengelolaan sampah yang memenuhi syarat kesehatan, peniadaan sarang
tikus, dan penanaman mangrove pada daerah pantai.
b. Manipulasi lingkungan (temporer)
Manipulasi lingkungan atau pengelolaan lingkungan bersifat sementara (temporer)
dilakukan dengan pengangkatan lumut, serta pengurasan penyimpanan air bersih secara
rutin dan berkala.
11. Cage trap = perangkap hidup
12. Macam macam pestisida
a. Insektisida
Insektisida adalah jenis pestisida yang digunakan untuk memberantas serangga, seperti
belalang, kepik, wereng, dan ulat. Beberapa jenis insektisida juga dipakai untuk
memberantas sejumlah serangga yang ada di rumah, perkantoran, atau gudang. Contoh
insektisida adalah basudin, basminon, tiodan, dikloroinil dimenil fosfat dan dianzon. Jenis
insektisida yang paling umumkita lihat adalah obat nyamuk semprot yang mungkin ada di
rumah kita.
b. Fungisida
Fungisida yaitu jenis pestisida yang dipakai untuk memberantas dan mecegah
pertumbuhan jamur atau cendawan. Bercak yang ada pada daun, karat daun, busuk daun dan
cacar daun disebabkan oleh serangan jamur.  Beberapa contoh fungisida adalah tembaga
oksilorida,  tembaga (I) oksida, karbendazim, organomerkuri dan natrium dikromat.
c. Baktierisida
Bakterisida adalah salah satu macam pestisida yang digunakan untuk memberantas
bakteri atau virus. Pada umumnya, tanaman yang sudah terserang bakteri akan sulit untuk
disembuhkan. Oleh karena itu bakterisida biasanya diberikan kepada tanaman yang masih
sehat agar tidak terserang penyakit. Salah satu contoh bakterisida adalah tetramcyn sebagai
pembunuh virus CPVD yang menyerang tanaman jeruk

MAMIN
1. Istilah menambahkan bahan tambahan makanan pada makanan disebut dengan food addittive
2. Ciri-ciri makanan mengandung formalin
a. Untuk makanan berformalin, setelah dicampur air akan berwarna ungu.
b. Pada bakso baunya akan lebih menyengat, tekstur bakso akan kembali ke bentuk semula saat
digigit karena kenyal. Warna bakso berformalin biasanya akan kelihatan lebih putih dan
tidak akan lengket walaupun sudah dibiarkan berhari-hari
c. Pada tahu,  baunya agak menyengat, teksturnya lebih keras, kenyal, dan tidak padat lagi.
Selain itu, kamu juga bisa mengetes tahu berformalin atau tidak dengan cara
menjatuhkannya dari ketinggian setengah meter. Bila tahu tidak hancur, maka tahu tersebut
mengandung formalin.
d. Pada Mi basah, biasanya tampak mengkilat, bertahan lebih dari 15 hari pada suhu kamar,
dan mi tidak akan lengket.
e. Pada ikan asin, warnanya yang lebih cerah, bersih, dan tidak berbau.
3. Ciri-ciri makanan mengandung boraks
a. Makanan yang mengandung boraks setelah diuji akan berwarna kuning kecoklatan
b. Bertekstur sangat kenyal, tidak mudah hancur, atau sangat renyah.
c. Berwarna sangat mencolok dari aslinya.
d. Beraroma menyengat yang mencurigakan, bahkan binatang seperti lalat pun enggan untuk
menempel.
e. Tidak rusak atau busuk meski sudah disimpan lebih dari tiga hari di suhu ruang.
4. Banyak sampel makanan untuk pemeriksaan sampel makanan yaitu sebnyak ...... gram untuk
makanan padat dan ...... ml untuk makanan cair
5. Teknik pencucian alat makan
a. Scraping = pemisahan sisa makanan
b. Flushing & Soaking = pengguyuran dengan air dan perandaman
c. Washing = pencucian
d. Rinsing = pembilasan
e. Desinfeksi = pensterililan
f. Toweling = lap
6. Pewarna alami = daun suji, daun pandan, kunyit, buah naga dll
7. Pemanis alami = madu, kurma, gula kelapa, dll
8. Agen , media dan vehicle pada makanan
a. Sebagai Agent : Pada kasus ini dapat kita ambil contoh tumbuhan maupun binatang yang
secara alamiah telah mengandung zat beracun. Agen penyakit infeksi banyak berasal dari
binatang dan menularkan kepada manusia lewat makanan, tetapi penularannya masih bisa
dengan cara yang lain
b. Sebagai Vehicle: Makanan sebagai pembawa penyebab penyakit, seperti bahan kimia atau
parasit yang ikut termakan bersama makanan dan juga mikroorganisme yang patogen serta
bahan radioaktif. Makanan tersebut tercemar oleh zat-zat yang membahayakan kehidupan.
Jadi dalam kategori ini makanan tersebut semula tidak mengandung zat¬zat yang
membahayakan tubuh, tetapi karena satu dan lain hal akhirnya mengandung zat yang
membahayakan kesehatan.
c. Sebagai Media: Kontaminan yang jumlahnya kecil jika dibiarkan berada dalam makanan
dengan suhu dan waktu yang cukup, maka akan tumbuh dan berkembang sehingga menjadi
banyak dan dapat menyebabkan wabah yang serius. Penjamah makanan yang menderita
sakit atau karier menularkan penyakit yang dideritanya melalui saluran pernapasan, sewaktu
batuk atau bersin dan melalui saluran pencernaan, biasanya kuman penyakit mencemari
makanan karena terjadi kontak atau bersentuhan dengan tangan yang mengandung kuman
penyakit.
9. Endospora pada makanan
Endospora adalah spora yang terbentuk dalam keadaan lingkungan yang kurang baik
sehingga bakteri mecoba bertahan hidup dengan membentuk endospoa tersebut.Endospora dapat
bermanfaat dalam industri pengolahan pangan misalnya endospora yang dihasilkan oleh
bakteri Lactobacillus  bulgaricus dapat bermanfaat dalam pembuatan yoghurt. Berikut ini
merupakan produk-produk makanan yang dalam proses pembuatannya menggunakan endospora
bakteri : nata de coco, kecap, keju, sosis dan lain lain.
Endospora dapat merugikan jika menghasilkan toxksin (racun) yang berbahaya dan bahkan
mematikan jika dikonsumsi, misalnya pada bakteri Clostridium botulinum yang menghasilkan
racun yang menyerang syaraf. Clostridium botulinum biasa terdapat dalam kaleng-kaleng
makanan yang tampak menggelembung.
10. Klasifikasi bahan pangan berdasakan muda tidaknya rusak
a. Non Perishable foods
atau bahan pangan yang tidak mudah rusak. Yaitu bahan pangan yang dapat disimpan
dalam jangka waktu relatif lama pada suhu kamar. Contoh bahan pangan seperti ini antara
lain: Beras (Rice), kacang-kacangan (nuts) yang telah dikeringkan, serta produk-produk
lainnya.
b. Semi Perishable foods
atau bahan pangan yang agak mudah rusak. Yaitu bahan pangan yang dapat disimpan
pada jangka waktu terbatas pada suhu kamar seperti contohnya: Bawang dan umbi-umbian.
c. Perishable foods
atau bahan pangan yang mudah rusak. YAitu bahan pangan yang cepat sekali rusak jika
disimpan tanpa perlakuka dan penanganan seperti contohnya: Susu, daging, ikan, buah-
buahan yang sudah matang dan sayur-sayuran.
11. Pemeriksaan usap alat & angka kuman
a. Untuk alat makan (piring dan mangkok) yang akan diusap, terlebih dahulu diukur  luas
penampangnya menggunakan plastik steril dengan luas 5 x 10 cm 2. Penentuan ukuran luas
penampang karena permukaan piring terlalu luas untuk diusap secara keseluruhan. Usap
pada bagian yang sudah diukur.
b. Untuk gelas diusap pada bagian 1-2 cm dari bibir gelas
c.Untuk sendok diusap keseluruhan bagian sendok
d. Menurut Kepmenkes RI No.1204/MENKES/SK/2004 tentang Penyehatan Lingkungan
Rumah Sakit, standar untuk angka kuman maksimal pada alat makan di rumah sakit
adalah 100 koloni/ cm2.
12. Pengiriman sampel makanan
Alat: Termos dan alat tulis
Bahan: Label
Cara Kerja:
– Plastik sampel makanan diberi label yang berisi informasi berikut : Jenis Sarana Jenis
pemeriksaan, Lokasi pengambilan, Jam pengambilan, Tanggal pengambilan, Petugas
pengambil, pH, Suhu
– Sampel makanan dimasukkan termos dan dikirim ke laboratorium untuk dilakukan uji lab

SAMPAH DAN TANAH


1. Metode pengelolaan sampah dan ciri2ya
a. metode Sanitary Landfill merupakan sistem pengelolaan atau pemusnahan sampah dengan
cara membuang dan menumpuk sampah di lokasi cekung, memadatkannya, dan kemudian
menimbunnya dengan tanah.
b. Metode open dumping, sampah dibuang begitu saja dalam sebuah tempat pembuangan
akhir tanpa ada perlakuan apapun. Tidak ada penutupan tanah.
c. Insinerasi atau pembakaran sampah (bahasa Inggris: incineration) adalah teknologi
pengolahan sampah yang melibatkan pembakaran bahan organik. Insinerasi dan pengolahan
sampah bertemperatur tinggi lainnya didefinisikan sebagai pengolahan termal. Insinerasi
material sampah mengubah sampah menjadi abu, gas sisa hasil pembakaran, partikulat,
dan panas. Gas yang dihasilkan harus dibersihkan dari polutan sebelum dilepas ke atmosfer.
Panas yang dihasilkan bisa dimanfaatkan sebagai energi pembangkit listrik. suhunya
mencapai 900-10000C
2. Satuan timbulan sampah (PENDAPATKU TERGANTUNG YANG DITANYA APA
WKWKWK)
RS apabila disebutkan ruangan maka satuannya = kg/o/hari, atau kg/bed/hari
RS apabila tidak disebutkan per ruangannya =  L/m2/hari,
Pasar sama dengan timbulan sampah keseluruhan atau perluas pasar  L/m2/hari
3. Insinerasi memiliki sejumlah output seperti abu/ashes dan emisi ke atmosfer berupa gas sisa
hasil pembakaran. Sebelum melewati fasilitas pembersihan gas, gas-gas tersebut mungkin
mengandung partikulat, logam berat, dioksin, furan, sulfur dioksida, dan asam hidroklorat.
4. Syarat2 TPS dipasar
a. Tersedia alat angkut sampah yg kuat, mudah dibersihkan dan mudah dipindahkan
b. Tersedia tempat pembuangan sampah sementara (TPS), kedap air, kuat, kedap air atau
kontainer, mudah dibersihkan dan mudah dijangkau petugas pengangkut sampah
c. TPS tidak menjadi tempat perindukan binatang (vektor) penular penyakit
d. Lokasi TPS tidak berada di jalur utama pasar dan berjarak minimal 10 m dari bangunan
pasar
e. Sampah diangkut minimal 1 x 24 jam
5. Perbedaan garbage, rubbish , waste dan lainnya
a. Garbage merupakan sampah yang sudah tidak bisa didaur ulang seperti makanan basi, sisa
potongan sayuran yang sudah tidak terpakai lagi, sampah sisa dari proses pembuatan
makanan, sisa makanan, kertas toilet yang telah digunakan, pembalut, dll.
b. Trash adalah sampah yang masih bisa didaur ulang. Jenis sampah ini dianggap sudah tidak
berguna bagi pemilik awalnya namun masih bisa dimanfaatkan kembali oleh orang lain.
Contohnya, meja kursi yang sudah tidak digunakan, botol plastik maupun kaca, kaleng, ban
bekas, jam dinding rusak, dll.
c. Waste memiliki arti limbah yang berasal dari buangan hasil produksi baik industry mapun
rumah tangga.
d. Rubbish adalah sampah organik maunpun anorganik yang tidak membusuk dan bisa didaur
ulang seperti sampah plastik, botol dll
6. Dioksin sampah adalah racun dari hasil pembakaran sampah plastik, ciri -cirinya bagi kesehatan
adalah : Menyebabkan gangguan sistem kekebalan tubuh Menggganggu perkembangan sistem
saraf Mengganggu sistem endokrin dan fungsi reproduksi.
7. Bagian sanitary landfill
a. Lining system : atau bagian terbawah yang bersentuhan dengan tanah. Bagian ini biasa
terbuat dari campuran tanah dan bentonite agar cairan dari pembusukan sampah tidak akan
merembes ke dalam tanah dan mencemari air tanah
b. Leachate Collection System : leachate atau lindi adalah cairan yang keluar dari pembusukan
sampah dan terkontaminasi oleh berbagai bahan kimia atau bakteri yang dialirkan melalui
pipa. Oleh karena itu tidak boleh merembes ke dalam tanah. Selain lining system di bagian
bawah , di atasnya akan dibuatkan leachate collection system untuk mengumpulkan lindi
agar tidak menggenang dan pada akhirnya merembes ke dalam tanah.
c. Cover or cap system : gunanya untuk mengurangi air, seperti hujan yang masuk ke dalam
tumpukan sampah agar jumlah leachate atau lindi tidak semakin banyak
d. Sistem Ventilasi : pembusukan sampah akan menghasilkan gas metana dan konsentrasi gas
tanpa bisa disalurkan beresiko menimbulkan ledakan
e. Sistem Monitor : untuk mengawasi dan memberi peringatan dini jika terjadi kebocoran
dalam sistem yang berbahaya bagi manusia dan lingkungan
8. Alat ukur pada tanah
a. Soil tester = alat untuk Kontrol kelembaban tanah sangat penting bagi pengguna
dibidangnya. Kelembaban tanah biasanya mengungkapkan dalam satuan disebut pH.
b. Kertas lakmus = indikator dari kertas yang digunakan untuk mengetahui pH suatu larutan
c. Soil mussel color chart = digunakan untuk mengukur warna tanah
d. Auger = alat untuk membor tanah
9. Top soil = artinya lapisan tanah paling atas
10. Cacing yang bisa masuk ke kaki adalah Ancylostoma braziliense dan caninum. Parasit ini
kerap menjadi penyebab utama infeksi cacing tambang dan biasanya ditemukan pada anjing dan
kucing.
11. Rotasi tanaman adalah praktik penanaman berbagai jenis tanaman secara bergiliran di satu
lahan. Rotasi tanaman diketahi memberikan manfaat bagi tanah. Elemen utama dari rotasi
tanaman adalah pengembalian nutrisi nitrogen melalui tanaman legum setelah penanaman
tumbuhan serealia dan sejenisnya. Rotasi tanaman mencegah
terakumulasinya patogen dan hama yang sering menyerang satu spesies saja. Rotasi tanaman
juga meningkatkan kualitas struktur tanah dan mempertahankan kesuburan dengan melakukan
pergantian antara tanaman berakar dalam dengan tanaman berakar dangkal. Rotasi tanaman
merupakan bagian dari polikultur.
12. Ciri ciri kompos matang
a. Warna Kompos = coklat kehitam-hitaman menyerupai tanah
b. Bau= bau yang khas yaitu bau seperti tanah, harum dan tidak beraroma tajam.
c. Mengalami Penyusutan = penyusutan kompos dari bahan mentahnya sekitar 20-40%. .
d. Dilihat dari suhu kompos = mendekati suhu normal. Apabila suhu masih tinggi atau di atas
50 derajat maka menandakan kompos tersebut masih mengalami proses fermentasi
e. Kandungan air = tidak terlalu basah karena apabila masih terlalu basah akan susah
melarutkan unsur hara yang ada di kompos agar bisa tersalur ke tanaman. Kompos yang
baik memiliki kandungan air kurang dari 50%.
10. Bakteri tahan panas disebut thermofil seperti Bacillus stearothermophilus, B. thermoacidurans,
dan C. thermosaccarolyticum merupakan anggota kelompok bakteri termofilik (50-55oC) yang
lebih tahan panas dibanding C. botulinum. Dalam proses pengalengan, bakteri ini tidak menjadi
target proses, karena suhu penyimpanan makanan kaleng umumnya di bawah suhu 30oC.
11. Em4 digunakan untuk mempercepat proses pembusukan pada kompos
12. Sampel tanah diambil pada kedalama n 0-30 cm
LIMBAH
1. Treatment pengolahan air limbah
a. Primary treatment (pengolahan pertama)
Pengolahan ini bertujuan untuk memisahkan zat padat dan zat cair dengan menggunakan
filter (saringan) dan bak sedimentasi. Beberapa alat yang digunakan adalah saringan pasir
lambat, saringan pasir cepat, saringan multimedia, per coal filter, mikrostaining, dan vacuum
filter.
 Penyaringan (Screening)
Pertama, limbah yang mengalir melalui saluran pembuangan disaring menggunakan
jeruji saring. Metode ini disebut penyaringan.  Metode penyaringan merupakan cara yang
efisien dan murah untuk menyisihkan bahan-bahan padat berukuran besar dari air limbah.
 Pengolahan Awal  (Pretreatment)
Kedua, limbah yang telah disaring kemudian disalurkan kesuatu tangki atau bak yang
berfungsi untuk memisahkan pasir dan partikel padat teruspensi lain yang berukuran relatif
besar. Tangki ini dalam bahasa inggris disebut grit chamber dan cara kerjanya adalah
dengan memperlambat aliran limbah sehingga partikel – partikel pasir jatuh ke dasar tangki
sementara air limbah terus dialirkan untuk proses selanjutnya.
 Pengendapan
Setelah melalui tahap pengolahan awal, limbah cair akan dialirkan ke tangki atau bak
pengendapan. Metode pengendapan adalah metode pengolahan utama dan yang paling
banyak digunakan pada proses pengolahan primer limbah cair. Di    tangki pengendapan,
limbah cair didiamkan agar partikel – partikel padat yang tersuspensi dalam air limbah dapat
mengendap ke dasar tangki. Enadapn partikel tersebut akan membentuk lumpur yang
kemudian akan dipisahkan dari air limbah ke saluran lain untuk diolah lebih lanjut. Selain
metode pengendapan, dikenal juga metode pengapungan (Floation).
 Pengapungan (Floation)
Metode ini efektif digunakan untuk menyingkirkan polutan berupa minyak atau lemak.
Proses pengapungan dilakukan dengan menggunakan alat yang dapat menghasilkan
gelembung- gelembung udara berukuran kecil (± 30 – 120 mikron). Gelembung udara
tersebut akan membawa partikel –partikel minyak dan lemak ke permukaan air limbah
sehingga kemudian dapat disingkirkan.

b. Secondary treatment (pengolahan kedua)


Tujuan pengolahan ini adalah untuk mengkoagulasikan, menghilangkan koloid, dan men-
stabilisasi zat organik dalam limbah. Pengolahan limbah rumah tangga bertujuan untuk
mengurangi kandungan bahan organik, nutrisi nitrogen, dan fosfor. Penguraian bahan organik ini
dilakukan oleh makhluk hidup secara aerobik (menggunakan oksigen) dan anaerobik (tanpa
oksigen).
c. Tertiary treatment (pengolahan ketiga)
Setelah melewati tahap pengolahan pertama dan kedua, air limbah dihilangkan nutrisi atau
unsur haranya, khususnya nitrat dan posfat, serta ditambahi klor untuk memusnahkan
mikroorganisme patogen.
d. Desinfeksi
Desinfeksi atau pembunuhan kuman bertujuan untuk membunuh atau mengurangi
mikroorganisme patogen yang ada dalam limbah cair. Meknisme desinfeksi dapat secara kimia,
yaitu dengan menambahkan senyawa/zat tertentu, atau dengan perlakuan fisik.
e. Pengolahan Lumpur (Slude Treatment)
Setiap tahap pengolahan limbah cair, baik primer, sekunder, maupun tersier, akan
menghasilkan endapan polutan berupa lumpur. Lumpur tersebut tidak dapat dibuang secara
langsung, melainkan pelu diolah lebih lanjut. Endapan lumpur hasil pengolahan limbah biasanya
akan diolah dengan cara diurai/dicerna secara aerob (anaerob digestion), kemudian disalurkan ke
beberapa alternatif, yaitu dibuang ke laut atau ke lahan pembuangan (landfill), dijadikan pupuk
kompos, atau dibakar (incinerated).

STBM
1. Perbedaan sikap dan perilaku

2. Macam2 Tingkatan desa berdasarkan perkembangannya


a. Desa Swadaya adalah desa yang masih terikat oleh tradisi karena tarif pendidikan yang
masih relatif rendah, produksi yang masih diarahkan untuk kebutuhan primer keluarga dan
komunikasi keluar sangat terbatas. Desa ini bersifat sedenter, artinya sudah ada kelompok
keluarga yang bermukim secara menetap di sana.
Ciri-ciri desa swadaya:
 Daerahnya terisolir dengan daerah lainnya,
 Penduduknya jarang.
 Mata pencaharian homogen yang bersifat agraris.
 Bersifat tertutup.
 Masyarakat memegang teguh adat.
 Teknologi masih rendah.
 Sarana dan prasarana sangat kurang.
 Hubungan antarmanusia sangat erat.
 Pengawasan sosial dilakukan oleh keluarga.
b. Desa Swakarya adalah desa yang setingkat lebih maju dari desa swadaya, di mana adat-
istiadat masayarakat desa sedang mengalami transisi, pengaruh dari luar sudah mulai masuk
ke desa, yang mengakibatkan perubahan cara berpikir dan bertambahnya lapangan pekerjaan
di desa, sehingga mata pencaharian penduduk sudah mulai berkembang dari sektor primer
ke sektor sekunder, produktifitas mulai meningkat dan diimbagi dengan bertambahnya
prasarana desa. Adat yang merupakan tatanan hidup masyarakat sudah mulai mendapatkan
perubahan sesuai dengan perubahan yang terjadi dalam aspek kehidupa sosial.
Ciri-ciri desa swakarya:
 Kebiasaan atau adat istiadat sudah tidak mengikat penuh.
 Sudah mulai menpergunakan alat-alat dan teknologi
 Desa swakarya sudah tidak terisolasi lagi walau letaknya jauh dari pusat perekonomian.
 Telah memiliki tingkat perekonomian, pendidikan, jalur lalu lintas dan prasarana lain.
 Jalur lalu lintas antara desa dan kota sudah agak lancar.
c. Desa swasembada atau disebut juga dengan desa maju atau berkembang. Menurut kamus
besar bahasa Inodesia desa swasembada adalah desa yang lebih maju daripada desa
swakarya dan tidak terikat oleh adat-istiadat. Pengertian secara umum, desa swasembada
adalah desa yang masyarakatnya telah mampu memanfaatkan dan mengembangkan sumber
daya alam dan potensinya sesuai dengan kegiatan pembangunan regional. Para pemukim
sudah banyak berpendidikan setingkat dengan sekolah atas.
Ciri-ciri desa swasembada:
 kebanyakan berlokasi di ibukota kecamatan.
 penduduknya padat-padat.
 tidak terikat dengan adat istiadat
 telah memiliki fasilitas-fasilitas yang memadai dan labih maju dari desa lain.
 partisipasi masyarakatnya sudah lebih efektif.
3. Advokasi merupakan salah satu bentuk komunikasi persuasif, yang bertujuan untuk
mempengaruhi pemangku kepentingan dalam pengambilan kebijakan atau keputusan.
4. Rehabilitasi meru[akan upaya pemulihan
5. Health promotion /promosi kesehatan adalah upaya yang dilakukan terhadap masyarakat sehingga
mereka mau dan mampu untuk memelihara dan meningkatkan kesehatan mereka sendiri.
6. pecific Protection (Perlindungan Khusus)
Perlindungan khusus yang dimaksud dalam tahapan ini adalah perlindungan yang diberikan
kepada orang-orang atau kelompok yang beresiko terkena suatu penyakit tertentu
7. Disability limitation
Tahap ini penderitanya telah mengalami sakit dan bahkan kadang-kadang telah sakit berat.
Tujuan dari tindakan ini adalah mencegah timbulnya cacat lebih lanjut, baik fisik ataupun cacat
sosial maupun moral.
8. Konsep penentu perilaku
a. Faktor predisposisi = keyakinan, sikap, persepsi, pengetahuan dll
b. Faktor enabling (pendukung) = sarana dan fasilitas
c. Ffaktor reinforcing (pendorong) = dukungan orang terdekat, pemerintah dll

Anda mungkin juga menyukai