PENDAHULUAN
yang memenuhi syarat kesehatan, yaitu rumah yang mempunyai layak sanitasi,
memiliki kepadatan hunian rumah yang sesuai dan mempunyai lantai rumah yang
sehat tertinggi berada di Kota Bekasi (94%) dan cakupan terendah di Kota
Kuningan memiliki hampir setengah (40,6%) rumah yang tidak memenuhi syarat
kesehatan dari jumlah rumah yang ada. Semakin tinggi cakupan rumah sehat suatu
wilayah, maka akan semakin kecil risiko penghuni rumah tersebut menjadi sakit
penyakit menular yang lebih tinggi dibandingkan dengan penduduk yang tinggal
pernapasan akut (ISPA) dan tuberkulosis (Depkes RI, 2007; Yusup dan
bahwa penyakit infeksi saluran pernapasan akut (ISPA) dan diare masih
infeksi saluran pernapasan akut (ISPA) dan diare merupakan penyakit tertinggi
pertama kasus baru di Pulau Jawa Bali (Dinkes Provinsi Jawa Barat, 2010).
terlepas dari faktor individu itu sendiri seperti pengetahuan atau persepsi,
jamban keluarga, tempat pembuangan sampah dan saluran pembuangan air limbah
(Meriyanda, 2013). Lingkungan rumah merupakan salah satu faktor yang sangat
diare, dan tuberkulosis. Faktor lingkungan rumah tersebut meliputi kondisi fisik
1.3. Tujuan
Kadugede.
Kadugede.
Kadugede.
Desa Kadugede.
di Desa Kadugede.
di kampus.
c. Bagi Mahasiswa
METODE KEGIATAN
2.1. Lokasi
2.2. Waktu
Problem Solving Cycle (siklus solusi masalah) adalah proses muncul mental
utama dari pemecahan masalah adalah untuk mengatasi kendala dan mencari
sebagai berikut :
1. Identifikasi Masalah
secara langsung melalui data primer maupun tidak langsung dengan menggunakan
data sekunder.
perkembangan masalah kesehatan dengan menentukan skala nilai 1-5 yang dimuat
dalam matriks tabel. Masalah kesehatan yang memiliki total skor yang paling
permasalahan tersebut.
faktor risiko dari prioritas masalah kesehatan, metose yang dapat digunakan
adalah fish bone diagram atau analisis pohon masalah serta mengacu pada konsep
H.L Blum atau teori lainnya. Fish bone merupakan beupa gambar ikan yang
terdiri dari kepala, duri dan ekor. Bagian kepala ikan menggambarkan suatu
masalah kesehatan prioritas yang akan dicari penyebabnya atau faktor risiko
utamanya. Duri besar menggambarkan faktor risiko utama serta terdiri dari duri-
duri kecil yang merupakan akar penyebab atau faktor risiko yang lebih spesifik.
Arah panah duri besar menuju tulang belakang ikan dan arah panah duri besar
menuju tulang belakang ikan dan arah panah tulang kecil mengarah kepada tulang
besar.
analisis mengenai kerangka akar penyebab atau faktor risiko masalah kesehatan.
berdasarkan urgenitas atau urgeniti penyebab (penting dan segera diatasi atau
tidak), relevansi atau kesesuaian program (menjadi kebijakan atau program atau
kegiatan institusi atau daerah tersebut). Skala penyebab (besar atau banyaknya
atau tingginya jumlah penyebab), dan sebagainya. Kisaran angka pemberian nilai
atau skor yaitu 1-4. Nilai atau skor tersebut dapat dianalogikan mulai dari
penyebabnya yang sangat berpengaruh dengan masalah diberikan nilai atau skor
nilai atau skor 2, dan kurang berpengaruh diberikan nilai atau skor 1 selanjutnya,
melakukan perkalian anatara nilai atau skor dengan bobot (S x B) pada kriteria
yang telah diberikan pada masing-masing kolom penyebab. Selain itu, melakukan
penjumlahan hasil dari perkalian anatara nilai atau skor dengan bobot (S x B)
masalah.
kesehatan dalam bentuk saran atau rekomendasi sebagai bentuk pengendalian dan
pencegahan permasalahan kesehatan tersebut. Metode yang dapat digunakan
penggunaan how-how diagram. Hal demikian harus didasarkan atas bukti atau
data dan informasi yang kuat (dapat berdasarkan pengalaman dan pengerahuan
yang dimiliki serta mendapatkan saran yang relevan dengan program kesehatan di
wilayah tersebut).
adalah adanya faktor pendukung dan penghambat, antara lain kebijakan yang
mendukung program atau alternatif solusi tersebut, cara atau teknologi yang cepat
operasi atas informasi yang di rencanakan guna mencapai tujuan atau hasil yang
(Heriana, 2016).
1. Editing
pertanyaannya
2. Coding
mempermudah pada saat analisis data dan juga mempercepat pada saat entri
3. Processing
Setelah semua isian kuesioner terisi penuh dan benar, dan juga sudah
for Windows.
4. Cleaning
(distribusi frekuensi) dari variabel yang ada. Misalnya data yang diolah
Dalam tabel jenis kelamin tidak ada yang hilang (missing), sedangkan
data ke komputer.
Pada tabel 3.1 menunjukkan bahwa hasil penilaian rumah sehat yang
dilakukan di salah satu rumah di Desa Kadugede, blok Cibogo termasuk dalam
rumah sehat dengan total hasil penilaian adalah 1149. Dengan rincian aspek
penilaian komponen rumah sebesar 434, sarana sanitasi 275, dan perilaku
penghuni 440. Rumah yang memenuhi syarat sesuai dengan kriteria dari Depkes,
2007 adalah dengan hasil penilaian sebesar 1068, sedangkan yang tidak
1. Identifikasi Masalah
Dari hasil penilaian rumah sehat yang dilakukan di salah satu rumah di
Desa Kadugede, blok Cibogo yang di tunjang oleh kuesioner dari regulasi
yang dianggap sebagai suatu hal yang sangat penting berdasarkan kebutuhan
temukan, adalah :
dapur. Karena, didalam dapur tidak ada lubang asap yang khusus hanya ada
3 buah jendela dan yang selalu dibuka setiap hari hanya 2 buah jendela
dikarenakan 1 buah jendela yang terletak di ujung kiri tidak bisa dibuka
karena terhalang oleh rak piring. Meskipun sudah 2 buah jendela dibuka
saat aktifitas memasak berlangsung, tetapi tetap saja asap dari hasil
kurang enak sehingga tersebar ke ruangan yang lain seperti ruang makan
syarat kesehatan. Masalahnya adalah ketika cuaca sedang hujan deras maka
air yang ada didalam rumah berubah menjadi sangat keruh tetapi tidak
berbau dan terkadang air tersebut berbau seperti bau kaporit sehingga saat
dimasak untuk konsumsi air minum air tersebut menjadi berasa dan tidak
dibiarkan terbuka dan untuk sampah organik dan anorganik disatukan tidak
basah dari ditempat sampah yang terbuka. Lalat tersbut juga kadang terbang
Selain masalah yang saya temukan, berdasarkan hasil survei yang saya
peroleh juga para penghuni rumah merasakan hal itu sendiri. Metode yang
dibandingkan masalah lainnya dapat dilihat dari tiga faktor yaitu Urgency,
Kriteria
No Masalah Kesehatan Total Prioritas
U S G
1 Lubang asap dapur 4 4 4 12 1
2 Sarana air bersih 3 3 2 8 2
3 Sarana pembuangan sampah 2 2 2 6 3
(Sumber: Data Primer, 2020)
kesehatan di salah satu rumah penghuni yaitu, masalah lubang asap dapur,
Urgency (U) lubang asap dapur mendapatkan nilai/skor yang paling tinggi,
yaitu 4. Karena jika masalah ini tidak segera diatasi maka akan berdampak
buruk untuk kesehatan paru para penghuni rumah, bau yang ditimbulkan
ruangan.
makanan yang memasak makanan akan menjadi tidak nyaman karena ruang
dapur yang ukuran nya kecil serta lubang asap dapur yang terbatas akan
makanan. Pada kategori Growth (G), masalah lubang asap dapur diberi
Ventilasi dapur
terbatas
Kebiasaan individu
tidak membuka
semua jendela dapur
Kurangnya kesadaran
individu untuk membuka
semua jendela dapur saat
memasak
Genetik Perilaku
Gambar 3.1 Fish Bone Analisis Akar Penyebab Masalah Lubang Asap Dapur di salah satu rumah
lubang asap dapur berdasarkan konsep H.L Blum yaitu perilaku, pelayanan
Ventilasi/jendela yang ada didapur ada 3 buah, tetapi hanya 2 jendela yang selalu
dibuka karena jendela yang 1 terhalang oleh rak piring jadi tidak bisa dibuka.
Selain itu juga ukuran dapur yang kecil sangat berpengaruh sehingga tidak semua
asap bisa keluar lewat jendela tetapi malah menyebar ke ruangan yang lain dekat
dengan dapur. Faktor penyebab yang kedua adalah perilaku. Berdasarkan faktor
perilaku, penyebab masalah lubang asap dapur yang menjadi prioritas adalah
2 akar penyebab masalah di salah satu rumah Desa Kadugede, yaitu terbatasnya
ventilasi dapur dan kurangnya kesadaran serta kebiasaan individu yang tidak
Penyebab Masalah Lubang Asap Dapur Di salah satu rumah Desa Kadugede Tahun
2020
bobot yang mempunyai satuan konstanta yang sudah menjadi ketetapan dan tabel
skor. Nilai skor didapat dari hasil penentuan prioritas masalah dengan
mendapatkan hasil yang telah tertera pada tabel di atas. Pada tabel 3.3 terdapat 2
penyebab masalah lubang asap dapur di salah satu rumah Desa Kadugede yatiu
jendela dapur saat memasak dan terbatasnya ventilasi dapur. Setelah dilakukan
penilaian dan analisis didapatkan hasil dari akar penyebab masalah yang menjadi
prioritas pertama adalah kurangmya kesadaran serta kebiasaan individu yang tidak
membuka semua jendela dapur saat memasak dengan bobot 4. Anggota keluarga
rumah memang tidak ada yang sadar akan pentingnya membuka jendela setiap
hari sehingga asap yang dihasilkan dari dapur menyebar ke beberapa ruangan
Karena jendela yang ada diapur hanya ada 3 dan hanya 2 jendela yang bisa dibuka
serta ukuran ruang dapur yang kecil maka asap yang dihasilkan dari masakan
membuat ruang dapur agak pengap dan suhu ruang dapur menjasi agak panas.
Lubang asap dapur yang baik adalah yang memenuhi syarat kesehatan rumah
Kurangnya kesadaran
serta kebiasaan
individu yang tidak Memindahkan
membuka semua rak piring dekat
jendela dapur saat jendela
memasak
Membuka pintu
belakang saat
memasak
Gambar 3.2 How-How Diagram Dalam Mencari Alternatif Solusi Pemecahan Masalah
Berdasarkan Gambar 3.8 Alternatif solusi dalam memecahkan masalah
dilaksanakan oleh penghuni rumah tersebut, yang diharapkan alternatif solusi ini
bisa bermanfaat dan bisa terealisasikan. Berikut adalah alternatif solusi yang akan
dilaksanakan :
Ruang dapur yang ada dirumah tersebut terdapat 3 jendela dan hanya 2
jendela yang selalu dibuka, satu jendela lagi tidak bisa dibuka karena
terhalang oleh rak piring. Ukuran rak piring yang digunakan sebenarnya
ukuran yang kecil sehingga mudah dipindahkan agar jendela bisa tetap
dibuka.
memasak, 2 jendela saja memang tidak cukup untuk mengeluarkan asap dari
buka juga pintu samping dekat dapur agar asap dari memasak keluar lewat
PENUTUP