Anda di halaman 1dari 9

Laboratorium Kimia Dasar

Semester 1 2020/2021

LAPORAN PRAKTIKUM
HUKUM KELIPATAN
PERBANDINGAN

Pembimbing : Setyo Erna Widiyanti, S. S. T. ,M. Eng.


Kelompok : 2 (dua)
Tgl. Praktikum : 08 November 2020

Nama : Nurfatihah Rezky


Nim 43220040
Kelas : 1B D4 Teknologi Kimia Industri

JURUSAN TEKNIK KIMIA


POLITEKNIK NEGERI UJUNG PANDANG
2020
HUKUM KELIPATAN PERBANDINGAN

I. TUJUAN PERCOBAAN

1. Dapat melakukan langkah-langkah percobaan dengan benar.


2. Dapat menuliskan reaksi yang terjadi pada tiap langkah percobaan.
3. Dapat menghitung hasil percobaan yang telah dilakukan.

II. PERINCIAN KERJA

1. Menyiapkan peralatan dan zat yang akan digunakan.

2. Melakukan pemanasan sampel.

3. Melakukan penimbangan hasil yang diperoleh.

III. ALAT DAN BAHAN YANG DIGUNAKAN

1. Alat

a. Tabung gas dan regulator

b. Tabung reaksi besar 2 buah

c. Neraca analitik

d. Korek kayu

e. Spatula

f. Sarung tangan

g. Batang pengaduk

h. Pipet volume 10 mL

i. Gelas kimia 1 buah

j. Bola hisap
k. Gagang penjepit kayu

2. Bahan

a. Tembaga klorida

b. Larutan HNO3 70%

c. HCl 6M

d. HCl pekat

e.Logam Zn

f. Aquadest

IV. DASAR TEORI


Beberapa unsur dapat membentuk lebih dari satu senyawa dengan oksigen
atau unsur bukan logam lain. Sebagai contoh besi membentuk tiga oksida dengan
rumus FeO ; Fe2O3 dan Fe2. Oksida ini seperti senyawa biner berisi dua unsur
yang sama, dapat digunakan untuk mengilustrasikan hukum kelipatan
perbandingan jika kita mulai dengan 1 mol Fe : banyaknya mol yang bergabung
dengan jumlah besi berurutan 1, 3/2, dan 4/2. semua bilangan ini merupakan
fraksi sederhana seperti diperoleh hukum. Oleh analisa suatu zat senyawa seperti
oksida besi, kita dapat menemukan rumus dan cek validitas dari hukum kelipatan
perbandingan. Dalam eksperimen ini, kita akan mempelajari beberapa senyawa
biner yang berisi tembaga dan clorida. Kita akan diberi suatu sampel yaitu
senyawa 1 (tembaga klorida).
V. PROSEDUR KERJA

1. Menimbang 1 gram CuCl (sampel) pada tabung reaksi menggunakan neraca.

2. Memanaskan sampel klorida secara perlahan kemudian agak kuat. Sampel


yang terurai menghasilkan gas klorida yang dibebaskan.

3. Pemanasan dilakukan hingga gas klorida tidak dihasilkan lagi, namun perlu
diperhatikan bahwa pemanasan tidak boleh dilakukan sampai tabung reaksi
berwarna merah, karena pada suhu tinggi hasil dari penguraian awal akan
terurai menjadi logam tembaga.

4. Jika saat pemanasan terbentuk klorida yang mengembun di sekitar dinding


tabung, dilakukan pemanasan pelan-pelan pada bagian atas tabung.

5. Mendinginkan sampel yang sudah dipanaskan kemudian menimbang sampel.

6. Menambahkan 2 mL larutan HNO3 70% pada tabung reaksi dan


memanaskannya kembali hingga menghasilkan tembaga oksida berwarna
hitam.

7. Mendinginkan tabung reaksi kemudian menimbangnya, setelah itu


memasukkan logam Zn sebanyak 0,5-1 gram.

8. Menambahkan 1 mL HCl pekat dan 6 mL HCl 6M ke dalam tabung reaksi.

9. Mengaduk tabung reaksi tersebut dengan batang pengaduk (pengadukan ini


akan mencegah terlapisnya Zn oleh logam Cu yang terbentuk dan dapat
mempercepat hancurnya logam Zn yang bereaksi dengan HCl).

10. Jika semua logam Zn telah habis bereaksi dan CuO telah tereduksi menjadi
Cu, maka akan terbentuk larutan yang berwarna jernih.

11. Mencuci logam Cu yang terbentuk.


12. Setelah itu kemudian dikeringkan dengan cara dipanaskan hingga semua air
yang tersisa habis menguap.

13. Mendinginkan tabung reaksi dan menimbangnya.

VI. DATA HASIL PENGAMATAN

1. Berat tabung reaksi kosong = 128,1786 gram (a)

2. Berat tabung reaksi + CuClx = 129,0034 gram (b)

3. Berat tabung reaksi + CuCly = 128,5835 gram

4. Berat tabung reaksi + CuO = 128,8108 gram (c)

5. Berat tabung reaksi + Zn = 129,2394 gram

6. Berat tabung reaksi + Cu = 128,5602 gram (d)

7. Berat CuClx (b-a) = 0,8248 gram (e)

8. Berat CuCly = 0,4049 gram

9. Berat CuO (c-a) = 0,6322 gram (f)

10. Berat Cu (d-a) = 0,3816 gram (g)

11. Berat Cl (e-g) = 0,4432 gram (h)

12. Berat O (f-g) = 0,2506 gram (i)


VII. PERHITUNGAN/PENGOLAHAN DATA

1. Menghitung jumlah Cu dan Cl yang ada dalam sampel.

Tembaga Klorida (1) dan Tembaga Klorida (2)

Senyawa 1: 0,3816 gram Cu = 0,8248 gr - 0,3816 gr

= 0,4432 gram Cl

Senyawa 2: 0,3816 gram Cu = 0,4049 gr - 0,3816 gr

= 0,0233 gram Cl

2. Dari hasil Chlor diatas yang bergabung dengan 1 mol Cu dalam senyawa 1 dan
2

0,4432 gram
Senyawa 1: 63,5 gr mol-1 Cu = 63,5 gr mol-1 x = 73,75 gr Cl
0,3816 gram

0,0233 gram
Senyawa 2: 63,5 gr mol-1 Cu = 63,5 gr mol-1 x = 3,88 gr Cl
0,3816 gram

3. Dari hasil diatas, menghitung mol Chlor yang bergabung dengan 1 mol Cu
dalam 2 senyawa tembaga klorida

73,75 gram
Senyawa 1: 1 mol Cu = = 2,08 mol Cl
35,5 gram/mol

3,88 gram
Senyawa 2: 1 mol Cu = = 0,11 mol Cl
35,5 gram/mol

4. Rumus sederhana:

Senyawa 1: CuCl2,08 disederhanakan menjadi CuCl3

Senyawa 2: CuCl0,11 disederhanakan menjadi CuCl


5. Hubungan Hukum Kelipatan Perbandingan untuk hasil diatas
panaskan
CuCl3 CuCl 3
Cl2 (g)
1
+
2
panaskan
CuCl3 CuCl + Cl2 (g)

6. Rumus tembaga oksida yang dibuat dengan menggunakan cara yang sama
seperti menentukan rumus senyawa 1 dan 2 pada pembahasan di atas.

a. Jumlah Cu dan O yang ada dalam sampel

Cu: 0,3816 gram

O : 0,2506 gram

b. Banyaknya O yang bergabung dalam mol Cu

Cu: 63,5 gr mol-1

0,2506 gram
O : 63,5 gr mol-1 x = 41,7 gram
0,3816 gram
c. Jumlah mol O yang bergabung dengan 1 mol Cu dalam senyawa

CuO Cu: 1 mol

41,7 gram
O : 16 gram/mol = 2,61 mol

d. Rumus sederhana senyawa:

CuO2,61 disederhanakan menjadi CuO3

e. Hubungan kelipatan perbandingan

3 3
CuCl3 (s) + O2 (g) CuO3 + Cl2 (g)
2 2
CuCl3 (s) + 6 6
O (g) CuO3 + Cl (g)
2 2

VIII. PEMBAHASAN
Pada percobaan ini dilakukan pemanasan sampel CuCl hingga gas
kloridanya terurai, dan apabila pada dinding tabung reaksi terdapat embun
klorida maka lakukan pemanasan di bagian dinding tabung hingga embunnya
hilang. Perocobaan ini dilakukan untuk menghasilkan logam tembaga dimana
jika semua logam Zn telah habis bereaksi dan CuO telah tereduksi menjadi
Cu, maka akan terbentuk larutan yang berwarna jernih. Jika pada saat
pemanasan terakhir larutan tidak berwarna jernih maka terdapat kesalahan
pada saat melakukan praktikum.
Pada praktikum ini larutan akhir dari proses berwarna jernih sehingga
endapan logam tembaga dapat terlihat. Setelah itu larutan jernih dihilangkan
sehingga hanya menyisahkan logam tembaga. Dari hasil praktikum
didapatkan berat dari Cucly adalah 0,4049 gram, sehingga berat dari tembaga
yang diperoleh adalah 0,3816 gram.

IX. KESIMPULAN
1. Dapat melakukan Langkah-langkah percobaaan dengan benar
sehingga didapat kan logam tembaga.
2. Reaksi yang terjadi pada setiap Langkah percobaan:
panaskan 3
1) CuCl3 CuCl 1
Cl2 (g)
+
panaskan 2
CuCl3 CuCl + Cl2 (g)

3 3
2) CuCl3 (s) + O2 (g) CuO3 + Cl2 (g)
2 2
6 6
CuCl3 (s) + O (g) CuO3 + Cl (g)
2 2
3. Hasil dari perhitungan Hukum kelipatan perbandingan adalah berat dari
logam tembaga 0,3816 gram.

Anda mungkin juga menyukai