Anda di halaman 1dari 30

SEJARAH INDONESIA

KEBANGKITAN NASIONAL BANGSA INDONESIA

(Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Sejarah Indonesia)

Dosen Pengampu :

Drs. H. Ja’far Sanusi, MA

Disusun Oleh :

Ainun Madaniyah 11190183000046

Khotijah Nur Fitriana 11190183000048

Annisa Millenia 11190183000055

Kelas : 6B

JURUSAN PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

UIN SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

2022

1
KATA PENGANTAR

Syukur Alhamdulillah senantiasa kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah
melimpahkan rahmat dan karunia-Nya. Sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini
guna memenuhi tugas kelompok untuk mata kuliah Islam dan Ilmu Pengetahuan dengan judul
: “ Kebangkitan Nasional Bangsa Indonesia”.

Kami menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini tidak terlepas dari bantuan
banyak pihak yang dengan tulus memberikan doa, saran dan kritik sehingga makalah ini
dapat terselesaikan.

Kami menyadari sepenuhnya bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna
dikarenakan terbatasnya pengalaman dan pengetahuan yang kami miliki. Oleh karena itu
kami mengharapkan segala bentuk saran serta masukan bahkan kritik yang membangun dari
berbagai pihak. Akhirnya kami berharap semoga makalah ini dapat memberikan manfaat bagi
perkembangan dunia pendidikan.

Bekasi, 27 April 2022

Penulis

2
DAFTAR ISI

JUDUL ......................................................................................................................1

KATA PENGANTAR ..............................................................................................2

DAFTAR ISI .............................................................................................................3

BAB I PENDAHULUAN.........................................................................................4

A. Latar Belakang Masalah ...............................................................................4


B. Rumusan Masalah .........................................................................................4
C. Tujuan Pembahasan ......................................................................................4

BAB II PEMBAHASAN....................................................................................5

A. Faham nasionalisme organisasi gerakan nasionalisme ..................................5


B. Organisasi gerakan nasionalisme ...................................................................7
C. Pengertian sumpah pemuda ..........................................................................14
D. Latar belakang sumpah pemuda....................................................................14
E. Esensi sumpah pemuda bagi bangsa indonesia.............................................23
F. Urgensi sumpah pemuda bagi bangsa indonesia ..........................................25
BAB III PENUTUP...........................................................................................28

A. Kesimpulan ...................................................................................................28
B. Saran......................................................................................................28
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................29

3
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Kebangkitan Nasional adalah Masa dimana Bangkitnya Rasa danSemangat


Persatuan, Kesatuan, dan Nasionalisme serta kesadaran untukmemperjuangkan
kemerdekaan Republik Indonesia yang sebelumnya tidak pernah muncul selama
penjajahan Belanda dan Jepang. Dalam masa ini muncul sekelompok masyarakat
indonesia yang menginginkan adanya perubahan dari masyarakat indonesia yang
selama ini dijajah dan ditindas oleh bangsa lain. Kebagkitan nasional Indonesia
ditandai dengan berdirinya organisasi Budi Utomo. Sedangkan kebangkitan pemuda
Indonesia ditandai dengan adanya peristiwa Sumpah Pemuda. Kedua peristiwa itu
merupakan bagian dari peristiwa yang menjadi tonggak sejarah kemerdekaan negara
Indonesia. Beberapa faktor yang mendorong kebangkitan indonesia yaitu diantaranya:

1. Semakin banyaknya/makin tingginya kesadaran ingin bersatu.


2. Semakin mengingkatnya semangat bangsa Indonesia ingin merdeka.
3. Semakin banyaknya orang pintar dan terpelajar di Indonesia.
B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah dipaparkan, penyusun menyusun


beberapa rumusan masalah yaitu :

1. Apa yang dimaksud dengan faham nasionalisme dan organisasi gerakan


nasionalisme
2. Apa yang dimaksud dengan sumpah pemuda?
3. Bagaimana latar belakang sumpah pemuda?
4. Bagaimana esensi sumpah pemuda bagi bangsa indonesia?
5. Bagaimana urgensi sumpah pemuda bagi bangsa indonesia?
C. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui faham nasionalisme dan organisasi gerakan nasionalisme.
2. Untuk mengetahui pengertian sumpah pemuda.
3. Untuk mengetahui latar belakang sumpah pemuda.
4. Untuk mengetahui esensi sumpah pemuda bagi bangsa indonesia.
5. Untuk mengetahui urgensi sumpah pemuda bagi bangsa indonesia.

4
BAB II

PEMBAHASAN

A. Paham Nasionalisme
Nasionalisme adalah suatu paham rasa cinta terhadap bangsa dan tanah air
yang ditimbulkan oleh persamaan tradisi yang berkaitan dengan sejarah, agama,
bahasa, kebudayaan, pemerintahan, tempat tinggal dan keinginan untuk
mempertahankan dan mengembangkan tradisinya sebagai milik bersama dari
anggota bangsa itu sebagai kesatuan bangsa. Bangsa adalah sekelompok manusia
yang mendiami wilayah tertentu dan memiliki hasrat dan kemauan bersama untuk
bersatu, karena adanya persamaan nasib, cita-cita, kepentingan dan tujuan yang
sama.
Tokoh nasionalisme atau pencetusnya adalah Joseph Ernest Renan, Otto
Bouer, Hans Kohn, dan Louis Sneyder. Hans Kohn berpendapat nasionalisme
adalah kesetiaan tertinggi individu yang diserahkan kepada bangsa dan
negaranya. Munculnya nasionalisme dipengaruhi oleh hal-hal berikut :
1. Magna Charta (1215) di Inggris yang kemudian menjadi akar demokrasi.
2. Adanya Piagam Bill of Right (1689) di Inggris.
3. Revolusi Prancis yang menumbuhkan demokrasi dan nasionalisme yang
tercermin dalam semboyan revolusi liberte, egalite, fraternite yang berkembang
ke seluruh Eropa.
4. Pengaruh pemikiran dari Renaissance.
5. Selanjutnya, Hertz dalam bukunya Nationality in History and Policy mengatakan
bahwa prinsip-prinsip nasionalisme adalah hasrat untuk mencapai kesatuan,
hasrat untuk mencapai kemerdekaan, hasrat untuk mencapai keaslian, dan hasrat
untuk mencapai kehormatan.

Adapun negara penganut nasionalisme di Eropa, antara lain :


1. Inggris dengan Magna Charta (1215)
2. Jerman dengan lahirnya semboyan durch blut und eisen (dengan darah dan besi),
dikemukakan oleh Otto Van Bismark
3. Italia dengan tokohnya Camilo Cavour yang didukung oleh Garibaldi yang
melahirkan paham Italia Irredenta (daerah Italia yang belum dibebaskan)
4. Prancis yang berhasil menumbangkan absolutisme di zaman Louis XVI oleh
rakyat dibantu kaum borjuis.

5
Nasionalisme berarti pengakuan hak setiap bangsa untuk menentukan
nasib sendiri. Pengakuan terhadap nasionalisme harus disertai sikap anti
diskriminasi, baik secara rasial, ekonomi, sosial budaya, geografis secara agama,
sebab setiap orang mempunyai hak yang sama atas pembelaan negara.(Iramdhan,
2017).1
Nasionalisme merupakan semangat kebangsaan atau persatuan dalam
perkembangannya dijadikan sebuah paham yang menempatkan persatuan dari
berbagai elemen sebagai sesuatu yang vital ada dalam jiwa setiap individu yang
bernaung dalam suatu komunitas.
Beberapa ahli telah mengemukakan teori tentang nasionalisme dengan
berbagai latar yang berbeda-beda, diantaranya Karl Friedrich von Savigny dengan
Historical School-nya bahwa setiap bangsa memiliki semangat yang unik, yaitu
semangat kebangsaan (Volksgeist). Semangat kebangsaan inilah yang dipandang
unik sehingga harus menjadi prinsip pembangunan sebuah negara. Nasionalisme
yang digagas Savigny ini mengungkapkan bahwa nasionalisme ini bukan sesuatu
yang abstrak universal tapi sesuatu yang jelas dan khusus.
Anderson (2001) berpendapat bahwa nasionalisme berlandaskan
persatuan dari komunitas-komunitas yang dibayangkan. Kesatuan ini disatukan
oleh sebuah persaudaraan yang setara sehingga menciptakan entitas yang utuh.
Nasionalisme terbentuk dari kesamaan stimulus sehingga perasaan kebangsaan
yang terbentuk adalah sama.
Sementara itu Smith (1991) memberikan pengertian nasionalisme adalah
kualitas dan integritas kesadaran nasional warga bangsa, atau suatu bangsa
definisi nasionalismenya dengan menyatakan bahwa nasionalisme ada sebelum
lahirnya bangsa karena sudah ada dalam diri etnis yang kemudian mendorong
mereka untuk membentuk negara sendiri.
Dari beberapa catatan sejarah yang ada dikatakan bahwa nasionalisme
sudah ada di Nusantara sejak kerajaan Majapahit berkuasa. Semangat
nasionalisme pada saat itu telah digelorakan oleh Maha Patih Gajah mada dengan
visi globalisasinya yaitu yang terkenal dengan istilah “Sumpah Palapa” yang
bertujuan untuk menyatukan wilayah Majapahit dengan seluruh wilayah

1
Iramdhan, Paham Nasionalisme dan Pergerakan kebangsaan Di Indonesia dari Tahun 1990 Sampai
dengan Tahun 1942, (UTILTY : Jurnal Ilmiah Pendidikan dan Ekonomi)Vol. 1 No. 1 2017
6
Nusantara. Melalui kajian yang telah dilakukan oleh Niwandhono juga dapat
merekam tentang jejak-jejak nasionalisme yang ada di Nusantara, yaitu dimulai
dari periode nasionalisme Indis (Indisch Nationalisme).(Alfaqi, 2016)2
B. Organisasi Gerakan Nasionalisme
1. Arti Pergerakan Nasional
Pengerakan Nasional merupakan istilah yang digunakan untuk menyebut
satu fase dalam sejarah Indonesia yakni masa perjuangan mencapai kemerdekaan
yakni pada kurun 1908-1945. Mengapa 1908 dijadikan sebagai tahun awal?,
alasannya karena pada masa inilah perjuangan yang dilakukan rakyat termasuk
dalam kategori bervisi nasional. Artinya pergerakan yang dilakukan untuk
menentang kaum penjajah sebelum tahun ini, masih bersifat kedaerahan atau
sebatas masing-masing memperjuangkan kelompoknya masing-masing.
Timbulnya kesadaran baru dengan cita-cita nasional disertai lahirnya
organisasi modern sejak 1908, me nandai lahirnya satu kebangkitan dengan
semangat yang berbeda. Dengan demikian, masa awal perjuangan bangsa
periode ini dikenal pula dengan sebutan kebangkitan nasional. Istilah pergerakan
nasional lainnya juga digunakan untuk melukiskan proses perjuangan bangsa
Indonesia dalam fase mempertahankan kemerdekaan (masa revolusi fisik).
Pergerakan masa ini merupakan upaya untuk membendung hasrat kaum kolonial
yang ingin menanamkan kembali kekuasaannya di Indonesia.
Istilah pergerakan identik dengan istilah movement dalam bahasa Inggris.
Alasan mengapa disebut pergerakan nasional, karena orientasi perjuangan yang
dilakukan melalui wadah organisasi modern menyangkut arah perbaikan hajat
hidup bangsa Indonesia. Artinya, pergerakan tersebut merupakan refleksi rasa
ketidakpuasan dan ketidaksetujuan terhadap keadaan masyarakat yang sangat
memperihatinkan ketika itu. Mencapai kemerdekaan bersama sebagai bangsa,
merupakan cita-cita nasional dan usaha terorganisir ini adalah sebuah pergerakan
nasional.
Untuk memaknai lebih lanjut, menarik dikemukakan pandangan Henry A.
Lansberger dan Yu.G. Alexandrov tentang empat dimensi penting dari sebuah
gerakan, yakni: (1) tingkat adanya kesadaran bersama tentang nasib yang
dialami, (2) tingkat di mana aksi itu bersifat kolektif, baik dalam lingkup orang

2
Mifdal Zusron Alfaqi, Melihat Sejarah Nasionalisme Indonesia Untuk Memupuk Sikap Kebangsaan
Generasi Muda, (Jurnal Civics Volume 13 No. 2 Desember 2016)
7
yang terlibat maupun tingkat koordinasi dan organisasi aksi, (3) lingkup di mana
aksi itu bersifat instrumental yang dirancang untuk mencapai sasaran di luar aksi
itu sendiri, dan (4) tingkat di mana reaksi itu didasarkan secara ekslusif atas
kerendahan status sosial, ekonomi, dan politik.
2. Penyebab munculnya pergerakan nasional
Pergerakan nasional yang mewujud sebagai buah protes atas sejumlah
penindasan kaum kolonial pada rakyat di Nusantara selama bertahun-tahun,
bukanlah peristiwa yang terjadi tiba-tiba dalam fase sesaat. Akan tetapi,
melewati serangkaian proses mulai dari bentuknya yang relatif sederhana
(tradisional) dengan semangat kedaerahan, hingga pergerakan dalam kategori
modern dengan rasa sebangsa sebagai energi penggeraknya. Dengan demikian,
untuk menjelaskan penyebab timbulnya harus dihubungkaitkan bersama
sejumlah prakondisi baik penyebab langsung maupun tidak langsung. Dalam
banyak literatur, penyebab langsung disebut faktor dalam negeri (internal),
sedangkan penyebab tidak langsung dinamakan faktor luar negeri (eksternal).
Beberapa faktor penyebab timbulnya pergerakan nasional yang bersumber
dari dalam negeri (internal), antara lain digambarkan sebagai berikut:
a. Adanya tekanan dan penderitaan yang terus menerus, sehingga rakyat
Indonesia harus bangkit melawan penjajah
b. Adanya rasa senasib-sepenanggungan yang hidup dalam cengkraman
penjajah, sehingga timbul se- mangat bersatu membentuk Negara
c. Adanya rasa kesadaran nasional dan harga diri, menyebabkan kehendak
untuk memiliki tanah air dan hak menentukan nasib sendiri
Menurut Sudiyo, faktor luar negeri yang turut mempercepat proses timbulnya
pergerakan nasional, antara lain :
a. Adanya faham baru, yakni liberalisme dan human rights, akibat dari
Perang Kemerdekaan Amerika (1774-1783) dan Revolusi Perancis
(1789), yang sudah mulai dikenal oleh para elit intelektual.
b. Diterapkannya pendidikan sistem Barat dalam pelaksanaan Politik Etis
(1902), yang menimbul- kan wawasan secara luas bagi pelajar Indonesia,
walaupun jumlahnya sangat sedikit.
c. Kemenangan Jepang terhadap Rusia tahun 1905, yang membangkitkan
rasa percaya diri bagi rakyat Asia-Afrika dan bangkit melawan bangsa
penjajah (bangsa berkulit putih).

8
d. Gerakan Turki Muda (1896-1918), yang bertujuan menanamkan dan
mengembangkan nasionalisme Turki, sehingga terbentuk negara
kebangsaan yang bulat, dengan ikatan satu negara, satu bangsa, satu
bahasa, ialah Turki.
e. Gerakan Pan-Islamisme, yang ditumbuhkan oleh Djamaluddin al-Afgani
bertujuan mematahkan dan melenyapkan imperialisme Barat untuk
membentuk persatuan semua umat Islam di bawah satu pemerintahan
Islam pusat. Gerakan ini menimbulkan nasionalisme di Negara terjajah
dan anti- imperialis.
f. Pergerakan nasional di Asia, seperti gerakan Nasionalisme di India,
Tiongkok, dan Philipina.

Berbagai gerakan bervisi menjalin persatuan dan kesatuan sebagai satu


bangsa itulah yang menciptakan sikap anti-penjajah dan pada gilirannya
menjadikan organisasi-organisasi per- gerakan dalam berbagai bentuknya sebagai
alat untuk meraih kemerdekaan.(Ahmadin, 2017).3
Pada awal abad ke 20, perlawanan bangsa Indonesia terhadap penjajahan
Belanda tidk lagi dilakukan dengan cara peperangan seperti halnya pada abad-
abad sebelumnya. Jika pada abad ke 17 hingga 19 perlawanan dilakukan melalui
kekuatan senjata, maka pada abad ke 20 perlawanan dilakukan melalui
organisasi-organisasi yang bergerak dalam bidang sosial budaya, ekonomi dan
politik.
Organisasi-organisasi tersebut disebut sebagai organisasi pergerakan
nasional. Mengapa disebut sebagai organisasi pergerakan nasional? Karena
organisasi- organisasi itu memiliki beberapa ciri yaitu :
1) Keanggotaannya tidak berdasarkan atas suku tertentu
2) Sebagian besar pemimpin organisasi pergerakan nasional itu berasal dari
kalangan terdidik yang memperoleh pendidikan Barat sert kelompok intelektual
yang sudah bergaul dengan berbagai bangsa, baik melalui sekolah di negeri
Belanda maupun yang telah menunaikan ibadah haji.
3) Organisasi-organisasi tersebut mempunyai tujuan yang jelas bagi kepentingan
seluruh bangsa di bidang pendidikan, sosial, ekonomi, budaya dan politik
4) Organisasi-organisasi tersebut memiliki pahamkebangsaan atau nasionalisme.

3
Ahmadin, Sejarah Pergerakan Nasional Indonesia, (Journal of Chemical Information and Modeling)Vol.
53 :2017
9
Tumbuh dan berkembangnya nasionalisme Indonesia meliputi semua
aspek kehidupan berupa semangat untuk memberdayakan ekonomi, pendidikan,
sosial, politik dan budaya yang diwujudkan dalam bentuk perjuangan organisasi
pergerakan nasional yang moderat atau radikal yang mau bekerjasama
(kooperatif) atau tidak bekerjasama (non kooperatif) dengan pemerintah Belanda.
Nasionalisme Indonesia mengalami perkembangan yang sangat pesat
setelah berdirinya Budi Utomo. Budi Utomo menjadi pelopor berdirinya
organisasi-organisasi di Indonesia. Untuk lebih mengetahui dan memahami
perkembangan pergerakan nasional Indonesia silahkan mengikuti telaah
organisasi organisasi berikut ini :
1) Budi Utomo (20 Me 1908)
Budi Utomo ini merupakan bentuk organisasi moderen, apa ciri-ciri
organisasi moderen? Yakni mempunyai pengurus, anggaran dasar, anggaran
rumah tangga dan ideologi yang jelas lalu apa tujuan Budi Utomo?
Tujuan Budi Utomo adalah melakukan pengajaran bagi orang Jawa dan
berusaha untuk membangkitkan kembali budaya Jawa, Jadi pendidikan barat
dipadukan dengan tradisi dan budaya Jawa. Tentu saja berdirinya Budi Utomo ini
menimbulkan banyak reaksi baik dari orang Belanda maupun kaum priyayi Jawa.
Pernah mendengar istilah kaum priyayi? Priyayi adalah sebutan untuk
orang- orang Jawa keturunan bangsawan. Lalu apa saja reaksinya?. Ada yang
berpendapat bahwa kelahiran Budi Utomo merupakan renaissance atau
kebangkitan budayan Jawa. Kaum priyayi menolak kehadiran Budi Utomo,
Mengapa demikian? Karena kelahiran dan cita-cita Budi Utomo dianggap
mengganggu kestrabilan kedudukan sosial mereka. Mereka merasa terancam
posisinya oleh gerakan anak muda tersebut.
Untuk konsolidasi organisasi pada tanggal 3 - 5 Oktober 1908 Budi
Utomo menyelenggarakan kongres yang pertama di Yogyakarta yang
menghasilkan keputusan yaitu :
a. Memajukan pendidikan dan pengajaran
b. Mempertinggi cita-cita kemanusiaan
c. Menggali kembali kebudayaan bangsa dan ilmu pengetahuan.
2) Sarekat Islam (1911)
Organisasi ini dirintis berdirinya untuk R.M. Tirtoadisuryo pada tahun
1909 dengan tujuan untuk melindungi hak-hak pedagang pribumi Muslim dari

10
monopoli dagang yang dilakukan untuk pedagang-pedagang besar Tionghoa.
Kemudian tahun 1911 di kota Solo oleh Haji Samanhudi didirikan organisasi
dengan nama Sarekat Dagang Islam.
Tujuan perkumpulan ini adalah untuk menghimpun para pedagang Islam
agar dapat bersaing dengan para pedagang asing seperti pedagang Tionghoa,
India dan Arab. Mengapa demikian? Karena pada saat itu pedagang-pedagang
tersebut lebih maju usahanya daripada pedagang Indonesia dan keadaan itu
sengaja diciptakan oleh Belanda. Adanya perubahan sosial menimbulkan
kesadaran kaum pribumi.
Sebagai ikatan solidaritas dan lambang kelompok, perlu ada ideologi
gerakan. Jadi, apa corak organisasi ini? benar, IDI merupakan organisasi ekonomi
yang berdasarkan pada agama (Islam) dan perekonomian rakyat sebagai dasar
penggeraknya.
Di bawah pimpinan H. Samanhudi perkumpulan ini berkembang pesat
hingga menjadi perkumpulan yang berpengaruh dan akhirnya pada tahun 1912
oleh pimpinannya yang baru yaitu HOS Cokroaminoto namanya diubah menjadi
Sarekat Islam. Apa alasan pengubahan nama tersebut? Hal ini dilakukan untuk
tidak menutup kemungkinan organisasi ini tidak hanya bergerak dalam bidang
ekonomi, tapi juga dalam bidang lain seperti politik.
Walaupun dalam anggaran dasarnya tidak terlihat adanya unsur politik,
tapi dalam kegiatannya SI menaruh perhatian besar terhadap unsur-unsur politik
dan menentang ketidakadilan serta penindasan yang dilakukan oleh pemerintah
kolonial, artinya. Aksi-aksi yang dilakukan membuat SI memiliki jumlah anggota
yang banyak sehingga menimbulkan kekhawatiran pemerintah Belanda. Pada
tahun 1912 SI dilarang menerima anggoata baru, mengadakan rapat-rapat dan
pemerintah mengadakan penggeledahan ke rumah-rumah. Agar tidak terjadi
persatuan diantara anggota SI, pemerintah Belanda mengeluarkan peraturan
setiap cabang SI harus berdiri sendiri.
3) Indishe Partij (1912)
Organisasi ini didirikan oleh orang-orang keturunan Indo-Belanda seperti
EFE, DD, JG.Van Ham dan JR. Agerbeek. Mengapa mereka mendirikan
perkumpulan ini? Karena mereka dianggap rendah oleh orang Belanda asli.
Kemudian Ernest Eugene Francois (EFE) Douwes Dekker mengambil
prakarsa mendirikan partai politik untuk golongan Indo dan bercita-cita

11
memperjuangkan kemerdekaan Indonesia. Ia mengajak Suwardi Suryaningrat dan
Cipto Mangunkusumo untuk mendirikan Indische Partij pada tanggal 25
Desember 1912 di Bandung.
Organisasi ini pada mulanya disebut juga Partai Hindia. Tuntutan
utamanya adalah penghapusan kolonialisme yang mengeksploitasi rakyat dan
Hindia Belanda. Indische Partij memiliki semboyan Hindia untuk Hindia,
mengerti bukan maksudnya? Ya, jadi menurut semboyan tersebut adalah Hindia
untuk orang Hindia bukan untuk orang Belanda. Dari tuntutannya kita tahu
bahwa pergerakan ini bercorak organisasi politik. Hindia adalah sebutan untuk
Indonesia pada masa penjajahan Belanda.
Keanggotaan Indische Partij terbuka untuk semua golongan, mereka
dipadukan dengan semangat kesatuan bangsa melalui penanaman semangat
nasionalisme Indonesia. Dengan cita-cita mencapai Indonesia merdeka, Indische
Partij merupakan organisasi politik pertama di Indonesia.
Perkembangan yang sangat cepat dan pernyataan-pernyataannya yang
mengkritik Belanda menyebabkan tokoh-tokoh Indischer Partij mulai diawasi dan
dicurigai oleh Belanda sehingga pemerintah menolak ketika pengurusnya
mengajukan permohonan untuk memperoleh badan hukum.
Salah satu pernyataan yang mengkritik Belanda adalah tulisan Suwardi
Suryaningrat yang berjudul Als Ik eens Nederlander Was (Seandainya saya
seorang Belanda), tulisan yang dimuat dalam surat kabar de Express itu berisi
kritikan terhadap Belanda ketika bermaksud mencari dana untuk merayakan
peringatan 100 tahun kemerdekaan negeri Belanda lepas dari penjajahan Perancis
tahun 1814.
Akibat tulisan itu ketiga pemimpin Indische Partij ditangkap dan dihukum
dan dibuang ke negeri Belanda. Setelah selesai menjalani hukuman dan kembali
ke tanah air mereka aktif kembali dan mendirikan National Indische Partij pada
tahun 1919.
4) Muhammadiyyah (1912)
Muhammadiyah didirikan pada tanggal 18-11-1912 oleh K.H. Ahmad
Dahlan, seorang muslin yang berpikiran moderen. Tujuan yang ingin dicapai
adalah memajukan pengajaran moderen berdasarkan Islan yang benar dan
memberikan pengertian ilmu agama dan cara hidup yang benar menurut peraturan
agama. Untuk mencapai tujuan tersebut Muhammadiyah mendirikan sekolah-

12
sekolah sebagai pusat pendidikan dan membantu sekolah-sekolah Islam yang
memerlukan bantuan, Dalam bidang sosial, Muhammadiyah banyak mendirikan
rumah sakit, rumah yatim piatu dan meningkatkan dakwah bagi masyarakat
Islam.
Muhammadiyah mendapat surat Keputusan badan hukum dari pemerintah
pada tanggal 22 Agustus 1914. Setelah berbadan hukum, organisasi ini mulai
mendapat sambutan kalangan Islam sehingga mulai berkembang dangan baik.
Dengan adanya badan yang Surat Keputusan tersebut artinya Muhammadiyah
adalah organisasi yang bercorak kooperatif (bekerjasama) dengan pemerintah
Belanda.
5) Perhimpunan Indonesia (1925)
Berdirinya PI berawal dari didirikannya Indosche Vereniging tahun 1908
di Belanda, iorganisasi ini bersifat moderat (selalu menghindarkan perilaku atau
pengungkapan yang ekstrem) sebagai perkumpulan sosial mahasiswa Indonesia
di Belanda untuk memperbincangkan masalah dan persoalan tanah air. Pada
awalnya Perhimpunan Indonesia merupakan organisasi sosial. Memasuki tahun
1913, dengan dibuangnya tokoh Indische Partij ke Belanda maka dibuatlah pokok
pemikiran pergerakan yaitu Hindia untuk Hindia yang menjadi nafas baru.
Perkumpulan mahasiswa Indonesia, Iwa Kusumasumantri sebagai ketua
menyatakan 3 azaz pokok Indische Vereeniging yaitu :
a. Indonesia menentukan nasibnya sendiri
b. Kemampuan dan kekuatan sendiri
c. Persatuan dalam menghadapi Belanda

Tahun 1925 Indische Vereeniging berubah menjadi Perhimpunan


Indonesia dengan tujuannya Indonesia merdeka. Banyak kegiatan yang dilakukan
oleh aktivis PI Belanda maupun di luar negeri, diantaranya ikut serta dalam
kongres Liaga Demikrasi Perdamaian Internasional tahun 1926 di Paris, dalam
kongres itu Mohammad Hatta dengan tegas menyatakan tuntutan akan
kemerdekaan Indonesia. demikian pula pendapat-pendapat mereka banyak
disampaikan ke tanah air.
Aksi-aksi yang dilakukan menyebabkan Hatta dkk. dituduh melakukan
pemberontakan terhadap Belanda. Karena dituduh menghasut untuk
pemberontakan terhjadap Bealnada maka tahun 1927 tokoh-tokoh PI diantaranya
M. Hatta, Nasir Pamuncak, Abdul Majid Djojonegoro dan Ali Sastroamijoyo
13
ditangkap dan diadili. Tindakan-tindakan PI dapat dikatakan radikal, apakah
radikal itu? Radikal adalah suatu paham atau aliran yang menginginkan
perubahan atau pembaruan secara keras.
Karena status anggota PI sebagai mahasiswa membawa posisi mereka
tanpa ikatan sosial politik tertentu dan tidak memiliki kepentingan untuk
mempertahankan kedudukan, sehingga mereka tidak khawatir dalam bertindak,
terang-terangan melawan pemerintah Bealnda Organisasi ini juga membuat
lambang untuk Indonesia diantaranya merah putih sebagai bendera.(Listianingsih,
2005)4

C. Pengertian Sumpah Pemuda

Sumpah pemuda, berasal dari kata sumpah dan pemuda. Sumpah dapat
diartikan sebagai janji. Janji merupakan sesuatu yang harus ditepati. Jadi
sumpah pemuda berarti janji para pemuda yang diucapkan pada saat kategori
pemuda II di Jakarta tepatnya pada tanggal 28 Oktober 1928.

Pada 1908, rakyat Indonesia mulai memiliki kesadaran untuk bersatu


melawan penjajah. Para pemuda di berbagai wilayah di Indonesia mulai
membentuk perkumpulan untuk menentang penjajah. Perkumpulan pemuda
tersebut membawa daerah asalnya.

Sumpah pemuda bukan hanya perjuangan pemuda saja, tetapi sumpah


pemuda adalah hasil perjuangan sebagai keseluruhan tekad masyarakat
Indonesia. Bahwa sumpah pemuda dicetuskan oleh gerakan pemuda adalah
suatu kehormatan besar dan pemuda merupakan awal perjuangan nasional dan
perjuangan pemuda merupakan bagian yang tidak bisa dipisahkan dari
perjuangan bangsa secara keseluruhan.5

D. Latar Belakang Sumpah Pemuda

Sumpah Pemuda merupakan salah satu kejadian penting dalam


pergerakan kemerdekaan Indonesia. Sumpah atau ikrar dari sejumlah pemuda
inilah yang menjadi penyemangat bangsa demi cita-cita berdirinya negara

4
Listianingsih, PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN PERGERAKAN NASIONAL Indonesia,
2005
5
Surdaniyatun, S. (2012). Makna Sumpah Pemuda. Jakarta Timur. PT Balai Pustaka (Persero). hlm 17.

14
Indonesia. Para pemuda di masa itu sadar bahwa pergerakan organisasi yang
bersifat kedaerahan tidak pernah memberikan hasil berarti untuk kemerdekaan
Indonesia karena pergerakan seperti itu sangat mudah dipatahkan oleh
penjajah Belanda.
Sebab itulah organisasi-organisasi pemuda ini sepakat untuk melebur
menjadi satu dan membuat pergerakan secara serentak untuk melawan
penjajah, hal inilah yang membuat para pemuda sepakat untuk mengadakan
kongres pemuda. Kongres ini bertujuan untuk menyatukan organisasi-
organisasi yang pada saat itu terpecah belah. Kongres pemuda diadakan
sebanyak dua kali, yakni Kongres Pemuda kesatu yang berlangsung pada
tanggal 30 April – 2 Mei 1926. Sedangkan Kongres Pemuda Kedua diadakan
pada tanggal 27 dan 28 Oktober 1928.
Sumpah Pemuda lahir dari Kongres Pemuda Kedua yang diadakan
selama dua hari lamanya, tepatnya di tanggal 27 dan 28 Oktober 1928 di
Jakarta. Kongres ini diadakan oleh Perhimpunan Pelajar Pelajar Indonesia
(PPPI).
Anggota PPPI terdiri dari pelajar-pelajar dari seluruh wilayah
Indonesia. Ada sejumlah perwakilan dari berbagai organisasi kepemudaan di
Indonesia yang menghadiri kongres ini, yakni :
1. Jong Java (Perkumpulan para pemuda Jawa).
2. Jong Batak (Perkumpulan para pemuda batak).
3. Jong Celebes (Perkumpulan para pemuda Sulawesi).
4. Jong Sumatranen Bond (Perkumpulan para pemuda Sumatra).
5. Jong Islamieten Bond (Perkumpulan para pemuda Islam).
6. Jong Ambon (Perkumpulan para pemuda Ambon).
Kongres yang diadakan di tanggal 27 dan 28 Oktober 1928 di Jakarta ini
bukanlah pertemuan yang pertama yang diadakan oleh para pemuda. Pertemuan
pertama justru diadakan pada tahun 1926. Hasil dari pertemuan ini keluar pada
tanggal 20 Februari 1927. Di tahun berikutnya, tepatnya di bulan Mei 1928
pertemuan para pemuda ini kembali diadakan dan dilanjutkan lagi dengan
pertemuan di tanggal 12 Agustus 1928 yang dihadiri oleh seluruh barisan
organisasi pemuda Indonesia. Dari pertemuan tanggal 12 Agustus 1928 inilah
yang memutuskan untuk mengadakan kongres di bulan Oktober

15
1928. Perihal susunan kepanitiaan diambil dari masing-masing perwakilan
organisasi kepemudaan. Keputusan inilah yang mengobarkan semangat para
pejuang tanah air untuk memperjuangkan terbentuknya tanah air Indonesia,
bangsa Indonesia dan bahasa persatuan, Bahasa Indonesia. Pada perkumpulan-
perkumpulan yang membahas kemerdekaan Indonesia berikutnya, Sumpah
Pemuda selalu dijadikan asas bersama. Selain itu, Sumpah Pemuda juga selalu
disiarkan di semua surat kabar berbahasa Indonesia dan selalu dibacakan
sebagai pembuka rapat perkumpulan-perkumpulan.
Pelaksanaan Sumpah Pemuda
a. Kongres Pemuda 1
Kongres Pemuda yang pertama ini diadakan pada tanggal 30 April
hingga 2 Mei 1928. Kongres ini dihadiri oleh perwakilan-perwakilan dari Jong
Java, Jong Islamieten Bond, Jong Sumatra Bond Jong Ambon, Sekar Rukun
Jong Batak dan para Pemuda Theosofi. Kongres pertama ini mengedepankan
tema pentingnya persatuan dan kesatuan para pemuda yang kemudian berdiri
dalam satu payung untuk mencapai Indonesia merdeka.
Sejumlah tokoh yang menjadi pembicara dalam kongres ini adalah
Sumarto, M. Tabrani, Muh. Yamin, Bahder Johan dan Pinontoan. Meski
terbentuk kesepakatan untuk menerima dan mengakui cita-cita persatuan
Indonesia, badan untuk mewadahi semua organisasi pemuda saat itu masih
gagal terbentuk. Hal ini terjadi karena adanya kesalahpahaman serta beda
pendapat antara anggota kongres. Setelah Kongres Pemuda 1 ini, masih
diadakan sejumlah pertemuan lainnya untuk membahas mengenai wadah
tunggal organisasi pemuda dari seluruh Indonesia. Keputusan penting hasil dari
Kongres Pemuda 1 ini adalah :
1. Semua perkumpulan pemuda harus bersatu dalam organisasi.
2. Perlu segera diadakannya Kongres Pemuda kedua.

16
b. Kongres Pemuda 2
Ada tiga rapat yang dihadiri oleh para pemuda di Kongres Pemuda
Kedua ini. Rapat pertama bertempat di Gedung Katholieke Jongenlingen Bond
(KJB), Waterlooplein (sekarang Lapangan Banteng), hari Sabtu, 27 Oktober
1928. Rapat dibuka oleh Ketua PPPI, Soegondo Djojopoespito.
Dalam sambutannya, Soegondo mengatakan bahwa ia sangat
mengharapkan kongres ini bisa memperkuat semangat persatuan yang ada di
dalam hati para pemuda peserta kongres, dan seluruh Indonesia nantinya. Ia
melanjutkan dengan menjelaskan lima factor yang bisa membuat persatuan
Indonesia menjadi lebih kuat, yakni sejarah, Bahasa, hukum adat, pendidikan
dan kemauan yang kuat.
Rapat kedua bertempat di Gedung Oost-Java Bioscoop di tanggal 28
Oktober 1928. Rapat kedua ini banyak membahas seputar pendidikan. Di hari
kedua ini yang jadi pembicara adalah Poernomowoelan dan Sarmidi
Mangoensarkoro. Kedua pembicara ini memiliki pendapat bahwa anak-anak
harus mendapat pendidikan kebangsaan. Selain itu mereka juga mengetengahkan
pentingnya keseimbangan antara pendidikan sekolah dan di rumah.
Rapat ketiga, sekaligus menutup kongres mengambil tempat di gedung
Indonesische Clubgebouw di Jalan Kramat Raya 106. Di sini Sunario yang
menjadi pembicara memberikan penjelasan akan pentingnya nasionalisme dan
demokrasi mengiringi gerakan kepanduan. Ramelan yang ikut menjadi
pembicara di rapat ketiga ini mengatakan bahwa gerakan kepanduan tidak
boleh dipisahkan dari pergerakan nasional. Gerakan kepanduan yang
ditanamkan sejak dini pada anak-anak bisa mendidik mereka untuk menjadi
disiplin dan mandiri. Kedua hal tersebut sangatlah dibutuhkan dalam
perjuangan menuju kemerdekaan. Adapun panitia Kongres Pemuda terdiri dari
:
• Ketua : Soegondo Djojopoespito (PPPI).
• Wakil Ketua : R.M. Djoko Marsaid (Jong Java).
• Sekretaris : Mohammad Jamin (Jong Sumateranen Bond).

17
• Bendahara : Amir Sjarifuddin (Jong Bataks Bond).
• Pembantu I : Djohan Mohammad Tjai (Jong Islamieten Bond).
• Pembantu II : R. Katja Soengkana (Pemoeda Indonesia).
• Pembantu III : Senduk (Jong Celebes).
• Pembantu IV : Johanes Leimena (yong Ambon).
• Pembantu V : Rochjani Soe’oed (Pemoeda Kaoem Betawi).
• Peserta: Abdul Muthalib Sangadji, Purnama Wulan, Abdul Rachman,
Raden Soeharto, Abu Hanifah, Raden Soekamso, Adnan Kapau Gani,
Ramelan, Amir (Dienaren van Indie), Saerun (Keng Po), Anta Permana,
Sahardjo, Anwari, Sarbini, Arnold Manonutu, Sarmidi Mangunsarkoro,
Assaat, Sartono, Bahder Djohan, S.M. Kartosoewirjo, Dali, Setiawan,
Darsa, Sigit (Indonesische Studieclub), Dien Pantouw, Siti Sundari,
Djuanda, Sjahpuddin Latif, Dr.Pijper, Sjahrial (Adviseur voor inlandsch
Zaken), Emma Puradiredja, Soejono Djoenoed Poeponegoro, Halim,
R.M. Djoko Marsaid, Hamami, Soekamto, Jo Tumbuhan, Soekmono,
Joesoepadi, Soekowati (Volksraad), Jos Masdani, Soemanang, Kadir,
Soemarto, Karto Menggolo, Soenario (PAPI & INPO), Kasman
Singodimedjo, Soerjadi, Koentjoro Poerbopranoto, Soewadji
Prawirohardjo, Martakusuma, Soewirjo, Masmoen Rasid, Soeworo,
Mohammad Ali Hanafiah, Suhara, Mohammad Nazif, Sujono
(Volksraad), Mohammad Roem, Sulaeman, Mohammad Tabrani,
Suwarni, Mohammad Tamzil, Tjahija, Muhidin (Pasundan), Van der
Plaas (Pemerintah Belanda), Mukarno, Wilopo, Muwardi, Wage Rudolf
Soepratman, Nona Tumbel.
Isi Sumpah Pemuda
Satu hal yang unik adalah istilah Sumpah Pemuda tidak muncul
pada hasil kongres di tanggal 27 dan 28 Oktober 1928 tersebut. Istilah ini
justru muncul setelah kongres itu selesai. Ini dia bunyi dari Sumpah
Pemuda yang tercatat di prasasti dinding Museum Sumpah Pemuda:
1. Pertama : Kami Poetra dan Poetri Indonesia, Mengakoe Bertoempah darah
Jang Satoe, Tanah Indonesia. (Kami Putra dan Putri Indonesia, Mengaku
Bertumpah Darah yang Satu, Tanah Indonesia).

18
2. Kedoea : Kami Poetra dan Poetri Indonesia, Mengakoe Berbangsa Jang
Satoe, Bangsa Indonesia. (Kami Putran dan Putri Indonesia, Mengaku
Berbangsa yang Satu, Bangsa Indonesia).
3. Ketiga : Kami Poetra dan Poetri Indonesia, Mendjoendjoeng Bahasa
Persatoean, Bahasa Indonesia. (Kami Putra dan Putri Indonesia,
Menjunjung Bahasa Persatuan, Bahasa Indonesia).

Ketiga kalimat yang menjadi rumusan Kongres Sumpah Pemuda


tersebut ditulis oleh Moehammad Yamin di atas secarik kertas yang
disodorkan pada Soegdondo saat Sunario sedang berpidato di sesi
terakhir kongres. Moehammad Yamin berbisik pada Soegondo bahwa ia
mempunyai sebuah formula yang terlihat lebih elegen demi keputusan
kongres ini. Melihat isi dari apa yang dituliskan Moehammad Yamin,
Soegondo membubuhkan paraf setuju di secarik kertas tersebut, lalu
diteruskan kepada peserta kongres untuk kemudian ikut membubuhkan
19
paraf setuju. Pada awalnya, sumpah tersebut dibacakan Soegondo dan
kemudian dijelaskan secara lebih mendetail oleh Moehammad Yamin.
Dalam peristiwa sumpah pemuda yang bersejarah tersebut
diperdengarkan lagu kebangsaan Indonesia untuk yang pertama kali
yang diciptakan oleh W.R. Soepratman. Lagu Indonesia Raya
dipublikasikan pertama kali pada tahun 1928 pada media cetak surat
kabar Sin Po dengan mencantumkan teks yang menegaskan bahwa lagu
itu adalah lagu kebangsaan. Lagu itu sempat dilarang oleh pemerintah
kolonial hindia belanda, namun para pemuda tetap terus
menyanyikannya.6
Tujuan dan Manfaat Sumpah Pemuda
Kami Putra dan Putri Indonesia mengaku bertumpah darah satu,
tanah Indonesia. Kami putra dan putri Indonesia mengaku berbangsa
satu, bangsa Indonesia. Kami putra dan putri Indonesia mengaku
berbahasa satu, bahasa Indonesia”, isi dari sumpah pemuda yang
dikumandangkan pada 28 Oktober 1928 di Gedung Oost Java Bioscoop
bertujuan untuk menumbuhkan rasa persatuan dan kesatuan bangsa
Indonesia yang sebelumnya masih bersifat sangat kedaerahan. Selain itu
sumpah setia ini bertujuan untuk mempersatukan pemuda-pemuda di
seluruh tanah air.
Adapun manfaat yang dapat kita petik dari Sumpah Pemuda antara lain
sebagai berikut:
1. Semangat kekeluargaan, persatuan, dan persaudaraan antar sesama.
2. Terwujudnya kerukunan antar masyarakat, berbangsa dan bernegara,
sehingga tidak mudah dipecah belah (di adu domba).
3. Menumbuhkan kesadaran bahwa ancaman, tantangan, hambatan, dan
gangguan terhadap disintegrasi bangsa yang merupakan tanggung jawab
seluruh rakyat Indonesia.

6
Putra, A. R. ( 2020). Modul Pembelajaran SMA Sejarah Indonesia Kelas XI. hlm 3-16

20
Nilai-Nilai Dalam Sumpah Pemuda
Dari Peristiwa Sumpah Pemuda kita dapat mempelajari nilai-nilai
penting yang terkandung di dalamnya. Nilai-nilai tersebut antara lain :
1. Cinta bangsa dan tanah air
Nilai dalam Sumpah Pemuda yang pertama adalah cinta bangsa dan
tanah air. Mengapa demikian?, Karena dalam ikrar Sumpah Pemuda yang
disampaikan pada tahun 1928 terdapat makna akan satu tanah, satu bangsa,
dan satu bahasa, yaitu bahasa Indonesia. Hal ini lah yang menjadi wujud dari
adanya rasa cinta terhadap bangsa dan juga tanah air Indonesia, atau juga
dapat dipahami sebagai adanya suatu rasa nasionalisme. Memiliki rasa cinta
terhadap bangsa dan tanah air Indonesia juga berarti bahwa setiap warga
Indonesia wajib untuk selalu setia dan juga bangga terhadap bangsa dan
negara Indonesia.
2. Persatuan
Terdapat konsensus atau kesepakatan bersama bersatu menjadi satu
bangsa meskipun terdiri dari beraneka ragam suku, agama, dan budaya. Hal ini
dapat dilihat dari dasar Sumpah Pemuda sendiri yang dirumuskan dan di
ikrarkan oleh seluruh pemuda yang berasal dari berbagai daerah, suku, agama,
hingga golongan yang berbeda-beda. Walaupun datang dari suatu perbedaan,
namun tidak menghalangi para pemuda untuk dapat merasakan persatuan
dalam satu bangsa Indonesia yang ditunjukkan dari perjuangan bersama
mereka dalam melawan penjajah demi merebut kemerdekaan bangsa
Indonesia.
3. Menerima dan Menghargai Perbedaan
Nilai persatuan juga mengandung arti akan perbedaan yang dapat
diterima oleh satu sama lain. Walaupun berasal dari berbagai macam latar
belakang yang berbeda, namun tidak menyurutkan semangat para pemuda
bangsa Indonesia untuk tetap bersatu dan menjunjung tinggi nilai persatuan
demi mencapai cita-cita bersama. Berbagai macam berbedaan latar belakang
tersebut bukanlah merupakan hal untuk di permasalahkan, namun justru wajib
untuk diterima dan juga dihargai satu sama lain sebagai salah satu kekuatan
bangsa Indonesia. Para pemuda dapat menerima dan

21
menghargai akan adanya perbedaan demi terciptanya satu bangsa, yaitu
bangsa Indonesia.
4. Sikap rela berkorban
Adanya nilai cinta bangsa dan tanah air juga tidak terlepas dari adanya
nilai sikap rela berkorban dalam Sumpah Pemuda. Rela berkorban berarti
bahwa ikhlas atau rela untuk memberikan apapun yang dimilikinya demi
kepentingan bangsa dan negara, walaupun dapat menimbulkan penderitaan
bagi diri sendiri. Hal ini juga ditunjukkan demi memperkuat persatuan dan
kesatuan para pemuda bangsa Indonesia dalam berjuang memperebutkan
kemerdekaan Indonesia.
5. Mengutamakan kepentingan bangsa
Nilai pada Sumpah Pemuda yang selanjutnya adalah mengutamakan
kepentingan bangsa diatas kepentingan lainnya. Artinya bahwa ikrar Sumpah
Pemuda dan juga perjuangan para pemuda dalam usahanya merebut
kemerdekaan Indonesia tidak mengutamakan kepentingan diri sendiri maupun
kepentingan golongan masing-masing, mereka selalu mengutamakan
kepentingan bangsa untuk dapat bersatu melawan para penjajah dan merebut
kemerdekaan Indonesia.
6. Semangat Persaudaraan
Nilai semangat persaudaraan didalam Sumpah Pemuda juga dilandasi
akan adanya semangat kekeluargaan didalamnya. Semangat kekeluargaan ini
dapat dilihat dari adanya sikap saling menyayangi dan bertanggung jawab atas
satu sama lain dalam satu bangsa Indonesia yang juga menjadi makna dari
nilai kekeluargaan. Semangat persaudaraan didalam para pemuda juga yang
mengantarkan bangsa Indonesia menjadi bangsa dan tanah air yang satu, yaitu
Indonesia. Oleh sebab itu, selalu menjunjung semangat persaudaraan atas
sesama warga Indonesia juga penting adanya untuk selalu menjunjung tinggi
kesatuan bangsa dan terhindar dari adanya perpecahan didalamnya.

22
7. Semangat Gotong Royong
Gotong royong atau bekerja sama demi mencapai satu tujuan yang
sama merupakan suatu kebudayaan yang kuat didalam bangsa Indonesia.
Gotong royong merupakan salah satu usaha atau upaya yang dilakukan
bersamasama tanpa pamrih atau mengharapkan suatu imbalan, nilai gotong
royong juga menjadi salah satu contoh nilai kemanusiaan. Nilai gotong royong
ini juga terdapat dalam Sumpah Pemuda, dimana para pemuda berjuang
bersama-sama saling membahu satu sama lain demi kemerdekaan Indonesia.
Kemerdekaan Indonesia sendirilah yang akhirnya menjadi bukti bahwa gotong
royong atau kerja sama menjadi suatu nilai yang kuat dalam upaya mencapai
satu tujuan yang sama, yaitu Kemerdekaan Indonesia pada masa Sumpah
Pemuda tersebut.

E. Esensi Sumpah Pemuda Bagi Bangsa Indonesia

Isi dari Sumpah Pemuda jika kalian resapi mengandung makna yang
mendalam bagi seluruh pemuda dan pemudi dalam memberikan pengakuan
dan cinta tanah air Indonesia. Makna dari peristiwa Sumpah Pemuda itu sendiri
bisa diartikan sebagai berikut:
a. Menyatukan perjuangan Indonesia

Kelahiran Sumpah Pemuda menjadi titik awal mulainya perjuangan


bangsa secara kesatuan untuk mendapatkan kemerdekaan dari penjajah. Titik
awal ini adalah langkah yang sangat penting bagi perjuangan bangsa
Indonesia. Pada saat itu para pemuda dan pemudi yang terlibat dalam
peristiwa Sumpah Pemuda dengan tulus merelakan diri untuk berkorban
waktu, tenaga, pikiran, bahkan harta benda untuk menyatukan Indonesia.
Tekad seperti ini tentu saja merupakan sesuatu yang sangat berharga dan tidak
tergantikan. Tanpa makna dari Sumpah Pemuda dan perjuangan dari para
pemuda serta pemudi terpelajar, bisa saja Indonesia pada saat itu tidak
mencapai kesatuan yang diperlukan untuk melawan penjajah.
b. Mendorong semangat juang

Semangat berkobar dari para pemuda dan pemudi yang mencetuskan


Sumpah Pemuda saat itu telah memberikan semangat untuk para generasi
penerusnya. Semangat yang terlihat dalam isi Sumpah Pemuda bisa menjadi
23
contoh bagi para generasi muda berikutnya untuk mengambil tindakan dan
melakukan sesuatu bagi negaranya. Hal ini terutama penting diketahui bagi
generasi milenial, yang mendapatkan segala kemudahan hidup tanpa perlu
bersusah payah mempertahankan negaranya dan kehidupannya sehingga
cenderung kehilangan semangat berjuang dan kurang rasa nasionalismenya.
Mengetahui makna Sumpah Pemuda dengan mendalam bisa menumbuhkan
semangat berjuang untuk mendapatkan suatu tujuan sekalipun harus
mengalami banyak rintangan sebagaimana yang dilakukan oleh generasi
pendahulun kita. 7
c. Memaknai rasa cinta tanah air

Kemerdekaan yang didapatkan rakyat Indonesia ini bukanlah hasil dari


pemberian melainkan hasil dari perjuangan selama ratusan tahun yang
melibatkan pengorbanan nyawa serta harta benda rakyat. Latar belakang
Sumpah Pemuda itu sendiri adalah sebuah pengakuan akan rasa cinta tanah air
yang mendorong para pemuda untuk berjuang dalam satu kesatuan. Mencintai
tanah air harus diwujudkan dalam tindakan yang nyata dan tulus, termasuk
mencintai semua keragaman budaya, masyarakat dan agama yang ada agar
tidak menjadi sarana untuk konflik sosial.
d. Menumbuhkan kebanggaan sebagai bangsa Indonesia

Makna Sumpah Pemuda berikutnya adalah menumbuhkan kebanggaan


sebagai bagian dari bangsa Indonesia di kalangan generasi muda yang baru
saja mengenal sejarah bangsa. Pada saat ikrar Sumpah Pemuda diucapkan,
terlihat jelas kebanggaan tersebut pada diri para pemuda dan pemudi dalam
kalimat-kalimat yang terkandung pada isi ikrar tersebut. Sudah sewajarnya
generasi muda saat ini bangga akan tanah air dan negaranya sendiri, karena
Indonesia adalah negara yang unik dan memiliki keragaman kekayaan alam
dan budaya yang perlu dihargai dan dilestarikan oleh rakyatnya sendiri.
e. Menekankan kebanggaan akan bahasa Indonesia

Berkembangnya bahasa Indonesia sebagai bahasa persatuan adalah


makna Sumpah Pemuda yang lainnya. Sejak itu bangsa Indonesia

7
Annurua, Q. A., & Nurani, F. (2019). Tanggung Jawab dalam Menjaga Persatuan dan Kesatuan Bangsa
Indonesia. Jurnal SSBI Universitas Brawijaya.

24
mempergunakan bahasa ini sebagai sarana untuk berkomunikasi. Bahasa
Indonesia dapat mempersatukan suku-suku yang berbeda dalam
berkomunikasi, dan ditetapkan sebagai bahasa resmi yang tercantum pada
UUD 1945 pasal 36.
f. Ajakan untuk menjaga keutuhan bangsa
Indonesia menganut asas demokrasi dalam kehidupan berbangsa dan
bertanah airnya. Landasan untuk pelaksanaan demokrasi adalah asas-asas
pokok demokrasi yang berguna untuk menjaga demokrasi tetap berjalan
sebagaimana mestinya. Proses demokrasi juga dilibatkan pada Kongres
Pemuda II dalam pengambilan keputusan hasil kongres, dalam proses
perumusan hasilnya sehingga dapat menghasilkan ikrar Sumpah Pemuda yang
terkenal tersebut dan memunculkan makna Sumpah Pemuda sebagai ajakan
untuk mempersatukan bangsa, dimulai dengan persatuan organisasi pemuda di
Indonesia pada waktu itu. Makna dari Sumpah Pemuda bagi generasi muda di
era milenial ini haruslah ditanamkan kembali secara mendalam agar dapat
kembali menumbuhkan rasa nasionalisme yang dewasa ini mulai luntur di
tengah kemajuan era globalisasi.
F. Urgensi Sumpah Pemuda Bagi Bangsa Indonesia

Sesuai dengan namanya, Sumpah Pemuda dirumuskan oleh para


pemuda. Mereka kemudian menjadikannya sebagai dasar untuk
membangkitkan rasa nasionalisme. Para pemuda tak lagi berjuang sendiri,
melainkan bersama sama.
Arti penting sumpah pemuda bagi bangsa Indonesia adalah:
1. Sebagai bukti otentik kelahiran bangsa Indonesia sebagai satu kesatuan.
Sumpah Pemuda merupakan bukti otentik bahwa pada tanggal 28
Oktober 1928 Bangsa Indonesia dilahirkan, oleh karena itu seharusnya seluruh
rakyat Indonesia memperingati momentum 28 Oktober sebagai hari lahirnya
bangsa Indonesia, proses kelahiran Bangsa Indonesia ini merupakan buah dari
perjuangan rakyat yang selama ratusan tahun tertindas dibawah kekuasaan
kaum kolonialis pada saat itu, kondisi ketertindasan inilah yang kemudian
mendorong para pemuda pada saat itu untuk membulatkan tekad demi
mengangkat harkat dan martabat hidup orang Indonesia asli, tekad inilah yang
menjadi komitmen perjuangan rakyat Indonesia hingga berhasil mencapai
kemerdekaannya 17 tahun kemudian yaitu pada 17 Agustus 1945.
25
2. Sebagai instrumen untuk membangkitkan dan menjaga rasa nasionalisme bagi
bangsa Indonesia.
Diperlukan sekali upaya-upaya untuk meningkatkan semangat
nasionalisme pada generasi muda terutama pelajar Indonesia sebagai penerus
bangsa ini. Banyak sekali cara yang dapat dilakukan dalam meningkatkan rasa
nasionalisme. Salah satunya adalah memalui pendidikan Pancasila dan
Kewarganegaraan yang diidapat lewat pembelajaran sekolah. Selain itu juga
dapat dilakukan dengan pembiasaan-pembiasaan menyanyikan lagu nasional,
penghormatan bendera merah putih, penggunaan bahasa Indonesia yang baik
dan benar. Masih banyak lagi upaya yang dapat dilakukan lewat pendidikan
disekolah. Hal terpenting dalamupaya tersebut adalah dapat dilakukan dengan
sistem berkelanjutan, atau dilakukan pembiasaan dantidak hanya dilakukan
satu atau dua kali saja. Dengan demikian rasa nasionalisme dalam diri pelajar/
generasi muda akan terus berkembang.
3. Sebagai instrumen untuk mendorong semangat persatuan dan kesatuan bangsa
Indonesia.

Sebuah negara akan menjadi kuat kokoh apabila masyarakatnya memiliki


semangat persatuan dan kesatuan. Prinsipnya adalah keadaan satu atau tunggal
yang menuntut adanya keterpaduan dari berbagai kebergaman dan
kemajemukan bangsa indonesia. Kesatuan bangsa Indonesia yang dirasakan
saat ini, itu terjadi dalam proses yang dinamis dan berlangsung lama, karena
persatuan dan kesatuan bangsa terbentuk dari proses yang tumbuh dari unsur-
unsur sosial budaya masyarakat Indonesia sendiri, yang ditempa dalam
jangkauan waktu yang lama sekali.8

4. Sebagai instrumen untuk mengingatkan bangsa Indonesia bahwa keberagaman


suku, etnis, bahasa, budaya, daerah, ras, agama merupakan pemersatu bangsa
Indonesia.

Seperti arti Bhinneka Tunggal Ika adalah berbeda-beda tetapi satu.


Bhineka Tunggal Ika merupakan semboyan negara Indonesia sebagai dasar
untuk mewujudkan persatuan dan kesatuan Indonesia,dimana kita haruslah

8
Heroick, H. (2019). Makalah Tentang Persatuan Dan Kesatuan20191028 37456. Dinamika Persatuan &
Kesatuan Bangsa Dalam Konteks KRI, 10.

26
dapat menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari yaitu hidup saling
menghargai antara masyarakat yang satu dengan yang lainnya tanpa
memandang suku bangsa,agama,bahasa,adat istiadat,warna kulit dan lain-lain.
Indonesia merupakan negara kepulauan yang terdiri dari beribu-ribu pulau
dimana setiap daerah memiliki adat istiadat, bahasa, aturan, kebiasaan dan
lain-lain yang berbeda antara yang satu dengan yang lainnya tanpa adanya
kesadaran sikap untuk menjaga Bhineka tunggal Ika pastinya akan terjadi
berbagai kekacauan di dalam kehidupan berbangsa dan bernegara dimana
setiap oarng akan hanya mementingkana dirinya sendiri atau daerahnya sendiri
tanpa perduli kepentngan bersama. Bila hal tersebut terjadi pastinya negara
kita ini akan terpecah belah.
Sumpah pemuda merupakan suatu ikrar pemuda Indonesia yang
dikumandangkan untuk membangkitkan rasa nasionalisme segenap bangsa
Indonesia yang lahir pada masa pergerakan kemerdekaan Indonesia dan
mencita-citakan kemerdekaan dari penjajahan penjajah kolonial Belanda.9

9
Karyanti, Tri. 2010. Sumpah Pemuda dan Nasionalisme Indonesia. Jurnal Majalah Ilmiah Informatika.
Vol. (1). No. (3). Universitas AKI Semarang.

27
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Nasionalisme adalah suatu paham rasa cinta terhadap bangsa dan tanah air yang
ditimbulkan oleh persamaan tradisi yang berkaitan dengan sejarah, agama, bahasa,
kebudayaan, pemerintahan, tempat tinggal dan keinginan untuk mempertahankan dan
mengembangkan tradisinya sebagai milik bersama dari anggota bangsa itu sebagai
kesatuan bangsa.
Pengerakan Nasional merupakan istilah yang digunakan untuk menyebut satu
fase dalam sejarah Indonesia yakni masa perjuangan mencapai kemerdekaan yakni pada
kurun 1908-1945.
Sumpah pemuda berarti janji para pemuda yang diucapkan pada saat kategori
pemuda II di Jakarta tepatnya pada tanggal 28 Oktober 1928. Sumpah Pemuda
merupakan salah satu kejadian penting dalam pergerakan kemerdekaan Indonesia.
Sumpah atau ikrar dari sejumlah pemuda inilah yang menjadi penyemangat bangsa demi
cita-cita berdirinya negara Indonesia.
Isi dari Sumpah Pemuda jika kalian resapi mengandung makna yang mendalam
bagi seluruh pemuda dan pemudi dalam memberikan pengakuan dan cinta tanah air
Indonesia. Sesuai dengan namanya, Sumpah Pemuda dirumuskan oleh para pemuda.
Mereka kemudian menjadikannya sebagai dasar untuk membangkitkan rasa
nasionalisme.

B. Saran
Demikian makalah yang dapat penulis susun, semoga dapat bermanfaat bagi kita
semua khususnya bagi penulis. Penulis menyadari bahwah penulisan makalah ini
sangatlah jauh dari sempurna oleh karena itu penulis berharap adanya keritik dan saran
yang membangun untuk perbaikan yang lebih baik kedepannya

28
DAFTAR PUSTAKA

Ahmadin. (2017). Sejarah Pergerakan Nasional Indonesia. Journal of Chemical Information and
Modeling, 53(9), 22.
Alfaqi, M. Z. (2016). Melihat sejarah nasionalisme Indonesia untuk memupuk sikap kebangsaan
generasi muda. Jurnal Civics: Media Kajian Kewarganegaraan, 13(2), 209–216.
https://doi.org/10.21831/civics.v13i2.12745
Iramdhan, I. (2017). Paham Nasionalisme dan Pergerakan Kebangsaan di Indonesia dari Tahun
1900-1942. Sosio E-Kons, 9(1), 46. https://doi.org/10.30998/sosioekons.v9i1.1687
Listianingsih. (2005).Pertumbuhan_Dan_Perkembangan_Pergerakan_Nasional_Indonesia.
1–36.
Surdaniyatun, S. (2012). Makna Sumpah Pemuda. Jakarta Timur. PT Balai Pustaka (Persero).
hlm 17.
Putra, A. R. ( 2020). Modul Pembelajaran SMA Sejarah Indonesia Kelas XI. hlm 3-16
Annurua, Q. A., & Nurani, F. (2019). Tanggung Jawab dalam Menjaga Persatuan dan Kesatuan
Bangsa Indonesia. Jurnal SSBI Universitas Brawijaya.
Heroick, H. (2019). Makalah Tentang Persatuan Dan Kesatuan20191028 37456. Dinamika
Persatuan & Kesatuan Bangsa Dalam Konteks KRI, 10.
Karyanti, Tri. 2010. Sumpah Pemuda dan Nasionalisme Indonesia. Jurnal Majalah Ilmiah
Informatika. Vol. (1). No. (3). Universitas AKI Semarang.

29
30

Anda mungkin juga menyukai