Anda di halaman 1dari 12

REKAYASA IDE

MEMBERI MOTIVASI
DALAM
MENINGKATKAN
HASIL
BELAJAR SISW
MEMBERI MOTIVASI
DALAM
MENINGKATKAN
HASIL
BELAJAR SISW
MEMBERI MOTIVASI
DALAM
MENINGKATKAN
HASIL
BELAJAR SISWA
MEMBERI MOTIVASI
DALAM
MENINGKATKAN
HASIL
BELAJAR SISWA
MEMBERI MOTIVASI
DALAM
MENINGKATKAN
HASIL
BELAJAR SISWA
PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN
OLEH:

SITI HADIJAH

01.01.21.231

TAN 2A

PRODI PENYULUHAN PERTANIAN PERTANIAN BERKELANJUTAN

JURSAN PERTANIAN

POLITEKNIK PEMBANGUNAN PERTANIAN

MEDAN

2022

KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat,
taufiq, dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas makalah rekayasa ide ini
dengan baik dan tepat waktu.
Makalah ini disusun sebagai salah satu syarat untuk melengkapi nilai pada mata kuliah
Pendidikan Kewarganegaraan pada Semester 2 Program Studi Penyuluhan Perkebunan, Sekolah
Tinggi Penyuluhan Pertanian Medan.

Makalah ini dapat terselesaikan dengan baik berkat bantuan dan dukungan dari berbagai
pihak, untuk itu dalam kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada Ibu Dra. Yusna
Melianti, M. Hum sebagai dosen pengampu.

Penulis menyadari bahwa laporan ini jauh dari sempurna, untuk itu saran dan kritik yang
membangun penulis butuhkan demi kesempurnaan laporan yang akan datang. Penulis berharap
semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi penulis khususnya dan pembaca pada umumnya.

                                                                         Medan,    Juni  2022

                                                                                     SITI HADIJAH

DAFTAR ISI

                                                                             
KATA PENGANTAR............................................................................... i
DAFTAR ISI.............................................................................................. ii
I. PENDAHULUAN.................................................................................. 1
         1.1. Latar Belakang............................................................................. 1
         1.2. Rumusan Masalah........................................................................ 1
         1.3. Tujuan ......................................................................................... 2
         1.4. Manfaat........................................................................................ 2

II. PEMBAHASAN................................................................................... 3
         2.1. Pengertian Nasionalisme................................................................ 3
         2.2. Bentuk-bentuk Nasionalisme......................................................... 4
         2.3. Cara Meningkatkan Rasa Nasionalisme pada Anak SD.................. 5
         2.4. Penyebab Melunturnya Nasionalisme Bangsa................................ 8

III. PENUTUP........................................................................................... 10
        A. Kesimpulan..................................................................................... 10
        B. Saran................................................................................................ 10

DAFTAR PUSTAKA................................................................................ 11

 BAB I
PENDAHULUAN

1.1.                  Latar Belakang
Nasionalisme dapat dirumuskan sebagai satu paham yang menciptakan dan
mempertahankan kedaulatan sebuah negara atau nation (Bahasa Inggris) degan
mewujudkan satu identitas yang dimiliki sebagai ikatan bersama dalam satu kelompok.
Jika mengacu pada pertumbuhan awal nasionalisme, dapat dikatakan sebagai sebuah
situasi kejiwaan berupa kesetiaan seseorang secara total diabdikan secara langsung
kepada negara bangsa atas nama sebuah bangsa.
Rasa nasionalisme di Indonesia sekarang ini sudah mulai luntur penyebabnya
antara lain telah terkontaminasi dengan budaya-budaya asing yang bebas menyebar di
Indonesia tanpa ada pembatasan masuknya budaya asing tersebut.
Makalah ini saya buat dengan maksud untuk mengetahui bahwa rasa nasionalisme
wajib ditanamkan dan dimiliki oleh setia warga negara Indonesia sejak usia sedini
mungkin, karena kekokohan suatu negara berdasarkan rasa nasionalisme warga
negaranya.

1.2. Rumusan Masalah
1.      Apa yang dimaksud dengan nasionalisme ?
2.      Apa saja bentuk-bentuk nasional?
3.      Sebut dan jelaskan cara meningkatkan rasa nasionalisme pada anak sekolah dasar !
4.      Sebut dan jelaskan penyebab lunturnya rasa nasionalisme bangsa !

1.3.      Tujuan Makalah
Adapun makalah ini dibuat dengan berbagai tujuan, adapun tujuan tersebut ialah :
1.      Mengetahui pengertian nasionalisme
2.      Mengetahui bentuk-bentuk nasionalisme
3.      Agar dapat meningkatkan rasa nasionalisme pada anak-anak sekolah dasar
4.      Mengetahui penyebab luntunya rasa nasionalisme warga negara Indonesia

1.4.      Manfaat Makalah
Adapun makalah ini dibuat dengan berbagai manfaat, adapun manfaat tersebut ialah :
1.      Pembaca dapat mengetahui pengertian nasionalisme dan bentuk-bentuk nasionalisme
2.      Pembaca dapat meningkatkan rasa nasionalisme dan megetahui penyebab lunturnya rasa
nasionalime warga negara Indonesia

BAB II
PEMBAHASAN
1. Pengertian Nasionalisme
Nasionalisme dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, berasal dari kata”nasinal”
dan “isme”, yaitu paham kebangsaan yang mengandung makna kesadaran dan semangat
cinta tanah air. Rasa nasionalisme juga identik dengan memiliki rasa solidaritas.
Nasionalisme juga mengandung makna persatuan dan kesatuan. Dari beberapa makna
tersebut pengertian nasionalisme adalah paham yang menciptakan dan mempertahankan
kedaulatan sebuah negara (nation) dengan mewujudkan satu konsep identitas bersama
untuk sekelompok manusia.
Berikut ini beberapa pengertian nasionalisme menurut ahli:
         Pengertian Nasionalisme Menurut Ernest Gellenervia: Nasionalisme adalah suatu prinsip
politik yang berpendapat bahwa unit nasional dan politik seharusnya seimbang.
         Pengertian Nasionalisme Menurut Anderson: Nasionalisme adalah kekuatan dan
kontinuitas dari sentimen dan identitas nasional dengan mementingkan nation.
         Pengertian Nasionalisme Menurut H. Kohn: Nasionalisme adalah suatu bentuk state of
mind and an act of consciousness.
         Pengertian Nasionalisme Menurut Ernest Renan: Nasionalisme adalah kemauan untuk
bersatu tanpa paksaan dalam semangat persamaan dan kewarganegaraan.

2. Bentuk Nasionalisme
Nasionalisme dapat menonjolkan dirinya sendiri sebagai sebagian paham negara
atau gerakan (bukan negara) yang populer berdasarkan pendapat warga negara, etnis,
budaya, keagamaan, dan ideologi.
1)      Nasionalisme Kewarganegaraan (Nasionalisme Sipil)
Negara dalam nasionalisme memperoleh kebenaran politik dari penyertaan aktif
rakyat ata warga negaranya, rakyat sebagai warga negara berkehendak mewujudkan
negara, terikat dan mengakui negaranya, cinta dan membela negaranya.
2)      Nasionalisme Etnis
Negara dalam nasionalisme ini memperoleh kebenaran politik dari budaya asal
atau etnis masyarakat di wilayah yang bersangkutan, dianut oleh mayoritas masyarakat
menjadikan ikatan kebersamaan menjadi identitas yang mempersatukannya.
3)      Nasionalisme Romantik (Nasionalisme Identitas)
Merupakan kelanjutan nasionalisme etnis, negara memperoleh kebenaran politik
secara organik dari adanya kesamaan bangsa atau ras, kebersamaan bangsa tersebut
dibangun dari semangat romantisme cerita heroik yang terjadi dalam kehidupan sejarah
bangsa atau ras yang bersangkutan, karenanya disebut pula sebagai romantisme
romantik.
4)      Nasionalisme Budaya
Negara dalam nasionalisme ini memperoleh kebenaran politik dari budaya bersama
yang ada, berkembang, dan diakui, bukan yang berasal dari sifat keturunan seperti warna
kulit, ras, dan sebagainya.

5)      Nasionalisme Kenegaraan
Bentuk nasionalisme kenegaraan ini merupakan variasi nasionalisme
kewarganegaraan, yang sering pula dikatakan dengan nasionalisme etnis.
6)      Nasionalisme Agama
Bentuk nasionalisme ini menempatkan persamaan agama yang dianut warga
negara menjadi legitimasi politik keberadaan suatu negara. Namun demikian nasionalisme
agama ini lazimnya sering dicampuradukan dengan nasionalisme etnis. Akan tetapi
kebanyakan kelompok nasionalisme agama hanya merupakan simbol dan bukannya
motivasi utama kelompok tersebut.

3. Cara meningkatakan Rasa Nasionalisme pada Anak SD


Sekolah merupakan lembaga pendidikan formal yang turut membantu tugas
pendidikan informal dalam lingkungan keluarga. Sekolah dapat dikatakan rumah kedua.
Di sekolah, selain mendapatkan pendidikan akademik anak juga mendapatkan pendidikan
moral dan spiritual.
Karena itu sekolah juga mnjadi salah satu wadah yang tepat untuk menanamkan
cinta tanah air (rasa nasionalisme) kepada seoranga anak. Dalam hal ini guru sebagai
pengelola kelas mempunyai peranan yang lebih besar dibanding warga sekolah lainnya
seperti kepala sekolah, TU, maupun karyawan.
Salah satu upaya yang dapat dilakukan dengan mengadakan upacara bendera pada
hari Senin. Untuk membuktikan kecintaan kita terhadap tanah air tidak hanya mengikuti
upacara bendera. Namun dengan upacara bendera, kita telah mengajarkan kepada anak
untuk menghormati bendera nasional dan para pahlawan yang telah gugur. Kita juga
dapat mengintegrasikan penjelasan mengenai hal tersebut pada materi pelajaran,
misalnya Pkn dan IPS. Anak akan mengerti bahwa untuk mencapai kemerdekaan tidaklah
mudah, namun harus melalu perjuangan yang sangat sulit bahkan sampai titik darah
peghabisan.

Dengan upacara bendera, anak akan semakin mengerti akan susahnya merebut
kemerdekaan. Dengan demikian, perjuangan generasi penerus selanjutnya ialah
mempertahankan kemerdekaan itu, mempertahankan agar Meraha Putih tetap berkibar
dengan gagahnya.
Selain upacra bendera, upaya lain yang dapat dilakukan oleh guru untuk
menanamkan cinta tanah air kepada siswa adalah dengan mengajarkan lagu-lagu daerah
dan lagu wajib nasional. Dengan lagu-lagu daerah, siswa akan mengerti bahwa Indonesia
terdiri atas beragam suku bangsa dengan adat dan budaya yang berbeda-beda. Indonesia
merupakan negara yang kaya akan budaya, mulai dari bahasa, tarian, pakaian adat,
maupun lagu daerah.
Dengan mengajarkan lagu-lagu daerah, siswa akan memahami bahwa setiap daerah
mempunyai kekhasan tersendiri. Pengenalan akan lagu-lagu daerah dirasa sangat penting
mengingat dewasa ini sudah jarang generasi penerus yang mengerti dan dapat
menyanyikan lagu-lagu daerah.
Lagu-lagu darah yang diajarkan dan dinyanyikan membuktikan bahwa Indonesia
memang negara yang ber-bhineka, yakni negara yang berbeda-beda. Namun kebhinekaan
itu tidaklah menjadi penghalang untuk bersatu dalam NKRI kerena bagaimanapun kita
tetap satu jua.
Disamping lagu-lagu daerah, siswa juga harus dikenalkan dan diajarkan untuk
dapat menyanyikan lagu wajib nasional. Sungguh ironi sekali jika siswa SD zaman
sekarang mampu menghafal puluhan lagu modern dengan musik yang lebih variatif
namun malah tidak hafal bahkan tidak tahu lagu wajib nasional.
Disinilah peran guru untuk menanamkan cinta tanah air kepada siswanya. Dengan
mengajarkan siswa menyanyikan lagu nasional, guru telah berupaya untuk mempunyai
rasa cinta tanah airnya. Pesannya ialah semodern apapun zamannya atau seberapa cepat
pun waktu berubah, sebagai bangsa Indonesia kita tetap harus cinta tanah air kita.
Lagu wajib nasional juga berarti kesatuan kita sebagai bangsa Indonesia. Sekalipun
setiap daerah mempunyai lagu khas masing-masing, namun setiap negara harus mampu
menyanyikan lagu kebangsaan atau lagu nasional. Hal tersebut karena kita satu bangsa,
Indonesia.
Upaya lainnya adalah dengan menciptakan lingkungan yang kondusif bagi siswa
untuk belajar bahasa Indonesia secara kontekstual. Kebanyakan seseorang lebih
cenderung menggunakan bahasa ibu dibanding bahasa persatuan yakni bahasa Indonesia.
Bahkan ketika tumbuh dewasa, tidak jarang orang yang menggunakan bahasa yang
disebut bahasa gaul karena meniru apa yang ditayangkan di televisi setiap hari.
Menyikapi hal tersebut, guru harus membiasakan siswanya menggunakan bahasa
Indonesia yang baik dan benar agar tidak tekikis oleh perkembangan zaman.
Pembelajaran bahasa bukanlah pembelajaran verbal dengan pendekatan teoritis. Namun
pembelajaran bahasa adalah pembelajaran yang menggunakan pendekatan kontekstual.
Pembelajaran akan lebih bermakna jika siswa mengalami sendiri apa yang
dipelajari. Secara sederhana, pembelajaran bahsa akan lebih mudah diserap jika guru
mengajarkannya dengan mengintegrasikan dalam percakapan sehari-hari. Dengan
menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar serta teratur, perlahan siswa akan
mengikuti. Namun jika guru menjelaskan di depan kelas bagaimana cara berbahasa
Indonesia yang baik namun tidak menerapkannya dalam keseharian, maka pembelajaran
menjadi kurang bermakna.
Pentingnya berbahasa Indonesia yang baik dan benar didasarkan pada alasan
bahwa bahsa Indonesia merupakan bahasa nasional dan bahasa persatuan yang telah
disepakati sejak Sumpah Pemuda pada tanggal 28 Oktober 1928. Penggunaan bahasa
nasional dalam kehidupan sehari-hari sudah dapat dikatakan salah satu upaya
mewujudkan cinta tanah air karena secara langsung atau tidak kita telah mengajarkan
kepada anak untuk melestarikan bahasa Indonesia.
Hal sederhana lainnya adalah dengan mengajak siswa menjenguk temannya yang
sakit, bersikap rukun dan salig menghormati, saling membantu jika ada temannya yang
kesusahan, dan lain sebagainya. Hal-hal sederhana tersebut memang sangat sederhana,
namun nilainya sangat penting. Dengan melakukan kebaikan-kebaikan kecil yang seolah
tak terlihat, sebenarnya pengalaman Pancasila telah terlaksana. Dan seperti telah
dijelaskan pada bab sebelumnya, pengamalan Pancasila merupakan salah satu wujud cinta
kepada tanah air.
Pentingnya mengamalkan Pancasila tidak hanya terjadi di lingkungan keluarga,
namun juga dilingkungan sekolah, bahkan masyarakat. Pancasila sebagai ideologi bangsa
tentunya tidak hanya diterapkan di satu ligkungan saja, namun harus menyeluruh
kedalam setiap sendi-sendi kehidupan kita.
Upaya lainnya adalah dengan mengadakan berbagai lomba ketika menyambut
perayaan hari kemerdekaan RI. Menjelang 17 Agustus, guru dapat mengadakan berbagai
lomba misalnya menggambar, menari, menyanyi, tarik tambang, dan sebagainya. Namun
tidak hanya hari kemerdekaan melainkan memperingati hari besar nasional lainnya.
Manfaat dari diadakannya lomba ini sangat banyak, antara lain mengembangkan
kretivitas siswa, melatih kekompakan baik antar siswa, antar guru, maupun antar siswa
dengan guru.

4. Penyebab Melunturnya Nasionalisme Bangsa


Seiring berkembangnya zaman, rasa nasionalisme kian memudar. Hal ini
dibuktikan dari berbagai sikap dalam memaknai berbagai hal penting bagi Negara
Indonesia, contoh sederhanya yang menggambarkan betapa kecilnya rasa nasionalisme
diantaranya:
         Pada saat upacara bendera, masih banyak yang tidak memaknai arti upacra tersebut.
Upacara merupakan wadah untuk menghormati dan menghargai para pahlawan yang
telah berjuang keras untuk mengambil kemerdekaan dari tangan para penjajah. Para
pemuda seakan sibuk dengan pikirannya sendiri, tanpa mengikuti upacara dengan
khidmad.
         Pada peringatan hari-hari besar nasional, seperti Sumpah Pemuda, hanya dimaknai
sebagai serermonial dan hiburan saja tanpa menumbuhkan rasa nasionalisme dan
patriotisme dalam benak mereka.
         Lebih tertariknya masyarakat terhadap produk impor dibandingkan dengan produk
buatan dalam negeri lebih banyak mencampurkan bahasa asing dengan bahasa Indonesia
untuk meningkatkan gengsi, dan lain-lain.
         Kurangya kesadaran masyarakat “hanya” untuk memasang bendera di depan rumah,
kantor, atau pertokoan. Dan bagi yang tidak mengibarkannya mereka mempunyai
berbagai alasan antara lain benderanya sobek atau tidak mempunyai tiang bendera,
malas, cuaca buruk, tidak ada tempat untuk memasangnya, dan lain-lain.
         Masyarakat kita khususnya anak muda banyak yang lupa akan identitas diri sebagai
bangsa Indonesia, karena gaya hidupnya cenderung meniru budaya barat yang oleh
masyarakat dunia dianggap sebagai kiblat.
         Adanya kesenjangan sosial yang tajam antara yang kaya dan miskin, karena adanya
persaingan bebas dalam berbagai hal sehingga dapat menggangu kehidupan nasional
bangsa.
         Munculnya sikap individualisme yang meninbulkan ketidakpedulian antarperilaku
sesamawarga. Dengan adanya individualisme maka orang tidak akan peduli dengan
kehidupan bangsa.

BAB III
PENUTUP
                         
4.1. Kesimpulan
Dari pembahasan diatas, kami dapat menyimpulkan bahwasannya :
a.       Pengertian nasionalisme adalah paham yang menciptakan dan mempertahankan
kedaulatan sebuah negara (nation) dengan mewujudkan satu konsep identitas bersama
untuk sekelompok manusia.
b.      Beberapa bentuk nasionalisme ialah Nasionalisme Kewarganegaraan (Nasionalisme
Sipil), Nasionalisme Etnis, Nasionalisme Romantik (Nasionalisme Identitas), Nasionalisme
Budaya, Nasionalisme Kenegaraan, dan Nasionalisme Agama.

4.2. Saran
Menyadari bahwa saya masih jauh dari kata sempurna, kedepannya saya akan lebih
fokus dan detail dalam menjelaskan tentang makalah dengan  sumber-sumber yang lebih
banyak yang tentunya dapat dipertanggung jawabkan.           

        DAFTAR PUSTAKA

Arinda. 2012. Lunturnya nasionalisme bangsa indonesia.


(https://arindhaayuningtyas.wordpress.com/2012/05/03/lunturnya-nasionalisme-bangsa-
indonesia/), diakses pada 23 Juni 2018 Pukul 13.30 WIB
Firda. 2011. Upaya menanamkan cinta tanah air pada anak SD.
(http://phierda.wordpress.com/2011/05/20/upaya-menanamkan-cinta-tanah-air-pada-anak-
sd/), diakses pada 20 Juni 2018 Pukul 21.00 WIB

Metra, Wayan., et al. 2003. Orsosdat. Tabanan: Percetakan Kawan

Muthali’in, Achmad. 2011. Pendalaman Materi Bidang Studi Pkn Sekolah Dasar. Surakarta:
Badan Penerbit FKIP-UMS.

           

Anda mungkin juga menyukai