Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH

WAWASAN KEBANGSAAN DAN RASA NASIONALISME DARI


PERSPEKTIF WARGA NEGARA

Kewarganegaraan Dosen Pengampu:

Dewa Gede Pradnya Yustiawan, S.H., MH

Disusun Oleh:
Anak Agung Ngurah Agung Wira Bhagawanta
2304551448

FAKULTAS HUKUM
UNIVERSITS UDAYANA
2023
ABSTRAK
Kajian “WAWASAN KEBANGSAAN DAN RASA NASIONALISME DARI PERSPEKTIF
WARGA NEGARA” bertujuan untuk membedah konsep visi nasional dan perasaan tentang
nasionalisme melalui metode Penelitian kualitatif yang menitikberatkan pada teori dan pendapat
para ahli. Melalui analisis terhadap berbagai sumber resmi, literatur, dan normatif, ditemukan
kecenderungan untuk memahami perbedaan perspektif kebangsaan di era globalisasi, serta
sejumlah faktor yang mempengaruhi rasa nasionalisme masyarakat. Saya berharap kajian ini
dapat memberikan rekomendasi untuk memperkuat visi nasional dan rasa nasionalisme
masyarakat.

KATA PENGANTAR
Puji syukur saya panjatkan ke hadirat Allah SWT, Tuhan Yang Maha Esa, yang telah
menganugerahkan saya sehingga dapat menyelesaikan artikel ini tepat pada waktunya. Topik
artikel ini adalah “Perspektif Kebangsaan dan Perasaan Nasionalisme dari Sudut Pandang
Rakyat”. Pada kesempatan ini saya mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada
guru PKn Bapak Dewa Gede Pradnya Yustiawan, S.H., MH yang telah mempercayakan tugas
ini. Saya juga ingin mengucapkan terima kasih kepada mereka yang membantu menulis artikel
ini. Saya menemukan bahwa dokumen ini masih memiliki banyak kesalahan mendasar. Oleh
karena itu saya mengajak para pembaca untuk memberikan saran dan kritik yang dapat
membangun kita. Akhir kata, semoga artikel ini bermanfaat bagi kita semua.
DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL

DAFTAR ISI ……………………………………………………………………………..ii

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang……………...........................................................................................1

1.2 Rumusan Masalah ………….........................................................................................2

1.3 Tujuan………… .............................................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN

2.1 Apa yang dapat didefinisikan dari wawasan kebangsaan tersebut untuk bisa

dipahami secara umum?......................................................................................................3

2.2 Apa yang bisa diartikan didalam hunungan nasionalisme dalam wawasan
kebangsaan?............................................................................................................................4

2..3 Apa hubungan wawasan kebangsaann dan nasionalisme dengan warga


Negara ?.............................................................................................................................................
...4

BAB III PENUTUP


3.1 Kesimpulan.....................................................................................................................6

DAFTAR PUSTAKA ..........................................................................................................9

BAB I

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Persoalan kebangsaan pada hakikatnya adalah sesuatu yang berkaitan dengan keinginan yang
sangat kuat akan persatuan untuk mengatasi segala perbedaan dan diskriminasi. Visi nasional
tidak didasarkan pada asal usul daerah, suku, keturunan, status sosial, agama, dan kepercayaan.
Oleh karena itu, setiap warga negara Indonesia mutlak harus mempunyai visi kebangsaan. Visi
kebangsaan tidak muncul dengan sendirinya, melainkan lambat laun muncul dalam diri
masyarakat, apalagi dengan senantiasa mempertahankan visi yang telah diketahuinya kemudian
menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari.
Kesadaran berbangsa dan bernegara artinya sikap dan perilaku harus selaras dengan jati diri
bangsa dan selalu dikaitkan dengan cita-cita dan tujuan hidup bangsa Indonesia (sebagaimana
diatur dalam pembukaan UUD 1945) yang disahkan:
1. Menumbuhkan rasa kesatuan dan persatuan bangsa dan negara Indonesia yang terdiri dari
beberapa suku, beragam bahasa dan adat istiadat kebudayaan yang berbeda beda. Kemajemukan
itu diikat dalam konsep wawasan nusantara yang merupakan cara pandang bangsa Indonesia
tentang diri dan lingkungannya yang berdasarkan Pancasila dan UUD 1945.
2. Menumbuhkan rasa memiliki jiwa besar dan patriotism untuk menjaga kelangsungan hidup
bangsa dan negara.
3. Memiliki kesadaran atas tanggung jawab sebagai warga negara Indonesia yang menghormati
lambing lambang negara dan mentaati peraturan perundang undangan.
Visi nasional berperan penting dalam mempersatukan dan memperkokoh bangsa, terutama di
negara yang majemuk seperti Indonesia. Adanya visi nasional menjadi dasar kesamaan
pemahaman masyarakat terhadap jati diri, sejarah, dan masa depan negara. Sedangkan
nasionalisme adalah ideologi atau visi yang mengedepankan kesetiaan, cinta tanah air, bangsa,
serta keyakinan bahwa suatu bangsa mempunyai jati diri dan berbeda dengan bangsa lain.
Nasionalisme mencakup upaya untuk mencapai atau mempertahankan kedaulatan, otonomi, dan
keutuhan wilayah dalam menghadapi pengaruh atau dominasi negara atau kelompok lain.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa yang dapat didefinisikan dari wawasan kebangsaan tersebut untuk bisa dipahami
secara umum?
2. Apa yang bisa diartikan didalam hunungan nasionalisme dalam wawasan kebangsaan?
3. Apa hubungan wawasan kebangsaann dan nasionalisme dengan warga Negara ?

1.3 Tujuan
Tujuan yang dapat diangkat dari dokumen ini
1. Menemukan penjelasan tentang apa itu wawasan nasional.
2. Mengklarifikasi penyebab merosotnya wawasan kebangsaan.
3. Memberikan informasi bagaimana mengembangkan wawasan kebangsaan pada setiap
warga negara.
4. Menemukan penjelasan nasionalisme dari sudut pandang masyarakat.

BAB 2 PEMBAHASAN

3.1. Apa yang dapat didefinisikan dari wawasan kebangsaan tersebut untuk bisa
dipahami secara umum?
Wawasan kebangsaan adalah cara pandang bangsa Indonesia tentang diri,
lingkungannya, dan tanah airnya yang mengutamakan persatuan dan kesatuan.
Wawasan kebangsaan memiliki beberapa pengertian, yaitu cara pandang mengenai
diri dan tanah airnya sebagai negara kepulauan dan sikap bangsa Indonesia terhadap
diri dan lingkungannya.Pemahaman wawasan kebangsaan sangat penting dan harus
disadari bagi setiap orang, khususnya bagi generasi millennial karena hal ini
merupakan bentuk rasa cinta terhadap negara Indonesia.

Berikut adalah beberapa hal yang dapat didefinisikan dari wawasan kebangsaan
tersebut untuk bisa dipahami secara umum:

- *Arti*: Wawasan kebangsaan adalah cara pandang bangsa Indonesia tentang diri,
lingkungannya, dan tanah airnya yang mengutamakan persatuan dan kesatuan.

- *Tujuan*: Tujuan wawasan kebangsaan adalah mewujudkan bangsa yang kuat,


rukun bersatu, berdaya saing tinggi, sejahtera, menjaga sejarah kebangsaan
Indonesia dan cinta NKRI, meredam berkembangnya penonjolan primordialisme
sempit, kesukuan, kedaerahan, dan mencegah disintegrasi bangsa.

- *Sasaran*: Sasaran wawasan kebangsaan adalah menciptakan sikap batiniah dan


lahiriah yang mengakui, menerima, dan menghormati segala bentuk perbedaan
sebagai kenyataan yang hidup di sekitarnya dan merupakan karunia Sang Pencipta,
pelestarian dan pengembangan budaya daerah, untuk melestarikan kekayaan
Indonesia, serta dapat dijadikan kegiatan pariwisata yang memberikan sumber
pendapatan daerah maupun nasional, menumbuhkan kesadaran cinta tanah air dan
membentuk sikap bela Negara pada setiap Warga Negara Indonesia.

- *Nilai dasar*: Wawasan kebangsaan didasari oleh falsafah cita-cita dan tujuan
nasional, namun sampai saat ini pemahaman wawasan kebangsaan dalam diri
generasi muda masih kurang.

- *Makna*: Wawasan kebangsaan memiliki makna penting dalam mempertebal rasa


kebangsaan serta meningkatkan semangat kebangsaan. Bagi bangsa Indonesia,
wawasan kebangsaan merupakan nilai mendasar yang sudah menjadi pandangan
hidup bangsa atau karakter politik bangsa.

- *Peran*: Pemahaman wawasan kebangsaan sangatlah penting ditanamkan sejak


kecil karena mengingat banyaknya jumlah penduduk yang berbeda agama, besarnya
wilayah Indonesia saat ini, serta beraneka ragam suku dan budaya yang berada di
Negara Indonesia ini. Dengan kuatnya pemahaman wawasan kebangsaan pada
generasi millenial maka akan lebih kuat untuk mempertahankan keutuhan bangsa
dan dapat menyelamatkan bangsa Indonesia dari ancaman dan perpecahan dari
manapun.
- *Ancaman*: Ancaman terhadap wawasan kebangsaan meliputi miskinnya
nasionalisme, terjadinya konflik horizontal bernuansa SARA dan konflik vertikal di
beberapa daerah serta paham golongan yang mengkristal.Jika desa sebagai satuan
pemerintahan terkecil gagal membangun karakter kebangsaannya, maka degradasi
pengamalan nilai-nilai Pancasila akan terus merosot.

3.2. Apa yang bisa diartikan didalam hunungan nasionalisme dalam wawasan
kebangsaan?

Nasionalisme dalam konteks wawasan kebangsaan mempunyai peranan yang sangat


penting dalam membentuk jati diri bangsa, menggerakkan semangat kebangsaan dan
menjaga kemandirian suatu bangsa. Hubungan erat antara nasionalisme dan identitas
nasional menimbulkan pertanyaan penting tentang bagaimana kedua konsep ini
dapat berinteraksi dalam realitas politik dan sosial yang kompleks. Pertama, perlu
disadari bahwa nasionalisme bukanlah sebuah konsep yang statis melainkan
cenderung berkembang seiring berjalannya waktu. Nasionalisme bisa bersifat
inklusif, menerima pengaruh dan nilai-nilai luar untuk memperkaya identitas
nasional, atau eksklusif, mengisolasi diri dari pengaruh luar. Di era globalisasi dan
konektivitas saat ini, mengadopsi visi nasionalis dapat menjadi kontraproduktif.
Oleh karena itu, perlu dipahami secara utuh peran nasionalisme dalam konteks
global. Kedua, meskipun nilai-nilai eksternal dapat berkontribusi memperkaya
negara, namun perlu dijaga keseimbangan antara aspek nasional dan global. Terlalu
banyak menyerap nilai-nilai asing dapat mengaburkan jati diri bangsa dan
menghilangkan esensi kebangsaan. Oleh karena itu, penting untuk merancang
kebijakan dan pendidikan yang memungkinkan adaptasi positif terhadap
perkembangan global sambil menjaga integritas nasional. Pertanyaannya kemudian
adalah bagaimana membentuk nasionalisme sejati. Nasionalisme sejati tidak boleh
terbatas pada slogan-slogan kosong atau antusiasme yang bombastis. Menciptakan
nasionalisme yang bermakna membutuhkan pendidikan yang kuat tentang sejarah
dan budaya nasional, pemahaman mendalam tentang tantangan dan peluang global,
dan kesadaran akan tanggung jawab bersama untuk masa depan negara. Terakhir,
kita harus waspada terhadap bahaya nasionalisme palsu atau fiktif. Nasionalisme
semu muncul ketika individu atau kelompok mengeksploitasi sentimen nasionalis
untuk keuntungan pribadi atau politik. Hal ini dapat merugikan kepentingan nasional
dan menimbulkan konflik internal. Oleh karena itu, pemberantasan korupsi dan
mendorong pemerintahan yang transparan penting dilakukan untuk menghindari
penyalahgunaan nasionalisme. Secara keseluruhan, hubungan kompleks antara
nasionalisme dan identitas nasional merupakan isu penting dalam politik dan budaya
kontemporer. Penting bagi setiap bangsa untuk memahami bagaimana
mengintegrasikan nilai-nilai asing ke dalam identitas nasional yang kuat, menjaga
keseimbangan antara inklusivitas dan eksklusivitas, serta menciptakan nasionalisme
yang bermakna dan bertahan lama. Hal ini akan membantu membangun masyarakat
yang kuat dan berketahanan serta mendorong pembangunan nasional di berbagai
aspek kehidupan.

2.3 Apa hubungan wawasan kebangsaann dan nasionalisme dengan warga Negara ?

Visi nasional dan nasionalisme merupakan dua aspek yang berkaitan erat dengan
peran dan tanggung jawab warga negara dalam suatu negara. Dalam konteks
Indonesia, visi nasional mengacu pada visi yang mencakup seluruh wilayah
nusantara dan mengutamakan kepentingan nasional. Artinya, setiap warga negara
dan pihak pemerintah mempunyai tanggung jawab untuk menjaga dan
meningkatkan keutuhan negara serta memahami konsep ini secara komprehensif.
Visi nasional berfungsi sebagai landasan yang kokoh untuk memperkokoh semangat
nasionalisme. Melalui pendidikan Bela Negara, warga belajar mencintai dan
melindungi tanah airnya serta berperan aktif dalam menjaga keutuhan wilayah
negara. Pendidikan Pertahanan juga dapat membantu memahami pentingnya kerja
sama dan solidaritas dalam masyarakat yang beragam. Di sisi lain, nasionalisme
tidak lagi terbatas pada visi yang terisolasi dan tertutup. Di era modern yang
semakin saling terhubung, nasionalisme semakin inklusif dan terbuka terhadap nilai-
nilai luar. Hal ini merupakan respons yang sehat terhadap tantangan globalisasi.
Ketika suatu negara mendapat pengaruh positif dari luar, maka dapat memperkaya
nilai-nilai kebangsaan dan berkontribusi dalam pengembangan nilai-nilai peradaban.

Namun, ada peringatan penting. Meskipun perlu membuka diri terhadap dunia luar,
nasionalisme yang terlalu rendah atau terlalu terbuka bisa menjadi ancaman. Ini
mengarah pada pengenalan yang berlebihan terhadap nilai-nilai asing yang dapat
mengaburkan identitas nasional dan mengurangi integritas kebangsaan.
Oleh karena itu, penting bagi setiap warga negara untuk memahami dan menjaga
keseimbangan yang tepat antara aspek nasional dan global. Mempelajari dan
menghormati nilai-nilai nasional, sejarah, dan budaya adalah langkah penting dalam
membangun dasar yang kuat. Di sisi lain, warga negara juga harus menjadi warga
dunia yang terbuka terhadap kerjasama global, perdagangan, dan pertukaran budaya.
Tentu saja, untuk mencapai ini, pendidikan memainkan peran utama. Sistem
pendidikan harus mencakup pemahaman tentang sejarah, budaya, dan nilai-nilai
nasional sambil memberikan wawasan tentang dunia yang lebih luas. Dengan begitu,
warga negara akan dibekali dengan pengetahuan dan kesadaran untuk menjadi
bagian dari masyarakat yang bermoral dan bertanggung jawab.

Dalam kesimpulan, nasionalisme dan kebangsaan adalah dua aspek penting yang
berkaitan dalam membentuk identitas dan tanggung jawab warga negara. Wawasan
kebangsaan membantu memahami kepentingan nasional yang luas, sementara
nasionalisme yang inklusif memungkinkan adopsi nilai-nilai luar dengan cara yang
positif. Pendidikan memiliki peran sentral dalam membangun pemahaman yang
benar tentang keseimbangan ini, dan ini adalah landasan bagi masyarakat yang kuat,
inklusif, dan berdaya saing di masa depan. Semua warga negara memiliki tanggung
jawab untuk menjaga keutuhan negara dan memainkan peran aktif dalam
membangun karakter bangsa yang beriman, sehat, cakap, kreatif, mandiri, dan
bersikap demokratis.
BAB III
KESIMPULAN

Ketajaman nasional dan kesadaran nasional merupakan dua faktor penting yang
membentuk jati diri warga negara dan menggugah mereka untuk berkomitmen
menjaga dan memajukan negara. Dari sudut pandang masyarakat, dapat disimpulkan
bahwa pemahaman menyeluruh tentang hubungan antara rasa memiliki dan
nasionalisme penting dalam membimbing perilaku dan sikap dalam masyarakat.
Berikut beberapa poin penting yang dapat diingat dari sudut pandang warga negara:
1. Identitas dan kepentingan:
Warga negara yang memahami apa artinya menjadi bagian dari bangsa dan merasa
dilibatkan sebagai orang yang terikat dengan nilai-nilai nasionalisme cenderung
peduli. lebih banyak tentang masa depan negara mereka. Mereka percaya bahwa
mereka mempunyai tanggung jawab untuk melindungi dan membangun negara,
sehingga mendorong partisipasi aktif dalam berbagai aspek kehidupan masyarakat.
2. Keseimbangan nasional dan global
Masyarakat modern harus mampu menjaga keseimbangan nasional dan global.
Mereka harus menyadari manfaat interaksi global bagi pembangunan negaranya,
namun juga harus menjaga keutuhan jati diri bangsa agar tidak terlalu terpengaruh
oleh pengaruh luar.
3. Pendidikan Menyeluruh :
Pendidikan merupakan sarana utama pembentukan pemahaman warga negara
terhadap jati diri bangsa dan nasionalisme. Kurikulum yang holistik yang mencakup
sejarah, budaya, nilai-nilai nasional, dan juga wawasan global adalah penting untuk
menghasilkan warga negara yang sadar akan identitas mereka dan bagaimana
identitas ini berinteraksi dengan dunia luar.
4. Kesadaran akan Ancaman Nasionalisme Semu:
Warga negara perlu dilengkapi dengan pengetahuan tentang bahaya nasionalisme
semu atau manipulasi politik dengan alasan nasionalisme. Mereka harus mampu
mengidentifikasi tindakan yang bertentangan dengan kepentingan negara
sesungguhnya dan berani menentangnya.
5. Peran Warga Negara Aktif:
Pendidikan dan pemahaman warga negara tentang wawasan kebangsaan dan
nasionalisme harus mendorong partisipasi aktif dalam politik dan masyarakat.
Warga negara memiliki peran penting dalam mengawasi pemerintah,
mempromosikan nilai-nilai nasional yang positif, dan berkontribusi pada
pembangunan bangsa.
Dalam rangka membangun masyarakat yang kuat, inklusif, dan berdaya saing,
pemahaman warga negara tentang kebangsaan dan nasionalisme adalah kunci.
Dengan memahami bagaimana dua konsep ini saling berkaitan dan bagaimana
mereka memengaruhi identitas dan keterlibatan dalam masyarakat, warga negara
dapat berperan aktif dalam memajukan bangsa mereka.

DAFTAR PUSTAKA

[1] https://kesbangpol.gunungkidulkab.go.id/berita-315/mengenal-wawasan-
kebangsaan-.html

[2] https://demak.bawaslu.go.id/pentingnya-pemahaman-wawasan-kebangsaan-bagi-
generasi-millenial/

[3] https://portal.deliserdangkab.go.id/pembekalan-wawasan-kebangsaan-
membangun-indonesia-dari-desa.html

[4] https://www.lemhannas.go.id/index.php/berita/berita-utama/1067-keterkaitan-
nasionalisme-kebangsaan-pertahanan-dan-gotong-royong-dalam-menghadapi-
gelombang-ketidakpastian-global

[5] https://bobo.grid.id/read/083720088/apa-yang-dimaksud-nasionalisme-dan-apa-
hubungannya-dengan-paham-kebangsaan?page=all

[6] https://mediaindonesia.com/humaniora/591379/pengertian-dan-makna-wawasan-
kebangsaan-bagi-bangsa-indonesia

[7] https://demak.bawaslu.go.id/pentingnya-pemahaman-wawasan-kebangsaan-bagi-
generasi-millenial/

Anda mungkin juga menyukai