Anda di halaman 1dari 10

Paper

Peran Pendidikan Kewarganegaraan sebagai Upaya Membangun


Pemahaman Wawasan Nusantara
Disusun untuk memenuhi UTS mata kuliah Pendidikan Kewarganegarann
Dosen Pengampu : Fredy Hermanto S. Pd., M. Pd.

Disusun Oleh :
Nama : Alfian Arsyad
NIM : 5312421012

PROGRAM STUDI TEKNIK KOMPUTER FAKULTAS TEKNIK


UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
2022
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ……………...………………………………………………………… i

DAFTAR ISI ………………………………………………………………………………. ii

BAB 1 PENDAHULUAN ……………………………………………………………………1

A. Latar Belakang ……………….……………………………………………………………1

B. Rumusan Masalah ……………….………………………………………………………... 2

BAB 2 PEMBAHASAN …………….., ……………………………………………………..3

2.1 Apa pengertian dari Wawasan Nusantara...…………………………...……..……………3

2.2 Apa Tujuan dari Pendidikan Kewarganegaraan? ………………………….……...……... 3


2.3 Faktor-faktor yang mempengaruhi pemahaman Wawasan Nusantara…….…...…..….…. 4

2.4 Harapan dalam Pemahaman Wawasan Nusantara ……..…...…………………………… 6

BAB 3 KESIMPULAN ……………..…………………………………...…………………. 7

DAFTAR PUSTAKA………………………………………………………………………...8
BAB 1 PENDAHULUAN
A. Latar Belakang

Undang-undang No. 20 Tahun 2003 tentang sistem pendidikan Nasional yang


menyatakan bahwa disetiap jenis, jalur dan jenjang pendidikan wajib memuat
pelajaran yang terdiri dari Pendidikan Bahasa, Pendidikan Agama, dan Pendidikan
Kewarganegaraan. Hal ini menunjukkan bahwa adanya Pendidikan
kewarganegaraan memiliki peran penting sebagai upaya membangun pemaahaman
wawasan nusantara.
Masyarakat Indonesia tidak dapat dipisahkan dari kontak pengaruh dan
keterkaitan dengan lingkungan sekitar dalam kehidupan sehari-hari. Interaksi dan
keterkaitan ini mungkin bersifat regional atau regional internasional. Oleh karena
itu, negara Indonesia sangat membutuhkan wawasan nusantara sebagai pedoman
agar tidak terjerumus dalam perebutan kepentingan nasional demi tercapainya cita-
cita dan cita-cita bangsa. Wawasan kebangsaan, berdasarkan bentuk nusantara,
merupakan salah satu asas bagi bangsa Indonesia, dan dikenal dengan wawasan
nusantara.
Tantangan dan risiko yang dihadapi negara Indonesia saat ini harus dihadapi
dengan pemahaman yang memadai tentang nusantara, difasilitasi oleh pendidikan
kewarganegaraan, sehingga dapat terbentuk rasa nasionalisme yang sehat.
Memahami nusantara menjadi salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk
menumbuhkan rasa dan sikap nasionalisme di kalangan warga negara Indonesia
sebagai landasan untuk menjaga persatuan dan kesatuan Indonesia sebagai Negara
Kesatuan Republik Indonesia.
Tujuan paper ini menemukan peran Pendidikan kewarganegaraan dalam
membimbing setiap warga negara dapat menumbuhkan rasa dan sikap
nasionalisme. Hal ini menunjukan bahwa adanya Pendidikan Kewarganegaraan
memiliki peran sebagai upaya dalam membangun pemahaman wawasan nusantara
sebagaimana tentang cara pandang bangsa Indonesia terhadap diri dan
lingkungannya.
B. Rumusan masalah
Dengan Penjelasan Latar Belakang diatas, maka saya dapat merumuskan masalah pada
paper/artikel ini tentang “Peran Pendidikan Kewarganegaraan sebagai Upaya Membangun
Pemahaman Wawasan Nusantara”. untuk memfokuskan pembahasan saya beberapa sub-
pembahasan, yaitu :

1. Apa Pengertian dari wawasan Nusantara?


2. Apa Tujuan dari Pendidikan Kewarganegaraan?
3. Faktor – faktor yang mempengaruhi pemahaman wawasan Nusantara?
4. Harapan dalam pemahaman wawasan Nusantara?
BAB 2 PEMBAHASAN

2.1 Pengertian dari Wawasan Nusantara

Wawasan Nusantara adalah cara pandang suatu bangsa terhadap dirinya dan

lingkungannya, sebagaimana digambarkan dari landasan filosofis dan historis bangsa

tersebut, sesuai dengan kondisi keberadaan dan kondisi geografis negara tersebut, untuk

mencapai tujuan atau cita-cita nasionalnya.

wawasan nusantara adalah ajaran dalam politik Indonesia yang bertujuan untuk

menjamin kelangsungan hidup Negara Republik Indonesia yang berdasarkan Pancasila

dan Undang-Undang Dasar 1945 serta memperhatikan geografi, ekonomi, demografi,

teknologi, dan pilihan strategis yang tersedia. Wawasan Nusantara, dalam istilah lain,

adalah geopolitik Indonesia. Secara internal, nilai yang terkandung dalam pemahaman

nusantara telah tergabung dalam lima aspek: kesatuan daerah, kesatuan bangsa,

kesatuan ekonomi, kesatuan budaya, dan kesatuan pertahanan. Sementara itu, nilai

integrasi dicoba secara eksternal dengan ikut serta dalam mewujudkan tatanan dunia

yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi, dan keadilan sosial.

2.2 Apa Tujuan dari Pendidikan Kewarganegaraan

Tujuan utama pendidikan kewarganegaraan adalah menanamkan pemahaman

dan kesadaran bernegara, serta sikap dan perilaku yang cinta tanah air dan

berlandaskan kebangsaan kepada calon-calon masa depan bangsa yang mempelajari

dan menguasai ilmu pengetahuan, teknologi, bahasa, dan seni. budaya, wawasan

nusantara, dan ketahanan nasional.

Hakikat Pendidikan Kewarganegaraan adalah usaha yang disengaja dan

terencana untuk mencerdaskan kehidupan bangsa dengan menumbuhkan jati diri dan

moral bangsa sebagai landasan pelaksanaan hak dan kewajiban bela negara, demi
kelangsungan dan kejayaan bangsa dan negara.

Standarisasi Pendidikan kewarganegaraan adalah :

1. Kesadaran berbangsa dan bernegara

2. Nilai-nilai cinta tanah air

3. Keyakinan terhadap Pancasila sebagai ideologi negara

4. Nilai-nilai demokrasi, hak asasi manusia dan lingkungan hidup

5. Kerelaaan berkorban untuk masyarakat, bangsa, dan negara

6. Kemampuan awal bela negara

2.3 Faktor-faktor yang mempengaruhi pemahaman Wawasan

Nusantara

A. Faktor Internal

1) Adanya Egosentrisme

pemahaman yang dibangun atas semangat lokal tanpa memperhatikan

kepentingan bersama. Pemahaman tentang egosentrisme yang sering menjadi

kebiasaan setiap etnis, terutama bagi mereka yang menganggap dirinya sebagai

etnis mayoritas, terkadang dapat mengganggu hubungan antar etnis sehingga

menyebabkan upaya penciptaan wawasan kebangsaan bagi seluruh warga

negara Indonesia terhambat oleh sikap tersebut.

2) Adanya Sikap Etnonasionalisme

Etnonasionalisme adalah sikap yang mengedepankan etnis tertentu

sebagai superior di semua suku bangsa di Indonesia, sehingga suku-suku di

Ibukota Negara percaya bahwa hanya mereka yang ada di Ibukota Negara yang

menguasai semua status kekuasaan. Artinya, orang-orang dari etnis non-Jawa

tidak diberikan kesempatan yang sama dengan orang-orang dari etnis Jawa.
Semangat nasionalisme telah padam akibat mentalitas ini.

3) Adanya kesenjangan program pembangunan pemerintah pusat pada pemda

Pada saat itu, program-program pemerintah dilaksanakan dengan sistem

pemerintahan terpusat berdasarkan ketentuan Undang-Undang Nomor 5 Tahun

1974, di mana pengaruh pemerintah pusat terhadap penyelenggaraan

pemerintahan daerah lebih menonjol. Dengan pengaturan ini, daerah merasa

seperti warga kelas dua dalam hal pelaksanaan proyek pembangunan, dan

daerah tertentu di Indonesia percaya pemerintah pusat memperlakukan mereka

secara tidak adil. Akibatnya, terjadi konfrontasi vertikal antara pemerintah pusat

dan daerah di daerah. Hal ini ditunjukan oleh gerakan separatis yang ada di

Aceh dan Papua. Hal tersebut diakibatkan oleh karena kesalahan kebijakan

pemerintah pusat dalam mengelola negara dan hal ini telah menghambat

semangat nasionalisme.

B. Faktor Eksternal

Globalisasi

Semua negara berkembang tidak lagi mampu menahan pengaruh

globalisasi di era globalisasi karena hubungan internasional tidak lagi menjadi

halangan untuk melakukan bisnis dengan negara lain. Akibatnya berdampak

negatif pada bidang budaya, dimana negara Indonesia dikenal dengan budaya

timurnya, yang menjunjung tinggi etika dan moral bangsa, namun globalisasi telah

mengubah perilaku masyarakat Indonesia karena dipengaruhi oleh masyarakat

barat dan kurang peduli dengan cita-cita etis, yang mencerminkan perilaku bangsa

Indonesia
2.4 . Harapan dalam pemahaman wawasan Nusantara

sebagai penjabaran dari pandangan masyarakat Indonesia terhadap diri sendiri

dan lingkungannya dari segi ekonomi, politik, sosial budaya, dan pertahanan

keamanan. Alhasil, dimaksudkan agar warga negara Indonesia ini mengakui

keberadaan negaranya sendiri, dengan segala kelebihan dan kekurangannya yang

mengancam jiwa patriotik. Namun, warga negara Indonesia yang ideal adalah

mereka yang mampu menjalankan tugas dan kewajibannya dalam menjaga

keutuhan wilayah Indonesia dari ancaman baik dari dalam maupun luar negeri,

dengan faktor yang paling utama adalah kecintaan kita pada wilayah negara kita

dan perlu menumbuhkan semangat nasionalisme dan bentuk-bentuk anti-negatif.

dari pola pikir yang mengancam persatuan nasionalisme kita secara keseluruhan

dalam kerangka Negara Kesatuan Republik Indonesia. Dengan demikian, kondisi

wawasan yang di idamkan oleh seluruh warga masyarakat dan pemerintah adalah

Menjujung tinggi nilai kesatuan dan persatuan Indonesia.


BAB 3 KESIMPULAN

Berdasarkan permasalahan yang diangkat dalam paper ini

adalah upaya pemajuan pemahaman wawasan nusantara sebagai sarana

untuk mengembangkan rasa nasionalisme di kalangan penduduk

Indonesia melalui pendidikan, sebagaimana yang diketahui bahwa

nusantara sangatlah penting perananannya dalam membangun karakter

bangsa. Dengan demikian, kondisi wawasan yang di idamkan oleh

seluruh warga masyarakat dan pemerintah adalah Menjujung tinggi

nilai kesatuan dan persatuan Indonesia.


DAFTAR PUSTAKA

Lukum, R. (2018). UPAYA PENINGKATAN PEMAHAMAN WAWASAN


NUSANTARA SEBAGAI SARANA DALAM MENINGKATKAN SEMANGAT
NASIONALISME BAGI WARGA NEGARA INDONESIA. Journal of Materials

Izma, T., & Kesuma, V. Y. (2019). Peran Pendidikan Kewarganegaraan Dalam


Membangun Karakter Bangsa. Wahana Didaktika: Jurnal Ilmu Kependidikan, 17(1),
84-92.

NABILA IESTNANDINI. (2018). Peran Pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan


Dalam Membangun Karakter Budaya Bangsa Peserta Didik Di Era Globalisasi.
Prosiding Seminar Nasional, 1–9.

Ratih, D. L., & Najicha, U. F. (2021). Wawasan Nusantara sebagai upaya membangun
rasa dan sikap Nasionalisme warga Negara : Sebuah Tinjauan Literatur. Jurnal
Ilmiah Kajian Pendidikan Kewarganegaraan

Anda mungkin juga menyukai