MAKALAH
UNTUK MEMENUHI TUGAS MATA KULIAH
Pendidikan Kewarganegaraan
oleh
Tim Penulis
ii
DAFTAR ISI
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1
Pancasila sebagai dasar dan ideologi Negara republik Indonesia, yang
nilai-nilainya telah ada pada bangsa Indonesia sejak zaman dahulu kala
sebelum bangsa Indonesia mendirikan Negara, yang berupa nilai-nilai adat-
istiadat, kebudayaan serta nilai-nilai religius. Nilai-nilai tersebut kemudian
diangkat dan dirumuskan secara formal oleh pendiri Negara untuk
dijadikan sebagai dasar dan ideologi Negara Indonesia.
Di era globalisasi saat ini, peran Pancasila tentu sangat penting dalam
menjaga eksistensi kepribadian bangsa Indonesia, karena dengan adanya
globalisasi batasan-batasan diantara negara seakan tidak terlihat, sehingga
kebudayaan asing dapat masuk dengan mudah ke masyarakat. Sebagai
generasi muda yang merupakan generasi penerus bangsa perlu memiliki
kesadaran dan jiwa nasionalisme sehingga kebuudayaan dan warisan
bangsa tetap terjaga serta cerdas dalam memilih dan memilah kebudayaan
asing yang tidak beretentangan dengan pancasila.
Hal inilah yang mendorong penyusunan makalah “Pancasila Sebagai
Landasan Nasionalisme Generasi Muda Bangsa Indonesia di Era Global ”
untuk meningkatkan kesadaran dan jiwa nasionalisme generasi muda
bangsa Indonesia.
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan nasionalisme ?
2. Apa yang dimaksud dengan globalisasi ?
3. Bagaimana pengaruh globalisasi terhadap nasionalisme bangsa
indonesia?
4. Bagaimana peranan pancasila dalam menumbuhkan rasa nasionalisme
generasi muda bangsa Indonesia?
5. Bagaimana cara menyikapi dampak globalisasi terhadap nasionalisme?
2
C. Tujuan
1. Untuk menjelaskan pengertian nasionalisme.
2. Untuk menjelaskan pengertian globalisasi.
3. Untuk menganalisa pengaruh globalisasi terhadap nasionalisme bangsa
Indonesia.
4. Untuk menjelaskan peranan pancasila dalam menumbuhkan rasa
nasionalisme generasi muda bangsa Indonesia.
5. Untuk menjelaskan cara menyikapi pengaruh globalisasi terhadap
nasionalisme.
3
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Nasionalisme
Nasionalisme berasal dari kata nation (bangsa). Nation berasal
dari bahasa Latin natio, yang dikembangkan dari kata nascor (saya
dilahirkan), maka pada awalnya nation (bangsa) dimaknai sebagai
“sekelompok orang yang dilahirkan di suatu daerah yang sama” (group
of people born ini the same place) (Ritter, 1986: 286). 2
Kata ‘nasionalisme’ menurut Abbe Barruel untuk pertama kali
dipakai di Jerman pada abad ke-15, yang diperuntukan bagi para
mahasiswa yang datang dari daerah yang sama atau berbahasa sama,
sehingga mereka itu (di kampus yang baru dan daerah baru) tetap
menunjukkan cinta mereka terhadap bangsa/suku asal mereka (Ritter,
1986: 295).
Boyd Shafer (1955: 6) mengatakan bahwa nasionalisme itu multi
makna, hal tersebut tergantung pada kondisi objektif dan subjektif dari
setiap bangsa. Oleh sebab itu nasionalisme dapat bermakna sebagai
berikut:
1. Nasionalisme adalah rasa cinta pada tanah air, ras, bahasa
atau budaya yang sama, maka dalam hal ini nasionalisme
sama dengan patriotisme.3
2. Nasionalisme adalah suatu keinginan akan kemerdekaan
politik, keselamatan dan prestise bangsa.
2
Ritter Dictionary of Concepts in History 1986:295
3
Boyd Shafer Nationalism Myth and Reality1955:6
4
3. Nasionalisme adalah suatu kebaktian mistis terhadap
organisme sosial yang kabur, kadang-kadang bahkan
adikodrati yang disebut sebagai bangsa atau Volk yang
kesatuannya lebih unggul daripada bagian-bagiannya.
4. Nasionalisme adalah dogma yang mengajarkan bahwa
individu hanya hidup untuk bangsa dan bangsa demi
bangsa itu sendiri.
5. Nasionalisme adalah doktrin yang menyatakan bahwa
bangsanya sendiri harus dominan atau tertinggi di antara
bangsa-bangsa lain dan harus bertindak agresif.4
Jadi, pengertian dari nasionalisme adalah paham atau ajaran
untuk mencintai bangsa dan Negara oleh warga Negara untuk bersama-
sama mencapai, mempertahankan, dan mengabdikan identitas,
integritas, kemakmuran dan kekuatan bangsanya.
B. Pengertian Globalisasi
4
Boyd Shafer Nationalism Myth and Reality1955:6
5
Ada beberapa definisi global yang dikemukakan oleh beberapa
orang yang dikutip oleh Nurhaidah dan M.Insya Musa sebagai berikut :
6
C. Pengaruh Globalisasi Terhadap Nasionalisme Generasi Muda
Globalisasi menyentuh segala bidang dalam kehidupan manusia.
Globalisasi sendiri membawa pengaruh dalam kehidupan masyarakat.
Pengaruh yang ditimbulkan globalisasi dalam masyarakat juga dapat
mempengaruhi nasionalime, terutama bagi generasi muda yang lebih
cepat dalam menyerap informasi terbaru. Dampak yang ditimbulkan pun
ada dampak positif dan juga dampak negative.
Arus globalisasi saat ini telah menimbulkan pengaruh terhadap
perkembangan budaya bangsa Indonesia .Derasnya arus informasi dan
telekomunikasi ternyata menimbulkan sebuah kecenderungan yang
mengarah terhadap memudarnya nilai-nilai pelestarian budaya.
Perkembangan 3T (Transportasi, Telekomunikasi, dan Teknologi)
mengkibatkan berkurangnya keinginan untuk melestarikan budaya
negeri sendiri .Budaya Indonesia yang dulunya ramah-tamah, gotong
royong dan sopan berganti dengan budaya barat, misalnya pergaulan
bebas (Nurhaidah dan Musa, 2015 : 10). 5
Gaya berpakaian remaja saat ini juga sudah berubah mengikuti
perkembangan zaman. Gaya berpakaian yang dulunya menjunjung
tinggi kesopanan sekarang mulai berubah seperti berpakaian ketat dan
mini yang menampilkan lekuk tubuh. Biasanya, remaja saat ini akan
mengikuti gaya dan penampilan dari idolanya.
Hal-hal seperti ini perlu diperhatikan. Jangan sampai arus
globalisasi membawa dampak negetif yang melupakan budaya dan
warisan bangsa Indonesia.
5
Nurhaidah dan Musa, 2015: 10
7
D. Peranan Pancasila sebagai Landasan Nasionalisme
Pancasila sebagai dasar filsafat negera republik Indonesia, nilai-
nilainya telah ada pada bangsa Indonesia sejak zaman dahulu kala
sebelum bangsa Indonesia mendirikan Negara , yang berupa nilai-nilai
adat-istiadat , kebudayaan serta nilai-nilai religious. Nilai-nilai tersebut
kemudian diangkat dan dirumuskan secara formal oleh para pendiri
Negara untuk dijadikan sebagai dasar filsafat Negara Indonesia
(Kaelan,2016:19).6
Pancasila sebagai suatu ideologi tidak bersifat kaku dan tertutup,
namun bersifat terbuka. Hal ini dimaksudkan bahwa ideology pancasila
adalah bersifat actual, dinamis, antisipatif, dan senantiasa mampu
menyesuaikan perkembangan jaman. Keterbukaan ideology pancasila
bukan berarti mengubah nilai-nilai dasar pancasila namun
mengeksplisitkan wawasannya secara kongkrit, sehingga memiliki
kemampuan yang lebih tajam untuk memecahkan masalah-masalah baru
dan actual (Kaelan,2016: 116).7
Dalam hal ini dimaksudkan bahwa dalam menerima budaya
asing kita perlu memperhatikan nilai-nilai pancasila. Jika kebudayaan
asing tersebut masih sesuai dengan nilai-nilai pancasila maka
kebudayaan asing tersebut dapat diterima namun jika kebudayaan asing
tersebut tidak sesuai dengan pancasila maka kita amenolah kebudayaan
asing tersebut masuk ke Indonesia. Pancasila menerima pengaruh
budaya asing dengan ketentuan atau substansi pancasila yaitu,
ketuhanan, kemanusiaan, persatuan, kerakyatan dan keadilan social
bersifat tetap.
6
Kaelan pendidikan Pancasila 2016:119
7
Kaelan pendidikan Pancasila 2016:116
8
Dengan memperhatikan nilai-nilai pancasila tersebut dalam
menerima budaya asing maka jiwa nasionalisme akan terus ada dan
tumbuh.
9
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Nasionalisme adalah paham atau ajaran untuk mencintai bangsa
dan Negara oleh warga Negara untuk bersama-sama mencapai,
mempertahankan, dan mengabdikan identitas, integritas, kemakmuran
dan kekuatan bangsanya. Globalisasi adalah proses integrasi
internasional yang terjadi karena adanya pertukaran pandangan dunia,
pemikiran, produk, dan berbagai aspek kebudayaan lainnya. Globalisasi
menyentuh segala bidang dalam kehidupan manusia. Globalisasi sendiri
membawa pengaruh dalam kehidupan masyarakat. Pengaruh yang
ditimbulkan globalisasi dalam masyarakat juga dapat mempengaruhi
nasionalime, terutama bagi generasi muda yang lebih cepat dalam
menyerap informasi terbaru. Dampak yang ditimbulkan pun ada dampak
positif dan juga dampak negative. Dalam menerima budaya asing kita
perlu memperhatikan nilai-nilai pancasila. Pancasila menerima pengaruh
budaya asing dengan ketentuan atau substansi pancasila yaitu,
ketuhanan, kemanusiaan, persatuan, kerakyatan dan keadilan social
bersifat tetap. Cara menyikapi dampak dari globalisasi adalah
menamamkan dan mengamalkan nilai-nilai pancasila, mananamkan dan
melaksanakan ajaran agama dengan sebaik-baiknya, selektif dalam
memeilih dan mampu memilih dan memilah kebudayaan asing yang
sesuai dengan nilai-nilai pancasila dan kepribadian bangsa Indonesia
10
B. Kritik dan Saran
Kesadaran dan semangat nasionalisme generasi muda mulai
menurun. Dengan adanya ini diharapkan generasi muda meningkatkan
kesadaran dan semangat jiwa nasionalisme dengan mengamalkan nilai-
nilai pancasila sebagai modal ketahanan dalam menghadapi ancaman-
ancaman dari luar. . Oleh sebab itu, tugas pembuatan makalah ini bisa
dilanjutkan sehingga banyak hal positif yang bisa diambil
11
DAFTAR PUSTAKA
Shafer, Boyd C. 1955. Nationalism Myth and Reality. New York: A Harvest
Book Harcourt
12