Anda di halaman 1dari 13

ASBAB AL-NUZUL

MAKALAH
Diajukan Sebagai Salah Satu Tugas Terstruktur dalam Mata Kuliah
Qumlumul Al-Quran

Disusun Oleh:
Kelompok: 4

Dosen Pembimbing:
IRIL ADMIZAL, S.ThI,M.A

MAHASISWA JURUSAN SYARIAH PROGRAM STUDI PERBANKAN


SYARIAH INSTITUT AGAMA ISLAM
(IAIN)KERINCI
T.A.2017/2018

i
KATA PENGANTAR

Bismillahirahmanirahim
Alhamdulillah, Puji beserta syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT
yang telah memberikan rahmat serta karunia-Nya kepada saya sehingga kami
mampu menyelesaikan Kliping ini yang Alhamdulillah tepat pada waktunya.
Shalawat serta salam semoga tercurah limpahkan kepada Nabi Muhammad SAW.
Makalah ini berisikan tentang penjelasan Asbab Al-Nuzul
Saya menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena
itu kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu kami
harapkan demi kesempurnaan makalah ini .
Akhir kata, saya sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah
berperan serta dalam penyusunan makalah ini dari awal sampai akhir . Semoga
Allah SWT senantiasa meridhai segala usaha kita . Amin .

Sungai Penuh, April 2017

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ..............................................................................


DAFTAR ISI ..............................................................................................
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ........................................................................
B. Rumusan Masalah ....................................................................
C. Tujuan Masalah ........................................................................
BAB II PEMBAHASAN
A. Asbab al-nuzul ..........................................................................
B. Ungkpan-ungkapan Asbab Al-nuzul .........................................
C. Urgensi dan Kegunaan Asbab An-Nuzul ..................................
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan...............................................................................
B. Saran .........................................................................................
DAFATR PUSTAKA

ii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Allah menurunkan ayat-ayat al-quran di sesuaikan dengan kondisi
zaman seperti hukum-hukum syariat, hukum-hukum muamalat, hukum-hukum
muanakahat, hukum-hukum fikih, hukum-hukum politik. Al-quran
diturunkan kepada nabi muhammad saw melalui malaikat jibril secara
berangsur-angsur, sehingga al-quran belum lengkap dan tidak utuh juga tidak
berurutan ayat demi ayatnya.
Karenanya demi menyelesaikan problematika tersebut satu atau beberapa
ayat dan kadangkala satu surah diturunkan sangat jelas bahwa ayat-ayat yang
diturunkan pada setiap kesempatan, berkaiatan dan membahas peristiwa
tersebut.
Karena itu jika terdapat ketidakjelasan atau muncul masalah dalam lafadz atau
makna, maka untuk menyelesaikannya harus dengan cara mengidentifikasi
latar belakang peristiwa yang terjadi. Untuk mengetahui makna dan tafsir
setiap ayat secara utuh, langkah yang harus ditempuh adalah melihat sebab
turunnya setiap ayat agar memperoleh pemahaman akan makna ayat yang
sempurna. Jika tidak melihat sebab turunnya ayat, seringkali penafsiran ayat
tidak memberikan penjelasan apapun.
Asbabun nuzul dianggap sangat penting oleh para ulama karena dapat
memahami arti dan makna ayat-ayat itu dan akan menghilangkan keraguan
dalam menafsirkannya.

1.2 Rumusan Masalah


Ada beberapa rumusan masalah yang diangkat dalam penulisan makalah
yang berjudul Asbab al-Nuzul, antara lain :
1. Apakah yang dimaksud asbab al-nuzul?
2. Apa ungkpan-ungkapan asbab al-nuzul?
3. Apa saja Urgensi dan Kegunaan Asbab An-Nuzul?

1
1.3 Tujuan Masalah
Tujuan dari penulisan makalah yang berjudul al-Nuzul,
1. Dapat menegtahui yang dimaksud asbab al-nuzul
2. Dapat menegtahui ungkpan-ungkapan asbab al-nuzul
3. Dapat menegtahui Urgensi dan Kegunaan Asbab An-Nuzul

2
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Asbab al-Nuzul


1.1 Pengertian Asbab al-Nuzul
Secara bahasa Asbabun Nuzul terdiri dari dua kata yaitu Asbab,
jamak dari sabab yang berarti sebab atau latar belakang, sedangkan
Nuzul merupakan bentuk masdar dari anzala yang berarti turun.
Pengertian asbab an-nuzul secara istilah adalah sesuatu yang
melatarbelakangi turunnya suatu ayat, yang mencakup suatu
permasalahan dan menerangkan suatu hukum pada saat terjadi peristiwa-
peristiwa.1
Banyak pengertian terminologi yang dirumuskan oleh para ulama,
diantarnya :
1. Az-Zarqani :
Asbab al-Nuzul adalah khusus atau sesuatu yang terjadi serta ada
hubungannya dengan turunnya ayat Al-Quran sebagai penjelas hukum
pada saat peristiwa itu terjadi.2
2. Ash-Shabuni :
Asbab al-Nuzul adalah peristiwa atau kejadian yang menyebabkan
turunnya satu atau beberapa ayat mulia yang berhubungan dengan
peristiwa dan kejadian tersebut, baik berupa pertanyaan yang diajukan
kepada Nabi atau kejadian yang berkaitan dengan urusan agama.3
3. Shubhi Shalih :
Asbab al-Nuzul adlah sesuatu yang menjadi sebab turunnya satu atau
beberapa ayat Al-Quran, (ayat-ayat) terkadang menyiratkan peristiwa

1http://www.al-aziziyah.com/.../147-asbab-an-nuzul-sebagai-langkah-awal-memahami-al-
quran.html-Tembolok
2
Muhammad Abd Az-Azhim Az-Zarqani, Manhil Al-Irfan, Dar Al-Fikr, Bairut, t.t,
Jilid I, hlm. 106
3
Muhammad Ali Ash-Shabuni, At-Tibyan fiUlum Al-Quran, Maktabah Al-Ghazali,
Damaskus, 1390, hlm.22

3
itu, sebagai respons atasnya atau sebagai penjelas terhadap hukum-
hukum disaat peristiwa itu terjadi.4
4. Mana Al-Qhatan :
Asbab al-Nuzul adalah peristiwa-peristiwa yang menyebabkan
turunnya Al-Quran berkenaan dengan waktu peristiwa itu terjadi, baik
berupa satu kejadian atau berupa pertanyaan yang diajukan kepada
Nabi.5
Setelah dikaji,sebab turunnya suatu ayat itu berikisar pada dua hal:
1. Jika terjadi suatu peristiwa, maka turunlah ayat Al-Quran mengenai
peristiwa itu.
2. Bila Rasulullah S.A.W ditanya tentang sesuatu hal, maka turunlah Al-
Quran menerangkan hukumnya.
Bentuk-bentuk peristiwa yang melatarbelakangi turunnya Al-Quran
sangat beragam, diantarany berupa : Konfli sosial seperti ketegangan
yang terejadi antara suku Aus dan suku Khazraj; Kesalahan besar,
seperti kasus salah seorang sahabat yang mengimami shalat dalam
keaadaan mabuk.Dan pertanyaan-pertanyaan yang diajukan oleh salah
seorang sahabat kepada Nabi, baik berkaitan dengan sesuatu yang telah
lewat, sedang atau yang akan terjadi.
Persoalan apakah semua ayat Al-Quran memiliki Asbab al-Nuzul
telah menjadi kontroversi dikalangan para ulama. Sebagian para ulama
berpendapat bahwa tidak semua ayat Al-Quran memiliki Asbab al-
Nuzul. Sehingga, diturunkan tanpa ada yang melatarbelakanginya
(ibtida), dan ada pula ayat Al-Quran itu diturunkan dengan
dilatarbelakangi oleh sesuatu, baik peristiwa maupun pertanyaan yang
diajukan kepada Nabi (ghair ibtida).6

4
Subhi al-shalih, Mahabits fiUlum Al-Quran, Dar Al-Qalamli al-Malayyin. Bairut, 1988, hlm.132
5
Manna Al-Qhathan, Mahabits fi Ulum Al-Quran, Mansyurat Al-Ashr Al-Hadis, ttp.,
1973, hlm.78
6
Ibid,. hal. 45.

4
Pendapat tersebut hampir merupakan konsensus para ulama. Akan
tetapi, ada yang mengatakan bahwa kesejaran Arabia pra-Quran pada
masa turunnya Al-Quran merupakan latar belakang makro Al-Quran;
sementara riwayat-riwayat Asbab al-Nuzul merupakan latar belakang
mikronya. Pendapat ini berarti menganggap bahwa semua ayat Al-
Quran memiliki sebab-sebab yang melatarbelakanginya.7

2.2 Ungkapan-ungkapan Asbab al-Nuzul


Peristiwa atau pertanyaan yang disebut sebagai asbabun-nuzul itu
terjadinya pada masa Rasulullah, atau lebih khusus lagi, pada masa turunnya
ayat-ayat Al-quran. Dengan demikian asbabun-nuzul hanya dapat diketahui
melalui penuturan para sahabat Nabi yang secara langsung menyaksikan
terjadinya peristiwa atau munculnya pertanyaan sebab nuzul. Hal ini berarti,
bahwa Asbabun-Nuzul haruslah berupa riwayat yang dituturkan oleh para
sahabat. Para sahabat dalam menuturkan sebab nuzul menggunakan ungkapan
yang berbeda antara suatu peristiwa dengan peristiwa lainnya. Perbedaan
ungkapan tersebut tentunya mengandung perbedaan makna yang
memilikiimplikasi pada status sebab nuzulnya.
Macam-macam ungkapan/redaksi yang digunakan sahabat dalam
mendeskribsikan sebab nuzul antara lain:
a. Kata ( sebab). Contohnya seperti:


(sebab turunnya ayat ini demikian )
Ungkapan (redaksi) ini disebut sebagai redaksi yang sharih (jelas/tegas).
Maksudnya, sebab nuzul yang menggunakan redaksi seperti ini
menunjukkan betul-betul sebagai latar belakang turunnya ayat, tidak
mengandung makna lain.
b. kata ( maka). Contohnya seperti:
( telah terjadi peristiwa ini dan itu, maka turunlah

7
Taufiq, Adnan Amal dan Syamsul Rizal Panggabean, Tafsir Kontekstual Al-Quran,
Mizan, Bandung, 1989,. Hlm. 50.

5
ayat). Ungkapan ini mengandung pengertian yang sama dengan
penggunaan kata sababu, yakni sama-sama sharih (jelas/tegas).
c. kata ( mengenai/tentang). Contohnya seperti:
( ayat ini turun mengenai ini dan itu). Ungkapan
seperti ini tidak secara tegas (ghairu sharih) menunjukkan sebab turunnya
suatu ayat. Akan tetapi masih dimungkinkan
d. Sabab al-Nuzul mengandung makna sebab dan makna lainnya, yaitu
tentang hukum kasus atau persoalan yang sedang dihadapi. Menurut al-
Zarqani, satu-satunya jalan untuk menentukan salah satu dari dua makna
yang terkandung dalam ungkapan itu adalah konteks pembicaraannya. Al-
Zarqani menjelaskan bahwa jika ditemukan dua ungkapan tentang
persoalan yang sama, salah satu daripadanya secara nash menunjukkan
sebab turunnya suatu ayat atau sekelompok ayat, sedang lainnya tidak
demikian, maka diambil ungkapan yang pertama dan yang lainnya
dianggap penjelasan bagi hukum yang terkandung dalam ayat tersebut.
Misalnya riwayat al-Bukhari dari Ibn Umar. Ibn Umar berkata : Masalah
mendatangi (menggauli) perempuan-perempuan pada dubur mereka.
Yang mempunyai otoritas untuk mengungkapkan asbab
nuzul ayat-ayat Al-Quran adalah para sahabat Nabi, karena merekalah
yang menyaksikan turunnya ayat-ayat Al-Quran tersebut. Dengan
demikian, pelacakan asbab nuzul harus diakukan dengan mencari dan
mempelajari perkataan-perkataan sahabat yang mengungkapkan proses
turunnya ayat-ayat Al-Quran itu,atau riwayat-riwayat yang bermuara
minimal para sahabat.
Kalau perkataan sahabat tersebut juga mengungkapkan tentang
perkataan atau perbuatan Rasulullah yang berhubungan dengan turunnya
ayat-ayat Al-Quran, maka kedudukannya menjadi hadis marfu, dan sangat
berpeluang untuk memperoleh kualitas hadis sahih. Tetapi, kalau
perkataan mereka itu, tidak menyinggung sedikitpun tentang Rasulullah,
maka hadisnya menjadi mauquf. Oleh sebab itu, wajar kalau para sarjana

6
ilmu Al-quran, kemudian menyimpulkan bahwa hadis-hadis tentang asbab
nuzul itu, pada umumnya lemah karena tidak sampai pada Rasulullah.

2.3 Urgensi dan Kegunaan Asbab An-Nuzul


Az-Zarqani mengemukakan bahwa urgensi Asbab An-Nuzul dalam
memahami Al-Quran, yaitu sebagai berikut:8
1. Membantu dalam memahami sekaligus mengatasi ketidakpastian dalam
menangkap pesan-pesan Al-Quran.
2. Mengatasi keraguan ayat yang diduga mengandung pengertian umum.
3. Mengkhususkan hukum yang terkandung dalam ayat Al-Quran.
4. Mengidentifikasikan pelaku yang menyebabkan turunya ayat Al-Quran.
5. Memudahkan untuk menhapal dan memahami ayat, serta untuk
memntapkan wahyu kedalam hati orang yang mendengarnya.
Taufiq Adnan Amal dan Syamsul Rizal Panggabean yang menyatakan bahwa
pemahamn terhadap konteks kesejarahan pra-Quran dan pada masa Al-Quran
menjanjikan beberapa manfat praktissebgai berikut:
1. Membawa kepada pengetahuan tentang rahasia dan tujuan Allah secara
khusus mensyariatkan agamanya melalui al-quran.
2. Mempermudah kita dalam mengidentifikasigejala moral dan sosial di
masyarakat Arab ketika itu.
3. Mempermudah dalam mengidentifikasi dan menanagani permasalahan
yang mereka hadapi.
4. Membantu dalam memahami ayat dan menghindarkan kesulitannya.
5. Dapat menghindarkan kita dari praktek-praktek pemaksaan prakonsep
dalam penafsiran.
6. Dapat mengkhususkan (Takhsis) hukum pada sebab menurut ulama yang
memandang bahwa yang mesti diperhatikan adalah kekhususan sebab dan
bukan keumuman lafal.

8
Ahmad.Syadali, Ulumul quran I.Bandung:CV. (Pustaka Setia. 1997)h 77

7
7. Diketahui pula bahwa sebab turun ayat tidak pernah keluar dari hukum
yang terkandung dalam ayat tersebut sekalipun datang mukhasisnya ( yang
mengkhususkannya ).
8. Diketahui ayat tertetu turun padanya secara tepat sehingga tidak terjadi
kesamaran bisa membawa kepada penuduhan terhadap orang yang tidak
bersalah dan pembebasan bagi orang yang tidak bersalah.
9. Akan mempermudah orang menghafal ayat-ayat al-quran serta
memperkuat keberadaan wahyu dalam ingatan orang yang mendengarnya
jika mengetahui sebab turunnya.

8
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Dari penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa yang dimaksud Asbab
An-Nuzul adalah sebab turunnya Al-Quran dalam rangka memperjelas dan
memahami isinya. Jadi kita sebagai muslim yang meyakini keberadaan Al-
Quran sebgai pedoman hidup kita dan sekaligus kitab suci kita, hendaknya
dalam memahami belajar Al-Quran tidak hanya segi bahasa saja tapi harus
segi historisnya agar tidak terjadi misunderstanding atau kesalahpahaman
yang dapat merusak kesucian atau kebenaran pesan-pesan Al-Quran itu
sendiri. Itulah gunanya mempelajari Asbab na-Nuzul ini.

3.2 Kritik dan Saran


Kami sebagai pemakalah menyadari bahwa dalam pembuatan makalah
ini masih jauh dari kata sempurna, untuk itu diperlukan kritik dan saran yang
membangun demi kelancaran proses pembelajaran dimasa yang akan datang.

9
DAFTAR PUSTAKA

Kholil, manna Al-qotton. 1973. Mabahis fi ulumil qur'an. Makkah: Darus syaruq.
Abdul Wahid, Ramli.1994.ulumul quran.Jakarta:Rajawali.
Al-khattan, Manna khalil.2001.Studi ilmu-ilmu quran.Bogor:PT. Pustaka litera
antar nusa.
Syadali, Ahmad.1997.Ulumul quran I.Bandung:CV. Pustaka Setia.
Muhammad Abd Al-Azhim Az-zarqani, Manahil Al-Irfan fi Ulum Al-Quran,
Beirut, t.t., Jilid I, hlm. 106.

10

Anda mungkin juga menyukai