MAKALAH
Oleh:
Faisal Fawaid
Khoirul ayyam
Mutammam
Rafian fadhlurrahman
Umar faroq
2023
KATA PENGANTAR
Penulis
Faisal Fawaid dkk.
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Al Qur’an adalah Kitab suci agama Islam yang diwahyukan kepada Nabi
Muhammad SAW sebagai Panduan bagi umat islam. Dalam penurunannya, Al
Qur’an sendiri banyak mengalami proses yang berangsur-angsur. Pada setiap
tanggal 17 Ramadhan, Sebagai umat islam kita mengenal dan memperingati
turunnya Al Qur’an yang biasa dikenal dengan Nuzulul Qur’an.
Asbabun Nuzul sendiri adalah Ilmu Al Qur’an yang membahas mengenai
latar belakang atau sebab-sebab turunnya Al Qur’an. Sebagian tugas untuk
memahami pesan dari Al Qur’an sebagai suatu kesatuan adalah mempelajarinya
dalam konteks latar belakangnya. Latar belakang yang paling dekat adalah
kegiatan dan perjuangan Nabi yang berlangsung selama dua puluh tiga tahun
dibawah bimbingan Al Qur’an. Terhadap perjuangan Nabi yang secara
keseluruhan sudah terpapar dalam sunnahnya, kita perlu memahaminya dalam
konteks perspektif, karena aktifitas Nabi berada didalamnya. Tanpa memahami
masalah ini, pesan Al Qur’an sebagai suatu kebutuhan tidak akan dapat dipahami.
Orang akan salah menangkap pesan-pesan Al Qur’an secara utuh, jika hanya
memahami bahasanya saja, tanpa memahami konteks historisnya. Agar dipahami
secara utuh, Al Qur’an harus dicerna dalam konteks perjuangan Nabi dan latar
belakang perjuangannya. Oleh sebab itu, hampir semua literatur yang berkenaan
dengan Al Qur’an menekankan pentingnya Asbabun Nuzul.1
Asbabun Nuzul mempunyai arti penting dalam menafsirkan Alquran.
Seseorang tidak akan mencapai pengertian yang baik jika tidak memahami
riwayat Asbabun Nuzul suatu ayat. Pemahaman Asbabun Nuzul akan sangat
membantu dalam memahami konteks turunnya ayat. Peluang terjadinya
kekeliruan akan semakin besar jika mengabaikan riwayat Asbabun Nuzul.
B. Rumusan Masalah
1
Rosihon Anwar, Ulumul Qur’an (Bandung : CV Pustaka Setia, 2010), hlm. 59
1. Apa pengertian Asbabun Nuzul secara Etimologi dan Terminologi?
2. Apa sajakah ragam Asbabun Nuzul?
3. Apa indikator Asbabun Nuzul dan Buku yang Mendokumentasikan?
4. Bagaimana kaidah atau aturan terkait Asbabun Nuzul?, dan Apa
manfaat dan aplikasi contohnya?
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Asbabun Nuzul
1. Etimologi
Kalimat Asbabun Nuzul merupakan kalimat idhofah yaitu gabungan dua
kata menjadi satu yakni dari kata نزولdan أسباب. Asbab adalah bentuk jamak dari
Sabab, yang artinya Sebab, alasan. Motif, atau latar belakang. Sementara () نزول
bentuk mashdar dari ( ) ينزل – نزلyang artinya Turun. Maka, dapat disimpulkan
bahwa secara Etimologi Asbabun Nuzul adalah Sebab-sebab yang melatar
belakangi turunnya ayat atau beberapa ayat Al Qur’an.
2. Terminologi
Secara Terminologi, Asbabun Nuzul adalah Sesuatu yang melatar belakangi
turunya suatu ayat atau lebih, sebagai jawaban terhadap suatu peristiwa atau
menjelaskan hukum yang terdapat dalam peristiwa tersebut. Ada banyak ulama’
yang berbeda pendapat dalam mendefiniskan Asbabun Nuzul, diantaranya :
a. Az-Zarqani, Asbabun Nuzul adalah hal khusus atau sesuatu yang terjadi
serta hubungan dengan turunnya ayat Al Qur’an yang berfungsi sebagai
penjelas hukum pada saat peristiwa itu terjadi.2
b. Ash-Shabuni, Asbabun Nuzul adalah peristiwa atau kejadian yang
menyebabkan turunnya ayat atau beberapa ayat mulai yang berhubungan
dengan peristiwa dan kejadian tersebut, baik berupa pertanyaan yang
diajukan kepada Nabi atau kejadian yang berkaitan dengan urusan
agama.3
c. Shubhi Saleh, memberikan definisi Asbabun Nuzul dengan : Asbabun
Nuzul adalah Sesuatu yang menjadi sebab turunnya satu atau beberapa
ayat Al Qur’an yang terkadang menyiratkan suatu peristiwa terhadap
hukum-hukum ketika peristiwa itu terjadi. Definisi ini memberikan
2
Az–Zarqani, Manahi al-Irfan fi Ulum Alquran, alih Bahasa (Pamulang: GMP, 2001), h. 111
3
Kitab At Tibyan fii Ulumil Qur’an
pengertian bahwa sebab turunnya suatu ayat adakalanya berbentuk
peristiwa dan adakalanya berbentuk pertanyaan.4
d. Manna’ Khalil Al-Qattan, mendefinisikan Asbabun Nuzul dengan :
Asbabun Nuzul adalah Peristiwa-peristiwa yang menyebabkan turunnya
Al Qur’an, berkenaan dengan waktu peristiwa itu terjadi, baik berupa
kejadian atau pertanyaan yang diajukan kepada Nabi. 5
1. Konflik sosial, seperti ketegangan yang terjadi antara suku Aus dan suku
Khazrah.
2. Kesalahan besar, seperti kasus salah seorang sahabat yang mengimami
sholat dalam keadaan mabuk yang menyebabkan kekeliruan didalam
membaca ayat.
3. Pertanyaan-pertanyaan yang diajukan oleh salah seorang sahabat kepada
Nabi, baik berkaitan dengan sesuatu yang telah lewat, sedang, atau yang
akan terjadi.6
B. Ragam Asbabun Nuzul
Dilihat dari sudut pandang redaksi-redaksi yang dipergunakan dalam
riwayat Asbab An-Nuzul. Ada dua jenis redaksi yang digunakan oleh perawi
dalam mengungkapkan riwayat Asbabun Nuzul, yaitu Shorih (jelas) dan
Muhtamilah (kemungkinan). Contoh riwayat Asbabun Nuzul yang menggunakan
redaksi shorih adalah sebuah riwayat yang dibawakan oleh Jabir bahwa orang-
orang Yahudi berkata “Apabila seorang suami mendatangi “qubul” istrinya dari
belakang, anak yang lahir akan juling”. Turunlah ayat AlBaqarah: 223
4
Subhi As-Shalih, Mabahits fi ‘Ulumil Qur’an (Beirut: Dar al-Ilm li al Malayin, 2007 M) Cet XXVII,
hlm.132.
5
Manna’ al-Qaththan, Mabahits fi’ Ulumil Qur’an 1393 H/1973 M, 78.
6
Ramli Abdul Wahid,Ulumul Qur’an, Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 1996, hlm. 40
ٰل ّٰن ْأ ۤا
ِنَس ُؤ ُك ْم َح ْر ٌث َّلُك ْم ۖ َف ُتْو ا َح ْر َثُك ْم َا ى ِش ْئُتْم ۖ َو َقِّد ُم ْو ا َاِلْنُفِس ُك ْم ۗ َو اَّتُقوا َهّٰللا َو اْعَلُم ْٓو ا َاَّنُك ْم ُّم ُقْو ُهۗ َو َبِّش ِر
اْلُم ْؤ ِمِنْيَن
8
Asbabun Nuzul karya Ach. Fawaid Anwar, Rosihon. 2013. Ulumul Qur’an. Bandung : Pustaka Setia.
Suwa, Muhammad Amin. 2013. Ulumul Qur’an. Jakarta : Raja Grafindo Persada.
9
Nawir Yuslem, Ulumul Qur’an, Dilengkapi Dengan Beberapa Pendekatan dan Metodologi Dalam
Penafsiran Alquran ( Bandung : Media Perintis, 2010 )
Adapun periwayatan yang datang dari tabi’in mempunyai ketetapan hukum marfu’
hanya saja bersifat mursal, dan akan dipandang sah jika sanadnya shohih. 10 Ayat
yang dimaksud ialah QS. An -Nisa’:65
َفاَل َو َر ِّبَك اَل ُيْؤ ِم ُنوَن َح َّتٰى ُيَح ِّك ُم وَك ِفيَم ا َش َجَر َبْيَنُهْم ُثَّم اَل َيِج ُدو۟ا ِفٓى َأنُفِس ِه ْم َحَر ًجا ِّمَّم ا َقَض ْيَت
َو ُيَس ِّلُم و۟ا َتْس ِليًم ا
Artinya: “Maka demi Tuhanmu, mereka (pada hakekatnya) tidak beriman
hingga mereka menjadikan kamu hakim dalam perkara yang mereka
perselisihkan, kemudian mereka tidak merasa keberatan dalam hati mereka
terhadap putusan yang kamu berikan, dan mereka menerima dengan sepenuhnya.
Tidak ada jalan lain untuk mengetahui Asbabun Nuzul selain riwayat yang
shohih. Al-Wahidiy, dengan sanadnya sendiri, meriwayatkan dari Ibn Abbas,
Rasulullah SAW bersabda :
Berhati-hatilah (dalam meriwayatkan) hadis, kecuali yang benar-benar kalian
ketahui. Sebab barang siapa mendustakan atas diriku secara sengaja, maka
hendaklah bersiap-siap menempati neraka. Dan barang siapa berdustakan atas
Alquran tanpa ilmu, maka (juga) hendaklah bersiap-siap menempati neraka.
Dari dasar inilah, tidak boleh mengatakan sesuatu tentang Asbabun Nuzul
kecuali dengan meriwayatkan dan mendengar dari mereka yang menyaksikan
turunnya Alquran, mengetahui sebab-sebabnya dan menelitinya. Dengan
demikian, bila sebab Nuzul diriwayatkan dari seorang sahabat mengenai persoalan
yang tidak menjadi lapangan ijtihad, hukumnya marfu’, karena sangat tidak
mungkin, seorang sahabat mengatakan hal itu dari dirinya sendiri, semantara hal
itu sumbernya hanya mendengar dan meriwayatkan atau menyaksikan dan
mengalihkan.11 Adapun bila Asbabun Nuzul diriwayatkan melalui hadis mursal,
yakni dari sanadnya gugur seseorang sahabat dan hanya sampai tabi’iy, maka
hukumnya tidak bisa diterima kecuali bila berkualitas shahih dan dikukuhkan
dengan hadis mursal lain. Dan Buku yang mendokumentasikan Asbabun Nuzul itu
banyak sekali salah satunya Kitab Al Itqon fii Ulumil Qur’an.
10
Ibid
11
Muhammad Abdul Adzim Al-Zarqani, Manahil Al-Urfan Fi Ulum AlQuran (Jakarta: Gaya Media
Pratama 2001) cet 1 h 121.
D. Kaidah atau Aturan terkait Asbabun Nuzul, Manfaat, dan Aplikasi
Contohnya
13
kitab Al Itqon fii Ulumil Qur’an
dahulu harus berusaha sedemikian rupa (ijtihad) untuk mengetahui arah kiblat
yang sebenarnya.14
14
Quraish Shihab, Sejarah Ulum Alquran, ( Jakarta : Pustaka Firdaus, 2008 ), Cet. IV, h.79
KESIMPULAN
Asbab an-Nuzul adalah sebab dan akibat dari turunnya ayat al-Qur’an yang
menerangkan tentang sejarah-sejarah dan peristiwa-peristiwa pada masa itu, dan
tentunya ada faktor-faktor pendorong kenapa ayat itu diturunkan.
Adapun macam-macam Asbab an- Nuzul, yaitu: dilihat dari Sudut Pandang
RedaksiRedaksi yang di Pergunakan dalam Riwayat Asbab An-Nuzul, Ada yang
bersifat sharih (jelas), Sedangkan ada redaksi yang meriwayatkan secara tidak
pasti, dilihat dari sudut pandang berbilangnya Asbab An-Nuzul untuk satu ayat
atau berbilangnya ayat untuk satu sebab.